Profil Kabupaten Kampar
BAB 7
7.1.
KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH
TINGKAT KEMISKINAN Kemiskinan merupakan masalah multidimensi. Kemiskinan tidak hanya
ditandai oleh rendahnya pendapatan penduduk (ekonomi), tetapi juga digambarkan dengan rendahnya kualitas kesehatan dan rendahnya tingkat pendidikan penduduk. Rendahnya tingkat pendidikan akan berdampak pada sempitnya peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan minimnya kemampuan untuk berusaha, yang diperparah lagi dengan minimnya modal yang dimiliki. Kondisi ini menyebabkan keluarga miskin akan mengalami kesulitan untuk keluar dalam lingkaran kemiskinan yang menghimpitnya, sebagai akibat karena tidak mampu mendapatkan akses pendidikan dan kesehatan yang berkualitas, sehingga generasi yang dilahirkan berikutnya akan memiliki kemampuan yang rendah dan memiliki daya saing yang rendah dalam dunia kerja. Berbagai program pembangunan untuk mengurangi tingkat kemiskinan di Kabupaten Kampar terus digulirkan, mulai dari program yang ditujukan untuk peningkatan pendapatan, peningkatan akses pendidikan dan jaminan kesehatan bagi rumah tangga miskin. Berbagai program pembangunan tersebut telah
berhasil
mengurangi
tingkat
kemiskinan
di
Kabupaten
Kampar.
Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Kampar nomor : 414/BKBPPM/276/2009 tentang penetapan jumlah penduduk, rumah tangga miskin, dan jumlah desa tertinggal. Pada tahun 2009 secara persentase penduduk miskin turun menjadi 18,92 % dan rumah tangga miskin turun menjadi 17,25 %.
7-1
Profil Kabupaten Kampar
Tabel 7.1 : Jumlah Penduduk dan Rumah Tangga Miskin di Kabupaten Kampar Tahun 2009 Kabupaten
Penduduk Miskin Jumlah
%
Rumah Tangga Miskin Jumlah
%
1. Kampar Kiri
8.156
31,28
1.587
28,29
2. Kampar Kiri Hulu
5.842
48,55
1.077
43,15
3. Kampar Kiri Hilir
3.076
31,45
440
17,76
4. Kampar Kiri Tengah
3.679
16,58
869
15,04
5. Gunung Sahilan
3.938
25,41
450
14,40
6. XIII Koto Kampar
13.269
36,08
3.769
41,33
7. Bangkinang Barat
3.433
15,20
708
14,10
8. Salo
2.968
13,78
1.028
19,52
11.635
16,67
2.537
15,21
10. Tapung Hulu
8.244
11,88
1.757
9,82
11. Tapung Hilir
7.301
15,75
1.581
14,29
12. Bangkinang
1.467
4,63
669
9,36
13. Bangkinang Seberang
6.767
27,23
984
19,21
14. Kampar
6.882
15,81
1.150
12,40
15. Kampar Timur
2.699
12,98
633
13,29
16. Rumbio Jaya
2.281
15,04
501
14,78
17. Kampar Utara
1.988
12,83
550
15,60
18. Tambang
9.238
22,56
2.498
34,37
19. Siak Hulu
13.675
20,34
1.651
9,62
1.838
13,25
664
20,25
118.376
18,92
25.103
17,25
9. Tapung
20. Perhentian Raja Total
Jumlah Desa Sangat Tertinggal
17
Jumlah Desa Tertinggal
55
Sumber : Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat Kabupaten Kampar
7-2
Profil Kabupaten Kampar
Kecamatan dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Kabupaten Kampar adalah Kecamatan Kampar Kiri Hulu dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 5.842 jiwa atau 48,55 % dan jumlah rumah tangga miskin sebanyak 1.077 keluarga atau 43,15 %. Sedangkan kecamatan dengan tingkat kemiskinan terendah adalah Kecamatan Bangkinang yaitu sebanyak 1.467 jiwa atau 4,63 % dan rumah tangga miskin sebanyak 669 keluarga atau 9,36 %.
7.2.
DISTRIBUSI PENDAPATAN Tujuan pembangunan bukan hanya menciptakan pertumbuhan ekonomi
yang tinggi. Tapi yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana hasil pertumbuhan tersebut dapat dinikmati secara merata oleh seluruh kelompok lapisan masyarakat. Sehingga ketimpangan dan kesenjangan pembangunan antara kelompok masyarakat dapat diminimalisir sekecil mungkin. Tabel 7.2 : Distribusi Pendapatan Menurut Kelompok Masyarakat Kabupaten Kampar Tahun 2008 Kelompok
2008
40 % PENDUDUK BERPENGHASILAN RENDAH
16,91
40 % PENDUDUK BERPENGHASILAN SEDANG
45,64
20 % PENDUDUK BERPENGHASILAN TINGGI
37,45
INDEKS GINI RATIO
0,3279
Sumber : BPS Provinsi Riau
Pada tahun 2008 di Kabupaten Kampar kelompok 40 % penduduk yang berpenghasilan rendah menerima 16,91 %, 40 % kelompok penduduk berpenghasilan sedang menerima 45,64 %, dan 20 % kelompok penduduk berpenghasilan tinggi menerima 37,45 %. Indeks Gini Ratio menunjukkan sebesar 0,3279 ini berarti ketimpangan pendapatan antar kelompok masyarakat di Kabupaten Kampar adalah sedang. 7-3
Profil Kabupaten Kampar
7.3.
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA Salah satu tujuan pembangunan nasional adalah menyejahterakan seluruh
penduduk. Bertitik tolak dari tujuan ini, maka manusia ditempatkan sebagai titik sentral dalam pembangunan yang mempunyai ciri dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Dalam kerangka ini pembangunan ditujukan untuk meningkatkan partisipasi rakyat dalam semua proses dan kegiatan pembangunan. Untuk mencapai
tujuan
tersebut
pemerintah
berupaya
meningkatkan
kualitas
penduduk sebagai sumber daya baik dari aspek fisik (kesehatan), aspek intelektualitas (pendidikan), aspek kesejahteraan ekonomi (berdaya beli), serta aspek moralitas (iman dan ketaqwaan). Sebagai petunjuk atau indikator, IPM dibentuk melalui pendekatan tiga dimensi dasar yang mencakup umur panjang dan sehat; pengetahuan dan kehidupan yang layak. Setiap dimensi direpresentasikan oleh masing-masing indikator. 1. Dimensi umur panjang dan sehat direpresentasikan oleh indikator Angka Harapan Hidup 2. Dimensi pengetahuan direpresentasikan oleh indikator angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah, dan 3. Dimensi
kehidupan
yang
layak
direpresentasikan
oleh
indikator
kemampuan daya beli. Secara umum pembangunan manusia di Kabupaten Kampar selama periode 2005-2007 mengalami peningkatan. Hal ini erat kaitannya dengan situasi perekonomian Kabupaten kampar yang secara keseluruhan cenderung membaik. Membaiknya situasi perekonomian ini ditandai dengan adanya peningkatan pertumbuhan ekonomi dari tahun 2005 sebesar 7,33 % menjadi 7,97 % pada tahun 2007. Harus diakui, bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan syarat perlu dalam pembangunan manusia yang secara langsung maupun tidak langsung akan membawa dampak perbaikan terhadap peningkatan kapasitas dasar penduduk.
7-4
Profil Kabupaten Kampar
Tabel 7.3 : Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Kampar Tahun 2005-2008 Tahun
Angka Harapan Hidup
Angka Melek Hurup
Rata-rata lama sekolah
PPP
IPM
(Rp.000)
2005
67,7
98,0
7,8
625,7
71,7
2006
67,9
98,0
8,0
626,0
72,0
2007
68,10
98,10
8,23
634,43
72,98
2008 *)
68,21
98,10
8,44
640,15
73,64
Sumber: BPS, *) Angka merupakan angka olahan
Dari tabel di atas, terlihat bahwa angka Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Kampar Tahun 2008 sebesar 73,64, angka IPM ini mengalami peningkatan yang signifikan bila dibandingkan dengan tahun 2005 yang hanya sebesar 71,7. Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Kampar pada tahun 2008 diantaranya ditopang oleh kenaikan semua komponen pendukung IPM. Diantaranya adalah adanya kenaikan angka harapan hidup dari 67,7 pada tahun 2005 menjadi 68,21 pada tahun 2008, hal ini mengindikasikan bahwa program-program Pemerintah Kabupaten Kampar terutama dalam hal peningkatan bidang kesehatan secara umum sudah berjalan secara maksimal, hal ini ditandai dengan adanya pembangunan fasilitas-fasilitas kesehatan yang menyentuh sampai level pedesaan dan juga telah ditempatkanya dokter dan bidan pada sebagian besar wilayah di kabupaten Kampar. Peningkatan yang sama juga terjadi pada Angka Melek Huruf dan RataRata lama sekolah, dimana pada tahun 2005 Angka melek huruf dikabupaten kampar sebesar 98,0, naik menjadi 98,10 pada tahun 2008 dan rata-rata lama sekolah pada tahun 2005 sebesar 7,8 naik menjadi 8,44 pada tahun 2008. adanya kenaikan tersebut menggambarkan bahwa program dan kebijakan yang dilakukan
Pemerintah
Kabupaten
Kampar
dalam
rangka
mengangkat
peningkatan pendidikan secara umum sudah mulai berjalan secara maksimal. 7-5
Profil Kabupaten Kampar
Program-program dalam bidang pendidikan seperti pembangunan fasilitasfasilitas pendidikan, tenaga-tenaga pendidik yang professional, mempermudah akses menuju fasilitas pendidikan terlihat sudah mulai bergerak ke arah yang lebih baik, hal ini ditandai dengan cukup tersedianya fasilitas pendidikan baik tingkat dasar sampai tingkat menengah serta tersedianya tenaga-tenaga pengajar yang professional. Rata-rata pengeluaran perkapita rill penduduk pada tahun 2005 hanya sebesar dari Rp. 625,7 ribu, meningkat menjadi Rp. 640,15 ribu pada tahun 2008. Adanya peningkatan ini mengindikasikan bahwa program-program Pemerintah Kabupaten Kampar dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat secara umum sudah berjalan maksimal, sehingga masyarakat secara umum semakin berdaya beli. Program-program ekonomi kerakyatan juga sangat berperan sangat besar dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat seperti penyaluran kredit usaha kecil dan sebagainya.
7-6