BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi merupakan salah satu produk teknologi atau komunikasi yang telah mengalami perkembangan yang sedemikian pesat. Sekarang ini tidak hanya ada televisi milik pemerintah (TVRI), tetapi banyak stasiun-stasiun televisi swasta lain yang bermunculan. Keadaan ini membuat persaingan yang kian ketat. Masyarakat semakin kritis untuk memilih mata acara yang berkualitas yang sekiranya dapat menarik perhatian khalayak atau masyarakat. Dan berlomba-lomba untuk menyiarkan informasi mengenai bidang pendidikan, berita, IPTEK, dan politik. Hal tersebut sangat diperlukan oleh masyarakat banyak baik di kota maupun daerah terpencil. Televisi memiliki dampak yang sangat luas terhadap masyarakat terlepas dari tanggapan apakah stasiun televisi dapat mengubah atau sekedar merefleksikan realita sosial. Televisi Republik Indonesia atau yang disebut TVRI merupakan stasiun televisi pertama di Indonesia, TVRI adalah bagian dari BUMN berdiri sejak tahun 1962. Pada masa pemerintahan orde Baru TVRI pernah berjaya selama lebih 40 tahun. Dimana pada masa itu pemerintah sangat represif terhadap media, sehinggahanya mengizinkan satu stasiun televisi yang beroperasi, dan itu adalah TVRI. Tugas TVRI memberitakan semua kegiatan presiden, kebijakan pemerintah dan media propaganda pembangunan nasional. Guna meratakan penyebaran berita-berita dari Jakarta. TVRI memiliki kantor cabang yang tersebar hampir disetiap provinsi yang terdiri dari 27 cabang, guna memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia secara merata. Salah satu cabang TVRI adalah stasiun penyiaran TVRI Jawa Barat. Pada stasiun inilah TVRI berusaha melayani masyarakat khususnya disekitar Bandung dan wilayah Jawa Barat. Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia. Provinsi Jawa Barat dimekarkan dengan berdirinya provinsi Banten, tetapi tetap pada wilayah Jawa Barat.
1
Untuk menyiarkan berita-berita dan informasi yang mencerdaskan kehidupan dan membangun wawasan masyarakat agar lebih maju. Dengan menayangkan programprogram acara bertema seni dan budaya Indonesia menjadikan nilai lebih untuk stasiun milik pemerintah ini, dengan motto TVRI Jawa Barat “sobat urang sarerea” diharapkan masyarakat Jawa Barat merasa turut memiliki dan mencintai TVRI Jawa Barat melalui program-program yang mengangkat kearifan lokal. Dengan kearifan lokal Jawa Barat, dapat terlihat unsur-unsur kebudayaan yang tersimpan yang menjadikan identitas diri yaitu Sunda. Suku sunda mempunyai budaya turun temurun yang sampai sekarang menjadi aktifitas sehari-hari. Suku Sunda dahulu, mendesain rumahnya untuk menyediakan ruangan untuk berkumpul dengan keluarga atau sebagai tempat melaksanakan upacara atau selamatan yang disebut guyub atau ririungan dan Botram. Botram merupakan suatu kegiatan makan bersama beralaskan daun pisang yang dilakukan disembarang tempat (seperti kebun, pantai rumah) yang bertujuan untuk mempererat rasa kekeluargaan serta untuk bersenang-senang. Suku Sunda mempunyai ikatan kekeluargaan yang sangat erat. Sistem kekerabatan orang sunda pun dipengaruhi oleh budaya yang diteruskan secara turun temuru. Hal tersebut masih terus menjadi kebiasaan masyarakat Jawa Barat hingga kini dan mempengaruhi aktifitas pegawai Stasiun TVRI Jawa Barat yang mayoritas merupakan orang sunda.
2
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumus bahwa perancangan studio TVRI Jawa Barat dan Banten masih ditemukan banyak permasalahan sebagagai berikut: 1.2.1.
Identifikasi masalah a) Nilai budaya sebagai kearifan lokal yang menjadi identitas studio stasiun TVRI. b) Kebiasaan/prilaku yang menyebabkan fungsi ruang tidak maksimal. c) Kenyamanan yang dipengaruhi oleh pencahayaan, penghawaan, volume ruang, dan fungsi ruang (kebutuhan ruang).
1.2.2. Rumusan masalah a) Bagaimana menghadirkan kearifan lokal yang menjadi identitas studio TVRI Jawa Barat? b) Bagaimana menyelesaikan permasalahan habit/kebiasaan, yang melatar belakangi fungsi ruang kurang maksimal? c) Bagaimana mendesain permasalahan layout ruang yang melatar belakangi kenyamanan ruang dalam pencahayaan dan penghawaan?
1.3 Ruang Lingkup Studio TVRI bandung yang merupakan pemancar daerah, masih banyak kekurangan dan permasalahan mengenai aspek kebutuhan dan pemakaian ruang maupun fasilitas yang lainnya, baik dari aspek interior serta fasilitas pendukung lainnya. Maka dengan ini mulai proses redesain pada TVRI Bandung Jl. Cibaduyut dengan melihat aspek atau faktor penyebab yang ada disana.
1.4 Tujuan dan Sasaran Perancangan 1.4.1. Tujuan perancangan a) Untuk mendesain ulang kantor TVRI Jawa Barat dan Banten agar terlihat identitasnya yang mewakili ciri khas Jawa Barat dan Banten. b) Untuk
mendesain ruangan agar memenuhi kebutuhan ruang berdasarkan
perilaku yang berlatar belakang sosial budaya.
3
c) Untuk mendesain ulang studio TVRI agar mampu mewadahi aktivitas yang ada disana.
1.4.2. Sasaran perancangan a) Memberikan ruang untuk setiap aktivitas yang dimana setiap aktivitas memerlukan ruang khusus. b) Memberikan sarana atau tempat untuk berkumpul dalam studio untuk memenuhi kebutuhan dari kebiasaan/prilaku karyawan TVRI yang senang berkumpul. c) Memberikan solusi bukaan yang maksimal untuk penghawaan dan pola ceiling untuk pencahayaan
1.5 Pengumpulan Data dan Analisis -
Observasi Melakukan pengamatan langsung kelapangan, hal ini dilakukan dengan cara melakukan studi banding ke beberapa stasiun TVRI yang berada di Jakarta. juga melakukan pengamatan lokasi, suasana, sirkulasi ruang kerja dan pengunjung, selain itu juga mengambil gambar sebagai contoh atau referensi dan wawancara dengan staff yang berada disana.
-
Wawancara Melakukan wawancara dan konsultasi dengan staff yang bersangkutan dan bidang yang terkait dengan interior. Jawaban responden dirangkum sendiri oleh peneliti dalam bentuk tulisan dan gambar.
-
Studi Literatur Mengumpulkan data dari berbagai arsip dan dokumen, baik berupa majalah, buku, internet dengan kasus atau permasalahan yang ditemukan.
4
1.6 Kerangka Perancangan LATAR BELAKANG Penggunaan ruang yang tidak sesuai dengan aktivitas akibat dari terbatasnya tempat dan prilaku/kebiasaan yang dipengaruhi oleh kebudayaan setempat dan kondisi sekitar terhadap kenyamanan (pencahayaan dan penghawaan) studio TVRI
PERMASALAHAN -
Budaya Habit/kebiasaan Fungsi ruang yang tidak maksimal penghawaan dan pencahayaan kurang maksimal
Lingkup perancangan -
Budaya sebagai identitas TVRI Jawa Barat & Banten Memberikan ruang untuk karyawan berkumpul Membenarkan fungsi ruang Mengatasi permasalahan penghawaan dan pencahayaan
METODE
DATA
Pengumpulan data:
Primer:
- Observasi - Wawancara - Literatur
- Data fisik - Data manusia - Data eksternal
Analisis data:
Sekunder : - Data teoritis - Studi banding
- Metode penelitian bojektif Proses perancangan
ANALISIS
KONSEP PERANCANGAN PERANCANGAN INTERIOR STUDIO TVRI JABAWA BARAT DAN BANTEN BERKONSEP KEARIFAN LOKAL BUDAYA SUNDA.
PRA DESAIN
FINAL DESAIN OF STASIUN TVRI JAWA BARAT DAN BANTEN
5
1.7 Sistematika Penulisan Dalam penulisan, dibutuhkan gambaran singkat tiap bab agar perancangan identitas yang ditulis lebih terperinci dan memudahkan dalam menguraikan masingmasing bab. Bab-bab tersebut adalah: a.
BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan mencakup judul proyek tugas akhir dan latar belakang, permasalahanpermasalahan, ruang lingkup yang menjadi pembatas dalam desain, tujuan manfaat baik secara teoritis maupun praktis, pengolahan data, bagan perancangan pradesain, hingga sistematika pembabakan.
b.
BAB II DASAR PEMIKIRAN Menjelaskan dasar pemikiran dan teori-teori yang relevan untuk digunakan sebagai pijakan dalam perancangan. Kajian teoritis yang dikemukakan tentang Kantor Studio TVRI Bandung, yang meliputi tentang tinjauan umum kantor, didalamnya mencakup tentang pengertian, sejarah dan jenisnya.
c.
BAB III DATA DAN ANALISA Merupakan hasil studi literatur dan lapangan, baik sebagai dasar acuan atas pemilihan lokasi perencanaan maupun sebagai lahan pembanding dan bahan pengayaan bagi proses analisis dari sebab akibat, atau cara lain dalam menghasilkan konsep perancangan Kantor Studio TVRI Bandung.
d.
BAB IV KONSEP DAN HASIL PERANCANGAN Merupakan analisis konsep ide besar, konsep tematik (pendekatan desain), dan konsep material sebagai titik tolak dasar perencanaan dan perancangan Kantor Studio TVRI Bandung. Hasil perancangan mulai dari sketsa awal, gambar kerja, hingga penerapan visual manual maupun digital.
e.
BAB V PENUTUP Berisikan kesimpulan dari proses analisis dan saran saat sidang akhir.
6