BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang masalah Bahasa sudah diajarkan sejak dulu baik di dalam sebuah keluarga maupun di lingkungan formal. Dengan adanya bahasa di muka bumi ini, manusia dapat memikirkan suatu masalah secara teratur, terus menerus serta berkelanjutan. Sebaliknya, tanpa bahasa peradaban manusia tidak mungkin akan berkembang bahkan identitasnya sebagai manusia yang senantiasa berkomunikasi di antara anggota masyarakat tidak akan dapat berlangsung dengan baik. Dalam lingkungan formal (sekolah) bahasa sudah diajarkan sejak dini. Proses belajar-mengajar dilakukan siswa dan guru di sekolah. Siswa mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar mengajar. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) merupakan kegiatan yang menuntut guru berperan penuh dalam menentukan perkembangan anak. Guru bertugas membimbing, mendidik dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar. Dalam proses belajar mengajar guru memegang peran sebagai sutradara sekaligus aktor. Artinya, pada gurulah tugas dan tanggung jawab merencanakan dan melaksanakan pengajaran di sekolah. Dalam pembelajaran tak jarang bahasa Jawa masih digunakan guru untuk dalam menyampaikan materi dan begitu pula peserta didik masih banyak yang menggunakan bahasa Jawa untuk bertanya. Sehingga itu bisa menghambat penguasaan kosakata bahasa Indonesia dengan baik dan guru hanya menerangkan apa yang ada dalam buku teks yang membuat siswa jenuh dan bosan dengan pembelajaran yang dilakukan. Selain itu, pada waktu pelajaran tidak semua siswa memperhatikan dengan baik, ada yang bermain sendiri, ada yang bermain dengan teman sebangku atau teman yang berada dibelakangnya atau pun didepannya adapula ada yang sering melihat keluar kelas sehingga secara tidak langsung menggangu aktifitas belajar.
1
2
Untuk menarik perhatian siswa dalam meningkatkan kemampuan kosakata bahasa Indonesia, maka peneliti mengambil alternatif dalam kegiatan belajar mengajar yaitu dengan menggunakan kartu kata untuk memfokuskan perhatian siswa yang sebelumnya belum pernah digunakan guru dalam pembelajaran. Kekayaan kosakata yang makin luas ini sangat bermanfaat dalam menunjang proses belajar siswa. Rendahnya hasil belajar siswa di SD Negeri Keteleng 01 tampaknya merupakan masalah yang berakar dari siswa sendiri dan metode pembelajaran yang disampaikan guru yang kurang tepat. Namun pembelajaran dengan metode ceramah secara klasikal justru menimbulkan hal-hal sebagai berikut : 1) Proses pembelajaran berlangsung tidak menarik 2) Siswa tidak aktif dalam pembelajaran 3) Hasil belajar siswa rendah 4) Aspek keterampilan proses tidak muncul secara individual Fenomena yang muncul seperti yang terurai di atas, merupakan masalah yang serius yang perlu segera dicari pemecahannya. Dari solusi tersebut akan dicoba dilaksanakan dalam bentuk penelitian tindakan kelas. Hasil belajar Bahasa Indonesia kelas I SD Negeri Keteleng 01, Kecamatan Blado, pada awal semester genap
tahun 2011-2012 belum
mencapai ketuntasan belajar. Rata-rata prestasi belajar Bahasa Indonesia siswa kelas I pada ulangan harian pertama hanya 61 sedangkan standar ketuntasan belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia 70 Dari 20 siswa yang tidak mengalami tuntas belajar sebanyak 13 anak. Berdasarkan hasil analisis nilai yang digambarkan dalam hasil pengamatan terlihat jelas perbandingannya bahwa jumlah siswa yang mendapat nilai 100 sebanyak 0% atau 0 siswa, yang mendapat nilai 90 sebanyak 5 % atau sebanyak 1 siswa, yang mendapat nilai 80 sebanyak 10 % atau sebanyak 2 siswa, yang mendapat nilai 70 sebanyak 20 % atau sebanyak 4 siswa, yang mendapat nilai 60 sebanyak 30 % atau sebanyak 6 siswa, yang mendapat nilai 50 sebanyak 25 % atau sebanyak 5 siswa, yang
3
mendapat nilai 40 sebanyak 10 % sebanyak 2 dan nilai rata-rata kelas hanya 61. Dari pengamatan diatas dapat disimpulkan dari 20 siswa sebanyak 7 anak yang tuntas KKM dan 13 anak yang belum tuntas KKM ( 70 ) Rendahnya hasil belajar anak dikarenakan guru masih menggunakan pembelajaran secara konvensional / ceramah . Guru belum menerapkan metode dan pendekatan yang bervariatif dan inovatif.Guru belum menggunakan alat peraga. Dengan pembelajaran seperti ini siswa menjadi kurang aktif dan kurang tertantang untuk menggali dan mengapreasikan segala kemampuan yang dimiliki. Berkaitan dengan upaya peningkatan mutu pendidikan dan seiring bergulirnya kurikulum tingkat satuan pendidikan pembelajaran yang didesain guru harus mengoptimalkan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah digariskan. Untuk mencapai hal tersebut, pembelajaran bervariatif dan inovatif solusinya dengan pembelajaran yang bervariatif dan inovatif diharapkan dapat mengurangi kebosanan, meningkatkan peran aktif siswa, serta siswa dapat menggali dan mengeksplorasikan bakat dan kemampuan yang dimiliki. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merasa tergugah untuk melakukan penelitian sebagai alternatif mengatasi masalah yang muncul. Adapun judul penelitian yang diajukan peneliti adalah “Upaya Meningkatkan hasil Belajar Bahasa Indonesia Dengan Menggunakan media Kartu Kata Pada Siswa Kelas I Di SD Negeri Keteleng 01 Kec. Blado Kab Batang Tahun Pelajaran 2011 / 2012”. 1.2. Identifikasi Masalah Pengajaran Bahasa dan sastra Indonesia merupakan pelajaran inti / pokok yang wajib diberikan kepada siswa dari tingkat SD sampai Perguruan Tinggi. Membaca adalah salah satu ketrampilan berbahasa yang menjadi bagian pokok bahasan pelajaran Bahasa Indonesia di kelas I SD. Kesulitan siswa mwmbaca biasanya terlihat ketika siswa diminta untuk menyuarakan atau membunyikan rangkaian kata yang membentuk
4
kalimat yang bermakna sederhana. Adapun beberapa faktor yang menjadi penyebab rendahnya hasil belajar Bahasa Indonesia, antara lain: 1. Pembelajaran yang digunakan guru konvesional (ceramah) 2. Tidak menggunakan media 3. Kurangnya minat belajar siswa terhadap kegiatan membaca dalam PBM 1.3. Pembatasan Masalah Dengan munculnya berbagai masalah yang dihadapi guru dan siswa kelas I SDN Keteleng 01 pada proses pembelajaran yang telah diuraikan pada latar belakang diatas perlu dipikirkan cara untuk mengatasinya, untuk itu peneliti melakukan pembatasan masalah pada penelitian tindakan kelas yang ditujukan pada meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas I SDN Keteleng 01 Kecamatan Blado Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2011/ 2012 1.4. Perumusan Masalah Apakah melalui media kartu kata dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas I SD Negeri Keteleng 01 Kecamatan Blado Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2011/ 2012 1.5. Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan media kartu kata siswa kelas I SD Negeri Keteleng 01 Kecamatan Blado Kabupaten Batang tahun pelajaran 2011/2012. 1.6. Manfaat Penelitian 1.6.1. Bagi Siswa Terlaksananya pembelajaran yang memberikan pengalaman bagi siswa, lebih termotivasi dalam belajar bahasa Indonesia, khususnya aspek membaca. Siswa dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan dengan desain pembelajaran yang menyenangkan dan mebangkitkan keaktifan.
5
1.6.2. Bagi Guru Kemampuan guru dalam memilih metode akan lebih tepat dan sesuai dengan kompetensi dasar yang diajarkan serta dapat menyajikan pembelajaran dengan efektif sehingga mampu menciptakan suasana yang maksimal dalam pembelajaran dikelas. 1.6.3. Bagi Sekolah Terselenggaranya perbaikan dan peningkatan mutu layanan pendidikan di sekolah, melalui pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini, khususnya peningkatan kemampuan membaca permulaan mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas I Sekolah Dasar serta sebagai salah satu referensi pada sekolah. Untuk pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas lain agar guru yang bersangkutan menggunakan media kartu kata