BAB 5 SISTEM PEMBAYARAN
BAB 5 : SISTEM PEMBAYARAN Dinamika Sistem Pembayaran di Gorontalo mengalami perubahan yang cukup dinamis dari waktu ke waktu. Pada posisi triwulan III-2012, perkembangan transaksi pembayaran tunai mengalami net inflow sebesar Rp.121,44 miliar sementara penyediaan uang kartal layak edar meningkat sebesar Rp.162,36 miliar. Di sisi lain, ditemukannya uang palsu pada triwulan III-2012 sebanyak 15 lembar agaknya menjadi catatan tersendiri dalam mengantisipasi tindak kejahatan pemalsuan uang. Transaksi non tunai, seperti kliring pada triwulan laporan tumbuh sebesar 3,03% (q.t.q) sementara RTGS mengalami kontraksi dari sisi nilai sebesar 5,20% (q.t.q).
5.1 PERKEMBANGAN TRANSAKSI PEMBAYARAN TUNAI
5.1.1 ALIRAN UANG KARTAL (INFLOW/OUTFLOW) Aliran uang kartal pada posisi triwulan III-2012 mengalami net inflow sebesar Rp.121,44 miliar yang berarti jumlah uang yang masuk dalam khasanah kas titipan Bank Indonesia (Rp.946,52 miliar) lebih besar dibandingkan uang yang keluar dari khasanah kas titipan (Rp.825,08 miliar). Grafik 5.1 mengkonfirmasi hal tersebut.
Grafik 5.1 Net inflow/outflow Kas Titipan Gorontalo
Sumber: Bank Indonesia Grafik 5.2 Perkembangan Netflow Bulanan
Dilihat dari perkembangan bulanan pun terjadi posisi net inflow dalam aliran uang kartal di Gorontalo, sebagaimana ditunjukkan oleh Grafik 5.2. Hal ini disebabkan karena masyarakat Gorontalo cenderung menyimpan dana di bank daripada membelanjakannya pada periode tersebut.
BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012
39
BAB 5 SISTEM PEMBAYARAN
5.1.2 PENYEDIAAN UANG KARTAL LAYAK EDAR Penyediaan uang kartal layak edar (ULE) pada posisi triwulan III-2012, mengalami penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya. Tercatat Uang Layak Edar (ULE) sebesar Rp.121,02 miliar menurun dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar Rp.130,58 miliar. Sementara itu, jumlah Uang Tidak Layak Edar (UTLE) atau uang lusuh yang ada dalam kas titipan Bank Indonesia meningkat pada triwulan laporan dari Rp.9,83 miliar (posisi triwulan II2012) menjadi Rp.41,35 miliar. Sebagian besar uang layak edar maupun tidak layak edar yang ditemukan adalah nominal pecahan Rp.50.000,-. Di sisi lain, uang logam pecahan Rp.50,- masih diminati oleh sebagian besar masyarakat dalam transaksi perdagangan sebagaimana ditunjukkan dalam Tabel 5.1.
Tabel 5.1 Rincian Pecahan Uang di Kas Titipan Gorontalo (Dalam Rp.ribu) Jenis Pecahan (Rp) Uang Kertas 100,000 50,000 20,000 10,000 5,000 2,000 1,000 Total Uang Logam 1000 500 100 50 Total TOTAL UANG
Tw. I 2012 Tw. II 2012 Tw. III 2012 Jumlah (ribu) Jumlah (ribu) Jumlah (ribu) Layak edar Tidak Layak Edar Layak edar Tidak Layak Edar Layak edar Tidak Layak Edar 38,800,000 6,000,000 44,800,000 59,300,000 2,000,000 61,300,000 34,800,000 16,000,000 50,800,000 35,000,000 9,000,000 44,000,000 62,250,000 5,000,000 67,250,000 55,950,000 18,750,000 74,700,000 5,160,000 1,200,000 6,360,000 3,160,000 200,000 3,360,000 9,260,000 2,200,000 11,460,000 4,850,000 1,000,000 5,850,000 720,000 1,150,000 1,870,000 7,940,000 1,600,000 9,540,000 2,030,000 900,000 2,930,000 2,675,000 200,000 2,875,000 7,000,000 1,300,000 8,300,000 4,404,000 700,000 5,104,000 2,470,000 1,250,000 3,720,000 5,950,000 1,200,000 7,150,000 5,000 120,000 125,000 8,000 30,000 38,000 116,000 300,000 416,000 90,249,000 18,920,000 109,169,000 130,583,000 9,830,000 140,413,000 121,016,000 41,350,000 162,366,000 40,000 5,000 3,000 2,000 2,000 2,000 7,000 7,000 45,000 45,000 2,000 2,000 90,256,000 18,920,000 109,176,000 130,628,000 9,830,000 140,458,000 121,018,000 41,350,000 162,368,000 Sumber : Bank Indonesia
5.1.3 UANG PALSU Tabel 5.2 Perkembangan Uang Palsu di Gorontalo
Periode Triwulan III-2012 Pecahan / Tahun Emisi Temuan Uang Palsu 100.000 / 2004 100.000 / 1999 50.000 / 2005 50.000 / 1999 50.000 / 1993 20.000 / 2004 10.000 / 2005
9 0 6 0 0 0 0
Jumlah
15 Sumber: Bank Indonesia
40
KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012| BANK INDONESIA
BAB 5 SISTEM PEMBAYARAN
Temuan uang palsu pada triwulan III-2012 sebanyak 15 buah yang teridentifikasi sebagai berikut: Uang pecahan Rp.100.000,- tahun emisi 2004 sebanyak 9 lembar dan uang pecahan Rp.50.000,- tahun emisi 2005 sebanyak 6 lembar. Adanya temuan uang palsu di Provinsi Gorontalo memberikan indikasi untuk lebih mewaspadai adanya kejahatan pemalsuan uang.
5.2 PERKEMBANGAN TRANSAKSI PEMBAYARAN NON TUNAI
5.2.1 KLIRING NON BI DI GORONTALO Dari sisi jumlah warkat, perputaran warkat kliring non BI pada triwulan III-2012 mengalami kenaikan menjadi sebesar 3,03% (q.t.q) dibandingkan triwulan sebelumnya yang mengalami kontraksi sebesar 2,19% (q.t.q). Sementara itu, dari segi nominal mengalami kontraksi sebesar 0.02% (q.t.q) dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 6,91% (q.t.q). Grafik 5.3 dan 5.4 menunjukkan perputaran kliring di Gorontalo dan rata-rata perputaran kliring per hari.
Sumber: Bank Indonesia Grafik 5.3 Perputaran Kliring di Gorontalo
Grafik 5.4 Rata-Rata Perputaran Kliring Per Hari
Sementara itu, pada posisi triwulan III-2012 persentase rata-rata penolakan cek & bilyet giro kosong per hari dari sisi jumlah lembaran cek/bilyet giro tercatat sebesar 0,95%, meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 0,86%. Di sisi lain, persentase rata-rata penolakan cek & bilyet giro kosong per hari dari sisi jumlah nominal pada triwulan III-2012 meningkat menjadi 0,92% dibandingkan triwulan II-2012 yang tercatat sebesar 0,83%. Grafik 5.5 menunjukkan persentase rata-rata penolakan cek & bilyet giro kosong per hari dari sisi jumlah lembaran dan nominalnya.
BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012
41
BAB 5 SISTEM PEMBAYARAN
Sumber : Bank Indonesia Grafik 5.5 Rasio Warkat dan Nominal Cek/BG Kosong Kliring Non BI di Gorontalo
5.2.2 REAL TIME GROSS SETTLEMENT (RTGS) Transaksi yang dilakukan melalui RTGS (dari dank ke Gorontalo) pada triwulan III2012 rata-rata tercatat sebesar Rp.621 miliar atau secara growth mengalami kontraksi sebesar 5,20% (q.t.q) dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat tumbuh sebesar 45,65% (q.t.q). Sementara itu, bila dilihat dari volumenya, rata-rata transaksi RTGS pada triwulan laporan adalah sebanyak 1584 kali, dengan growth sebesar 0,74% (q.t.q) lebih rendah dibandingkan triwulan II-2012 yang tercatat sebesar 30,22% (q.t.q). Penurunan transaksi RTGS pada triwulan III-2012 ini diperkirakan karena transaksi mellaui RTGS banyak dilakukan menjelang datangnya Bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1433 H (periode Bulan Mei sampai dengan Juli 2012) sementara pasca Idul Fitri (Bulan Agustus-September) jumlah transaksi RTGS menurun. Tabel 5.3 Perkembangan Transaksi RTGS di Gorontalo Bulan Januari Februari Maret Rata-rata tw I-2012 Pertumbuhan (qtq) April Mei Juni Rata-rata tw II-2012 Pertumbuhan (qtq) Juli Agustus September Rata-rata tw III-2012 Pertumbuhan (qtq)
FROM TO FROM + TO Nilai Nilai Nilai Volume Volume Volume (Miliar Rp) (Miliar Rp) (Miliar Rp) 206 667 154 441 360 1108 182 609 260 421 442 1030 238 913 375 572 613 1485 209 730 263 478 472 1208 -25.73% -18.38% -36.55% -28.16% -32.17% -22.55% 226 797 377 498 602 1295 265 985 430 648 694 1633 339 1104 426 686 765 1790 276 962 411 611 687 1573 32.32% 31.84% 56.25% 27.75% 45.65% 30.22% 317 1112 423 654 740 1766 234 938 356 627 590 1565 232 857 393 565 624 1422 261 969 390 615 651 1584 -5.62% 0.73% -4.92% 0.76% -5.20% 0.74%
Sumber : Bank Indonesia 42
KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012| BANK INDONESIA
BAB 6 KESEJAHTERAAN
BAB 6 : KESEJAHTERAAN Jumlah penduduk miskin di Provinsi Gorontalo tahun 2012 menunjukkan penurunan dari 18,75% pada Maret 2011 menjadi 17,33% pada Maret 2012. Sementara itu tingkat pengangguran terbuka mengalami peningkatan dari 4,26 persen pada Agustus 2011 menjadi 4,36 persen pada Agustus 2011. 6.1. PENGANGGURAN Jumlah angkatan kerja (berusia 15 tahun ke atas) di Gorontalo pada bulan Agustus 2012 tercatat sebanyak 466.073 jiwa atau meningkat dibanding angkatan kerja pada periode Agustus 2011 yang tercatat hanya 465.027 jiwa. Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh meningkatnya jumlah penduduk yang bekerja dimana pada Agustus 2012 mencapai 445.729 atau naik 0,12% dibanding posisi Agustus 2011 yang tercatat sebanyak 445.210 jiwa. Namun tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Gorontalo mengalami kenaikan dimana pada bulan Agustus 2012 tercatat sebanyak 4,36%, meningkat dibandingkan TPT posisi Agustus 2011 yang tercatat 4,26%.
Sedangkan tingkat partisipasi angkatan kerja
mengalami penurunan dari 64,13% menjadi 63,08% yang mungkin dipengaruhi oleh peningkatan jumlah penduduk Bukan Angkatan Kerja yang lebih tinggi (4,88%) dibandingkan pertumbuhan angkatan kerja (0,22%) dan pertumbuhan jumlah penduduk (1,26%).
Tabel 6.1. Penduduk Usia 15 Tahun Ke atas Menurut Kegiatan
Ketenagakerjaan Penduduk Usia 15 Tahun Keatas Angkatan Kerja Bekerja Tidak Bekerja Bukan Angkatan Kerja Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Tingkat Pengangguran Terbuka
2010 Februari Agustus 711.683 708.681 484.834 456.499 460.355 432.926 24.479 23.573 226.849 252.182 68,12 64,42 5,05 5,16
2011 Februari Agustus 717.600 725.153 458.579 465.027 437.459 445.210 21.120 19.817 259.021 260.126 63,90 64,13 4,61 4,26
2012 Februari Agustus 732.021 738.885 471.128 466.073 448.489 445.729 22.639 20.344 260.893 272.812 64,36 63,08 4,81 4,36
Sumber : BPS Prov. Gorontalo
Jika dilihat berdasarkan lapangan usaha penduduk yang bekerja, sektor pertanian nampaknya masih menjadi lapangan usaha sebagian besar penduduk Provinsi Gorontalo yaitu 168.496 orang (Agustus 2012) atau 37% dari total penduduk yang bekerja. Jumlah tersebut meningkat 6% jika dibandingkan dengan Agustus 2011. Sektor lainnya dengan pangsa pasar jumlah tenaga kerja yang cukup besar adalah sektor jasa kemasyarakatan BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012
43
BAB 6 KESEJAHTERAAN
yaitu 84.390 jiwa atau sebesar 18,98% dari total tenaga kerja. Tenaga kerja sektor ini terkontraksi sebesar 7,66% dibandingkan bulan Agustus 2011 seiring dengan melemahnya kinerja sektor jasa-jasa. Sementara sektor perdagangan pangsanya semakin meningkat terhadap penyerapan tenaga kerja. Tabel 6.2. Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama
Ketenagakerjaan Pertanian Industri Perdagangan Jasa Kemasyarakatan Lainnya Total
2010 Februari Agustus 194.987 176.974 41.393 35.228 87.167 71.243 80.668 81.322 30.790 68.159 460.355 432.926
2011 Februari Agustus 179.933 158.973 40.584 44.015 64.022 65.851 87.087 91.393 65.833 84.978 437.459 445.210
2012 Februari Agustus 163.806 168.496 37.619 37.986 61.079 67.142 91.741 84.390 94.244 87.715 448.489 445.729
Sumber: Berita Resmi Statistik, BPS Provinsi Gorontalo
6.2. KEMISKINAN Jumlah penduduk miskin di Provinsi Gorontalo hingga Maret 2012 tercatat sebanyak 186.907 jiwa (17,33% dari jumlah penduduk), mengalami penurunan dibandingkan posisi Maret 2011 yang tercatat sebanyak 198.270 jiwa (18,75% dari jumlah penduduk). Sementara itu garis kemiskinan di Provinsi Gorontalo pada bulan Maret 2012 sebesar Rp 203.907 per kapita per bulan atau mengalami kenaikan sebesar Rp16.692 perkapita per bulan dibandingkan dengan bulan Maret 2011 yang tercatat sebesar Rp183.637 perkapita per bulan. Tabel 6.3. Persentase Penduduk Miskin Provinsi Gorontalo (%)
Kemiskinan Jumlah Penduduk Miskin Persentase Garis Kemiskinan Perkotaan Pedesaan
2011 2012 Maret September Maret 198.270 192.396 186.907 18,75 18,02 17,33 Rp187.215 Rp195.685 Rp203.907 Rp194.161 Rp202.305 Rp209.422 Rp183.637 Rp192.274 Rp201.065 Sumber : BPS Provinsi Gorontalo, Sakernas
6.3. RASIO GINI Pada Tahun 2007 indeks gini tercatat 0,39 mengalami kenaikan dibandingkan indeks gini tahun 2005 lalu yang tercatat sebesar 0,36. Kondisi ini menunjukkan kesenjangan pendapatan antara lapisan penduduk semakin meningkat. Namun demikian berdasarkan strukturnya, persentase pendapatan yang dinikmati oleh 20% penduduk berpenghasilan 44
KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012| BANK INDONESIA
BAB 6 KESEJAHTERAAN
tertinggi menjadi semakin meningkat dari 44,38% menjadi 47,67%. Fenomena yang menarik adalah terjadinya shifting dari sebagian penduduk di kelompok 40% menengah ke 40% ke bawah dan 20% teratas. Tabel 6.4. Rasio Gini Provinsi Gorontalo
Sumber : BPS Provinsi Gorontalo, Sakernas
6.4. IPM (INDEX PEMBANGUNAN MANUSIA) Index Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Gorontalo sampai dengan data terakhir tahun 2007 adalah sebesar 68,98 meningkat 0,97 point dari IPM 2006 yang sebesar 68,01. Peningkatan ini ditopang oleh kenaikan angka harapan hidup dari 65,60 tahun menjadi 66,19 tahun, kenaikan rata-rata lama sekolah menjadi 6,91 tahun dan kenaikan rata-rata pengeluaran riil dari
Rp608,65 ribu menjadi Rp615,94 ribu. Kenaikan upah minimum
provinsi menjadi salah satu pemicu peningkatan yang terjadi pada pengeluaran riil. Tabel 6.5. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Gorontalo
Sumber : BPS Provinsi Gorontalo
Terdapat perbedaan angka IPM di provinsi, kota dan kabupaten di Gorontalo, hal ini disebabkan oleh adanya ketidakmerataan pertumbuhan ekonomi, layanan pendidikan, kesehatan dan ketersediaan infrastruktur yang terjadi sejak pemekaran wilayah. Pada tahun 2006 IPM tertinggi di Kota Gorontalo sebesar 71,64 lebih tinggi dibandingkan IPM Nasional, sedangkan IPM terendah di Kabupaten Boalemo sebesar 67,24.
Tabel 6.6 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Per Kabupaten/Kota BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012
45
BAB 6 KESEJAHTERAAN Tahun 2006-2007
Sumber : BPS Provinsi Gorontalo
Sementara itu arah pembangunan Gorontalo ke depan memfokuskan pada pembangunan 15 kecamatan ber-IPM terendah dengan menyentuh tiga aspek yakni pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Adapun 15 kecamatan ber-IPM terendah antara lain : Kec. Motilango, Pulubala, Telaga Biru, Boliyohuto, Tibawa, Wonosari, Botumoito, Pohuwato, Patilanggio, Taluditi, Paguat, Tapa, Atinggola, Tolinggula, Anggrek dan Kwandang
46
KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012| BANK INDONESIA
BAB 7 OUTLOOK EKONOMI
BAB 7 : OUTLOOK EKONOMI Perekonomian Gorontalo pada triwulan IV-2012 diperkirakan lebih baik dibandingkan pertumbuhan triwulan III-2012. Hal ini seiring dengan berakhirnya musim kering di Gorontalo pada awal Oktober 2012 serta liburan Natal dan Tahun Baru. Perkembangan inflasi pada triwulan IV-2012 diperkirakan akan sedikit meningkat, dengan kisaran 5,74% ± 1% (y.o.y) Sementara itu kinerja perbankan diperkirakan akan mengalami peningkatan seiring dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi regional triwulan IV-2012 yang diperkirakan membaik. 7.1 OUTLOOK MAKROEKONOMI REGIONAL
Grafik 7.1 Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi Gorontalo Triwulan III-2012
Perekonomian Gorontalo triwulan IV-2012 diperkirakan tumbuh pada kisaran 7,4 – 7,9% (y.o.y). Dorongan konsumsi rumah tangga selama triwulan IV-2012 diperkirakan masih cukup baik. Hasil Survei Konsumen Bank Indonesia bulan Oktober 2012 mencatat bahwa Indeks Keyakinan Konsumen mencapai level optimis 149,8. Kondisi tersebut juga dikonfirmasi oleh Indeks Tendensi Konsumen yang dirilis BPS yang mencatat bahwa pada pada triwulan IV-2011, ITK mencapai 109,07 berada pada level optimis. Disisi konsumsi pemerintah diperkirakan akan meningkat seiring dengan percepatan penyerapan belanja daerah. Kegiatan International Maize Conference yang diselenggarakan pada bulan November 2012 diperkirakan akan meningkatkan konsumsi pemerintah dan rumah tangga.
Grafik 7.2 Survei Konsumen Bank Indonesia
Grafik 7.3 Indeks Tendensi Konsumen BPS
BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012
47
BAB 7 OUTLOOK EKONOMI
7.2 OUTLOOK INFLASI
Sumber: Proyeksi Bank Indonesia Gorontalo Grafik 7.4 Proyeksi Inflasi Tahunan Provinsi Gorontalo
Pada triwulan IV-2012, proyeksi inflasi Gorontalo berada pada kisaran 5,74% ± 1% (y.o.y). Tendensi inflasi pada rentang tersebut, diperkirakan karena pada pertengahan tahun, inflasi tertinggi berada pada level 7.86% (y.o.y) yang terjadi pada bulan April 2012 kemudian berangsur-angsur turun dan kembali mencapai puncaknya pada Bulan Agustus 2012 karena faktor musiman Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1433 H dengan inflasi sebesar 6,37% (y.o.y). Beberapa hal yang mendorong level inflasi pada kisaran 5,74% ± 1% (y.o.y) antara lain karena ketersediaan pasokan yang cukup memadai pada akhir tahun.
48
KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012| BANK INDONESIA
BAB 7 OUTLOOK EKONOMI
7.3 PROSPEK PERBANKAN Prospek perbankan pada triwulan IV-2012 diperkirakan akan terus membaik seiring dengan peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat. Pada triwulan mendatang, proyek-proyek infrastrukutur pemerintah diperkirakan akan semakin ekspansif direalisasikan sehingga akan menggerakan roda perekonomian. Kondisi tersebut juga berimbas pada semakin meningkatnya kredit yang disalurkan oleh perbankan. Level BI rate pada kisaran 5,75% diperkirakan akan mempengaruhi kestabilan tingkat suku bunga perbankan hingga periode triwulan IV-2012. Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) triwulan III-2012 memperkirakan pada triwulan IV-2012, perkembangan usaha sektor keuangan relatif stabil dan sama denga triwulan sebelumnya. Sebanyak 20% responden menjawab ekspektasi usaha pada sektor keuangan akan meningkat pada triwulan mendatang, sementara 80% lainnya menjawab tetap sebagaimana kondisi triwulan sebelumnya.
Sumber: Bank Indonesia Gorontalo Grafik 7.5 Realisasi dan Ekspektasi Usaha Sektor Keuangan
BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012
49
LAMPIRAN Makro Ekonomi Regional-Inflasi-Perbankan
1. MAKROEKONOMI REGIONAL Tabel 1.A PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ATAS DASAR HARGA KONSTAN TAHUN 2000 UNTUK PROVINSI GORONTALO (dalam jutaan rupiah) Sisi Permintaan KOMPONEN Konsumsi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba Pengeluaran Konsumsi Pemerintah Pembentukan Modal Tetap Bruto Perubahan Stok Ekspor Barang dan Jasa Impor Barang dan Jasa PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
I 940.539 621.211 8.043 311.284 259.373 (106.876) 93.093 423.380 762.748
2011 II 965.431 631.424 8.357 325.649 267.105 (122.563) 93.268 429.265 773.976
III 991.924 646.437 8.709 336.778 277.037 (94.711) 97.206 463.459 807.996
IV 1.026.638 655.811 8.551 362.277 294.431 (139.939) 100.874 485.266 796.738
I 1.030.597 667.808 8.858 353.931 274.486 (88.648) 103.586 494.053 825.969
2012 II 1.048.950 668.121 8.621 372.208 294.183 (106.662) 107.238 505.395 838.314
III 1.064.584 685.823 9.012 369.749 300.172 (68.927) 105.929 539.148 862.611,23
IV 213.676,50 9.138,02 64.796,70 4.641,46 73.421,60 121.039,34 87.391,26 71.816,97 150.816,51 796.738,37
I 237.866,28 9.212,82 65.464,67 4.676,63 74.388,82 121.202,55 86.967,51 72.962,87 153.226,44 825.968,59
2012 II 230.559,95 9.530,54 67.141,00 4.811,58 76.854,74 124.013,62 89.944,57 75.818,39 159.639,45 838.313,83
III 238.573,50 9.707,18 69.804,20 4.944,98 79.311,52 129.863,07 94.036,52 78.217,30 158.152,96 862.611,23
Sisi Penawaran SEKTOR 1. PERTANIAN 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 5. BANGUNAN 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 8. KEUANGAN, PERSEWAAN, & JS. PRSH. 9. JASA-JASA PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
I 224.915,82 8.257,09 57.776,66 4.384,61 66.678,94 108.849,78 81.166,56 67.513,76 143.204,96 762.748,19
2011 II 218.187,49 8.684,55 59.288,96 4.429,28 70.115,64 113.225,97 83.578,36 68.321,45 148.143,80 773.975,51
III 228.328,98 9.308,41 62.754,96 4.557,70 74.588,92 118.888,33 86.359,27 70.417,46 152.792,01 807.996,04
Tabel 1.B PERTUMBUHAN ATAS DASAR HARGA KONSTAN TAHUN 2000 UNTUK PROVINSI GORONTALO (dalam persen) Sisi Permintaan KOMPONEN
I
Konsumsi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba Pengeluaran Konsumsi Pemerintah Pembentukan Modal Tetap Bruto Perubahan Stok Ekspor Barang dan Jasa Impor Barang dan Jasa PERTUMBUHAN EKONOMI KESELURUHAN
II 19,84 19,51 8,73 20,83 13,39 47,98 (11,19) 22,80 8,75
2011 (% y.o.y) III 14,78 9,36 15,45 11,58 7,81 9,76 13,68 5,31 9,35 5,42 2,88 (40,74) (15,97) (18,21) 21,75 25,61 6,81 6,33
IV
9,58 7,50 10,13 13,70 5,83 (17,06) 11,27 16,69 8,29
2012 (% y.o.y) II 8,65 5,81 3,15 14,30 10,14 (12,97) 14,98 17,73 8,31
5,76 11,57 13,31 6,66 11,56 11,35 7,15 8,07 7,00 8,29
2012 (% y.o.y) II 5,67 9,74 13,24 8,63 9,61 9,53 7,62 10,97 7,76 8,31
I
4,46 6,57 9,14 0,75 2,61 (38,72) 5,40 19,64 8,92
III 7,33 6,09 3,48 9,79 8,35 (27,22) 8,97 16,33 6,76
Sisi Penawaran SEKTOR 1. PERTANIAN 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 5. BANGUNAN 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 8. KEUANGAN, PERSEWAAN, & JS. PRSH. 9. JASA-JASA PERTUMBUHAN EKONOMI KESELURUHAN
Sumber : BPS Prov. Gorontalo
I
II 10,84 3,72 5,02 10,86 8,06 12,07 9,42 11,04 3,98 8,75
2011 (% y.o.y) III 3,02 2,52 6,66 7,20 7,01 7,37 9,17 9,06 11,34 10,60 12,71 11,27 9,26 8,65 9,15 6,98 3,79 4,44 6,81 6,33
IV
I 8,87 9,31 10,53 7,31 8,29 12,43 8,96 8,14 6,29 8,91
III 4,49 4,28 11,23 8,50 6,33 9,23 8,89 11,08 3,51 6,76
2. INFLASI Tabel 2.A INFLASI Year on Year KOTA GORONTALO TAHUN 2012 DIRINCI MENURUT KELOMPOK DAN SUB KELOMPOK PENGELUARAN (Dalam Persen)
Kelompok / Sub kelompok
JAN 5.69
UMUM BAHAN MAKANAN Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya Daging dan Hasil-hasilnya Ikan Segar Ikan Diawetkan Telur, Susu dan Hasil-hasilnya Sayur-sayuran Kacang - kacangan Buah - buahan Bumbu - bumbuan Lemak dan Minyak Bahan Makanan Lainnya
FEB 6.50
1.18 3.19 4.83 5.06 4.81 2.21 10.02 14.78 16.77 20.64 3.16 4.93 59.41 62.48 -2.51 -1.58 8.68 12.71 -48.44 -47.59 -0.39 1.95 5.14 4.25
MAKANAN JADI,MINUMAN,ROKOK & TEMBAKAU 7.97 Makanan Jadi 9.19 Minuman yang Tidak Beralkohol -1.04 Tembakau dan Minuman Beralkohol 10.56
8.09 9.51 -1.05 10.56
MAR 5.91
APR 7.86
MEI 6.25
JUNI 5.95
JULI AGTS SEPT 5.64
6.37
5.40
OKT 4.93
1.90 8.90 3.84 3.58 3.61 7.45 6.02 5.48 4.40 6.49 6.18 6.73 9.98 9.94 9.67 8.96 1.06 2.06 1.85 0.94 1.46 3.68 1.62 3.10 10.08 9.31 3.42 11.14 0.90 2.55 4.83 5.74 19.91 17.40 10.27 12.25 5.97 4.61 1.87 9.04 7.20 8.03 7.61 6.39 6.62 5.86 5.56 6.01 45.23 44.68 18.69 -2.00 22.11 35.65 16.84 2.85 -1.23 -1.51 -2.46 -3.29 2.71 8.71 9.68 14.46 5.19 5.36 -4.67 -8.71 -10.26 -14.96 -5.89 -9.03 -38.40 4.94 -5.47 -12.46 -6.73 21.35 7.66 7.32 1.93 5.08 6.00 5.40 5.34 3.62 1.24 3.89 4.25 4.25 4.25 3.79 4.19 1.51 1.51 -0.41 6.01 8.13 1.22 6.15
6.74 8.22 5.24 6.15
7.95 7.04 7.73 8.16 7.11 5.43 8.93 4.60 4.53 5.05 3.13 2.28 8.57 12.80 18.75 17.90 15.98 15.63 6.95 6.95 6.41 7.19 7.19 4.43
PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR Biaya Tempat Tinggal Bahan Bakar, Penerangan dan Air Perlengkapan Rumahtangga Penyelenggaraan Rumahtangga
11.62 16.81 0.42 4.89 9.51
11.83 12.67 11.51 10.87 10.47 9.06 8.19 7.59 7.53 16.98 18.88 16.80 15.92 15.45 13.17 11.55 10.67 10.57 0.42 0.42 0.52 0.52 0.43 0.43 0.53 0.55 0.55 5.55 5.31 4.50 4.94 3.61 4.41 5.61 4.89 4.85 9.62 7.33 8.33 7.09 7.02 5.63 5.43 5.24 5.22
SANDANG Sandang Laki-laki Sandang Wanita Sandang Anak-anak Barang Pribadi dan Sandang Lain
9.53 10.05 6.47 0.26 22.41
9.54 9.44 7.23 6.78 7.11 5.96 -0.06 9.72 9.72 8.55 9.19 9.47 7.44 0.80 6.09 6.21 2.97 3.35 3.26 2.93 -2.73 -0.33 -1.08 -1.23 -1.97 -0.78 -1.77 -2.67 24.20 24.29 19.85 16.71 16.97 15.65 4.76
KESEHATAN Jasa Kesehatan Obat-obatan Jasa Perawatan Jasmani Perawatan Jasmani dan Kosmetika PENDIDIKAN, REKREASI, DAN OLAHRAGA Jasa Pendidikan Kursus-kursus/Pelatihan Perlengkapan/Peralatan Pendidikan Rekreasi Olahraga TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN Transpor Komunikasi dan Pengiriman Sarana dan Penunjang Transpor Jasa Keuangan
Sumber : BPS Prov. Gorontalo
4.08 0.00 2.19 0.00 7.05 4.44 7.46 0.00 1.72 0.62 12.82 2.86 4.02 0.06 0.97 0.00
4.06 0.00 2.19 0.00 6.98
2.92 0.00 2.11 0.00 4.74
2.49 0.00 1.65 0.00 4.11
2.61 0.00 1.77 0.00 4.27
2.83 0.00 1.53 0.00 4.81
3.16 0.00 0.70 0.00 5.78
3.80 3.72 3.72 4.25 7.46 7.46 7.46 7.46 0.00 0.00 0.00 0.00 1.15 1.01 2.02 5.56 -1.10 -1.27 -1.24 -1.25 12.82 12.82 4.25 4.25
4.26 7.46 0.00 5.71 -1.25 4.25
4.37 7.00 0.00 4.92 0.00 6.20
4.40 7.00 0.00 5.53 0.00 3.31
0.88 0.00 0.00 5.57 0.02 3.31
0.89 0.00 0.00 5.53 0.05 3.31
3.00 4.30 0.06 0.00 0.00
2.94 4.20 0.06 0.00 0.00
2.67 3.73 0.06 0.00 1.07
2.18 3.03 0.06 0.00 1.07
1.72 2.36 0.06 0.00 1.07
3.18 4.52 0.06 0.51 0.00
3.57 0.00 2.24 0.00 5.98
1.23 0.77 -1.65 -0.27 7.00
2.86 0.00 2.24 0.00 4.59
3.50 5.00 0.06 0.51 0.00
3.81 0.00 2.19 0.00 6.49
0.44 0.91 -1.36 -0.52 3.03
2.95 4.18 0.06 0.51 0.00
2.97 4.23 0.06 0.51 0.00
Tabel 2.B DISAGREGASI INFLASI PROVINSI GORONTALO
Sumber : BPS Prov. Gorontalo
3. PERBANKAN Tabel 3.A PERKEMBANGAN BANK UMUM PROVINSI GORONTALO INDIKATOR Sep-11
Jun-12
Sep-12
KANTOR BANK - Jumlah Bank
15
16
16
- Jumlah Kantor
81
86
86
ASSET (Rp.)
4,510,388,650,440
5,089,557,172,418
5,404,779,004,131
DANA PIHAK KETIGA (Rp.)
2,600,262,627,562
3,013,989,124,119
3,064,730,816,145
- Giro
407,733,569,849
464,435,314,050
512,899,839,362
- Deposito
801,797,989,942
824,372,814,828
838,829,198,981
- Tabungan
1,390,731,067,771
1,725,180,995,241
1,713,001,777,802
KREDIT PENGGUNAAN (Rp.)
4,307,450,794,496
5,026,654,674,507
5,245,775,486,112
752,338,262,316
642,477,971,534
619,235,816,697
- Modal Kerja
1,366,253,436,984
1,992,154,242,136
1,664,412,950,570
- Konsumsi
2,188,859,095,196
2,392,022,460,837
2,962,126,718,845
KREDIT SEKTORAL (Rp.)
- Investasi
4,307,450,794,496
5,026,654,674,507
5,245,775,486,112
- Pertanian, Perburuan & Kehutanan
39,980,993,911
80,597,009,684
58,207,909,809
- Perikanan
14,020,312,020
12,960,061,255
12,801,086,254
1,615,715,838
3,629,523,397
4,333,053,452
24,470,237,207
39,033,655,272
43,299,988,386
- Pertambangan & Penggalian - Industri Pengolahan - Listrik, Gas, & Air - Konstruksi
304,486,435
124,105,789
148,985,065
117,149,522,722
148,812,760,943
134,693,069,318
1,272,069,984,790
1,709,083,918,277
1,565,333,401,477
- Akomodasi & Penyediaan Makan Minum
38,651,605,022
33,255,049,190
35,645,344,656
- Transportasi, Pergudangan, & Komunikasi
78,066,199,707
61,723,591,458
47,344,183,077
106,831,090
62,347,631,283
64,887,447,882
22,491,644,720
31,466,313,028
35,380,213,522
74,799,378
62,499,699
55,194,087
1,148,494,712
4,347,083,006
1,615,334,275
- Perdagangan Besar & Eceran
- Perantara Keuangan - Real Estate, Usaha Persewaan, & Jasa Perusahaan - Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, & Jaminan Sosial Wajib - Jasa Pendidikan - Jasa Kesehatan & Keg. Sosial - Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan, & Perorangan Lainnya -Jasa Perorangan yg Melayani Rumah Tangga - Badan Internas. & Badan Ekstra Internas. Lainnya - Kegiatan yg Belum Jelas Batasannya - Bukan Lapangan Usaha - Lainnya *)
35,829,768,385
38,481,400,171
40,299,750,491
122,221,650,994
129,167,556,451
130,933,822,084
1,824,271,199
2,720,260,151
2,101,109,379
-
-
-
348,565,181,170
276,819,794,616
106,568,874,053
2,188,859,095,196
2,392,022,460,837
2,962,126,718,845
-
-
-
1,850,137,526,849
2,383,875,943,682
1,993,424,387,277
- Mikro
412,508,663,021
732,563,735,217
431,012,458,287
- Kecil
1,017,748,585,902
1,031,704,565,086
971,273,464,072
419,880,277,926
619,607,643,379
591,138,464,918
KREDIT UMKM (Rp.)
- Menengah
SHARE KREDIT UMKM THD. TOTAL KREDIT LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR)
42.95%
47.42%
38.00%
165.65%
166.78%
171.17%
NPLs Gross - Nominal (Rp.) - Rasio NPLs
Sumber: Laporan Bulanan Bank Umum - Bank Indonesia
143,632,762,402
122,681,257,229
130,410,473,172
3.33%
2.44%
2.49%
Tabel 3.B PERKEMBANGAN BPR PROVINSI GORONTALO INDIKATOR Sep-11
Jun-12
Sep-12
KANTOR BANK - Jumlah Bank
4
4
4
- Jumlah Kantor
8
8
8
ASSET (Rp.)
29,108,909
37,005,667
40,204,089
DANA PIHAK KETIGA (Rp.)
14,817,812
16,857,516
19,813,311
- Deposito
8,740,450
9,495,450
11,108,825
- Tabungan
6,077,362
7,362,066
8,704,486
22,091,068
22,875,156
25,075,841
446,138
369,792
431,294
- Modal Kerja
11,420,699
12,267,856
12,793,739
- Konsumsi
10,224,231
10,237,508
11,850,808
KREDIT SEKTORAL (Rp.)
KREDIT PENGGUNAAN (Rp.) - Investasi
22,091,068
22,875,156
25,075,841
- Pertanian, Perburuan & Kehutanan
160,271
571,039
588,243
- Perikanan
171,768
150,357
145,842
- Pertambangan & Penggalian - Industri Pengolahan
67,300
58,550
97,757
235,925
230,836
276,637
- Listrik, Gas, & Air
-
-
- Konstruksi
-
-
-
8,059,255
8,609,517
8,873,798
- Akomodasi & Penyediaan Makan Minum
342,371
270,745
225,970
- Transportasi, Pergudangan, & Komunikasi
838,299
830,114
880,930
- Perdagangan Besar & Eceran
76,000
47,500
37,500
116,661
32,653
17,653
- Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, & Jaminan Sosial Wajib
47,220
23,241
38,317
- Jasa Pendidikan
23,035
38,217
21,904
-
9,332
- Perantara Keuangan - Real Estate, Usaha Persewaan, & Jasa Perusahaan
- Jasa Kesehatan & Keg. Sosial
-
- Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan, & Perorangan Lainnya
844,320
829,715
1,053,921
-Jasa Perorangan yg Melayani Rumah Tangga
204,603
160,637
222,611
- Badan Internas. & Badan Ekstra Internas. Lainnya
679,809
784,527
734,618
- Kegiatan yg Belum Jelas Batasannya
7,397,108
7,103,146
7,545,826
- Bukan Lapangan Usaha
2,827,123
3,134,362
4,304,982
- Lainnya *)
149.08%
3,957,455 17.91%
Sumber: Laporan BPR - Bank Indonesia
135.70%
126.56%
2,428,231 10.62%
2,489,661 9.93%
DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN
Inflasi
Kecenderungan kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan bersifat persisten. Perubahan (laju) inflasi umumnya diukur dengan melihat perubahan harga pada sejumlah
barang
dan
jasa
yang
dikonsumsi
oleh
masyarakat, seperti tercermin pada perkembangan indeks harga konsumen (IHK). Berdasarkan faktor penyebabnya, inflasi dapat dipengaruhi baik dari penawaran maupun dari permintaan. Food Inflation
Inflasi yang disebabkan oleh perubahan harga dari jenis barang-barang makanan.
Administered Inflation
Inflasi yang disebabkan oleh perubahan harga sekelompok barang yang harganya diatur/ dikendalikan oleh pemerintah, seperti: BBM, Tarif listrik, telpon, dll.
Traded Inflation
Inflasi yang diukur berdasarkan perubahan harga kategori barang yang dapat diperdagangkan secara international.
Inflation Month to Month
Perbandingan atau nisbah indeks harga konsumen pada bulan yang diukur dengan IHK pada bulan sebelumnya (inflasi bulanan), dan sering disingkat (m-t-m)
Inflasi Year to Date
Inflasi
kumulatif
merupakan
inflasi
yang
mengukur
perbandingan harga (nisba) perubahan harga indeks konsumen bulan bersangkutan dibandingkan akhir bulan pada tahun sebelumnya, sehingga merupakan angka total dan disingkat (y-t-d) Inflasi Year on Year
Atau
inflasi
tahunan
adalah
Inflasi
yang
mengukur
perbandingan harga (nisbah) perubahan harga indeks konsumen bulan bersangkutan dibandingkan IHK pada bulan yang sama tahun sebelumnya, atau sering disingkat (Y-o-Y) Inflasi Quarter to Quarter
Atau
inflasi
triwulan
adalah
inflasi
yang
mengukur
perbandingan harga (nisbah)/perubahan indeks harga konsumen
pada
akhir
triwulan
yang
bersangkutan
dibandingkan IHK akhir triwulan sebelumnya, atau sering disebut (q-t-q)
PDB dan PDRB
Atau produk domestik bruto, sedangkan untuk skala daerah (kota/kebupaten) disebut PDRB (produk domestik regional bruto)
Pertumbuhan
Year
on Atau pertumbuhan tahunan adalah pertumbuhan yang
Year
mengukur perbandingan PDRB atas dasar harga konstan triwulan laporan dibandingkan PDRB atas dasar harga konstan triwulan yang sama tahun sebelumnya, atau sering disingkat (Y-o-Y)
Pertumbuhan Melambat
Pertumbuhan tahunan masih menunjukkan nilai positif namun lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya
M1
Disebut sebagai narrow money (uang beredar dalam arti sempit), terdiri dari uang kartal dan uang giral
M2
Disebut broad money atau uang beredar dalam arti luas, merupakan indicator tingkat likuiditas perekonomian, terdiri dari uang kartal, uang giral dan uang kuasi (tabungan dan deposito baik dalam mata uang rupiah maupun asing).
Mo
Disebut uang primer (base money) merupakan kewajiban otoritas moneter (di dalam neraca bank sentral), terdiri dari uang kartal pada bank umum dan masyarakat ditambah dengan saldo giro bank umum dan masyarakat dibank sentral.
Uang Kartal
Uang kertas dan uang logam yang berlaku, tidak termasuk uang kas pada kas negara (KPKN) dan bank umum.
Uang Giral
Terdiri dari rekening giro masyarakat masyarakat dibank, kiriman uang, simpanan berjangka dan tabungan yang sudah jatuh tempo yang seluruhnya merupakan simpanann penduduk dalam rupiah pada sistem moneter.
NIM
Singkatan dari Net Interest Margin adalah selisih antara pendapatan bunga yang diperoleh oleh bank dengan biaya bunga yang harus dibayar.
NPLs
Singkatan dari non performing loan disebut juga kredit bermasalah,
dengan
kolektibiltas
kurang
lancar
diragukan(4) dan macet (5) menurut ketentuan BI.
(3),
Restrukturisasi kredit
Upaya
yang dilakukan bank dalam kegiatan usaha
perkreditan
agar debitur dapat memenuhi kewajibannya
yang dilakukan antara lain dengan melalui : restrukturisasi, re-scheduling atau konversi kepemilikan. UMKM
Singkatan dari Sektor Usaha Mikri, Kecil Menengah yang mempunyai skala pinjaman antara Rp50 Juta s/d Rp 5 Milyar.
UYD
Singkatan
dari
uang
yang
diedarkan,
adalah
uang
kartalyang berada dimasyarakat ditambah dengan uang yang berada di kas bank. Inflow
Uang kartal yang masuk ke BI, melalui kegiatan setoran yang dilakukan oleh bank umum.
Outflow
Uang kartal yang keluar dari BI melaui proses penarikan uang tunai bank umum dari giro di BI atau pembayaran tunai melalui BI.
Netflow
Selisih antara outflow and inflow.
PTTB
Pemberian tanda tidak berharga, adalah bagian dari kegiatan untuk menarik uang yang sudah tidak layak edar, sehingga uang yang disediakan oleh BI tersebut dapat berada dalm kondisi layak dan segar (fit for circulation) untuk bertransaksi.