1
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Kegiatan Komunikasi yang dijalankan di perusahaan tentunya ingin
menghasilkan sebuah kesamaan pemahaman. Pemahaman yang dimaksud bisa berupa timbal balik, reaksi atau tanggapan dari publik dan ini berkaitan dengan kegiatan seorang Humas (hubungan masyarakat) yaitu sebagai jembatan yang menghubungkan perusahaan dengan publiknya. Sesuai dengan definisi Humas yaitu sebagai upaya yang terencana guna mempengaruhi opini publik melalui karakter yang baik dan kinerja yang bertanggung jawab, yang didasarkan pada komunikasi dua arah yang memuaskan kedua belah pihak 1 , Humas memiliki fungsi menciptakan citra yang positif bagi perusahaan dan memelihara hubungan baik antara publik baik internal maupun eksternal. Pengertian publik yaitu kelompok orang-orang yang berkomunikasi dengan suatu organisasi baik secara internal maupun eksternal. Publik internal adalah publik yang berperan di dalam perusahaan sedangkan publik eksternal adalah mereka yang berkepentingan terhadap perusahaan dan berada di luar perusahaan 2 . Jadi dengan adanya seorang humas dalam perusahaan dan kegiatan komunikasi yang dilakukannya, interaksi antara perusahaan dengan publiknya dapat terjalin dan dapat mencapai tujuan perusahaan . Bentuk kegiatan komunikasi yang dilakukan sebuah perusahaan kepada publik, diantaranya dapat dilihat melalui identitas perusahaan atau Corporate Identity. Corporate Identity adalah identitas yang mengandung sejumlah makna
1
Yosal Iriantara. Manajemen Strategis Public Relations, Penerbit Ghalia Indonesia. Jakarta. 2002. Hal. 43 2 Frank Jefkins. Public Relation. Penerbit Erlangga. Jakarta, 1996. Hal.71
2
seperti sikap perusahaan, pelayanan dan sejarah perusahaan yang diharapkan dapat mempengaruhi opini masyarakat 3 . Menurut M. Linggar Anggoro dalam Bukunya Teori dan Profesi kehumasan ”Corporate Identity adalah suatu cara atau suatu hal yang memungkinkan suatu perusahaan dikenal dan dibedakan dari perusahaan lain” 4 . Corporate Identity tersebut terdiri dari Warna, Logo, atribut dan seragam. 5 Salah satu unsur Corporate Identity yang memiliki peran penting bagi perusahaan adalah
logo. Dimana pengertian Logo itu sendiri adalah Huruf
tunggal atau gabungan huruf atau gambar yang dilukis secara khusus, yang mengandung sejumlah makna tertentu sebagai lambang dari perusahaan, lembaga, badan atau organisasi lain 6 . Kemudian baru disadari bahwa logo dapat dikembangkan lebih lanjut, bukan hanya sekedar mempermudah identifikasi produk tetapi dapat membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya baik dalam memperkuat jaminan kualitas di mata pelanggan maupun memperkuat ikatan pelanggan terhadap produk secara emosional maupun spiritual. Pada umumnya, Logo yang baik adalah Logo yang mudah dibaca atau dikenal, memiliki makna yang dapat dimengerti disemua kalangan publiknya dan memberi pandangan positif 7 . Dapat diambil beberapa contoh perusahaan yang melakukan pergantian logo, adalah Pertamina yang mengganti logo bergambar kuda lautnya dengan logo yang lebih sederhana dengan huruf P dengan paduan warna yang menarik, lalu ada Pro XL, Indosat, Stasiun TV SCTV dan TPI serta Bank negara yaitu BNI yang dijadikan penulis sebagai objek penelitian dalam penulisan akhir ini. PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk atau lebih dikenal dengan BNI adalah salah satu Bank milik Negara yang berdiri sejak tahun 1946. Hingga
3
Rhenald Kasali. Manajemen Public Relations Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Grafiti. Jakarta, 1994. Hal. 61 4 M. Linggar Anggoro, Teori dan Profesi Kehumasan. Penerbit. Bumi Aksara 2001. Hal.28 5 M.Linggar Anggoro. Teori dan Profesi Kehumasan. Bumi Aksara, Jakarta. 2001. hal.280 6 Onong Uchana Effendy. Kamus Komunikasi. Penerbit Mandar Maju, Bandung, 1989. Hal.210 7 Terrance A.Ship. Advertising, Promotion and supplemental aspects of IMC. Thomson, South Carolina. 2003. Hal. 189
3
sekarang, Bank nasional pertama yang berada di tanah air ini sudah memiliki sekitar 7 juta nasabah dari seluruh indonesia. 8 Pada tahun 2003, BNI mengalami suatu permasalahan internal berupa pembobolan sebesar Rp. 1,7 Trilyun dan menyebabkan beberapa direksinya harus melepaskan jabatan mereka. Peristiwa tersebut secara tidak langsung memberikan suatu dampak tersendiri terhadap citra perusahaan dimata publik eksternal. 9 Selain dari peristiwa pembobolan ini, BNI sebenarnya sudah menghadapi permasalahan internal tetapi tidak terlalu dipedulikan . Kedudukan BNI yang pada saat itu sebagai bank nasional yang tertua dan berpengalaman , tidak memperhatikan lagi kondisi kinerja yang mulai menurun dan nilai-nilai budaya yang tidak diterapkan lagi. Jadi dapat dikatakan bahwa beberapa hal tersebut merupakan sebuah peringatan bagi BNI untuk segera bangkit dari kemunduran. Tidak lama setelah terjadinya kasus pembobolan dan menurunnya kinerja karyawan, BNI melakukan suatu perubahan corporate identity dengan melakukan pergantian logo dan semboyan. Apakah ini merupakan suatu cara untuk membenahi citra BNI yang sempat goyah atau hanya sekedar untuk melakukan penyegaran terhadap Logo yang sudah 10 tahun dipertahankan? Dalam mengganti logo nya, BNI yang semula memiliki semboyan ”Solid, Kokoh dan Terpercaya” menjadi ”Melayani dengan kebanggaan sebagai Bank Anak Negri ” 10 Logo memang hanya sebuah bentuk ilustrasi perusahaan yang terkesan sederhana, namun dibalik itu semua logo memiliki peran penting bagi sebuah perusahaan selain untuk mewakili produk yang dihasilkan serta untuk memperoleh citra, logo juga mewakili nilai-nilai budaya perusahaan. Hal ini lah yang ingin dicapai oleh BNI dengan merubah logo mereka. Disamping dapat memulihkan citra, ini juga dapat menjadikan BNI tidak hanya memiliki tampilan luar yang baru tetapi juga nilai-nilai budaya perusahaan yang baru. Seperti yang disampaikan dalam www.bni.co.id yang menyatakan bahwa identitas baru BNI merupakan hasil desain ulang untuk menciptakan suatu identitas yang tampak lebih segar, lebih modern, dinamis, serta menggambarkan 8
www.google.com www.google.com 10 Harian Suara Merdeka, 7 Mei 2004. 9
4
posisi dan arah organisasi yang baru. Identitas tersebut merupakan ekspresi brand baru yang tersusun dari simbol “46” dan kata “BNI” yang selanjutnya dikombinasikan dalam suatu bentuk logo baru BNI. 11 Agar maksud dan tujuan BNI dalam perubahan logo nya dapat dikenal masyarakat,maka dibutuhkan suatu usaha dalam memperkenalkan logo baru tersebut, dimana hal ini merupakan bagian dari aktifitas Humas dengan menyusun strategi agar logo baru perusahaan dapat diinformasikan atau di komunikasikan kepada masyarakat, ini terkait dengan aktivitas
seorang Humas sebagai
Communicator, pembina Relationship, sebagai back up management, dan membentuk corporate image 12 dalam mempublikasikan kepada masyarakat agar BNI kembali memperoleh kepercayaan dari khalayak., maka diharapkan upaya mempublikasikan logo baru ini dapat berhasil, sesuai rencana dan tujuan. Salah satu caranya adalah melakukan kegiatan Publikasi. Publikasi adalah tugas seorang humas dalam menceritakan atau menyampaikan informasi sebanyak mungkin mengenai kegiatan perusahaan kepada masyarakat luas, distribusi informasi, sehingga memahami seperti yang dipahami komunikator.
1.2
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut upaya-upaya apa yang dilakukan BNI 46 melakukan peningkatan corporate indentity ?
1.3
Tujuan Penelitian Setelah selesai penelitian ini diharapkan terdeskripsikanya upaya – upaya BNI untuk meningkatkan corporate indentity melalui logo baru.
11 12
www.bni.co.id Rosady Ruslan. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta, 2003. Hal.27
5
1.4
Manfaat penelitian Luaran yang diharapkan, iatu sebagai wahana pengembangan public relationsdalam program studi kehumasan, khususnya tentang corporate indentity. penelitian.
Demikian juga dapat memberikan masukan bagi tempat
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Public Relations Dinamika komunikasi pada masa sekarang ini memang sudah menjadi
sebuah cabang ilmu pembelajaran. Keterkaitan antara Komunikasi dan Public Relations adalah, Public Relations atau Hubungan Masyarakat merupakan satu cabang dari Ilmu Komunikasi, yang bertujuan untuk melakukan komunikasi atau menyampaikan informasi kepada publiknya. Public Relations digunakan dalam setiap organisasi atau perusahaan untuk membantu perusahaan dalam melakukan komunikasi kedalam atau pun keluar, untuk menciptakan hubungan baik. Menurut Frank Jefkins, Public Relations adalah : “sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi dengan semua khalayak nya dalam rangka mencapai tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.” 13 Jadi, seorang Public Relations harus dapat melakukan komunikasi dengan seluruh publiknya dengan baik agar tercipta hubungan baik antara keduanya baik internal maupun eksternalnya. Public Relations lah yang menentukan apakah citra suatu perusahaan itu baik atau buruk, dilihat dari bagaimana cara ia melakukan komunikasi.
Peranan Public Relations dalam menjalankan Komunikasi di dalam suatu perusahaan, adalah sebagai berikut: a.
13
Expert Prescriber Praktisi Public Relations yang berpengalaman dan memiliki kemampuan tinggi dalam memecahkan atau mencari solusi masalah yang dihadapi perusahaan secara konseptual dan aplikasi. Jadi sebagai seorang Public
Frank Jefkins. Public Relations, Penerbit Erlangga, Jakarta 1992. Hal.9
7
b.
c.
d.
Relations, harus dapat mengatasi masalah-masalah yang ada di perusahaan dengan konsep-konsep kehumasan yang ada. Communication Fasilitator Praktisi Public Relations dalam suatu perusahaan bertindak sebagai komunikator dan mediator untuk menciptakan hubungan yang baik antara organisasi dengan publiknya. Untuk menjadi seorang Praktisi Public Relations harus memiliki Communication skill atau kecakapan dalam berkomunikasi. Problem Solving Process Fasilitator Peranan Public Relations ini adalah sebagai penasehat atau adviser untuk membantu pimpinan. Dalam hal ini, Public Relations berperan untuk membantu pimpinan memecahkan masalah yang dihadapi hingga mengambil tindakan khusus untuk perbaikan. Communication Technician Public Relations bertindak sebagai teknisi PR dan jurnalis di dalam organisasi. PublicRelations melakukan pekerjaan yang bersifat teknis yaitu membentuk suatu media publikasi di organisasi.14 Pembagian Kedua publik tersebut terlihat jelas dalam
Fungsi Public
Relations berikut ini : a.
b.
14
Melaksanakan hubungan ke dalam, yaitu pemberian pengertian tentang segala hal mengenai organisasi terhadap public internalnya yaitu anggota organisasi. Ini dilakukan agar anggota organisasi mengenal karakter dan berbagai hal mengenai organisasinya. Serta mengetahui apa visi dan misi juga tujuan organisasi nya. Melakukan hubungan ke luar, yaitu pemberian informasi tentang segala hal mengenai organisasi terhadap public eksternalnya yaitu masyarakat. 15 Membina hubungan keluar juga sangat penting bagi organisasi. Karena organisasi dapat dikenal di masyarakat dan juga memberi image yang positif kepada masyarakaat terhadap organisasi. Bagaimana membentuk pandangan positif masyarakat mengenai organisasi melalui komunikasi-komunikasi yang dilakukan oleh seorang Public Relations.
Rosady Ruslan. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta, 2003. Hal.20 15 Onong Uchyana Effendy. Human Relations dan Public Relations. CV.Mandar Maju,Bandung 1993. Hal.111
8
Publik Internal adalah Khalayak Public Relations yang berada atau terikat dengan organisasi nya, seperti Karyawan dan pemegang saham. Publik eksternal adalah public dari organisasi dan memiliki kepentingan terhadap organisasi yang berada di luar organisasi. Beberapa Publik Eksternal adalah, Konsumen, Penyalur, pemasok, bank, pemerintah, komunitas dan pers. Public Relations sangat perlu membina hubungan baik dengan public eksternal agar mendapat image positif atau pandangan positif dari masyarakat mengenai organisasi.
2.2
Strategi Public Relations Strategi merupakan rencana jangka panjang perusahaan dalam menetapkan
garis-garis besar tindakan strategis yang akan diambil perusahaan dalam kurun waktu tertentu di masa yang akan datang (These show where the organization should be at given time in the Future). 16 Menurut Rhenald Kasali, kata strategi memiliki pengertian yang terkait dengan hal-hal seperti kemenangan, kehidupan atau daya juang. Artinya menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan mampu atau tidaknya perusahaan menghadapi tekanan yang muncul dari dalam atau dari luar. Kalau dapat, ia akan terus hidup, kalau tidak, ia akan mati seketika. Maka dari itu strategi membenarkan perusahaan untuk mengambil tindakan pahit sekalipun seperti amputasi (pengurangan unit usaha, dirumahkannya karyawan, pemangkasan, dan lain-lain) sepanjang hal itu dilakukan demi kehidupan perusahaan atau organisasi dalam jangka panjang. 17 Public Relations perlu memiliki taktik tersendiri dalam merumuskan dan menjalankan strategi agar apa yang dirumuskannya dapat diterima di kedua belah pihak, internal dan eksternal. Taktik merupakan cara yang digunakan untuk menjalankan strategi. Taktik yang obyektif dapat membantu mencapai strategi satu atau lebih. 18
16
The Official LCCI Examinations Board Guide. How to Pass PR,1999. hal.72 Rhenald Kasali. Manajemen Public Relations. PT.Pustaka Utama Grafiti, Jakarta 2003. hal.35 18 The Official LCCI Examinations Board Guide. How to Pass PR,1999. Hal. 42 17
9
Sama seperti Divisi lain dalam perusahaan, untuk memberi kontribusi dalam menyusun strategi, Menurut Rhenald Kasali dalam bukunya Manajemen Public Relations, seorang praktisi Public Relations dapat melakukan langkahlangkah sebagai berikut: a. Menyampaikan fakta dan opini, baik yang beredar di dalam maupun diluar perusahaan. Bahan-bahan tersebut dapat diperoleh dari kliping media massa dalam kurun waktu tertentu, dengan melakukan penelitian terhadap naskah-naskah pidato pimpinan, bahan yang dipublikasikan perusahaan, serta melakukan wawancara tertentu dengan pihak-pihak yang berkepentingan atau yang dianggap penting. Ini dilakukan agar memperoleh data-data mengenai pandangan public terhadap perusahaannya. b. Menelusuri dokumen resmi perusahaan atau mempelajari perubahan yang terjadi secara histories. Perubahan pada umumnya disertai dengan perubahan sikap perusahaan terhadap publiknya atau sebagainya. Hal ini dilakukan guna untuk memahami visi misi serta tujuan awal didirikannya suatu organisasi, sehingga apabila terjadi perubahan dapat segera diketahui. c. Melakukan analisis SWOT. SWOT adalah Strength (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (Peluang), Threats (ancaman). Meski tidak perlu menganalisis hal-hal yang berada diluar jangkauannya, seorang praktisi PR perlu melakukan analisis yang berbobot mengenai persepsi dari luar dan dalam perusahaan atas SWOT yang dimilikinya. Karena menyangkut masa depan, citra, kultur dan potensi yang dimiliki perusahaannya. Komponen strength dan weaknesses dikaji dari unsur-unsur yang berasal dari dalam perusahaan. Sedangkan Opportunities dan Threats dikaji dari lingkungan dimana perusahaan atau lingkungan berada. 19 Sebagai seorang Public Relations yang memahami fungsinya, harus memiliki strategi yang terencana dengan baik untuk mengatasi krisis, konflik atau pembaharuan kebijakan yang akan dilakukan organisasi
untuk tetap
mempertahankan keberadaan organisasi. Melakukan strategi dalam organisasi tidak terlepas dari visi misi serta tujuan yang ingin dicapai organisasi. Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan ( planning ) dan manajemen ( management ) untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetepai untuk mencapai suatu tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya
19
Rhenald Kasali. Manajemen Public Relations. PT.Pustaka UtamaGrafiti, Jakarta 2003. hal.34
10
menunjukkan jalan saja, melainkan harus menunjukkan bagaimana tak tik operasionalnya. Ada beberapa strategi dalam kegiatan public relations dalam merancang suatu pesan dalam bentuk informasi atau berita yaitu : 1. Strategy of Publicity Melakukan kampanye untuk penyebaran pesan melalui proses publikasi suatu berita melalui kerjasama dengan berbagai media massa. 2. Strategy of persuation Berkampanye untuk membujuk atau menggalng khalayak melalui teknik persuasi untuk mengubah opini publik, dengan mengangkat segi emosional dari suatu cerita, artikel atau featurist berdasarkan human interest. 3. Strategy of Argumentation Strategi ini dipakai untuk mengantisipasi berita negatif yang kurang menguntungkan ( negative news ), kemudian dibentuk berita tandingan yang mengemukakan argumentasi yang rasional agar opini publik tetap dalam osisi menguntungkan. 4. Strategy of Image 20 Strategi pembentukan berita yang positif dalam publikasi untuk menjaga citra sebuah lembaga beserta produknya ( corporate image ).
Menurut R.Wayne Pace, Brent D. Peterson dan M.Dallas Burnett dalam bukunya Techniques for effective communications menyatakan bahwa tujuan strategi komunikasi adalah : 21 a.
b. c. d.
20
To Secure Understanding Untuk memastikan bahwa terjadi suatu pengertian dalam berkomunikasi. To Establish Acceptance Bagaimana cara penerimaan itu terus dibina dengan baik. To Motivate Action Penggiatan untuk motivasinya. The Goals which the communicator sought to achieve Bagaimana mencapai tujuan yang hendak dicapai oleh pihak komunikator dari proses komunikasi tersebut.
Rosady Ruslan. Kampanye Public Relations ; Kiat dan strategi. Raja Grafindo Persada. Jakarta, 2005. Hal.54 21 Rosady Ruslan. Kampanye Public Relations ; Kiat dan strategi. Raja Grafindo Persada. Jakarta, 2005. Hal.37
11
Tujuan diatas memiliki pengertian, pertama adalah ( To Secure Understanding ) yaitu memastikan bahwa komunikan mengerti pesan yang diterima. Apabila sudah dimengerti dan menerima, maka penerimaan pesan tersebut harus dibina dengan baik oleh komunikan ( To Establish Acceptance), sehingga pada akhirnya kegiatan dapat di motivasikan ( To Motivate Actions ) untuk mencapai tujuan – tujuan yang hendak dicapai.
2.3
Publikasi Menurut Onong Uchyana Effendy dalam Kamus Komunikasi, pengertian
publikasi yaitu : Publikasi merupakan suatu kegiatan menyebarluaskan informasi kepada khalayak melalui media massa mengenai seseorang atau lembaga yang dilakukan secara sistematis dengan bobot kepentingan pada pihak yang menyebarkan informasi. 22 Kegiatan publikasi Humas yang akan dilakukan tentunya harus terlaksana dengan baik sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan . Dalam hal ini, perencanaan kegiatan sebuah publikasi terkait dengan suatu strategi Humas dalam merancang pesan untuk di informasikan. Tujuan dari Publikasi itu sendiri adalah untuk menyampaikan ide atau gagasan dari suatu sumber kepada khalayak tertentu. Oleh karena itu setiap publikasi harus terfokus pada ide atau gagasan yang akan disampaikan. Dalam setiap hal, publikasi haruslah jujur, akurat dan dapat dimengerti, aturan ini berlaku untuk publikasi baik yang bersifat positif maupun negatif dan apabila terjadi pelanggaran, maka hal tersebut dapat menyebabkan reaksi yang merugikan.
2.3.1
Langkah Perencanaan Publikasi Dalam merancang suatu kegiatan yang bertujuan untuk mencapai suatu
target, tentunya terlebih dahulu kita harus memiliki langkah-langkah atau unsurunsur perencanaan kegiatan yang ingin kita jalankan. Sama seperti hal nya kegiatan publikasi yang juga memiliki langkah-langkah perencanaan diantaranya : 22
Onong Uchyana Effendy. Kamus Komunikasi. Mandar Maju. Bandung 1989. Hal. 293.
12
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Mendefinisikan Masalah Jika kita tidak memahami sepenuhnya masalah yang dihadapi, maka kita tidak akan bisa menetapkan tujuan yang benar. Untuk memahami suatu masalah, maka hal-hal yang harus diperhatikan adalah : a. Mendiskusikan masalah tersebut untuk mengetahui publikasi seperti apa yang diharapkan. b. Melakukan penelitian ( research ) dan, c. Mengevaluasi ide atau gagasan dalam perspektif yang lebih luas dari tujuan jangka panjang yang ditetapkan. Mengidentifikasi Tujuan. Jika dapat memahami masalah sepenuhnya, maka hal tersebut akan lebih mudah untuk mengidentifikasi tujuan. Mengidentifikasi Khalayak Harus mengetahui dengan jelas dan tepat khalayak sasaran yang akan menjadi sasaran komunikasi kita. Mengembangkan Strategi Strategi dapat menjelaskaan bagaimana suatu tujuan dapat dicapai. Strategi merupakan tindakan terencana yang mempunyai garis pedoman untuk memilih kegiatan komunikasi yang akan dilakukan. Perencanaan Pelaksanaan Harus mempersiapkan hal-hal yang diperlukan dalam tahap pelaksanaan, yaitu dengan memilih media komunikasi yang tepat, yang dapat menjangkau khalayak sasaran serta dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Perencanaan Waktu Untuk menetapkan waktu mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan, maka diperlukan timetable. Dengan timetable maka pelaksanaan proses publikasi dapat terlaksana dengan tepat sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Anggaran Dana Dana yang dikeluarkan harus sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkaan. Sekitar 10 % dari total anggaran harus dialokasikan untuk hal-hal yang tidak terduga. Mengevaluasi Keberhasilan Publik. Untuk mengukur keberhasilan suatu publikasi, maka harus sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, hal tersebut dimaksudkan untuk dapat mengevaluasi keberhasilan dalam mencapai tujuan publikasi. Kriteria Evaluasi tersebut haruslah : a. Realistis b. Dapat dipercaya c. Spesifik
13
d.
Sesuai dengan yang diharapkan. 23
Seperti yang telah diuraikan diatas, kegiatan publikasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh suatu tujuan yang tentunya tujuan tersebut bersifat positif. Oleh karena itu untuk mencapai suatu Publikasi yang efektif, halhal yang perlu diperhatikan antara lain :
1. Publikasi haruslah benar-benar jujur dan sesuai Fakta. Publikasi hanya dapat memberikan informasi dan membujuk, dan harus didasarkan pada kebaikan. Apapun yang akan dipublikasikan harus merupakan sesuatu yang dapat diterima oleh masyarakat luas. 2. Publikasi harus dapat dipercaya ( credible ) dan khalayak luas harus dapat mempercayainya. 3. Publikasi haruslah tepat. Apa yang dipublikasikan harus sesuai dengan persepsi khalayak ( publik ). 24 2.3.2
Jenis Publikasi Pada umumnya publikasi yang digunakan oleh Public Relations suatu
perusahaan melalui media komunikasi massa ada empat macam publikasi yaitu: 25 1.
2.
3.
4.
23
Pure Publicity ( Publikasi Murni ) Pemanfaatan ruang untuk publikasi dalam peliputan peristiwa biasa yang mempunyai nilai berita. Paid Publicity ( Publikasi yang dibayar ) Penyampaian Publikasi dalam bentuk berita atau sejenisnya dalam media massa dengan cara membayar atau menyewa waktu siaran atau ruangan dalam media elektronik atau cetak. Free Ride Publicity ( Publikasi yang menunggangi ) Kegiatan publikasi yang berkepentingan, tidak banyak usaha tetapi sudah dapat perhatian dari media massa. Tie in Publicity ( Publikasi luar biasa ) Kegiatan Publikasi yang mempergunakan suatu peristiwa penting yang menggambarkan masyarakat luas atau sesuatu yang berkembang populer dikalangan masyarakat.
Lawrence W.Nolte and Dennis Wilcox. “Effective Publicity” How to Reach The Public by John Willey and Sons, Inc 1984. Hal. 76. 24 Lawrence W.Nolte and Dennis L. Wilcox, “ effective Publicity “ How to Reach the Public by John Willey and Sons, Inc 1984, hal.12. 25 Ton Kertapati, Bunga Rampai Azas-azas Penerangan dan Komunikasi ( Jakarta: PT. Bina Aksara 1988 ) hal.2
14
2.3.3
Media Publikasi Media merupakan sarana atau alat untuk menyampaikan pesan atau berita
kepada masyarakat . Berikut ini adalah Media Publikasi yang digunakan: 26 1. Media Publikasi Internal Media Publikasi yang digunakan sebagai mediator bagi publik internal adalah : a. House Journal, merupakan media internal yang dipergunakan oleh Humas yang ditujukan bagi karyawan atau relasi yang berbentuk : 1. News Letter 2. Magazine 3. Tabloid 4. Bulletin 5. Company Profile 6. Annual Report b. Printed Materials, media publikasi yang berbentuk : 1. Booklets 2. Pamflets 3. Leaflet 4. Kop Surat 5. Kartu Nama 6. Kalender c. Media Pertemuan : 1. Seminar 2. Rapat 3. Forum Komunikasi 4. Dialog d. Spoken dan Visual Word, meliputi : 1. Audio Visual 2. Video Record 3. Tape Recorder 4. Slide Film 2. Media Publikasi Eksternal Media Publikasi adalah media publikasi yang digunakan sebagai mediator bagi publik eksternal yang berkepentingan terhadap perusahaan. Media nya adalah : a. Media Massa 1. Media Cetak : Surat Kabar dan Majalah. 2. Media Elektronik : Televisi dan Radio. b. Printed Materials 1. Kalender 2. Agenda 3. Poster 26
Materi Perkuliahan Teknik Publisitas oleh Bpk. Gufroni Sakaril.
15
4. Spanduk c. Literature 1. Company Profile 2. Annual Report 3. Catalog d. Media Advertising; Billboard
2.4
Identitas Perusahaan (Corporate Identity) Corporate Identity merupakan kebijakan yang memberi makna terhadap
setiap perusahaan. Corporate Identity di setiap perusahaan tentunya berbeda karena harus disesuaikan dengan Visi dana Misi perusahannya. “Identity isn’t just a symbol or signature that appears on the letterhead, a trademark or service mark that is used to packaging and advertising, it is a perceptions that the human eye takes in.” 27
Identitas tidak hanya symbol yang muncul di baris utama, atau lambang yang digunakan untuk paket dan periklanan.Identitas adalah persepsi dimana setiap mata manusia mengenalnya. Jadi Identitas yang dimiliki perusahaan harus membuat setiap mata yang melihatnya mengerti dan paham akan perusahaan tersebut. Corporate Identity adalah suatu cara atau suatu hal yang memungkinkan suatu perusahaan dikenal dan dibedakan dari perusahaan lain. Corporate Identity harus diciptakan melalui suatu rancangan desain khusus yang meliputi segala hal khas atau unik yang berkenaan dengan perusahaan yang bersangkutan secara fisik. Desain tersebut memiliki wujud sedemikian rupa sehingga dapat mengingatkan khalayak akan perusahaan tertentu. Corporate Identity dapat diwujudkan dengan menunjukkan visi dan misi :perusahaan, filosofi perusahaan, budaya perusahaan. Dan itu tidak dapat dilupakan begitu saja dalam semalam karena Corporate Identity harus selamanya menjadi acuan organisasi dan publiknya.
27
Elinor and Joe Selame. The Company Image, Building Your Identity and Influence in the Marketplace. John Willey & Sons, Inc . Canada, 1998. Hal.14
16
Corporate Identity Sebagai Ciri khas setiap perusahaan, memiliki beberapa elemen-elemen utama. Menurut M. Linggar Anggoro dalam Bukunya Teori Profesi Kehumasan, diperoleh beberapa elemen tersebut adalah : a. Warna Warna disini dipilih sebagai warna yang menjadi ciri khas suatu organisasi, yang tentunya memiliki makna bagi organisasi. b. Logo atau Simbol Logo atau symbol merupakan wajah atau bentuk muka suatu perusahaan. Karena melalui logo lah ciri khas suatu perusahaan muncul dan lebih mudah diingat oleh khalayak. Dan tentunya memiliki makna yang lebih daripada sekedar warna. c. Atribut Atribut perusahaan biasanya berupa merchandise yang dirancang untuk diberikan kepada khalayak atau pelanggan yang telah bekerja sama dengan perusahaan sebagai ucapan terima kasih. Contoh Atribut bisa berupa note book, ballpoint, mug dan souvenir lainnya. d. Seragam atau pakaian resmi perusahaan Biasanya suatu perusahaan tidak memiliki peraturan bagi karyawannya dalam berpakaian, tetapi adapula perusahaan yang menetapkan seragam bagi karyawannya. Ini berguna untuk menyelaraskan karyawan perusahaan dan agar identitas perusahan nya juga terlihat melalui penggunaan seragam ini. 28 Jadi, dengan sesuatu khas atau cirri yang diberikan perusahaan , diharapkan dapat dengan mudah dapat melekat di benak konsumen, mengingat dan mengetahui bahwa itu adalah produk kita.. Dalam merancang Corporate Identity, di perlukan juga merancang langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan. Langkah utama yaitu memahami Visi dan Misi serta tujuan perusahaan, menetapkan budget yang akan dikeluarkan, mengumpulkan ide-ide cemerlang, dan mengamati karakter seperti apa yang dapat diterima di masyarakat. Tugas untuk menciptakan Corporate Identity atau identitas perusahaan merupakan tanggung jawab staf humas karena hal itu menyangkut semua aspek dari organisasi secara keseluruhan, dan menjadi bagian yang sangat penting. Penciptaan Corporate Identity tidak berkaitan dengan bidang pemasaran atau
28
M.Linggar Anggoro. Teori dan Profesi Kehumasan. Bumi Aksara, Jakarta. 2001. hal.280
17
periklanan saja, tapi juga merupakan wahana komunikasi kepada segenap pegawai perusahaan atau anggota organisasi, para pemilik saham, agen, konsumen, lembaga keuangan, dan berbagai pihak lainnya yang memiliki kepentingan dan kaitan dengan organisasi. Logo merupakan salah satu aspek penting dari Corporate Identity atau Identitas Perusahaan. Logo atau Simbol dapat menjadikan suatu perusahaan termotivasi dan kuat. 29 Dengan adanya Logo atau Simbol, dapat menjadikan suatu ciri khas bagi Organisasi dan Melalui Logo, Organisasi mudah dikenal oleh Publiknya dan dapat membedakan antara perusahaan yang satu dengan lainnya. Maka tidak heran jika banyak sekali perusahaan yang seringkali melakukan pergantian logo dan rela mengeluarkan biaya besar hanya untuk mendapatkan suatu logo yang menarik. Tetapi logo atau simbol tidak hanya sebuah gambar atau desain yang menarik saja, tetapi logo memiliki makna yang lebih penting dari itu yaitu logo dapat mencerminkan visi dan misi serta budaya perusahaan yang diwakilinya. Syarat-syarat Logo atau Simbol Menurut Scott M. Cutlip dan Allen H. Center dalam bukunya Effective Publicity adalah : a. Memorability ( mudah diingat ) b. Recognation ( mudah dikenali ) c. Appropriates ( sesuai ) d.Unique ( Unik / Khas ). 30
Selain dapat mewakili perusahaan dalam mencerminkan visi dan misi serta budaya perusahaan tadi, sebuah logo dilihat dari syarat-syarat diatas juga harus dapat melekat dalam benak masyarakat dalam artian dimana setiap logo tersebut muncul, secara langsung dapat dikenali oleh setiap orang yang melihatnya. Logo merupakan perangkat penting bagi perusahaan modern yang mempunyai fungsi seperti : 29
Elinor and Joe Selame. The Company Image, Building Your Identity and Influence in the Marketplace. John Willey & Sons, Inc . Canada, 1998. Hal.92 30 Scott M.Cutlip and Allen H.Center , Effective Public Relations, edisi kelima, New Jersey : Prentice Hall Inc., Englewood Clifs, 1984.
18
a. Segi Pemasaran ( Marketing Tool ), seperti logo atau identitas perusahaan selalu muncul dalam setiap iklna ( advertising ) atau muncul pada setiap “ kemasan produk “. b. Merupakan identitas perusahaan yang tampil 24 jam dan dress code atau penampilan segi grafisnya bisa dicetak di berbagai material, tempat, layar ( screen ), dan layar monitor TV Komputer. c. Dapat mempengaruhi dan memberikan suatu persepsi dan citra tertentu bagi publik atau konsumennya “ Love in the firstsight “, bentuk gengsi atau symbol of prestige and social status. d. Memberikan suatu makna tertentu di balik lambang atau logo tersebut, “What we have done for the company “. 31 Logo memang memiliki peran yang sentral dalam mengkomunikasikan nilai-nilai perusahaan. Tetapi, ketika nilai-nilai tersebut sudah tidak dapat dikedepankan oleh logo tersebut, mau tidak mau harus diganti ( Rebranding ). Tidak jarang pula kita melihat beberapa perusahaan melakukan pergantian logo atau rebranding. Tetapi masing-masing perusahaan tentunya memiliki alasan tersendiri untuk melakukan sebuah rebranding. Menurut Shirley Harrison, ada beberapa alasan sebuah perusahaan melakukan Rebranding identitas perusahaannya. Diantaranya adalah : a. Berubahnya nama perusahaan b. Identitas yang lama tampak kuno c. Perlunya mengurai pesan yang berbeda mengenai perusahaan d. Untuk keperluan menyatukan sektor-sektor usaha perusahaan di bawah satu bendera e. Perusahaan yang bersangkutan ganti pemimpin 32 Berbicara mengenai logo dan rebranding, Selain untuk melakukan penyegaran dan perubahan tentunya kita membicarakan pula tujuan yang ingin dicapai dari rebranding tersebut yaitu memperoleh citra perusahaan yang baik bagi masyarakat. Citra perusahaan adalah kesan yang diciptakan oleh identitas perusahaan, merupakan persepsi tentang perusahaan. Citra perusahaan merupakan representasi dari pikiran dan perasaan konsumen. 33 31
Rosady Ruslan. Kiat dan Strategi Kampanye PR. PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta. 2005. Hal.30 32 Shirley Harrison, PR an Introduction-2nd edition. Bussiness press, London. 2000. Hal. 83 33 David Pinckton&Ananda Broderick, Integrated Marketing Communications, England : Prentice Hall, 2001. Hal.25
19
Citra perusahaan ini terbentuk dari sebuah aktivitas komunikasi dan kegiatan organisasi. Demikian pula dengan adanya penggantian logo yang merupakan salah satu aktivitas komunikasi yang dilakukan perusahaan untuk menjangkau publik agar memiliki persepsi positif dari publik., suatu bentuk positif itu adalah persepsi citra yang baik bagi perusahaan. Tentunya tidak hanya dilihat dari bentuk visualisasi logo nya saja, tetapi bagaimana visi dan tujuan perusahaan yang tertuang dalam logo tersebut untuk dicerminkan kedalam nilainilai budaya perusahaan. Menurut Bill Canton dalam Buku Dasar Public Relations, mengatakan bahwa citra adalah : ” Citra adalah kesan, perasaan, gambaran diri publik terhadap perusahaan; kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu objek, orang atau organisasi. ” 34
BAB III 34
Soleh Soemirat. Dasar-dasar Public Relations. Remaja Rosda Karya, Bandung 2002. Hal. 111
20
METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Sifat Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian deskriptif. Pengertian penelitian Deskriptif adalah penelitian yang hanya mengumpulkan informasi secara rinci, factual dan apa adanya.
3.2
Metode Penelitian a. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Studi Kasus atau Case Study karena studi kasus cocok untuk tahap pendekatan kualitatif deskriptif. Alasan peneliti memilih metode studi kasus berdasarkan tiga hal tersebut
adalah karena studi kasus merupakan penelitian yang lebih cocok untuk pertanyaan yang berbunyi how atau why, bagaimana dan kenapa. Sesuai dengan perumusan masalah yang ada yaitu mempertanyakan
3.3
Nara Sumber 1. Ibu Handini Widiastuti : Manager Divisi Komunikasi Pemasaran BNI . 2. Bapak Sulnasri : Manager Divisi Komunikasi Eksternal (Humas) BNI.
3.4
Teknik Pengumpulan Data A. Data Primer Data Primer dikumpulkan dengan teknik Wawancara, wawancara merupakan sumber informasi studi kasus yang sangat penting karena peneliti dapat terjun langsung ke lapangan bertatap muka langsung dengan narasumber untuk mencari data-data yang diperlukan
21
B. Data Sekunder Data sekunder diperoleh melalui studi kepustakaan, seperti Annual Report BNI, Company Profile, Buku TRANSFORM ; Perjalanan BNI Menjadi Sebuah Bank Kebanggaan Nasional.
3.5
Definisi Konsep
1.
Upaya-upaya merupakan usaha perusahaan atau rencana kerja yang diambil perusahaan dalam mencapai tujuan tertentu..
2.
Corporate indentity adalah philosophy, symbol, tanda lambang, dan seperangkan atribut serta nilai-nilai sebagai indentitas perusahaan serta untuk membedakan dengan perusahaan lain.
3.6
Fokus Penelitian 1. Mengidentifikasi Tujuan dan Publik 2. Kegiatan komunikasi yang harus dilakukan. 3. Pemilihan media Komunikasi yang tepat.
3.7
Teknik Analisis Data Teknik analisis yang digunakan dalam pendekatan kualitatif adalah
bersifat deskriptif. Yaitu menjelaskan situasi yang diteliti oleh peneliti dan kemudian mengevaluasinya. Dalam menganalisis data, diperlukan beberapa tahap untuk melakukannya. Menurut Bogdan and Biklen, Proses analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistensiskan, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.35
35
Lexy Moleong. Metode Penelitian Kualitatif. PT.Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004.hal.248
22
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Gambaran Umum Berdirinya PT. Bank Negara Indonesia ( Persero ), Tbk merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari kelahiran Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada sidang Dewan Menteri Republik Indonesia tanggal 19 September 1945, diputuskan untuk mendirikan sebuah bank milik negara yang berfungsi sebagai bank sirkulasi Perjalanan Bank BNI diawali pada tahun 1946, Setahun setelah kemerdekaan Republik Indonesia. Pada tanggal 5 Juli 1946 pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang, No. 2 Tahun 1946 tentang pendirian Bank Negara Indonesia sebagai Bank Sentral atau Bank Sirkulasi milik negara Indonesia yang berpusat di Yogyakarta. Pada mulanya kehadiran Bank BNI dimaksudkan untuk bertindak selaku Bank Sentral yang bertanggung jawab dalam menerbitkan dan mengelola mata uang Rupiah. Dalam perkembangannya, Bank BNI mencatat kemajuan yang pesat hingga akhirnya Bank BNI berubah status menjadi Bank Komersial pada Tahun 1968. Dengan fokus pengembangan sektor industri di Indonesia, Bank BNI secara bertahap memainkan peranan penting dalam pembangunan ekonomi di Indonesia. Diawal tahun 1990 an tepatnya tahun 1992, Nama resmi Bank Negara Indonesia berubah menjadi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dengan Call name atau “Bank BNI”. Seiring dengan perubahan tersebut, Logo Bank BNI mengalami perubahan. Citra baru Bank BNI digambarkan sebagai “Bahtera berlayar di tengah samudera” yang merefleksikan harapan sekaligus perlindungan dan penolong. Secara bertahap, Bank BNI mulai mengembangkan jaringan cabang dan menerapkan sistem penunjang operasional cabang secara online. Hasilnya,
23
kualitas layanan Bank BNI meningkat dan Bank BNI mendapat tempat khusus di hati para nasabah. Kejadian yang paling monumental di era bagi BNI di era ini adalah di keluarkannya
Undang-Undang No.7 Tahun 1992 tentang perbankan sebagai
pengganti Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1967 tentang pokok-pokok Perbankan. Dengan adanya Undang-Undang baru ini, bank-bank pemerintah ditetapkan sebagai perusahaan perseroan, termasuk BNI.
4.2. Hasil Penelitian Seperti yang kita ketahui, beberapa waktu yang lalu Bank BNI terkena masalah internal yang berupa pembobolan sebesar Rp.1,7 Trilyun. Tidak lama setelah itu, Bank BNI melakukan perubahan Identitas dengan mengganti Logo Perahu Layar nya. Apakah ini merupakan suatu cara untuk membenahi citra BNI yang sempat goyah atau hanya sekedar untuk melakukan penyegaran terhadap Logo yang sudah 10 tahun dipertahankan? Begitu kira-kira headline koran-koran nasional pada media Desember 2003 sampai Triwulan Pertama tahun 2004. Kasus pembobolan Rp.1,7Triliun merupakan “ Puncak Gunung Es “ dari sekian banyak persoalan mendasar yang dihadapi oleh BNI. Diluar kasus tersebut sesungguhnya BNI menghadapi beragam persoalan yang selama ini tidak dirasakan dan tidak dipedulikan. Ibu Dini pun mengatakan bahwa : “Latar Belakang BNI mengganti logo sebenarnya banyak. Tidak hanya karena adanya kasus, tetapi juga ada beberpa dari sisi internal seperti budaya kerja BNI yang ingin di visi kan kembali lalu dari sisi eksternalnya ya karena kasus tersebut dan dari pemerintah juga ada kegiatan untuk menstruktur kembali.“ 36 .
Visi, Misi dan Logo Bank BNI : a. Visi, Menjadi Bank kebanggaan nasional yang unggul dalam layanan dan kinerja yang memiliki pengertian
36
Hasil wawancara dengan Handini Widiastuti
budaya kerja BNI lebih fokus pada
24
pengembangan dan pelaksanaan budaya melayani yang berorientasi pada kinerja.
b. Misi, menjadi bank kebanggaan nasional yang menawarkna layanan terbaik dengan harga kompetitif pada segmen pasar korporasi, komersial dan konsumer. c. Logo baru BNI
1.
Huruf “ BNI “ Huruf BNI dibuat dalam nuansa Turqoise, namun agak berbeda dibanding sebelumnya. Hal ini untuk mencerminkan kekuatan, otoritas, kekokohan, keunikan dan citra yang lebih modern. Sedangkan huruf BNI dibuat secara khusus untuk menghasilkan struktur yang orisinil dan unik.
2.
Angka “ 46 “ Angka 46 merupakan simbolisasi kelahiran BNI. Angka 46 sekaligus mencerminkan kebanggaan sebagai warisan pertama di Republik Indonesia. Dalam logo ini, angka 46 diletakkan secara diagonal dari kiri bawah ke kanan atas, menembus kotak berwarna jingga. Desain ini untuk menggambarkan BNI baru yang lebih modern.
3.
Warna Warna korporat telah didesain ulang, namun tetap mempertahankan warna korporat yang lama, yakni turqoise dan jingga. Warna turqoise yang digunakan pada logo baru ini lebih gelap, lebih kuat / tegas mencerminkan
25
citra yang lebih stabil dan kokoh. Sementara warna jingga yang baru lebih cerah dan kuat, mencerminkan citra lebih percaya diri dan segar.
Pergantian logo memang sudah merupakan hal umum dikalangan perusahaan yang ingin maju, tetapi bagi BNI ini merupakan satu proses transformasi menuju BNI yang baru. Oleh karena itu BNI melakukan suatu kegiatan untuk memperkenalkan atau mensosialisasikan logo baru yang menggantikan sang perahu layar, yaitu kegiatan publikasi. Dimana publikasi adalah suatu kegiatan untuk menginformasikan hal-hal yang berkaitan dengan perusahaan kepada masyarakat luas melalui media massa. Sejak peluncuran logo baru pada tahun 2004, BNI mulai melakukan kegiatan publikasi tersebut dengan berbagai media untuk jangka waktu sampai satu tahun kedepan. Sama hal nya dengan apa yang dikemukakan oleh Bapak Zulnasri dalam wawancara, yang mengatakan bahwa : Tujuan Publikasi yang dilakukan adalah untuk memperkenalkan logo baru BNI 46. Tidak hanya dari bentuk logo nya saja, tetapi juga filosofi logo itu sebenarnya. apa sih makna yang ada di dalamnya. Dan dengan harapan mengundang media adalah sebagai sarana untuk semacam jembatan informasi pada masyarakat. “ Hal ini dimaksudkan agar, selain masyarakat dapat mengenali logo baru yang menggantikan posisi logo perahu layar juga dapat memahami mengapa BNI melakukan pergantian logo, serta makna yang terdapat didalamnya. Melalui hal ini lah, BNI berharap dapat memulihkan serta mengembalikan citra yang sempat dipandang negatif oleh masyarakat.
Dalam merencanakan kegiatan publikasi, hendaknya menentukan pula publik yang ingin dijadikan sasaran. Dalam kegiatan publikasi logo nya, publik sasaran BNI adalah sebagai berikut :
26
a.
Publik Internal Kegiatan publikasi bagi pihak internal ditujukan agar dapat dipahaminya makna serta nilai budaya BNI yang baru dan diharapkan dapat meningkatkan pelayanan dan kinerja. Publik Internal merupakan pihak dalam dari BNI, Publikasi publik internal ditujukan bagi Karyawan, Pensiunan, anak perusahaan. 37
b.
Publik Eksternal Publik eksternal merupakan publik yang berada diluar perusahaan, baik yang terkait dengan perusahaan maupun tidak terkait. Publikasi bagi publik eksternal ditujukan umumnya untuk masyarakat luas, tapi khususnya bagi para nasabah BNI. 38 Menurut Bapak Sulnasri, Manager Divisi Komunikasi Eksternal (Humas)
BNI, dalam sebuah wawancara menyatakan kegiatannya adalah sebagai berikut : 1.
Press Conference ( Konferensi Pers ) Konfrensi Pers merupakan suatu kegiatan publikasi yang dilakukan BNI dengan mengundang seluruh Direksi, lalu mengundang wartawan dari seluruh
media
cetak
maupun
memperkenalkan logo baru.
elektronik
dengan
tujuan
untuk
Yang pada saat itu dilakukan di Hotel
Shangrila Jakarta pada tanggal 21 Juli 2004 dan disiarkan melalui televisi swasta. Kegiatan launching dan konfrensi pers merupakan suatu langkah Media yang meliput : - Harian Pikiran Rakyat (22 Juli 2004) - Gema Swadharma (Agustus 2004) - Majalah MIX (September 2004)
37 38
Hasil wawancara dengan Ibu Handini Widiastuti Hasil wawancara dengan Ibu Handini Widiastuti
27
2.
Advertorial Advertorial adalah Advertising Editorial, yaitu beriklan dengan cara bertutur kata. Dimana Advertorial dapat menopang kegiatan-kegiatan BNI dalam publikasi logo baru, karena Advertorial tersebut berisi Desain logo baru BNI, beserta penjelasan mengenai makna logo dan mengapa BNI melakukan perubahan logo.
3.
Customer Gathering Customer Gathering merupakan salah satu
kegiatan publikasi yang
dilakukan Humas kepada nasabah nya dan Customer Gathering dilakukan di setiap wilayah-wilayah yang terdapat bank BNI. Dalam customer gathering, Dijelaskan pula mengapa BNI melakukan perubahan logo, bagaimana logo baru BNI, dan apa makna dari logo tersebut. Dan dalam setiap kegiatan yang berkaitan dengan nasabah, selalu disisipkan logo baru, agar mereka menjadi aware terhadap logo baru BNI. “Mengenai kegiatan Customer Gathering, memang tidak memungkinkan bagi BNI untuk menghadirkan seluruh nasabahnya. Jadi, BNI memberikan undangan yang jumlahnya terbatas kepada setiap unit-unit BNI dan unitunit itulah yang menentukan nasabah yang akan diberi undangan untuk menghadiri acara customer gathering tersebut.” 39 4.
Media Publikasi Media cetak; koran Majalah
:
:
Harian Suara Merdeka, Pikiran Rakyat.
SWA, GATRA, TEMPO.
a. Media Elektronik;
Televisi Metro TV, SCTV dan RCTI dan
Radio
dengan melakukan talkshow . b. Sponsorship;- Banner, Spanduk, Backdrop, Poster, leaflet,dll c. Perubahan Fisik,
yaitu
kegiatan
Publikasi
dengan
melakukan
penggantian logo baru di gedung-gedung dan outlet-outlet Bank BNI di 39
Hasil wawancara dengan Ibu Handini Widiastuti.
28
seluruh wilayah. Dan diharapkan masyarakat dapat secara langsung mengenali perubahan BNI . d. Perubahan Fisik BNI, terdiri dari : Papan Nama, Gedung, Mesin ATM, Seragam, Mobil Kantor
B.
Strategi Publikasi Internal Berikut ini adalah kegiatan –kegiatan publikasi internal : 1.
Bulletin
2.
News Letter
3.
Company Profile
4.
Annual Report
5.
Employee Gathering
29
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dibahas sebelumnya maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut : 1. Tujuan dari perubahan visi dan logo ini adalah untuk memulihkan citra BNI yang sempat runtuh dan juga untuk memperbaiki budaya kerja karyawan BNI dalam hal pelayanan dan kinerja agar dapat menjadi bank kebanggaan Indonesia. 2. Upaya-upaya Public Relations BNI dalam mempublikasikan logo baru mereka adalah dengan melakukan kerjasama dengan media massa (Media Partner) . 2. Kegiatan publikasi BNI dalam memperkenalkan logo baru adalah melalui acara Launching, Press Confrence, pemasangan billboard, pemasangan iklan pada media cetak, melakukan talkshow, penerbitan buku serta perubahan fisik cabang-cabang BNI.
5.2
Saran Sebagai penutup dalam penelitian ini, penulis juga ingin menyampaikan
beberapa saran mengenai kegiatan publikasi yang telah dijalankan oleh BNI : 1. Proses Rebranding BNI ini dapat dikatakan sebuah peristiwa yang bersejarah bagi BNI , jadi hendaknya BNI lebih memperhatikan hal-hal kecil seperti menyimpan File-file berupa advertorial, press release serta bulletin yang pernah diterbitkan dalam mempublikasi logo kedalam sebuah bentuk kliping untuk lebih memudahkan dalam mencari data. 2. Perlu dilakukan pula riset untuk mendapatkan opini dari nasabah atau masyarakat mengenai kepercayaan masyarakat terhadap BNI setelah pergantian logo dilakukan.
30
Daftar Pustaka
Anggoro, M. Linggar. Teori dan Profesi Kehumasan serta aplikasinya di Indonesia. Bumi Aksara. Jakarta, 2001. Cangara, Hafid. Pengantar Ilmu Komunikasi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta 2004. Cutlip M. Scott and Center H. Allen, Effective Public Relations, edisi kelima , New Jersey : Prentice Hall Inc., Englewood Clifs, 1984. Djuarsa
Sendjaja , Sasa .
Pengantar
Komunikasi.
Penerbit Universitas
Terbuka. Jakarta , 2001. Examinations Board Guide “ How to Pass PR”. The Official LCCI, 1999 Jefkins , Frank . Public Relations. Edisi keempat . Penerbit Erlangga. Jakarta , 1992. Kartajaya,
Hermawan.
TRANSFORM;
Perjalanan
BNI
menjadi
Bank
Kebanggaan Nasional. MarkPlus&Co, Jakarta 2006. Kasali, Rhenald . Manajemen Public Relations serta konsep dan aplikasi di Indonesia. Penerbit PT. Pustaka Utama Grafiti. Jakarta, 2003. Kertapati, Ton. Bunga Rampai Azas-azas Penerangan dan Komunikasi. PT. Bina Aksara, Jakarta, 1988. K.Yin, Robert . Studi Kasus, Desain dan Metode. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta,2002 M.A. Wiryawan, Pengantar Ilmu Komunikasi. Penerbit PT. Grasindo, Jakarta 2004. Moleong, Lexy. Metode Penelitian Kualitatif, edisi revisi. Penerbit PT. Remaja Rosdakarya. Bandung, 2004. Pinckton, David and Broderick Ananda. Integrated Marketing Communications, England : Prentice Hall. 2001 Ruslan, Rosady. Manajemen Humas dan Media Komunikasi. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta, 2003.
31
Ruslan, Rosady. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta, 2004. Selame, Elinor and Joe. The Company Image : Building Your Identity and Influence in The Marketplace. John Willey and Sons, Inc. Canada , 1998. Soemirat, Soleh. Dasar-dasar Public Relations. Remaja Rosda Karya, Bandung 2002. Suhandang,
Kustadi.
Public Relations Perusahaan : Kajian Program
Implementasi. Penerbit Nuansa. Bandung, 2004. Uchyana Effendy, Onong. Human Relations and Public Relations. Penerbit CV.Mandar Maju, Bandung, 1993. W. Nolte, Lawrence and L Wilcox Dennis. “ Effective Publicity “ How to Reach The Publicity By John Wiley and Sons, Inc. 1984. www.bni.co.id www.swa.co.id www.gatra.com