BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk memperbaiki hasil belajar seorang pendidik mempunyai beberapa cara untuk mewujudkannya diantaranya penggunaan media-media yang menarik, pengembangan model pembelajar dan lain-lain. Agar pembelajaran berjalan dengan baik guru harus menguasai penggunaan media-media dan model-model pembelajaran yang berorientasi pada peningkatan intensitas keterlibatan siswa secara aktif dan efektif dalam proses pembelajaran. Untuk dapat menggunakan model pembelajaran dengan benar maka guru harus memiliki pengetahuan yang cukup, baik konsep maupun implementasi model itu dalam proses pembelajaran. Sehingga dengan guru menguasai modelmodel pembelajaran akan membawa dampak pada penguasaan materi dan kodisi siswa di dalam kelas. Menurut Mills dalam Suprijono (2009: 45) model adalah bentuk representasi akurat sebagai proses aktual yang memungkinkan seseorang atau sekelompok orang mencoba bertindak berdasarkan model itu. Sebagai penunjang proses pembelajaran guru juga dapat menggunakan media-media yang sesuai pada materi yang akan disampaikan. Seorang guru harus memiliki berbagai keterampilan untuk menggunakan berbagai media sebagai sarana penunjang dalam proses pembelajaran. Karena dengan penggunan media yang tepat akan tercipta suasana yang menyenangkan dan menarik minat siswa sehingga siswa lebih semangat lagi dalam proses belajar tersebut. Model pembelajaran inovatif salah satunya adalah model examples non examples. Model ini merupakan model pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai sarana belajar bagi anak-anak. Penggunaan model pembelajaran examples non examples ini menekankan pada konteks analisis siswa. Biasa digunakan di kelas tinggi, namun dapat juga digunakan di kelas rendah dengan menenkankan aspek psikoligis dan tingkat perkembangan siswa kelas rendah seperti; kemampuan berbahasa tulis dan lisan, kemampuan analisis ringan, dan kemampuan berinteraksi dengan siswa lainnya. 1
2
Model pembelajaran examples non examples menggunakan media gambar, gambar yang ditayangkan menggunakan OHP, LCD dan yang lebih sederhana adalah poster. Pemanfaatan media dalam proses pembelajaran sebaiknya harus terus digalakkan karena media memberikan kemudahan dalam proses pencapaian hasil belajar. Miarso dalam Indriana (2011: 14) menyatakan bahwa media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa untuk belajar. Brown dalam Indriana (2011: 15) meyakini bahwa media yang digunakan dengan baik oleh guru atau siswa dapat mempengaruhi efektivitas program belajar dan mengajar. Diera modern saat ini penggunaan media yang berbasis teknologi terus digalakkan mengingat perkembangan teknologi yang cukup pesat di Negara ini. Perkembangan teknologi di Indonesia akhir-akhir ini sangatlah pesat. Peringkat Networked Readiness Index (NRI) Indonesia naik peringkat ke-53 (2010-2011) dari sebelumnya peringkat ke-67 (2009-2010) dari 138 negara, diungkapkan oleh Dian Triansyah Djani sebagai Duta Besar/Wakil Tetap RI untuk PBB, WTO dan Organisasi Internasional lainnya. Sedangkan pada tahun 2012 Indonesia menempati peringkat ke-46 di dunia dalam bidang kemajuan teknologi. Penilaian tersebut didasarkan pada tingkat kesiapan teknologi (TKT) yang antara lain meliputi inovasi teknologi dan teknologi siap pakai, hal tersebut diungkapkan oleh Kuncoro Budy Prayitno sebagai anggota tim Tekno-Meter Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dalam ANTARA News.Perkembangan teknologi di Indonesia mencakup beberapa aspek diantaranya dalam teknologi informasi dan komunikasi seperti smartphone, internet, mobile, hingga teknologi dalam bidang pendidikan seperti Komputer, OHP (Overhead projector), tape recorder, dan LCD (Liquid Crystal Display) proyektor . Kemajuan teknologi sangat membawa pengaruh yang besar dalam bidang pendidikan. Teknologi membawa pengaruh besar terutama dalam pemerolehan informasi. Selain mempermudah pemerolehan informasi kemajuan teknologi juga mempermudah dalam proses menyampaian materi pelajaran. Banyak sekali
3
kemudahan-kemudahan yang didapat dari perkembangan teknologi contohnya pendidikan jarak jauh (PJJ), buku-buku elektronik selain itu alat-alat untuk menyampaikan informasi kepada peserta didik juga sangat beragam antara lain Komputer, OHP (Overhead projector), tape recorder, dan LCD (Liquid Crystal Display) proyektor. Penggunaan proyektor dalam dunia pendidikan mempunyai beberapa kendala dan kelemahan. Masih kurangnya kemauan untuk menggunakan media tersebut menjadi salah satu kendalanya. Selain kendala ada juga kelemahan dalam penggunaan proyektor salah satunya adalah banyaknya dana yang harus dikeluarkan. Dana yang dikeluarkan untuk menunjang penggunaan proyektor sangatlah besar antara lain untuk membeli notebook atau netbook, proyektor dan lain–lain dana bisa diambil dari dana BOS. Namun, untuk sekolah yang jumlah siswanya sedikit dana BOS yang didapat tidak akan mencukupi dana yang dibutuhkan untuk menunjang pengunaan media tersebut. Beberapa hal tersebut yang menghambat penggunaan proyektor sebagai media pembelajaran. Hal tersebut sangat disayangkan mengingat banyak sekali kelebihan yang didapat ketika pembelajaran ditunjang menggunakan media proyektor. Pembelajaran yang menggunakan model examples non examples yang dibantu dengan media gambar yang diproyeksikan menggunakan LCD mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya adalah Siswa lebih kritis dalam menganalisis gambar, siswa dapat melihat masalah lebih jelas dari gambar yang ditayangkan, siswa dapat mengemukakan pandapatnya dan selain itu juga memungkinkan timbulnya interaksi yang efektif antara guru dan siswa, dan antara siswa dengan siswa. Hal tersebut terjadi karena anak merasa senang dan tertarik sehingga anak akan merasa ingin tau dan akan mengikuti pelajaran yang sedang berlangsung dengan baik. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang sebelumnya maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut; a) Kurangnya pengguanan model pembelajaran
4
inovatif dengan langkah-langkah yang tepat. b) Kurangnya kemauan untuk menggunakan LCD sebagai alat bantu pembalajaran pada sekolah-sekolah. c) Siswa perlu sebuah proses pembelajaran yang memberikan tempat untuk siswa agar lebih kritis dan memotivasis siswa agar antusias dalam mengikuti pelajaran. 1.3 Pembatasan Masalah Pembatasan masalah diperlukan agar peneliti lebih efektif, efisien dan terarah. Adapun yang membatasi dalam penelitien ini adalah; a) penggunaan media yang digunakan dibatasi pada penggunaan media gambar yang diproyeksikan melalui LCD. b) Pelaksanaan pembelajaran IPA dibatasi pada penggunaan model Examples Non Examples berbantu media gambar untuk kelompok eksperimen dan penggunaan metode ceramah berbantu media gambar untuk kelompok kontrol. c) Hasil belajar IPA pada penelitian ini dibatasi pada tingkat pencapaian hasil belajar ranah kognitif siswa pada materi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, masalah dipenelitian ini dirumuskan sebagai berikut “adakah perbedaan pengaruh yang signifikan antara penerapan model Examples Non Examples berbantu media gambar dengan pembelajaran menggunakan metode ceramah berbantu media gambar terhadap hasil belajar siswa kelas 5 SD Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan, pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) semester 2 tahun pelajaran 2012/2013?” 1.5 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah perbedaan pengaruh yang signifikan antara penerapan model Examples Non Examples berbantu media gambar dengan pembelajaran menggunakan metode ceramah berbantu media gambar terhadap hasil belajar siswa kelas 5 SD Kecamatan Tanggungharjo,
5
Kabupaten Grobogan, pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013. 1.6 Manfaat penelitian Penelitian ini diharapkan membawa manfaat dalam dunia pendidikan baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapaun manfaat penelitian ini sebagai berikut: 1.6.1 Manfaat Teoretis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu yang positif untuk pengembangan model Examples Non Examples agar dapat memberikan hasil belajar yang lebih optimal. 1.6.2 Manfaat Praktis Penelitian ini memberikan beberapa manfaat praktis yaitu; a) Bagi siswa dengan menggunakan model Examples Non Examples akan meningkatkan perhatian dan motivasi belajar siswa sehingga dapat meningkatkan pemahaman terhadap materi pelajaran yang akan membawa dampak peningkatan hasil belajar siswa. b) Bagi guru dengan dilaksanakan penelitian ini dapat digunakan guru sebagai bahan pertimbangan dan acuan untuk menerapkan model Examples Non Examples berbantuan media gambar dan memotivasi guru untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampil diri. c) Bagi sekolah hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang baik pada sekolah untuk meningkatakan kualitas pembelajaran. d) Bagi peneliti dapat memperoleh pengetahuan sekaligus ketrampilan dalam melakukan penelitian dan mengimplementasikan model Examples Non Examples berbantuan media gambar serta memberikan wawasan tentang pengaruh penggunaan model Examples Non Examples berbantuan media gambar terhadap hasil belajar.