BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang semakin pesat di negeri ini sudah tidak
diragukan lagi. Masyarakat dari berbagai golongan tentu sudah merasakan dampak perkembangan teknologi ini. Namun sangat disayangkan penggunaannya sering di salah gunakan bahkan merugikan. Tidak hanya penggunanya sendiri, namun juga orang lain disekitarnya. Teknologi dimaksudkan untuk memudahkan manusia. Akan sangat berguna apabila dimanfaatkan secara bijak. Ibadahpun seperti berzakat bisa dimudahkan dengan teknologi berbasis web. Keunggulan teknologi ini dapat dimanfaatkan untuk pengumpulan dana umat agar lebih terorganisir dan efisien. Indonesia adalah negara yang mayoritas penduduknya muslim. Dalam kehidupan sehari-hari penduduk Indonesia tidak lepas dari ajaran Islam. Islam mengatur segala tata kehidupan manusia baik habluminallah (hubungan dengan Allah SWT) maupun habluminannas (hubungan dengan sesama). Diharapkan dengan adanya keseimbangan antara keduanya akan terjalin kehidupan yang baik di dunia maupun di akhirat nanti. Zakat merupakan rukun Islam ketiga yang hukumnya wajib dilaksankan bagi setiap umat muslim yang mampu. Sehingga membayar zakat merupakan hal yang rutin dilaksanakan setiap tahunnya. Zakat sering disebut sebagai ibadah maliyah ijtima’iyah yang berarti ibadah yang dilaksanakan dengan sesama manusia sehingga zakat harus di aktualisasikan dan diterapkan dalam kehidupan ekonomi umat sebagai rahmat bagi manusia. Pembentukan kepribadian yang memiliki kesalehan pribadi dan sosial ini menjadi salah satu tujuan diturunkannya risalah Islam kepada manusia. Persoalan zakat sangatlah penting untuk diatur. Sejalan dengan perkembangan pemikiran dikalangan umat Islam dan perjuangannya untuk membumikan Islam kedalam kehidupan masyarakat, maka masalah ini kemudian
1
2
dibakukan dengan lahirnya UU no. 38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat. Dengan dibakukannya undang-undang tersebut diharapkan akan lebih efektif dalam pengumpulan maupun penyalurannya. Indonesia berpotensi besar dalam meningkatkan kualitas dalam hal kesejahteraan masyarakat melalui program pembayaran zakat karena mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim. Zakat dipandang sebagai salah satu upaya dalam mengatasi kemiskinan mengingat sebagian besar muslim di Indonesia masih jauh dari sejahtera. Dalam hal pengumpulan dan pengolahan data maupun informasi perlu dikelola dengan benar sehingga zakat yang diberikan akan sampai pada yang berhak menerimanya. Yang tidak kalah penting adalah aspek pelaporan zakat yang jelas sehingga dapat menumbuhkan kepercayaan muzzaki. Selama ini perhitungan serta pencatatan zakat masih menggunakan cara manual. Sehingga pengelolaannya sangat tidak efisien terutama rentan terjadi kesalahan. Dengan
adanya
situs
zakat
berbasis
Internet
diharapkan
dapat
memudahkan pengelola zakat untuk melakukan pengelolaan zakat. Penggunaan sistem zakat dapat dilakukan dengan mudah dan cepat sehingga dapat menghemat waktu, biaya, dan tenaga. Selain itu dengan pemanfaatan teknologi ini diharapkan dapat memberikan pelayanan terbaik bagi umat, serta memudahkan muzakki dalam melakukan pembayaran dan mengetahui penyaluran zakat yang telah mereka keluarkan tanpa harus datang ke kantor zakat. Selain itu masyarakat juga dapat menambah wawasan tentang zakat dan cara perhitungannya secara online dengan mudah dan cepat. 1.2.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan diatas, dapat diketahui
sebagai berikut. a. Pengelolaan zakat masih menggunakan sistem manual dalam pencatatan transaksi zakat.
3
b. Kesulitan dalam pencarian data penghimpunan dan penyaluran zakat di masjid tersebut jika dibutuhkan sewaktu-waktu karena menggunakan proses yang masih manual. c. Kesulitan dalam melakukan rekapitulasi maupun pembuatan laporan dari data-data penghimpunan maupun penyaluran zakat. d. Diperlukan sistem yang dapat menangani proses transaksi zakat untuk mempermudah kinerja pengelola zakat sehingga mampu memberikan pelayanan terbaik untuk umat. Masalah tersebut dapat diatasi dengan membangun sistem layanan zakat. 1.3.
Batasan Masalah Batasan masalah dilakukan agar penulis dapat memberikan pemahaman
yang terarah dan sesuai dengan yang diharapkan. Agar pembahasan tidak menyimpang dari pokok perumusan masalah yang ada, maka peneliti membatasi permasalahan sebagai berikut. 1. Sistem ini tidak membahas zakat maal berupa hewan ternak. 2. Sistem ini tidak membahas pemberian informasi kepada masyarakat. 1.4.
Tujuan Penelitian Tujuan pembuatan sistem informasi layanan zakat ini adalah sebagai
berikut. 1. Memberikan layanan perhitungan zakat yang mudah dan relatif cepat dibandingkan dengan cara manual. 2. Pengelolaan dana zakat dengan efektif dan benar sehingga menumbuhkan kepercayaan muzakki untuk terus menyalurkan zakatnya. 3. Memberikan kemudahan bagi pengelola zakat dalam hal penghimpunan maupun penyaluran zakat. 4. Mempermudah dan mempercepat pengelola zakat dalam pembuatan laporan penghimpunan dan penyaluran zakat.
4
1.5.
Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain sebagai berikut. 1. Membantu pengelola zakat untuk mengubah sistem zakat yang telah berjalan secara manual menjadi suatu sistem zakat yang terkomputerisasi. 2. Dengan
mengimplementasikan
Sistem
Informasi
Layanan
Zakat
diharapkan dapat meningkatkan kinerja pengelola zakat, sehingga memberikan layanan terbaik bagi muzakki. 1.6.
Metodologi Penelitian Metodologi adalah suatu cara atau teknik yang sistematik, dalam
melakukan atau mengerjakan suatu hal. Jadi, metodologi adalah kesatuan metodemetode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan yang digunakan pada berbagai disiplin ilmu (McLeod dan Schell, 2008). Penelitian adalah suatu penyelidikan yang terorganisasi. Penelitian jiga bertujuan untuk mengubah kesimpulan-kesimpulan yang diterima, ataupun mengubah dalil-dalil dengan adanya aplikasi baru dari dalil-dalil tersebut. Maka, penelitian dapat diartikan sebagai pencarian pengetahuan dan pemberi artian yang terus-menerus terhadap sesuatu. Penelitian juga merupakan percobaan yang hatihati dan kritis untuk menemukan sesuatu yang baru (Nazir, 2005). 1.6.1. Metode Pengumpulan Data Dalam memperoleh dan mengumpulkan data yang akurat, maka digunakan beberapa metode sebagai sarana untuk membantu serta memudahkan peneliti dalam penyusunan laporan. Metode pengumpulan data adalah sebagai berikut. a. Metode wawancara (Jogiyanto, 2008) Penulis melalukan wawancara kepada seseorang yang memiliki wewenang di Masjid Al Aman Godean untuk mendapatkan informasi tentang prosedur yang digunakan saat ini. b. Metode Observasi (Jogiyanto, 2008) Penulis melakukan pengamatan secara langsung untuk mengetahui kegiatan yang terjadi di Masjid Al Aman Godean untuk mendapatkan data
5
dan informasi yang akan diolah ke dalam Sistem Informasi Layanan Zakat di Masjid Al Aman Sidoarum Godean. c. Studi Pustaka Untuk menambah referensi akan teori-teori yang diperlukan, maka peneliti melakukan studi pustaka dengan membaca dan mempelajari secara mendalam literatur-literatur yang mendukung penelitian ini. Diantaranya buku-buku, jurnal, makalah, artikel dan lain sebagainya.
1.6.2. Metode Pengembangan Sistem Dalam pembuatan aplikasi sistem informasi layanan zakat berbasis web, penulis menggunakan metodologi pengembangan sistem yang dapat disebut dengan System Development Life Cycles (SDLC) dengan metode waterfall (Jogiyanto, 2005). Dalam metode ini terdapat 5 langkah atau tahapan pengembangan sistem, yang dapat diuraikan sebagai berikut. 1. Perencanaan, yaitu mengumpulkan kebutuhan pada tingkat sistem yang direncanakan untuk pembuatan sistem informasi manajemen penerimaan dan pengeluaran zakat pada Masjid Al Aman Sidoarum Godean. 2. Analisis (analysis), yaitu membuat analisa alur kerja manajemen serta sistem prosedur yang sedang berjalan, data flow diagram dari sistem yang sedang berjalan. 3. Perancangan (design), yaitu membuat sebuah desain sistem yang diperlukan untuk pengembangan sistem informasi manajemen penerimaan dan pengeluaran zakat yang akan diusulkan. Tahapan perancangan tersebut antara lain sebagai berikut. a. Sistem Operasional, yaitu sebuah alur kerja yang berisi aktifitasaktifitas seseorang yang terlibat ke dalam sistem. b. DFD (Data Flow Diagram), yaitu suatu model yang menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan proses, aliran data (data flow), dan penyimpanan data. DFD ini merupakan sarana komunikasi pengembang dan user.
6
c. Perancangan database yang meliputi pembuatan ERD (Entity Relational Diagram) dan normalisasi, yaitu berisi komponenkomponen himpuna entitas dan relasi. Masing-masing entitas memiliki atribut. d. Flowchart yang merupakan model untuk menggambarkan bagaimana sistem berjalan. e. Perancangan GUI (Graphic User Interface), perancangan tatap muka program agar sistem tersebut bersifat user friendly terhadap penggunanya. 4. Pemrograman (coding), tahap ini sering disebut juga sebagai tahap implementasi perangkat lunak atau coding. Dengan kata lain, pada tahap ini dilakukan implementasi hasil rancangan ke dalam baris-baris kode program yang dapat dimengerti oleh mesin (komputer). 5. Testing, yaitu melakukan pengujian terhadap sistem informasi yang telah dibuat. 1.7.
Sistematika Penulisan Sistematika penulisan laporan ini dibagi menjadi beberapa bab dengan
pokok pembahasan sebagai berikut. BAB I
PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi uraian sistematis tentang informasi hasil penelitian yang disajikan dalam pustaka dan menghubungkannya dengan masalah yang diteliti.
7
BAB III
LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan tentang informasi hasil penelitian yang disajikan dalam penyusunan tugas akhir. Bab ini menjelaskan tentang teori umum yang berkaitan dengan judul, teori program yang berkaitan dengan aplikasi yang digunakan, teori khusus yaitu berkaitan dengan istilah-istilah yang dipakai dalam pembuatan sistem. BAB IV
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini berisi analisis kebutuhan dalam membangun perangkat lunak, analisis terhadap seluruh spesifikasi sistem yang mencakup analisis prosedur yang sedang berjalan, analisis pengguna dan analisis basis data. Selain itu terdapat juga perancangan antarmuka untuk aplikasi yang akan dibangun sesuai dengan hasil analisis yang telah dibuat. BAB V
IMPLEMENTASI SISTEM
Bab ini membahas secara terperinci penerapan dari desain yang dibuat dengan menampilkan antarmuka aplikasi disertai cara kerja dan penggunaan aplikasi. BAB VI
HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas pengujian sistem yang telah dikerjakan. BAB VII PENUTUP Bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran yang berisikan hal-hal terpenting yang dibahas dan kemudian dijadikan sebagai kesimpulan. Bab ini juga berisi saran-saran yang dimungkinkan untuk mengembangkan aplikasi selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA