BAB 4 PERUMUSAN STRATEGI SEKTOR SANITASI KOTA DEPOK Pada BAB 3, sudah diidentifikasi isu-isu strategis dan kemungkinan hambatan, serta berhasil merumuskan arah pengembangan sector sanitasi Kota Depok. Pada bab ini akan dirumuskan strategi pembangunan sanitasi yang mencakup semua subsector dan seluruh aspek. Strategi yang dirumuskan ini akan menjadi salah satu dasar identifikasi awal program dan kegiatan.
Strategi sanitasi bias dirumuskan dengan menganalisis SWOT isu isu strategis dan kemungkinan hambatan tersebut, yakni dengan analisis S-O, S-T,W-O, W-T. Selanjutnya, hasilnya menjadi strategi sanitasi Kota Depok yang mencakup semua sub sector (teknis) dan seluruh aspek non teknis (kelembagaan, keuangan, partisipasi masyarakat, komunikasi, peran swasta). Jika perumusan dengan analisis SWOT masih dipandang kurang, maka dapat ditambahkan rumusan strategi yang lain dengan merujuk pada sasaran sanitasi.
SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai factor masukan, yang kemudian dikelompokan menurut kontribusinya masing-masing, yaitu:
A. Lingkungan Internal Kota Depok Kekuatan (strong), adalah semua potensi pengembangan wilayah yang ada di dalam kabupaten seperti halnya ketersediaan SDA, ketersediaan prasarana dan sarana wilayah, ketersediaan SDM yang berkualitas, adanya dukungan dari pemerintah daerah, Tingginya APBD, dll.
Kelemahan adalah (weakness), adalah semua permasalahan pengembangan wilayah yang ada di dalam Kota Depok, seperti kerawanan bencana banjir/genangan, sempitnya ruang budidaya yang tersedia, tingginya pertumbuhan penduduk yang memerlukan sanitasi, rendahnya kualitas penduduk, dll. 64
B. Lingkungan Eksternal Kota Depok Peluang (opportunity), adalah potensi dari factor-faktor determinan yang mempengaruhi Kota Depok, seperti kebijakan dan kondisi makro wilayah, contoh: lokasi geografis yang menguntungkan, adanya kebijakan provinsi/nasional yang membuka peluang untuk pertumbuhan pembangunan sanitasi. Tantangan (threat), permasalahan dari factor-faktor determinan yang mempengaruhi kabupaten, seperti kebijakan dan kondisi makro wilayah, Contoh: adanya kebijakan provinsi/nasional yang membatasi pertumbuhan ekonomi kabupaten.
Hasil yang diperoleh dari analisis SWOT, merupakan rumusan awal strategi sanitasi (yang mencakup seluruh sector dan aspek non teknis). Untuk merumuskan strategi, dilakukan dengan: •
Kaji ulang isu-isu strategis dan kemungkinan hambatan, kemudian rumuskan strategi.
•
Diskusikan perumusan strategi yang dihasilkan dari analisis SWOT.
•
Kelompokan dan tetapkan hasilnya sebagai rumusan strategi.
4.1Tujuan, Sasaran dan Arahan Pentahapan Pencapaian Seperti telah di bahas di sub bab 2.4 tujuan dan sasaran dirumuskan dari Misi Sanitasi Kota Depok yang sudah disetujui oleh Pokja-Tim Pengarah. Tujuan dan sasaran harus mampu member arahan serta koridor untuk penetapan system dan zona sanitasi, termasuk tingkat layanan sanitasi.Tujuan dan sasaran disusun dengan memperhatikan kaidah SMART (Specific, Measurable, Attainable, Realistic dan Time-bound), yakni khas, dapat diukur, bias diwujudkan, realistic dan terikat pada kurun waktu.Sedangkan tahap pencapaian mengikuti periode perencanaan jangka pendek, jangka menengah dan perencanaan jangka panjang. Lihat table 4.1 Misi 1 : Terwujudnya Pengelolaan Limbah Domestik yang baik Tujuan : Meningkatkan Pengelolaan Air Limbah Sasaran : Limbah Cair
Kondisi Saat Ini
Target 5 tahun
Target 25 tahun
On site Off site 65
Target jangka pendek
Target Jangka Menengah
Target jangka Panjang
Misi 2 : Terwujudnya Tujuan : Peningkatan Pengelolaan Persampahan Sasaran : Persampahan Kondisi Saat Target 5 Target 25 Ini tahun tahun
Target jangka pendek
Target Jangka Menengah
Target jangka Panjang
Layanan sampah Misi 3 : Terwujudnya Drainase Lingkungan Yang Nyaman dan Teratur Tujuan : Sasaran : Tertanggulanginya Banjir Drainase Kondisi Saat Target 5 Ini tahun
Target 25 tahun
Target jangka pendek
Target Jangka Menengah
Target jangka Panjang
Titik banjir Misi 4 : Terwujudnya Depok Bebas Waterborn Disease Tujuan : Sasaran : Higiene
Kondisi Target 5 Saat tahun Ini
Target 25 tahun
Target Target Target jangka Jangka jangka pendek Menengah Panjang
Jumlah Kecamatan Sehat Jumlah Kelurahan Sehat Jumlah Kelurahan Siaga Aktif Persentase Rumah Tangga Sehat
4.2Strategi Sektor dan Aspek Utama Pengembangan strategi (identifikasi dari awal program dan kegiatan) untuk sub-sektor air limbah, persampahan, dan drainase lingkungan, dilakukan dengan: •
Kaji ulang/bahas rencana pengembangan Kota Depok (RTRW), renstra OPD, dan studi-studi lain.
66
•
Bahas kondisi sanitasi saat ini dalam suatu zona sanitasi dan gambaran jangka panjang dalam kurun waktu 5-25 tahun (penetapan zona, system, dan pilihan teknologi sanitasi).
•
Tetapkan program jangka pendek dan jangka menengah (ditinjau dari seluruh aspek).
•
Tetapkan area layanan dan tingkat layanan dalam sebuah zona sanitasi.
•
Susun kegiatan-kegiatan untuk mendukung program.
•
Lakukan untuk zona sanitasi lainnya, hingga mencakup seluruh kota.
4.2.1Sub Sektor Air Limbah Melihat tantangan yang cukub besar pada sector Air Limbah maka strategi yang dikembangkan untuk mengatasi isu strategis yang muncul dalam rangka mencapai sasaran sub sector Air Limbah adalah: •
Meninjau kembali Perda terkait Air Limbah.
•
Revitalisasi dan Pengembangan sarana IPLT.
•
Pemantauan sarana pengolahan Air Limbah pada pembangunan perumahan baru.
•
Melakukan pengelolaan limbah cair rumah tangga secara terpadu pada skala kota.
•
Meninjau kembali perizinan praktek medis di kawasan permukiman agar melakukan pengelolaan limbah cair dengan baik.
4.2.2Sub Sektor Persampahan Melihat tantangan yang cukub besar pada sector Persampahan maka strategi yang dikembangkan untuk mengatasi isu strategis yang muncul dalam rangka mencapai sasaran sub sector Persampahan adalah: •
Meninjau kembali perda masalah persampahan.
•
Pengembangan cakupan layanan persampahan.
•
Mengurangi timbulan sampah dari sumber sampah.
•
Mendorong peran aktif masyarakat dalam pengelolaan sampah.
•
Mendorong kreatifitas pemanfaatan sampah pada lingkungan pendidikan.
•
Membantu dalam pengumpulan limbah padat B3 untuk usaha skala Rumah Tangga.
4.2.3Sub Sektor Drainase Melihat tantangan yang cukub besar pada sector Drainase maka strategi yang dikembangkan untuk mengatasi isu strategis yang muncul dalam rangka mencapai sasaran sub sector Drainase adalah:
67
•
Melakukan penanganan banjir pada titik-titik genangan di kota depok.
•
Meningkatkan kondisi infrastruktur dan konservasi sumber daya air. Melakukan pembenahan dari segi dimensi dan sistem tata air pada saluran drainase tresier yang ada di Kota Depok.
•
Melakukan pemantauan kualitas air pada saluran drainase primer. Dilakukannya pementauan secara teratur untuk mengetahui kondisi terkini dari drainase primer dan badan air.
•
Mendorong peranan dokumen lingkungan dalam pencegahan bencana banjir dan kontaminasi badan air. Memperketat pemeriksaan dokumen lingkungan (KLHS, ANDAL, RKL, RPL) dari segi dampak terhadap tata air agar meminimalisir pembangunan yang menyebabkan terjadinya banjir.
4.2.4 Sub Sektor Higiene (PHBS) Melihat tantangan yang cukub besar pada sector Higiene maka strategi yang dikembangkan untuk mengatasi isu strategis yang muncul dalam rangka mencapai sasaran sub sector Higiene adalah: •
Peningkatan dalam kesehatan mandiri dan kesehatan permukiman.
•
Penyadaran pentingnya perilaku hidup yang bersih.
•
Penyadaran pentingnya unit pengolahan limbah pada sarana kesehatan skala kecil yang bertempat di ruko ataupun permukiman.
•
Advokasi kesehatan untuk pekerja sektor sanitasi.
4.3Enabling and Sustainability Aspect Pengembangan strategi untuk keberlanjutan pengelolaan sector sanitasi dilakukan dengan mengkaji kembali permasalahan yang timbul dan terekam dalam Buku Putih Sanitasi dan melakukan elaborasi untuk merumuskan pemecahannya.
4.3.1Kebijakan Daerah dan Kelembagaan Penguatan kelembagaan sanitasi merupakan poin penting yang selalu menjadi sorotan, karenannya dirumuskanlah beberapa strategi terkait dengan hal itu: •
Memperkuat aspek SDM dalam kelembagaan sanitasi.
68
Dalam hal ini dilakukan dengan cara menganalisis formasi jabatan yang sekarang ada di sector sanitasi.Peningkatan kapasitas dan keahlian yang mutlak diperlukan dalam melakukan pengelolaan masalah sanitasi yang baik. •
Memperkuat aspek kelembagaan sanitasi. Memperkuat lembaga-lembaga yang menjadi ujung tombak dalam penanganan sector sanitasi di Kota Depok. Terutama untuk kelembagaan yang mengelola masalah air limbah yang sampai saat ini masih dirasa kurang, mengingat tantangan pengelolaan air limbah ke depan yang akan semakin kompleks seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan perkembangan Kota Depok.
•
Memperkuat aspek tata laksana pada kelembagaan sanitasi Melakukan evaluasi masalah tupoksi dan sop yang ada pada lembaga-lembaga yang bersinggungan dengan pengelolaan sanitasi. Terutama masalah tupoksi dalam pengelolaan ………
4.3.2Keuangan
4.3.3Komunikasi
4.3.4Keterlibatan Pelaku Bisnis Keterlibatan pelaku bisnis dalam bidang sanitasi memberi kontribusi besar dalam memperbaiki kondisi sanitasi Kota Depok, karenanya dilakukan berbagai upaya untuk merangkul para pelaku bisnis tersebut, diantaranya dengan: •
Pengorganisasian pelaku bisnis yang berkecimpung di sector sanitasi. Hal ini dikakukan dengan upaya pendataan usaha lapak pengumpul sampah.Perizinan untuk usaha pengangkutan tinja.Pendataan pengangkutan limbah B3.
4.3.5Partisipasi Masyarakat dan Jender
69