BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1
Ekstraksi Hasil Pengumpulan Data Melalui wawancara dan observasi diperoleh data yang diperlukan dalam
penyusunan tugas akhir ini. Data-data perolehan tersebut diperoleh dari divisi I bagian Produksi yang ditekankan pada golongan obat OTC (obat bebas tanpa resep dokter), yakni Mixagrip, Fatigon, Fatigon Spirit, dan Mixadin. Adapun data-data yang diperlukan dalam penyusunan tugas akhir ini, antara lain: 5.1.1
Data Spesifikasi Mesin
Berikut ini adalah data spesifikasi mesin-mesin yang digunakan untuk melakukan penjadwalan. Tabel 5.1 Data Spesifikasi Mesin Untuk Penjadwalan Proses Pembuatan larutan Binder Pencampuran bahan (Granulasi) Pengeringan (Drying)
Pengayakan basah Pengayakan Kering Pencampuran Akhir (Final Mixing)
Nama Mesin Turbo Mixer Lodige Mixer Yen Chen Mixer FBD Yenchen FBD Glatt FBD Eurovent Cone Will OSC Frewitt Tumbling Mixer Spafil Mixer Loedige
Jumlah (unit) 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Kapasitas per Mesin 20 kg 180 kg 200 kg 450 kg 400 kg 400 kg 350 kg 400 kg 420 kg 800 kg 850 kg 820 kg
71 Tabel 5.1 Data Spesifikasi Mesin Untuk Penjadwalan (Lanjutan) Proses Pencetakan
Pelapisan (Coating)
Nama Mesin 2P33 BB4 Rimek Jemco 39 Sejong 37 Sejong Coating Thai Coater
Jumlah (unit) 1 2 1 1 1 1 1
Kapasitas per Mesin 60 kg 526 kg 657 kg 525 kg 525 kg 375 kg 225 kg
Setiap mesin di-setup hanya sekali sebelum waktu kerja atau waktu proses produksi dimulai, dengan waktu setup sekitar 20 menit. Setup ini dilakukan dengan tujuan agar mesin siap beroperasi. Adapun data spesifikasi mesin untuk proses produksi tiap produk adalah sebagai berikut: Tabel 5.2 Data Spesifikasi Mesin untuk produk Mixagrip Proses Pembuatan Binder Granulasi (Pencampuran bahan) Pengeringan (Drying) Pengayakan kering Pencampuran Akhir (Final Mixing) Pencetakan
Nama Mesin Turbo Mixer Loedige Mixer FBD Eurovent OSC Tumbling Mixer BB4 (pertama) BB4 (kedua) Rimek
Waktu Proses (menit/batch) 7 6 50 30 20 480 480 480
Kapasitas mesin 1 batch 1 batch 1 batch 1 batch 1 batch ± 800,000 tablet ± 800,000 tablet ± 1,000,000 tablet
Keterangan:
Kapasitas mesin yang dimaksud dalam tabel di atas adalah kapasitas maksimum yang dapat diolah mesin dalam satuan batch produk Mixagrip.
Mesin BB4 mampu menghasilkan ± 800.000 tablet / 8 jam, sedangkan mesin Rimek mampu menghasilkan ± 1.000.000 tablet dalam waktu 8 jam.
72 Tabel 5.3 Data Spesifikasi Mesin untuk produk Mixadin Proses Pembuatan larutan Binder Pencampuran bahan (Granulasi) Pengeringan (Drying) Pengayakan kering Pencampuran akhir (Final Mixing) Pencetakan Keterangan:
Nama Mesin Turbo Mixer Loedige Mixer FBD Glatt OSC Loedige 2P33
Waktu Proses (menit/batch) 12 12 40 30 15 480
Kapasitas mesin 1 batch 1 batch 1 batch 1 batch 1 batch ± 300,000 tablet
Kapasitas mesin yang dimaksud dalam tabel di atas adalah kapasitas maksimum yang dapat diolah mesin dalam satuan batch produk Mixadin.
Mesin 2P33 menghasilkan ± 300.000 tablet / 8 jam Tabel 5.4 Data Spesifikasi Mesin untuk produk Fatigon Proses
Nama Mesin
Pembuatan Binder Pencampuran bahan (Granulasi) Pengayakan basah Pengeringan (Drying) Pengayakan kering Pencampuran Akhir (Final Mixing) Pencetakan
Turbo Mixer Yen Chen Mixer Cone Will FBD Yenchen Frewitt Spafil Mixer Jemco 39 Sejong 37 Sejong Coating Thai Coater
Pelapisan (Coating)
Waktu Proses (menit/batch) 15 10 15 70 30 15 480 480 125 125
Kapasitas Mesin 6 batch 6 batch 6 batch 6 batch 6 batch 6 batch ± 700,000 kaplet ± 700,000 kaplet ± 500,000 kaplet ± 300,000 kaplet
Keterangan :
Kapasitas mesin yang dimaksud dalam tabel di atas adalah kapasitas maksimum yang dapat diolah mesin dalam satuan batch produk Fatigon.
Mesin Jemco 39 dan Sejong 37 masing-masing mampu menghasilkan pencetakan ± 700.000 tablet dalam waktu 8 jam. mesin Sejong Coating mampu
73 melapisi ± 500.000 tablet dalam waktu 125 menit, sedangkan mesin Thai Coater mampu melapisi ± 300.000 tablet dalam waktu 125 menit.. Tabel 5.5 Data Spesifikasi Mesin untuk produk Fatigon Spirit Proses
Nama Mesin
Pembuatan Binder Pencampuran bahan (Granulasi) Pengayakan basah Pengeringan (Drying) Pengayakan kering Pencampuran Akhir (Final Mixing) Pencetakan
Turbo Mixer Yen Chen Mixer Cone Will FBD Yenchen Frewitt Spafil Mixer Jemco 39 Sejong 37 Sejong Coating Thai Coater
Pelapisan (Coating)
Waktu Proses (menit/batch) 15 20 15 45 45 10 480 480 125 125
Kapasitas Mesin 6 batch 6 batch 6 batch 6 batch 6 batch 6 batch ± 700,000 kaplet ± 700,000 kaplet ± 500,000 kaplet ± 300,000 kaplet
Keterangan:
Kapasitas mesin yang dimaksud dalam tabel di atas adalah kapasitas maksimum yang dapat diolah mesin dalam satuan batch produk Fatigon Spirit.
Mesin Jemco 39 dan Sejong 37 masing-masing mampu menghasilkan pencetakan ± 700.000 tablet dalam waktu 8 jam. mesin Sejong Coating mampu melapisi ± 500.000 tablet dalam waktu 125 menit, sedangkan mesin Thai Coater mampu melapisi ± 300.000 tablet dalam waktu 1 jam.
Waktu menunggu (wait time), waktu bergerak (move time), dan waktu antrian (queue time) didistribusikan ke dalam waktu antar-operasi (inter-operation time) (Gaspersz, 2001, p245). Data waktu yang termasuk dalam waktu antar-operasi dalam proses produksi obat OTC golongan tablet/kaplet di divisi I bagian produksi yang diperoleh dari penelitian dan pengamatan divisi I bagian produksi adalah sebagai berikut ini :
74 Tabel 5.6 Data waktu antar-operasi produk Mixagrip Golongan Waktu
I
II
III
Keterangan Pemindahan bahan baku dari gudang storage sampai Turbo Mixer yang berjarak 6 meter dari gudang storage, penuangan bahan baku ke dalam Turbo Mixer, pengeluaran hasil proses, pemindahan hasil proses Turbo Mixer sampai Loedige Mixer yang berjarak 20 meter dari Turbo Mixer. Pemasukan bahan ke Loedige Mixer, pengeluaran hasil proses, pemindahan hasil proses Loedige Mixer sampai FBD Eurovent yang berjarak 4 meter dari Loedige Mixer. Pemasukan bahan ke FBD Eurovent, pengeluaran hasil proses, pemindahan hasil proses FBD Eurovent sampai pengayak OSC yang berjarak 32 meter dari FBD Eurovent.
IV
Pemasukan bahan ke pengayak OSC, pengeluaran hasil pengayakan OSC, penimbangan berat hasil proses, pemindahan hasil penimbangan dari OSC sampai Tumbling Mixer yang berjarak 32 meter dari OSC.
V
Pemasukan bahan ke Tumbling Mixer, pengeluaran hasil proses, penimbangan hasil proses, pemindahan hasil penimbangan dari Tumbling Mixer ke mesin pencetakan (Rimek, BB4 pertama, dan BB4 kedua) yang berjarak 24-33 meter dari Tumbling Mixer..
VI
Pemasukan bahan ke mesin pencetakan, pengeluaran hasil pencetakan, penimbangan berat produk Mixagrip, pemasukan produk ke wadah penyimpanan.
Waktu (menit)
15 menit
15 menit
20 menit
25 menit
25 menit
25 menit
Keterangan: Data waktu antar-operasi untuk proses produksi produk Mixagrip di atas berlaku hanya untuk setiap proses pada mesin yang bersangkutan dan telah termasuk di dalamnya perhitungan kelonggaran untuk kebutuhan lain-lain karyawan yang bersangkutan langsung dengan aktivitas antar-operasi tersebut.
75 Tabel 5.7 Data waktu antar-operasi produk Mixadin Golongan Waktu
I
II
III
Keterangan Pemindahan bahan baku dari gudang storage sampai Turbo Mixer yang berjarak 6 meter dari gudang storage, penuangan bahan baku ke dalam Turbo Mixer, pengeluaran hasil proses, pemindahan hasil proses Turbo Mixer sampai Loedige Mixer yang berjarak 20 meter dari Turbo Mixer. Pemasukan bahan ke Loedige Mixer, pengeluaran hasil proses, pemindahan hasil proses Loedige Mixer sampai FBD Glatt yang berjarak 24 meter dari Loedige Mixer. Pemasukan bahan ke FBD Glatt, pengeluaran hasil proses, pemindahan hasil proses FBD Glatt sampai pengayak OSC yang berjarak 3 meter dari FBD Glatt.
IV
Pemasukan bahan ke pengayak OSC, pengeluaran hasil pengayakan OSC, penimbangan berat hasil proses, pemindahan hasil penimbangan dari OSC sampai Loedige yang berjarak 12 meter dari OSC.
V
Pemasukan bahan ke Loedige, pengeluaran hasil proses, penimbangan hasil proses, pemindahan hasil penimbangan dari Loedige ke mesin pencetakan 2P33 yang berjarak 4 meter dari Loedige.
VI
Pemasukan bahan ke mesin pencetakan 2P33, pengeluaran hasil pencetakan, penimbangan berat produk Mixadin, pemasukan produk ke wadah penyimpanan.
Waktu (menit)
15 menit
20 menit
20 menit
25 menit
20 menit
25 menit
Keterangan: Data waktu antar-operasi untuk proses produksi produk Mixadin di atas berlaku hanya untuk setiap proses pada mesin yang bersangkutan dan telah termasuk di dalamnya perhitungan kelonggaran untuk kebutuhan lain-lain karyawan yang bersangkutan langsung dengan aktivitas antar-operasi tersebut.
76 Tabel 5.8 Data waktu antar-operasi produk Fatigon dan Fatigon Spirit Golongan Waktu
I
II
III
IV
Keterangan Pemindahan bahan baku dari gudang storage sampai Turbo Mixer yang berjarak 6 meter dari gudang storage, penuangan bahan baku ke dalam Turbo Mixer, pengeluaran hasil proses, pemindahan hasil proses Turbo Mixer sampai Yen Chen Mixer yang berjarak 15 meter dari Turbo Mixer. Pemasukan bahan ke Yen Chen Mixer, pengeluaran hasil proses, pemindahan hasil proses Yen Chen Mixer sampai ConeWill (mesin pengayakan basah) yang berjarak 0.5 meter dari Yen Chen Mixer dengan cara pengaliran. Pengeluaran hasil pengayakan ConeWill, pemindahan hasil proses ConeWill sampai FBD Yen Chen yang berjarak 15 meter dari ConeWill. Pemasukan bahan ke FBD Yen Chen, pengeluaran hasil proses, pemindahan hasil proses FBD Yen Chen sampai pengayak kering Frewitt yang berjarak 0.5 meter dari FBD Yen Chen dengan cara pengaliran.
V
Pengeluaran hasil pengayakan Frewitt, penimbangan berat hasil proses, pemindahan hasil penimbangan dari Frewitt sampai Spafil Mixer yang menempuh jarak 40 meter dari Frewitt.
VI
Pemasukan bahan ke Spafil Mixer, pengeluaran hasil proses, penimbangan hasil proses, pemindahan hasil penimbangan dari Spafil Mixer sampai mesin pencetakan (Jemco 39 dan Sejong 37) yang berjarak 6 meter dari Spafil Mixer .
VII
Pemasukan bahan ke mesin pencetakan, pengeluaran hasil pencetakan, penimbangan berat produk Fatigon/Fatigon Spirit, pemindahan hasil cetak dari mesin pencetakan (Jemco 39/Sejong 37) sampai mesin coating (Sejong Coater/Thai Coater) yang menempuh jarak 21 meter.
VIII
Pemasukan bahan ke mesin coating, pengeluaran hasil pelapisan, pemindahan produk ke wadah penyimpanan.
Waktu (menit)
15 menit
10 menit
15 menit
10 menit
30 menit
25 menit
30 menit
10 menit
77 Keterangan: Data waktu antar-operasi untuk proses produksi produk Fatigon/Fatigon Spirit di atas berlaku hanya untuk setiap proses pada mesin yang bersangkutan dan telah termasuk di dalamnya perhitungan kelonggaran untuk kebutuhan lain-lain karyawan yang bersangkutan langsung dengan aktivitas antar-operasi tersebut.
5.1.2 Data Pesanan Produk dan Due Date Pengiriman Produk. Data berikut ini adalah data yang berasal dari Departemen PPIC untuk Divisi I bagian Porduksi. Pelaporan data Purchase Order ini diberikan setiap minggu kepada Divisi I bagian Produksi.
Tabel 5.9. Data pesanan dan due date produk periode Juni 2005 Purchase Order 30 Mei 2005
06 Juni 2005
13 Juni 2005
20 Juni 2005
Produk Mixagrip Fatigon Fatigon Spirit Mixadin Mixagrip Fatigon Fatigon Spirit Mixadin Mixagrip Fatigon Fatigon Spirit Mixadin Mixagrip Fatigon Fatigon Spirit Mixadin
Jumlah Order (dus) 86,976 45,680 29,360 11,680 91,392 23,040 17,440 14,720 120,640 74,720 89,200 16,440 31,104 62,800 61,520 18,840
Jumlah Total Jumlah tablet/kaplet (tablet/kaplet) Per dus 100 8,697,600 60 2,740,800 60 1,761,600 100 1,168,000 100 9,139,200 60 1,382,400 60 1,046,400 100 1,472,000 100 12,064,000 60 4,483,200 60 5,352,000 100 1,644,000 100 3,110,400 60 3,768,000 60 3,691,200 100 1,884,000
Due date 6 Juni 2005 7 Juni 2005 7 Juni 2005 8 Juni 2005 14 Juni 2005 11 Juni 2005 11 Juni 2005 13 Juni 2005 21 Juni 2005 24 Juni 2005 24 Juni 2005 18 Juni 2005 27 Juni 2005 29 Juni 2006 29 Juni 2005 25 Juni 2005
Due date penyelesaian produk untuk divisi I bagian produksi adalah minimal 2 hari sebelum due date keseluruhan, karena hasil produk dari produksi I harus dikirim ke divisi II bagian produksi untuk proses pengemasan.
78 5.1.3
Data Spesifikasi 1 Batch Produk. Data berikut ini menjelaskan tentang jumlah tablet atau kaplet dalam 1 batch
masing-masing produk yang dihasilkan dalam proses produksi. Tabel 5.10 Data Spesifikasi 1 Batch Tiap Produk Produk Mixagrip Fatigon Fatigon Spirit Mixadin
5.2
Batch Size 1,200,000 Tablet 200,000 Kaplet 200,000 Kaplet 1,500,000 Tablet
Berat teoritis/Batch 788 Kg 150 Kg 150 Kg 300 Kg
Pengolahan Data Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak divisi I bagian produksi PT. Dankos
Laboratories Tbk. diperoleh penjelasan bahwa perusahaan tersebut memiliki karakteristik make to order yang berdasarkan pesanan distributor, dan perusahaan sangat memperhatikan ketepatan waktu dalam memenuhi pesanan. Oleh karena itu perusahaan lebih memperhatikan ketepatan total waktu penyelesaian produknya (makespan). Berdasarkan karakteristik tersebut, maka divisi I bagian produksi PT. Dankos Laboratories Tbk. harus memperhatikan due date pesanan obat Mixagrip, Mixadin, Fatigon, dan Fatigon Spirit yang diberikan oleh distributor melalui pihak PPIC PT. Dankos Laboratories Tbk. Sifat kedatangan order yang diberikan PPIC kepada divisi I bagian produksi adalah secara rutin tiap minggu. Kemudian divisi I bagian produksi akan mulai mengatur penjadwalan produksi obat-obat tersebut sesegera mungkin.
79 5.2.1
Perhitungan Jumlah Batch Produksi untuk PO 30 Mei 2005. Berdasarkan data Purchase order bulan Juni 2005 yang diperoleh, maka langkah
pertama yang diambil adalah perhitungan jumlah batch yang akan diproduksi untuk memenuhi jumlah permintaan PO 30 Mei 2005 tersebut. Adapun perhitungan tersebut adalah sebagai berikut: Jumlah batch =
Jumlah Per min taan (tablet / kaplet ) (pembulatan ke atas) Jumlah tablet per batch
Dari rumus perhitungan jumlah batch yang ada, maka perhitungan jumlah batch tiap produk adalah: Mixagrip
=
8697600 tablet = 7,248 batch = 8 batch 1200000 tablet / batch
Fatigon
=
2740800 kaplet = 13,704 batch = 14 batch 200000 kaplet / batch
Fatigon Spirit =
1761600 kaplet = 8,8 batch = 9 batch 200000 kaplet / batch
Mixadin
1168000 tablet = 0,778 batch = 1 batch 1500000 tablet / batch
=
Pembulatan ke atas dimaksudkan perusahaan hendak menjaga ketepatan komposisi bahan baku produknya yang bersifat kimia, mengingat komposisi bahan baku kimia produk yang ada adalah untuk per batch, dan sisa produksi yang berlebihan akan disimpan sebagai stok persediaan untuk memenuhi permintaan yang akan datang.
80 5.2.2 Aturan Prioritas dengan Metode Earliest Due Date dan Perbandingan Algoritma Campbell, Dudek dan Smith (CDS), ASLAN’S Frequency, dan ASLAN’S Point.
Metode Earliest Due Date
Oleh karena karakteristik perusahaan yang memperhatikan due date produk yang dipesan. Maka aturan prioritas yang digunakan adalah aturan earliest due date, yaitu mendahulukan pekerjaan yang jatuh temponya paling awal. Prioritas produk yang akan dikerjakan terlebih dahulu berdasarkan data pesanan pada tanggal 30 Mei 2005 menurut tabel 5.9 adalah sebagai berikut: Tabel 5.11 Pengurutan Prioritas pengerjaan produk berdasarkan Earliest Due Date Purchase Order
Produk
30 Mei 2005
Mixagrip Fatigon Fatigon Spirit Mixadin
Total Jumlah (tablet/kaplet) 8,697,600 2,740,800 1,761,600 1,168,000
Batch Produksi 8 batch 14 batch 9 batch 1 batch
Due date
6 Juni 2005 7 Juni 2005 7 Juni 2005 8 Juni 2005
Hasil pengurutan menunjukkan bahwa Fatigon dan Fatigon Spirit memiliki due date yang sama. Pemilihan prioritas pengerjaan antara Fatigon dan Fatigon Spirit akan dilakukan dengan menggunakan perbandingan algoritma Campbell Dudek dan Smith (CDS), ASLAN’S Frequency, dan ASLAN’S Point.
Penentuan Prioritas Pengerjaan antara Fatigon dan Fatigon Spirit dengan menggunakan perbandingan algoritma Campbell Dudek dan Smith (CDS), ASLAN’S Frequency, dan algoritma ASLAN’S Point.
81 Pembagian batch dengan memaksimumkan kapasitas mesin Diketahui : Kapasitas maksimum mesin = 6 batch Jumlah batch yang harus diproduksi oleh Fatigon = 14 batch Jumlah batch yang harus diproduksi oleh Fatigon Spirit = 9 batch Maka: Pembagian batch =
Jumlah batch yang diproduksi kapasitas maksimum me sin
Pembagian batch Fatigon =
14 batch = 2,33 6 batch
Maksud dari hasil 2,33 adalah bahwa Fatigon diproduksi sebanyak 2 x 6 batch dan 1 x 2 batch. Pembagian batch Fatigon Spirit =
9 batch = 1,5 6 batch
Maksud dari hasil 1,5 adalah bahwa Fatigon Spirit diproduksi sebanyak 1 x 6 batch dan 1 x 3 batch. Ringkasan hasil pembagian batch dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 5.12 Pembagian Batch Produk menurut kapasitas maksimum Turbo Mixer Produk Fatigon
Fatigon Spirit
Kode Job Job 1 Job 2 Job 3 Job 4 Job 5
Jumlah Batch 6 batch 6 batch 2 batch 6 batch 3 batch
Untuk menentukan urutan prioritas pengerjaan job yang memperhatikan makespan terpendek, maka digunakan perbandingan 3 algoritma pengurutan flow shop,
82 yaitu algoritma Campbell, Dudek dan Smith (CDS), algoritma ASLAN’S Frequency, dan algoritma ASLAN’S Point. Masing-masing algoritma akan menghasilkan urutan job dengan makespan terpendek. Hasil urutan job dari ketiga algoritma akan dibandingkan kembali untuk mendapatkan urutan job yang menghasilkan makespan terpendek. Penentuan urutan prioritas job dengan ketiga algorima tersebut hanya dilakukan pada 6 proses pekerjaan secara serial, sehingga yang diperhitungkan dalam ketiga algoritma tersebut berjumlah 6 jenis mesin. Untuk mesin pencetakan dan pelapisan, masing-masing menggunakan 2 mesin yang berfungsi sama, namun kedua mesin tersebut baik untuk proses pencetakan dan pelapisan bekerja tidak secara sinkron/bersamaan, sehingga kedua proses pencetakan dan pelapisan ini termasuk jenis proses produksi dengan mesin paralel yang tidak sinkron. Berikut adalah tabel-tabel yang memberikan informasi waktu total proses pembuatan produk melalui mesin-mesin yang digunakan. Waktu total proses ini berasal dari perkalian jumlah batch tiap job produk Fatigon/Fatigon Spirit dengan waktu proses tiap mesin untuk setiap batch produk Fatigon/Fatigon Spirit dijumlahkan dengan waktu antar-operasi per aktivitas untuk produk Fatigon/Fatigon Spirit. Perlu diketahui bahwa waktu antar-operasi berlaku untuk setiap kali aktivitas antar-operasi dilakukan, sehingga banyaknya aktivitas antar-operasi yang dilakukan menghasilkan kelipatan waktu antar-operasi menurut banyaknya aktivitas antar-operasi tersebut. Waktu antar-operasi ini telah diperhitungkan untuk lebih dari satu batch, sehingga banyaknya batch diasumsikan oleh pihak perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penambahan ataupun pengurangan waktu antar-operasi tersebut.
83
Tabel 5.13 Perhitungan Waktu Total Proses Pembuatan Produk Fatigon dan Fatigon Spirit untuk 6 Tahap Urutan Mesin Secara Serial Waktu Proses (menit/batch)
Nama Mesin Turbo Mixer Yen Chen Mixer Cone Will FBD Yenchen Frewitt Spafil Mixer
Waktu Proses Setelah Perkalian Batch (menit) Job 1
Job 2
Job 3
Job 4
Job 5
Waktu Antar-operasi (menit/aktivitas) Job Job Job Job Job 1 2 3 4 5
15
90
90
30
90
45
15
15
15
15
15
105
105
45
105
60
10
20
60
60
20
120
60
10
10
10
10
10
70
70
30
130
70
15
15
90
90
30
90
45
15
15
15
15
15
105
105
45
105
60
70
45
420
420
140
270
135
10
10
10
10
10
430
430
150
280
145
30
45
180
180
60
270
135
30
30
30
30
30
210
210
90
300
165
15
10
90
90
30
60
30
25
25
25
25
25
115
115
55
85
55
FTG
FTGS
15
Keterangan:
FTG
Jumlah Batch (batch) Job Job Job 1 2 3
6
6
2
Job 4
6
Job 5
3
= Fatigon
FTGS = Fatigon Spirit Job 1-3 = Produk Fatigon Job 4-5 = Produk Fatigon Spirit
Waktu Total Proses (menit) Job Job Job Job Job 1 2 3 4 5
84 Algoritma Campbell, Dudek and Smith (CDS)
Algoritma
Campbell,
Dudek
and
Smith
merupakan
metode
heuristik
yang
memperhatikan makespan yang minimum. Algoritma ini menggunakan aturan Johnson dan mengembangkan kelanjutannya untuk mendapatkan pengurutan penjadwalan pekerjaan yang paling optimal untuk jenis flow shop. Langkah pertama dari algoritma CDS adalah menyusun matriks job dan mesin, seperti berikut:
Tabel 5.14 Matriks Waktu Total Proses Pembuatan Produk Fatigon dan Fatigon Spirit untuk 6 Tahap Urutan Proses Mesin Secara Serial Waktu Total Proses Job (menit) 1 2 3 4 5 Turbo Mixer M1 105 105 45 105 60 Yen Chen Mixer M2 70 70 30 130 70 Cone Will M3 105 105 45 105 60 FBD Yenchen M4 430 430 150 280 145 Frewitt M5 210 210 90 300 165 Spafil Mixer M6 115 115 55 85 55 Keterangan : Pengkodean Mesin digunakan untuk keperluan perhitungan algoritma. Nama Mesin
Pengkodean
Langkah berikutnya adalah menentukan jumlah urutan proses penjadwalan yang akan dibandingkan, yaitu: Jumlah urutan proses penjadwalan
= jumlah mesin – 1 = 6 -1 = 5.
Jadi, proses penjadwalan CDS dapat dilakukan sebanyak 5 kali dengan memilih salah satu alternatif terbaik dari hasil ke-5 proses penjadwalan CDS yang dilakukan. Kelima tahap/alternatif dari penjadwalan CDS adalah:
85
Tahap 1 (k = 1) k
M-1 =
m
∑ t ij
M-2 =
j =1
M-1 = M1
∑t
ij j = m +1− k
M-2 = M6
Berikut adalah tabel waktu proses penjadwalan CDS Stage 1
Tabel 5.15 Waktu Proses Penjadwalan CDS Stage 1 Mesin
M-1 M-2
Waktu Proses Job (menit) 1 2 3 4 105 105 45 105 115 115 55 85
5 60 55
Pengurutan kemudian dilakukan dengan algoritma Johnson di mana pekerjaan yang memiliki waktu proses minimal pada mesin pertama (M-1) ditempatkan paling awal yang mungkin dalam urutan, sedangkan jika terletak pada mesin kedua (M-2), tempatkan pekerjaan-pekerjaan tersebut paling akhir yang mungkin dalam urutan. Hasil pengurutan mendapatkan 2 urutan yang memungkinkan, yaitu urutan 3-1-2-4-5 dan 3-2-1-4-5. Namun job 1 dan job 2 memiliki waktu proses yang sama baik di mesin 1 maupun mesin 2, sehingga urutan job 1-2 atau job 2-1 tidak akan mempengaruhi waktu makespan, maka ditentukan satu urutan saja dari dua urutan tersebut, yaitu urutan 3-1-2-4-5. Berikut adalah tabel hasil perhitungan pengurutan jadwal Stage 1.
86 Tabel 5.16 Hasil Perhitungan Pengurutan Jadwal Stage 1 Mesin
M1 M2 M3 M4 M5 M6
3 45 30 45 150 90 55
Waktu Proses Job (menit) 1 2 4 105 105 105 70 70 130 105 105 105 430 430 280 210 210 300 115 115 85
5 60 70 60 145 165 55
Berikut adalah perhitungan make-span dan total flow time penjadwalan. Tabel 5.17 Hasil Perhitungan Make-span dan Total Flow Time Penjadwalan Stage 1 Waktu Proses Job (menit) 3 1 2 4 5 F1 45 150 255 360 420 F2 75 220 325 490 560 F3 120 325 430 595 655 F4 270 755 1185 1465 1610 F5 360 965 1395 1765 1930 F6 415 1080 1510 1850 1985 Keterangan: F adalah waktu selesainya proses job dikerjakan dengan mesin
Maka, kesimpulannya adalah: Urutan penjadwalan = job 3 – job 1 – job 2 – job 4 – job 5
Make-span
= 1985 menit
Total flow time
= (415 + 1080 + 1510 + 1850 + 1985)menit = 6840 menit
Tahap 2 (k = 2) k
M-1 =
∑ t ij j =1
M-1 = M1 + M2
m
M-2 =
∑t
ij j = m +1− k
M-2 = M5 + M6
87 Berikut adalah tabel waktu proses penjadwalan CDS Stage 2 Tabel 5.18 Waktu Proses Penjadwalan CDS Stage 2 Waktu Proses Job (menit) 1 2 3 4 175 175 75 235 325 325 145 385
Mesin
M-1 M-2
5 130 220
Berikut adalah tabel hasil perhitungan pengurutan jadwal Stage 2 berdasarkan algoritma Johnson. Tabel 5.19 Hasil Perhitungan Pengurutan Jadwal Stage 2 Mesin
M1 M2 M3 M4 M5 M6
3 45 30 45 150 90 55
Waktu Proses Job (menit) 5 1 2 60 105 105 70 70 70 60 105 105 145 430 430 165 210 210 55 115 115
4 105 130 105 280 300 85
Berikut adalah perhitungan make-span dan total flow time penjadwalan. Tabel 5.20 Hasil Perhitungan Make-span dan Total Flow Time Penjadwalan Stage 2 Waktu Proses Job (menit) 3 5 1 2 4 F1 45 105 210 315 420 F2 75 175 280 385 550 F3 120 235 385 490 655 F4 270 415 845 1275 1555 F5 360 580 1055 1485 1855 F6 415 635 1170 1600 1940 Keterangan: F adalah waktu selesainya proses job dikerjakan dengan mesin
88 Maka, kesimpulannya adalah: Urutan penjadwalan = job 3 – job 5 – job 1 – job 2 – job 4 Make-span
= 1940 menit
Total flow time
= (415 + 635 + 1170 + 1600 + 1940) menit = 5760 menit
Tahap 3 (k = 3) k
M-1 =
m
∑ t ij
M-2 =
j =1
M-1 = M1 + M2 +M3
∑t
ij j = m +1− k
M-2 = M4 + M5 + M6
Berikut adalah tabel waktu proses penjadwalan CDS Stage 3 Tabel 5.21 Waktu Proses Penjadwalan CDS Stage 3 Waktu Proses Job (menit) 1 2 3 4 280 280 120 340 755 755 295 665
Mesin
M-1 M-2
5 190 365
Berikut adalah tabel hasil perhitungan pengurutan jadwal Stage 3 berdasarkan algoritma Johnson. Tabel 5.22 Hasil Perhitungan Pengurutan Jadwal Stage 3 Mesin
M1 M2 M3 M4 M5 M6
3 45 30 45 150 90 55
Waktu Proses Job (menit) 5 1 2 60 105 105 70 70 70 60 105 105 145 430 430 165 210 210 55 115 115
4 105 130 105 280 300 85
89 Berikut adalah perhitungan make-span dan total flow time penjadwalan. Tabel 5.23 Hasil Perhitungan Make-span dan Total Flow Time Penjadwalan Stage 3 Waktu Proses Job (menit) 3 5 1 2 4 F1 45 105 210 315 420 F2 75 175 280 385 550 F3 120 235 385 490 655 F4 270 415 845 1275 1555 F5 360 580 1055 1485 1855 F6 415 635 1170 1600 1940 Keterangan: F adalah waktu selesainya proses job dikerjakan dengan mesin
Maka, kesimpulannya adalah: Urutan penjadwalan = job 3 – job 5 – job 1 – job 2 – job 4 Make-span
= 1940 menit
Total flow time
= (415 + 635 + 1170 + 1600 + 1940) menit = 5760 menit
Tahap 4 (k = 4) k
M-1 =
m
∑ t ij
M-2 =
j =1
M-1 = M1 + M2 + M3 + M4
∑t
ij j = m +1− k
M-2 = M3 + M4 + M5 + M6
Berikut adalah tabel waktu proses penjadwalan CDS Stage 4 Tabel 5.24 Waktu Proses Penjadwalan CDS Stage 4 Mesin
M-1 M-2
Waktu Proses Job (menit) 1 2 3 4 710 710 270 620 860 860 340 770
5 335 425
90 Berikut adalah tabel hasil perhitungan pengurutan jadwal Stage 4 berdasarkan algoritma Johnson. Tabel 5.25 Hasil Perhitungan Pengurutan Jadwal Stage 4 Mesin
M1 M2 M3 M4 M5 M6
3 45 30 45 150 90 55
Waktu Proses Job (menit) 5 4 1 60 105 105 70 130 70 60 105 105 145 280 430 165 300 210 55 85 115
2 105 70 105 430 210 115
Berikut adalah perhitungan make-span dan total flow time penjadwalan. Tabel 5.26 Hasil Perhitungan Make-span dan Total Flow Time Penjadwalan Stage 4 Waktu Proses Job (menit) 3 5 4 1 2 F1 45 105 210 315 420 F2 75 175 340 410 490 F3 120 235 445 550 655 F4 270 415 725 1155 1585 F5 360 580 1025 1365 1795 F6 415 635 1110 1480 1910 Keterangan: F adalah waktu selesainya proses job dikerjakan dengan mesin
Maka, kesimpulannya adalah: Urutan penjadwalan = job 3 – job 5 – job 4 – job 1 – job 2 Make-span
= 1910 menit
Total flow time
= (415 + 635 + 1110 + 1480 + 1910) menit = 5550 menit
91
Tahap 5 (k = 5) k
M-1 =
m
∑ t ij
M-2 =
j =1
M-1 = M1 + M2 + M3 + M4 +M5
∑t
ij j = m +1− k
M-2 = M2 + M3 + M4 + M5 + M6
Berikut adalah tabel waktu proses penjadwalan CDS Stage 5 Tabel 5.27 Waktu Proses Penjadwalan CDS Stage 5 Mesin
M-1 M-2
Waktu Proses Job (menit) 1 2 3 4 920 920 360 920 930 930 370 900
5 500 495
Berikut adalah tabel hasil perhitungan pengurutan jadwal Stage 5 berdasarkan algoritma Johnson. Tabel 5.28 Hasil Perhitungan Pengurutan Jadwal Stage 5 Mesin
M1 M2 M3 M4 M5 M6
3 45 30 45 150 90 55
Waktu Proses Job (menit) 1 2 4 105 105 105 70 70 130 105 105 105 430 430 280 210 210 300 115 115 85
Berikut adalah perhitungan make-span dan total flow time penjadwalan.
5 60 70 60 145 165 55
92 Tabel 5.29 Hasil Perhitungan Make-span dan Total Flow Time Penjadwalan Stage 5 Waktu Proses Job (menit)
3 1 2 4 5 F1 45 150 255 360 420 F2 75 220 325 490 560 F3 120 325 430 595 655 F4 270 755 1185 1465 1610 F5 360 965 1395 1765 1930 F6 415 1080 1510 1850 1985 Keterangan: F adalah waktu selesainya proses job dikerjakan dengan mesin Maka, kesimpulannya adalah: Urutan penjadwalan = job 3 – job 1 – job 2 – job 4 – job 5 Make-span
= 1985 menit
Total flow time
= (415 + 1080 + 1510 + 1850 + 1985) menit = 6840 menit
Berikut perbandingan tahap hasil perhitungan menurut metode Campbell, Dudek and Smith (CDS). Tabel 5.30 Perbandingan Makespan dan Total Flow Time Kelima Tahap CDS Tahap
Urutan Pekerjaan
1 2 3 4 5
Job 3 - Job 1 - Job 2 - Job 4 – Job 5 Job 3 - Job 5 - Job 1 - Job 2 – Job 4 Job 3 - Job 5 - Job 1 - Job 2 – Job 4 Job 3 - Job 5 - Job 4 - Job 1 – Job 2 Job 3 - Job 1 - Job 2 - Job 4 – Job 5
Makespan (menit) 1985 1940 1940 1910 1985
Total Flow Time (menit) 6840 5760 5760 5550 6840
Dari tabel perbandingan tahap hasil perhitungan metode Campbell, Dudek and Smith (CDS) diperoleh bahwa tahap keempat menghasilkan urutan pekerjaan (job) yang
93 memiliki makespan yang paling pendek. Dengan demikian, diperoleh kesimpulan bahwa urutan pekerjaan yang akan diproses terlebih dahulu adalah job 3 (Fatigon dengan 2 batch), job 5 (Fatigon Spirit dengan 3 batch), job 4 (Fatigon Spirit dengan 6 batch), job 1 (Fatigon dengan 6 batch), job 2 (Fatigon dengan 6 batch).
Algoritma ASLAN’S Frequency
Algoritma ASLAN’S Frequency merupakan algoritma yang bertujuan untuk meminimasikan makespan. Algoritma ini menggunakan pembobotan pada job berpasangan dengan membandingkan hasil kombinasi job berpasangan tersebut dan mempertimbangkan nilai frekuensi tiap-tiap job untuk mendapatkan urutan-urutan job yang memiliki makespan terpendek. Adapun langkah pertama yang dilakukan oleh algoritma ini adalah menyusun matriks job dan mesin. Untuk susunan matriks job dan mesin telah dilakukan pada tabel 5.14. Selanjutnya, setiap job dikombinasikan secara berpasangan yang menghasilkan n(n-1) pasangan job dimana n adalah jumlah job yang ada. Berdasarkan tabel 5.14, terdapat 5 job, sehingga kombinasi pasangan job yang dihasilkan adalah sebanyak 5(5-1) = 20 pasangan job, antara lain:
94 Tabel 5.31 Hasil Kombinasi Pasangan Job I 1 1 1 1 2 2 2 3 3 4 2 3 4 5 3 4 5 4 5 5
J 2 3 4 5 3 4 5 4 5 5 1 1 1 1 2 2 2 3 3 4
di mana i adalah job yang lebih dulu dikerjakan dari job pasangannya (j) Tiap pasangan job saling dibandingkan menurut total waktu penyelesaiannya masingmasing, yaitu total waktu penyelesaian pasangan (i,j) dibandingkan dengan total waktu penyelesaiannya pasangan (j,i). Untuk tiap perbandingan, pasangan yang memiliki total waktu penyelesaian pekerjaan yang terpendek akan diberikan nilai 1 pada job pendahulunya, sedangkan job yang lain akan diberikan nilai 0. Berikut adalah total waktu penyelesaian untuk pasangan tiap job dan perbandingan antar pasangan job berdasarkan total waktu penyelesaiannya, dimana nilai akhir sudut kiri bawah yang bertanda tebal adalah total waktu penyelesaiannya tiap pasangan job..
95 Tabel 5.32 Perbandingan Makespan pasangan job (1,2) dan (2,1).
F1 F2 F3 F4 F5 F6
Makespan Pasangan Job (menit) 1 2 2 1 105 210 105 210 175 280 175 280 280 385 280 385 710 1140 710 1140 920 1350 920 1350 1035 1035 1465 1465
Tabel 5.33 Perbandingan Makespan pasangan job (1,3) dan (3,1).
F1 F2 F3 F4 F5 F6
Makespan Pasangan Job (menit) 1 3 3 1 105 150 45 150 175 205 75 220 280 325 120 325 710 860 270 755 920 1010 360 965 1035 415 1090 1080
Tabel 5.34 Perbandingan Makespan pasangan job (1,4) dan (4,1).
F1 F2 F3 F4 F5 F6
Makespan Pasangan Job (menit) 1 4 4 1 105 210 105 210 175 340 235 305 280 445 340 445 710 990 620 1050 920 1290 920 1260 1035 1005 1375 1375
96 Tabel 5.35 Perbandingan Makespan pasangan job (1,5) dan (5,1).
F1 F2 F3 F4 F5 F6
Makespan Pasangan Job (menit) 1 5 5 1 105 165 60 165 175 245 130 235 280 340 190 340 710 855 335 770 920 1085 500 980 1035 555 1140 1095
Tabel 5.36 Perbandingan Makespan pasangan job (2,3) dan (3,2).
F1 F2 F3 F4 F5 F6
Makespan Pasangan Job (menit) 2 3 3 2 105 150 45 150 175 205 75 220 280 325 120 325 710 860 270 755 920 1010 360 965 1035 415 1090 1080
Tabel 5.37 Perbandingan Makespan pasangan job (2,4) dan (4,2).
F1 F2 F3 F4 F5 F6
Makespan Pasangan Job (menit) 2 4 4 2 105 210 105 210 175 340 235 305 280 445 340 445 710 990 620 1050 920 1290 920 1260 1035 1005 1375 1375
97 Tabel 5.38 Perbandingan Makespan pasangan job (2,5) dan (5,2).
F1 F2 F3 F4 F5 F6
Makespan Pasangan Job (menit) 2 5 5 2 105 165 60 165 175 245 130 235 280 340 190 340 710 855 335 770 920 1085 500 980 1035 555 1140 1095
Tabel 5.39 Perbandingan Makespan pasangan job (3,4) dan (4,3).
F1 F2 F3 F4 F5 F6
Makespan Pasangan Job (menit) 3 4 4 3 45 150 105 150 75 280 235 265 120 385 340 385 270 665 620 770 360 965 920 1010 415 1005 1050 1065
Tabel 5.40 Perbandingan Makespan pasangan job (3,5) dan (5,3).
F1 F2 F3 F4 F5 F6
Makespan Pasangan Job (menit) 3 5 5 3 45 105 60 105 75 175 130 160 120 235 190 235 270 415 335 485 360 580 500 590 415 555 635 645
98 Tabel 5.41 Perbandingan Makespan pasangan job (4,5) dan (5,4). Makespan Pasangan Job (menit) 4 5 5 4 105 165 60 165 235 305 130 295 340 400 190 400 620 765 335 680 920 1085 500 980 1005 555 1140 1065
F1 F2 F3 F4 F5 F6
Berikut tabel ringkasan perbandingan total waktu penyelesaian antar kombinasi job. Tabel 5.42 Ringkasan Perbandingan Makespan antar Kombinasi Job Kombinasi 1 1 1 1 2 2 2 3 3 4
2 3 4 5 3 4 5 4 5 5
Makespan (menit) 1465 1090 1375 1140 1090 1375 1140 1050 635 1140
Kombinasi 2 3 4 5 3 4 5 4 5 5
1 1 1 1 2 2 2 3 3 4
Makespan (menit) 1465 1080 1375 1095 1080 1375 1095 1065 645 1065
Dengan perbandingan-perbandingan antar pasangan job berdasarkan tabel 5.43, maka nilai-nilai frekuensi dapat diberikan untuk job. Untuk pasangan job yang memiliki perbandingan waktu makespan terkecil, akan diberikan nilai 1 pada job ke-i, dan job lain yang diperbandingkan, akan diberikan nilai 0. Bila kedua pasangan job yang diperbandingkan memiliki waktu makespan yang sama, maka kedua pasangan job akan dibandingkan menurut waktu penundaan (delayed time) mesin, pasangan job yang
99 memiliki waktu penundaan mesin terkecil diberikan nilai 1 untuk job i-nya. Terdapat 3 pasangan job yang memiliki waktu makespan yang sama, yaitu pasangan job (1,2) (2,1), (1,4) (4,1) dan (2,4) (4,2). Dengan demikian, maka ketiga pasangan job akan diperbandingkan waktu penundaan mesin. Tabel 5.43 Waktu Penundaan Mesin untuk pasangan job (1,2) dan (2,1) Makespan(menit) Delayed 1 2 Time 105 210 0 F1 175 280 35 F2 280 385 0 F3 710 1140 0 F4 920 1350 220 F5 1035 1465 315 F6 Total delayed time 535
Makespan(menit) 2 1 105 210 175 280 280 385 710 1140 920 1350 1035 1465 Total delayed time
Delayed Time 0 35 0 0 220 315 535
Oleh karena pasangan job (1,2) dan (2,1) memiliki delayed time yang sama, maka kedua job akan diberikan nilai 1. Tabel 5.44 Waktu Penundaan Mesin untuk pasangan job (1,4) dan (4,1) Makespan(menit) Delayed Makespan(menit) Delayed 1 4 Time 4 1 Time 105 210 0 105 210 F1 0 175 340 35 235 305 F2 0 280 445 60 340 445 F3 0 710 990 0 620 1050 F4 0 920 1290 70 920 1260 F5 130 1035 1375 255 1035 1375 F6 225 Total delayed time 420 Total delayed time 355
Oleh karena pasangan job (4,1) memiliki delayed time yang lebih kecil, maka nilai 1 akan diberikan ke job-4, sedangkan job 1 mendapatkan nilai 0.
100 Tabel 5.45 Waktu Penundaan Mesin untuk pasangan job (2,4) dan (4,2) Makespan(menit) Delayed Makespan(menit) Delayed 2 4 Time 4 2 Time 105 210 0 105 210 F1 0 175 340 35 235 305 F2 0 280 445 60 340 445 F3 0 710 990 0 620 1050 F4 0 920 1290 70 920 1260 F5 130 1035 1375 255 1035 1375 F6 225 Total delayed time 420 Total delayed time 355
Oleh karena pasangan job (4,2) memiliki delayed time yang lebih kecil, maka nilai 1 akan diberikan ke job-4, sedangkan job 2 mendapatkan nilai 0. Berikut adalah nilai-nilai frekuensi untuk masing-masing job untuk setiap perbandingan. Tabel 5.46 Nilai Frekuensi Masing-Masing Job berdasarkan ASLAN’S Frequency Perbandingan
1 1 0 0 0
(1,2) (2,1) (1,3) (3,1) (1,4) (1,4) (1,5) (1,5) (2,3) (3,2) (2,4) (4,2) (2,5) (5,2) (3,4) (4,3) (3,5) (5,3) (4,5) (5,4) 1 Total Berdasarkan tabel 5.46, maka:
2 1
Job 3
4
5
1 1 1 0 0 0
1 1 1 1 1
1
4
0 0 2
0 1 3
Frekuensi untuk job 1 : 1
Frekuensi untuk job 4 : 2
Frekuensi untuk job 2 : 1
Frekuensi untuk job 5 : 3
Frekuensi untuk job 3 : 4
101 Nilai-nilai frekuensi semua job diurutkan dari yang terbesar hingga terkecil, maka diperoleh beberapa urutan yang memungkinkan, yaitu: 3-5-4-1-2 atau 3-5-4-2-1. Oleh karena job 2 dan job 1 seidentik, yaitu keduanya merupakan produk Fatigon sebanyak 6 batch, maka keduanya tidak memberikan pengaruh yang signifikan bila ditukar urutannya. Dengan demikian urutan yang digunakan adalah urutan job 3-5-4-1-2. Berikut hasil perhitunangan make-span dan total Flow Time untuk urutan terpilih. Tabel 5.47 Hasil Perhitungan Make-span dan Total Flow Time urutan job 3-5-4-1-2 Waktu Proses Job (menit) 3 5 4 1 2 45 105 210 315 420 F1 75 175 340 410 490 F2 120 235 445 550 655 F3 270 415 725 1155 1585 F4 360 580 1025 1365 1795 F5 415 635 1110 1480 1910 F6 Keterangan: F adalah waktu selesainya proses job dikerjakan dengan mesin
Make-span
= 1910 menit
Total flow time
= (415 + 635 + 1110 + 1480 + 1910) menit = 5550 menit
Algoritma ASLAN’S Point
Algoritma ASLAN’S Point merupakan algoritma yang bertujuan sama dengan algoritma ASLAN’S Frequency, yaitu untuk meminimasikan makespan. Algoritma ini memiliki langkah-langkah pengerjaan yang sama dengan ASLAN’S Frequency. Yang menjadi perbedaan antara kedua algoritma adalah cara pemberian nilai frekuensi untuk tiap job yang diperbandingkan. Oleh karena itu, maka pembahasan algoritma berikut dihubungkan langsung pada tabel 5.42, yaitu ringkasan perbandingan total waktu
102 penyelesaian antar kombinasi job. Dari makespan yang dihasilkan oleh tiap pasangan job hasil kombinasi, maka diperoleh selisih berikut. Tabel 5.48 Ringkasan Perbandingan Makespan antar Kombinasi Job Makespan Makespan Kombinasi Selisih (menit) (menit) 1465 1465 0 2 1 1090 1080 10 3 1 1375 1375 0 4 1 1140 1095 45 5 1 1090 1080 10 3 2 1375 1375 0 4 2 1140 1095 45 5 2 1050 1065 15 4 3 635 645 10 5 3 1140 1065 75 5 4 yang memiliki perbandingan waktu makespan terkecil, akan
Kombinasi 1 2 1 3 1 4 1 5 2 3 2 4 2 5 3 4 3 5 4 5 Untuk pasangan job
diberikan nilai positif selisih pada job ke-i, dan job lain yang diperbandingkan, akan diberikan nilai negatif dari nilai selisihnya. Berikut tabel nilai-nilai frekuensi masing-masing job untuk tiap perbandingan. Tabel 5.49 Nilai Frekuensi Masing-Masing Job berdasarkan ASLAN’S Point Perbandingan (1,2) (2,1) (1,3) (3,1) (1,4) (1,4) (1,5) (1,5) (2,3) (3,2) (2,4) (4,2) (2,5) (5,2) (3,4) (4,3) (3,5) (5,3) (4,5) (5,4) Total
1 0 -10 0 -45
2 0
Job 3
5
+10 0 +45 -10 0 -45
+10 0 +45 +15 +10
-55
4
-55
45
-15 -75 -90
-10 +75 155
103 Berdasarkan tabel 5.49, maka: Frekuensi untuk job 1 : -55
Frekuensi untuk job 4 : -90
Frekuensi untuk job 2 : -55
Frekuensi untuk job 5 : 155
Frekuensi untuk job 3 : 45
Nilai-nilai frekuensi semua job diurutkan dari yang terbesar hingga terkecil, maka diperoleh beberapa urutan yang memungkinkan, yaitu: Job 5 – Job 3 - Job 1 - Job 2 Job 4 dan Job 5 – Job 3 - Job 2 - Job 1 - Job 4. Oleh karena job 1 dan job 2 adalah produk yang sama dengan batch yang sama, maka kedua urutan job tidak memiliki perbedaan makespan, maka berikut hanya dihitung makespan dan total flow time urutan job 5-3-1-2-4.
Tabel 5.50 Perhitungan Make-span dan Total Flow Time Urutan Job 5-3-1-2-4 Waktu Proses Job (menit) 5 3 1 2 4 60 105 210 315 420 F1 130 160 280 385 550 F2 190 235 385 490 655 F3 335 485 915 1345 1625 F4 500 590 1125 1555 1925 F5 555 645 1240 1670 2010 F6 Keterangan: F adalah waktu selesainya proses job dikerjakan dengan mesin
Make-span
= 2010 menit
Total flow time
= (555 + 645 + 1240 + 1670 + 2010) menit = 6120 menit
104 Perbandingan Algoritma
Berdasarkan hasil perhitungan ketiga algoritma, yaitu CDS, ASLAN’S Frequency dan ASLAN’S Point, masing-masing menghasilkan urutan dengan makespan yang paling minimum menurut konsepnya. Ketiga hasil urutan job tersebut akan diperbandingkan kembali dengan tujuan untuk mendapatkan urutan job yang memiliki makespan paling minimum. Berikut perbandingan urutan job hasil ketiga algoritma tersebut. Tabel 5.51 Perbandingan Algoritma Algoritma
Urutan Job
Campbell, Dudek, and Smith ASLAN'S Frequency ASLAN'S Point
Job 3 – Job 5 - Job 4 - Job 1 – Job 2 Job 3 – Job 5 - Job 4 - Job 1 – Job 2 Job 5 – Job 3 – Job 1 - Job 2 - Job 4
Makespan (menit) 1910 1910 2010
Dari ketiga algoritma di atas, maka disimpulkan bahwa urutan job 3-5-4-1-2 menghasilkan makespan terpendek, yaitu 1910 menit. Dengan demikian urutan job tersebut akan digunakan dalam penjadwalan produksi. Secara keseluruhan aturan prioritas untuk mengurutkan pelaksanaan pekerjaan berdasarkan metode Earliest Due Date untuk proses tahap pertama pada masing-masing produk dapat dilakukan pada tabel berikut berdasarkan pengembangan tabel 5.11. Adapun waktu proses/batch tiap produk telah ditambahkan dengan waktu antar-operasi. Berikut tabel urutan pelaksanaan pekerjaan berdasarkan metode Earliest Due Date.
105 Tabel 5.52 Urutan Pelaksanaan Pekerjaan berdasarkan Earliest Due Date
Produk/Pekerjaan
Mixagrip Fatigon Fatigon Spirit Fatigon Spirit Fatigon Fatigon Mixadin
(Job 3) (Job 5) (Job 4) (Job 1) (Job 2)
Batch Waktu Produksi Proses/Batch (batch) (menit)
8 2 3 6 6 6 1
22 30 30 30 30 30 27
Waktu Proses Kerja (menit) 176 60 90 180 180 180 27
Aliran Waktu (menit)
Due Date
176 236 326 506 686 866 893
6 Juni 2005 7 Juni 2005 7 Juni 2005 7 Juni 2005 7 Juni 2005 7 Juni 2005 8 Juni 2005
Aturan Earliest Due Date ini menghasilkan keefektifan ukuran-ukuran berikut ini: a. Waktu Penyelesaian rata-rata
=
Jumlah total aliran waktu (menit ) Jumlah Pe ker jaan
=
176 + 236 + 326 + 506 + 686 + 866 + 893 (menit ) 7
=
3689 (menit ) 7
= 527 menit
b. Utilisasi/Penggunaan
=
Total Waktu Pr oses Kerja Jumlah total aliran waktu
=
176 + 60 + 90 + 180 + 180 + 180 + 27 3689
=
893 3689
= 0,2421 = 24,21 %
106
c. Rata-rata jumlah pekerjaan dalam sistem
=
Jumlah Total aliran waktu Total Waktu Pr oses Kerja
=
3689 893
= 4,13 pekerjaan. Keefektifan ukuran-ukuran di atas digunakan untuk menilai kinerja setiap mesin Turbo Mixer dari dua buah Turbo Mixer yang berjalan secara paralel.
5.2.3
Penjadwalan Produksi untuk PO 30 Mei 2005.
Perhitungan waktu proses produksi tiap produk dan penjadwalan produksi berikut ini akan dilakukan secara manual terhadap produk Mixagrip, Fatigon, Fatigon Spirit, dan Mixadin. Oleh karena waktu antar-operasi juga berpengaruh terhadap ketepatan waktu
penjadwalan penggunaan mesin, maka waktu antar-operasi perlu
diperhitungkan ke dalam waktu proses untuk tiap aktivitas dalam mesin. Penjadwalan untuk semua produk dimulai pada awal jam kerja, yaitu pukul 7.30 WIB sesuai dengan prosedur jam kerja PT. Dankos Laboratories Tbk. dan umumnya dilakukan sehari setelah PO diterima, hal ini disebabkan karena Manajer Produksi I membutuhkan waktu untuk membuat Rencana Kerja Harian Produksi I.
Penjadwalan Produksi Mixagrip
Berikut adalah data perhitungan total waktu keseluruhan proses untuk produk Mixagrip setelah dijumlahkan dengan waktu antar-operasi.
107 Tabel 5.53 Total Waktu Proses Tiap Mesin untuk Produk Mixagrip Nama Mesin
Turbo Mixer Loedige Mixer FBD Eurovent OSC Tumbling Mixer
Waktu Proses (menit/batch) 7 6 50 30 20
Waktu antar-operasi (menit/aktivitas) 15 15 20 25 25
Total Waktu Proses (menit/batch) 22 21 70 55 45
Sedangkan Total waktu proses mesin pencetakan Tablet Mixagrip adalah seperti berikut: Tabel 5.54 Waktu Proses dan Waktu Antar-Operasi Mesin Pencetakan Produk Mixagrip
Nama Mesin
BB4 (pertama) BB4 (kedua) Rimek
Waktu Proses (menit/kapasitas maksimum) 480 480 480
Waktu antar-operasi (menit/aktivitas)
25 25 25
Pengertian dari menit/kapasitas maksimum dari tabel di atas adalah waktu proses kerja untuk kapasitas maksimum dari mesin yang ada. Proses pembuatan campuran (Binder) dilakukan secara terpisah di kedua mesin turbo mixer, karena kedua kedua mesin tersebut mengolah bahan baku yang berbeda, namun kedua mesin tersebut berjalan secara paralel, sehingga waktu mulai dan waktu selesai proses bahan di kedua mesin adalah sama. Kemudian hasil proses dari kedua mesin turbo mixer ini akan digabungkan untuk diproses pada tahap-tahap proses berikutnya. Berikut adalah tabel perhitungan penjadwalan produksi produk Mixagrip untuk keseluruhan batch yang direncanakan, yaitu 8 batch.
108 Tabel 5.55 Penjadwalan Produksi Produk Mixagrip untuk Mesin Turbo Mixer
Nama Mesin Turbo Mixer 1
Nama Mesin Turbo Mixer 1
Nama Mesin Turbo Mixer 2
Nama Mesin
Tanggal dan Waktu Operasi dimulai dan diselesaikan untuk Batch ke1 2 3 4 Mulai
Selesai
31/05/05 7:30
31/05/05 7:52
Mulai
Selesai
31/05/05 31/05/05 7:52 8:14
Mulai
Selesai
31/05/05 31/05/05 8:14 8:36
Mulai
Selesai
31/05/05 31/05/05 8:36 8:58
Tanggal dan Waktu Operasi dimulai dan diselesaikan untuk Batch ke5 6 7 8 Mulai
Selesai
31/05/05 8:58
31/05/05 9:20
Mulai
Selesai
31/05/05 31/05/05 9:20 9:42
Mulai
Selesai
31/05/05 31/05/05 9:42 10:04
Mulai
Selesai
31/05/05 31/05/05 10:04 10:26
Tanggal dan Waktu Operasi dimulai dan diselesaikan untuk Batch ke1 2 3 4 Mulai
Selesai
31/05/05 7:30
31/05/05 7:52
Mulai
Selesai
31/05/05 31/05/05 7:52 8:14
Mulai
Selesai
31/05/05 31/05/05 8:14 8:36
Mulai
Selesai
31/05/05 31/05/05 8:36 8:58
Tanggal dan Waktu Operasi dimulai dan diselesaikan untuk Batch ke5 6 7 8 Mulai
Selesai
Turbo 31/05/05 Mixer 2 8:58
31/05/05 9:20
Mulai
Selesai
31/05/05 31/05/05 9:20 9:42
Mulai
Selesai
31/05/05 31/05/05 9:42 10:04
Mulai
Selesai
31/05/05 31/05/05 10:04 10:26
Tabel 5.56 Penjadwalan Produksi Produk Mixagrip untuk Mesin Loedige Mixer
Nama Mesin Loedige Mixer
Tanggal dan Waktu Operasi dimulai dan diselesaikan untuk Batch ke1 2 3 4 Mulai
Selesai
31/05/05 7:52
31/05/05 8:13
Mulai
Selesai
31/05/05 31/05/05 8:14 8:35
Mulai
Selesai
31/05/05 31/05/05 8:36 8:57
Mulai
Selesai
31/05/05 31/05/05 8:58 9:19
109 Tabel 5.56 Penjadwalan Produksi Produk Mixagrip untuk Mesin Loedige Mixer (lanjutan)
Nama Mesin
Tanggal dan Waktu Operasi dimulai dan diselesaikan untuk Batch ke5 6 7 8 Mulai
Selesai
Loedige 31/05/05 Mixer 9:20
31/05/05 9:41
Mulai
Selesai
31/05/05 31/05/05 9:42 10:03
Mulai
Selesai
31/05/05 31/05/05 10:04 10:25
Mulai
Selesai
31/05/05 31/05/05 10:26 10:47
Tabel 5.57 Penjadwalan Produksi Produk Mixagrip untuk Mesin FBD Eurovent
Nama Mesin FBD Eurovent
Nama Mesin
Tanggal dan Waktu Operasi dimulai dan diselesaikan untuk Batch ke1 2 3 4 Mulai
Selesai
31/05/05 8:13
31/05/05 9:23
Mulai
Selesai
31/05/05 31/05/05 9:23 10:33
Mulai
Selesai
31/05/05 31/05/05 10:33 11:43
Mulai
Selesai
31/05/05 31/05/05 11:43 12:53
Tanggal dan Waktu Operasi dimulai dan diselesaikan untuk Batch ke5 6 7 8 Mulai
Selesai
Mulai
Selesai
Mulai
Selesai
Mulai
Selesai
31/05/05 31/05/05 31/05/05 31/05/05 31/05/05 31/05/05 31/05/05 31/05/05 FBD Eurovent 12:53 14:03 14:03 15:13 15:13 16:23 16:23 17:33 Tabel 5.58 Penjadwalan Produksi Produk Mixagrip untuk Mesin OSC
Nama Mesin
OSC
Nama Mesin
OSC
Tanggal dan Waktu Operasi dimulai dan diselesaikan untuk Batch ke1 2 3 4 Mulai
Selesai
31/05/05 9:23
31/05/05 10:18
Mulai
Selesai
31/05/05 31/05/05 10:33 11:28
Mulai
Selesai
31/05/05 31/05/05 11:43 12:38
Mulai
Selesai
31/05/05 31/05/05 12:53 13:48
Tanggal dan Waktu Operasi dimulai dan diselesaikan untuk Batch ke5 6 7 8 Mulai
Selesai
31/05/05 14:03
31/05/05 14:58
Mulai
Selesai
31/05/05 31/05/05 15:13 16:08
Mulai
Selesai
31/05/05 31/05/05 16:23 17:18
Mulai
Selesai
31/05/05 31/05/05 17:33 18:28
110
Tabel 5.59 Penjadwalan Produksi Produk Mixagrip untuk Mesin Tumbling Mixer Tanggal dan Waktu Operasi dimulai dan diselesaikan untuk Batch ke1 2 3 4
Nama Mesin
Tumbling Mixer
Mulai
Selesai
31/05/05 10:18
31/05/05 11:03
Selesai
31/05/05 31/05/05 11:28 12:13
Mulai
Selesai
31/05/05 31/05/05 12:38 13:23
Mulai
Selesai
31/05/05 31/05/05 13:48 14:33
Tanggal dan Waktu Operasi dimulai dan diselesaikan untuk Batch ke5 6 7 8
Nama Mesin
Tumbling Mixer
Mulai
Mulai
Selesai
31/05/05 14:58
31/05/05 15:43
Mulai
Selesai
31/05/05 31/05/05 16:08 16:53
Mulai
Selesai
31/05/05 31/05/05 17:18 18:03
Mulai
Selesai
31/05/05 31/05/05 18:28 19:13
111
Tabel 5.60 Penjadwalan Produksi Produk Mixagrip untuk Mesin BB4 dan Rimek. Tanggal dan Waktu Operasi dimulai dan diselesaikan Nama Mesin Rimek Berat Input Jumlah Output BB4 (Pertama) Berat Input Jumlah Output BB4 (Kedua) Berat Input Jumlah Output Total berat produk kumulatif total berat Total Tablet Kumulatif total Tablet
Mulai Selesai 11:03 19:28 657 kg 1.000.508 tablet 11:03 13:28 131 kg 199.492 tablet 12:13 20:38 526 kg 801.015 tablet
31/05/05 Mulai Selesai 19:28 21:30 133 kg 202.538 kg 13:28 17:52 262 kg 398.985 tablet 20:38 21:30 29,59 kg 45.061 tablet
01/06/05 Mulai Selesai Mulai Selesai 7:30 15:55 15:55 21:30 657 kg 424 kg 1.000.508 tablet 645.686 tablet 7:30 15:55 15:55 21:30 526 kg 339 kg 801.015 516.244 tablet 7:30 15:55 15:55 21:30 526 kg 339 kg 801.015 516.244 tablet
02/06/2005 Mulai Selesai 7:30 14:44 593,34 kg 903.564 tablet 7:30 14:44 475,04 kg 723.411 tablet 7:30 14:44 475,03 kg 723.396 tablet
1949,59 kg
2811 kg
1543,41 kg
1949,59 kg
4760,59 kg
6304 kg
2.968.919 tablet
4.280.712 tablet
2.350.371 tablet
2.968.919 tablet
7.249.631 tablet
9.600.000 tablet
Mulai
Selesai
17:52 21:30 211 kg 321.320 tablet
112 Berat 1 batch untuk bahan hasil proses pencampuran akhir dari Tumbling Mixer adalah 788 kg. Berdasarkan tabel 5.6 bahwa Purchase Order tanggal 30 Mei 2005, produk Mixagrip yang diperlukan adalah sebanyak 8 batch, sehingga total berat produk Mixagrip yang diproduksi adalah sebanyak 8 x 788 kg = 6304 kg. Dengan tujuan untuk meminimumkan makespan, maka sisa berat bahan hasil yang harus dicetak pada tanggal 2 Juni 2005 sebesar 1573 kg akan dibagikan sama rata untuk dimasukkan ke tiga mesin pencetakan yang memiliki kapasitas masing-masing, yaitu: BB4 (pertama dan kedua) berkapasitas 526 kg dan Rimek berkapasitas 657 kg. Hal ini dilakukan karena dengan pembagian rata pekerjaan (berat bahan) ini ke dalam ketiga mesin, maka makespan ketiga mesin pencetakan akan sama, sehingga total waktu penyelesaian pencetakan produk menjadi cepat. Sisa berat bahan yang akan dimasukkan ke masing-masing mesin pencetakan adalah: BB4 (pertama) =
526 x1573kg = 484,484 kg 526 + 526 + 657
BB4 (kedua)
=
526 x1573kg = 484,484 kg 526 + 526 + 657
Rimek
=
657 x1573kg = 604,032 kg 526 + 526 + 657
Penjadwalan Produksi Fatigon dan Fatigon Spirit
Berikut adalah data perhitungan total waktu keseluruhan proses untuk produk Fatigon dan Fatigon Spirit.
113 Tabel 5.61 Total Waktu Proses Tiap Mesin pada Produk Fatigon dan Fatigon Spirit Waktu Proses Tiap Job Nama Mesin
Turbo Mixer Yen Chen Mixer Cone Will FBD Yenchen Frewitt Spafil Mixer
(menit) Job Job Job Job Job 1 2 3 4 5
Waktu Antaroperasi (menit/aktivitas) Job 1 s/d Job 5
Waktu Total Proses (menit) Job Job Job Job Job 1 2 3 4 5
90
90
30
90
45
15
105 105
45
105
60
60
60
20
120
60
10
70
70
30
130
70
90
90
30
90
45
15
105 105
45
105
60
420 420 140 270 135
10
430 430 150 280 145
180 180
60
270 135
30
210 210
90
300 165
90
30
60
25
115 115
55
85
90
30
Sedangkan waktu proses dan waktu antar-operasi mesin pencetakan dan mesin pelapisan (Coating) untuk produk Fatigon dan Fatigon Spirit adalah sebagai berikut: Tabel 5.62
Waktu Proses dan waktu Antar-Operasi Mesin Pencetakan dan Mesin Pelapisan (Coating) untuk produk Fatigon dan Fatigon Spirit
Nama Mesin
Jemco 39 Sejong 37 Sejong Coating Thai Coater
Waktu Proses Tiap Job (menit/kapasitas maksimum) 480 480 125 125
Waktu Antar-operasi (menit/aktivitas)
30 30 10 10
Pengertian dari menit/kapasitas maksimum dari tabel di atas adalah waktu proses kerja untuk kapasitas maksimum dari mesin yang ada. Proses pembuatan campuran (Binder) dilakukan secara terpisah di kedua mesin turbo mixer, karena di kedua mesin turbo mixer tersebut dimasukkan bahan baku yang
55
114 berbeda, namun kedua mesin tersebut berjalan secara paralel, sehingga waktu mulai dan waktu selesai proses bahan di kedua mesin adalah sama. Kemudian hasil proses dari kedua mesin turbo mixer ini akan digabungkan untuk diproses pada tahap-tahap proses berikutnya. Berikut adalah tabel perhitungan penjadwalan produksi produk Fatigon dan Fatigon Spirit untuk keseluruhan batch yang direncanakan, yaitu 14 batch untuk produk Fatigon dan 9 batch untuk produk Fatigon Spirit. Oleh karena produk Fatigon dan Fatigon Spirit dipecahkan menjadi job 1,2,3,4,5. Maka urutan job yang akan dikerjakan secara bergiliran adalah job 3 – job 5 – job 1 – job 4job 2.
115
Tabel 5.63 Penjadwalan Produksi Produk Fatigon dan Fatigon Spirit untuk Mesin Turbo Mixer
3
Nama Mesin Mulai Turbo Mixer 1 Turbo Mixer 2
Tanggal dan Waktu Operasi dimulai dan diselesaikan untuk Job ke5 4 1 Selesai
Mulai
Selesai
Mulai
Selesai
Mulai
Selesai
2
Mulai
Selesai
31/05/05 31/05/05 31/05/05 31/05/05 31/05/05 31/05/05 31/05/05 31/05/05 31/05/05 31/05/05 10:26 11:11 11:11 12:11 12:11 13:56 13:56 15:41 15:41 17:26 31/05/05 31/05/05 31/05/05 31/05/05 31/05/05 31/05/05 31/05/05 31/05/05 31/05/05 31/05/05 10:26 11:11 11:11 12:11 12:11 13:56 13:56 15:41 15:41 17:26
Tabel 5.64 Penjadwalan Produksi Produk Fatigon dan Fatigon Spirit untuk Mesin Yen Chen Mixer
3
Nama Mesin Mulai Yen Chen Mixer
Tanggal dan Waktu Operasi dimulai dan diselesaikan untuk Job ke5 4 1 Selesai
Mulai
Selesai
Mulai
Selesai
Mulai
Selesai
Mulai
2 Selesai
31/05/05 31/05/05 31/05/05 31/05/05 31/05/05 31/05/05 31/05/05 31/05/05 31/05/05 31/05/05 11:11 11:41 12:11 13:21 13:56 16:06 16:06 17:16 17:26 18:36
116 Tabel 5.65 Penjadwalan Produksi Produk Fatigon dan Fatigon Spirit untuk Mesin ConeWill.
3
Nama Mesin Mulai ConeWill
Tanggal dan Waktu Operasi dimulai dan diselesaikan untuk Job ke5 4 1 Selesai
Mulai
Selesai
Mulai
Selesai
Mulai
Selesai
2
Mulai
Selesai
31/05/05 31/05/05 31/05/05 31/05/05 31/05/05 31/05/05 31/05/05 31/05/05 31/05/05 31/05/05 11:41 12:26 13:21 14:21 16:06 17:51 17:51 19:36 19:36 21:21
Tabel 5.66 Penjadwalan Produksi Produk Fatigon dan Fatigon Spirit untuk Mesin FBD Yen Chen.
3
Nama Mesin Mulai FBD Yen Chen
Nama Mesin
FBD Yen Chen
Tanggal dan Waktu Operasi dimulai dan diselesaikan untuk Job ke5 4 (4 batch awal) 4 (2 batch lanjut) Selesai
Mulai
Selesai
Mulai
Selesai
Mulai
31/05/05 31/05/05 31/05/05 31/05/05 31/05/05 31/05/05 01/06/2005 12:26 14:56 14:56 17:21 17:51 21:01 7:30
Tanggal dan Waktu Operasi dimulai dan diselesaikan untuk Job ke2 (4 batch awal) 2 (2 batch lanjut) Mulai
Selesai
Mulai
Selesai
01/6/2005 16:20
01/6/2005 21:10
02/6/2005 7:30
02/6/2005 10:00
Selesai
01/06/2005 9:10
1 Mulai
Selesai
01/06/2005 01/06/2005 9:10 16:20
117 Tabel 5.67 Penjadwalan Produksi Produk Fatigon dan Fatigon Spirit untuk Mesin Frewitt.
3
Nama Mesin Mulai
Selesai
Mulai
Selesai
Mulai
Selesai
Mulai
Selesai
Mulai
1 Selesai
31/05/05 31/05/05 31/05/05 31/05/05 01/06/05 01/06/05 01/06/05 01/06/05 01/06/05 01/06/05 14:56 16:26 17:21 20:06 7:30 11:00 11:00 13:00 16:20 19:50
Frewitt
Nama Mesin
Frewitt
Tanggal dan Waktu Operasi dimulai dan diselesaikan untuk Job ke5 4 (4 batch awal) 4 (2 batch lanjut)
Tanggal dan Waktu Operasi dimulai dan diselesaikan untuk Job ke2 (4 batch awal) 2 (2 batch lanjut) Mulai
Selesai
Mulai
Selesai
02/06/2005 7:30
02/06/2005 10:00
02/06/2005 10:00
02/06/2005 11:30
Tabel 5.68 Penjadwalan Produksi Produk Fatigon dan Fatigon Spirit untuk Mesin Spafil Mixer.
3
Nama Mesin Mulai Spafil Mixer
Tanggal dan Waktu Operasi dimulai dan diselesaikan untuk Job ke5 4 (4 batch awal) 4 (2 batch lanjut) 1 (5 batch awal) Selesai
Mulai
Selesai
Mulai
Selesai
Mulai
Selesai
Mulai
Selesai
31/05/05 31/05/05 31/05/05 31/05/05 01/06/05 01/06/05 01/06/05 01/06/05 01/06/05 01/06/05 16:26 17:21 20:06 21:01 11:00 12:05 13:00 13:45 19:50 21:30
118 Tabel 5.68 Penjadwalan Produksi Produk Fatigon dan Fatigon Spirit untuk Mesin Spafil Mixer (lanjutan)
Nama Mesin
Tanggal dan Waktu Operasi dimulai dan diselesaikan untuk Job ke1(1 batch awal) 2 (4 batch awal) 2 (2 batch lanjut) Mulai
Spafil Mixer
Selesai
Mulai
Selesai
02/6/2005 02/6/2005 02/6/2005 02/6/2005 7:30 8:10 10:00 11:25
Mulai
Selesai
02/6/2005 11:30
02/6/2005 12:25
Tabel 5.69 Penjadwalan Produksi Produk Fatigon dan Fatigon Spirit untuk Mesin Jemco 39 dan Sejong 37. Tanggal dan Waktu Operasi dimulai dan diselesaikan untuk Job ke3 5 4 (4 batch awal) 4 (2 batch lanjut)
Nama Mesin Mulai Jemco 39
Berat Input Jumlah Output Sejong 37
Berat Input Jumlah Output Total berat produk Total Tablet
Selesai
31/05/05 31/05/05 17:21 20:08 150 kg 200.000 kaplet 31/05/05 31/05/05 17:21 20:08 150 kg 200.000 kaplet 300 kg 400.000 kaplet
Mulai
Selesai
01/06/05 01/06/05 7:30 11:26 225 kg 300.000 kaplet 01/06/05 01/06/05 7:30 11:26 225 kg 300.000 kaplet 450 kg 600.000 kaplet
Mulai
Selesai
Mulai
Selesai
01/06/05 01/06/05 01/06/05 01/06/05 12:05 17:10 17:10 19:58 300 kg 150 kg 400.000 kaplet 200.000 kaplet 01/06/05 01/06/05 01/06/05 01/06/05 12:05 17:10 17:10 19:58 300 kg 150 kg 400.000 kaplet 200.000 kaplet 900 kg 1.200.000 kaplet
119
Tabel 5.69 Penjadwalan Produksi Produk Fatigon dan Fatigon Spirit untuk Mesin Jemco 39 dan Sejong 37 (lanjutan) Tanggal dan Waktu Operasi dimulai dan diselesaikan untuk Job ke-
Nama Mesin
Jemco 39
Berat Input Jumlah Output Sejong 37
Berat Input Jumlah Output Total berat produk Total Tablet
1 (5 batch awal)
1 (1 batch lanjut)
Mulai
Mulai
Selesai
Selesai
02/06/05 02/06/05 02/06/05 02/06/05 7:30 13:43 13:43 14:52 375 kg 75 kg 500.000 kaplet 100.000 kaplet 02/06/05 02/06/05 02/06/05 02/06/05 7:30 13:43 13:43 14:52 375 kg 75 kg 500.000 kaplet 100.000 kaplet 900 kg 1.200.000 kg
2 Mulai
2 (lanjut) Selesai
Mulai
Selesai
02/06/05 02/06/05 03/06/05 03/06/05 14:52 21:30 7:30 8:14 402,5 kg 47,5 kg 536.663 kaplet 63.337 kaplet 02/06/05 02/06/05 03/06/05 03/06/05 14:52 21:30 7:30 8:14 402,5 kg 47,5 kg 536.663 kaplet 63.337 kaplet 900 kg 1.200.000 kg
120
Tabel 5.70 Penjadwalan Produksi Produk Fatigon dan Fatigon Spirit untuk Mesin Sejong Coating dan Thai Coater. Tanggal dan Waktu Operasi dimulai dan diselesaikan untuk Job ke3 5 4 (4 batch awal) 4 (2 batch lanjut)
Nama Mesin Mulai Sejong Coating
Berat Input Jumlah Output Thai Coater
Berat Input Jumlah Output Total berat produk Total Tablet
Selesai
31/05/05 31/05/05 20:08 21:20 187,5 kg 250.000 kaplet 31/05/05 31/05/05 20:08 21:20 112,5 kg 150.000 kaplet 300 kg 400.000 kaplet
Mulai
Selesai
01/06/05 01/06/05 11:26 13:10 281,25 kg 375.000 kaplet 01/06/05 01/06/05 11:26 13:10 168,75 kg 225.000 kaplet 450 kg 600.000 kaplet
Mulai
Selesai
Mulai
Selesai
01/06/05 01/06/05 01/06/05 01/06/05 17:10 19:25 19:25 20:38 375 kg 187,5 kg 500.000 kaplet 250.000 kaplet 01/06/05 01/06/05 01/06/05 01/06/05 17:10 19:25 19:25 20:38 225 kg 112,5 kg 300.000 kaplet 150.000 kaplet 900 kg 1.200.000 kaplet
121
Tabel 5.70 Penjadwalan Produksi Produk Fatigon dan Fatigon Spirit untuk Mesin Sejong Coating dan Thai Coater (lanjutan) Tanggal dan Waktu Operasi dimulai dan diselesaikan untuk Job ke-
Nama Mesin
Sejong Coating
Berat Input Jumlah Output Thai Coater
Berat Input Jumlah Output Total berat produk Total Tablet
1 (5 batch awal)
1 (1 batch lanjut)
Mulai
Mulai
Selesai
Selesai
02/06/05 02/06/05 02/06/05 02/06/05 13:43 15:58 15:58 17:11 375 kg 187,5 kg 500.000 kaplet 250.000 kaplet 02/06/05 02/06/05 02/06/05 02/06/05 13:43 15:58 15:58 17:11 225 kg 112,5 kg 300.000 kaplet 150.000 kaplet 900 kg 1.200.000 kaplet
2 Mulai
2 (lanjut) Selesai
Mulai
Selesai
03/06/05 03/06/05 03/06/05 03/06/05 8:14 10:29 10:29 11:42 375 kg 187,5 kg 500.000 kaplet 250.000 kaplet 03/06/05 03/06/05 03/06/05 03/06/05 8:14 10:29 10:29 11:42 225 kg 112,5 kg 300.000 kaplet 150.000 kaplet 900 kg 1.200.000 kaplet
122 Penjadwalan Produksi Mixadin
Berikut adalah data perhitungan total waktu keseluruhan proses untuk produk Mixadin setelah dijumlahkan dengan waktu antar-operasi. Tabel 5.71 Total Waktu Proses Tiap Mesin untuk Produk Mixadin Nama Mesin
Turbo Mixer Loedige Mixer FBD Glatt OSC Loedige
Waktu Proses (menit/batch) 12 12 40 30 15
Waktu antar-operasi (menit/aktivitas) 15 20 20 25 20
Total Waktu Proses (menit/batch) 27 32 60 55 35
Sedangkan untuk mesin pencetakan 2P33 memiliki waktu proses 480 menit untuk setiap kapasitas maksimumnya, dan waktu antar-operasi 25 menit/aktivitas. Proses pembuatan campuran (Binder) dilakukan secara terpisah di kedua mesin turbo mixer, karena kedua kedua mesin tersebut mengolah bahan baku yang berbeda, namun kedua mesin tersebut berjalan secara paralel, sehingga waktu mulai dan waktu selesai proses bahan di kedua mesin adalah sama. Kemudian hasil proses dari kedua mesin turbo mixer ini akan digabungkan untuk diproses pada tahap-tahap proses berikutnya. Berikut adalah tabel perhitungan penjadwalan produksi produk Mixadin untuk keseluruhan batch yang direncanakan, yaitu 1 batch.
123
Tabel 5.72 Penjadwalan Produksi untuk Produk Mixadin
Batch 1
Tanggal dan Waktu Operasi dimulai dan selesai pada Jenis Mesin OSC Loedige Turbo Mixer 1&2 Loedige Mixer FBD Glatt Mulai Selesai Mulai Selesai Mulai Selesai Mulai Selesai Mulai Selesai 31/05/05 31/05/05 31/05/05 31/05/05 31/05/05 31/05/05 31/05/05 31/05/05 31/05/05 31/05/05 17:26 17:53 17:53 18:25 18:25 19:25 19:25 20:20 20:20 20:55
Tabel 5.73 Penjadwalan Produksi Produk Mixadin untuk Mesin 2P33
Batch 1 Total berat produk Kumulatif berat produk Total Tablet Kumulatif total tablet
Tanggal dan Waktu Operasi dimulai dan selesai pada Jenis Mesin 2P33 2P33 2P33 2P33 Mulai Selesai Mulai Selesai Mulai Selesai Mulai Selesai 1/6/2005 1/6/2005 1/6/2005 1/6/2005 2/6/2005 2/6/2005 2/6/2005 2/6/2005 7:30 15:55 15:55 21:30 7:30 15:55 15:55 21:30 60 kg 38,7 kg 60 kg 38,7 kg 60 kg 98,7 kg 158,7 kg 197,4 kg 300.000 tablet 193.500 tablet 300.000 tablet 193.500 tablet 300.000 tablet 493.500 tablet 793.500 tablet 987.000 tablet
124 Tabel 5.73 Penjadwalan Produksi Produk Mixadin untuk Mesin 2P33 (lanjutan) Tanggal dan Waktu Operasi dimulai dan selesai pada Jenis Mesin 2P33 2P33 2P33 Mulai Selesai Mulai Selesai Mulai Selesai 3/6/2005 3/6/2005 3/6/2005 3/6/2005 4/6/2005 4/6/2005 7:30 15:55 15:55 21:30 7:30 8:27 60 kg 38,7 kg 3,9 kg 257.4 kg 296,1 kg 300 kg 300.000 tablet 193.500 tablet 19.500 tablet 1.287.000 tablet 1.480.500 tablet 1.500.000 tablet
Batch
1 Total berat produk Kumulatif berat produk Total Tablet Kumulatif total tablet
5.2.4
Perhitungan Persediaan
Oleh karena, produksi tiap produk melebihi jumlah pesanannya, maka kelebihan jumlah
produksi
ini
dijadikan
sebagai
persediaan
untuk
memenuhi
jumlah
pesanan/permintaan pada periode minggu berikutnya. Adapun jumlah produksi yang tersisa ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5.74 Perhitungan Jumlah Pesanan berdasarkan PO 6 Juni 2005
Produk
Mixagrip Fatigon Fatigon Spirit Mixadin
Jumlah Pesanan Pesanan Pesanan Jumlah Kelebihan berdasarkan berdasarkan setelah Produksi Produksi PO tanggal 30 PO tanggal 6 dikurangi (Tablet/ (Tablet/ Mei 2005 Juni 2005 persediaan Kaplet) Kaplet) (Tablet/Kaplet) (Tablet/Kaplet) (Tablet/ Kaplet) 8,697,600 9,600,000 902,400 9,139,200 8,236,800 2,740,800 2,800,000 59,200 1,382,400 1,323,200 1,761,600 1,800,000 38,400 1,046,400 1,008,000 1,168,000 1,500,000 332,000 1,472,000 1,140,000
Dengan demikian produksi hanya dilakukan sesuai dengan jumlah pesanan yang telah dikurangi dengan persediaan. Adapun data produksi periode selanjutnya dapat dilihat pada tabel berikut.
125 5.2.5
Perhitungan Jumlah Batch Produksi untuk Pesanan PO 6 Juni 2005.
Berdasarkan data Purchase order untuk tanggal 6 Juni 2005 yang diperoleh, maka perhitungan jumlah batch yang akan diproduksi untuk memenuhi jumlah permintaan adalah sebagai berikut: Mixagrip
=
8236800 tablet = 6,864 batch = 7 batch 1200000 tablet / batch
Fatigon
=
1323200 kaplet = 6,616 batch = 7 batch 200000 kaplet / batch
Fatigon Spirit =
1008000 kaplet = 5,04 batch = 6 batch 200000 kaplet / batch
Mixadin
1140000 tablet = 0,76 batch = 1 batch 1500000 tablet / batch
=
Pembulatan ke atas dimaksudkan agar jumlah produk yang diproduksi mampu memenuhi semua permintaan yang ada dan sisa produksi yang berlebihan akan disimpan sebagai stok persediaan untuk memenuhi permintaan yang akan datang.
5.2.6 Aturan Prioritas dengan Metode Earliest Due Date dan Perbandingan Algoritma Campbell, Dudek dan Smith (CDS), ASLAN’S Frequency, dan ASLAN’S Point. Metode Earliest Due Date
Oleh karena karakteristik perusahaan yang memperhatikan due date produk yang dipesan. Maka aturan prioritas yang digunakan adalah aturan earliest due date, yaitu mendahulukan pekerjaan yang jatuh temponya paling pendek. Prioritas produk yang akan dikerjakan terlebih dahulu berdasarkan data pesanan pada tanggal 6 Juni 2005 menurut tabel 5.9 adalah sebagai berikut:
126 Tabel 5.75 Pengurutan Prioritas pengerjaan produk berdasarkan Earliest Due Date Purchase Order
Produk
06 Juni 2005
Fatigon Fatigon Spirit Mixadin Mixagrip
Total Jumlah Produksi (tablet/kaplet) 1,323,200 1,008,000 1,140,000 8,236,800
Batch Produksi 7 batch 6 batch 1 batch 7 batch
Due date
14 Juni 2005 11 Juni 2005 11 Juni 2005 13 Juni 2005
Hasil pengurutan menunjukkan bahwa Fatigon dan Fatigon Spirit memiliki due date yang sama. Pemilihan prioritas pengerjaan antara Fatigon dan Fatigon Spirit dapat dilakukan dengan menggunakan hasil dari perbandingan algoritma Campbell Dudek dan Smith (CDS). ASLAN’S Frequency, dan ASLAN’S Point.
Penentuan Prioritas Pengerjaan antara Fatigon dan Fatigon Spirit dengan menggunakan Perbandingan Algoritma Campbell, Dudek dan Smith (CDS), ASLAN’S Frequency, dan ASLAN’S Point.
Pembagian batch dengan memaksimumkan kapasitas mesin. Diketahui : Kapasitas maksimum mesin = 6 batch Jumlah batch yang harus diproduksi oleh Fatigon = 7 batch Jumlah batch yang harus diproduksi oleh Fatigon Spirit = 6 batch Maka: Pembagian batch =
Jumlah batch yang diproduksi kapasitas maksimum me sin
Pembagian batch Fatigon =
7 batch = 1,167 6 batch
127 Maksud dari hasil 1,167 adalah bahwa Fatigon diproduksi sebanyak 1 x 6 batch dan 1 x 1 batch. Pembagian batch Fatigon Spirit =
6 batch =1 6 batch
Maksud dari hasil 1 adalah bahwa Fatigon Spirit diproduksi sebanyak 1x 6 batch. Ringkasan hasil pembagian batch dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 5.76 Pembagian Batch Produk menurut kapasitas maksimum Turbo Mixer Produk Fatigon
Fatigon Spirit
Kode Job Job 1 Job 2 Job 3
Jumlah Batch 6 batch 1 batch 6 batch
Untuk menentukan urutan prioritas pengerjaan job dengan memperhatikan makespan yang paling pendek, maka digunakan perbandingan 3 algoritma pengurutan flow shop, yaitu algoritma Campbell, Dudek dan Smith (CDS), algoritma ASLAN’S Frequency, dan algoritma ASLAN’S Point. Masing-masing algoritma akan menghasilkan urutan job dengan makespan terpendek. Hasil urutan job dari ketiga algoritma akan dibandingkan kembali untuk mendapatkan urutan job yang menghasilkan makespan yang terpendek. Penentuan urutan prioritas job dengan ketiga algorima tersebut hanya dilakukan pada 6 proses pekerjaan secara serial, sehingga yang diperhitungkan dalam ketiga algoritma tersebut hanya berjumlah 6 mesin. Untuk mesin pencetakan dan pelapisan, masing-masing menggunakan 2 mesin yang berfungsi sama, namun kedua mesin tersebut baik untuk proses pencetakan dan pelapisan bekerja tidak secara
128 sinkron/bersamaan, sehingga kedua proses pencetakan dan pelapisan ini termasuk jenis proses produksi dengan mesin paralel yang tidak sinkron. Berikut adalah tabel-tabel yang memberikan informasi waktu total proses pembuatan produk melalui mesin-mesin yang digunakan. Waktu total proses ini berasal dari perkalian jumlah batch tiap job produk Fatigon/Fatigon Spirit dengan waktu proses tiap mesin untuk setiap batch produk Fatigon/Fatigon Spirit dijumlahkan dengan waktu antar-operasi per aktivitas untuk produk Fatigon/Fatigon Spirit. Perlu diketahui bahwa waktu antar-operasi hanya berlaku untuk satu kali aktivitas antar-operasi yang dilakukan, sehingga banyaknya aktivitas antar-operasi yang dilakukan menghasilkan kelipatan waktu antar-operasi menurut banyaknya aktivitas antar-operasi tersebut. Waktu antar-operasi ini telah diperhitungkan untuk lebih dari satu batch, sehingga banyaknya batch diasumsikan oleh pihak perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penambahan ataupun pengurangan waktu antar-operasi tersebut. Tabel 5.77 Perhitungan Waktu Total Proses Pembuatan Produk Fatigon dan Fatigon Spirit untuk 6 Tahap Urutan Proses Mesin Secara Serial
Nama Mesin
Waktu Proses (menit/batch) FTG FTGS
Turbo Mixer Yen Chen Mixer Cone Will FBD Yenchen Frewitt Spafil Mixer
15 10 15 70 30 15
15 20 15 45 45 10
Waktu Proses Waktu AntarSetelah operasi Perkalian Jumlah Batch (menit/aktivitas) (menit/batch)
Waktu Total Proses (menit)
Job 3
Job 1
Job 2
Job 3
Job 1
Job 2
Job 3
Job 1
Job 2
Job 3
15 10 15 70 30 15
90 120 90 270 270 60
15 10 15 10 30 25
15
15
10
10
6
90 60 90 420 180 90
15
15
10
10
30
30
25
25
105 70 105 430 210 115
30 20 30 80 60 40
105 130 105 280 300 85
Jumlah Batch (batch) Job 1
6
Job 2
1
129 Keterangan : FTG
= Fatigon
FTGS = Fatigon Spirit Job 1 = Fatigon dengan 6 batch Job 2 = Fatigon dengan 1 batch Job 3 = Fatigon Spirit dengan 6 batch Tabel 5.78 Matriks Waktu Total Proses Pembuatan Produk Fatigon dan Fatigon Spirit untuk 6 Tahap Urutan Proses Mesin secara Serial Waktu Proses Job (menit) 1 2 3 105 30 105 Turbo Mixer M1 70 20 130 Yen Chen Mixer M2 105 30 105 Cone Will M3 430 80 280 FBD Yenchen M4 210 60 300 Frewitt M5 115 40 85 Spafil Mixer M6 Keterangan : Pengkodean Mesin hanya digunakan untuk keperluan perhitungan CDS. Nama Mesin
Pengkodean
Jumlah urutan proses penjadwalan
= jumlah mesin – 1 = 6 -1 = 5.
Jadi, proses penjadwalan CDS dapat dilakukan sebanyak 5 kali dengan memilih salah satu alternatif terbaik dari hasil ke-5 proses penjadwalan CDS yang dilakukan.
Tahap 1 (k = 1) k
M-1 =
∑ t ij j =1
M-1 = M1
m
M-2 =
∑t
ij j = m +1− k
M-2 = M6
130 Berikut adalah tabel waktu proses penjadwalan CDS Stage 1 Tabel 5.79 Waktu Proses Penjadwalan CDS Stage 1 Waktu Proses Job (menit) 1 2 3 M-1 105 30 105 M-2 115 40 85 Pengurutan kemudian dilakukan dengan algoritma Johnson di mana pekerjaan yang Mesin
memiliki waktu proses minimal pada mesin pertama (M-1) ditempatkan paling awal yang mungkin dalam urutan, sedangkan jika terletak pada mesin kedua (M-2), tempatkan pekerjaan-pekerjaan tersebut paling akhir yang mungkin dalam urutan. Berikut adalah tabel hasil perhitungan pengurutan jadwal Stage 1. Tabel 5.80 Hasil Perhitungan Pengurutan Jadwal Stage 1 Waktu Proses Job (menit) 2 1 3 M1 30 105 105 M2 20 70 130 M3 30 105 105 M4 80 430 280 M5 60 210 300 M6 40 115 85 Berikut adalah perhitungan make-span dan total flow time penjadwalan. Mesin
Tabel 5.81 Hasil Perhitungan Make-span dan Total Flow Time Penjadwalan Stage 1 Waktu Proses Job (menit) 2 1 3 F1 30 135 240 F2 50 205 370 F3 80 310 475 F4 160 740 1020 F5 220 950 1320 F6 260 1065 1405 Keterangan: F adalah waktu selesainya proses job dikerjakan dengan mesin
131 Maka, kesimpulannya adalah: Urutan penjadwalan = job 2 – job 1 – job 3 Make-span
= 1405 menit
Total flow time
= (260 + 1065 + 1405) menit = 2730 menit
Tahap 2 (k = 2) k
M-1 =
∑t j =1
m
M-2 =
ij
M-1 = M1 + M2
∑t
ij j = m +1− k
M-2 = M5 + M6
Berikut adalah tabel waktu proses penjadwalan CDS Stage 2 Tabel 5.82 Waktu Proses Penjadwalan CDS Stage 2 Mesin
M-1 M-2
Waktu Proses Job (menit) 1 2 3 175 50 235 325 100 385
Berikut adalah tabel hasil perhitungan pengurutan jadwal Stage 2 berdasarkan algoritma Johnson. Tabel 5.83 Hasil Perhitungan Pengurutan Jadwal Stage 2 Mesin
M1 M2 M3 M4 M5 M6
Waktu Proses Job (menit) 2 1 3 30 105 105 20 70 130 30 105 105 80 430 280 60 210 300 40 115 85
132
Berikut adalah perhitungan make-span dan total flow time penjadwalan.
Tabel 5.84 Hasil Perhitungan Make-span dan Total Flow Time Penjadwalan Stage 2 Waktu Proses Job (menit) 2 1 3 F1 30 135 240 F2 50 205 370 F3 80 310 475 F4 160 740 1020 F5 220 950 1320 F6 260 1065 1405 Keterangan: F adalah waktu selesainya proses job dikerjakan dengan mesin
Maka, kesimpulannya adalah: Urutan penjadwalan = job 2 – job 1 – job 3 Make-span
= 1405 menit
Total flow time
= (260 + 1065 + 1405) menit = 2730 menit
Tahap 3 (k = 3) k
M-1 =
∑t j =1
m
ij
M-1 = M1 + M2 +M3
M-2 =
∑t
ij j = m +1− k
M-2 = M4 + M5 + M6
Berikut adalah tabel waktu proses penjadwalan CDS Stage 3
133 Tabel 5.85 Waktu Proses Penjadwalan CDS Stage 3 Mesin
M-1 M-2
Waktu Proses Job (menit) 1 2 3 280 80 340 755 180 665
Berikut adalah tabel hasil perhitungan pengurutan jadwal Stage 3 berdasarkan algoritma Johnson. Tabel 5.86 Hasil Perhitungan Pengurutan Jadwal Stage 3 Mesin
M1 M2 M3 M4 M5 M6
Waktu Proses Job (menit) 2 1 3 30 105 105 20 70 130 30 105 105 80 430 280 60 210 300 40 115 85
Berikut adalah perhitungan make-span dan total flow time penjadwalan. Tabel 5.87 Hasil Perhitungan Make-span dan Total Flow Time Penjadwalan Stage 3 Waktu Proses Job (menit) 2 1 3 F1 30 135 240 F2 50 205 370 F3 80 310 475 F4 160 740 1020 F5 220 950 1320 F6 260 1065 1405 Keterangan: F adalah waktu selesainya proses job dikerjakan dengan mesin
134 Maka, kesimpulannya adalah: Urutan penjadwalan = job 2 – job 1 – job 3 Make-span
= 1405 menit
Total flow time
= (260 + 1065 + 1405) menit = 2730 menit
Tahap 4 (k = 4) k
M-1 =
m
∑ t ij
M-2 =
j =1
M-1 = M1 + M2 + M3 + M4
∑t
ij j = m +1− k
M-2 = M3 + M4 + M5 + M6
Berikut adalah tabel waktu proses penjadwalan CDS Stage 4 Tabel 5.88 Waktu Proses Penjadwalan CDS Stage 4 Mesin
M-1 M-2
Waktu Proses Job (menit) 1 2 3 710 160 620 860 210 770
Berikut adalah tabel hasil perhitungan pengurutan jadwal Stage 4 berdasarkan algoritma Johnson. Tabel 5.89 Hasil Perhitungan Pengurutan Jadwal Stage 4 Mesin
M1 M2 M3 M4 M5 M6
Waktu Proses Job (menit) 2 3 1 30 105 105 20 130 70 30 105 105 80 280 430 60 300 210 40 85 115
135 Berikut adalah perhitungan make-span dan total flow time penjadwalan. Tabel 5.90 Hasil Perhitungan Make-span dan Total Flow Time Penjadwalan Stage 4 Waktu Proses Job (menit) 2 3 1 30 135 240 50 265 335 80 370 475 160 650 1080 220 950 1290 260 1035 1405
F1 F2 F3 F4 F5 F6
Keterangan: F adalah waktu selesainya proses job dikerjakan dengan mesin Maka, kesimpulannya adalah: Urutan penjadwalan = job 2 – job 3 – job 1 Make-span
= 1405 menit
Total flow time
= (260 + 1035 + 1405) menit = 2700 menit
Tahap 5 (k = 5) k
M-1 =
∑t j =1
m
M-2 =
ij
M-1 = M1 + M2 + M3 + M4 +M5
∑t
ij j = m +1− k
M-2 = M2 + M3 + M4 + M5 + M6
Berikut adalah tabel waktu proses penjadwalan CDS Stage 5 Tabel 5.91 Waktu Proses Penjadwalan CDS Stage 5 Mesin
M-1 M-2
Waktu Proses Job (menit) 1 2 3 920 220 920 930 230 900
136 Berikut adalah tabel hasil perhitungan pengurutan jadwal Stage 5 berdasarkan algoritma Johnson. Tabel 5.92 Hasil Perhitungan Pengurutan Jadwal Stage 5 Mesin
M1 M2 M3 M4 M5 M6
Waktu Proses Job (menit) 2 1 3 30 105 105 20 70 130 30 105 105 80 430 280 60 210 300 40 115 85
Berikut adalah perhitungan make-span dan total flow time penjadwalan. Tabel 5.93 Hasil Perhitungan Make-span dan Total Flow Time Penjadwalan Stage 5 Waktu Proses Job (menit) 2 1 3 F1 30 135 240 F2 50 205 370 F3 80 310 475 F4 160 740 1020 F5 220 950 1320 F6 260 1065 1405 Keterangan: F adalah waktu selesainya proses job dikerjakan dengan mesin
Maka, kesimpulannya adalah: Urutan penjadwalan = job 2 – job 1 – job 3 Make-span
= 1405 menit
Total flow time
= (260 + 1065 + 1405) menit = 2730 menit
Berikut perbandingan tahap hasil perhitungan menurut metode Campbell, Dudek and Smith (CDS).
137 Tabel 5.94 Perbandingan Makespan dan Total Flow Time Kelima Tahap CDS Tahap
Urutan Pekerjaan
1 2 3 4 5
Job 2 - Job 1 - Job 3 Job 2 - Job 1 - Job 3 Job 2 - Job 1 - Job 3 Job 2 - Job 3 - Job 1 Job 2 - Job 1 - Job 3
Makespan (menit) 1405 1405 1405 1405 1405
Total Flow Time (menit) 2730 2730 2730
2700 2730
Dari tabel perbandingan tahap hasil perhitungan metode Campbell, Dudek and Smith (CDS) diperoleh bahwa kelima tahap menghasilkan urutan pekerjaan (job) yang memiliki makespan yang sama namun tahap keempat memiliki total flow time yang paling rendah. Dengan demikian, diperoleh kesimpulan bahwa tahap keempat dipilih untuk urutan pelaksanaan pekerjaan tersebut, maka urutan pekerjaan yang akan diproses terlebih dahulu adalah job 2 (Fatigon dengan 1 batch), job 3 (Fatigon Spirit dengan 6 batch), job 1 (Fatigon dengan 6 batch).
Algoritma ASLAN’S Frequency
Untuk susunan matriks job dan mesin telah dilakukan pada tabel 5.78. Berdasarkan tabel 5.78, terdapat 3 job, sehingga kombinasi pasangan job yang dihasilkan adalah sebanyak 3(3-1) = 6 pasangan job, antara lain: Tabel 5.95 Hasil Kombinasi Pasangan Job i
j
1 1 2 2 3 3
2 3 1 3 1 2
di mana i adalah job yang lebih dulu dikerjakan dari job pasangannya (j)
138 Berikut adalah total waktu penyelesaian untuk pasangan tiap job dan perbandingan antar pasangan job berdasarkan total waktu penyelesaiannya, dimana nilai akhir sudut kiri bawah yang bertanda tebal adalah total waktu penyelesaiannya tiap pasangan job.. Tabel 5.96 Perbandingan Makespan pasangan job (1,2) dan (2,1).
F1 F2 F3 F4 F5 F6
Makespan Pasangan Job (menit) 1 2 2 1 105 135 30 135 175 195 50 205 280 310 80 310 710 790 160 740 920 980 220 950 1035 260 1075 1065
Tabel 5.97 Perbandingan Makespan pasangan job (1,3) dan (3,1).
F1 F2 F3 F4 F5 F6
Makespan Pasangan Job (menit) 1 3 3 1 105 210 105 210 175 340 235 305 280 445 340 445 710 990 620 1050 920 1290 920 1260 1035 1375 1005 1375
Tabel 5.98 Perbandingan Makespan pasangan job (2,3) dan (3,2).
F1 F2 F3 F4 F5 F6
Makespan Pasangan Job (menit) 2 3 3 2 30 135 105 135 50 265 235 255 80 370 340 370 160 650 620 700 220 950 920 980 260 1005 1035 1045
139 Berikut tabel ringkasan perbandingan total waktu penyelesaian antar kombinasi job. Tabel 5.99 Ringkasan Perbandingan Makespan antar Kombinasi Job Kombinasi 1 1 2
2 3 3
Makespan (menit) 1075 1375 1035
Kombinasi 2 3 3
1 1 2
Makespan (menit) 1065 1375 1045
Oleh karena pasangan job (1,3) dan (3,1) memiliki makespan yang sama, maka kedua diperbandingkan waktu penundaan mesinnya untuk mendapatkan yang terkecil. Berikut hasil perbandingan waktu penundaan untuk pasangan job (1,3) dan (3,1).
Tabel 5.100 Waktu Penundaan Mesin untuk pasangan job (1,3) dan (3,1) Makespan(menit) Delayed Makespan(menit) Delayed 1 3 Time 3 1 Time 105 210 0 105 210 0 F1 175 340 35 235 305 0 F2 280 445 60 340 445 0 F3 710 990 0 620 1050 0 F4 920 1290 70 920 1260 130 F5 1035 255 1005 255 F6 1375 1375 Total delayed time 420 Total delayed time 385
Oleh karena pasangan job (3,1) memiliki delayed time yang lebih kecil, maka nilai 1 akan diberikan ke job-3, sedangkan job 1 mendapatkan nilai 0. Berikut adalah nilai-nilai frekuensi untuk masing-masing job untuk setiap perbandingan.
140 Tabel 5.101 Nilai Frekuensi Masing-Masing Job Berdasarkan ASLAN’S Frequency Perbandingan (1,2) (2,1) (1,3) (3,1) (2,3) (3,2) Total
1 0 0
0
Job 2 1
1 2
3
1 0 1
Berdasarkan tabel 5.102, maka: Frekuensi untuk job 1 : 0 Frekuensi untuk job 2 : 2 Frekuensi untuk job 3 : 1 Nilai-nilai frekuensi semua job diurutkan dari yang terbesar hingga terkecil, maka diperoleh beberapa urutan job 2-3-1. Berdasarkan matriks waktu tabel 5.78, maka urutan job terpilih dapat dihitung makespan dan total flow time-nya. Tabel 5.102 Hasil Perhitungan Make-span dan Total Flow Time urutan job 2-3-1 Waktu Proses Job (menit) 2 3 1 F1 30 135 240 F2 50 265 335 F3 80 370 475 F4 160 650 1080 F5 220 950 1290 F6 260 1035 1405 Keterangan: F adalah waktu selesainya proses job dikerjakan dengan mesin
Make-span
= 1405 menit
Total flow time
= (260 + 1035 + 1405) menit
= 2700 menit
141 Algoritma ASLAN’S Point
Pembahasan algoritma berikut dihubungkan langsung pada tabel 5.103, yaitu ringkasan perbandingan total waktu penyelesaian antar kombinasi job. Dari makespan yang dihasilkan oleh tiap pasangan job hasil kombinasi, maka diperoleh selisih berikut. Tabel 5.103 Ringkasan Perbandingan Makespan antar Kombinasi Job Kombinasi 1 1 2
2 3 3
Makespan (menit) 1075 1375 1035
Kombinasi 2 3 3
1 1 2
Makespan (menit) 1065 1375 1045
Selisih
10 0 10
Berikut tabel nilai-nilai frekuensi masing-masing job untuk tiap perbandingan. Tabel 5.104 Nilai-Nilai Frekuensi Masing-Masing Job untuk Tiap Perbandingan Perbandingan (1,2) (2,1) (1,3) (3,1) (2,3) (3,2) Total
1 -10 0
-10
Job 2 +10
+10 +20
3
0 -10 -10
Berdasarkan tabel 5.105, maka: Frekuensi untuk job 1 : -10 Frekuensi untuk job 2 : 20 Frekuensi untuk job 3 : -10 Nilai-nilai frekuensi semua job diurutkan dari yang terbesar hingga terkecil, maka diperoleh beberapa urutan yang memungkinkan, yaitu: Job 2 – Job 3 - Job 1 dan Job 2Job 1 - Job 3 .
142 Tabel 5.105 Hasil Perhitungan Make-span dan Total Flow Time urutan job 2-1-3 Waktu Proses Job (menit) 2 1 3 F1 30 135 240 F2 50 205 370 F3 80 310 475 F4 160 740 1020 F5 220 950 1320 F6 260 1065 1405 Keterangan: F adalah waktu selesainya proses job dikerjakan dengan mesin
Make-span
= 1405 menit
Total flow time
= (260 + 1065 + 1405) menit
= 2730 menit
Tabel 5.106 Hasil Perhitungan Make-span dan Total Flow Time urutan job 2-3-1 Waktu Proses Job (menit) 2 3 1 F1 30 135 240 F2 50 265 335 F3 80 370 475 F4 160 650 1080 F5 220 950 1290 F6 260 1035 1405 Keterangan: F adalah waktu selesainya proses job dikerjakan dengan mesin
Make-span
= 1405 menit
Total flow time
= (260 + 1035 + 1405) menit
= 2700 menit
Oleh karena makespan kedua urutan job adalah sama, maka urutan job dipilih berdasarkan total flow time terkecil, yaitu urutan job 2-3-1. Hasil urutan yang diperoleh ternyata sama dengan algoritma ASLAN’S Point, dengan demikian maka urutan job terpilih adalah urutan job 2-3-1.
143 Perbandingan Algoritma
Ketiga hasil urutan job tersebut akan diperbandingkan kembali dengan tujuan untuk mendapatkan urutan job yang memiliki makespan paling minimum. Berikut perbandingan urutan job hasil ketiga algoritma tersebut. Tabel 5.107 Perbandingan Algoritma Algoritma
Urutan Job
Campbell, Dudek, and Smith ASLAN'S Frequency ASLAN'S Point
Job2 - Job 3 - Job 1 Job2 - Job 3 - Job 1 Job2 - Job 3 - Job 1
Makespan (menit) 2700 2700 2700
Dari ketiga algoritma di atas, maka disimpulkan bahwa urutan job 2-3-1 yang terpilih. Dengan demikian urutan job tersebut akan digunakan dalam penjadwalan produksi. Secara keseluruhan aturan prioritas untuk mengurutkan pelaksanaan pekerjaan berdasarkan metode Earliest Due Date untuk proses tahap pertama pada masing-masing produk dapat dilakukan pada tabel berikut berdasarkan pengembangan tabel 5.75. Adapun waktu proses/batch tiap produk telah ditambahkan dengan waktu antar-operasi. Berikut tabel urutan pelaksanaan pekerjaan berdasarkan metode Earliest Due Date. Tabel 5.108 Urutan Pelaksanaan Pekerjaan berdasarkan Earliest Due Date
Produk/Pekerjaan
Fatigon (Job 2) Fatigon Spirit (Job 3) Fatigon (Job 1) Mixadin Mixagrip
Batch Waktu Produksi Proses/Batch (batch) (menit)
1 6 6 1 7
30 105 105 27 22
Waktu Proses Kerja (menit) 30 105 105 27 154
Aliran Waktu (menit)
Due Date
30 135 240 267 421
11 Juni 2005 11 Juni 2005 11 Juni 2005 13 Juni 2005 14 Juni 2005
144 Aturan Earliest Due Date ini menghasilkan keefektifan ukuran-ukuran berikut ini: a. Waktu Penyelesaian rata-rata
=
Jumlah total aliran waktu (menit ) Jumlah Pe ker jaan
=
30 + 135 + 240 + 267 + 421 (menit ) 5
=
1093 (menit ) 5
= 218,6 menit
b. Utilisasi/Penggunaan
=
Total Waktu Pr oses Kerja Jumlah total aliran waktu
=
30 + 105 + 105 + 27 + 154 1093
=
421 1093
= 0,3852 = 38,52 % c. Rata-rata jumlah pekerjaan dalam sistem
=
Jumlah Total aliran waktu Total Waktu Pr oses Kerja
=
1093 421
= 2,60 pekerjaan. Keefektifan ukuran-ukuran di atas digunakan untuk menilai kinerja setiap mesin Turbo Mixer dari dua buah Turbo Mixer yang berjalan secara paralel.
145 5.2.7
Penjadwalan Produksi untuk PO 6 Juni 2005
Penjadwalan untuk semua produk dimulai pada awal jam kerja, yaitu pukul 7.30 WIB sesuai dengan prosedur jam kerja PT. Dankos Laboratories Tbk. Penjadwalan berikut adalah penjadwalan produksi produk menurut urutan pendahuluan proses produksinya. Adapun penjadwalan produksinya adalah sebagai berikut.
Penjadwalan Produksi Fatigon dan Fatigon Spirit
Berikut adalah data perhitungan total waktu keseluruhan proses untuk produk Fatigon dan Fatigon Spirit. Tabel 5.109 Total Waktu Proses Tiap Mesin untuk Produk Fatigon dan Fatigon Spirit
Nama Mesin
Turbo Mixer Yen Chen Mixer Cone Will FBD Yenchen Frewitt Spafil Mixer
Waktu Proses Tiap Job (menit) Job Job Job 1 2 3 90 15 90 60 10 120 90 15 90 420 70 270 180 30 270 90 15 60
Waktu Antar-operasi (menit/aktivitas) Job 1 s/d Job 3
15 10 15 10 30 25
Waktu Total Proses (menit) Job Job Job 1 2 3 105 30 105 70 20 130 105 30 105 430 80 280 210 60 300 115 40 85
Sedangkan waktu proses dan waktu antar-operasi mesin pencetakan dan mesin pelapisan (Coating) untuk produk Fatigon dan Fatigon Spirit adalah sebagai berikut:
146 Tabel 5.110 Waktu Proses dan waktu Antar-Operasi Mesin Pencetakan dan Mesin Pelapisan (Coating) untuk produk Fatigon dan Fatigon Spirit
Nama Mesin
Jemco 39 Sejong 37 Sejong Coating Thai Coater
Waktu Proses Tiap Job (menit/kapasitas maksimum) 480 480 125 125
Waktu Antar-operasi (menit/aktivitas)
30 30 10 10
Berikut adalah tabel perhitungan penjadwalan produksi produk Fatigon dan Fatigon Spirit untuk keseluruhan batch yang direncanakan, yaitu 7 batch untuk produk Fatigon dan 6 batch untuk produk Fatigon Spirit. Oleh karena produk Fatigon dan Fatigon Spirit dipecahkan menjadi job 1,2,3. Maka urutan job yang akan dikerjakan secara bergiliran adalah job 2 – job 3 – job 1.
Tabel 5.111
Penjadwalan Produksi Produk Fatigon dan Fatigon Spirit untuk Mesin Turbo Mixer
Nama Mesin
Tanggal dan Waktu Operasi dimulai dan diselesaikan untuk Job ke2 3 1 Mulai
Turbo Mixer 1 Turbo Mixer 2
07/06/05 7:30 07/06/05 7:30
Selesai
Mulai
Selesai
Mulai
Selesai
07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 8:00 8:00 9:45 9:45 11:30 07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 8:00
8:00
9:45
9:45
11:30
147 Tabel 5.112 Penjadwalan Produksi Produk Fatigon dan Fatigon Spirit untuk Mesin Yen Chen Mixer.
Nama Mesin
Tanggal dan Waktu Operasi dimulai dan diselesaikan untuk Job ke2 3 1 Mulai
Yen Chen Mixer
Selesai
Mulai
Selesai
Mulai
Selesai
07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 8:00 8:20 9:45 11:55 11:55 13:05
Tabel 5.113 Penjadwalan Produksi Produk Fatigon dan Fatigon Spirit untuk Mesin ConeWill.
Nama Mesin
Tanggal dan Waktu Operasi dimulai dan diselesaikan untuk Job ke2 3 1 Mulai
ConeWill
Tabel 5.114
Selesai
Mulai
Selesai
Mulai
Selesai
07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 8:20 8:50 11:55 13:40 13:40 15:25
Penjadwalan Produksi Produk Fatigon dan Fatigon Spirit untuk Mesin FBD Yen Chen.
Nama Mesin FBD Yen Chen
Tanggal dan Waktu Operasi dimulai dan diselesaikan untuk Job ke2 3 1 (4 batch awal) 1 (2 batch lanjut) Mulai Selesai Mulai Selesai Mulai Selesai Mulai Selesai 07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 08/06/05 08/06/05
8:50
10:10
13:40
18:20
18:20
21:30
7:30
9:10
148 Tabel 5.115
Penjadwalan Produksi Produk Fatigon dan Fatigon Spirit untuk Mesin Frewitt.
Nama Mesin Frewitt
Tanggal dan Waktu Operasi dimulai dan diselesaikan untuk Job ke2 3 (3 batch awal) 3 (3 batch lanjut) Mulai Selesai Mulai Selesai Mulai Selesai 07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 08/06/05 08/06/05
10:10
18:20
21:20
7:30
10:30
Tanggal dan Waktu Operasi dimulai dan diselesaikan Job ke1 (4 batch awal) 1 (2 batch lanjut) Mulai Selesai Mulai Selesai 08/06/05 08/06/05 08/06/05 08/06/05 10:30 13:00 13:00 14:30
Nama Mesin Frewitt
Tabel 5.116
11:10
Penjadwalan Produksi Produk Fatigon dan Fatigon Spirit untuk Mesin Spafil Mixer.
Nama Mesin
Spafil Mixer
Tanggal dan Waktu Operasi dimulai dan diselesaikan untuk Job ke2 3 (3 batch awal) 3 (3 batch lanjut) Mulai Selesai Mulai Selesai Mulai Selesai 07/06/05 07/06/05 08/06/05 08/06/05 08/06/05 08/06/05
Nama Mesin
Spafil Mixer
11:10
11:50
7:30
8:25
10:30
11:25
Tanggal dan Waktu Operasi dimulai dan diselesaikan Job ke1 (4 batch awal) 1 (2 batch lanjut) Mulai Selesai Mulai Selesai 08/06/05 08/06/05 08/06/05 08/06/05 13:00 14:25 14:30 15:25
149
Tabel 5.117
Penjadwalan Produksi Produk Fatigon dan Fatigon Spirit untuk Mesin Jemco 39 dan Sejong 37
2
Nama Mesin Mulai Jemco 39
Berat Input Jumlah Output Sejong 37
Berat Input Jumlah Output Total berat produk Total Tablet
Tanggal dan Waktu Operasi dimulai dan diselesaikan untuk Job ke3 (3 batch awal) 3 (3 batch lanjut) 1 (4 batch awal) 1 (2 batch lanjut) Selesai
Mulai
Selesai
Mulai
Selesai
Mulai
Selesai
Mulai
Selesai
07/06/05 07/06/05 08/06/05 08/06/05 08/06/05 08/06/05 08/06/05 08/06/05 09/06/05 09/06/05 11:50
13:29
8:25
12:21 12:21 16:17 16:17 21:22 7:30 10:18 75 kg 225 kg 225 kg 300 kg 150 kg 100.000 kaplet 300.000 kaplet 300.000 kaplet 400.000 kaplet 200.000 kaplet 07/06/05 07/06/05 08/06/05 08/06/05 08/06/05 08/06/05 08/06/05 08/06/05 09/06/05 09/06/05 11:50
13:29
8:25
75 kg 100.000 kaplet 150 kg 200.000 kaplet
12:21 12:21 16:17 225 kg 225 kg 300.000 kaplet 300.000 kaplet 900 kg 1.200.000 kaplet
16:17 21:22 7:30 10:18 300 kg 150 kg 400.000 kaplet 200.000 kaplet 900 kg 1.200.000 kaplet
150
Tabel 5.118 Penjadwalan Produksi Produk Fatigon dan Fatigon Spirit untuk Mesin Sejong Coating dan Thai Coater.
2
Nama Mesin Mulai Sejong Coating
Berat Input Jumlah Output Thai Coater
Berat Input Jumlah Output Total berat produk Total Tablet
Tanggal dan Waktu Operasi dimulai dan diselesaikan untuk Job ke3 (3 batch awal) 3 (3 batch lanjut) 1 (4 batch awal) 1 (2 batch lanjut) Selesai
Mulai
Selesai
Mulai
Selesai
Mulai
Selesai
Mulai
Selesai
07/06/05 07/06/05 08/06/05 08/06/05 08/06/05 08/06/05 09/06/05 09/06/05 09/06/05 09/06/05 13:29 14:11 12:21 14:05 16:17 18:01 7:30 9:45 10:18 11:31 93,75 kg 281,25 kg 281,25 kg 375 kg 187,5 kg 125.000 kaplet 375.000 kaplet 375.000 kaplet 500.000 kaplet 250.000 kaplet 07/06/05 07/06/05 08/06/05 08/06/05 08/06/05 08/06/05 09/06/05 09/06/05 09/06/05 09/06/05 13:29 14:11 56,25 kg 75.000 kaplet 150 kg 200.000 kaplet
12:21 14:05 16:17 18:01 168,75 kg 168,75 kg 225.000 kaplet 225.000 kaplet 900 kg 1.200.000 kaplet
7:30
9:45
10:18 11:31 225 kg 112,5 kg 300.000 kaplet 150.000 kaplet 900 kg 1.200.000 kaplet
151 Penjadwalan Produksi Mixadin
Berikut adalah tabel perhitungan penjadwalan produksi produk Mixadin untuk keseluruhan batch yang direncanakan, yaitu 1 batch. Waktu proses tiap mesin diperoleh dari tabel 5.71. Tabel 5.119 Penjadwalan Produksi untuk Produk Mixadin Tanggal dan Waktu Operasi dimulai dan selesai pada Jenis Mesin Turbo Mixer 1&2 Loedige Mixer FBD Glatt OSC
Loedige
Batch Mulai 1
Selesai
Mulai
Selesai
Mulai
Selesai
Mulai
Selesai
Mulai
Selesai
07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 11:30 11:57 11:57 12:29 12:29 13:29 13:29 14:24 14:24 14:59
Tabel 5.120 Penjadwalan Produksi Produk Mixadin untuk Mesin 2P33
Batch 1 Total berat produk Kumulatif berat produk Total Tablet Kumulatif total tablet
Tanggal dan Waktu Operasi dimulai dan selesai pada Jenis Mesin 2P33 2P33 2P33 2P33 Mulai Selesai Mulai Selesai Mulai Selesai Mulai Selesai 07/06/05 07/06/05 08/06/05 08/06/05 08/06/05 08/06/05 09/06/05 09/06/05 14:59 21:30 7:30 15:55 15:55 21:30 7:30 15:55 45,75 kg 60 kg 38,7 kg 60 kg 45,75 kg 105.75 kg 144,45 kg 204,45 kg 228.750 tablet 300.000 tablet 193.500 tablet 300.000 tablet 228.750 tablet 528.750 tablet 722.250 tablet 1.022.250 tablet
152 Tabel 5.120 Penjadwalan Produksi Produk Mixadin untuk Mesin 2P33 (lanjutan)
Batch
1 Total berat produk Kumulatif berat produk Total Tablet Kumulatif total tablet
Tanggal dan Waktu Operasi dimulai dan selesai pada Jenis Mesin 2P33 2P33 Mulai Selesai Mulai Selesai 9/6/2005 9/6/2005 10/6/2005 10/6/2005 15:55 21:30 7:30 15:30 38,7 kg 56,85 kg 243,15 kg 300 kg 193.500 tablet 284.250 tablet 1.215.750 tablet 1.500.000 tablet
Penjadwalan Produksi Mixagrip
Berikut adalah penjadwalan produksi Mixagrip dimana waktu proses tersebut diperoleh berdasarkan tabel 5.53 dan tabel 5.54. Tabel 5.121 Penjadwalan Produksi Produk Mixagrip untuk Mesin Turbo Mixer Tanggal dan Waktu Operasi dimulai dan diselesaikan untuk Batch ke1 2 3 4 Mulai Selesai Mulai Selesai Mulai Selesai Mulai Selesai 07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 Turbo Mixer 1 11:57 12:19 12:19 12:31 12:31 12:53 12:53 13:15 Nama Mesin
Nama Mesin Turbo Mixer 1
Nama Mesin Turbo Mixer 2
Tanggal dan Waktu Operasi dimulai dan diselesaikan untuk Batch ke5 6 7 Mulai Selesai Mulai Selesai Mulai Selesai 07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 13:15 13:37 13:37 13:59 13;59 14:21
Tanggal dan Waktu Operasi dimulai dan diselesaikan untuk Batch ke1 2 3 4 Mulai Selesai Mulai Selesai Mulai Selesai Mulai Selesai 07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 11:57 12:19 12:19 12:31 12:31 12:53 12:53 13:15
153 Tabel 5.121 Penjadwalan Produksi Produk Mixagrip untuk Mesin Turbo Mixer (lanjutan) Nama Mesin Turbo Mixer 2
Tanggal dan Waktu Operasi dimulai dan diselesaikan untuk Batch ke5 6 7 Mulai Selesai Mulai Selesai Mulai Selesai 07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 13:15 13:37 13:37 13:59 13;59 14:21
Tabel 5.122 Penjadwalan Produksi Produk Mixagrip untuk Mesin Loedige Mixer Tanggal dan Waktu Operasi dimulai dan diselesaikan untuk Batch ke1 2 3 4 Mulai Selesai Mulai Selesai Mulai Selesai Mulai Selesai Loedige 07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 Mixer 12:29 12:50 12:50 13:11 13:11 13:32 13:32 13:53 Nama Mesin
Nama Mesin Loedige Mixer
Tanggal dan Waktu Operasi dimulai dan diselesaikan untuk Batch ke5 6 7 Mulai Selesai Mulai Selesai Mulai Selesai 07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 13:53 14:14 14:14 14:35 14:35 14:56
Tabel 5.123 Penjadwalan Produksi Produk Mixagrip untuk Mesin FBD Eurovent Tanggal dan Waktu Operasi dimulai dan diselesaikan untuk Batch ke1 2 3 4 Mulai Selesai Mulai Selesai Mulai Selesai Mulai Selesai 07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 FBD Eurovent 12:50 14:00 14:00 15:10 15:10 16:20 16:20 17:30 Nama Mesin
Nama Mesin FBD Eurovent
Tanggal dan Waktu Operasi dimulai dan diselesaikan untuk Batch ke5 6 7 Mulai Selesai Mulai Selesai Mulai Selesai 07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 17:30 18:40 18:40 19:50 19:50 21:00
154 Tabel 5.124 Penjadwalan Produksi Produk Mixagrip untuk Mesin OSC Nama Mesin OSC
Tanggal dan Waktu Operasi dimulai dan diselesaikan untuk Batch ke1 2 3 4 Mulai Selesai Mulai Selesai Mulai Selesai Mulai Selesai 07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 14:00 14:55 15:10 16:05 16:20 17:15 17:30 18:25
Nama Mesin OSC
Tanggal dan Waktu Operasi dimulai dan diselesaikan untuk Batch ke5 6 7 Mulai Selesai Mulai Selesai Mulai Selesai 07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 08/06/05 08/06/05 18:40 19:35 19:50 20:45 7:30 8:25
Tabel 5.125 Penjadwalan Produksi Produk Mixagrip untuk Mesin Tumbling Mixer Tanggal dan Waktu Operasi dimulai dan diselesaikan untuk Batch ke1 2 3 4 Mulai Selesai Mulai Selesai Mulai Selesai Mulai Selesai Tumbling 07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 Mixer 14:55 15:40 16:05 16:50 17:15 18:00 18:25 19:10 Nama Mesin
Nama Mesin Tumbling Mixer
Tanggal dan Waktu Operasi dimulai dan diselesaikan untuk Batch ke5 6 7 Mulai Selesai Mulai Selesai Mulai Selesai 07/06/05 07/06/05 07/06/05 07/06/05 08/06/05 08/06/05 19:35 20:20 20:45 21:30 8:25 9:10
155
Tabel 5.126 Penjadwalan Produksi Produk Mixagrip untuk Mesin BB4 dan Rimek.
Nama Mesin Rimek Berat Input Jumlah Output BB4 (Pertama) Berat Input Jumlah Output BB4 (Kedua) Berat Input Jumlah Output Total berat produk kumulatif total berat Total Tablet Kumulatif total Tablet
Tanggal dan Waktu Operasi dimulai dan diselesaikan 07/06/05 08/06/05 09/06/05 Mulai Selesai Mulai Selesai Mulai Selesai Mulai Selesai 15:40 21:30 7:30 15:55 15:55 21:30 7:30 15:10 444,844 kg 657 kg 424 kg 629,54 kg 677.427 tablet 958.690 tablet 1.000.508 tablet 645.686 tablet 15:40 20:54 7:30 15:55 15:55 21:30 7:30 15:10 343,156 kg 526 kg 504,01 kg 339 kg 522.573 tablet 767.527 tablet 801.015 tablet 516.244 tablet 16:50 21:30 7:30 15:55 15:55 21:30 7:30 15:10 279,44 kg 526 kg 504,01 kg 339 kg 425.543 tablet 767.527 tablet 801.015 tablet 516.244 tablet 1.067,44 kg 2.811 kg 1637.56 kg 1.067,44 kg 3.878,44 kg 5516 kg 1.625.543 tablet 4.280.712 tablet 2.493.745 tablet 1.625.543 tablet 5.906.255 tablet 8.400.000 tablet
156 Berat 1 batch untuk bahan hasil proses pencampuran akhir dari Tumbling Mixer adalah 788 kg. Berdasarkan tabel 5.6 bahwa Purchase Order tanggal 6 Juni 2005, produk Mixagrip yang diperlukan adalah sebanyak 7 batch, sehingga total berat produk Mixagrip yang diproduksi adalah sebanyak 7 x 788 kg = 5516 kg. Dengan tujuan untuk meminimumkan makespan, maka sisa berat bahan hasil yang harus dicetak pada tanggal 9 Juni 2005 sebesar 1627,41 kg akan dibagikan sama rata untuk dimasukkan ke tiga mesin pencetakan yang memiliki kapasitas masingmasing, yaitu: BB4 (pertama dan kedua) berkapasitas 526 kg dan Rimek berkapasitas 657 kg. Hal ini dilakukan karena dengan pembagian rata pekerjaan (berat bahan) ini ke dalam ketiga mesin, maka makespan ketiga mesin pencetakan akan sama, sehingga total waktu penyelesaian pencetakan produk menjadi cepat. Sisa berat bahan yang akan dimasukkan ke masing-masing mesin pencetakan adalah: BB4 (pertama) =
526 x1627,41kg = 500,89 kg 526 + 526 + 657
BB4 (kedua)
=
526 x1627,41kg = 500,89 kg 526 + 526 + 657
Rimek
=
657 x1627,41kg = 625,63 kg 526 + 526 + 657
5.3
Analisis Data dan Pembahasan
5.3.1
Analisa Metode Berjalan
Penjadwalan produksi untuk produk Mixagrip, Fatigon, Fatigon Spirit, dan Mixadin yang ada di PT. Dankos Laboratories, Tbk saat ini belum memiliki metode yang jelas. Berdasarkan wawancara dengan manajer produksi I dan asisten manajer produksi I, pengurutan produk yang akan diproduksi saat ini adalah berdasarkan
157 pengalaman kerja, waktu penyelesaian produk diperkirakan sendiri oleh manajer produksi I. Perkiraan secara umum untuk menentukan urutan produk yang akan diproduksi adalah dengan cara memperhatikan jumlah produk yang akan diproduksi dan batas waktu (due date) yang diberikan. Misalkan due date pesanan yang diberikan hanya sedikit waktu, sedangkan jumlah yang dipesan adalah banyak, maka produk tersebut akan diprioritaskan diproduksi terlebih dahulu. Namun, apabila produk yang jumlah pesanannya hanya sedikit menurut manajer produksi I, dan waktu due date yang diberikan sedikit pula, maka produk tersebut juga kemungkinan diprioritaskan pertama. Sebagai contoh PO tanggal 30 Mei 2005, produk Mixagrip dipesan sebanyak 8.697.600 tablet, sehingga harus diproduksi sebanyak 8 batch, jumlah pesanan Mixagrip ini adalah jumlah yang terbesar di antara jumlah pesanan lainnya, dan memiliki due date yang paling cepat, maka produk Mixagrip adalah prioritas pertama untuk produksi. Sedangkan Fatigon dan Fatigon Spirit yang memiliki due date yang sama. Namun jumlah permintaan Fatigon lebih banyak daripada permintaan Fatigon Spirit, maka produk Fatigon akan diprioritaskan ke urutan kedua dan produk Fatigon Spirit diprioritaskan dalam urutan ketiga untuk diproduksi, kemudian disusul dengan produk Mixadin. Perkiraan penentuan urutan produk ini menyebabkan beberapa produk menjadi terlambat. Informasi ini dapat dilihat pada tabel lampiran 1: Metode penjadwalan untuk mesin percetakan, pihak perusahaan cenderung menitikberatkan pekerjaan ke mesin yang memiliki kapasitas produksi yang terbesar bila mesin pencetakan produk tersebut berjumlah dua atau lebih dan memiliki kapasitas produksi yang berbeda. Penjadwalan produksi dituliskan dalam bentuk Rencana Kerja Harian Produksi I. Namun, Rencana Kerja Harian Produksi I hanya menjadwalkan urutan produk yang
158 akan diproduksi dengan operator mesin yang bertanggungjawab pada proses mesin tersebut. Sedangkan hal detil seperti tanggal mulai, jam mulai produksi, tanggal selesai dan jam selesai produksi tiap mesin tidak dicantumkan.
5.3.2
Analisa Metode Usulan
Metode penjadwalan produksi usulan yang diberikan kepada perusahaan mencakup 4 metode. Langkah pertama adalah menggunakan metode Earliest Due Date. Dengan metode EDD ini, keempat produk akan diurutkan menurut due date yang paling awal hingga paling akhir. Hal ini dilakukan karena pada tahap pertama, mesin yang digunakan adalah sama untuk semua produk tersebut, yaitu Turbo Mixer sehingga metode EDD digunakan dengan maksud untuk menentukan produk mana yang masuk proses mesin tersebut terlebih dahulu. Kemudian di tahap selanjutnya, keempat produk akan masuk pada mesin-mesin yang berlainan. Masalah timbul ketika produk Fatigon dan Fatigon Spirit memiliki due date yang sama, sehingga kedua produk ini perlu ditentukan urutan produksinya melalui metode lain. Metode lain yang diusulkan adalah metode Campbell, Dudek and Smith (CDS), yang dibandingkan dengan metode ASLAN’S Frequency, dan ASLAN’S Point. Ketiga metode ini bertujuan sama, yaitu menentukan urutan dari banyak pekerjaan yang ada dengan memperhatikan makespan mesin yang paling kecil. Ketiga metode ini digunakan dengan syarat bahwa mesin-mesin yang digunakan pada setiap tahapan proses untuk semua pekerjaan adalah sama. Produk Fatigon dan Fatigon Spirit memiliki jumlah pesanan yang banyak dapat dibagi menjadi beberapa batch-batch besar. Dalam pembahasan sebelumnya, beberapa batch yang disatukan dinamakan sebagai job. Dari kumpulan job yang ada, masing-masing job diurutkan dan diperbandingkan makespan-
159 nya dengan metode masing-masing. Kemudian urutan terpilih dari masing-masing ketiga metode diperbandingkan kembali untuk mendapatkan urutan dengan makespan yang terkecil pula. Untuk mesin pencetakan produk Mixagrip, Fatigon, dan Fatigon Spirit Pembagian masukan bahan ke mesin pencetakan Mixagrip diprioritaskan pada mesin Rimek, karena mesin Rimek berkapasitas input yang lebih besar daripada kapasitas meisn BB4 meskipun kedua jenis mesin memiliki waktu proses yang sama untuk kapasitas maksimumnya. Pada akhirnya batch yang terakhir masuk ke dalam mesin pencetakan akan dibagi sama rata dengan mesin BB4. Hal ini dilakukan untuk memperkecil makespan pekerjaan pada mesin pencetakan Sedangkan untuk mesin pencetakan Fatigon dan Fatigon Spirit, pembagian masukan bahan cetakan adalah sama untuk tiap mesin pencetakan yang ada, yaitu dengan cara membagi sama rata bahan masukan sesuai dengan perbandingan tingkat kapasitas mesin yang ada. Hal ini dapat menyebabkan makespan sama untuk pekerjaan di mesin-mesin pencetakan yang ada, tujuannya adalah makespan yang diperoleh akan lebih kecil dibandingkan dengan penitikberatan pada salah satu jenis mesin pencetakan. Metode usulan yang dibahas pada kasus sebelumnya dapat ditunjukkan dalam Gantt Chart berikut:
160
Gambar 5.1 Gantt Chart Penjadwalan Produksi Produk Mixagrip dengan Metode Usulan untuk PO 30 Mei 2005
Gambar 5.2 Gantt Chart Penjadwalan Produksi Produk Fatigon dan Fatigon Spirit dengan Metode Usulan untuk PO 30 Mei 2005
Gambar 5.3 Gantt Chart Penjadwalan Produksi Produk Mixadin dengan Metode Usulan untuk PO 30 Mei 2005
161 5.3.3
Perbandingan Metode Usulan dengan Metode Berjalan.
Metode berjalan saat ini yang mengurutkan produksi berdasarkan jumlah pesanan terbanyak dengan pengaruh due date tercepat ternyata memperpanjang waktu proses, sehingga menyebabkan keterlambatan waktu penyelesaian. Keterlambatan ini dapat diatasi dengan metode Earliest Due Date, yaitu pekerjaan yang jatuh temponya paling pendek akan dipilih lebih dulu. Untuk due date yang sama, seperti produk Fatigon dan Fatigon Spirit, dan kedua produk memiliki serangkaian tahapan proses dengan melalui mesin-mesin yang sama, dapat diurutkan produksinya berdasarkan metode usulan Campbell, Dudek and Smith (CDS), ASLAN’S Frequency, dan ASLAN’S Point. Ketiga metode ini mampu menghasilkan makespan pekerjaan yang lebih kecil dibandingkan dengan metode berjalan yang mengurutkannya berdasarkan intuisi pihak perusahaan. Berdasarkan tabel lampiran 1 dan lampiran 2, dapat dibandingkan kedua hasil metode. Terbukti bahwa metode usulan mampu memperkecil waktu penyelesaian produk yang ada. Metode berjalan yang saat ini digunakan perusahaan masih menghasilkan keterlambatan penyelesaian pada beberapa produk, dan keterlambatan tersebut mampu diatasi dengan metode usulan.
5.3.4
Usul Penerapan Metode Usulan
Penerapan metode usulan dengan penjadwalan produksinya secara detil, seperti jam mulai produksi, jam selesai produksi, tanggal mulai produksi dan tanggal selesai produksi dapat dilakukan dengan menggunakan sebuah sistem. Adapun pengembangan sistem penjadwalan produksi dengan metode usulan ini akan dibahas pada subbab berikut.