BAB 6 Anggaran (Master Budget)
1.
Definisi Anggaran Ada banyak definisi mengenai anggaran (Budget) yang pada umumnya mempunyai ciri yang sama bahwa yang diangap dengan anggaran merupakan suatu rencana tertulis mengenai aktivitas-akativitas yang akan dilaksanakan oleh suatu organisasi selama periode tertentu yang dinyatakan dalam satuan uang. Anggaran yang lengkap mencakup rencana untuk seluruh perusahaan dimana dapat memberikan pada manjemen proyeksi yang dapat dipercaya tentang hasil dari rencana sebelum rencana tersebut dilaksanakan,karena sewaktu menyusun anggaran kita diharuskan un tuk memperhitungkan semua faktor yang mempengaruhi rencana dan memaksa kita untuk membuat analisa berdasarkan kenyataan yang ada. 2.
Macam- macam Anggaran (i). Anggaran yang diperuntukan (Appropriation Budget) Anggaran yang memberikan batas dari pada pengeluaran yang boleh dilakukan.Batas ini merupakan jumlah maksimum yang boleh dikeluarkan untuk suatu kegiatan /hal tertentu. Biasanya jenis anggaran ini dipergunakan pemerintah.Anggaran jenis ini dipakai juga diperusahaan tapi dalam hal tertentu yang sifatnya terbatas seperti anggaran penelitan dan pengembangan (R &D) serta advertensi.Evaluasi hanya terbatas apakah pengeluaran lebih besar dari anggaran yang telah ditetapkan. (ii). Anggaran berbasis Kinerja (Performance Budget) Anggaran yang didasarkan atas fungsi,aktivitas dan proyek .Dengan demikian fokus ditujukan pada fungsi dan kegiatan –kegiatan yang harus dilakukan sehingga biaya-biaya yang dikeluarkan memungkinkan untuk dihadapkan dengan hasil/kinerja yang dicapai dan dapat dilakukan penilaian efesiensi atau in-efesiensi pengeluaran. (iii). Anggaran Statis (Fixed Budget) Anggaran statis adalah anggaran yang dibuat berdasarkan out produksi yang tetap untuk satu tingkat kegiatan ( one level of activity) seperti persentase dari kapasitas terpasang,jumlah produk yang dihasilkan dalam periode tertentu,jumlah jam yang dikerjakan dalam waktu tertentu. (iv). Anggaran Luwes /fleksibel (Flexible budget) Anggaran luwes adalah anggaran yang jumlah rupiahnya untuk suatu masa didasarkan atas tingkat aktivitas produksi.Dengan demikian angggaran luwes adalah anggaran yang dibuat sedemikian rupa,sehingga mudah disesuaikan dengan tingkat produksi atau tingkat kapasitas yang berbedabeda
Anggaran (Master Budget)
3.
Manfaat Anggaran Manfaat yang diperoleh dengan membuat anggaran adalah sebagai berikut: 1) Adanya anggaran dapat mempermudah koordinasi antara segala macam tugas di dalam organisasi. 2) Anggaran dapat memberikan pedoman secara garis besar dalam mencapai tujuan-tujuan perusahaan. 3) Anggaran sangat berguna di dalam menganalisa operasi-operasi yang sudah terencanakan. 4) Karena di dalam anggaran sudah resmi disebutkan apa saja yang diperkirakan akan bisa dicapai, maka anggaran bisa dijadikan ukuran untuk menilai pelaksanaan operasi mencapai tujuan itu. 5) Karena anggaran bisa menjadi indikator tentang kejadian-kejadian yang akan dihadapi, maka manajemen bisa meramalkan maslah yang akan muncul dan dapat membuat tindakan koreksi
4.
Kelemahan Anggaran Adapun keburukan-keburukan dengan adanya anggaran adalah: 1) Karena sudah ada anggaran, maka perusahaan hanya dapat menjalankan satu rencana saja. 2) Tujuan-tujuan yang tidak realistis atau terlalu muluk yang dibuat oleh manajemen,akan menimbulkan reaksi negatif dari para karyawan apabila tujuan-tujuan itu tidak bisa tercapai. 3) Bagian-bagian tertentu di dalam perusahaan akan sulit merangsang pengendalian biaya,apabila para pengawas dan para karyawan berkeyakinan bahwa jika anggaran sekarang ini tidak sampai habis terpakai,maka anggaran yang akan datang pastilah lebih kecil.
5.
Anggaran Induk Anggaran Induk (Master Budget ) menerjemahkan sasarn organisasi jangka pendek kedalam langkah-langkah tindakan.Anggaran Induk adalah Rencana aktivitas operasional dan keuangan organisasi untuk periode tertentu yang biasanya jangka pendek satu tahun ,satu kuartal dan satu bulan Blocher, Chen, Cokins, Lin ( 2005) Anggaran induk mencakup semua fungsi dan tingkatan manajemen, walaupun langkah- langkah merumuskan anggaran di masing-masing perusahaan tidak sama.Ada dua pandangan ekstrim yang saling bertentangan mengenai cara-cara menyusun anggaran induk, yaitu: (i) langkah pendekatan manajemen puncak dimana datangnya masukan hanya dari para pejabat tinggi (top down approach) dan (ii). pendekatan yang berakar dari semua tingkatan manajemen ikut serta memberi masukan (Buttom-Up approach). Seluruh tingkatan Manajemen sebaiknya diikutsertakan penyusunan Anggaran sehingga dapat meningkatkan koordinasi dari seluruh unit kerja .Dengan diikut sertakan semua unit kerja dalam menyusun anggaran juga menciptakan harmoni internal dan satu suara yang sama antara manajer dan karyawan yang berkaitan dengan tujuan.Pada saat sekarang perhatian difokuskan kepada implikasi perilaku dari penyediaan data yang dibutuhkan untuk perencanaan dan pengendalian bagi manajemen.
96
Anggaran (Master Budget)
Anggaran memainkan peran yang penting dalam mempengaruhi perilaku individu dan kelompok disetiap tingkatan proses manajemen yang meliputti : (1). Menetapkan tujuan unit /perusahaan (2) menginformasikan kepada individu mengenai apa yang harus mereka berikan untuk mencapai tujuan tersebut (3). Memotivasi kinerja yang diinginkan (4). Mengevaluasi kinerja (5) memberikaqn saran kapan tindakan korektif sebaiknya diambil dan dilakukan Adapaun Urutan-Urutan Dalam Menyusun Anggaran Induk sebagai berikut: (1) Anggaran hasil penjualan (anggaran penjualan) (2) Anggaran produksi (3) Anggaran pembelian bahan baku (bahan langsung) (4) Anggaran pemakaian bahan baku (5) Anggaran tenaga kerja langsung (6) Anggaran biaya overhead pabrik (7) Anggaran persediaan akhir (8) Anggaran harga pokok penjualan (9) Anggaran biaya/ongkos penjualan (10) Anggaran biaya administrasi (11) Anggarann perhitungan rugi/laba (12) Anggaran kas (13) Anggaran neraca Diagram hubungan antara anggaran modal, anggaran operasional dan anggaran keuangan. Sasaran strategi, tujuan jangka panjang, rencana jangka panjang Anggaran Modal Sasaran jangka Pendek
Anggaran Penjualan
Anggaran produksi
Anggaran bahan baku langsung
Anggaran Tenaga Kerja Langsung
Anggaran beban administrasi Penjualan
Anggaran Operasi
Anggaran Overhead Pabrik
Anggaran kas Keuangan Proforma Anggaran Laporan Laba Rugi Anggaran Neraca Anggaran Laporan Aliran Kas
Anggaran Keuangan
97
Anggaran (Master Budget)
Neraca dan informasi tambahan yang berikut ini akan dipakai untuk menyusun anggaran induk pada P.T. INDO GLOBAL MANDIRI triwulan pertama tahun 2015. PT.INDO GLOBAL MANDIRI NERACA Per-31 Desember 2014 AKTIVA I. Aktiva Lancar I.1 Kas I.2. Piutang I.3. Persd. Bahan Baku dan Penolong I.4. Barang Jadi Sub-Total Aktiva Lancar II. Aktiva Tetap II.1. Bangunan Akumulasi Depresiasi II.2 Peralatan dan Mesin Akumulasi Depresiasi Sub-Total Aktiva Tetap TOTAL AKTIVA
Jumlah Rp Rp Rp Rp
53.500.000 664.650.000 33.000.000 196.500.000
Rp 375.000.000 (Rp 35.700.000) Rp 40.000.000.000 (Rp 242.300.000)
Rp
947.650.000
Rp
339.300.000
Rp 3.757.700.000 Rp 4.097.000.000 Rp 5.047.650.000
HUTANG DAN EKUITAS III. Hutang Lancar III.1.Hutang Dagang III.2.Hutang Non Dagang Sub-Total Hutang Lancar IV.Hutang Jangka Panjang Sub-Total Hutang V.Ekuitas V.1 Modal Saham V.2 Laba yg dithn (Retained Earning) Sub Total Ekuitas TOTAL HUTANG DAN EKUITAS
Rp 46.350.000 Rp 5.150.000 Rp 51.500.000 Rp 1.000.000.000 Rp 1.051.500.000 Rp 3.500.000.000 Rp 496.150.000 Rp 3.996.150.000 Rp 5.047.650.000
Dalam rangka penyusunan anggaran tahun Triwulan –I Panitia Budget dirumuskan sebagai berikut :
2015 hasil keputusan
1. Estimasi Penjualan Per-Wilayah Januari- Maret 2004 Jenis Biaya Wilayah -1 Wilayah- 2 Wilayah- 3 Total
Januari 1.500 unit 1.400 unit 1.750 unit 4.650 unit
Februari 2.250 unit 2.500 unit 2.750 unit 7.500 unit
Maret 1.000 unit 850 unit 1.500 unit 3.350 unit
98
Anggaran (Master Budget)
2. Biaya Variabel Biaya variabel ditetapkan dengan persentase tertentu dari nilai penjualan (% x Penjualan dalam Rupiah ) sebagai berikut : Komisi Penjualan = 5% Perjalanan Dinas dan transport = 3% Promosi / Reklame / Iklan = 7% 3. Biaya Tetap Per-bulan No 1 2. 3. 4 5. 6 7 8 9 10 11
Jenis Biaya Bahan Tidak Langsung Tenaga Kerja Tidak Langsung Pemeliharaan dan Reparasi Energi Asuransi PBB dan Pajak lainnya Depresiasi (Messin dan Bangunan) Gaji Tenaga Penjualan Gaji Dirtksi dan Manajer Biaya Administrasi dan Umum Biaya Penjualan TOTAL
Jumlah (Rp) Rp 10.000.000 Rp 4.500.000 Rp 6.000.000 Rp 7.500.000 Rp 1.000.000 Rp 3.000.000 Rp 6.750.000 Rp 7.000.000 Rp 10.000.000 Rp 7.500.000 Rp 6.500.000 Rp 69.750.000
4. Persediaan Barang Jadi, Jumlah yang Dikehendaki * (Unit) 1 Januari 4.750 unit 31 Januari 4.500 unit 28 Februari 4.900 unit 31 Maret 5.500 unit 5. Data-data Lain Harga penjualan rata-rata Rp. 150.000 per unit Harga bahan baku Rp. 25.000 per unit Pembelian Bulan Desember Rp. 128.750.000 Persediaan akhir bahan baku yang diinginkan sebesar 30% dari jumlah produksi bulan yang akan datang (kebijaksanaan ini sudah dilaksanakan tahun tahun sebelumnya) Produksi April 3.000 unit Jam kerja tenaga langsung 3 jam per unit Kebutuhan Bahan baku 1 unit per produk Biaya tenaga kerja Rp.2.250 per jam Tarif pajak perseroan 30 % Tingkat Biaya Overhead Pabrik Variabel.per Jam Kerja Langsung Tenaga kerja tidak langsung = Rp. 1.000 Pemeliharaan dan reparasi = Rp. 1.500 Energi = Rp. 2.750
99
Anggaran (Master Budget)
Pajak Upah Tenaga kerja = Rp. 500 Diminta ; Menyusun Anggaran Induk Triwulan I/2015 Penyelesaian : 1. ANGGARAN PENJUALAN Ramalan penjualan (sales forecast) adalah dasar untuk menyusun anggaran penjualan dan semua anggaran lainnya Sales Farcast dan Anggaran penjualan Triwulan pertama 2001 adalah : ILUSTRASI: 1
Jenis Biaya Harga Jual Perunit* Wilayah -1 Wilayah- 2 Wilayah- 3 Total Penjualan Dalam Nilai Rupiah Wilayah-1 Wilayah -2 Wilayah-3 Jumlah
PT IndoGlobal Mandiri Anggaran Penjualan Triwulan Pertama 2015 Januari Februari Rp 150.000 1.500 unit 1.400 unit 1.750 unit 4.650 unit (000 Rp) Rp 225.000 Rp 210.000 Rp 262.500 Rp 697.500
Maret
Jumlah
Rp 150.000 Rp 150.000 2.250 unit 2.500 unit 2.750 unit 7.500 unit (000 Rp) Rp 337.500 Rp 375.000 Rp 412.500 Rp 1.125.000
Rp 150.000
1.000 unit 850 unit 1.500 unit 3.350 unit (000 Rp) Rp 150.000 Rp 127.500 Rp 225.000 Rp 502.500
= 4.750 unit = 4.750 unit = 6.000 unit = 15.500 unit (000 Rp) = Rp 712.500 = Rp 712.555 = Rp 900.000 = Rp 2.325.000
2. ANGGARAN PRODUKSI Anggaran produksi bisa disusun dari informasi yang diberikan oleh anggaran penjualan dan dari taksiran tentang barang persediaan.Dengan demikian anggaran penjualan merupakan Preliminary Estimating Facttor terhadap anggaran –anggaran lainnya .Rumus yang dipakai untuk menghitung produksi yang dibutuhkan di dalam satu triwulan adalah : No Keterangan 1 2 3 4 5
Anggaran Penjualan Ditambah: Persedian Akhir Yang Diinginkan Sub-Total Dikurangi : Persedian Awal Barangt Jadi Anggaran Produksi
= xxxxx (5) unit = xx (2) unit = xxxxxxx (7) unit = x (1) unit = xxxxxx (6) unit
100
Anggaran (Master Budget)
ILUSTRASI :2 PT IndoGlobal Mandiri Anggaran Produksi Triwulan I, 2015 Keterangan 1 2
3 4
5
Anggaran Penjualan Ditambah: Persedian Akhir Yang Diinginkan Sub-Total Dikurangi : Persedian Awal Barang Jadi Anggaran Produksi
Unit Jan 4.650 unit
Febr 7.500 unit
Maret 3.350 unit
Jumlah 15.500 unit
4.500 unit 9.150 unit
4.900 unit 12.400 unit
5.500 unit 8.850 unit
14.900 unit 30.400 unit
4.750 unit 4.400 unit
4.500 unit 7.900 unit
4.900 unit 3.950 unit
14.900 unit 16.250 unit
3. ANGGARAN PEMBELIAN BAHAN LANGSUNG (BAHAN BAKU DAN MATERIAL) Besarnya Pembelian-bahan baku tergantung dari produksi masing-masing periode, jumlah persediaan awal dan dari jumlah persediaan akhir yang diinginkan. Rumus rumusnya adalah : Pembelian bahan langsung yangdibutuhkan (unit) = anggaran produksi (unit) + persediaan akhir yang diinginkan (unit) – persediaan awal (unit). Sebagaimana diikhtisarkan dibawah ini No Keterangan 1 2 3 4 5
Anggaran Produksi Ditambah: Persedian Akhir Yang Diinginkan Sub-Total Dikurangi : Persedian Awal Bahan langsung Pembelian bahan diperlukan
= xxxxx (6) unit = xx (2) unit = xxxxxxx (8) unit = x (1) unit = xxxxxx (7) unit
Keterangan : * Untuk memproduksi satu unit barang jadi dibutuhkan satu unit bahan baku * Diketahui Persedian akhir bahan langsung = 30% x produksi bulan berikutnya * Dikketahui Produksi April yang akan datang :600 unit= 30% x 600 unit = 180 unit * Dengan demikian dapat diambil kesimpulan Persedian Bahan awal =30% xproduksi . bulan berjalan (=Persedian akhir bulan lalu yang diinginkan )
101
Anggaran (Master Budget)
Dari keterangan diatas maka dapat menghitung Pembelian bahan langsung yang diperlukan sebagaimana pada Ilustrasi -3 dibawah ini ILUSTRASI-3 PT IndoGlobal Mandiri Anggaran Pembelian bahan langsung Triwulan Pertama 2015 No
Item Bahan diperlukan untuk Anggaran Poduksi Ditambah: Persedian Akhir Bahan baku yang diinginkan Sub-Total Dikurang:Persedian awal bahan Pembelian Bahan Baku yang diperlukan dalam unit Harga Bahan baku per-unit Nilai Pembelian (Dlm 000Rp)
Jan 4.400 unit
Febr 7.900 unit
Maret 3.950 unit
Jumlah 16.250 unit
2.370 unit
1.185 unit
900 unit
4.455 unit
6.770 unit 1.320 unit
9.085 unit 2.370 unit
4.850 unit 1.185 unit
19.955 unit 4.875 unit
5.450 unit
6.715 unit
3.665 unit
15.830 unit
Rp 25.000
Rp 25.000
Rp 25.000
Rp 25.000
Rp 136.250 Rp167.875
Rp 91.625
Rp 377.000
4. ANGGARAN PEMAKAIAN BAHAN LANGSUNG Anggaran pemakaian bahan (dalam unit dan dalam biaya pemakaian) dibuat dengan dasar sistem biaya standar (khususnya, banyaknya unit bahan langsung yang diperlukan untuk memproduksi satu unit barang jadi). Rumus untuk menentukan biaya pemakaian bahan adalah :Bahan langsung yang dibutuhkan (unit) X harga bahan per unit.Karena diperlukan satu unit bahan baku untuk membuat satu unit barang jadi ,maka jumlah unit bahan baku sama dengan jumlah unit yang diproduksi.
102
Anggaran (Master Budget)
ILUSTRASI- 4 PT IndoGlobal Mandiri Anggaran Pemakaian bahan langsung Triwulan Pertama 2015 No
Item Januari 8.8000 Februari15.800 Maret 7.900 Jumlah
Jlh Unit 4.400 unit 7.900 unit 3.950 unit 16.250 unit
Harga satuan Rp 25.000 Rp 25.000 Rp 25.000 Rp 25.000
Jumlah (RP) Rp 110.000.000 Rp 197.500.000 Rp 98.750.000 Rp 387.500.000
5. ANGGARAN TENAGA KERJA LANGSUNG Standar tenaga kerja biasanya didasarkan atas time study (penelitian waktu) yang dilakukan oleh para perencanaan teknik produksi .Rumus untuk menentukan biaya tenaga kerja langsung (direct labor) adalah: (Unit produksi yang harus dibuat) X (Jam kerja langsung per unit) X (tarif per jam.) sebagaiman dalam ilustrasi -5 dibawah ini:
ILUSRASI- 5 PT IndoGlobal Mandiri Anggaran Tenaga Kerja Langsung Triwulan 1 2015 Bulan
Januari Februari Maret Jumlah
Jlh Unit
Jam Kerja Lgs/unit 4.400 unit 3* 7.900 unit 3 3.950 unit 3 16.250 unit 3 oke ?
Jam Kerja Lgs-Total
Tarif perjam
Biaya Tenaga Kerja Langsung
13.200 jam 23.700 jam 11.850 jam 48.750 jam ?
Rp 2.250 Rp 2.250 Rp 2.250 Rp 2.250 ?
Rp 29.700.000 Rp 53.325.000 Rp 26.662.500 Rp 109.687.500
6. ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK Anggaran biaya overhead pabrik disediakan untuk berbagai macam tingkat produksi.Jumlah dipecah menjadi komponen-komponen tetap (dinyatakan dengan rupiah) dan komponen-komponenvariabel (dinyatakan tarif dan didasarkan atas jam kerja langsung). Rumus menghitung jumlah biaya overhead pabrik adalah: Overhead tetap per item + (jumlah Anggaran jam kerja langsung X tarif biaya variabel per jam).
103
Anggaran (Master Budget)
ILUSTRASI- 6 PT IndoGlobal Mandiri Anggaran Biaya Overhead Pabrik Januari , 2015 (Jam kerja langsung : 2.650) ( 2.750) Jenis Biaya 1 2. 3. 4 5 6 7 8 9
Bahan Tidak Langsung Tenaga Kerja Tidak Langsung Pemeliharaan dan Reparasi Gas dan Listrik Energi Asuransi PBB dan Pajak lainnya Depresiasi (Mesin dan Bangunan) PPH-Pasal 21 Jumlah
Biaya Tetap ( Rp) Rp 10.000.000 Rp 4.500.000
Biaya Variabel (Rp) 0 Rp 2.650.000
Jumlah ( Rp ) Rp 10.000.000 Rp 7.150.000
Rp 6.000.000
Rp 3.975.000
Rp 9.975.000
Rp Rp Rp Rp Rp
1.500.000 1.000.000 1.350.000 3.000.000 6.750.000
0 Rp 7.287.500 0 0 0
Rp Rp Rp Rp Rp
0 Rp 34.100.000
Rp 1.325.000 Rp 15.237.500
1.500.000 8.287.500 1.350.000 3.000.000 6.750.000
Rp 1.325.000 Rp 49.337.500
Perhitungan Biaya overhead pabrik Variabel bulan januari dengan jam kerja langsung sebesar 2650 jam sebagai berikut : (1). Tenaga kerja tidak langsung = 2.650 jam x Rp 1.000 (Tarif per-jam) = Rp 2.650.000 (2). Pemeliharaan dan Reparasi = 2.650 jam x Rp 1.500 (tarif per-jam) = Rp 3.975.000 (3). Energi =2.650 jam x Rp 2.750 (tarif perjam ) = Rp 7.287.500 (4). PPH-Pasal 21=2.650 jam x Rp 500 (tarif perjam ) = Rp 1.325.000.
ILUSTRASI- 6.A PT IndoGlobal Mandiri Anggaran Biaya Overhead Pabrik Februari, 2015 (Jam kerja langsung : 4.750) (4.800) No
Jenis Biaya
1 2. 3. 4 5
Bahan Tidak Langsung Tenaga Kerja Tidak Langsung Pemeliharaan dan Reparasi Gas dan Listrik Energi
Biaya Tetap ( Rp) Rp 10.000.000 Rp 4.500.000 Rp 6.000.000 Rp 1.500.000 Rp 1.000.000
Biaya Variabel (Rp) 0 Rp 4.750.000 Rp 7.125.000 0 Rp 13.062.500
Jumlah ( Rp ) Rp 10.000.000 Rp 9.250.000 Rp 13.125.000 Rp 1.500.000 Rp 14.062.500
104
Anggaran (Master Budget)
No 6 7 8 9
Jenis Biaya Asuransi PBB dan Pajak lainnya Depresiasi (Mesin dan Bangunan) PPH-Pasal 21 Jumlah
Biaya Tetap ( Rp) Rp 1.350.000 Rp 3.000.000 Rp 6.750.000
Biaya Variabel (Rp) 0 0 0
Jumlah ( Rp ) Rp 1.350.000 Rp 3.000.000 Rp 6.750.000
0 Rp 34.100.000
Rp 2.375.000 Rp 27.312.500
Rp 2.375.000 Rp 61.412.500
Perhitungan Biaya overhead pabrik Variabel bulan Februari dengan jam kerja langsung sebesar 4.750 jam sebagai berikut : (1). Tenaga kerja tidak langsung = 4.750 jam x Rp 1.000 (Tarif per-jam) = Rp 4.750.000 (2). Pemeliharaan dan Reparasi = 4.750 jam x Rp 1.500 (tarif per-jam ) = Rp 7.125.000 (3). Energi = 4.750 jam x Rp 2.750 (tarif perjam ) = Rp 13.062.000 (4). PPH-Pasal 21= 4.750 jam x Rp 500 (tarif perjam) = Rp 2.375.000.
ILUSTRASI- 6.B PT IndoGlobal Mandiri Anggaran Biaya Overhead Pabrik Maret, 2015 (Jam kerja langsung : 2.400) (2.600) No
Jenis Biaya
1 2. 3. 4 5 6 7 8
Bahan Tidak Langsung Tenaga Kerja Tidak Langsung Pemeliharaan dan Reparasi Gas dan Listrik Energi Asuransi PBB dan Pajak lainnya Depresiasi (Mesin dan Bangunan) PPH-Pasal 21 Jumlah
9
Biaya Tetap (Rp) Rp 10.000.000 Rp 4.500.000 Rp 6.000.000 Rp 1.500.000 Rp 1.000.000 Rp 1.350.000 Rp 3.000.000 Rp 6.750.000
Biaya Variabel (Rp) 0 Rp 2.400.000 Rp 3.600.000 0 Rp 6.600.000 0 0 0
Jumlah ( Rp ) Rp 10.000.000 Rp 6.900.000 Rp 9.600.000 Rp 1.500.000 Rp 7.600.000 Rp 1.350.000 Rp 3.000.000 Rp 6.750.000
0 Rp 34.100.000
Rp 1.200.000 Rp 13.800.000
Rp 1.200.000 Rp 47.900.000
Perhitungan Biaya overhead pabrik Variabel bulan januari dengan jam kerja langsung sebesar 2.400 jam sebagai berikut : (1). Tenaga kerja tidak langsung = 2.400 jam x Rp 1.000 (Tarif per-jam) = Rp 2.400.000 (2). Pemeliharaan dan Reparasi = 2.400 jam x Rp 1.500 (tarif per-jam) = Rp 3.600.000 (3). Energi = 2.400 jam x Rp 2.750 (tarif perjam) = Rp 6.600.000 (4). PPH-Pasal 21= 2.400 jam x Rp 500 (tarif perjam ) = Rp 1.200.000
105
Anggaran (Master Budget)
7. ANGGARAN PERSEDIAAN AKHIR Anggaran persediaan bahan langsung dan persediaan barang jadi pada akhir bulan diperlukan untuk laporan keuangan. Rumus menghitung persediaan akhir adalah: Persediaan akhir (unit) x biaya standar per unit. Nilai standar persediaan dengan penilaian rata-rata tertimbang (Weighted Avarage) dihitung dengan Skema dibawah ini No Keterangan 1 2 3 4 5 5
Anggaran pemakaian bahan langung Ditambah: Anggaran tenaga kerja langsung Ditambah: Anggaran overhead Langsung Sub total Dibagi Anggaran Produksi Biaya standar (weighted average)
= Rp. xxx (3) = Rp. xxx (3) = Rp. xxx (3) = Rp. xxxxxx (9) = xxx unit (3) = Rp. xxxxxx / xxx = Rp. xxx (3)
Nilai Persedian Standar (Weighted Avarage Inventory) No Keterangan 1 2 3 4 5 5
Anggaran pemakaian bahan langung Ditambah: Anggaran tenaga kerja langsung Ditambah: Anggaran overhead Langsung Sub total Dibagi Anggaran Produksi Biaya standar (weighted average)
= Rp. 378.500.000 = Rp. 104.625.000 = Rp. 158.649.500 = Rp. 650.774.500 = 15.500 unit = Rp. 650.774.500 / 15.500 = Rp. 41.985,45
Formula menghitung persediaan akhir adalah : Persediaan akhir (unit) x biaya standar unit (Weighted Avarage). Dengan menggunakan formula tersebut anggaran persedian akhir 2015, pada ilustrasi-7 dibawah ini
106
Anggaran (Master Budget)
ILUSTRASI -7 PT IndoGlobal Mandiri Anggaran Persediaan Akhir Triwulan Pertama 2015 Bulan January February Maret
Persediaan akhir 4.500 unit 4.900 unit 5.500 unit 14.900 unit
Biaya standar Rp 41.985,45 Rp 41.985,45 Rp 41.985,45 Rp 41.985,45
Nilai Persedian akhir Rp 188.934.525 Rp 205.728.705 Rp 230.919.975 Rp 625.583.205
8. ANGGARAN HARGA POKOK PENJUALAN Pedoman menyusun Anggaran Harga Pokok Penjualan mengacu pada Anggaran Bahan Langsung, Anggaran Tenaga kerja Langsung, anggaran biaya overhead, ketentuan perhitungan Persedian awal dan perhitungan nilai persedian akhir barang jadi. Formula untuk menghuitung Anggaran Harga Pokok Penjualan adalah : No Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8
Anggaran pemakaian bahan langung Ditambah: Anggaran tenaga kerja langsung Ditambah: Anggaran overhead Langsung Total Biaya Produksi Ditambah: Persediaan barang jadi Sub total Dikurangi: Persediaan Akhir Harga Pokok Penjualan
= Rp. xx (2) = Rp. xx (2) = Rp. xx (2) = Rp. xxxxxx (6) = Rp. xxx (3) = Rp. xxxxxxxxx (9) = Rp. xx (2) = Rp. xxxxxxx (7)
107
Anggaran (Master Budget)
108
ILUSTRASI :8 PT IndoGlobal Mandiri Anggaran Harga Pokok Penjualan Triwulan Pertama 2015 Januari Anggaran: Pemakaian Bahan Langsung Ditambah:Anggaran : Tenaga Kerja Langsung Ditambah :Anggaran : Overhead Pabrik Total Biaya Produksi Ditambah : *Persediaan Awal: Barang Jadi Barang Tersedia Dipakai Dikurangi:Persedian Akhir Barang jadi Harga Pokok Penjualan CATATAN: Perhitungan Persedian awal Barang Jadi Persedian Awal Barang Jadi Nilai standar Persedian barang jadi *Nilai standar Persedian awal Barang jadi
Februari
Maret
Jumlah
Rp 110.000.000
Rp 197.500.000
Rp 98.750.000
Rp 387.500.000
Rp 29.700.000
Rp 53.325.000
Rp 26.662.500
Rp 104.625.000
Rp 49.337.500
Rp 61.412.500
Rp 47.900.000
Rp 158.650.000
Rp 189.037.500 Rp 199.430.888
Rp 312.237.500 Rp 188.934.525
Rp 173.312.500 Rp 205.728.705
Rp 674.587.500 Rp 594.094.118
Rp 388.468.380 Rp 188.934.525
Rp 501.172.025 Rp 205.728.705
Rp 379.041.205 Rp 230.919.975
Rp 1.268.681.618 Rp 625.583.205
Rp 199.533.855
Rp 295.444.000
Rp 148.121.230
Rp 643.099.085
4.750 unit
4.500 unit
4.900 unit
14.150 unit
Rp 41.985,45
Rp 41.985,45
Rp 41.985,45
Rp 41.985,45
Rp 199.430.888
Rp 188.934.525
Rp 205.728.705
Rp 594.094.118
9. ANGGARAN BIAYA PENJUALAN Anggaran terdiri komponen-komponen variabel dan tetap; biaya-biaya yang variabel akan naik-turun sesuai dengan fluktuasi penjualan, sedangkan biaya-biaya tetap setiap bulan tidak berubah. Biaya variabel ditetapkan dengan persentase tertentu dari nilai penjualan (% x Penjualan dalam Rupiah) sebagai berikut : Komisi Penjualan = 5% (6%) Perjalanan Dinas dan transport = 3% (4%) Promosi/Reklame/Iklan = 7% (8%) Sehingga Perhitungan Biaya Penjualan variabel perbulan dengaan formula diatas sebagaimana tabel dibawah ini
Nilai Penjualan Variabel Penjualan Komisi Penjualan 5% Perjalanan Dinas dan transportasi 3%
Februari Rp 697.500.000
Maret Rp. 125.000.000
Jumlah Rp 502.500.000
Rp 34.875.000
Rp 56.250.000
Rp 25.125.000
Rp 20.925.000
Rp 33.750.000
Rp 15.075.000
Anggaran (Master Budget)
Februari Promosi/Reklame /iklan Biaya Penjualan Variabel
7%
Maret
Jumlah
Rp 48.825.000
Rp 78.750.000
Rp 35.175.000
Rp 104.625.000
Rp 168.750.000
Rp 75.375.000
FORMULA: Menghitung anggaran biaya penjualan adalah: Biaya tetap per jenis biaya penjualan + [rupiah penjualan X [tingkat biaya variabel (%)]
ILUSTRASI :9 PT IndoGlobal Mandiri Anggaran Biaya Penjualan Januari, 2015 Jenis Biaya Gaji Tenaga Penjualan Biaya Penjualan Biaya Administrasi dan Umum Komisi Penjualan Perjalanan Dinas dan transportasi Promosi/Reklame /iklan Total Biaya Penjualan
Tetap Rp 7.000.000 Rp 6.500.000 Rp 7.500.000
Variabel 0 0 0
Jumlah Rp 7.000.000 Rp 6.500.000 Rp 7.500.000
0 0
Rp 34.875.000 Rp 20.925.000
Rp 34.875.000 Rp 20.925.000
0 Rp 21.000.000
Rp 48.825.000 Rp 104.625.000
Rp 48.825.000 Rp 125.626.000
Tetap
Variabel
Jumlah
0 0 0 Rp 56.250.000 Rp 33.750.000 Rp 78.750.000 Rp 168.750.000
Rp 7.000.000 Rp 6.500.000 Rp 7.500.000 Rp 56.250.000 Rp 33.750.000 Rp 78.750.000 Rp 189.750.000
ILUSTRASI :9-B PT IndoGlobal Mandiri Anggaran Biaya Penjualan Februari, 2015 Jenis Biaya Gaji Tenaga Penjualan Biaya Penjualan Biaya Administrasi dan Umum Komisi Penjualan Perjalanan Dinas dan transportasi Promosi/Reklame /iklan Total Biaya Penjualan
Rp 7.000.000 Rp 6.500.000 Rp 7.500.000 0 0 Rp 21.000.000
109
Anggaran (Master Budget)
ILUSTRASI :9-C PT IndoGlobal Mandiri Anggaran Biaya Penjualan Maret, 2015 Jenis Biaya Tetap Gaji Tenaga Rp 7.000.000 Penjualan Biaya Penjualan Rp 6.500.000 Biaya Administrasi Rp 7.500.000 dan Umum Komisi Penjualan 0 Perjalanan Dinas dan transportasi Promosi/Reklame /iklan Total Biaya Penjualan
Variabel 0
Rp
Jumlah 7.000.000
0
Rp
6.500.000
0
Rp
7.500.000
Rp 25.125.000
Rp 25.125.000
Rp 15.075.000
Rp 15.075.000
Rp 35.175.000
Rp 35.175.000
Rp 75.375.000
Rp 96.375.000
0 0
Rp 21.000.000
10. ANGGARAN BIAYA ADMINISTRASI Biaya administrasi biasannya adalah komponen biaya tetap, karena itu anggaran untuk suatu bulan dapat dipakai untuk setiap bulan.dan triwulan ILUSTRASI :10 PT IndoGlobal Mandiri Anggaran Biaya Administrasi dan Umum Per Triwulan 2015 Jenis biaya Januari Februari Gaji Direksi dan Manajer Biaya Administrasi dan Umum Jumlah
Maret
Jumlah
Rp 10.000.000
Rp 10.000.000
Rp 10.000.000
Rp 30.000.000
Rp 7.500.000
Rp 7.500.000
Rp 7.500.000
Rp 22.500.000
Rp 17.500.000
Rp 17.500.000
Rp 17.500.000
Rp 52.500.000
11. ANGGARAN PERHITUNGAN RUGI-LABA ( Budgeted Income Statement ) Hasil terakhir dari semua anggaran operasional, sejak anggaran hasil penjualan, anggaran harga pokok penjualan, anggaran biaya penjualan dan anggaran biaya umum dan administrasi dijadikan dasar dalam menyiapkan anggaran rugi-laba.
110
Anggaran (Master Budget)
ILUSTRASI :11 PT Indo Global Mandiri Anggaran Perhitungan Rugi - Laba Triwulan I, 2015 (DLM Rp 000) Anggaraan Januari Pendukung Penjualan (Ilustrasi-1) Harga Pokok Penjualan (Ilustrasi-8) Laba Kotor Biaya Operasi Biaya Penjualan (Ilustrasi-9) Biaya Administrasi dan Umum (Ilustrasi-10) Total Biaya Operasi Laba Bersih Sebelum Pajak Pajak Perseroaan 30 % Laba Bersih
Februari
Maret
Jumlah
Rp 697.500.000
Rp 1.125.000.000
Rp 502.500.000
Rp 2.325.000.000
Rp 199.533.855
Rp 295.444.000
Rp 148.121.230
Rp 643.099.085
Rp 97.966.145
Rp 829.556.000
Rp 354.378.770
Rp 1.681.900.915
Rp 125.626.000
Rp 189.750.000
Rp 96.375.000
Rp 411.626.000
Rp 17.500.000
Rp 17.500.000
Rp 17.500.000
Rp 52.500.000
Rp 143.125.000 Rp 354.841.145
Rp 207.250.000 Rp 622.306.000
Rp 113.875.000 Rp 240.503.770
Rp. 464.126.000 Rp 1.217.650.915
Rp 106.452.235
Rp 186.691.800
Rp 72.151.130
Rp 365.295.165
Rp 248.388.910
Rp 435.614.200
Rp 168.352.640
Rp 852.355.750
12. ANGGARAN KAS (CASH BUDGET) Anggaran kas sangatlah penting supaya saldo kas perusahaan selalu stabil, dan supaya saldo itu tidak pernah menyimpang jauh dari kebutuhan-kebutuhan yang dihadapi perusahaan.Untuk menyusun anggaran kas dibutuhkan informasi yang berikut saldo awal kas, penerimaan kas selama suatu periode, dan pengeluaran kas selama perioda tersebut A. Penerimaan Kas dari Penjualan Asumsi dalam menyusun anggaran kas lebih lanjut diketahui : 1. Penjualan kredit diestimasi sebesar 90 % dari total Penjualan bulanan,sisanya penjualan secara tunai. 2. Penerimaan Hasil penjualan kredit adalah :10 % pada bulan penjualan ,80 % pada bulan kedua dan Sisanya 10 % diterima pada bulan ketiga penjualan . . ILUSTRASI :12 Dimisalkan bahwa semua piutang dari bulan November sudah diterima pembayarannya sebelum 1 januari 2015. Angka-angka penjualan dihitung secara tunai dan kredit sebagai berikut:
111
Anggaran (Master Budget)
Penjualan Bulanan Penjualan Tunai (10%) Penjualan Kredit (90%)
Desember
Januari
Februari
Maret
Rp 765.000.000
Rp 697.500.000
Rp 1.125.000.000
Rp 502.500.000
Rp 76.500.000
Rp 69.750.000
Rp 112.500.000
Rp 50.250.000
Rp 688.500.000
Rp 627.750.000
Rp 1.012.500.000
Rp 452.250.000
PT IndoGlobal Mandiri Proyeksi Penerimaan Piutang Triwulan I, 2015 Bulan Penjualan Penjualan Kredit
Terima Pembayaran Januari
Desember 80 % 10 %
Rp 688.500.000
Januari 10 % 80 % 10 %
Rp 627.750.000
Februari 10 % 80 % Maret 10 % Penerimaan Piutang
Februari
Maret
Rp 550.800.000 Rp 68.850.000
0
Rp 62.775.000 Rp 502.200.000 Rp 62.775.000 Rp 1.012.500.000 0
Rp.101.250.000 Rp 810.000.000
Rp 452.250.000 0
0
Rp 45.225.000
Rp 613.575.000
Rp 672.300.000
Rp 918.000.000
B. Anggaran Pengeluaran Kas Bahan Langsung Pengeluaran kas berpedoman atas pembayaran pembelian bahan langsung (bahan baku).Pembayaran dilakukan 50% pada bulan yang bersangkutan dan 50% di bulan berikutnya. ILUSTRASI :13 PT Indo Global Mandiri Proyeksi Pengeluaran Kas, Bahan Langsung Triwulan I, 2015 Pembelian Januari Desember 50 % Januari
112
Utang Dagang Februari
Maret
Rp 128.750.000 Rp 64.375.000 Rp 136.250.000
0
0
Anggaran (Master Budget)
Pembelian
Utang Dagang Februari
Januari 50 % 50 % Februari 50 % 50 %
Maret
Rp 68.125.000 Rp 68.125.000
0
Rp 83.937.000 0
Rp 83.937.000
0 0 Rp 132.500.000 Rp 52.062.000
Rp 45.812.500 Rp 129.749.500
Rp 167.875.000
Maret 50 % Pengeluaran Kas Bahan lgs
0
Rp 91.625.000
C. Anggaran Kas (Cash Budget ) Untuk menyusun anggaran kas diperlukan informasi yang berikut ini: 1) Saldo awal kas, (Cash Balance, beginning) = CBB 2) Penerimaan kas selama periode ersebut (Cash Receipts) = CR 3) Pengeluaran kas selama periode tersebut (Cash Disbursements) = CD Maka rumus anggaran kas adalah: Saldo akhir = Saldo awal + penerimaan – pengeluaran. Umpamakan bahwa perusahaan menghendaki saldo yang tidak boleh kurang dari Rp.25.000.000,- selama tahun 2015 ILUSTRASI: 14 PT Indo Global Mandiri Anggaran Kas (CASH BUDGET) Triwulan I, 2015 Januari Saldo Awal Kas Penerimaan Penjualan Tunai Penagihan Piutang Total Penerimaan Kas Tersedia Pengeluaran Bahan Langsung Tenaga Kerja Lgs Overhead Pabrik Biaya Penjualan Biaya Adm dan umum Pajak Perseroan Total Pengeluaran Saldo Akhir Kas
Februari
Maret
Triwulan 1
Rp 53.500.000
Rp 289.210.265
Rp 377.268.965
Rp 53.500.000
Rp 76.500.000 Rp 613.575.000 Rp 690.075.000 Rp 743.575.000
Rp 69.750.000 Rp 672.300.000 Rp 742.050.000 Rp 1.031.260.265
Rp 112.500.000 Rp 918.000.000 Rp 1.030.500.000 Rp 1.407.768.965
Rp 258.750.000 Rp 2.203.875.000 Rp 2.462.625.000 Rp 2.516.125.000
Rp 132.500.000 Rp 29.700.000 Rp 42.587.500 Rp 125.625.000 Rp 17.500.000
Rp 152.062.000 Rp 53.325.000 Rp 54.662.500 Rp 189.750.000 Rp 17.500.000
Rp129.749.500 Rp 26.662.500 Rp 41.150.000 Rp 96.375.000 Rp 17.500.000
Rp 414.311.500 Rp 109.687.500 Rp 138.400.000 Rp 411.750.000 Rp 52.500.000
Rp 106.452.235 Rp 454.364.735 Rp 289.210.265
Rp 186.691.800 Rp 653.991.300 Rp 377.268.965
Rp 72.151.130 Rp 383.588.130 Rp 1.024.188.835
Rp 365.295.165 Rp 1.491.944.165 Rp 1.024.188.835
Biaya Overhead masing –masing bulan dikurangi Depresiasi Rp 6.751.020.000
113
Anggaran (Master Budget)
13. ANGGARAN NERACA (BUDGETED BALANCE SHEET) Neraca yang memperlihatkan posisi keuangan perusahaan, disusun dengan rumus sebagai berikut: Harta = Utang + Modal Pemilik. ILUSTRASI :15 PT.INDO GLOBAL MANDIRI NERACA Per 31 Maret 2015 AKTIVA I.Aktiva Lancar I.1 Kas I.2. Piutang I.3.Persedian Bahan Baku dan Penolong I.4.Barang Jadi Sub-Total Aktiva Lancar II.Aktiva Tetap II.1.Bangunan Akumulasi Depresiasi II.2 Peralatan dan Mesin Akumulasi Depresiasi Sub-Total Aktiva Tetap TOTAL AKTIVA HUTANG DAN EKUITAS III. Huatang Lancar III.1.Hutang Dagang III.2.Hutang Non Dagang Sub-Total Hutang Lancar IV.Hutang Jangka Panjang Sub-Total Hutang V.Ekuitas V.1 Modal Saham V.2 Laba Yang ditahan (Retained Earning) Sub Total Ekuitas TOTAL HUTANG DAN EKUITAS
Jumlah Rp 1.024.188.835 Rp 508.275.000 Rp 22.500.000 Rp 230.919.975 Rp 1.785.883.810 Rp 375.000.000 (Rp 43.800.000) Rp 4.000.000.000 (Rp 254.450.000)
Rp 331.200.000 Rp 3.745.550.000 Rp 4.076.750.000 Rp 5.862.663.000
Rp 45.662.500 Rp 18.494.750 Rp 64.157.250 Rp 950.000.000 Rp 1.014.157.250 Rp 3.500.000.000 Rp 1.348.505.750 Rp 4.848.505.750 Rp 5.862.663.000
114
Anggaran (Master Budget)
PERHITUNGAN POS POS NERACA: No Pos-Pos Neraca I
II
III
IV
V
VI
VII VIII
IX
PIUTANG Piutang yang belum dilunasi (Ilustrasi-12) * Februari : 10% dari Penjualan (10% x Rp 1.012.500.000) * Maret : 90% dari Penjualan (90% x Rp. 452.250.000) PERSEDIAAN BAHAN Persediaan awal bahan Tambah pembelian selama triwulan Bahan yang tersedia untuk dipakai Minus :Bahan Dipakai Dalam Produksi (Ilustrasi -3) Persediaan akhir bahan Biaya per unit Nilai persediaan bahan PERSEDIAAN BARANG JADI Persediaan barang jadi Biaya standar per unit Biaya persediaan barang jadi AKTIVA TETAP BANGUNAN Akumulasi Depresiasi Bangunan 31-12- 2014 Depresiasi triwulan-1 /2015 Akumulasi Depresiasi Bangunan akhir Triwulan-1/2015 AKTIVA TETAP MESIN -PABRIK Akumulasi Depresiasi Mesin 31-12-2014 Depresiasi Mesi n triwulan -1/2015 Akumulasi Depresiasi Mesin akhir Triwulan-1/2015 HUTANG DAGANG Hutang Dagang 50% dari pembelian maret (50 % x Rp 91.625.000) HUTANG NON DAGANG Berasal dari Accrued Payable SISA LABA (RETAINED EARNING) Sisa laba per 1 Januari 2015 Laba bersih triwulan-1/2015 Sisa laba akhir Triwulan-1/2015 HUTANG JANGKA PANJANG Pelunasan hutang Jangka Panjang Rp200 juta pertahun (Pelunasan Triwulan-1/2015 =1/4 xRp 200.000.000
Anggaran Rp 101.250.000 Rp 407.025.000 Rp 508.275.000 1.320 UNIT 15.830 UNIT 17.150 UNIT 16.250 UNIT 900 UNIT X Rp 25.000 22.500.000 5.500 UNIT X Rp. 41.985,45 Rp 230.919.975 Rp 35.700.000 Rp 8.100.000 Rp 43.800.000 Rp 242.300.000 Rp 12.150.000 Rp 254.450.000 Rp 45.662.500
Rp 18.494.750 Rp 496.150.000 Rp 852.355.750 Rp 1.348.505.750
Rp 50.000.000
LATIHAN MANDIRI VI.1.Teori 1. Anggaran merupakan rencana tertulis tentang aktivitas yang akan dilaksanakan oleh suatu organisasi selama periode tertentu yang dinyatakan dalam satuan uang (B/S) 2. Anggaran Luwes/Flexible Budget angaran yang disusun jumlah rupiahnya untuk suatu masa didasarkan produksi yang tetap untuk satu tingkat kegiatan (B/S)
115