Bab 5 Analisis Tegangan Ultimate dan Analisis Penambahan Tumpuan Pipa
Sistem perpipaan dikatakan telah mengalami kegagalan, salah satu alasannya jika tegangan yang terjadi pada sistem perpipaan tersebut lebih besar dari tegangan yang diijinkan oleh Code perpipaan yang dipakai sebagai acuan perancangan sistem perpipaan tersebut. Metode membandingkan tegangan aktual yang terjadi pada sistem perpipaan dengan tegangan ijin sesuai dengan Code biasa disebut dengan metode Code stress check. Metode inilah yang umum digunakan dalam melakukan analisis tegangan pada sistem perpipaan. Nilai tegangan ijin pada Code adalah lebih rendah bila dibandingkan nilai tegangan yield (SMYS) yang dimiliki material pipa tersebut. Nilai SMYS sistem perpipaan menunjukan basarnya tegangan maksimum yang mampu ditahan oleh material sistem perpipaan sampai saat terjadinya deformasi plastis pada sistem perpipaan. Pada saat sistem perpipaan telah mengalami deformasi plastis, kemungkinan besar telah terjadi crack pada titik-titik kritis pada pipa yang akan memicu terjadinya kebocoran fluida proses ke lingkungan di luar dinding pipa. Analisis perbandingan antara tegangan aktual yang terjadi pada pipa terhadap nilai SMYS material pipa disebut sebagai analisis tegangan ultimate. Pada sistem perpipaan, pamasangan tumpuan pipa betujuan untuk menahan seluruh beban berat sistem perpipaan agar tidak terjadi buckling dan menjaga sistem perpipaan agar tidak mengalami dislokasi dari rute perancangan. Pada sistem perpipaan yang telah lama beroperasi dan mengalami kegagalan karena adanya overstress, penambahan atau pencopotan tumpuan yang telah terpasang di dekat lokasi overstress, dianalisis mampu menurunkan nilai tegangan yang terjadi, sehingga sistem perpipaan kembali berada pada status yang aman untuk beroperasi. Sehingga analisis penambahan atau pencopotan tumpuan pipa ini termasuk dalam tindakan mitigasi untuk menghidarkan sistem perpipaan dari
94
resiko mengalami kegagalan yang dapat merugikan perusahaan pemilik pipa dan membahayakan makhluk hidup di lingkungan sekitar sistem perpipaan.
5.1 Analisis Tegangan Ultimate Sistem Perpipaan pada Topside Platform Analisis tegangan ultimate dilakukan dengan melakukan perhitungan tegangan aktual yang terjadi pada sistem perpipaan dengan jenis pembebanan kombinasi, yaitu terdiri atas beban sustain, beban ekspansi dan beban akibat subsidence. Pada analisis ultimate ini, beban akibat subsidence dijadikan sebagai parameter yang diubah-ubah nilainya berdasarkan nilai subsidence rate platform, sedemikian hingga dalam perhitungan dihasilkan nilai tegangan aktual pipa yang sama dengan nilai tegangan yield material pipa (SMYS). Subsidence rate platform merupakan nilai penurunan platform yang terjadi per satuan waktu, yang diukur melalui metode GPS (Global Positioning System). Asumsi utama dalam analisis tegangan ultimate ini, bahwa subsidence rate yang terjadi pada platform-paltform di area Lima adalah konstan, tidak terjadi anomali terhadap nilai subsidence rate dari waktu ke waktu. Hasil akhir yang didapatkan dari analisis tegangan ultimate ini adalah prediksi umur sistem perpipaan sampai saat sistem perpipaan mengalami kegagalan ultimate, yaitu nilai tegangan aktual yang terjadi pada sistem perpipaan telah sama dengan nilai tegangan yield material pipa (SMYS).
5.1.1
3" Liquid Out of Test Separator from LA-Well to L. Process Pada analisis tegangan dalam bab III, sistem perpipaan 3" Liquid Out of Test
Separator from LA-Well to L. Process berada dalam kondisi aman, artinya pada kondisi operasi tidak ada nilai tegangan aktual yang melebihi tegangan ijin material pipa sesuai dengan Code ASME B31.3. Dalam analisis tegangan ultimate ini, akan dilakukan iterasi perhitungan tegangan aktual pipa pada pembebanan kombinasi dengan parameter perubah nilai displacement yang ditentukan berdasarkan nilai subsidence rate yang terjadi. Dari nilai-nilai tegangan hasil iterasi tersebut, kemudian dilakukan perbadingan antara nilai tegangan aktual pada sistem perpipaan dengan nilai tegangan yield material pipa. Waktu yang
95
diperlukan supaya nilai tegangan aktual sistem perpipaan yang terjadi sama dengan tegangan yield material pipa menunjukan sisa umur sistem perpipaan 3" Liquid Out of Test Separator from LA-Well to L. Process. Pada gambar 5.1 berikut ditunjukan pemodelan sistem perpipaan 3" Liquid Out of Test Separator from LA-Well to L. Process dan nilai subsidence rate yang terjadi pada platform LA-Well dan L. Process. LA Well P/F
Bridge Area
0.53 in/month
L. PROCESS
0.44 in/month Gambar 5.1 Subsidence rate line 3" Liquid Out of Test Separator from LA-Well to L. Process(1)
Dari analisis tegangan ultimate yang telah dilakukan dengan menggunakan software perpipaan AutoPIPE 2004, maka prediksi sisa umur dan nilai tegangan aktual yang terjadi pada sistem perpipaan 3" Liquid Out of Test Separator from LA-Well to L. Process dapat ditunjukan pada tabel 5.1 berikut ini: Tabel 5.1 Prediksi sisa umur dan tegangan aktual sistem perpipaan 3" Liquid Out of Test Separator from LA-Well to L. Process(1) Remaining Life (month)
Load
stress (psi)
Yield stress (psi)
ratio
120
combined
22208
35000
0.63
180
combined
24998
35000
0.71
270
combined
34855
35000
1.00
300
combined
37455
35000
1.07
96
Dari tabel hasil analisis tegangan ultimate di atas, diketahui bahwa sistem perpipaan 3" Liquid Out of Test Separator from LA-Well to L. Process diprediksi memiliki sisa umur 270 bulan (22.5 tahun) untuk mengalami kegagalan terhadap nilai tegangan yield material pipa (SMYS). Gambar 5.2 menunjukan kontur tegangan dan rasio tegangan aktual terhadap tegangan yield material pipa, yang terjadi pada saat sistem perpipaan telah mengalami kegagalan terhadap tegangan yield (SMYS).
0.99 0.99
Gambar 5.2 Kontur tegangan dan rasio tegangan line 3" Liquid Out of Test Separator from LAWell to L. Process terhadap SMYS(1)
Pada kontur tegangan diatas terdapat lokasi pipa yang mengalami tegangan berlebih, yang ditunjukan dengan kontur berwarna merah. Nilai-nilai tegangan aktual yang terjadi pada pada lokasi pipa, yang berharga maksimum dapat ditunjukan pada tabel 5.2 sebagai berikut:
97
Tabel 5.2 Tegangan aktual sistem perpipaan 3" Liquid Out of Test Separator from LA-Well to L. Process pada analisis tegangan ultimate(1)
Point
Load
Actual Stress (psi)
Yield Stress (psi)
Ratio
Elbow Combined
34696
35000
0.99
Pipe Combined
31405
35000
0.90
Pipe Combined
25346
35000
0.72
Pipe Combined
28836
35000
0.82
34855
35000
0.99
tee
5.1.2
Combined
10" & 12" Gas Line from Production & Test Header at LA-Well to L.Process Pada analisis tegangan dalam bab III, sistem perpipaan 10" & 12" Gas Line
from Production & Test Header at LA-Well to L.Process diketahui telah mengalami kegagalan terhadap tegangan ijin sesuai Code ASME B31.3. Pada analisis tegangan ultimate berikut akan dilakukan iterasi perhitungan untuk mendapatkan sisa umur sistem perpipaan 10" & 12" Gas Line from Production & Test Header at LA-Well to L.Process, yaitu waktu yang diperlukan sistem perpipaan untuk mengalami kegagalan dengan penambahan beban displacement akibat subsidence. Gambar 5.3 berikut menunjukan pemodelan dan nilai subsidence rate yang terjadi pada sistem perpipaan 10" & 12" Gas Line from Production & Test Header at LA-Well to L.Process.
98
LA Well P/F
Bridge Area
L Process
0.53 in/month
0.44 in/month Gambar 5.3 Subsidence rate line 10" & 12" Gas Line from Production & Test Header at LA-Well to L.Process(1)
Dari analisis tegangan ultimate yang telah dilakukan dengan menggunakan software perpipaan AutoPIPE 2004, maka prediksi sisa umur dan nilai tegangan aktual yang terjadi pada sistem perpipaan 10" & 12" Gas Line from Production & Test Header at LA-Well to L.Process dapat ditunjukan pada tabel 5.3 berikut ini: Tabel 5.3 Prediksi sisa umur dan tegangan aktual sistem perpipaan 10" & 12" Gas Line from Production & Test Header at LA-Well to L.Process(1) Remaining Life (month)
Load
stress (psi)
Yield stress (psi)
ratio
90
combined
19059
35000
0.54
180
combined
27597
35000
0.79
260
combined
32739
35000
0.94
300
combined
35341
35000
1.01
Dari tabel hasil analisis tegangan ultimate di atas, diketahui bahwa sistem perpipaan 10" & 12" Gas Line from Production & Test Header at LA-Well to L.Process diprediksi memiliki sisa umur 300 bulan (25 tahun) untuk mengalami kegagalan terhadap nilai tegangan yield material pipa (SMYS). Gambar 5.4 99
menunjukan kontur tegangan t daan rasio teg gangan aktuual terhadapp tegangan yield material pipa, p yang teerjadi pada saat sistem m perpipaan telah menggalami kegaagalan terhadap teegangan yieeld (SMYS)).
1.011
Gambar 5.4 5 Kontur teggangan dan raasio tegangan line 10" & 122" Gas Line frrom Productio on & Test Heaader at LA-Weell to L.Processs(1)
Padaa kontur teggangan diataas terdapat lokasi pipaa yang menngalami tegaangan berlebih, yang y ditunjjukan denggan kontur berwarna merah. m Nilaai-nilai tegaangan aktual yanng terjadi pada padaa lokasi pipa, yang berharga b m maksimum dapat ditunjukann pada tabell 5.4 sebagaai berikut: Tab bel 5.4 Teganggan aktual sisttem perpipaan n 10" & 12" Gas G Line from P Production & Test Header at a LA-Well to L.Process L pad da analisis teggangan ultimatte(1)
Pointt
Load
Actuaal Stress (p psi)
Yield Streess (psi)
Ratio
Elbow w Combineed
300630
350000
0.88
Elbow w Combineed
300627
350000
0.88
Elbow w Combineed
35341
350000
1.01
244727
350000
0.71
Pipe
Combineed
100
5.1.3
Kombinasi Antara 18" Gas Line from LP-V2 and LP-V3 at L. Process to V-1 at L.Comp., 8" Mol 3 Phase from LA-Well to L.Process, dan 6” Gas Out Test Separator from LA-Well To L.Process
Pada analisis tegangan dalam bab III, sistem perpipaan 18" Gas Line from LP-V2 and LP-V3 at L. Process to V-1 at L.Comp., 8" Mol 3 Phase from LA-Well to L.Process, dan 6” Gas Out Test Separator from LA-Well To L.Process diketahui telah mengalami kegagalan terhadap tegangan ijin sesuai Code ASME B31.3. Pada analisis tegangan ultimate berikut akan dilakukan iterasi perhitungan untuk mendapatkan sisa umur sistem perpipaan 18" Gas Line from LP-V2 and LPV3 at L. Process to V-1 at L.Comp., 8" Mol 3 Phase from LA-Well to L.Process, dan 6” Gas Out Test Separator from LA-Well To L.Process, yaitu waktu yang diperlukan sistem perpipaan untuk mengalami kegagalan dengan penambahan beban displacement akibat subsidence. Gambar 5.5 berikut menunjukan pemodelan dan nilai subsidence rate yang terjadi pada sistem perpipaan 18" Gas Line from LP-V2 and LP-V3 at L. Process to V-1 at L.Comp., 8" Mol 3 Phase from LA-Well to L.Process, dan 6” Gas Out Test Separator from LA-Well To L.Process.
101
LA Well P/F
L.Process
0.53 in/month L. Compressor
0.44 in/month
0.52 in/month
Gambar 5.5 Subsidence rate line 18" Gas Line from LP-V2 and LP-V3 at L. Process to V-1 at L.Comp., 8" Mol 3 Phase from LA-Well to L.Process, dan 6” Gas Out Test Separator from LAWell To L.Process (1)
Dari analisis tegangan ultimate yang telah dilakukan dengan menggunakan software perpipaan AutoPIPE 2004, maka prediksi sisa umur dan nilai tegangan aktual yang terjadi pada sistem perpipaan 18" Gas Line from LP-V2 and LP-V3 at L. Process to V-1 at L.Comp., 8" Mol 3 Phase from LA-Well to L.Process, dan 6” Gas Out Test Separator from LA-Well To L.Process dapat ditunjukan pada tabel 5.5 berikut ini: Tabel 5.5 Prediksi sisa umur dan tegangan aktual sistem perpipaan 18" Gas Line from LP-V2 and LP-V3 at L. Process to V-1 at L.Comp., 8" Mol 3 Phase from LA-Well to L.Process, dan 6” Gas Out Test Separator from LA-Well To L.Process (1)
Yield stress
Remaining Life (month)
Load
stress (psi)
(psi)
ratio
60
combined
33843
35000
0.97
90
combined
34007
35000
0.97
100
combined
34060
35000
0.97
120
combined
34540
35000
0.99
102
Dari tabel hasill analisis teegangan ulttimate di attas, diketahuui bahwa sistem s P-V2 and LP P-V3 at L. Process to V-1 at L.C Comp., perpipaan 18" Gas Line from LP 8" Mol 3 Phase P from m LA-Well too L.Processs, dan 6” Gas G Out Testt Separatorr from LA-Well To T L.Processs dipredikssi memiliki sisa umur 120 bulan ((10 tahun) untuk u mengalam mi kegagalaan terhadapp nilai teg gangan yielld materiall pipa (SM MYS). Gambar 5.6 5 menunjuukan kontuur tegangan n dan rasioo tegangan aktual terh hadap tegangan yield mateerial pipa, yang terjaadi pada saaat sistem perpipaan telah mengalam mi kegagalann terhadap tegangan yieeld (SMYS)).
0.83
0.99
0.72 2
Gambar 5..6 Kontur tegaangan dan rasiio tegangan liine 18" Gas Line L from LP-V V2 and LP-V3 3 at L. Process to t V-1 at L.Coomp., 8" Mol 3 Phase from LA-Well to L..Process, dan 6” Gas Out Test T Separatorr from LA-Weell To L.Processs (1)
Padaa kontur teggangan diataas terdapat lokasi pipaa yang menngalami tegaangan berlebih, yang y ditunjjukan denggan kontur berwarna merah. m Nilaai-nilai tegaangan
103
aktual yanng terjadi pada padaa lokasi pipa, yang berharga b m maksimum dapat ditunjukann pada tabell 5.6 sebagaai berikut: Taabel 5.6 Teganngan aktual sisstem perpipaaan 18" Gas Linne from LP-V22 and LP-V3 at a L. Process to t V-1 at L.Coomp., 8" Mol 3 Phase from LA-Well to L..Process, dan 6” Gas Out Test T Separator from fr LA-Well To T L.Process pada analisis tegangan ultim mate(1)
Poin nt
Load d
Actual Stress
Elboow Combinned
Yield Strress (psi)
Ratio
344539
350000
0.99
( (psi)
Teee
Combinned
31405
350000
0.83
Teee
Combinned
25346
350000
0.72
5.2 Analissis Penamb bahan Tum mpuan Sistem Perpipaan pada Toopside Platfform Penaambahan tuumpuan pippa pada siistem perpiipaan, di ddekat titik yang mengalam mi pembebaanan berlebbih (overstrress), dilakuukan dengaan tujuan untuk u menurunkkan nilai teggangan aktual yang terjadi sehinggga sistem peerpipaan kem mbali berada paada kondisi yang amann untuk berroperasi. Tiindakan inii dapat diarrtikan juga sebaagai tindakaan mitigasi untuk meengurangi teerjadinya rresiko kegaagalan sistem perrpipaan akibbat adanya pembebanan p n berlebih. Dalaam sistem perpipaan p paada umumn nya, digunakkan dua jennis tumpuan n pipa untuk mennahan bebann berat seluuruh sistem perpipaan. Dua jenis ttumpuan terrsebut antara lainn, rest suppoort dan guiddesupport, seperti s ditunnjukan padaa gambar 5.7 dan 5.8 di baw wah ini:
(5) Gam mbar 5.7 Rest support s
Gamb bar 5.8 Guidessupport (5)
104
Tumpuan jenis rest support menahan pipa dalam arah vertikal ke bawah saja, sehingga pipa masih bisa bergerak bebas ke arah horizontal kiri, horizontal kanan, vertikal atas dan arah longitudinal sejajar sumbu pipa. Sedangkan tumpuan jenis guide support menahan pipa dalam 4 arah gerak, yaitu vertikal atas dan bawah serta horizontal kiri dan kanan, tetapi pipa masih dapat bergerak pada arah longitudinal sejajar sumbu pipa. Pemakaian 2 jenis tumpuan pipa ini disesuaikan dengan kondisi pembebanan pada kondisi operasi yang ada pada sistem perpipaan dan disesuaikan pula dengan space yang tersedia pada topside platform. Analisis penambahan tumpuan ini dilakukan terhadap sistem perpipaan yang mengalami kegagalan pada analisis tegangan akibat beban sustain, beban ekspansi dan beban akibat subsidence. Dari analisis tegangan pada Bab III, terdapat dua sistem perpipaan yang mengalami kegagalan pada kondisi operasi, anatara lain: 1. 10" & 12" Gas Line from Production & Test Header at LA-Well to L.Process. 2. 18" Gas Line from LP-V2 and LP-V3 at L. Process to V-1 at L.Comp., 8" Mol 3 Phase from LA-Well to L.Process, dan 6” Gas Out Test Separator from LAWell To L.Process. Penyajian analisis penambahan tumpuan pada sistem perpipaan ini di mulai dari penunjukan lokasi pemasangan tumpuan pipa yang baru dan jenis tumpuan yang digunakan pada gambar isometrik. Kemudian dilanjutkan dengan penyajian penambahan tumpuan pada model sistem perpiaan menggunakan software AutoPIPE 2004. Terakhir, disajikan analisis tegangan yang terjadi pada sistem perpipaan setelah dilakukan penambahan tumpuan pipa pada sistem perpipaan itu. Hasil tegangan yang terjadi disajikan dalam bentuk tabel sehingga dapat dibandingkan nilai-nilai tegangan maksimum yang terjadi sebelum dan setelah dilakukan penambahan tumpuan pipa pada sistem perpipaan.
105
5.2.1 10" & 12" Gas Line from Production & Test Header at LA-Well to L.Process Berdasarkan analisis tegangan dalam Bab III, sistem perpipaan 10" & 12" Gas Line from Production & Test Header at LA-Well to L.Process telah mengalami kegagalan akibat tegangan berlebih pada kondisi operasinya. Penambahan tumpuan pipa pada beberapa lokasi di dekat titik overstress diharapkan mampu menurunkan nilai tegangan yang terjadi. Pada gambar 5.9 berikut menunjukan lokasi penambahan tumpuan pipa melalui gambar isometrik sistem perpipaan 10" & 12" Gas Line from Production & Test Header at LA-Well to L.Process.
Add the rest support at here
Gambar 5.9 Lokasi penambahan tumpuan pipa pada gambar isometrik 10" & 12" Gas Line from Production & Test Header at LA-Well to L.Process(1)
Lokasi penambahan tumpuan pipa pada gambar isometrik sistem perpipaan 10" & 12" Gas Line from Production & Test Header at LA-Well to L.Process tersebut kemudian dapat diaplikasikan ke pemodelan sistem perpipaan pada AutoPIPE 2004 seperti ditunjukan pada gambar 5.10 sebagai berikut:
106
Gambar 5.10 Pemodelan penambahan tumpuan pipa pada gambar isometrik 10" & 12" Gas Line from Production & Test Header at LA-Well to L.Process(1)
Dari pemodelan penambahan tumpuan pipa tersebut, kemudian dilakukan analisis tegangan yang terjadi berdasarkan Code ASME B31.3. Nilai-nilai tegangan aktual yang terjadi diharapkan akan mengalami penurunan sehingga sistem perpipaan kembali berada pada kondisi yang aman untuk beropeasi. Kontur tegangan yang dihasilkan dari analisis tegangan yang telah dilakukan ditunjukan pada gambar 5.11 sebagai berikut:
Gambar 5.11 Kontur tegangan setelah penambahan tumpuan pada line 10" & 12" Gas Line from Production & Test Header at LA-Well to L.Process(1)
107
Pada analisis tegangan yang telah dilakukan, didapatkan nilai-nilai tegangan yang berada dibawah nilai tegangan ijin Code ASME B31.3, sehingga sistem perpipaan 10" & 12" Gas Line from Production & Test Header at LA-Well to L.Process berada pada kondisi yang aman untuk beroperasi. Nilai-nilai tegangan aktual dan rasio tegangan maksimum yang terjadi ditujukan pada tabel 5.7 di bawah ini: Tabel 5.7 Tegangan aktual sebelum dan setelah analisis penambahan tumpuan pipa pada sistem perpipaan 10" & 12" Gas Line from Production & Test Header at LA-Well to L.Process(1) Stress Before Adding Supports (psi)
Allowable Stress (psi)
Ratio
Stress After Adding Supports (psi)
Allowable Stress (psi)
Ratio
Combined
16887
15000
1.13
14609
15000
0.97
Combined
15510
15000
1.03
14090
15000
0.94
Combined
13230
15000
0.88
8296
15000
0.55
Combined
14757
15000
0.98
9103
15000
0.61
Load
5.2.2
Kombinasi Antara 18" Gas Line from LP-V2 and LP-V3 at L. Process
to V-1 at L.Comp., 8" Mol 3 Phase from LA-Well to L.Process, dan 6” Gas Out Test Separator from LA-Well To L.Process Berdasarkan analisis tegangan dalam Bab III, sistem perpipaan 18" Gas Line from LP-V2 and LP-V3 at L. Process to V-1 at L.Comp., 8" Mol 3 Phase from LAWell to L.Process, dan 6” Gas Out Test Separator from LA-Well To L.Process telah mengalami kegagalan akibat tegangan berlebih pada kondisi operasinya. Penambahan tumpuan pipa pada beberapa lokasi di dekat titik overstress diharapkan mampu menurunkan nilai tegangan yang terjadi. Pada gambar 5.12 berikut menunjukan lokasi penambahan tumpuan pipa melalui gambar isometrik sistem perpipaan 18" Gas Line from LP-V2 and LP-V3 at L. Process to V-1 at L.Comp., 8" Mol 3 Phase from LA-Well to L.Process, dan 6” Gas Out Test Separator from LA-Well To L.Process.
108
Add the guide support at here
Add the guide support at here
Gambar 5.12 Lokasi penambahan tumpuan pipa pada gambar isometrik 18" Gas Line from LP-V2 and LP-V3 at L. Process to V-1 at L.Comp., 8" Mol 3 Phase from LA-Well to L.Process, dan 6” Gas Out Test Separator from LA-Well To L.Process (1)
Lokasi penambahan tumpuan pipa dan jenis tumpuan pipa yang digunakan pada gambar isometrik sistem perpipaan 18" Gas Line from LP-V2 and LP-V3 at L. Process to V-1 at L.Comp., 8" Mol 3 Phase from LA-Well to L.Process, dan 6” Gas Out Test Separator from LA-Well To L.Process tersebut kemudian dapat diaplikasikan ke pemodelan sistem perpipaan pada AutoPIPE 2004 seperti ditunjukan pada gambar 5.13 sebagai berikut:
109
Gambar 5.13 Pemodelan penambahan tumpuan pipa pada 18" Gas Line from LP-V2 and LP-V3 at L. Process to V-1 at L.Comp., 8" Mol 3 Phase from LA-Well to L.Process, dan 6” Gas Out Test Separator from LA-Well To L.Process (1)
Dari pemodelan penambahan tumpuan pipa tersebut, kemudian dilakukan analisis tegangan yang terjadi berdasarkan Code ASME B31.3. Nilai-nilai tegangan aktual yang terjadi diharapkan akan mengalami penurunan sehingga sistem perpipaan kembali berada pada kondisi yang aman untuk beropeasi. Kontur tegangan yang dihasilkan dari analisis tegangan yang telah dilakukan ditunjukan pada gambar 5.14 sebagai berikut:
110
Gambar 5.14 Kontur tegangan setelah penambahan tumpuan pada line 18" Gas Line from LP-V2 and LP-V3 at L. Process to V-1 at L.Comp., 8" Mol 3 Phase from LA-Well to L.Process, dan 6” Gas Out Test Separator from LA-Well To L.Process (1)
Pada analisis tegangan yang telah dilakukan, didapatkan nilai-nilai tegangan yang berada dibawah nilai tegangan ijin Code ASME B31.3, sehingga sistem perpipaan 18" Gas Line from LP-V2 and LP-V3 at L. Process to V-1 at L.Comp., 8" Mol 3 Phase from LA-Well to L.Process, dan 6” Gas Out Test Separator from LA-Well To L.Process berada pada kondisi yang aman untuk beroperasi. Nilainilai tegangan aktual dan rasio tegangan maksimum yang terjadi ditujukan pada tabel 5.8 di bawah ini:
111
Tabel 5.7 Tegangan aktual sebelum dan setelah analisis penambahan tumpuan pipa pada sistem perpipaan 18" Gas Line from LP-V2 and LP-V3 at L. Process to V-1 at L.Comp., 8" Mol 3 Phase from LA-Well to L.Process, dan 6” Gas Out Test Separator from LA-Well To L.Process (1)
Load
Stress Before Adding Supports (psi)
Allowable Stress (psi)
Ratio
Stress After Adding Supports (psi)
Allowable Stress (psi)
Ratio
Combined
33852
15000
2.26
14418
15000
0.96
Combined
28557
15000
1.9
12318
15000
0.82
Combined
22950
15000
1.53
12050
15000
0.80
Combined
26336
15000
1.76
13310
15000
0.89
Combined
21099
15000
1.41
12648
15000
0.84
Combined
23240
15000
1.55
12648
15000
0.84
Combined
16250
15000
1.08
12648
15000
0.84
112