BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah Pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan
pembentukan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
bangsa.
Tujuan
pendidikan
itu
sendiri
adalah
untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu ,cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab (pasal 3 UU NO. 20 Tahun 2003). Terkait dengan tujuan luhur itu , maka dirumuskan Pendidikan Dasar yang bertujuan untuk memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara dan anggota umat manusia serta mempersiapkan siswa mengikuti pendidikan menengah (Pasal 3 PP NO 28 Tahun 1980). Pendidikan Dasar yang diselenggarakan di Sekolah Dasar bertujuan memberikan bekal kemampuan dasar “Baca Tulis Hitung” pengetahuan dan keterampilan dasar bermanfaat bagi siswa sesuai dengan tingkat perkembangan serta mempersiapkan mereka untuk mengikuti pendidikan di SMP. Salah satu mata pelajaran di Sekolah Dasar
yang bertujuan melatih
kecerdasan siswa adalah matematika . Kemampuan matematika diperlukan untuk mempersiapkan generasi penerus yang mampu mengembangkan dan menguasai ilmu matematika di tingkat Sekolah Dasar sangat diperlukan sebagai dasar dalam mengembangkan dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang diberikan di Sekolah Dasar dirasakan siswa sebagai beban. Tidak sedikit siswa yang mengeluh dan menyatakan bahwa matematika itu sulit, sehingga pelajaran matematika kurang menarik bagi siswa. Kalau siswa sudah tidak tertarik atau tidak berminat terhadap pelajaran matematika, siswa enggan belajar dan akibatnya nilai ulangan atau ujian menjadi rendah. Mereka selalu berpendapat nilai dibawah standar. Jika hal itu
1
2
dibiarkan maka selamanya pelajaran matematika kurang diminati siswa. Akhirnya akan berdampak pada kesulitan pembelajaran matematika, sehingga nilai ulangan tidak memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Pada umumnya tingkat pemahaman terhadap suatu mata pelajaran dinyatakan dengan nilai. Nilai yang tinggi menunjukkan bahwa siswa menguasai materi pelajaran sehingga proses pembelajaran dianggap telah berhasil. Sebaliknya nilai rendah yang diraih siswa menunjukkan bahwa pembelajaran belum berhasil. Hal tersebut terjadi di kelas yang peneliti alami yaitu di kelas V semester 1 SD Negeri 3 Tlogorejo Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan. Dari hasil tes formatif, hanya ada 5 siswa yang memenuhi KKM. Berbagai upaya pembelajaran telah dilakukan oleh peneliti untuk meningkatkan nilai prestasi matematika terutama materi pokok volume kubusdanbalok.
Upaya
pembelajaran
itu
diantaranya
menyuruh
siswa
mengerjakan LKS, Menyuruh beberapa siswa untuk maju mengerjakan soal dari guru, dan memberikan PR kepada siswa. Namun semua itu belum dapat meningkatkan nilai prestasi siswa. Siswa justru merasa bosan dan tidak tertarik mengikuti pelajaran matematika. Berawal dari masalah tersebut, maka peneliti berusaha menerapkan satu teknik pembelajaran yang dianggap mampu meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pembelajaran matematika dengan materi volume kubus dan balok. 1.2.
Identifikasi Masalah Berdasarkan hasil ulangan formatif siswa dalam pembelajaran matermatika dengan materi pokok volume kubus dan balok di kelas V semester 1 SD Negeri 3 Tlogorejo Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan hanya ada 5 siswa dari 24 siswa kelas V yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ). Dalam proses kegiatan belajar mengajar yang berlangsung, suasana di kelas terlihat tidak kondusif. Banyak siswa yang tidak fokus terhadap materi pelajaran. Bahkan tidak ada siswa yang bertanya mengenai materi yang diajarkan kepada guru . Setelah diadakan tes formatif hasil yang dicapai tidak seperti yang diharapkan.
3
Dari refleksi dan analis hasil tes formatif yang diperoleh siswa, maka peneliti segera mendiskusikan dengan teman sejawat dan konsultasi dengan supervisor untuk mengidentifikasi kekurangan dari pembelajaran yang telah dilaksanakan. Dari hasil diskusi dengan teman sejawat terungkap beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran antara lain : a)
Rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran matematika tentang volume kubus dan balok.
b)
Kurangnya minat siswa terhadap materi mata pelajaran matematika.
c)
Di kelas V SD 3 Negeri Tlogorejo pada pembelajaran materi volume kubus dan balok dari 24 siswa hanya ada 5 siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ) untuk SD Negeri 3 Tlogorejo adalah 60.
d)
Sebagian besar siswa belum dapat menghitung volume kubus dan balok.
e)
Kurang tersedianya media pembelajaran yang memadai.
f)
Sebagian besar orang tua kurang memperhatikan terhadap belajar anaknya.
Berdasarkan data diatas, masalah pembelajaran dapat diidentifikasi sebagai berikut: a. Data a,b,c,d,dan e merupakan masalah pembelajaran yang dapat diperbaiki oleh guru. b. Data f bukan merupakan masalah yang tidak dapat diperbaiki guru. Dari kelima data yang dapat diperbaiki guru, peneliti berdiskusi dengan teman sejawat dan supervisor. Dari hasil diskusi disimpulkan bahwa data c merupakan masalah penting untuk diperbaiki dengan menerapkan teori Van Hiele dalam pembelajaraan matematika pada materi pokok volume kubus dan balok. Dengan upaya pembelajaran yang baru, maka pelajaran akan mudah diterima siswa dan tentunya lebih jelas sehingga gurus akan lebih mudah menjelaskan volume kubus dan balok.
4
1.3.
Analisis Masalah Dari hasil diskusi kecil dangan teman sejawat dan bimbingan supervisor, terungkap beberapa masalah yang mengakibatkan siswa tidak dapat menguasai materi yang diajarkan terutama pada mata pelajaran matematika dengan materi pokok volume kubus dan balok . untuk itu peneliti berusaha menganalisis masalah-masalah di atas. Akhirnya terungkap beberapa masalah yang harus diatasi adalah sebagai berikut: a. Guru dalam mengajar terlalu cepat, sehingga siswa belum memahami materi yang diajarkan yaitu volume kubus dan balok. b. Kurangnya mengoptimalkan demonstrasi dan diskusi serta langkahlangkahnya dalam pembelajaran. c. Guru dalam mengajar tidak menggunakan alat peraga yang konkrit ( nyata). d. Penggunaan strategi belajar kurang relevan dengan materi yang diajarkan. e. Guru kurang memberi motivasi terhadap anak.
1.4.
Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi dan analisis masalah maka rumusan masalah dalam penelitian ini ialah: “Apakah Penerapan teori Van Hiele dapat meningkatkan hasil belajar siswa tentang volume kubus dan balok di kelas V Semester I SD Negeri 3 Tlogorejo, Kecamatan Tegawanu. Kabupaten Grobogan Tahun Ajaran 2011/2012?”
1.5.
Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan tersebut di atas tujuan penelitian tindakan ini untuk meningkatkan prestasi siswa dan penguasaan serta pemahaman siswa terhadap materi pelajaran matematika tentang volume kubus dan balok melalui penerapan teori Van Hiele pada siswa kelas V semester 1 di SD Negeri 3 Tlogorejo Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan tahun ajaran 2011 – 2012.
5
1.6.
Manfaat Penelitian Setelah diadakan kegiatan penelitian tentang penerapan teori Van Hiele dalam perbaikan pembelajaran mata pelajaran matematika dengan materi pokok volume kubus dan balok ini untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan demikian hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi siswa, bagi teman sejawat dan bagi sekolah.
1.6.1. Manfaat Bagi Siswa a. Meningkatkan pemahaman konsep geometri tentang volume kubus dan balok b. Mengoptimalkan proses pembelajaran dalam penerapan teori Van Hiele pada materi pokok volume kubusdan balok. c. Meningkatkan hasil belajar peserta didik. 1.6.2. Manfaat Bagi Teman Sejawat a. Membantu teman sejawat dalam mengajar matematika dengan menerapkan teori Van Hiele. b. Mendapatkan kesempatan untuk berperan aktif dalam mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan sendiri. c. Guru tidak hanya menerima hasil perbaikan yang ditemukan oleh orang lain namun ia sendiri adalah perancang dan pelaku perbaikan yang menghasilkan berbagai teori dalam memperbaiki pembelajaran. 1.6.3. Manfaat Bagi Sekolah a. Hasil penelitian ini dapat memberikan tambahan wawasan bagi bagi para pengajar mata pelajaran lain dalam melaksanakan pembelajaran di sekolah, sehingga upaya peningkatan mutu pendidikaan dapat tercapai. b. Pemahaman siswa terhadap mata pelajaran matematika dapat meningkat.