BAB 4 KONSEP
4.1 Landasan Teori Ilustrasi - Fotografi Ilustrasi digunakan untuk membantu mengkomunikasikan pesan dengan tepat, cepat, serta tegas, dan merupakan terjemahan dari sebuah judul. Ilustrasi tersebut diharapkan bisa membentuk suatu suasana penuh emosi, dan menjadikan gagasan seakan - akan nyata. Ilustrasi sebagai gambaran pesan yang tidak terbaca, namun bisa menguraikan cerita, berupa gambar dan tulisan, yaitu bentuk grafis yang memikat. Dengan ilustrasi maka pesan menjadi lebih berkesan, karena pembaca akan lebih mudah mengingat gambar daripada kata-kata. (Artini Kusmiati ,1999, p44) Ilustrasi merupakan jembatan komunikasi antar pelihat dengan teks sehingga diperlukan imaji yang dikenal agar dapat merangsang imajinasi pelihat. Gambar harus mengajak pelihat berimajinasi apa yang ditampilkan selalu dapat kita kenali segera, tetapi bagaimana konfigurasi objek yang digambar, mengundang pertanyaan dan interpretasi yang dalam. Gambar bukan hanya berfungsi menerangkan isi teks. Lebih jauh gambar merupakan komentar terhadap teks untuk memberi pelihat kesempatan merambah imajinasi seluas mungkin. (Priyanto Sunarto,2005, pp22-26) Kadang kala sulit untuk menentukan apakah suatu layout memerlukan ilustrasi atau foto atau bahkan kedua-duanya, caranya adalah dengan memikirkan apa yang ingin dicapai dari visualisasi tersebut.
Ilustrasi kurang nyata dan lebih imajinatif dibanding foto. Ilustrasi sangat bernilai untuk menggambarkan konsep-konsep abstrak. Foto berwarna lebih cocok untuk menyuguhkan keadaan yang nyata. Foto hitam putih, bisa mengungkapkan suasana yang segar dan spontan/ kelumit kualitas kehidupan. (Sri Pudjiastuti ,1999, p51) Ilustrasi dan foto akan digunakan dalam pembuatan buku ini. Perpaduan keduanya yang sesuai dapat membuat buku lebih “hidup”.
Tipografi Huruf serif lebih memiliki karakter pada setengah bagian ke atas dibandingkan sans serif. Oleh karena itu huruf serif lebih mudah dibaca. Melihat dari segi fungsinya, serif bertindak sebagai pengait yang secara maya dapat menjembatani antara huruf yang satu dengan yang lain. Oleh karena itu, huruf serif dapat menyebabkan kerja mata menjadi lebih ringan pada saat membaca naskah dengan jumlah kata yang banyak. (Danton Sihombing, 2001, p59) Tipografi untuk penulisan naskah-naskah dalam buku ini akan menggunakan font berjenis serif.
Grid Garis-garis modul merupakan kerangka untuk menyusun sebuah layout. Garisgaris tersebut membantu membuat struktur lay out secara menyeluruh dengan membagi ruang yang ada dalam ukuran kolom, margin serta ruang yang sama besar. Garis-garis tersebut juga membuat agar selalu konsisten dalam menyusun setiap halaman. Namun tidak berarti halaman tersebut harus serupa.
Usahakan agar garis modul tersebut sifatnya fleksibel, agar ada variasi. Garis modul juga boleh dilanggar bila perlu. (Artini Kusmiati ,1999, p77) Sebuah grid diciptakan sebagai solusi terhadap permasalahan penataan elemenelemen visual dalam sebuah ruang. Grid system digunakan sebagai perangkat untuk mempermudah menciptakan sebuah komposisi visual. Melalui grid system seorang perancang grafis dapat membuat sebuah sistematika guna menjaga konsistensi dalam melakukan repetisi dari sebuah komposisi yang sudah diciptakan. Tujuan utama dari penggunaan grid system dalam desain grafis adalah untuk menciptakan suatu ruangan yang komunikatif dan memuaskan secara estetik. Walaupun tidak ada aturan-aturan yang baku mengenai penentuan besarnya margin, namun pemanfaat ukuran margin yang tepat dapat memberikan dampak visual terhadap keseluruhan rancangan. Margin yang sama besar akan cepat membosankan, sedangkan ukuran margin yang tidak sama besar dapat menciptakan ruangan asimetris yang lebih dinamis. (Danton Sihombing, 2001, pp87-89). Dalam buku ini akan menggunakan beberapa grid yang dipadukan dengan sesuai, mengingat buku ini merupakan buku kreatif sejalan dengan isinya, untuk menghilangkan kekakuan.
Merancang Dasar dari desain adalah membawa bermacam-macam elemen bersamaan ke dalam satu area untuk mencapai sebuah interaksi yang akan mengkomunikasikan pesan dengan konteks yang diberikan. Pesan dapat memberitahukan dan juga memanipulasi dengan seksama tipuan visual dari elemen yang digunakan dalam area desain. Sesungguhnya elemen-elemen tersebut dapat berupa kata-kata, foto, ilustrasi dan
(image) grafis, yang dikombinasikan dengan kekuatan yang dikontrol dari hitam, putih, dan warna. (Alan Swann, 1946, p11). Ciptaan seorang perancang tidak hanya indah melainkan harus pula berfaal dan mencerminkan atau memadu selera zaman. Pada rancang penggunaan kelainan haruslah merupakan kebutuhan yang sejati. Kelainan disini menyatakan persimpangan dari kesamaan yang umum, yang menyebabkan adat secara keseluruhan sedikit banyak terganggu. Kelainan harus memiliki tujuan tentu, misalnya salah satu diantara berikut : a. untuk menarik perhatian b. menghilangkan kebosanan c. untuk memalih keteraturan d. untuk memecah keteraturan (Wucius Wong, 1986, p57). Buku kreatifitas ini dibuat semenarik mungkin dengan memanfaatkan kemungkinan yang ada, yaitu dengan kelainan untuk grid dan layout dari esai grafis, dan sesuai dengan perkembangan desain yang ada, karena buku baru dan buku lama akan tampak melalui desain, menurut F.X. Widyatmoko (2005,pp12-16).
Warna Merah
-
vitalitas, atraktif, menarik perhatian, semangat, menyenangkan, kuat, provokatif, dinamis, ambisius, panas, dll.
Jingga
-
hangat, riang, ramai, kreativitas, ramah, senang, dll.
Kuning
-
ceria, memberi kehangatan, muda, enerjik, sumber kehidupan,dll.
Merah Tua
-
anggung, berkuasa, mahal, klasik, elegan
Abu-abu
-
kokoh, abadi tanpa batas, klasik, ragu-ragu
Putih
-
steril, bersih, silau, suci, membosankan, melelahkan, murni.
Coklat
-
alami, nyaman
Coklat Tua
-
maskulin, kaya, kuat, mentap, protektif, dll.
Hijau Tua
-
klasik, tenang, tradisional
Hijau Cerah
-
menyegarkan, alami
Ungu
-
misteri, spiritual, sensual, artistik, kreatif, eksentrik, megah, dll.
Hitam
-
gaib, perkasa, duka, canggih, anggun, dramatis, dll.
Biru
-
konstan (langit & air), dapat dipercaya, ketenangan, prestis, klasik, mahal, menyenangkan, dll.
(John T. Drew dan Sarah A. Meyer, 2005, pp201-219).
Kertas Kertas adalah material tipis yang produksi dengan penggabungan dari serat, sejenis serat sayuran yang tersusun dari selulose yang dihubungkan dengan hidrogen. Jenis serat yang biasa digunakan adalah serat dari bahan bubur kayu dari pohon. Material serat sayuran lain seperti katun, linen, dan beras biasa digunakan. Sejarah Kertas Kata kertas berasal dari bahasa Yunani dengan material papyrus yang berasal dari Mesir, yang dibuat dari tanaman papyrus. Papyrus sendiri mulai diproduksi pada awal 3000 SM di Mesir. Di Cina, dokumen-dokumen ditulis pada tulang atau bambu, sutra juga sesekali digunakan tetapi terlalu mahal.
Fungsi Kertas Fungsi kertas antara lain : bernilai jual (uang,cek, tiket); entertainment (buku, majalah, koran); packaging (kotak, paper bag, amplop); pembersih (tisu); konstruksi (origami, baju), kegunaan lain (paper chromatography)
Jenis Kertas Jenis kertas : kertas bank, kertas perjanjian, kertas untuk buku, kertas gula, kertas katun, kertas elektronik, kertas ikan (kedap), inkjet paper, kertas kulit, kertas koran, indicator keasaman - pH (litmus dan indikator universal), kertas foto, kertas biasa, kertas daur ulang, kertas beras, kertas pasir, kertas transparan, kertas tyvek, kertas handuk, wallpaper, kertas lilin, kertas kering dan basah, coated paper : permukaan mengkilap dan tidak mengkilap, uncoated paper : wood free paper.
Penjilidan Buku Penjilidan buku adalah proses penyatuan menjadi sebuah buku dari beberapa kertas atau material lainnya yang lipatan/ tak dilipat. Penjilidan buku diawali dengan bentuk buku sederhana yang disebut codex dengan melipat lembaran kertas kulit separuhnya lalu menjahitnya menembus lipatan. Ini merupakan peningkatan signifikan dari papyrus dan gulungan kertas kulit, yang mana lebih mudah dipegang, memungkinkan untuk menulis dikedua sisi, dan mudah didapat dengan cepat.
Jenis-jenis Teknik Menjilid Banyak teknik penjilidan yang digunakan sekarang ini, antara lain sebagai berikut :
-
Hard cover/ buku hard bound memiliki sampul yang kaku dan garis tipis yang akan terlihat pada tulang punggungnya. Pada buku yang terlalu besar/ berat biasanya menggunakan kawat atau kabel. Variasi hard cover bisa menggunakan kulit anak sapi.
-
paper back/ soft cover/ perfect binding memiliki sampul yang lebih ringan dari kertas, direkatkan bersama pada bagian tulang punggungnya. Massanya kecil, lebih murah dibuat, lebih fleksibel, dan mudah rusak dalam beberapa tahun.
-
Artikel card board terlihat seperti hard bound pada awalnya, tetapi sebenarnya paper back dengan hard cover. Jenis ini tidak seawet hard bound.
-
Buku yang dijahit dibuat dengan cara yang sama dengan hard bound, tetapi tanpa hard cover. Jenis ini lebih tahan lama dibandingkan hard bound. Jika dibuka menampilkan permukaan yang rata.
-
Buku comb-cound (jilid ring), lembaran-lembaran dibuat sendiri-sendiri, lalu semuanya diberi lubang di tepi pada tempat yang sama dengan mesin, lalu seluruh kertas tersebut disatukan dengan plastik yang panjang dan seperti sisir.
-
Buku velo-bound mirip seperti comb -bound, tetapi jenis ini lebih permanen.
-
Buku thermal bound, buku ini juga dibuat dari lembaran-lembaran kertas terpisah. Bagian sampul diberi perekat yang bisa bereaksi terhadap panas, perekat yang biasa digunakan adalah perekat tembak panas, lalu dipanaskan oleh mesin.
-
jilid spiral/ spiral binding
-
stapling
Buku Buku merupakan kumpulan kertas, kertas kulit, atau bahan lain dengan tulisan, gambar, atau keduanya yang dibentuk menjadi satu kesatuan yang di luarnya dilengkapi dengan sampul. Buku yang diproduksikan dengan elektronik dikenal dengan nama ebook. Pada perpustakaan dan informasi ilmu pengetahuan, buku disebut dengan dengan monograf untuk membedakannya dengan terbitan periodik seperti majalah, jurnal atau surat kabar. Bagian-bagian buku tergantung pada kegunaan buku/ jenisnya, variasi struktur, tetapi umumnya buku memiliki struktur: 1. Sampul Buku (hard/ soft, menunjukkan jabatan dan penulis dari buku, beberapa dengan ilustrasi) 2. Sampul dalam 3. Keterangan buku/ halaman hak cipta 4. Ucapan terima kasih 5. Daftar Isi 6. Kata Pengantar 7. Isi Buku. Dalam beberapa buku, isi buku dibagi menjadi bagian-bagian. 8. Indeks
Jenis-jenis Buku Buku bisa dikategorikan menjadi banyak jenis. Buku kecil dengan penjilidan sederhana, disebut dengan booklet. Isi ditulis pada halaman-halaman dilengkapi dengan tulisan, gambar, tabel, dll, yang ditulis oleh penulis, pemilik buku itu sendiri,
ataupun kombinasi keduanya. Contoh umum buku yang ditulis oleh pemiliknya sendiri adalah notebook (buku catatan), biasa digunakan oleh pelajar. Buku yang merupakan kumpulan gambar/ foto-foto disebut dengan album. Album sering dibuat dengan halaman yang bisa dipindahkan. Buku yang diisi secara periodik oleh penggunanya disebut log (informasi tentang perjalanan) dan diary (informasi dan kejadian bersifat pribadi). Buku-buku yang bisa dikategorikan sebagai fiksi (cerita buatan) atau nonfiksi (kejadian sebenarnya). Buku dengan cerita fiksi panjang disebut dengan novel. Buku nonfiksi banyak jenisnya, beberapa diantaranya:buku pelajaran, buku doa/ missal, hymnal, buku referensi (buku di perpustakaan mengenai esai, komentar, dll.), kamus, atlas (buku dengan koleksi peta-peta), almanak (daftar data dan informasi pada banyak topik), ensiklopedia (sebuah buku/ buku dengan banyak seri dengan artikel-artikel dengan berbagai topik). Buku juga bisa dikategorikan berdasarkan cara penjilidan/ sampulnya.(lihat Jenis-jenis Teknik Menjilid ).
Sejarah buku Sejarah buku menghadirkan revolusi komunikasi. Sebelum kemunculan buku, manusia telah memiliki cara untuk menurunkan tulisan. Pada awalnya menurunkan tulisan di atas batu, papan, dan daun (misalnya daun lontar). Diawali dengan pen-ciptaan kertas, selanjutnya kertas ini menjadi gulungan, yang merupakan bentuk buku paling awal. Dengan adanya kertas, penulisan menjadi lebih mudah karena kertas mudah disimpan dan tahan lama.
Empat periode penting dalam sejarah buku: I.
Abad ke 7-13 Masa-masa produksi buku "manuscript" religius. Buku pada masa ini dibuat dengan tangan.
II.
Abad ke 13-15 Produksi buku-buku sekular. Buku mulai diproduksi tidak hanya sebagai objek religius, tetapi mencoba menjelaskan sesuatu tentang observasi dunia. Kesulitannya karena produksi masih dengan metode percetakan manuskrip.
III.
Abad 15-16 Pencetakan buku pertama, antara lain alkitab, buku doa, dan kalender religius.
IV.
Abad 16-17 Buku-buku yang berpengaruh terhadap kehidupan dan sosialisasi di Eropa.
4.2 Strategi Kreatif a. Strategi Komunikasi i. Fakta Kunci -
Satu-satunya buku di Indonesia tentang kekeliruan
-
Jaya Suprana dengan kreatifitasnya memandang kekeliruan-kekeliruan yang terjadi tersebut pada buku Antologi Kelirumologi.
ii. Masalah yang Dikomunikasikan Mendesain ulang buku “Antologi Kelirumologi” agar dapat memposisikan diri sebagai buku kreatif seperti isinya, di antara maraknya dunia perbukuan di tanah air sekarang ini.
iii.
Tujuan Komunikasi
Mengkomunikasikan secara visual isi buku sebagai buku kreatif agar sejalan dengan isi buku. Attention
-
publikasi buku yang didesain ulang
Interest
-
cover desain yang unik dan isi buku yang kreatif
Desire
-
mendukung isi buku yang kreatif dengan desain yang kreatif
Action
-
kepantasan antara harga dan kepuasan yang didapat
iv. Profil Target Demografi Usia
:
17 – 40 tahun
Jenis Kelamin :
Pria dan wanita
Pendidikan
:
SMU – S1 / S2
Domisili
:
kota besar
Wilayah
:
seluruh Indonesia
Kepadatan
:
pusat kota, di mana terdapat toko buku yang cukup besar
Iklim
:
tropis
Tingkat
:
B - A+
Gaya Hidup
:
dinamis, modern
Karakter
:
memiliki keingintahuan yang besar, suka membaca,
Geografi
Psikografi
berpikir dan menganalisis, serta menyukai hal-hal baru. iv.
Positioning Buku yang serius tapi menghibur.
v.
Pendekatan Emosional dan Rasional Pendekatan desain ulang buku ini dengan keduanya, pembaca diajak
berpikir korelasi antara desain dan isi; dan ketertarikan emosional antara buku dengan pembaca.
b. Strategi Desain i.
Tone & Manner Dalam berkomunikasi, nuansa yang akan ditampilkan adalah : perpaduan antara target yang dinamis dengan isi buku yang serius tapi menghibur, yaitu warna yang beranekaragam.
ii.
Strategi Visual Unsur-unsur desain dipilih dengan mempertimbangkan pada karakter
target serta pendekatan yang dilakukan, yaitu : - tipografi serif karena untuk legibility - ilustrasi yang dipadukan dengan fotografi untuk mencegah kemonotonan.
ii.
Mengenai Buku Produk
:
buku “Antologi Kelirumologi”
Pengarang
:
Jaya Suprana
Jumlah Halaman
:
114 halaman
Ukuran Buku
:
18 x 18 cm
c. Pemilihan Item Item yang dipilih berupa : -
pemilihan font
-
grid system
-
cover buku
-
inside cover buku
-
solusi bukaan
-
halaman daftar isi
-
halaman kata pengantar
-
contoh jenis halaman
-
contoh jenis ilustrasi
-
contoh jenis fotografi
-
ragam layout
-
devider
-
eksekusi cover buku seri koleksi
-
eksekusi packaging buku seri koleksi
-
visualisasi halaman