BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau Information and Communication Technology (ICT) telah memberikan banyak pengaruh dalam berbagai bidang seperti halnya pendidikan, kesehatan, pemerintahan. Seiring dengan berjalanya waktu yang semakin serba canggih ini tak dapat dipungkiri banyak pihak yang berusaha untuk dapat mengikuti hal tersebut khususnya di dalam dunia pendidikan. Pendidikan merupakan hal yang paling utama dalam perannya yakni untuk mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia. Para pelajarlah yang nantinya akan menjadi generasi penerus bangsa ini. Sehingga apabila pendidikan itu sendiri tidak bisa mengikuti perkembangan zaman, akan tertinggal dengan negara lain karena tidak tersedianya berbagai sarana penunjang seiring dengan tuntutan zaman. Standar sarana dan prasarana sekolah termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), telah diatur dalam UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003 pasal 35 ayat 1 yang menyatakan bahwa : “Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala”. Jika dilihat beberapa tahun sebelumnya, gaya dan sistem pendidikan yang masih konvensional menempatkan guru sebagai pusat pebelajaran di kelas. Kini kehadiran TIK telah menggeser paradigma pembelajaran dari pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher-centered learning) menuju pembelajaran yang berpusat pada siswa (student-centered learning), dimana guru lebih berperan sebagai desainer pembelajaran, fasilitator, pelatih dan manajer pembelajaran. Bukan sebagai satu-satunya sumber informasi yang maha tahu. TIK juga memberikan peluang dan perluasan interaksi antara guru dan siswa. Dengan bantuan TIK proses penyampaian dan penyajian materi pembelajaran maupun gagasan dapat menjadi lebih menarik dan menyenangkan.
1
2
Akan tetapi dari hasil kemajuan TIK tersebut, ada beberapa permasalahan yang muncul. Berdasarkan fakta yang terjadi di lapangan, kurangnya pemahaman dan penguasaan teknologi pada pedidik atau guru menjadi salah satu topik permasalahan dalam dunia pendidikan. Hal ini terjadi karena guru-guru yang sudah usia lanjut cenderung kurang peka terhadap hadirnya teknologi, mereka masih terpaku gaya pembelajaran konvensional. Ini merupakan sebuah tantangan bagi para guru untuk mampu menguasainya sehingga dapat memilih dan memanfaatkan TIK secara efektif dan efisien di dalam proses belajar mengajar. Sekarang ini, banyak inovasi-inovasi di dunia pendidikan yang lahir dari hasil kemajuan TIK sebagai contoh pembelajaran dengan multimedia interaktif, media powerpoint, animasi flash, dengan media games, pembelajaran dengan video, dan masih banyak lagi inovasi-inovasi lainnya yang tercipta sejalan perkembangan TIK. Tetapi guru belum sepenuhnya memanfaatkan inovasi hasil kemajuan TIK yang ada di dalam pembelajaran. Salah satunya guru belum memadukan metode pembelajaran dengan media pembelajaran yang sesuai ke dalam proses pembelajaran. Padahal guru yang profesional harus mampu memilih, mengembangkan dan memanfaatkan berbagai jenis media pembelajaran dengan memanfaatkan kecanggian TIK tersebut. Tujuannya adalah untuk memberikan kemudahan bagi guru dan siswa dalam proses belajar mengajar. Sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan akan tercapai. Pemanfaatan media pembelajaran hasil kemajuan TIK, dalam hal ini video pembelajaran. Rusman dkk (2011:220) mengemukakan media video memiliki beberapa kelebihan, yaitu (1) memberi pesan yang dapat diterima secara lebih merata oleh siswa; (2) sangat bagus untuk menerangkan proses; (3) mengatasi keterbatasan ruang dan waktu; (4) lebih realistis, dapat diulang dan dihentikan sesuai dengan kebutuhan; (5) memberikan kesan yang mendalam, yang dapat memperngaruhi sikap siswa. Akan tetapi video pembelajaran sebagai media yang dianggap mempunyai banyak kelebihan itu, tidak akan mempunyai banyak arti jika tidak ada guru yang mengarahkan. Dua unsur yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran yaitu metode dan media pembelajaran. Kedua hal ini saling berkaitan satu sama lain.
3
Pemilihan suatu metode akan menentukan media pembelajaran yang akan dipergunakan dalam pembelajaran. Ada bermacam-macam metode dari bangsa barat yang diperkenalkan dalam rangka memperbaruhi pembelajaran. Misalnya saja Example Non Example, Picture And Picture, Snowball Throwing, Index Card Match, Cooperative Script, Talking Stick. Ini juga tidak bisa lepas dari peran guru dalam memilih metode dan media yang paling cocok digunakan dalam materi dan mata pelajaran tertentu. Untuk itu guru harus pandai-pandai memilih metode mana yang paling sesuai baik berkaitan dengan materi pokok maupun karakteristik siswa. Dari berbagai jenis pembelajaran kooperatif salah satunya Index Card Match, dikatakan metode yang inovatif dan mempunyai banyak keunggulan. Menurut Zaini (2008:69) metode Index Card Match mempunyai beberapa kelebihan yaitu (1) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, baik secara kognitif maupun fisik; (2) karena terdapat unsur permainan, metode ini menyenangkan; (3) meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari; (4) efektif sebagai sarana melatih keberanian siswa; (5) efektif melatih kedisiplinan siswa dalam menghargai waktu untuk belajar. Metode index Card Match yang menyenangkan tersebut sesuai UU Sisdiknas pasal 40 ayat 2a yang berbunyi “Pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban: menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis”. Tetapi apakah benar bila Index Card Match cocok diterapkan di Indonesia yang berbeda tempat dan masyarakatnya yang multikultural. Selain masyarakat yang multikultural, karakter siswa juga berbeda-beda tentunya kehadiran Index Card Match mempunyai kelemahan. Untuk itu guru harus pandai-pandai memadukan metode tersebut dengan media yang cocok sesuai dengan pembelajaran. Salah satunya dengan memadukan dengan media video pembelajaran. Apa yang menjadi kekurangan dari Index Card Match bisa dibantu dengan adanya video pembelajaran tersebut. Sebagaimana yang telah diuraikan terlihat jelas betapa pentingnya peran metode dan media dalam proses pembelajaran. Salah satu metode dan media
4
pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran IPA adalah metode pembelajaran Index Card Match dengan menambahkan media video pembelajaran. Dengan memadukan metode dan media tersebut diharapkan ada perbedaan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) siswa. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang sebelumnya maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Kurangnya pemahaman dan penguasaan teknologi pada guru 2. Guru cenderung kurang peka terhadap hadirnya teknologi, mereka masih terpaku gaya pembelajaran konvensional 3. Guru belum memadukan metode pembelajaran dengan media pembelajaran yang sesuai ke dalam proses pembelajaran 1.3 Pembatasan Masalah Masalah yang diangkat pada penelitian ini dibatasi pada masalah guru belum memadukan metode pembelajaran dengan media pembelajaran yang sesuai ke dalam proses pembelajaran. Dua unsur yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaranyaitu metode dan media pembelajaran. Kedua komponen tersebut saling berkaitan satu sama lain. Pemilihan suatu metode akan menetukan media pembelajaran yang akan dipergunakan dalam pembelajaran tersebut. Oleh karena itu penelitian difokuskan untuk mengetahui perbedaan pengaruh yang signifikan pada hasil belajar IPA pada siswa kelas 5, setelah diterapkannya pembelajaran Index Card Match berbantuan video pembelajaran. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah maka dalam penelitian ini merumuskan ”Adakah perbedaan pengaruh yang signifikan antara penerapan pembelajaran Index Card Match berbantuan video pembelajaran dengan penerapan
pembelajaran
Numbered
Heads
Together
berbantuan
video
pembelajaran terhadap hasil belajar IPA pada siswa kelas 5 SD N Bergaslor 01
5
dan SD N Bergaslor 02 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013?”. 1.5 Tujuan Penelitian Dalam penelitian ini tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui perbedaan pengaruh yang signifikan antara penerapan pembelajaran Index Card Match berbantuan video pembelajaran dengan penerapan pembelajaran Numbered Heads Together berbantuan video pembelajaran terhadap hasil belajar IPA pada siswa kelas 5 SD N Bergaslor 01 dan SD N Bergaslor 02 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013. 1.6 Manfaat Penelitian 1.6.1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) SD kelas 5, khususnya materi peristiwa alam. Memberi masukan dalam pengembangan pembelajaran Index Card Match berbantuan video pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar IPA SD kelas 5. 1.6.2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi siswa, guru dan sekolah. Bagi siswa penelitian ini dapat memberikan manfaat: meningkatkan kerja sama antar siswa dalam kelompok melalui pembelajaran Index Card Match berbantuan video pembelajaran, siswa termotivasi untuk mengikuti pembelajaran IPA khususnya materi pokok peristiwa alam, siswa menjadi lebih aktif dan mandiri di dalam proses belajar mengajar. Manfaat bagi guru yaitu untuk menambah wawasan dan pengalaman baru terutama melalui pembelajaran Index Card Match berbantuan video pembelajaran, mendorong guru untuk terus menerapkan pembelajaran kooperatif dan media yang sesuai dengan pembelajaran, membuat proses belajar mengajar menjadi lebih bermakna dari sebelumnya, membantu guru memperbaiki pembelajaran IPA khususnya materi peristiwa alam.
6
Bagi sekolah, penelitian ini bermanfaat sebagai masukan dan bahan kepustakaan tentang pembelajaran Index Card Match berbantuan video pembelajaran terutama pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas 5.