Bab 4 Simpulan dan saran 4.1 Simpulan Melalui analisis yang telah dilakukan oleh penulis, maka dapat disimpulkan bahwa tokoh yang bernama Frank dalam novel In The Miso Soup karya Ryu Murakami mengalami gangguan disosiatif. Gangguan disosiatif ini adalah gangguan yang ditandai dengan adanya perubahan perasaan individu tentang identitas, memori atau kesadarannya. Ada dua buah gangguan disosiatif yang dialami oleh tokoh Frank, yaitu ganggaun depersonalisasi dan gangguan identitas disosiatif (dissociative identity disorder). Dalam gangguan depersonalisasi terlihat bahwa tokoh Frank dalam novel In The Miso Soup karya Ryu Murakami mengalami beberapa gejala yang menunjukan gangguan tersebut. Gejala yang dialami oleh tokoh Frank dalam gangguan depersonalisasi adalah gejala bahwa dirinya merasa asing atau aneh terhadap dirinya dan lingkungannya sendiri dan gejala dengan gangguan kecemasan. Dalam gangguan identitas disosiatif atau dissociative identity disorder tokoh Frank dalam novel In The Miso Soup karya Ryu Murakami mengalami beberapa gejala yang termasuk ke dalam gangguan identitas disosiatif. Gejala yang dialami oleh tokoh Frank yaitu, munculnya gejala Posttraumatic dan respon-respon yang berlebihan, munculnya gejala mutilasi diri atau percobaan bunuh diri dan agresif terhadap orang lain, munculnya penganiayaan fisik dan seksual, munculnya gejala konversi fisik, mengalami gangguan dengan gejala mood, kecemasan, tidur, makan dan seksual, munculnya gejala lupa ingatan atau amnesia, dan munculnya kepribadian lain.
Di bawah ini adalah tabel mengenai gangguan depersonalisasi pada tokoh Frank, tabelnya adalah sebagai berikut: Tabel 4.1.1 Gangguan Depersonalisasi Pada Tokoh Frank Gangguan Depersonalisasi
Gangguan Depersonalisasi Pada Tokoh Frank
Individu merasa bahwa mereka berada di dalam mimpi Individu merasa bahwa mereka keluar dari tubuh mereka Individu merasa asing terhadap dirinya dan lingkungannya
X
Individu merasa mereka melihat dirinya dari kejauhan Individu biasanya mengalami gangguan kecemasan, depresi, dan skizofrenia
X
X V
V
a. Tokoh frank merasa bahwa dirinya sperti boneka mainan dan merasa bahwa tubuhnya itu bukan dirinya yang sebenarnya b. Tokoh Frank merasa asing terhadap dunianya dan terhadap ibunya.
a. Tokoh Frank merasa cemas karena dirinya terpisah dari dunia.
Di bawah ini merupakan tabel mengenai gangguan identitas disosiatif atau dissociative identity disorder, tabelnya adalah sebagai berikut: Tabel 4.1.2 Gangguan Identitas Disosiatif Pada Tokoh Frank Gangguan Identitas Disosiatif Muncul gejala Posttraumatic seperti mimpi buruk, kilasankilasan kejadian (flashback) yang tidak nyaman, dan respon-respon yang berlebihan.
V
Mutilasi diri, percobaan bunuh diri dan berlaku agresif pada diri sendiri, dan orang lain.
V
Gangguan Identitas Disosiatif Pada Tokoh Frank a. Tokoh Frank mengalami kejadian yang tidak nyaman yaitu mengalami penganiayaan fisik pada waktu kecil. b. Tokoh Frank merasa bahwa apabila ada seseorang yang mendekatinya tanpa meberitahunya dulu adalah seorang musuh. a. Tokoh Frank sering melakukan percobaan bunuh diri. b. Ada banyak bekas luka irisan di pergelangan
Memilki pola hubungan yang melibatkan penganiayaan fisik dan seksual.
V
Mengalami konversi fisik seperti menjadi tahan terhadap sakit.
V
Muncul gejala-gejala serupa dengan gangguan mood, kecemasan, tidur, makan, dan seksual.
V
Menjadi impulsif.
X
Intensitas yang tinggi dalam perubahan menjalin hubungan. Mengalami amnesia atau lupa ingatan.
X V
tangannya. c. Tokoh Frank juga pernah membunuh orang pada umur tujuh dan dua belas tahun. a. Tokoh Frank melakukan penganiayaan fisik pada wanita yang di sebut no 3 dan 5, kemudian pada Mr. Children. b. Melakukan penganiayaan seksual pada perempuan no 5. a. Banyak bekas luka irisan pada pergelangan tangan Frank bekas percobaan bunuh diri. b. Tidak merasa kedinginan a. Wajahnya dengan tiba-tiba selalu berubah-ubah. b. Tokoh Frank merasa bahwa dia tidak sanggup menahan kecemasan daya imajinasinya untuk tidak meminum darah orang lain. c. Tokoh Frank sudah tidak tidur selama 120 jam dan gangguan tidur tersebut muncul pada saat dia masuk rumah sakit jiwa untuk keempaat kalinya. d. Tokoh Frank merasa tidak ingin makan, apabila dia memakan sesuatu yang enak maka dia merasa ada sesuatu yang keluar dari tubuhnya. e. Tokoh Frank mengaku gairah seksnya tinggi, tetapi pada saat dia masuk ke pub wajahnya seperti tidak bergairah dan merasa bosan.
a. Tokoh Frank tiba-tiba berada di suatu tempat
Mengembangkan dua atau lebih kepribadian yang berbeda
V
tanpa dia sadari. b. Tokoh Frank juga mengatakan bahwa dia mempunyai dua orang kakak perempuan dan satu jam kemudian dia mengatakan bahwa dia mempunyai dua orang kakak laki-laki. Dia lupa dengan apa yang sudah di ucapkan. a. Tokoh Frank mengaku bahwa di dalam dirinya ada beberapa kepribadian yang sulit untuk di satukan. Dan dia juga merasa bahwa dia mempunyai saudara kembar.
Dengan melihat tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa tokoh Frank mengalami gangguan depersonalisasi dan gangguan identitas disosiatif. Dan gangguan yang lebih dominan yang dialami oleh tokoh Frank adalah gangguan identitas disosiatif. kerena dilihat dari gejala-gejala yang muncul pada gangguan identitas disosiatif lebih banyak dialami tokoh Frank dibandingkan dengan gejala-gejala pada gangguan depersonalisasi.
4.2 Saran Menurut penulis, tema dengan gangguan disosiatif pada tokoh Frank dalam novel In The Miso Soup karya Ryu Murakami sangat menarik. Karena kita bisa mempelajari gangguan disosiatif dengan melihat gangguan tersebut dari ilmu psikologi. Oleh karena itu, penulis menyarankan untuk penelitian selanjutanya adalah dengan meneliti gangguan amnesia disosiatif dan fugue disosiatif yang ada dalam novel In The Miso Soup karya Ryu Murakami ini. Kemudian saran beikutnya adalah
bisa juga meneliti dengan tema yang sama yaitu gangguan disosiatif tetapi dengan menggunakan novel atau film Jepang yang lainnya.