BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Industri jasa telah mendominasi perekonomian hampir semua kota besar di
Indonesia, termasuk Bandung. Industri ini bahkan mampu menciptakan lapangan dan peningkatan pendapatan masyarakat. Berbagai peraturan dan kerja
perkembangan sektor jasa khususnya di era high technology dan era digital telah
memberikan tantangan yang semakin kompleks. Perusahaan yang bergerak di bidang jasa harus bisa membuktikan pendekatan dan penanganan khusus dalam menghadapi persaingan. Salah satu industri jasa yang beberapa tahun terakhir ini semakin berkembang adalah bidang seni pertunjukan dan hiburan. Industri jasa di bidang seni pertunjukan dan hiburan ini telah mendorong tumbuhnya penyelenggara acara seni hiburan dan tata panggung atau yang lebih sering kita kenal dengan sebutan EO (Event Organizer). Event didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang diselenggarakan untuk memperingati hal-hal penting sepanjang hidup manusia baik secara individu atau kelompok yang terikat secara adat, budaya, tradisi dan agama yang diselenggarakan dengan tujuan tertentu serta melibatkan lingkungan masyarakat yang diselenggarakan pada waktu tertentu. Event dapat dikategorikan berdasarkan ukurannya dan dapat juga dibagi berdasarkan tujuan dan kegunaannya. Contoh dari event yang dibagi berdasarkan tujuan dan kegunaannya adalah event public, event seni, festival, event pariwisata, dan event bisnis (Noor, 2009). Salah satu EO yang tumbuh di Bandung adalah Republic of Entertainment yang beralamat di Jl. Pajajaran no. 80E, Bandung. EO ini sangat menaruh perhatian terhadap kebudayaan Nusantara dan pariwisata di Indonesia. Hal ini menyebabkan acara-acara yang diselenggarakan oleh Republic of Entertainment
1
kebanyakan mengambil tema dan konsep kebudayaan nasional Indonesia, meski tak jarang juga dikolaborasi dengan acara hiburan biasa.
Republic of Entertainment selaku penyedia jasa penyelenggara acara
memiliki acara/event utama yang diselenggarakan secara berkelanjutan setiap
tahun. Event itu bertajuk “Bambu Nusantara” yang penyelenggaraannya pada
tahun ini akan memasuki tahun keenam sejak dimulai pada tahun 2007 silam, tepatnya pada tanggal 2 Oktober. Event ini sendiri didanai oleh Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia sebagai sponsor utama.
Bambu Nusantara adalah sebuah event yang sesuai namanya, mengangkat tema tentang bambu dari seluruh pelosok nusantara. Di dalam keseluruhan rangkaian acara pasti selalu berkaitan dengan bambu, baik itu alat musik, peralatan dapur, perkakas rumahtangga, kerajinan tangan dan lain sebagainya. Inilah yang menjadi dayatarik tersendiri dan menjadi pembeda dari acara/event lainnya yang diselenggarakan di wilayah kota Bandung yang diharapkan dapat menarik pengunjung sebanyak mungkin. Masalah
yang dihadapi oleh Republic of Entertainment selaku
penyelenggara adalah kurangnya minat untuk datang ke event. Data yang diperoleh peneliti dari sumber di bagian Traffic menunjukkan bahwa pada penyelenggaraan Bambu Nusantara V terdapat selisih yang jauh antara target pengunjung yang diharapkan hadir dengan jumlah pengunjung yang hadir. Dari jumlah pengunjung yang ditargetkan hadir sebanyak 30.000 orang (Sponsorship Catalogue Bambu Nusantara V, 2011), ternyata yang hadir hanya mencapai angka 9.473 orang saja (Laporan Pertanggungjawaban Bambu Nusantara V, 2011). Tidak tercapainya target jumlah pengunjung Bambu Nusantara V pada tahun 2011 dalam jangka panjang akan mempengaruhi kelangsungan hidup penyelenggaran event. Terkait dengan masalah tersebut maka perlu dipelajari faktor-faktor atau variabel yang mempengaruhinya sehingga dapat dilakukan upaya untuk memecahkan masalah tidak tercapainya target jumlah pengunjung.
2
Getz dalam Bowdin (2003) menyatakan bahwa sebuah event harus
dipasarkan demi mencapai tujuan perusahaan dengan cara memanfaatkan bauran
pemasaran melaui penciptaan nilai bagi pelanggan dan konsumen. Artinya adalah perusahaan harus memakai sebuah orientasi pemasaran yang menekankan pada
pembentukan hubungan yang saling menguntungkan serta pemeliharaan keunggulan dalam bersaing (competitive advantages).
Pendapat di atas mengenalkan konsep bauran pemasaran (marketing mix),
yang didefinisikan oleh Kotler sebagai seperangkat alat pemasaran yang dapat
dikontrol dan dipadukan oleh perusahaan sebagai jawaban/reaksi atas kebutuhan
pasar. Dapat dikontrol berarti bahwa manajer sebuah event dapat memanipulasi, mengatur, atau mengubah variabel-variabel (dalam hal ini adalah produk, harga, promosi, dan lokasi) dalam usaha untuk mencapai tujuan pemasaran event. Menurut Bowdin (2003), bauran pemasaran yang cocok diterapkan pada penyelenggaraan acara (event marketing mix) adalah 4P yakni product, price, promotion, dan place. Penerapan bauran pemasaran pada event diharapkan dapat meningkatkan minat beli (dalam penelitian ini adalah minat berkunjung). Sebelum konsumen benar-benar memutuskan untuk datang ke event, sebaiknya perusahaan membangkitkan niat/minat terlebih dahulu. Hal ini sesuai dengan pendapat Rossiter dan Percy (1998) yang mengemukakan bahwa minat beli merupakan instruksi diri konsumen untuk melakukan pembelian atas suatu produk, melakukan perencanaan, mengambil tindakan-tindakan yang relevan seperti mengusulkan, merekomendasikan (influencer), memilih, dan akhirnya mengambil keputusan untuk melakukan pembelian. Dengan terlebih dahulu membangkitkan minat, peluang perusahaan untuk mempengaruhi keputusan konsumen untuk datang berkunjung ke event tentunya akan lebih besar. Dari penjelasan dan pendapat para ahli tersebut, maka peneliti menentukan faktor-faktor atau variabel yang akan diteliti adalah variabel bauran pemasaran event dan minat beli konsumen.
3
1.2
Identifikasi Masalah
Masalah penelitian ini adalah rendahnya minat beli atau minat berkunjung
ke event, yang ditunjukkan adanya selisih yang jauh antara target dengan jumlah
pengunjung yang hadir pada saat acara berlangsung. Rumusan permasalahan
penelitian selanjutnya akan dijabarkan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh bauran pemasaran event terhadap minat beli?
2. Dimensi bauran pemasaran apa yang memiliki pengaruh paling besar?
1.3
Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dan manfaat dari penelitian ini adalah:
1.3.1
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan sebuah arahan yang menjadi pedoman pada
setiap penelitian untuk menemukan jawaban atas permasalahan penelitian yang dirumuskan. Oleh karenanya tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menganalisis pengaruh bauran pemasaran event terhadap minat beli. 2. Menganalisis dimensi bauran pemasaran apa yang mempunyai pengaruh paling besar terhadap minat beli. 1.3.2
Manfaat Penelitian Peneliti berharap informasi yang didapat dari penelitian ini akan
memberikan banyak manfaat bagi berbagai pihak diantaranya: 1. Bagi Penulis Sebagai dasar pengembangan diri dan sebagai praktik dari teori yang telah peneliti peroleh selama mengikuti perkuliahan serta sebagai tugas akhir penulis dalam menyelesaikan studi pada Diploma III Program Studi Manajemen Pemasaran, Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Bandung. 4
2. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan untuk perbaikan dan peningkatan kualitas penyelenggaraan event yang diadakan oleh Republic of Entertainment. Tentunya dengan perbaikan yang
dilakukan, penyelenggaraan event selanjutnya akan menyedot perhatian
dan menarik minat masyarakat untuk mengunjungi, sehingga kejadian
1.4
sebelumnya (target pengunjung yang tidak tercapai) tidak terjadi lagi. Sistematika Penulisan Untuk memudahkan pengerjaan, maka peneliti menyusun laporan
penelitian ini ke dalam 5 (lima) bab, yaitu: BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang uraian mengenai latar belakang yang menjadi landasan penulis untuk melakukan penelitian, identifikasi permasalahan dari penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, sistematika penulisan, serta lokasi dan waktu penelitian. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi tentang uraian teori-teori ilmiah yang mendukung peneliti dalam melaksanakan penelitian. Teori-teori tersebut dapat berasal dari berbagai sumber seperti buku, jurnal, internet, modul perkuliahan, dan sumber lainnya yang mendukung. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang metode penelitian yang akan digunakan mulai dari prosedur penelitian, model penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, operasional variabel, dan metode analisis data yang digunakan.
5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang hasil dan pembahasan mengenai analisis data yang
dilakukan, menjelaskan maksud dari data-data yang didapat dari penelitian, baik
yang berasal dari kuesioner maupun lapangan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari keseluruhan penelitian serta saran
yang dikemukakan dari hasil penelitian yang diharapkan dapat bermanfaat bagi
semua pihak, seperti pembaca dan perusahaan.
1.5
Lokasi Dan Waktu Penelitian Karena penelitian ini terfokus pada event Bambu Nusantara, maka lokasi
penelitian yang dipilih adalah kota Bandung dimana Republic of Entertainment mengadakan event. Hal ini dilakukan supaya sampel yang diperoleh benar-benar mewakili populasi yang ditentukan. Populasi penelitian ini sendiri adalah semua orang yang dianggap menjadi calon pengunjung potensial (potential costumer) yang diharapkan menghadiri event. Waktu penelitian dilaksanakan selama dua bulan dimulai dari awal bulan Mei 2012 hingga akhir bulan Juni 2012.
6