BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Belajar adalah aktivitas mental/ psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, ketrampilan, dan sikap (Purwanto,2008). Seseorang dikatakan belajar jika mengalami perubahan yang awalanya belum tahu kemudian menjadi tahu akibat dari proses tersebut. Pembelajaran sendiri dapat diartikan sebagai proses belajar mengajar yang terjadi secara dinamis dan mudah berkembang sesuai dengan pengalaman yang dimiliki siswa. Pengalaman diperoleh siswa dari proses pembelajaran setiap hari di sekolah secara langsung maupun dari kegiatan di luar sekolah. Menurut E. Mulyasa (2002: 32) pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian peserta didik terlibat secara aktif, baik fisik, mental maupun sosial dalam proses pembelajaran, disamping menunjukan kegairahan belajar yang tinggi, semangat belajar yang besar dan rasa percaya diri yang tinggi. Dengan kata lain pembelajaran akan bermakna jika siswa melakukan sendiri aktivitas belajar tersebut. Dalam pembelajaran salah satu faktor yang dapat berpengaruh terhadap hasil belajar adalah motivasi, karena dengan adanya motivasi belajar dapat menumbuhkan minat belajar siswa. Siswa yang memiliki motivasi belajar yang rendah maka keinginan belajarnya juga rendah sehingga hasil belajar yang didapat tidak optimal. Sedangkan siswa yang memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar maka akan memiliki keinginan yang besar untuk melaksanakan kegiatan belajar, dengan motivasi yang kuat maka hasil belajar yang akan dicapai siswa juga akan optimal. Keberhasilan dalam pembelajaran di sekolah dasar tidak terlepas dari peran guru. Guru sangat berperan besar bagi perkembangan pengetahuan siswa, oleh sebab itu guru harus membekali siswa dengan pengetahuan agar siswa menjadi
1
2
pribadi yang baik, dan berbudi pekerti. Dalam membekali siswa guru harus mempunyai ketrampilan mengajar serta mempunyai ketrampilan dalam mengelola kelas agar pembelajaran dapat berhasil diajarkan. Hal ini sejalan dengan pendapat Hamzah B. Uno (2006: 168) yaitu guru harus menguasai keterampilan dalam mengajar agar dapat mengelola proses pembelajaran dengan baik yang berimplikasi pada peningkatan kualitas lulusan sekolah dan diharapkan dapat menyelesaikan berbagai permasalahan yang timbul dalam proses kegiatan belajar mengajar. Guru dapat mengoptimalkan perannya di kelas dengan menguasai keterampilan mengajar. Penguasaan keterampilan mengajar yang baik akan mempengaruhi tingkat keaktifan dan partisipasi siswa sehingga bisa dikatakan bahwa peran keterampilan memberikan penguatan penting dalam kegiatan belajar mengajar. Selain itu guru yang terampil harus dapat membuat pembelajaran didalam kelas penuh dengan motivasi belajar agar siswa didalam kelas dapat merasakan pembelajaran yang bersemangat dan menyenangkan. Yang harus dilakukan oleh seorang guru agar dapat membangkitkan motivasi belajar siswa adalah dengan mengunakan model pembelajaran yang menyenangkan. Salah satu mata pelajaran di sekolah dasar adalah mata pelajaran matematika. Matematika merupakan ilmu yang mempunyai peranan sangat penting dalam berbagai aktivitas yang dilakukan manusia di dalam kehidupannya. Aktivitas manusia dalam kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari pemanfaatan dan penerapan konsep-konsep yang ada di dalam
matematika. Oleh karena itu
pelajaran matematika sudah di ajarkan di tingkat sekolah dasar hal itu bertujuan agar manusia mampu memahami konsep matematika sejak dini sehingga nantinya dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam membelajarkan matematika kepada siswa, apabila guru masih menggunakan paradigma yang lama dalam arti guru yang paling berperan aktif dalam penyampaian materi dan siswa hanya pasif mendengarkan dan tidak terlibat aktif dalam pembelajaran maka pembelajaran cenderung monoton sehingga mengakibatkan siswa merasa jenuh. Oleh karena itu dalam membelajarkan matematika kepada siswa, guru hendaknya lebih bervariasi dalam menggunakan model pembelajaran didalam kelas sehingga tujuan pembelajaran yang
3
direncanakan akan tercapai. Untuk dapat membangkitkan motivasi belajar siswa seorang guru hendaknya dapat membawa pembelajaran kedalam situasi yang menyenangkan dan dapat membangkitkan motivasi siswa dalam belajar matematika. Dari hasil observasi yang telah dilakukan di SD Negeri Lemahireng 02 terdapat masalah yang timbul pada saat proses pembelajaran matematika di dalam kelas dan pada hasil akhir pembelajaran. Banyak siswa yang terlihat tidak berkonsentrasi pada saat pembelajaran, ada beberapa siswa tengak tengok dan tidak memperhatikan guru pada saat pembelajaran berlangsung. Terlihat pula siswa didalam kelas tidak terlalu aktif untuk berbicara, menyampaikan pendapat, serta ide bahkan untuk mengajukan pertanyaanpun mereka tidak berani. Rendahnya minat peserta didik dalam mengikuti pembelajaran matematika dapat disebabkan karena motivasi belajar siswa yang rendah. Dalam proses penyampaian materi guru hanya menggunakan metode ceramah bahkan tidak melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran dengan kata lain guru yang mendominasi pembelajaran (Teacher Center). Dalam pembelajaran matematika guru juga tidak menggunakan alat peraga yang dapat mempermudah pemahaman siswa, guru hanya menggunakan papan tulis dalam melaksanakan pembelajaran didalam kelas. Selain itu di dalam pembelajaran guru tidak pernah memberikan motivasi kepada siswa agar siswa didalam kelas menjadi bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Hal itu ternyata dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, yang tidak banyak siswa dapat mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=65). Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka peneliti tertarik melakukan penelitian agar dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa yaitu melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT). Model pembelajara Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang lebih menekankan pada aktivitas siswa dalam kelompok dengan melakukan diskusi, kerjasama, saling membantu dan semua anggota kelompok mempunyai peran dan tanggung jawab yang sama.
4
Dengan demikian, judul dari penelitian tindakan kelas ini adalah “Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Pada Siswa Kelas IV Semester II SDN Lemahireng 02 Kecamatan Bawen Tahun ajaran 2013/2014”. Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika. Dimana siswa dapat lebih bersemangat, aktif, kreatif dan lebih menonjolkan kerjasama antar teman serta dapat mencapai nilai Kriteria Kentuntasan Minimal (KKM) agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
1.2 IDENTIFIKASI MASALAH Dengan mencermati pada latar belakang masalah di atas maka dapat teridentifikasi sebagai berikut: 1. Rendahnya motivasi belajar siswa pada saat pembelajaran matematika di dalam kelas sehingga banyak siswa yang tidak bersemangat dalam mengikuti pembelajaran matematika yaitu siswa banyak yang tidak berkonsentrasi dan tidak memperhatikan guru pada saat pembelajaran. 2. Siswa
cenderung
pasif
dan
kurang
aktif
untuk
bertanya
atau
mengemukakan pendapat. 3. Didalam pembelajaran guru hanya menggunakan metode ceramah, guru tidak menggunakan alat peraga, selain itu guru yang lebih berperan aktif (Teacher Center) yang mengakibatkan tidak adanya aktivitas siswa sehingga menimbulkan kebosanan pada siswa. 4. Tidak ada motivasi yang diberikan guru pada saat pembelajaran, sehingga siswa tidak bersemangat dalam proses pembelajaran. 5. Nilai rata-rata pelajaran matematika siswa berada di bawah nilai KKM.
1.3
RUMUSAN MASALAH Adapun rumusan masalah Penelitian Tindakan Kelas ini dapat dirinci
sebagai berikut: Apakah penerapan Model Pembelajaran kooperatif Tipe
5
Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika di kelas IV semester II SD Negeri Lemahireng 02 Kecamatan Bawen Tahun Pelajaran 2013/2014?” 1.4 TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: “Untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika di kelas IV Semester II SD Negeri Lemahireng 02 Kecamatan Bawen Tahun Pelajaran 2013/2014 dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT).”
1.5
MANFAAT PENELITIAN Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat baik bagi peneliti,
guru dan siswa. 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi pembelajar atau guru agar dapat menggunakan model-model pembelajaran yang bervariatif seperti model pembelajaran kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT). 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini semoga dapat bermanfaat untuk guru, murid, bagi sekolah dan bagi peneliti itu sendiri. a. Manfaat bagi murid 1.Meningkatkan
motivasi
belajar
siswa
terhadap
pembelajaran
matematika. 2. Meningkatkan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran matematika. 3.Meningkatkan aktivitas siswa melalui kegiatan kerjasama antar siswa melalui pembelajaran berkelompok.
6
b. Manfaat bagi guru 1.Menambah pengetahuan dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa. 2.Menambah motivasi bagi guru untuk melaksanakan PTK untuk kemajuan pendidikan. c. Manfaat bagi sekolah Memberikan
manfaat
kepada
sekolah
dalam
pengembangan
pembelajaran agar sekolah dapat turut menggunakan model pembelajaran ini pada pembelajaran matematika khususnya. d. Manfaat bagi peneliti Menambah pengetahuan tentang model pembelajaran yang bervariatif agar ketika menjadi guru kelak peniliti dapat menggunakan model pembelajaran yang bervariatif misalnya pembelajaran kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT).