1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Semarang adalah
ibukota Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Menurut
surat kabar harian Kompas kamis 3 Oktober 2013, Kota ini terletak sekitar 466 km sebelah timur Jakarta, atau 312 km sebelah barat Surabaya. Semarang berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Demak di timur, Kabupaten Semarang di selatan, dan Kabupaten Kendal di barat. Semarang adalah kota dagang yang hidup, kantor-kantor, pusat perdagangan dan daerah industri berada didataran rendah, sedangkan disebelah atas merupakan tempat hunian yang nyaman dengan
taman-tamannya
yang tertata rapih
dengan
pemandangan alam yang indah ke kota dan laut. Mengunjungi kota Semarang pandangan tidak akan terlepas dari banyaknya bangunan-bangunan tua yang menjadi warisan masa lalu. Kini bangunan tersebut banyak digunakan sebagai lokasi wisata dan tempat kuliner khas Semarang. Salah satunya adalah Toko Oen. Restaurant yang terletak di Jalan Pemuda No. 52 Semarang. Toko ini adalah toko es cream dan kue, dengan jenis yang beraneka ragam, dari jenis es cream dan kue tempo dulu hingga sekarang yang terdapat hanya di Toko Oen. Selain es cream dan kue, terdapat juga beraneka ragam menu-menu selingan tempo dulu yang sangat memanjakan lidah. Hingga Toko Oen tidak hanya disebut toko es cream dan roti saja, bahkan di juluki sebagai restaurant tempo dulu yang saat ini masih bertahan keberadaannya. Keunikan Toko Oen, menurut wawancara kepada Yohanna staff Toko Oen, interior ruangan yang ada di Toko Oen masih terawat dengan baik walaupun sudah berusia lebih dari 70 tahun. Sampai detik ini, tirai hijau, gravir di kaca, interior restoran, kipas angin, grandpiano bahkan seragam para pelayan Toko Oen tetap dipertahankan sepanjang masa. Seragam para pelayan berwarna
2
putih dengan gaya khas, dan peci. Peci ini disarankan oleh Soekarno, setelah kemerdekaan Indonesia. Sebelumnya para pelayan mengenakan blangkon. Para pelayan ini kebanyakan merupakan para pelayan setia, yang sudah bekerja di situ lintas generasi. Sampai sekarang anak atau bahkan cucu dari para pelayan masih bekerja dengan setia dan penuh penjiwaan di sana, serta toples-toples cookies yang berukuran besar, foto-foto hitam putih jaman dahulu, mampu memberikan nuansa tempo dulu. Menurut Surat kabar Suara Merdeka,16 April 2012, Toko Oen pertama kali dibuka tahun 1922 di Kota Yogyakarta oleh Ibu Liem Gien Nio yang zaman dulu bertempat di Jl.Tugu Kidul. Nama “Oen” sendiri diambil dari nama suami pendiri toko ini yaitu Oen Tjoek Hok. Setelah cukup sukses, Ibu Liem Gin Nio membuka cabang di Kota Semarang yang bertempat di Weg Bodjoeng yang sekarang bernama Jl. Pemuda no.52, tepatnya dibuka pada tanggal 16 April 1936. Disusul kemudian membuka cabang di kota Malang dan Jakarta. Namun sayangnya pada tahun 1958 Toko Oen di kota Yogyakarta ditutup dan disusul tahun 1970 Toko Oen Jakarta juga ikut ditutup. Beberapa tahun kemudian Toko Oen Malang dibeli oleh seorang pengusaha pada tahun 1991. Dan Toko Oen Semarang sendiri sekarang dipegang oleh cucu dari Ibu Liem Gin Nio yaitu Yenny Megaputri. Usia Toko/restaurant yang kategori tua atau jadul ini menjadikan Toko Oen sebagai restauran legendaris, banyak wisatawan kelas menengah atas dan wisatawan mancanegara yang mengenali Toko Oen, Menurut hasil survey dari angket dapat disimpulkan bahwa pokok permasalahannya ada di generasi muda, banyak anak-anak muda khususnya masyarakat Kota Semarang tidak mengenali Toko Oen, maka diperlukan promosi untuk menarik pasar khususnya digenerasi muda. Oleh karena hal tersebut, penulis mengangkat permasalahan mengenai
perancangan media promosi Toko Oen untuk
generasi muda, Supaya semua masyarakat generasi muda khususnya mengenal Toko Oen dan dengan media promosi tersebut, secara tidak langsung Toko Oen akan mudah diingat bagi generasi muda.
3
1.2
Rumusan Masalah Dari Latar belakang yang telah dipaparkan pada pendahuluan di atas, rumusan masalah yang akan dibahas pada judul Perancangan Media Promosi Toko Oen Semarang yaitu: Bagaimana merancangan media promosi Toko Oen Semarang agar lebih dikenali oleh generasi muda Kota Semarang?
1.3
Tujuan Perancangan. Menghasilkan perancangan media promosi Toko Oen Semarang agar lebih dikenal oleh generasi muda Kota Semarang sehingga dapat lebih dikenal generasi Muda Semarang.
1.4
Manfaat Perancangan. 1.4.1 Manfaat perancangan iklan komersial bagi Toko Oen Semarang : 1) Membantu proses promosi Toko Oen disemarang. 2) Memberikan informasi yang akurat dan menarik seputar Toko Oen bahwa Toko Oen adalah toko dan restaurant es cream dan kue dari tempo dulu hingga sekarang. 3) Menjadikan sarana informasi dan promosi Toko Oen sebagai wisata bangunan tua atau rumah makan tertua peninggalan bangsa Belanda yang ada di kota Semarang.
1.4.2 Manfaat bagi Generasi Muda : 1)
Memberikan informasi bagi masyarakat tentang keberadaan Toko Oen Semarang supaya lebih lebih dikenal dan selalu di ingat.
2)
Menambah wawasan bagi generasi muda terhadap budaya yang pernah ada di Semarang, yang saat ini menjadi tempat kuliner yang bersejarah.
3)
Membuka wawasan tentang seni dan budaya bangsa asing yang | menarik terdapat di rumah makan bersejarah yaitu Toko Oen.
di Kota Semarang
4
1.4.3 Manfaat Bagi Mahasiswa : 1) Menerapkan
teori-teori
yang
diperoleh
selama
mengikuti
pendidikan dengan dunia Desain Komunikasi Visual yang ada. 2) Sebagai tolak ukur untuk mengasah keterampilan serta kreatifitas. 3) Menambah
wawasan
dan
pengetahuan
mahasiswa
tentang
pembuatan |sebuah iklan komersial.
1.5
Batasan Masalah
Pembuatan media promosi ini hanya merancang media promosi Toko Oen Semarang, agar Toko Oen lebih dikenal dan selalu di ingat oleh generasi muda kota semarang khususnya, yaitu dari remaja hingga dewasa yang berumur 15-30 tahun. I.6 Metode Pengolahan Data dan Sistematika Perancangan 1.6.1 Metode Pengolahan Data Dalam penelitian
perancangan media promosi Toko Oen tersebut
menggunakan pengolahan data Kualitatif, karena pengolahan data yang didapat akan di olah secara deskriftif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. 1.6.2 Metode Pengumpulan Data `
1.6.2.1 Data Primer Pengumpulan data primer dilakukan pada saat penulis sedang melakukan kegiatan penelitian secara interen atau pun eksteren kepada masyarakat Semarang. Sebagai usaha dalam
memperoleh data yang benar, relefan dan
terarah sesuai dengan permasalahan yang dihadapi, maka perlu adanya suatu metode yang tepat untuk mencapai tujuan dalam penelitian berikut, diantaranya: a.
Metode Observasi Metode dilakukan dengan cara pengamatan secara langsung ke Toko Oen
untuk melihat bagian-bagian mana saja dari Toko Oen yang akan dijadikan objek pembuatan iklan.
5
b.
Metode Wawancara Metode wawancara akan dilakukan melalui tanya jawab seputar Toko
Oen kepada masyarakat Semarang dari kalangan remaja hingga dewasa, dalam melakukan Tanya jawab dari kalangan remaja yaitu mulai umur 15 – 30 tahun. Dalam metode wawan cara ini juga melakukan Tanya jawab langsung kepada staff Toko Oen yang bernama Ibu Yohanna, Guna mendapatkan data yang benar tentang pengetahuan masyarakat kepada Toko Oen. c.
Metode Survey Metode ini dilakukan dengan cara menyebar angket dengan pertanyaan-
pertanyaan seputar Toko Oen kepada masyarakat generasi muda Kota Semarang. Dengan metode survey ini akan
mengetahui berapa banyak persentase
masyarakat semua kalangan dalam mengenali Toko Oen. 1.6.2.2 Data Sekunder a. Kepustakaan (library) Mengumpulkan data dari buku-buku tentang sejarah Toko Oen yang ada dikota semarang, serta referensi tentang cara pembuatan iklan yang baik, benar, dan juga menarik melalui media buku-buku yang ada diperpustakaan daerah dan juga melalui literatur-literatur yang ada serta melalui media internet. b. Dokumentasi Metode dengan cara dokumentasi atau pengambilan beberapa gambar foto seputar Toko Oen dengan menggunakan kamera, untuk bukti menyelesaikan masalah yang diangkat yaitu perancangan media promosi Toko Oen. 1.6.3
Metode Analisa Data Metode Analisa yang digunakan dalam Perancangan Iklan Komersial ini
yaitu untuk memberikan informasi kepada masyarakat generasi muda Kota Semarang untuk mengenali Toko Oen Semarang secara detail yaitu sebagai toko es cream dan kue. Tujuan analisis dari pengumpulan data adalah untuk mengupas, mencermati dan menyimpulkan pemecahan masalah dan penemuan
6
data teknis mengenai promosi yang dilakukan oleh Toko Oen Semarang kepada Masyarakat Semarang merupakan suatu data yang teratur dan tersusun secara kronologis. Proses yang dilakukan adalah mencari dan menganalisa data dengan menggunakan metode SWOT, metode ini digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (Strength), kelemahan(Weakness), peluang(Opportunities), ancaman (Threats) bagi Toko Oen sendiri sehingga mendapatkan data yang benar. 1.7 Sistematika Penulisan Pengantar karya perancangan ini disusun secara sistematis dan berisi lima bab yang saling berkaitan dengan satu sama lain yaitu : BAB I PENDAHULUAN Bab 1 ini berisi pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah yang akan menjadi dasar munculnya sebuah permasalahan pada rumusan masalah dan penulis menuliskan tujuan dan manfaat perancangan yang sebernarnya dan apa tujuan perancangan serta batasan masalah agar masalah tidak keluar dari alur. BAB II IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MASALAH Bab II berisikan tinjauan tentang produk ,analisis pemasaran, kelemahan dan kelebihan produk (SWOT) BAB III KONSEP PERANCANGAN Berisikan tentang konsep perancangan , konsep media, konsep kreatif, guna merancang media promosi Toko Oen Semarang. BAB IV VISUALISASI Berisi tentang penjaringan ide, kemudian proses pengembangan ide visual, lebih detailnya yaitu layout kasar, kemudian tahap selanjutnya adalah final desain. BAB V PENUTUP Berisi tentang kesimpulan dan saran secara keseluruhan permasalahan Toko Oen tentang media promosi.
7
Bagan Alur Penelitian
Gambar 1.1 Bagan Alur Penelitian
8
1.8 Tinjauan Teori 1.8.1 Teori Bauran Pemasaran Faktor – faktor yang terkendali dalam rangka mencapai tujuan perusahaan pengembang Toko Oen Semarang yaitu : a)
Product (barang dan jasa)
Produk merupakan hasil dari suatu kegiatan yang disebut produksi baik berupa barang atau jasa yang berfungsi untuk memenuhi sebuah keinginan b)
Price (Harga)
Harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pemasaran, suatu nilai tukar dari produk barang maupun jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter. c)
Place (Lokasi) Lokasi adalah tempat yang mana berfungsi baik untuk memproduksi,
ataupun untuk memasarkan hasil dari produksi kepada konsumen. d)
Promotion (Promosi) Promosi merupakan kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi
konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan kepada konsumen . e)
People ( manusia orang yang didalam ) Manusia menjadi salah satu strategi yang perlu diperhatikan dalam
pemasaran produk, manusia yang ikut andil dalam pembuatan produk dan etos kerja serta pelayanan terhadap pelanggan baik baik secara langsung atau tidak langsung berpengaruh terhadap pemasaran suatu produk. f)
Process ( cara kerja ) Proses atau cara kerja yaitu pada pembuatan produk dari bahan mentah
sampai barang jadi.
9
g)
Physical Evidence ( bukti fisik / karakteristik) Menjelaskan bagaimana keadaan fisik dari perusahaan tersebut, apakah menggunakan interior yang unik lighting system yang menarik dll.
Kesimpulannya teori bauran pemasaran diatas adalah 7 faktor auran pemasaran yang saling berkait dalam menciptakan suatu perancangan media promosi Toko Oen Semarang sebagai sarana informasi kepada masyarakat Semarang. Relevansinya bagi ilmu desain komunikasi visual yaitu penulis dituntut untuk menciptakan media promosi untuk pemasaran produk yang ada di Toko Oen 1.8.2
Teori Promosi Menurut bukunya Philip kotler(2002;451) Promosi adalah bagian dari bauran pemasaran yang besar peranannya. Promosi merupakan kegiatan-kegiatan yang secara aktif dilakukan perusahaan untuk mendorong konsumen membeli produk yang ditawarkan. Karena itu promosi dipDesainering sebagai arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi agar melakukan pertukaran dalam pemasaran. Promosi merupakan kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka dan kemudian merek menjadi senang lalu membeli produk tersebut. Tujuan promosi dapat dihubungkan dengan peran khusus setiap komponen dalam bauran pemasaran. Promosi penjualan seperti pameran dapat digunakan untuk mencapai berbagai tujuan dalam bauran promosi. Dari pemaparan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa promosi nampak sangat penting sekali perannya didalam membantu memudahkan serta mempercepat dalam memutuskan untuk membeli. Relevansinya bagi ilmu desain komunikasi visual yaitu penulis dituntut untuk menciptakan media promosi yang tepat sasaran, jelas dan mudah di mengerti masyarakat dan selalu di ingat masyarakat Semarang.
10
1.8.3
Citra dan Merk Citra adalah seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki orang terhadap suatu obyek. Sikap dan tindakan orang terhadap suatu obyek sangat ditentukan oleh citra obyek tersebut (Kotler, 2001). Penerapan merek yang tepat pada produk dapat memberikan nilai tersendiri dan akan mejadikan identitas pada produk, yang nantinya akan mempunyai citra, baik itu citra yang positif ataupun citra yang negatif. Dengan citra yang positif perusahaan akan diuntungkan karna konsumen akan dengan mudah mengingat merek produk bercitra positif sesuai dengan kebutuhannya, berikut beberapa pengertian citra menurut para ahli. Menurut Philip Kotler (2002;349) yaitu: “Brand is a name, term, sign, symbol, or design, or combination of them, intended to identify the goods and services of one seller or group of sellers and differentiance them from those of competitors”. Definisi di atas dapat diartikan sebagai berikut: “Merek adalah nama, istilah, desain, simbol, atau rancangan, atau kombinasi semua unsur tersebut, yang bertujuan untuk mengidentifikasi produk atau jasa dari individual atau kelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing”. Menurut Kotler diterjemahkan oleh Molan (2005: 82) tingkatan merek dapat di bagi menjadi enam yaitu:
a)
Atribut Setiap merek memiliki atribut. Atribut ini perlu dikelola dan diciptakan agar pelanggan dapat mengetahui dengan pasti atribut-atribut apa saja yang terkandung dalam suatu merek.
b)
Manfaat Selain atribut, merek juga memiliki serangkaian manfaat. Konsumen tidak saja membeli atribut tetapi juga membeli manfaat.
c)
Nilai Merek juga menyatakan sesuatu tentang nilai bagi produsen. Merek yang memiliki nilai tinggi dan dihargai oleh konsumen sebagai merek yang berkualitas dan berkelas, sehingga dapat mencerminkan siapa pengguna merek tersebut.
11
d)
Budaya Merek memiliki budaya tertentu yang dapat mempengaruhinya.
e)
Kepribadian Merek memiliki kepribadian, yaitu kepribadian bagi para penggunanya. Jadi diharapkan dengan menggunakan merek, kepribadian si pengguna akan tercermin dengan merek yang digunakan.
f)
Pemakai Merek menunjukan jenis konsumen pemakai merek tersebut. Itulah sebabnya para pemasar selalu menggunakan orang-orang yang terkenal untuk penggunaan mereknya. Tantangan dalam pemberian merek adalah untuk mengembangkan sekumpulan pengertian-pengertian yang mendalam tentang merek. Pada saat ini banyak kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan oleh pemasar yaitu dengan hanya mempromosikan merek saja tanpa melihat keunggulan dan manfaat dari suatu produk atau jasa yang ditawarkan. Hal ini dapat mengakibatkan: - Pembeli tidak tertarik pada atribut merek karena sesungguhnya mereka lebih tertarik pada manfaat merek. - Pesaing dapat dengan mudah meniru atribut-atribut tersebut. - Atribut yang sekarang ini kelak akan berkurang nilainya. Dikarenakan oleh hal tersebut merek harus dipromosikan dengan keunggulan dan manfaat dari suatu produk yang ditawarkan. Konsumen mengembangkan keyakinan atas merek (brand beliefs) di mana setiap merek mewakili setiap atribut, sehingga kumpulan dari keyakinan konsumen dan suatu merek akan menghasilkan Citra Merek. Citra Merek mempresentasikan keseluruhan persepsi terhadap merek yang dibentuk dari informasi yang diperoleh dan pengalaman masa lalu terhadap merek tersebut. Citra suatu perusahaan atau suatu merek akan efektif bila melakukan tiga hal yaitu:
12
a)
Menempatkan karakter produk dan usulan nilai.
b)
Menyampaikan karakter produk dengan cara yang berbeda sehingga
tidak dikacaukan oleh karakter pesaing. c)
Memberikan kekuatan emosional yang lebih dari sekedar citra mental.
Kesimpulan dan relevansinya adalah bagaimana caranya untuk mempertahankan dan meningkatkan citra merek yang sudah positif di benak konsumen. 1.8.4
Tinjauan Pustaka Terkait dengan Teori-Teori Desain Komunikasi Visual
1.8.4.1
Pengertian Desain Kata desain dapat diuraikan sebagai berikut, desain merupakan suatu
kerangka bentuk, rancangan (Hasan, 2002: 25), yang dibuat dengan sebaik mungkin yang nantinya dapat menginformasikan pesan kepada sasaran secara maksimal dan menarik. Sedangkan pada buku Enseklopedia Nasional Indonesia desain berasal dari kata latin Designore, yang secara umum berarti sketsa atau rencana suatu karya seni, gedung ataupun mesin yang akan dibuat. Desain dapat juga dikatakan kombinasi detail dan bentuk suatu gambar, bangunan atau jembatan, pola benda yang direncanakan secara artistik. Secara etemologis desain berasal dari kata designo (italia) yang artinya gambar (Sachari, 2004:4) Keputusan pertama dalam desain adalah menentukan bentuk, ukuran dan proporsi area desain dalam hal ini berkaitan dengan pemilihan media, Pemilihan media yang tepat dan efektif gunanya untuk mencapai sasaran yang dituju (Kusmiati, 1999: 126). Penggunaan bahan kertas sebagai bahan baku turut menentukan bentuk fisik dalam mengeksekusi konsep kreatif. Secara umum, kertas dengan ukuran-ukuran tertentu (A4 hingga A5) inilah yang banyak digunakan.
1.8.4.2
Unsur Desain Unsur dalam setiap hasil karya desain grafis dan DKV terdiri dari bagian-
bagian yang bisa dipelajari secara terpisah. Pada setiap hasil karya desain pasti ada minimal satu dari unsur berikut: a)
Garis (Line)
Sebuah garis adalah unsur desain yang menghubungkan antara satu titik poin dengan titik poin yang lain sehingga bisa berbentuk gambar garis lengkung
13
(curve) atau lurus (straight). Garis adalah unsur dasar untuk membangun bentuk atau konstruksi desain. Di dalam duni a komunikasi visual seringkali kita menggunakan dotted line, solid line, dan garis putus-putus. b)
Bentuk (Shape)
Bentuk adalah segala hal yang memiliki diameter tinggi dan lebar. Bentuk dasar yang dikenal orang adalah kotak (rectangle), lingkaran (circle), dan segitiga (triangle). Padadesain komunikasi visual kita akan mempelajari betuk dasar dan bentuk turunan. Sementara pada kategori sifatnya, bentuk dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu:
Huruf (Character): yang direpresentasikan dalam bentuk visual
yang dapat digunakan untuk membentuk tulisan sebagai wakil dari bahasa verbal dengan bentuk visual langsung, seperti A, B, C, dsb.
Simbol (Symbol): yang direpresentasikan dalam bentuk visual
yang mewakili bentuk benda secara sederhana dan dapat dipahami secara umum sebagai simbol atau lambang untuk menggambarkan suatu bentuk benda nyata, misalnya gambar orang, bintang, matahari dalam bentuk sederhana (simbol), bukan dalam bentuk nyata (dengan detail).
Bentuk Nyata (Form): bentuk ini betul-betul mencerminkan
kondisi fisik dari suatu obyek. Seperti gambar manusia secara detil, hewan atau benda lainnya. c)
Tekstur (Texture)
Tekstur adalah tampilan permukaan (corak) dari suatu benda yang dapat dinilai dengan cara dilihat atau diraba. Yang pada prakteknya, tekstur sering dikategorikan sebagai corakdari suatu permukaan benda, misalnya permukaan karpet, baju, kulit kayu, cat dinding, cat canvas, dan lain sebagainya. d)
Ruang (Space)
Ruang merupakan jarak antara suatu bentuk dengan bentuk lainnya, pada praktek desain dapat dijadikan unsur untuk memberi efek estetika desain dan dinamika desain grafis. Sebagai contoh, tanpa ruang Desainer tidak akan tahu mana kata dan mana kalimat atau paragraf. Tanpa ruang Desainer tidak tahu mana yang harus dilihat terlebih dahulu, kapan harus membaca dan kapan harus berhenti
14
sebentar. Dalam bentuk fisiknya pengidentifikasian ruang digolongkan menjadi dua unsur, yaitu obyek (figure) dan latarbelakang (background). e)
Ukuran (Size)
Ukuran adalah unsur lain dalam desain yang mendefinisikan besar kecilnya suatu obyek. Dengan menggunakan unsur ini Desainer dapat menciptakan kontras dan penekanan (emphasis) pada obyek desain Desainer sehingga orang akan tahu mana yang akan dilihat atau dibaca terlebih dahulu. f)
Warna (Color)
Warna merupakan
unsur
penting
dalam
obyek
desain.
Karena
dengan warna orang bisa menampilkan identitas, menyampaikan pesan atau membedakan sifat dari bentuk-bentuk bentuk visual secara jelas. Dalam prakteknya warna dibedakan menjadi dua: yaitu warna yang ditimbulkan karena sinar (Additive color/ RGB) yang biasanya digunakan pada warna lampu, monitor, TV dan sebagainya, dan warna yang dibuat dengan unsur-unsur tinta atau cat (Substractive color/ CMYK) yang biasanya digunakan dalam proses pencetakan gambar ke permukaan benda padat seperti kertas, logam, kain atau plastik. Kesimpulan dan relevansinya adalah dengan menggunakan unsur-unsur desain tersebut, desainer akan membuat bentuk desain yang diinginkan. Tentunya supaya desain, dari desainer dapat dilihat bagus (sesuai maksud dan tujuan desainer membuatnya), maka desainer harus mengenal unsur-unsur di atas secara baik.
1.8.5
Prinsip Desain Komunikasi Visual Definisi Desain Komunikasi Visual adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan kreatif, teknik dan media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual, termasuk audio dengan mengolah elemen desain grafis berupa bentuk gambar, huruf dan warna, serta tata letaknya, sehingga pesan dan gagasan dapat diterima oleh sasarannya. Pesan visual harus kreatif (asli, inovatif dan lancar), komunikatif, efisien dan efektif, sekaligus indah/ estetis. Berbeda dengan prinsip desain grafis. Dalam ilmu desain grafis, selain prinsip-prinsip diatas ada beberapa prinsip utama komunikasi visual dari sebuah karya desain, yaitu:
15
1.
Ruang Kosong (White Space) Ruang kosong dimaksudkan agar karya tidak terlalu padat dalam
penempatannya pada sebuah bidang dan menjadikan sebuah obyek menjadi dominan. 2.
Kejelasan (Clarity) Kejelasan atau clarity mempengaruhi penafsiran penonton akan
sebuah karya. Bagaimana sebuah karya tersebut dapat mudah dimengerti dan tidak menimbulkan ambigu/ makna gDesainer. 3.
Kesederhanaan (Simplicity) Kesederhanaan menuntut penciptaan karya yang tidak lebih dan
tidak kurang. Kesederhanaan seing juga diartikan tepat dan tidak berlebihan. Pencapaian kesederhanaan mendorong penikmat untuk menatap lama dan tidak merasa jenuh. 4.
Emphasis (Point of Interest) Emphasis atau disebut juga pusat perhatian, merupakan
pengembangan dominasi yang bertujuan untuk menonjolkan salah satu unsur sebagai pusat perhatian sehingga mencapai nilai artistic. Kesimpulan dan relevansinya adalah dalam menciptakan desain harus memerlukan konsep dan prinsip desain komunikasi visual yang benar untuk menciptakan hasil desain yang baik,
1.8.6
Unsur–unsur Desain Komunikasi Visual 1.
Teks / Copywriting Yaitu benda abstrak berstruktur kata-kata yang membangunkan emosi
dan membentuk imajinasi
sehingga
mempengaruhi
pembaca
maupun
pendengarnya untuk berbuat seperti yang diharapkan si pembuat teks. Kekuatan narasi, teks, atau diksi (pilihan kata) dari sebuah iklan membuat banyak orang terpengaruh untuk berbuat seperti yang dikehendaki pesan iklan tersebut. Itulah kekuatan copywriting, kekuatan teks yang berisi pesan penjualan. Kadang bisa dirasakan halus, sedikit mengajari, satu sisi dirasakan sebagai sebuah perintah (Agus Riyanto, 2001: 3 dan 5). Selain pada isinya sebuah copywriting terletak pada penampilannya, bagaimana ukuran serta cara mendesain tulisan dan judul, agar dapat menunjukan kepada pembaca mana pesan yang paling penting dan
16
mana yang harus dibaca terlebih dahulu. Copywriting dikelompokkan dalam beberapa jenis yaitu: a.
Headline Headline yang juga sering disebut sebagai judul atau kepala
tulisan iklan, merupakan bagian terpenting dalam iklan media cetak. Meskipun letaknya tidak selalu pada awal tulisan, sebuah headline harus mampu menarik perhatian pembacanya sedemikian rupa agar terus mau membaca serta membangkitkan keingintahuan pemirsa terhadap produk atau jasa yang dikomunikasikan. Jika ternyata penggunaan kalimat dalam headline diikuti dengan kalimat subheadline. Menurut James F. Engle (Agus Riyanto, 2001: 303), Headline dapat iklasifikasikan menjadi: a.
Identification Headline, yang langsung menyebutkan identitas nama atau merk dari produk atau jasa yang ditawarkan.
b.
Advice or Benefit Headline, yang memberikan janji, nasihat, manfaat atau mengarahkan tentang kelebihan produk secara langsung.
c.
Information or News Headline, yang berisi berita atau informasi tentang suatu produk.
d.
Selective Headline, suatu penawaran secara langsung yang ditujukan kepada konsumen khusus, yang menjadi sasaran pesannya.
e.
Command headline, isinya bersifat anjuran atau perintah kepada calon konsumen untuk menggunakan produk yang ditawarkan.
f.
Question Headline, yang dikemukakan dengan gaya bertanya.
g.
Curiosity or Provocative Headline, untuk membangkitkan kecemasan
dan
ketakutan
pada
diri
pemirsanya,
serta
mengundang keingintahuan pemirsa terhadap apa yang ingin disampaikan. h.
Boast Headline, sifatnya membesar-besarkan atau melebihkan keunggulan suatu produk atau jasa.
i.
Sub Judul (Sub Headline) Adalah lanjutan keterangan dari judul yang menjelaskan makna atau arti dari pada judul dan umumnya lebih panjang dari
17
judulnya. Ukuran huruf dalam sub headline biasanya lebih kecil dari judulnya, isi sub headline biasanya adalah umpan yang menarik untuk memancing pembaca dengan memperluas judul secara menggugah, karena pembaca selalu ingin tahu tentang tulisan yang dibaca, sehingga mereka mau mengabiskan waktu untuk membaca artikel sampai habis. j.
Body copy Bodycopy merupakan suatu penjelasan tentang produk serta memberitahukan secara lengkap tentang apa yang dijual. Bodycopy merupakan penjabaran yang logis dari ide atau tema sentral yang berada pada headline. Menurut James F. Engle (Agus Rijanto, 2001: 23).
k.
Slogan Slogan (Kasali, 1992: 80 dan 106) merupakan kalimat atau katakata yang pada umumnya digunakan untuk lebih meyakinkan dan memperkuat sikap calon konsumen untuk memilih produk atau jasa yang ditawarkan. Kalimat yang digunakan harus sederhana dan mudah diingat. Slogan kadangkala Kesimpulan
dan
relevansi
unsur-unsur
desain
komunikasi visual sangatlah penting dalam merancang suatu desain,
sehingga
mendapatkan
hasil
yang
terbaik
dan
memuaskan bagi konsum 1.8.7 Teori Promosi Menurut bukunya Philip kotler(2002;451) Promosi adalah bagian dari bauran pemasaran yang besar peranannya. Promosi merupakan kegiatan-kegiatan yang secara aktif dilakukan perusahaan untuk mendorong konsumen membeli produk yang ditawarkan. Karena itu promosi dipDesainering sebagai arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi agar melakukan pertukaran dalam pemasaran. Promosi merupakan kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan
18
produk yang ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka dan kemudian merek menjadi senang lalu membeli produk tersebut. Tujuan promosi dapat dihubungkan dengan peran khusus setiap komponen dalam bauran pemasaran. Promosi penjualan seperti pameran dapat digunakan untuk mencapai berbagai tujuan dalam bauran promosi. Dari pemaparan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa promosi nampak sangat penting sekali perannya didalam membantu memudahkan serta mempercepat dalam memutuskan untuk membeli. Relevansinya bagi ilmu desain komunikasi visual yaitu penulis dituntut untuk menciptakan media promosi yang tepat sasaran, jelas dan mudah di mengerti masyarakat dan selalu di ingat masyarakat Semarang.
19
BAB II IDENTIFIKASI DATA PRODUK
2.1
Data Produk (Produk Information) 2.1.1
Latar Belakang Produk Menurut hasil wawancara kepada Yohanna Staff Toko Oen
Semarang, TOKO OEN SEMARANG, adalah salah satu restaurant tertua yang ada di jalan Pemuda kota Semarang, yang saat ini masih kokoh keberadaannya dengan suasana-suasana tempo dulu. Menurut Yohanna, Toko Oen memiliki sejarah panjang hingga saat ini bertahan di Kota Semarang. “Toko ini berdiri sejak tahun 1922 di Yogyakarta, dimana yang mendirikan adalah seorang ibu rumah tangga bernama Ibu Liem Gien Nio, kami memanggilnya Oma Oen (istri dari Oen Tjoen Hok), karena perkembangan usahanya semakin pesat, kemudian dibukalah cabang di Semarang, Malang, dan Jakarta,” ujar Yohanna. Namun karena keterbatasan anggota keluarga yang mengurusi, toko yang ada di Yogyakarta ditutup, dan yang di Malang dijual kepada orang lain. Menurut Yohanna, Toko Oen saat ini dikelola oleh generasi keempat dari Oma Oen. “Generasi pertama bernama Oen Tjoen Hok, dilanjutkan oleh generasi kedua Sinarwati Utama, kemudian generasi ketiga Jenny Kalalo, dan Generasi keempat saat ini dipegang oleh Chase Alexander Kalalo,” ujarnya. Pengelolaan lintas generasi tersebut mampu membuat Toko Oen berevolusi, jadi tidak hanya toko es cream dan roti saja, tetapi juga menjadi restoran lengkap yang menyajikan makanan khas Western dan Indonesia seperti saat ini. Rantai kepemilikan yang masih dalam satu keluarga juga diyakini sebagai faktor solidnya Toko Oen hingga berumur 89 tahun.
20
Interior ruangan yang ada didalam Toko Oen masih terawat dengan baik meski sudah berusia lebih dari 70 tahun. Sebuah piano, toples-toples cookies yang berukuran besar, foto-foto hitam putih jaman dahulu, mampu memberikan nuansa tempo dulu. Tetapi dengan usia Toko yang dikatakan berusia tua ini malah membuat banyak masyarakat semua kalangan yang tidak mengetahui keberadaan Toko Oen, yaitu di kalangan remaja hingga dewasa, dan dari sebagian orang berumur 30 tahun keatas malah tidak tahu apa itu Toko Oen. 2.1.2
Nama Produk Toko es krim dan roti, Toko Oen Semarang
2.1.3 `
Jenis Produk Jadi tidak hanya toko es cream dan roti saja, tetapi juga menjadi
restoran lengkap yang menyajikan makanan khas Western dan Indonesia seperti saat ini. 2.1.4
Produsen Semua produk seperti
es cream dan roti, serta memproduksi
makanan khas wetern dan Indonesia, dibuat oleh Toko Oen Sendiri. 2.1.5
Spesifikasi Teknis Toko Oen menampilkan spesifikasi teknisnya yaitu menampilkan area
lokasi Toko Oen dan menampilkan beberapa menu yang di produksi Toko Oen Semarang dan beberapa foto barang-barang antic yang saat ini masih ada keberadaanya.
Gambar 2.1 Foto Lokasi Toko Oen Semarang
21
(Dokumentasi foto Juan)
Gambar 2.2 Suasana Toko Oen Semarang saat di dalam ruangan. (Dokumentasi foto Juan)
Gambar 2.3 Menu roti kering. (Dokumentasi foto Juan)
22
Gambar 2.4 Foto barang antik Toko Oen Semarang (Dokumentasi foto Juan)
2.1.6
Harga dan jenis menu yang di tawarkan. Menu es krim, kue, dan menu-menu selingan yang dihasilkan oleh
Toko Oen Semarang untuk dijual ke konsumen.
Tabel 2.1 Beberapa menu andalan Toko Oen Semarang menurut Tokooen//10/08/13/list-menu.co.id No
Nama menu Kue Kering
1.
(English) Ananas
Gambar menu
23
2.
Spirts Coklat
3.
Kaasstengel
4.
Schuimpjes Vanilla
5.
Theekrantjes Vanilla
6.
Theekrantjes Coklat
7.
Kattetong Keju
8.
Janhagel
9.
Cheese Stick
10.
Schuimpjes Mocca
24
11.
(English) Bokkepootjes Es Cream
12.
Tutti Frutti
13.
Chipolata Ice Cream
14.
Oen’s Symphony Ice Cream
15.
Napolitaine Ice Cream
Salad &Pasta
16.
Salad Udang
17.
Gado-Gado
18.
Macaroni Schotel
25
19.
Huzarensla
20.
Salad Telur
21.
Spaghetti ai Funghi
22.
Spaghetti Bolognaise
23.
Tahu Tjampoer
Soup
24.
Chicken Cream Soup
25.
Soup Buntut
26.
Soup Capjay
26
Menu Selingan 27.
Nasi Goreng Toko “OEN”
28.
Bakmie Goreng “OEN”
29.
BBQ Chicken
30.
BBQ King Prawn
31.
Chicken Cordon Bleu
32.
Sate Ayam Oen
Appetizer
33.
Loempia Toko OEN
34.
Bitterballen
27
35.
Poffertjes
36.
Kroket “OEN”
Tabel 2.2 Daftar harga menu Toko Oen Semarang
No
Nama menu
Harga menu
Kue Kering 1.
(English) Ananas
(1 ons) Rp24.000,00
2.
Spirts Coklat
(1 ons) Rp24.000,00
3.
Kaasstengel
(1 ons) Rp29.000,00
4.
Schuimpjes Vanilla
(1 ons) Rp24.000,00
5.
Theekrantjes Vanilla
(2,5 ons) Rp35.000,00
6.
Theekrantjes Coklat
(2,5 ons) Rp35.000,00
7.
Kattetong Keju
(2,5 ons) Rp37.000,00
8.
Janhagel
(2,5 ons) Rp35.000,00
9.
Cheese Stick
(1,5 ons) Rp31.000,00
10.
Schuimpjes Mocca
(1 ons) Rp24.000,00
28
11.
(English) Bokkepootjes
(1 ons) Rp24.000,00
Es Cream 12.
Tutti Frutti
Rp 10.000,00
13.
Chipolata Ice Cream
Rp 10.000,00
14.
Oen’s Symphony Ice Cream
Rp 15.000,00
15.
Napolitaine Ice Cream
Rp 15.000,00
Salad &Pasta 16.
Salad Udang
Rp 20.000,00
17.
Gado-Gado
Rp 15.000,00
18.
Macaroni Schotel
Rp 20.000,00
19.
Huzarensla
Rp 25.000,00
20.
Salad Telur
Rp 15.000,00
21.
Spaghetti ai Funghi
Rp 20.000,00
22.
Spaghetti Bolognaise
Rp 20.000,00
23.
Tahu Tjampoer
Rp 20.000,00
Soup 24.
Chicken Cream Soup
Rp 15.000,00
29
25.
Soup Buntut
Rp 20.000,00
26.
Soup Capjay
Rp 15.000,00
Menu Selingan 27.
Nasi Goreng Toko “OEN”
Rp 15.000,00
28.
Bakmie Goreng “OEN”
Rp 15.000,00
29.
BBQ Chicken
Rp 20.000,00
30.
BBQ King Prawn
Rp 20.000,00
31.
Chicken Cordon Bleu
Rp 20.000,00
32.
Sate Ayam Oen
Rp 15.000,00
Appetizer 33.
Loempia Toko OEN
Rp 10.000,00
34.
Bitterballen
Rp 10.000,00
35.
Poffertjes
Rp 15.000,00
36.
Kroket “OEN”
Rp 10.000,00
30
2.2
Data Pemasaran ( Marketing Information) 2.2.1
Jangkauan Pemasaran Saat Ini Jangkauan pasar Toko Oen Semarang saat ini, tertuju kepada
khalayak masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah keatas, dan khususnya wisatawan asing. 2.2.2
Jenis Pemasaran yang Dilakukan Saat Ini Toko Oen saat ini melakukan pemasara dengan cara promosi melalui
media internet yaitu seperti blog, facebook, twiter, dan media cetak seperti Koran Oen yang hanya di produksi oleh Toko Oen, tetapi sayangnya Koran Oen semuanya menggunakan bahasa inggris. 2.2.3
Strategi kreatif Pemasaran Saat ini Management dari Toko Oen Semarang untuk saat ini belum
menentukan strategi pemasaran selanjutnya. 2.2.4
Advertising yang Selama ini Dipakai Advertising yang Selama ini Dipakai hanya promosi melalui media
internet yaitu seperti blog, facebook, twiter 2.2.4
Hambatan Pemasaran Menurut Yohanna Staff Toko Oen Semarang Hambatan pemasaran
yang paling sulit adalah ketika bersaing dengan kompetitor yang menjual produk dengan harga yang jauh lebih murah, sebenarnya tidak terlalu signifikan untuk urusan plagiat produk, namun harus diakui hal tersebut bisa memicu sistem kompetisi yang tidak sehat, 2.2.5
Market Segmentation Untuk segemntasi pasar Toko Oen sendiri mengalami kelemahan di
generasi muda, dikarenakan kurangnya promosi khususnya bagi generasi muda sehingga generasi muda kurangnya mengenali Toko Oen.
31
2.3 Kondisi Saingan (Persaingan Pasar) 2.3.1
Harga dan kualitas yang ditawarkan oleh kompetitor (KoenoKoeni) Toko Oen Semarang memiliki kompotitor yang harganya lebih murah
dari Toko Oen Semarang, yaitu koenokoeni yang berkarakter sama dengan Toko Oen, yaitu sama memiliki karakter jadul, dan sama memiliki barang peninggalan zaman dahulu atau barang antik. Menurut media internet koenakoeni.com, berada di area Candi, tepatnya di Jalan Tabanan No 4 Semarang, KoenoKoeni Cafe Gallery Semarang ini menyediakan 2 macam menu, Menu Jawa dan Menu ala Barat. Menu Jawa yang menjadi andalan di antaranya Nasi Campur Koenokoeni, nasi putih dengan lauk empal sapi gepuk yang dipadu dengan pepes daun singkong, udang goreng, sambal bawang, kerupuk udang, dan sambal lombok. Adauga Asem-asem Ikan Patin, nasi Bali, Lontong Cap Go Meh, nasi sambal tumpang, nasi langgi,nasi lodeh ikan bawal, iga bakar, maupun gudeg. Untuk menu Barat bisa menikmati Wagyu Beef on Hot Stone dengan Saus saus tambahan seperti red wine, mint, garlic hoisin, black pepper, mushroom, atau lemon. Selain menikmati makanan, para tamu bisa menikmati jajaran ratusan benda kuno yang memenuhi seluruh sudut ruangan dari Cafe yang sangat luas ini. Sekilas agak aneh namanya, namun ini hanya 2 kata dengan ejaan lama dan di sambung, Koeno berarti Kuno, Koeni berarti kuno sekali. (KoenoKoeni dibaca Kuno Kuni).
Gambar 2.5 Gambar barang jadul yang ada di koenokoeni Semarang. seputarsemarang.com/koenokoeni-cafe-gallery/8 oktober 2013/09.00WIB
32
Gambar 2.6 gambar resoles yang ada di koenokoeni Semarang seputarsemarang.com/koenokoeni-cafe-gallery/8 oktober 2013/09.00WIB
2.3.2
Harga dan kualitas yang ditawarkan oleh kompetitor (Mojang Priangan) Menurut Suara Merdeka 11 April 2013, Masakan Sunda di Rumah
makan Mojang Priangan (Sundanese Cuisine) di Taman Beringin atau Jl Ade Irma Suryani kini menambah keramaian tujuan wisata kuliner di Kota Semarang. Variasi menu yang beragam membuat para pengunjung di rumah makan bernuansa kuno itu merasakan banyak pilihan selera. Kawasan Taman Beringin pada era 1980an merupakan daerah sepi dan elit. Namun seiring berjalannya waktu dan tumbuhnya sejumlah kantor swasta dan sejumlah hotel di sekitarnya, menjadikan daerah itu kini menjadi lebih hidup baik siang dan malam. Bahkan kawasan itu saat ini menjadi salah satu pusat tujuan kuliner. Karena berbagai rumah makan sudah berdiri di kawasan itu. Pengelola RM Mojang Priangan, Billy Triatman menuturkan, menu yang disajikannya asli dari Priangan, Bandung. Para koki dan asistennya semua dari Sunda. Menu khas antara lain gurami nanas madu dan sarang burung, pepes nila, pepes
33
Gambar 2.7 Gambar logo mojang priangan Semarang www.mysemarang.com/mojangpriangan/wpcontent/uploads/2013/05/m.
Gambar 2.8 Gambar menu mojang priangan Semarang www.mysemarang.com/mojangpriangan/wpcontent/uploads/2013/05/m.jpg
34
bandeng, mi kocok khas Bandung, surabi oncom, surabi es krim. Juga ada ayam goreng, ayam bakar, ayam bekakak, gurami goreng/bakar, gurami pesmol, nila lombok ijo, nila nanas madu, nila sarang burung, iga penyet lombok ijo, cumi bakar pedas, cumi, iga bakar goreng. www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2013/04/11/221357/ RM-Mojang-Priangan-Sediakan-100-Menu
2.4
Kelemahan dan kelebihan produk (SWOT) 2.4.1
Analisis SWOT Pada perancangan media promosi ini penulis berasumsi bahwa Toko Oen
Semarang akan menggunakan metode analisis SWOT. Yaitu dengan cara menganalisis faktor – faktor internal dan eksternal menjadi langkah strategi dalam pengoptimalan usaha yang lebih menguntungkan bagi Toko Oen Semarang. Dalam analisis tersebut ditentukan aspek – aspek yang menjadi kekuatan (Strength), kelemahan (Weakness), Kesempatan (Opportunities) dan menjadi ancaman (Threathment) sebuah perusahaan. Jadi dengan metode seperti itu akan dapat ditentukan berbagai kemungkinan alternatif strategi promosi yang dapat dijalankan dengan baik. Berikut adalah pengumpulan data menggunakan metode analisis SWOT : Kekuatan ( S ) 1. Menu masakan beraroma indiesch/ tempo doeloe 2. Rasa dan menu masakan yang berkualitas dan jarang di jumpai di restaurant yang berciri sama yaitu tempo dulu. 3. Harga menu yang tidak terlalu mahal Kelemahan ( W ) 1. Bentuk promosi, baru dilalui lewat internet sehingga banyak masyarakat khususnya generasi muda tidak mengetahui Toko Oen Semarang. 2. Fasilitas media promosi yang kurang komplit untuk menjangkau masyarakat semarang khususnya generasi muda Semarang
35
Peluang ( O ) 1. Anak-anak remaja selalu ingin tau hal yang baru 2. Banyak anak remaja yang menyukai jenis makan yang unik dan jarang di jumpai. Ancaman ( T ) 1. Adanya beberapa pesaing dalam bidang yang sama, yaitu seperti Toko/restaurant yang memiliki karakter yang sama. 2. Banyak toko/restaurant yang membanting harga menu menjadi sangat murah.
Tabel 2.3 Matrik SWOT Peluang (O)
Internal /
Eksternal
Ancaman (T)
1. Anak-anak remaja
1. Adanya beberapa pesaing
selalu ingin tau hal
dalam bidang yang sama,
yang baru
yaitu seperti
2. Banyak anak remaja yang menyukai jenis makan yang unik dan jarang di jumpai
Toko/restaurant yang memiliki karakter yang sama. 2. Banyak toko/restaurant yang membanting harga menu menjadi sangat murah
Kekuatan (S)
S1-O1
S1-T1
Memiliki menu masakan
Tempat yang strategis
beraroma indiesch/
beraroma indiesch/ tempo
menjadikan nilai tambah dan
tempo doeloe.
doeloe sehingga dapat
keuntungan bagi Toko Oen
menarik generasi muda
dalam berbisnis, karena Toko
untuk berkunjung
yang modern belum tentu
1. Menu masakan
2. Rasa dan menu masakan yang berkualitas dan jarang di jumpai di
S2-O2 menu yang jarang di jumpai
tempatnya strategis. S2-T2
36
restaurant yang
di restaurant lain dapat
Sekalipun tempat lain
berciri sama yaitu
menarik remaja untuk
menawarkan harga yang lebih
tempo dulu.
berkunjung ke Toko Oen
murah tetapi Toko Oen menawarkan cirri khas menu
3. Harga menu yang
yang tidak ada di tempat lain
tidak terlalu mahal
Kelemahan (W)
W1-O1
W1-T1
1. Bentuk promosi
Membuat media promosi
Membuat media promosi
yang kurang
yang jelas dan mudah di
dengan kualitas dan detail dan
mengena kesemua
ingat sehingga mengena ke
mudah di mengerti masyarakat.
kalangan
semua kalangan konsumen
konsumen sepeti
khusunya anak remaja di
Koran Oen yang
Kota Semarang.
berbahas inggris. 2. Fasilitas media promosi yang kurang komplit untuk menjangkau masyarakat
W2-T2 Membuat media promosi dengan gaya indiech atau tempo dulu,
W2-O2
dengan cara Mengunggulkan
Menambah media promosi
kualitas yang ada di Toko Oen
untuk menjangkau
sebagai kelebihan atau nilai jual
konsumen Masyarakat
Toko Oen di bandingkan toko
Semarang khususnya anak
lain
remaja .
semarang khususnya generasi muda Semarang
2.5
Strategi Periklanan Strategi periklanan yang terpilih menggunakan S2-T2. S2 yaitu S2 rasa menu masakan Toko Oen yang jarang dijumpai direstaurant indiesch lainnya dan T2 yaitu banyak took/restaurant yang membanting harga menu menjadi sangat murah.
2.6
Hipotesis (Simpulan Awal) Kesimpulannya adalah sekalipun tempat lain menawarkan harga yang lebih murah tetapi Toko Oen menawarkan ciri khas menu yang tidak ada di
37
tempat lain sehingga tidak menutup kemungkinan Toko Oen dapat menjadi tempat favorit generasi muda kota Semarang, sehingga Toko Oen dapat membuat media promosi sesuai kesimpulan yaitu dengan gaya indieschs atau tempo doeloe.
38
BAB III KONSEP PERANCANGAN
3.1
Konsep pemasaran. Pemasaran menurut (William J.Stanton) adalah suatu sistem total
dari kegiatan bisnis untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa baik kepada konsumen saat ini maupun konsumen potensial. 3.1.1
Tujuan Pemasaran Untuk tujuan pemasaran Toko Oen Semarang telah membentuk
suatu tujuan yang memang ditujukan kepada khalayak konsumen yang akan berkunjung ke Toko oen Semarang. Dengan ini Toko Oen akan mengunggulkan produknya dan pelayanan terbaiknya. Adapun tujuan pemasaran (menurut W. Y. Stanton, buku Manajemen Pemasaran ) yaitu : 1.
Setelah konsumen mengetahui secara detail produk / jenis
menu yang dihasilkan, Toko Oen dapat menjelaskan, dan menyediakan semua permintaan sesuai pesanan mereka. 2.
Perusahaan dapat menjelaskan secara detail melalui semua
kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari penjelasan mengenai produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan produk, komunikasi kepada konsumen. sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan konsumen secara cepat dan tepat Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk dapat menjadi produk favorit bagi konsumen dan banyak konsumen yang berkunjung di Toko Oen Semarang.
39
3.1.2
Strategi Pemasaran Strategi Pemasaran yang akan di rancang oleh Toko Oen Semarang
yaitu memulai dari pembentukan- pembentukan ide yang tepat agar mendapatkan hasil yang maksimal dan menjadikan promosi yang menarik perhatian generasi muda atau anak-anak remaja kota Semarang, karna segmentasi yang utama adalah focus kepada promosi ke generasi muda kota Semarang.
3.2
Konsep media
3.2.1 Tujuan Konsep media dalam merancang media promosi Toko Oen semarang berkonsep life style dimana desain tetap mempertahankan ciri khas jadulnya, tetapi juga mengena ke generasi muda. Konsep desain akan menggunakan gaya retro, bertujuan agar dapat menarik perhatian generasi muda untuk berkunjung ke Toko Oen Semarang, tidak menutup kemungkinan untuk meningkatkan presentase penjualan Toko Oen Semarang. Dari tujuan media tersebut maka harus dicapai dari promosi komunikasi visual, yaitu : 1. Jangkauan (reach) Tujuan media ini adalah untuk menjangkau sasaran primer dari promosi produk-produk yang di jual Toko Oen. Media yang dipilih haruslah sesuai dengan human insight target audiens dan bisa menjangkau target audiens pada saat kampanye ataupun pameran. 2. Frekuensi (Frequency) Untuk mencapai tujuan komunikasi yang sesuai diperlukan adanya frekuensi seberapa sering suatu media yang efektif, efisien, dan menarik perhatian target audiens / konsumen tersebut.
40
3. Kesinambungan (Continuity) Sebuah media promosi yang ditampilkan untuk mencapai tujuan komunikasi yang sesuai juga mengangkat konsep kesinambungan terutama ketika konsumen berkunjung ke Toko Oen, Jadi promosi yang dilakukan adalah seorang pelayan memberikan informasi tentang menu Toko Oen agar konsumen mudah mengerti tentang menu yang ada di Toko Oen. 3.2.2
Strategi Media Media dalam periklanan sangatlah berperan penting, karena menjadi
bagian dari strategi penyampaian pesan, agar pesan yang akan di sampaikan mudah di pahami oleh audience. Media cetak yang di gunakan adalah : a. Billboard Billboard adalah media komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan informasi, dalam media promosi yang berukuran besar dan terpasang
dipinggir
jalan.
Agar
menarik
perhatian
masyarakat,
Perancangan mdia promosi Toko Oen Semarang dibuat dengan penempatan komposisi yang menarik, dengan penempatan headline yang tepat, image, dan pemilihan elmen pendukung seperti warna , jenis font. Dalam perancangan media promosi Toko oen Semarang billboard dipilih menjadi media primer utama karena jangkauan yang cukup luas, dengan di pasangnya promosi melalui billboard, pesan yang disampaiakan akan mudah dapat tersampaiakan secara langsung terhadap target audiance serta frekuensinya yang tanpa batas. b. Sticker Sticker merupakan media komunikasi visual yang memiliki berbagai macam bentuk. Dalam penyampaiannya, kegunaan stiker ini hanya sebagai souvenir setelah konsumen berkunjung ke Toko Oen Semarang.
41
c. Kaos Dalam perancangan media promosi Toko Oen Semarang ini, kaos hanya di gunakan oleh pelayan Toko Oen Semarang, dengan model kaos berkerah, agar terkesan formal tetapi santai. d. Poster Crown Poster Crown ini biasanya dibuat dengan ukuran A2 yang ditempatkan di samping-samping Toko Oen, dengan desain menu yang ada di Toko Oen, dengan cara seperti itu audience akan mengetahui apa yang di jual di Toko Oen. e. Pin Pin adalah sebuah benda yang umumnya berbentuk bulat, dalam perancangan media promosi Toko Oen, dalam penyampaiannya pin sebagai souvenir setelah audiance berkunjung ke Toko Oen. f. Neon Box Kegunaan neon box dalam perancangan media promosi Toko Oen sama dengan kegunaan media sticker, yaitu akan ditempelkan pada setiap tempat, seperti di bandara, stasiun kreta api, mol, dan pusat keramaian lainnya. g. Bener internet. Media ini sangat efektif dalam melakukan promosi, karna dapat menjangkau semua kalangan masyarakat khususnya generasi muda yang akan menjadi target audience, tentunya promosi melalui media sosial ini akan di desain bergaya retro, agar lebi menarik anak-anak muda untuk berkunjung ke Toko Oen. h. X-Banner Media yang digunakan untuk menyampaikan informasi, berbentuk banner dengan konstruksi penyangga berbentuk "X" sehingga banner bisa berdiri sendiri.
42
3.2.3 Biaya Media (Media Budgeting) Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Persiapan dan Penayangan Media No. Media
Bulan-3 Bulan-6
1.
Billboard
2.
Sticker
3.
Kaos
4.
Poster Crown
5.
Pin
6.
Neon Box
7.
Bener internet
8.
X-banner
Berikut dibawah ini adalah estimasi biaya yang harus disediakan untuk media promosi Toko Oen Semarang : 1) Billboard Ukuran
:
3 m x 4,5 m
Bahan
:
Vynil, rangka besi holo 3x3, rangka besi siku, plat alumunium 0,8 mm
Teknik Cetak
:
Digital Printing
Jumlah
:
2 unit
Biaya cetak
:
Rp. 550.000/m2 Rp. 550.000 x 4,5 = 2.475.000,00 Rp. 2.475.000 x 2 = Rp. 4.950.000,00
Biaya Lampu
:
Rp. 1000.000/lampu Rp. 1000.000 x 2 = Rp. 2000.000,00 Rp. 2000.000 x 2 = Rp. 4.000.000,00
Biaya Pasang
:
Rp. 1.000.000/unit Rp. 1.000.000 x 2 = Rp. 2.000.000,00
43
Total Biaya
:
Rp. 4.950.000 + Rp. 4.000.000,00
+ Rp. 2.000.000 = Rp. 10.950.000,00 2) Sticker Ukuran
:
20 cm x 5 cm
Bahan
:
Kertas sticker
Teknik Cetak
:
Digital Printing
Jumlah
:
2000 pcs
Biaya Cetak
:
Rp.500 /pcs
Total Biaya
:
Rp.500 x 2000= Rp. 1.000.000,00
Ukuran
:
All size
Bahan
:
Katun
Teknik Cetak
:
Bordir
Jumlah
:
12 pcs
Biaya cetak
:
Rp. 50.000/pcs
Total Biaya
:
Rp. 50.000 x 12 = Rp. 600.000,00
Ukuran
:
42 cm x 59,4 cm
Bahan
:
Art paper 50gr
Teknik Cetak
:
Digital Printing
Jumlah
:
400 exp
Biaya cetak
:
Rp. 4000
Total Biaya
:
Rp. 4000 x 400 = Rp. 1.600.000,00
Ukuran
:
10cm
Bahan
:
bahan pin
Teknik Cetak
:
cetak pin
Jumlah
:
2000
:
Rp 1000/pcs
3) Kaos
4) Poster Crown
5) Pin
Biaya cetak
44
Total Biaya
:
Rp 1000 x 2000 =Rp 2.000.000
Ukuran
:
150 x 100 cm
Bahan
:
akrilik, lampu neon besi siku
Teknik Cetak
:
Digital Printing, pembuatan box
Jumlah
:
2 unit
6) Neon Box
Biaya pembuatan :
Rp. 500.000/m2 Rp. 500.000 x 2 = 1.000.000,00
Biaya Pasang
:
Rp. 300.000/unit Rp. 300.000 x 2 = Rp. 600.000,00
Total Biaya
:
Rp. 1.000.000 + Rp. 6.00.000 = Rp. 1.600.000,00
7) Bener internet Ukuran
:
-
Bahan
:
-
Teknik Cetak
:
-
Jumlah
:
-
Biaya cetak
:
-
Total Biaya
:
-
Ukuran
:
160 cm x 60 cm
Bahan
:
MMT
Teknik Cetak
:
Digital Printing
Jumlah
:
25 pcs
Biaya cetak
:
Rp. 80.000/pcs
Total Biaya
:
Rp. 80.000 x 25 = Rp. 2.000.000,00
8) X-banner
Jadi total keseluruhan media di atas adalah Rp 19.750.000,00.
45
3.3 Konsep Kreatif 3.3.1
Tujuan Konsep Kreatif Tujuan Konsep kreatif Toko Oen adalah menggunakan tema “jadul
tetapi dapat mengena ke segmentasi generasi muda”. konsep kreatif ini, desainer atau perancangnya harus menggunakan ide sesuai dengan tema, sehingga menghasilkan hasil yang maksimal, yaitu bermulai dari pembuatan desain hingga dapat mempengaruhi konsumen untuk berkunjung di Toko Oen Semarang. 3.3.2
Strategi Kreatif Strategi kreatif dimulai dengan sasaran khalayak pemasaran.
Khalayak pemasaran ditujukan kepada konsumen khusunya generasi muda kota Semarang, yang pada kenyataanya mereka tidak mengenali Toko Oen. Padahal menu yang di jual di Toko Oen sangatlah unik, harganya terjangkau dan cocok untuk tongkrong generasi muda. Untuk isi pesan dari program desain Toko Oen sendiri adalah menggunakan kalimat bahasa inggris yang mudah dimengerti oleh generasi muda “Wanna be Cool ? Let’s try Just at Toko Oen” maksut isi pesan prmosi tersebut adalah, suatu kalimat ajakan yang mengatakan “jika ingin keren, mari berkunjung ke Toko Oen Semarang, dengan kalimat seperti itu membuat audience merasa penasaran. Dan untuk visualnya menampilkan background warna coklat dan bentuk bangunan Toko Oen dengan model desain retro agar desain tersebut dapat mengena ke target utama. a.
Isi Pesan (what to say) Isi pesan dari perancangan adalah untuk memperkenalkan Toko Oen serta produk es krim dan kue yang ada di Toko Oen Semarang.
46
b. Bentuk Pesan (How to say) Berdasarkan isi pesan yang akan disampaikan, maka bentuk pesan yang akan diciptakan meliputi pesan verbal dan pesan visual yang nantinya akan saling mendukung dalam keberhasilan penyampaian pesan. Bentuk pesan verbal yang akan disampaikan berupa kata – kata atau tulisan menggunakan bahasa indonesia dengan ejaan yang benar dan disempurnakan. Bentuk pesan visual yang akan disajikan atau disampaikan dalam iklan komersial ini menggunakan tampilan yang sederhana dan dapat dengan mudah dipahami oleh masyarakat yang nantinya akan membaca. c. Strategi Visual Strategi perancangan visual dalam perancangan iklan komersial ini menggunakan daya tarik informatif yang bertujuan untuk meyakinkan dan membujuk target audience untuk berkunjung ke Toko oen Semarang. Teknik yang digunakan untuk menvisualisasikan komersial atau pemasaran ini adalah teknik digital dan fotografi yang menggunakan bentuk bangunan Toko Oen Semarang dan gambar menu-menu diolah secara digital komputer, baik editing hingga finishing dan didukung oleh headline dan tagline. Penggunaan ilustrasi ini dimaksudkan supaya ilustrasi dapat diterima oleh masyarakat khususnya generasi muda Kota Semarang. 3.4 Program Kreatif Dalam program kreatif ini ditentukan pembahasan dan gambaran yang sesuai kebutuhan dalam proses perancangan iklan komersial. Perlunya kalimat dan visualisasi yang efektif sehingga masyarakat khususnya generasi muda dapat mengerti apa yang dimaksud dari isi pesan tersebut.
47
a.Tema Visual Tema visual yang digunakan dalam perancangan adalah bentuk bangunan Toko Oen dan beberapa menu andalan kemudian di desain dengan model retro b. Pendukung Tema Perancangan Sebagai tema pendukung perancangan adalah penggunaan headline dan tagline (slogan) untuk memperkuat pesan yang dikomunikasikan kepada target audience (Generasi muda). Selain itu hal – hal lainnya yang mendukung tema perancangan adalah pemilihan media yang diperhitungkan dengan matang sehingga pesan yang disampaikan menghasilkan efek terhadap pikiran, perasaandan tindakan. Dengan didukung oleh hal – hal tersebut maka perancangan ini dapat terwujud dengan maksimal. c.
Pedoman Kreatif 1. Alternatif Headline Headline
yang
digunakan
yang
secara
langsung
menginformasikan kepada khalayak masyrakat tentang apa yang divisualkan pada media iklan komersial tersebut. a). “Wanna be cool? Let’s try.... Juat At Toko Oen” 2. Alternatif Tagline / slogan Tagline dalam perancangan ini menggunakan kalimat “Nikmati Citra Rasa Es Krim dan Kue hanya di Toko Oen”. d.
Penyajian Visualisasi
1. Konsep Desain Pada perancangan iklan komersial ini terdapat tiga konsep desain yang berbeda, masing – masing dari desain tersebut
48
memberikan maksud dan tujuan untuk memecahkan satu pokok permasalahan. Permasalahan yang terjadi diantarnya : a. Para target audience tidak mengenali Toko Oen Semarang b. Generasi
muda
masih
banyak
belum
mengerti,
sebenarnya Toko Oen itu bergerak di bidang apa. c. Letak Toko Oen yang sulit di jumpai karna tidak adanya petunjuk atau papan nama di Tokooen itu sendiri, menjadikan konsumen tidak dapat menemukan lokasi Toko Oen 2.Warna Warna adalah faktor dimana yang menjadi daya tarik visual yang dapat menarik perhatian khalayak masyarakat dan kenyataanya
warna
lebih
dominan
sebagai
pelengkap
visualisasi yang ditampilkan. Warna tersebut bisa ditampilkan pada background, ilustrasi, fotografi dan tipografi. Warna dalam perancangan iklan komersial ini menggunakan warna background coklat seperti textur kertas jaman dahulu , karena warna tersebut memiliki kesan legendarisdan retro. 3. Tipografi Pemilihan huruf pada perancangan iklan komersial ini memperlihatkan tingkat keterbacaan, ukuran huruf, dan kesesuaian dengan tema / konsep perancangan. Berdasarkan pertimbangan, maka jenis huruf yang dipakai untuk headline adalah jenis huruf (font) Engravers MT, pemilihan huruf tersebut karena berkesan retro, tegas, kokoh dan jelas sesuai dengan pesan yang disampaikan yaitu berupa penyampaian pesan produk. Sedangkan untuk tagline menggunakan jenis huruf (font) Eras Bold ITC karena berkesan lebih simple dan
49
elegan mengenalkan produk yang ada di Toko Oen yang berkonsep indiecsh tapi modern, bisa juga di sebut retro. - ENGRAVERS MT 1234567890 ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ “Wanna Be Cool ? Let’s Try... Just At Toko Oen.” - Eras Bold ITC 1234567890 Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ “Nikmati Citra Rasa Es Krim dan Kue Hanya di Toko Oen”
4. Layout Tata letak gambar atau layout bertujuan untuk mendukung konsep atau pesan yang ingin disampaikan. Prinsip dasar layout adalah prinsip desain grafis, antara lain, : a. Sequence (Urutan) Sequence ini digunakan untuk membuat prioritas dan mengurutkan dari pertama dibaca. Dengan adanya sequence, mempermudah
pembaca
yang
secara
otomatis
akan
mengurutkan pandangan matanya. b. Emphasis (penekanan) Emphasisi bisa dicapai dengan cara menciptakan kontras yang bisa melalui ukuran, posisi, warna dan bentuk.
50
c. Balance (Keseimbangan) Ada
dua
macam
keseimbangan
suatu
layout,
yaitu
keseimbangan simeteris yang dapat dicapai secara matematis dan
keseimbangan
asimetris
yang
menghasilkan
keseimbangan bersifat optis. d. Unity (Kesatuan) Pada prinsipnya kesatuan disini mengacu pada menyatungya semua elemen yang ada dalam sebuah desain yang dirancang. Namun kesatuan ini tidak hanya apa yang terlihat secara fisik. Namun tetapi juga secara non fisik atau konsep yang disampaikan. 5. Penulisan Naskah Pada perancangan iklan komersial ini menggunakan headline
dan
tagline.
Namun
pada
headline
banyak
menggunakan kalimat yang berbeda. Sedangkan pada tagline atau slogan hanya menggunakan satu jenis kalimat tagline saja. Pada perancangan ini terdapat berbagai media yang digunakan, seperti : 1. Billboard Headline : Wanna Be Cool ? Let’s Try... Just At Toko Oen. Tagline
: Nikmati Citra Rasa Es Krim dan Kue Hanya di Toko Oen
2. Sticker Headline : Logo Toko Oen Semarang Tagline
: Jl Pemuda no 52 Semarang,Indonesia 50138
51
3. Kaos Headline : Logo Toko Oen Semarang Tagline
:-
4. Poster Crown Headline : Logo Toko Oen Semarang Tagline
: Nama Menu
5. Pin Headline : Logo Toko Oen Semarang Tagline 6.
:-
Neon Box Headline : Wanna Be Cool ? Let’s Try... Just At Toko Oen. Tagline
7.
: Disc 10% for Student
Bener internet Headline : Logo Toko Oen Semarang Tagline : Disc 10% for Student
8.
X- Benner Headline : Wanna Be Cool ? Let’s Try... Just At Toko Oen.
\
52
BAB IV VISUALISASI 4.1. Rujukan Visual 4.1.1. Model Huruf Berikut model huruf yang digunakan pada headline : " Engravers MT" ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ 1234567890,./! Aplikasi pada headline : - Wanna be Cool ? Let’s try Just at Toko Oen Berikut model huruf yang digunakan pada body copy : " Eras bold Itc" ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890,./! Aplikasi pada headline : - Nikmati Citra Rasa Es Krim dan Kue Hanya di Toko Oen 4.1.2. Panduan Warna Berikut merupakan panduan warna yang digunakan dalam perancangan media promosi Toko Oen Semarang : Warna Background : Merah C=87
M=37
Y=100
K=34
Warna Background : Coklat C=6
M=13
Y=40
K=0
Warna Headline : Putih C=0
M=100
Y=100
K=0
53
Warna Tagline/Slogan : Hitam C=100
M=100
Y=100
4.1.3. Sketch Kasar
Gambar 4.1 : Sketch kasar
4.1.4. Desain Utama
(Desain terpilih)
K=100
54
Gambar 4.2 : Desain utama
55
Berikut model huruf yang digunakan pada desain terpilih : " Engravers MT" ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ 1234567890,./! Aplikasi pada headline : - Wanna be Cool ? Let’s try Just at Toko Oen Berikut model huruf yang digunakan pada body copy : " Eras bold Itc" ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890,./! Aplikasi pada headline : - Nikmati Citra Rasa Es Krim dan Kue Hanya di Toko Oen
56
4.1.2. Panduan Warna Berikut merupakan panduan warna yang digunakan dalam perancangan media promosi Toko Oen Semarang : Warna Background : Merah C=87
M=37
Y=100
K=34
Warna Background : Coklat C=6
M=13
Y=40
K=0
Warna Headline : Putih C=0
M=100
Y=100
K=0
Warna Tagline/Slogan : Hitam C=100
M=100
Y=100
K=100
57
4.2. Tight Tissue Media 4.2.1. Bilboard
Gambar 4.3 : Tight
Tissue Media Bilboard
4.2.2. Sticker
Gambar 4.4 : Tight
Tissue Media Sticker
58
4.2.3.Kaos
Gambar 4.5: Tight Tissue
4.2.4. Poster Crown
Med
59
Gambar 4.6 : Tight Tissue Media Poster Crown
60
4.2.5. Pin
Gambar 4.7 : Tight Tissue Media Pin
4.2.6. Neon Box
Gambar 4.8 : Tight Tissue Media Neon Box
61
4.2.7. Benner Internet
Gambar 4.9 : Tight Tissue Media benner Internet
4.2.8. X-Banner
Gambar 4.10 : Tight Tissue Media X-benner
62
4.3 Final Desain 4.3.1 Bilboard
Gambar 4.11 : Final Desain Bilboard
Media komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan informasi, dalam media promosi yang berukuran besar dan terpasang dipinggir jalan. Agar menarik perhatian masyarakat, Perancangan mdia promosi Toko Oen Semarang dibuat dengan penempatan komposisi yang menarik, dengan penempatan headline yang tepat, image, dan pemilihan elmen pendukung seperti warna , jenis font.
63
4.3.2 Stiker
Gambar 4.12 : Final Desain Stiker
Media komunikasi visual yang memiliki berbagai macam bentuk. Dalam penyampaiannya, kegunaan stiker ini hanya sebagai souvenir setelah konsumen berkunjung ke Toko Oen Semarang. 4.3.3 Kaos
Gambar 4.13 : Final Desain Kaos
Dalam perancangan media promosi Toko Oen Semarang ini, kaos hanya di gunakan oleh pelayan Toko Oen Semarang, dengan model kaos berkerah, agar terkesan formal tetapi santai.
64
4.3.4 Poster Crown
Gambar 4.14 : Final Desain Poster Crown
Poster Crown ini biasanya dibuat dengan ukuran A2 yang ditempatkan di samping-samping Toko Oen, dengan desain menu yang ada di Toko Oen, dengan cara seperti itu audience akan mengetahui apa yang di jual di Toko Oen.
65
4.3.5 Pin
Gambar 4.15 : Final Desain pin
Pin adalah sebuah benda yang umumnya berbentuk bulat, dalam perancangan media promosi Toko Oen, dalam penyampaiannya pin sebagai souvenir setelah audiance berkunjung ke Toko Oen. 4.3.6 Neon Box
Gambar 4.16 : Final Desain Neon Box
Kegunaan neon box dalam perancangan media promosi Toko Oen sama dengan kegunaan media sticker, yaitu akan ditempelkan pada setiap tempat, seperti di bandara, stasiun kreta api, mol, dan pusat keramaian lainnya.
66
4.3.7 Banner internet
Gambar 4.17 : Final Desain Banner internet
Media ini sangat efektif dalam melakukan promosi, karna dapat menjangkau semua kalangan masyarakat khususnya generasi muda yang akan menjadi target audience, tentunya promosi melalui media sosial ini akan di desain bergaya retro, agar lebi menarik anak-anak muda untuk berkunjung ke Toko Oen.
67
4.3.8 X-Banner
Gambar 4.18 : Final Desain X-Banner
Media yang digunakan untuk menyampaikan informasi, berbentuk banner dengan konstruksi penyangga berbentuk "X" sehingga banner bisa berdiri sendiri.
68
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan Jadi dalam pembuatan media promosi tidak mudah seperti yang penulis bayangkan. Dalam perancangan media promosi harus di butuhkan ide dan konsep yang matang untuk menciptakan suatu media promosi yang mudah dipahami oleh masyarakat dan mudah diingat. Jadi media promosi yang digunakan adalah billboard, sticker, kaos, Poster Crown, pin, Neon Box, banner internet, x-banner. Menggunakan konsep penggabungan fotografi dan fiktif dengan visualisasi yang sesuai dengan permasalahan. Namun disisi lain, dalam perancangan nedia promosi Toko Oen Semarang ini penulis mendapati beberapa kendala dalam menyelesaikan penulisan laporan perancangan ini . diantaranya : 1. Menentukan desain Media promosi yang tepat dalam menyesuaikan segmentasi target audiance 2. Proses desain yang berubah ubah karena dinilai kurang tepat dan kurang komunikatif 3. Membuat masyarakat antusias dan respon terhadap Promosi Toko Oen Semarang.
5.2. Saran Menurut penulis, Toko Oen harus terus berpromosi supaya lebih lagi di kenali oleh masyarakat khususnya generasi muda kota Semarang. Menurut penulis, perlu adanya suatu rencana baik jangka pendek maupun jangka panjang dari Toko Oen itu sendiri, terhadap permasalahan promosi yaitu kurangnya generasi muda dalam mengenali Toko Oen Semarang.
69
Daftar Pustaka Agus Hasan, 2006. Pengantar Metodologi Penelitian Budaya Rupa. Erlangga, Semarang. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Semarang. 2012. Data Semarang. Disbudpar Semarang Fandi Tjiptono, 2008. Strategi Pemasaran. Penerbit Andi, Yogyakarta. Fandy Tjiptono, 2000, Pemasaran Jasa, Bayu Media Publishing, Yogyakarta.
Arifin, Anwar. 1984. Strategi Komunikasi. Bandung : Armico. Jefkins, Frank. 1998. Periklanan. Jakarta : Erlangga. Khasali, Rheinald. 1992. Manajemen Periklanan. Jakarta : Grafiti. Lexy J. Moleong. 1990. Metodologi Penelitian Kualitatif. Remadja Karya. Bandung Nyoman Kutha Ratna. 2010. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Yazid, 2005, Pemasaran Jasa; Konsep dan Implementasi, Edisi Kedua, Ekonisia, Fakultas Ekonomi UII, Yogyakarta.
Cangara, Hafied. 2002. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Widyatama, Rendra. 2005. Pengantar Periklanan. Jakarta: Buana Pustaka Indonesia. Kotler, Philip(2002;349).unsur-unsur desain komunikasi visual Suara Merdeka, surat kabar(16 April 2012).sejarah Toko Oen Semarang seputarsemarang.com/toko-oen-restaurants-with-dutch-chinese-indonesian-cuisine7582/ Tokooen/Nostalgia Toko Oen _ CumiBunting.htm seputarsemarang.com/toko-oen-restaurants www.suaramerdeka/sejarah-toko-oen-semarang.co.id Yogyes/TOKO OEN - Tempat Bersantap ala Tuan dan Nyonya Belanda.
70