BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman seperti sekarang ini, masih ada perusahaan atau instansi, maupun Universitas yang mempunyai cabang-cabang yang letaknya sangat berjauhan tetapi tidak terkoneksi yang menyebabkan terjadinya kesulitan-kesulitan dalam pengaturan informasi, serta transfer data, dan penggunaan tehnologi yang kurang efisien seperti menggunakan analog modem yaitu layanan yang menyediakan fasilitas dial-up conection yang digunakan untuk menghubungi kantor atau service provider. Semua itu menyebabkan tidak efisien untuk kebutuhan sendiri maupun berhubungan dengan pihak lain. Mengingat layanan umum dengan analog modem ini memiliki kelemahan seperti Koneksi tidak terjamin (not reliable), Kecepatan maksimum 56 Kbps (Kilo bit per second), dan masih menggunakan layanan telepon umum atas dasar itu penulis mengadakan penelitian di bidang networking yang berupa Router Cisco System, Dengan menerapkan tehnologi frame relay yang dapat berjalan dengan kecepatan 1,544 Mbps, Frame relay juga menyediakan fungsi tambahan untuk alokasi bandwith yang yang dinamis dan pengendalian congestion dan tehnologi frame relay lebih menghemat uang dari alternatif yang lain. Frame Relay adalah sebuah spesifikasi layer data link dan layer physical yang menyediakan unjuk kerja yang bagus. Adapun keuntunganya pengguanaan Frame Relay adalah sebagai berikut : 1. Penggunaan jumlah jalur sewaan yang lebih sedikit 2. Jalur-jalur yang digunakan adalah merupakan jalur Virtual Circuit 3. Jalur dapat dibuat sendiri sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Cisco menjawab kebutuhan ini dengan produk hadware yang canggih yang membentuk jaringan informasi menggunakan software Cisco Internetwork Operating
1
2
System (IOS). Software ini menyediakan layanan network, menyediakan solusi networking end to end yang bisa digunakan oleh pelanggan untuk membangun sebuah Infrastruktur Informasi yang disatukan dan efisien untuk kebutuhan sendiri maupun berhubungan dengan orang lain ini adalah bagian penting didalam industri Puzzle Internet/networking karena sebuah arsitektur umum memberikan layanan network yang konsisten. Maka oleh sebab itu penulis Menulis tentang sistem Internetwork Operating System (IOS) Router Cisco pada jaringan Wide Area Network (WAN) dengan tehnologi Frame Relay dengan menggunakan Router Simulator Netwok Visualizer 4.0 dengan judul Sistem Konfigurasi Internetwork Operating System (IOS) Router Cisco Pada Jaringan Wide Area Network dengan Tehnologi Frame Relay Menggunakan Router Simulator Network Visualizer versi 4.0 1.2 Pembatasan Masalah Mengingat dunia networking begitu luas dan komplek, maka dalam penulisan ilmiah ini penulis hanya akan membatasi pembahasan masalah pada konfigurasi Internetwork Operating System (IOS) yang menyediakan layanan nerwork pada Router secara logikanya saja dalam jaringan Wide Area Network untuk tehnologi frame relay dengan menggunakan router simulator untuk jaringan tingkat menengah atau sama dengan apa yang dipelajari dalam CNAP (Cisco Networking Academi Program) yaitu sebuah akademi milik Cisco system untuk memperoleh Certifikat CCNA (Cisco Certified Network Associate). 1.3 Tujuan Penulisan Tujuan penulisan ini secara umum adalah memberikan kemudahan bagi perusahaan atau instansi yang ingin membangun suatu jaringan luas (WAN) dengan Frame Relay yang dapat berjalan dengan kecepatan 1,544 Mbps, Frame relay juga menyediakan fungsi tambahan untuk alokasi bandwith yang yang dinamis dan pengendalian congestion dan tehnologi frame relay lebih menghemat uang dari alternatif yang lain.
3
1.4 Metode Penulisan Dalam penulisan ilmiah ini, penulis melakukan penelitian berdasarkan satu cara, yaitu : 1.4.1
Studi Pustaka Yaitu pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara mempelajari
beberapa buku sebagai bukan referensi yang ada hubungannya dengan permasalahan yang dihadapi. 1.5 Sistematika Penulisan Dalam penulisan ilmiah ini, pembahasan dibagi ke dalam empat Bab yang ringkas. Dijelaskan sebagai berikut : BAB I.
PENDAHULUAN Didalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, pembatasan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB II.
LANDASAN TEORI Didalam bab ini berisi tentang pengertian Jaringan Komputer, LAN, MAN, WAN, Protokol-protokol WAN, referensi model OSI, Referensi DOD (TCP/IP), Peralatan Jaringan, sekilas tentang
IPaddress,
skema
hirarki
pengalamatan
IP,
pengalamatan network, kelas-kelas IP address, IP Privat, Pengertian Routing IP, Peranan Routed Protocol, peranan Routing
protokol,
Dasar-dasar
Routing,
Teori
dasar
pengkabelan, Teori dasar Router Cisco, Pengenalan Cisco IOS, Command Line Interface, Sekilas Windows 2000, Program –
4
program simulator, Menghubungkan Router ke Jaringan dan Komputer. BAB III.
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI Dalam bab ini dijelaskan cara mengkonfigurasi Internetwork Operating System (IOS) Router Cisco dengan teknologi frame relay dengan menggunakan software Router simulator Network Visualizer Versi 4.0
BAB IV.
PENUTUP Pada bab ini penulis mengambil kesimpulan dan saran dari penulisan ilmiah ini serta daftar pustaka.
5
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Jaringan Komputer Jaringan Komputer adalah sekelompok komputer terdiri dari dua buah komputer atau lebih yang saling terhubung ,dapat menbentuk jaringan kerja, tukar menukar (sharing) dan berbagai program maupun data satu sama lain. (Tutang, Membangun jaringan Sendiri LAN hal 6) 2.2 Pengertian LAN (Local Area Network) LAN adalah sekelompok komputer yang lebih dari satu yang saling terhubung satu sama lain untuk saling berkomunikasi dalam suatu area yang sama (Lokal) membentuk jaringan kerja seperti berbagai pakai data, berbagai program, pheriperal dan sebagainya. (Mengenal Tehnologi Informasi, Tabratas Tharom,Marta Dinata & Xerandy, Hal 53) 2.3 Pengertian MAN (Metropolitan Area Network) MAN pada dasarnyamerupakan versi yang lebih besar dari LAN. MAN bisa berupa gabungan dari LAN – LAN yang terpisah yang dihubungkan dengan jalur transmisi yang dinamakan backbone.Biasanya merupakan jaringan komputer yang menghubungkan antar perusahaan dalam satu wilayah kota.( Mengenal Tehnologi Informasi, Tabratas Tharom,Marta Dinata & Xerandy, hal 53) 2.4 Pengertian Wide Area Network (WAN) WAN ( Wide Area Network) adalah sebuah pengaturan yang digunakan untuk menghubungkan LAN-LAN bersama melalui sebuah network DCE ( Data Comunication Equipment), biasanya, sebuah WAN adalah sebuah koneksi leased line atau dial up yang melalui sebuah network PSTN. Contoh-contoh protokol WAN termasuk, frame relay, PPP, ISDN, HDLC (Tod leamle, CCNA Study Guide hal 709). 5
6
WAN digunakan untuk menghubungkan jaringan-jaringan LAN (Local Area Network) satu dengan yang lain yang berdekatan maupun berjauhan dan menggunakan protocol yang sama maupun dengan perantara kabel-kabel milik perusahaan sendiri, jaringan WAN umumnya dihubungkan lewat jaringan milik perusahaan telekomunikasi sebagai media perantara. 2.4.1
Istilah – Istilah WAN Berikut adalah istilah-istilah yang sering digunakan dalam dunia WAN:
•
Customer Premise Equipment (CPE) adalah peralatan yang
terletak di tempat pelanggan termasuk milik pelanggan maupun barang sewaan. •
Central Officer (CO) adalah fasilitas switching untuk
perusahaan milik telekomunikasi yang terdekat dengan langganan si pemakai yang menyediakan pelayanan WAN. •
Demarcation adalah pembatasan pemisah antara peralatan
milik perusahaan telekomunikasi dan CPE •
Lokal Loop adalah jalur telekomunikasi antara demare sampai
Central Office (CO). •
Data Terminal Equipment (DTE) adalah peralatan komputer
termasuk bridge dan router dimana aplikasi switching berada dan dimiliki pemakai. •
Data Circuit – terminating Equipment (DCE) adalah peralatan
untuk mentranslasikan data dari DTE menjadi data yang dimengerti oleh protocol WAN. Biasanya termasuk DSU/CSU, NTI, modem dan paket switcher yang dimiliki oleh pemilik Frame Relay. •
Data Service Unit (DSU) adalah peralatan yang menyesuaikan
physical Interface DTE ke fasilitas transmisi. DSU adalah juga peralatan yang mengatur timing jaringan.
7
•
Channel Service Unit (CSU) adalah peralatan digital interface
yang menghubungkan peralatan pemakai dengan jaringan digital telepon lokal. •
Chanel Service Unit / Data Service Unit (CSU/DSU) adalah
alat layer phisical yang digunakan dalam WAN untuk mengkonversi sinyal digital CPE menjadi apa yang dimengerti oleh switch di service provider.
8
Gambar 2.1. DTE dan DCE Interface 2.4.2 Protokol-Protokol WAN Agar supaya jaringan WAN dapat berfungsi dengan baik, maka Cisco Router yang menghubungkan dengan WAN tersebut harus dikonfigurasi menggunakan protocol WAN yang tepat sesuai dengan layanan TELKOM yang dipakai. •
Protokol High – Level Data – Link Control ( HDLC) merupakan
protocol WAN default yang digunakan oleh Cisco Router untuk hubungan lewat Interface syncronous serialnya. •
Protocol Point – To – Point (PPP) adalah merupakan standar protocol
untuk hubungan point to point dengan Interface serial yang menggunakan protocol TCP/IP. •
ISDN dan Frame Relay adalah protokol-protokol WAN yang paling
banyak dipakai hingga saat ini. •
X25 adalah jenis protokol WAN yang sudah kuno yang menggunakan
metode packet Swicting seperti yang digunakan Frame Relay, tetapi lamban sehingga sudah kurang pemakaiannya. 2.4.3 Layanan-layanan WAN Selain memberikan layanan telepon umum, perusahaan telekomunikasi juga memberikan layanan-layanan lain, tergantung pada kebutuhan layanan-layanan tersebut tergantung teknologi yang dipakai sebagai berikut : •
•
Circuit swiching service (layanan telepon umum) -
Analog modem dial-up (56 kbps max)
-
ISDN
-
ADSL
Packet – switched service -
X.25 (56 Kbps)
9
-
Frame Relag (1,544 Mbps max)
10
•
•
Dedicated Digital Service (leased line) -
T1 (1,544 Mbps)
-
T2 (6,312 Mbps)
-
T3 (44,736 Mbps)
-
T4 (274, 176 Mbps)
Cell – switched service -
ATM (sampai 622 Mbps)
Gambar 2.2. Layanan WAN 2.5 Referensi Model OSI OSI bukanlah suatu model dengan bentuk phisic melainkan sebuah panduan bagi pembuat aplikasi agar bisa membuat dan mengimplementasikan aplikasi yang bisa berjalan dijaringan. OSI juga menyediakan sebuah sebuah kerangka kerja untuk menciptakandan mengimplementasikan standar-standar networking, peralatan dan
11
skema, networking.OSI terdiri atas 7 (tujuh) layer yang terbagi menjadi dua group. Tiga layer teratas mendefinisikan bagaimana aplikasi-aplikasi berkomunikasi satu dengan lain dan bagaimana aplikasi berkomunikasi dengan user. Empat layer dibawahnya mendifinisikan bagaimana data dipindahkan dari satu tempat ketempat lain. Lapisan (layer) 7
Nama Aplication
Layanan/protocol File transfer, email dan akses ke database
6
Presentation
ASCI,TIFF,JPEG, EBCDIC,MIDI,MPEG PICT,RTF,Quiktime
5
Sesion
SQL, XWINDOWS NetBUI,RPC
4
Transport
TCP, UDP,SPX
3
Network
IP, RIP, OSFT, BGP IPX, ARP, RARP, ICMP
2
Data link
SLIP, PPP, MTU, HDLC
1
Physical
10BaseT, HSSI,V35, X21 100BaseTX
Gambar 2.3. Protokol OSI
12
2.6 Referensi Model DOD (TCP / IP) Transmission Control Protocol / Internet Protocol (TCP/IP) dibuat oleh Departement of Deferce ( DOD) untuk memastikan komunikasi dalam situasi kekacauan perang. Jadi dengan desain dan implementasi yang benar, network TCP/IP menjadi sangat fleksibel dan bisa diandalkan. Referensi model DOD ini sangat penting karena peranannya di dalam pembuatannya dasar-dasar hubungan Internet yang dipakai saat ini. TCP/IP adalah jenis protocol pertama yang digunakan dalam hubungan internet. Perkembangan protokol TCP/IP menciptakan standar defacto, yaitu standar yang diterima oleh kalangan pemakai dengan sendirinya karena pemakaian yang luas. Jika referensi model OSI terdiri dari 7 lapisan, referensi model TCP/IP terdiri atas empat lapisan yang dapat dibandingkan. Protokol TCP/IP Application
Layanan/protocol Telnet, FTP, SMTP, DNS, SNMP, NFS, Xuwindows
Host To Host
UDP, TCP
Internet
IP, ARP, RARP, ICMP, BootP, DHCP
Network Access
Ethernet,
TokenRing,
FDDI Gambar 2.4.Protocol TCP/ IP
2.6.1
Telnet (telecomunication network)
13
Telnet berguna bagi seorang pemakai suatu komputer untuk dapat akses ke komputer lain dari jauh (remote). Telnet menggunakan part 23 untuk hubungan dengan lapisan transport. Protokol telnet membuat kedua komuter berhubungan sebagai terminal virtual. 2.6.2
FTP (File Transfer Protocol (FTP)) File transfer protokol berfungsi untuk memindahkan file dari komputer satu
ke lain lewat jaringan komputer. FTP menggunakan part 21 dan bekerja dengan protokol TCP. Akses dari FTP terbatas fungsi-fungsi pengaturan file dari satu komputer ke komputer lain 2.6.3 SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) Simple Mail Transfer Protocol adalah FTP yang disederhanakan dan menggunakan part 69. TFTP bekerja dengan menggunakan protocol UDP. 2.6.4
TFTP (Trivial File Transfer Protocol) Trivial File Transfer Protocol adalah FTP yang disederhanakan dan
menggunakan part 69. TFTP bekera dengan menggunakan protocol UDP. 2.6.5
DNS (Domain Name System) Domain Name System adalah suatu sistem yang memungkinkan translasi
(memetakan) suatu nama dari suatu host di jaringan komputer menjadi IP address atau sebaliknya 2.6.6
ICMP (Internet Control Mesage Protocol) Internet Control Mesage Protocol adalah protocol yang berguna untuk
melaporkan jika terjadi suatu masalah dalam pengiriman data. Ping menggunakan ICMP echo untuk memeirksa hubungan. Ping adalah Paket Internet Groper, sebuah
14
alat diagnostik Internet yang unix based, terdiri dari sebuah pesan yang dikirimkan untuk mengkaji dapat tidaknya sebuah alat diakses pada sebuah network IP. 2.7 Peralatan Jaringan Berikut akan disebutkan beberapa perangkat untuk jaringan komputer : 2.7.1
Kartu Jaringan
Kartu jaringan atau biasa disebut NIC (Network Interface Card) adalah sebuah alat yang dipasang pada komputer baik server atau workstation sehingga keduanya memungkinkan untuk saling berkomunikasi. 2.7.2
Hub
Hub adalah alat yang digunakan dalam jaringan sehingga bisa berkomunikasi satu sama lain, Bekerja pada lapisan phisikal menggunakan protokol ethernet. 2.7.3
Bridge
Bridge adalah perangkat yang berfungsi menghubungkan beberapa jaringan terpisah, baik tipe jaringan yang sama maupun berbeda. Bridge bekerja pada lapisan data link dan menggunakan MAC address untuk meneruskan frame-frame data ke tujuannya. 2.7.4
Switch
Switch adalah perluasan dari konsep Bridge yang juga bekerja pada lapisan data link tetapi memiliki keunggulan karena memiliki sejumlah port yang masing – masing memiliki collison domain sendiri – sendiri, Dan memiliki kecepatan yang lebih bagus dari pada Switch.
15
2.7.5
Router
Router adalah peralatan jaringan yang digunakan untuk memperluas atau memecah jaringan dengan melanjutkan packet-packet dari satu jaringan ke jaringan lain secara logika.
2.8 Sekilas Tentang IP Address IP address adalah alamat logika yang diberikan keperalatan jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP. (Ir. Hendra Wijaya, Cisco Router, hal 27). Oleh karena protokol TCP/IP adalah protokol TCP/IP adalah protokol yang paling banyak dipakai untuk meneruskan (routing) Informasi pada jaringan WAN dan Internet, maka pengertian yang mendalam mengenai IP address sangat penting untuk tugas sebagai administrator jaringan. Demikian pula IP address merupakan topik yang penting untuk persiapan ujian CCNA. Internet Protokol (IP) menggunakan notasi angka berjumlah 32 bit yang dibagi menjadi empat kelompok didalam memberikan alamat tersebut yang masing-masing berjumlah 8 bit. 2.8.1
Skema Hirarki Pengalamatan Ip Alamat IP terdiri dari 32 bit Informasi. Bit ini dibagi menjadi 4 bagian, yang
dikenal sebagai octet atau byte, dimana masing-masing terdiri dari 1 byte (8 bit). Penulis menggambarkan pengalamatan IP dengan dua metode : •
Dottet – desimal, seperti 172.16.30.56
•
Binner, seperti 10101100.00010000.00011110.00111000
16
2.8.2
Pengalamatan Network Alamat network memberikan identitas untuk setiap jaringan. Sedangkan,
alamat node yang juga bisa disebut alamat host memberikan identitas secara unik setiap mesin didalam network. 2.8.3
Kelas-kelas IP Address IP address yang terdiri dari 32 bit angka binang ini dikenal dengan IP version
4 (IPV4). IP address sebetulnya terdiri dari dua bagian yaitu network ID dan host ID, yaitu network ID menentukan alamat jaringan, sedangkan host ID menentukan alamat host atau komputer. Untuk mempermudah pemakaian bergantung kebutuhan pemakai, IP address dibagi tiga kelas. Kelas
Network ID
Host ID
Defanet Subnet Mask
A
W.
X.Y.Z
255.0.0.0
B
W.X
Y.Z
255.255.0.0
C
W.X.Y
Z
255.255.255.0
Gambar 2.5.Kelas IP Address 2.8.4
IP Privat Orang-orang yang membuat skema pengalamatan IP juga membuat apa yang
disebut sebagai alamat privat IP. Pengalamatan ini digunakan untuk jaringan Private (jaringan pribadi). IP address yang dipilih dari kelompok private address ini, hanya dapat digunakan untuk jaringan pribadi (private) dan tidak dikenal oleh Internet. Kelas A
Kelompok Private Address 10.0.0.1 - 10.255.255.254
B
172.16.0.1 – 172.31.255.254
C
192.168.0.1 – 192.168.255.254 Gambar 2.6.Kelas IP Privat
2.9 Pengertian Routing IP
17
Routing IP adalah proses memindahka paket dari satu network lain menggunakan router-router. (Tod Leamle, CCNA Study Guide, hal 247). 2.9.1
Peranan Routing Protocol bagi Router Sebuah protokol digunakan oleh router untuk secara dinamis menemukan
semua network di Internetworking. Contoh routing protokol adalah : RIP, IGRP, EIGRP, OSPF. 2.9.2
Peranan Routed Protocol bagi Router Setelah semua router mengetahui tentang semua network, sebuah routed
protokol dapat digunakan untuk mengirimkan data user (palut) melalui jarigan yang sudah ada. Routed Protokol ditugaskan ke sebuah Interface dan menentukan metode pengiriman paket. Contoh dari Routed Protokol adalah : IP, dan IPX. 2.9.3
Dasar-dasar Routing Istilah Routing digunakan untuk proses pengambilan sebuah paket dari sebuah
alat dan mengirimkannya melalui network ke alat lain disebuah network yang berbeda. Jenis-jenis routing yang berbeda adalah sebagai berikut : •
Routing Statis
•
Routing Default
•
Routing Dinamis
2.9.3.1 Routing Statis Routing statis terjadi jika anda secara manula menambahkan route-route di routing table dari setiap router. Berikut adalah syntax yang digunakan : •
IP Route {deotination network} {mask} {nexthop address/exit
Interface} {administrative – distance} •
Destination network
Network yang anda tempatkan dirouting table atau network yang dituju.
18
•
Mask
Sebuah mask yang digunakan dinetwork. •
Nexthop – address
Alamat dari router di hop berikutnya (next – hop) yang akan menerima packet dan akan meneruskan ke network remote. •
Exit Interface
Digunakan untuk menggantikan next – hop – address, tetapi ini hanya diterapkan disebuah link point – to print, seperti sebuah WAN. •
Administrative – distance
2.9.3.2 Routing Default Kita menggunakan Routing default untuk mengirimkan paket-paket ke sebuah network tujuan yang remote yang tidak ada di Routing table. Anda hanya dapat menggunakan routing default pada network stub, yaitu network yang hanya memiliki satu jalur keluar. Adapu syntahnya adalah sebagai berikut IP route 0.0.0.0.0.0.0.0 2.9.3.3 Routing Dinamis Routing dinamis adalah ketika routing protokol digunakan untuk menemukan network dan melakukan update routing table pada router. 2.10 Teori dasar Pengkabelan Pengkabelan ethernet merupakan bahan yang sangat penting untuk membangun suatu jaringan. Jenis-jenis kabel ethernet antara lain : •
Kabel lurus (straight-trough)
•
Kabel silang (cross-trough)
•
Kabel roled
2.10.1 Pengkabelan WAN
19
Koneksi serial cisco mendukung hampir semua jenis layanan WAN. Router Cisco menghubungkan konektor serial 60-pin yang bersifat propietary (hanya bisa dipakai dengan alat-alat yang dibuat perusahaan bersangkutan. Konektor serial WAN menggunakan transmisi serial, dimana bit data dikirimkan satu persatu-satu melalui sebuah saluran tunggal. Konektor serial yang tersedia antara lain : •
EIA / TIA – 232
•
EIA / TIA-449
•
V.35 (digunakan untuk menghubungkan CSU / DSU)
•
X-21 (digunakan di X-25)
•
EIA-530
Istilah-istilah seperti IEA / TIA-232, V.35, X.21, dan HSII menggambarkan layer physical antara DTE (router) dan alat DCE (SU/DSU).
Gambar 2.7.Pengkabelan WAN
20
Gambar 2.8.Konektor Pengkabelan WAN 2.11 Sekilas tentang Cisco Cisco system adalah sebuah perusahaan yang terkenal dibidang jaringan komputer, karena perusahaan inilha yang memperkenalkan dan mengembangkan produk-produk networking yang sangat canggih seperti, Router maupun Switch. Cisco menjadi pemimpin dunia networking untuk Internet yang tidak tertandingi. Solusi networking yang bisa menghubungkan orang-orang yang bekerja dari peralatan dan network yang berbeda. 2.12 Teori dasar Router Cisco Agar data dapat disampaikan ke komputer lain pada jaringan WAN diperlukan peralatan Router yang kegunaannya untuk meneruskan data dari suatu subnet ke subnet lain Cisco Router mengguankan tabel dan protokol routing untuk mengatur lalu-lintas data. Paket data yang tiba pada router akan diperiksa, kemudian diteruskan
21
ke alamat-alamat yang dituju. Agar paket-paket data yang diterima dapat sampai ketujuan dengan cepat, router harus memproses data tersebut dengan sangat cepat dan memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi. Cisco router menggunakan Central Pocessing Unit (CPU) seperti yang dipergunakan oleh komputer untuk memproses data tersebut dengan sangat cepat, Cisco Router juga mempunyai sejumlah jenis memori, yang berguna untuk membantu bekerja CPU dan sejumlah Interface untuk berhubungan dengan dunia luar dan keluar masuk data. Memori yang digunakan oleh Cisco Router serta kegunaannya masing-masing adalah sebagai berikut : •
ROM (Read Only Memory) berguna untuk menyimpan sistem bootstrap yang
berfungsi mengatur proses boot dan menjalankan Power On Selt Test (POST) dan IOS Image. •
RAM (Randan Access Memory) berguna untuk menyimpan konfigurasi yang
sedang berjalan (running configuration) dan sistem operasi IOS yang sedang aktif. •
NVRAM (Nonvolatile RAM) berguna untuk menyimpan konfigurasi mula
(start-up configuration). •
Flash berguna untuk menyimpan IOS Image. Dengan menggunakan Flash,
IOS versi baru diperoleh dari TFTP server tanpa harus mengganti komponen didalam Router.Adapun gambarnya adalah sebagai berikut:
Gambar 2.9.Router 2500 dan 2600
22
Gambar 2.10.Memori dalam Router
Gambar 2.11.Komponen dalam Router
23
Gambar 2.12.Router 2600 Port
2.13 Pengenalan Cisco IOS ( Internetwork Operating System) Jika suatu komputer memerlukan sistem operasi DOS atau UNIX untuk mengatur bekerja dan konfigurasi komputer tersebut Cisco Router datang dengan dilengkapi Cisco IOS ( Internetwork Operating System ), yaitu suatu sistem operasi yang berfungsi untuk mengkonfigurasi Cisco Router. Cisco IOS (Internetwork Operating System) menggunakan perintah basis (comand line) untuk menjalankan suatu perintah. Pada bab ini pembahasan Cisco IOS adalah berdasarkan Router 2500 dan 2600 series yang umumnya juga berlaku untuk Cisco Router series lainnya dengan sedikit variasi tentunya. 2.13.1 Commad Line Interface ( CLI ) Cisco IOS mempunyai penerjemah perintah (Command Intepreter) yang disebut EXEC. Penerjemah EXEC ini menerima peirntah yang diketik oleh pemakai dan mengeksekusi perintah tersebut demi menjaga keamanan konfigurasi suatu router, EXEC dibagi atas dua mode (tingkatan) : •
User EXEC Mode yaitu memberikan hak yang sangat terbatas
untuk melihat informasi mengenai router •
Privelege EXEC Mode yaitu memiliki hak melihat informasi
secara detail, untuk menguji, debuging, dan mengatur penyimpanan file.
24
Akses dari user EXEC Mode ke privelege EXEC Mode harus dengan menggunakan password. •
Global konfigurasi mode yaitu memberikan hak untuk
mengubah konfigurasi secara global. 2.13.2 User Exec Mode User EXEC mode adalah tingkatan pertama yang anda masuki setelah hubungan dengan Router terjadi dengan menekan tombol “enter”. Bekrit ada tampilan dalam tingkatan (mode) user EXEC Mode : Router > 2.13.3 Previlege Exec Mode Ditingkat Previleged mode ini anda dapat memeriksa konfigurasi-konfigurasi router lebih lanjut. Anda dapat masuk ke previlege mode ini dengan mengetik enable dari user Exec mode. Berikut ini adalah tampilan dalam tingkatan (mode) Previlege Exec mode : Router # 2.13.4 Global Configuration Mode Pada tingkat global configuration mode ini, hampir semua ragam konfigurasi router dapat diolah. Global configuration mode ini dibagi lagi : •
Interface configuration mode yaitu untuk interface tertentu
saja. •
Sub-Interface configuration mode yaitu untuk Sub-Interface
tertentu saja. Cara masuk ke konfigurasi global adalah dengan mengetik configure terminal atau config t dari Router #promt. Berikut adalah tampilan dalam Global configuration mode : Router (config) # Berikut adalah tampilan dalam Interface configuration mode :
25
Router (config-if) # 2.14 Sekilas tentangg Windows 2000 Profesional Windows 2000 Profesional adalah microsoft desktop operating system utama untuk semua jenis bisnis. Windows 2000 Profesional adalah salah satu sistem operasi windows yang mempunyai program Hiper terminal yaitu program yang digunakan untuk mengakses IOS Router. Berikut adalah tampilan program Hyperterminal :
Gambar 2.13.Program Hyperterminal 2.15 Sekilas tentang Program Simulator Program simulator adalah software yang dapat meniru perintah-perintah IOS CLI suatu Cisco Router atau switch tanpa akses ke peralatan yang sebenarnya. ( Ir. Hendra Wijaya, Cisco Router Hal. 267). 2.16 Program-program Simulator Program-program simulator yang dapat anda pakai antara lain :
26
2.16.1 Routersim Program Routersim yang paling baru adalah Network Visualizer versi 4.0 yang mendukung Cisco Router 2500, 2600, Cisco Switch 1900 dan Cisco Switch 295 series. Berikut ini adalah contoh tampilah Routersim :
Gambar 2.14. Routersim Topology
27
Gambar 2.15. IOS Dalam Routersim
2.16.2 Cisco Router Esim Program Router simulator yang di buat oleh perusahaan Cisco dinamakan Routeresim. Umumnya program simulator memiliki dua jendela. Jendela yang menampilkan topologi jaringan dan jendela tempat perintah Cisco IOS dapat diketikan dan di eksekusikan.Adapun gambarnya adalah sebagai berikut :
28
Gambar 2.16. IOS RouterEsim
Gambar 2.17. Topology RouterEsim 2.17 Menghubungkan Router kejaringan dan komputer Agar Cisco router dapat berfungsi dengan baik,Router tersebut harus dihubungkan kejaringan LAN maupun WAN. Dengan kabel-kabel dan konektor yang sesuai dengan spesifikasi yang diberikan.
29
2.17.1 Menghubungkan Cisco Router dangan LAN Untuk menghubungkan kejaringan LAN (ethernet 10BaseT), port AUI tersebut dihubungkan ke Hub atau Switch dari jaringan.Untuk penyesuaian dari port AUI ke port RJ45,diperlukan adaptor transceiver AUI DB-15 ke 10BaseT RJ45. Adapun gambarnya adalah sebagai berikut:
Gambar 2.18. Cisco Router dengan LAN
30
2.17.2 Menghubungkan Cisco Router dengan WAN Untuk hubungan Cisco Rouer model 2501 dari port serial 0, DB-60 ke DSU/CSU unit dari jaringan WAN dengan menggunakan kabel V-35. Adapun gambarnya adalah sebagai berikut :
Gambar 2.19. Cisco Router dengan WAN
31
2.17.3 Menghubungkan Router ke Komputer Untuk mengakses langsung kesistem Cisco Router harus lewat port console dengan perantara suatu terminal atau komputer diperlukan kabel rollover dan adaptor RJ-45 ke DB-9. Kabel rollover ini dipergunakan untuk menghubungkan port console Router ke port serial COM1 atau COM2 port. Adapun gambarnya adalah sebagai berikut :
Gambar 2.20. Konektor Router ke Komputer Berbeda dengan komputer,Cisco Router tidak dapat dihubungkan langsung dengan monitor atau keyboard.Akses langsung ke sistem Router harus melewati port console dengan perantara suatu terminal atau komputer,
32
diperlukan kabel rollover dan adaptor RJ-45 ke DB-9,Sedangkan cara memeriksa apakah suatu kabel adalah jenis rollover sangat mudah.Warna jalur kabel yang menghubungkan pin1 konektor RJ-45 dengan pin 8 konektor RJ45, Ujung lainnya sama warnanya.Kabel rollover ini dipergunakan untuk menghubungkan port console Router ke port serial COM1 atau COM2 port monitor,Adapun gambarnya adalah sebagai berikut:
Gambar 2.21. Hubungan Cisco Router ke komputer
33
2.17.4 Cara mengakses langasung ke sistem IOS (Internetwork Operating System) Cisco Router. Untuk mengakases sistem Cisco Router bdan memanggil IOS (Internetwork Operating System) dalam Router dengan komputer yang telah dihubungkan dengan Router tersebut adalah komputer tersebut harus memiliki program
Hyperterminal
yang
ada
dalam
sistem
operasi
Windows
95/98/NT/2000/XP.Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1.Klik start- Program- Accesories 2.Klik ganda Hyperterminal 3.Kotak baru untuk hubungan muncul,Seperti tampak pada gambar .Ketik nama hubungan dan pilih simbol yang diinginkan.Adapun gambarnya adalah sebagai berikut :
Gambar 2.22. Mengakses ke Router dari Windows
34
4.Dari kotak dialog “CONNECT TO” seperti pada gambar, pilih “CONNECT USING” dengan “DIRECT TO COM1 ATAU COM2” sesuai dengan COM port yang anda hubungkan dengan Router.Adapun gambarnya adalah sebagai berikut :
Gambar 2.23. Membuat Koneksi ke IOS Router 5.Dari port seting pilih “Bit per Second” menjadi 9600 dan ubah “Flow Control “ menjadi Xon/Xoff. 6.Sekarang hubungan Hyperterminal telah terbina.Tekan enter dua kali dilayar akan tampil kotak dialog logon ke Cisco Router.
35
2.18. Teori Dasar Network Visualizer Versi 4.0 Routersim Network Visualizer versi 4.0 merupakan software tiruan dari software IOS yang ada dalam Router maupun Switch milik perusahaan Cisco System. 2.18.1 Pengenalan Net Visualiser Sreen Menjalankan program Network Visualizer 4.0 dimulai dengan mengklik Net Visualizer Screen yang ada dalam tampilan utama Network Visualiser versi 4.0.
Gambar 2.24. Tampilan utama Netwok Visualizer versi 4.0
Gambar 2.25. Network Visualizer screen
36
2.18.2 Load Network Load network digunakan untuk menampilkan model topology yang kita kehendaki.Cara menjalankannya dalah dari tampilan Netwok Visualizer screen,kemudian pilih menu file-Load Network.
Gambar 2.26.Tampilan Topology dari Load Network 2.18.3 Device List Device List digunakan untuk menampilkan peralatan yang digunakan dalam jaringan.Disini kitajuga dapat nerancang model Topology yang kita kehendaki.Adapun tampilannya adalah sebagai berikut :
37
Gambar 2.27.Tampilan Device List 2.18.4 Layar Console Layar Console digunakan untuk mengkonfigurasi Router atau Switch yang kita gunakan, untuk mengaksesenya kita tinggal mengklik peralatan yang dikehendaki.Tampilan disini sama persis dengan IOS yang digunakan untuk mengkonfigurasi Router atau Switch. Ada tiga tingkatan yang digunakan untuk mengkonfigurasi Router Cisco demi menjaga keamanan konfigurasi suatu Router.Adapun tingkatan akses Cisco Router adalah sebagai berikut : •
User Exec Mode yaitu yang memberikan hak yang sangat terbatas, ditandai dengan tanda ”Router>”
38
•
Previledge Exec Mode yaitu memiliki hak untuk melihatinformasi secara
mendetail,
untuk
menguji,
debugging
dan
mengatur
penyimpanan file, ditandai dengan tanda Router# •
Global Configuration Mode yaitu memberikan hak mengubah konfigurasi secara global, ditandai dengan tanda “Router(config)”
Gambar 2.28.Tampilan layar Console