BAB 4 HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN PEMECAHAN MASALAH
4.1. Profil Perusahaan PT. Permata Timur Lines adalah perusahaan yang bergerak di bidang pelayaran yang baru didirikan pada tanggal 19 April 2008 dengan Akte Notaris Fatmi Nuryanti, SH di Makasar No. 95 dan mengalami perubahan pada Akte No. 25 tanggal 8 Mei 2009. PT. Permata Timur Lines berkantor di Komplek Harco Mangga Dua, Jl. Mangga Dua Raya Block C No. 16 Jakarta. Perusahaan ini dikelola oleh tenaga muda profesional yang telah terbina dalam prinsip-prinsip efisien, mengutamakan kualitas, etika dan dedikasi kerja yang tangguh serta mempunyai latar belakang pendidikan yang memadai dan berkualitas. Dengan kemampuan manajemen yang dimiliki, PT. Permata Timur Lines telah merekrut tenaga ahli guna melayani jasa angkutan transportasi laut, terutama di bidang pengisian Asphalt Curah Cair (Bitumen). Selain transportasi laut, perusahaan ini juga melakukan distribusi Asphalt Curah Cair (Bitumen) melalui transportasi darat. Untuk mempermudah pendistribusiannya, maka PT. Permata Timur Lines mempunyai beberapa mitra kerja, yaitu : 1. PT. Aspalindo Sejahtera Mandiri Perusahaan ini merupakan pemilik tangki timbun asphalt / bitumen di wilayah Makasar
45
46
2. PT. Nusa Sarana Mandiri Perusahaan ini merupakan pemilik tangki timbun asphalt / bitumen di wilayah Cirebon 3. PT. Rata Solusi Nusantara Perusahaan ini merupakan pemilik tangki timbun asphalt / bitumen di wilayah Gresik Masing-masing perusahaan tersebut memiliki armada truk tangki khusus untuk mengangkut asphalt / bitumen.
Motto, Visi dan Misi PT. Permata Timur Lines •
Motto : o Strive : Selalu Berjuang o Quality : Kualitas o Excellence : Yang Terbaik Jadi motto perusahaan adalah selalu berjuang mencapai kualitas terbaik
•
Visi : menjadi perusahaan pelayaran angkutan laut asphalt / bitumen curah cair dan keunggulan kompetitif yang terbaik dalam skala nasional dan menuju pesaing tangguh dalam Asia Tenggara
•
Misi : mencapai harga penawaran terendah secara maksimal oleh cargo (asphalt/bitumen) terhadap perusahaan pelayaran.
47
Struktur Organisasi PT. Permata Timur Lines Setiap perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional sehari-hari tidak pernah terlepas dari kegiatan berorganisasi. Organisasi merupakan wadah dimana terdapat proses kerjasama diantara sejumlah manusia yang terlibat dalam hubungan formal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Struktur organisasi merupakan suatu susunan menurut fungsi-fungsi, tugas, dan wewenang dari masing-masing kegiatan organisasi. Dengan adanya struktur organisasi, masing-masing bagian akan mengetahui tugas dan wewenangnya serta kepada siapa mereka akan bertanggung jawab. Struktur organisasi dari PT. Permata Timur Lines berbentuk struktur organisasi garis yang dapat dilihat pada Gambar 4.1 pada halaman berikut ini:
STRUKTUR ORGANISASI PT. PERMATA TIMUR LINES
DIREKTUR UTAMA SEKRETARIS
DIREKTUR
MANAGER OPERASI
STAFF OPERASI
MANAGER ADM & KEU
ADM OPS
HRD
DPA
MANAGER TEKNIK
RT / UMUM
LOGISTIK
TEKNISI
KAPAL I
48
KAPAL II
49
Berikut ini adalah uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab masingmasing fungsi yang ada pada struktur organisasi PT. Permata Timur Lines secara garis besar. a. Direktur Utama Tugas dan wewenang Direktur Utama : 1) Bertanggung-jawab
memimpin
kegiatan
perusahaan
secara
keseluruhan. 2) Mengambil keputusan yang penting menyangkut kebijakan umum perusahaan. 3) Mengawasi, mengarahkan, mengevaluasi, dan mengkoordinir tiap departemen dibawahnya agar dapat berfungsi secara optimal mencapai tujuan perusahaan. b. Direktur Tugas dan wewenang Direktur: 1) Menyusun rencana kerja dan anggaran pendapatan dan pengeluaran perusahaan. 2) Mengkoordinir tiap departemen yang ada dibawahnya. 3) Mengendalikan pendapatan dan pengeluaran perusahaan, mengatur arus keuangan perusahaan. 4) Bertanggung-jawab secara langsung kepada Direktur Utama c. Manager Operasi Tugas dan wewenang Manager Operasi: 1) Merencanakan dan menetapkan target penjualan perusahaan.
50
2) Mengkoordinir dan mengawasi kegiatan kerja. 3) Mengontrol biaya operasional. 4) Melakukan evaluasi dalam penilaian kinerja tiap departemen di bawahnya. 5) Melaksanakan pencapaian target penjualan perusahaan. 6) Mengawasi, mengontrol, serta bertanggung jawab atas seluruh kegiatan Operasi Perusahaan. d. Manager Administrasi dan Keuangan Tugas dan wewenang Manager Administrasi dan Keuangan: 1) Bertanggung-jawab kepada Direktur atas pencatatan transaksi dan Laporan Pajak yang terjadi pada perusahaan yang dibuat departemen dibawahnya. 2) Menyusun laporan keuangan. 3) Melakukan pemeriksaan terhadap pencatatan atas transaksi yang terjadi pada perusahaan yang dibuat oleh departemen dibawahnya. 4) Melakukan konsolidasi atas transaksi yang terjadi di perusahaan. 5) Menyusun rencana kerja dan anggaran pendapatan dan pengeluaran perusahaan dengan persetujuaan Direktur. e. Manager Teknik Tugas dan wewenang Manager Teknik: 1) Menjaga dan merawat semua peralatan dan mengadakan perbaikanperbaikan bila memungkinkan untuk dilakukan sendiri 2) Mengawasi keluar masuknya barang dari dan ke dalam gudang
51
3) Merancang model sesuai dengan ukuran dan klasifikasi dari pembeli serta melakukan penghitungan biaya atau pesanan tersebut 4) Melakukan pengawasan, pengamanan, dan pengendalian persediaan secara tepat sesuai dengan kebutuhan perusahaan 5) Melakukan perencanaan serta kegiatan pengiriman barang ke pelanggan f. Designated Person Ashore (DPA) Tugas dan wewenang Designated Person Ashore : 1) Menghubungkan antara perusahaan dengan kapal pengangkut 2) Menjamin kapal pengangkut dapat berlayar dengan kondisi aman dan layak 3) Bertanggung jawab jika terjadi kecelakaan atas kapal pengangkut
4.1.1. Profil Responden Dalam penelitian ini, profil responden digunakan untuk mengetahui karakterisitk-karakteristik dari karyawan PT. Permata Timur Lines yang terpilih menjadi responden. Penggolongan dilakukan berdasarkan jenis kelamin, pendidikan terakhir, jenjang kepangkatan dan lama bekerja Berikut ini adalah tabel yang menjelaskan profil responden berdasarkan penggolongannya masing-masing. Dalam deskripsi subyek penelitian ini akan diuraikan karakteristik responden ditinjau dari jenis kelamin, pendidikan terakhir, jabatan, dan lama bekerja.
52
1. Jenis Kelamin Tabel 4.1. Deskripsi Subyek Penelitian berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin
Frekuensi
Persentase
Laki-laki
39
78%
Perempuan
11
22%
2. Pendidikan terakhir Tabel 4.2. Deskripsi Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir Pendidikan Terakhir
Frekuensi
Persentase
SMU/Sederajat
28
56%
S-1
22
44%
S-2
0
0%
S-3
0
0%
3. Kepangkatan Tabel 4.3. Deskripsi Responden berdasarkan Kepangkatan Kepangkatan
Frekuensi
Persentase
Manajer
3
6%
Kepala Departemen
4
8%
Karyawan
43
86%
Lainnya
0
0%
53
4. Lama bekerja Tabel 4.4. Deskripsi Responden berdasarkan Lama Bekerja Lama Bekerja
Frekuensi
Persentase
6 bulan – 1 tahun
13
26%
1 tahun – 2 tahun
31
62%
> 2 tahun
6
12%
4.2. Uji Validitas dan Reliabilitas 4.2.1. Uji Validitas Dalam penelitian ini uji validitas dilakukan pada jumlah data sebanyak 50 responden, dengan menggunakan SPSS 15.0. Caranya yaitu dengan melihat nilai corrected item-total correlation. Ketentuannya adalah Pertanyaan dengan nilai r hitung (corrected item-total correlation) lebih besar dari r tabel (nilai r tabel untuk n = 50 ; df = 48 ; α = 5% adalah 0,235) adalah butir pertanyaan yang valid. 1. Uji Validitas pada variabel kompensasi Tabel 4.5. Uji Validitas Variabel Kompensasi Pernyatan
1. Gaji yang diterima sesuai dengan masa kerja karyawan 2. Gaji diterima tepat pada waktunya sesuai dengan perjanjian 3. Gaji pokok yang Anda terima sesuai dengan apa yang telah Anda lakukan untuk perusahaan 4. Adanya tunjangan dan fasilitas lain di luar gaji pokok sangat membantu karyawan dalam usaha menutupi kebutuhannya 5. Besarnya tunjangan yang diberikan oleh
Nilai corrected Keterangan item-total correlation 0,484
Valid
0,531
Valid
0,605
Valid
0,582
Valid
0,563
Valid
54
Pernyatan
perusahaan sesuai dengan harapan Anda 6. Perusahaan memberikan bonus sesuai dengan kinerja Anda 7. Bonus yang diterima sesuai dengan hasil pekerjaan yang dilakukan 8. Waktu pemberian bonus 2 bulan sekali bukan menjadi masalah bagi karyawan 9. Perusahaan memberikan jaminan sosial berupa Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) sesuai dengan ketentuan yang berlaku 10. Perusahaan memberikan jaminan sosial berupa Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (TASPEN) sesuai dengan ketentuan yang berlaku 11. Perusahaan memberikan jatah cuti sesuai dengan kinerja dan peraturan yang berlaku 12. Perusahaan memberikan hari libur sesuai dengan hari-hari libur nasional 13. Perusahaan memberikan jaminan dana pensiun sesuai dengan masa kerja Anda 14. Adanya kompensasi lain di luar gaji pokok memang wajib diadakan oleh perusahaan Sumber: Data Primer
Nilai corrected Keterangan item-total correlation 0,593
Valid
0,580
Valid
0,705
Valid
0,579
Valid
0,654
Valid
0,487
Valid
0,683
Valid
0,595
Valid
0,438
Valid
Seluruh pernyataan pada variabel kompensasi dinyatakan valid karena nilai corrected item-total correlation lebih besar dari 0,235.
2. Uji Validitas pada variabel motivasi Tabel 4.6. Uji Validitas Variabel Motivasi Pernyatan 1. Saya menyadari setelah bahwa saya harus bisa mandiri dalam memenuhi kebutuhan hidup saya sendiri. 2. Dengan begitu keahlian yang telah saya pelajari selama ini bisa diterapkan di dalam
Nilai corrected item- Keterangan total correlation 0,474
Valid
0,520
Valid
55
Pernyatan masyarakat luas. 3. Ada rasa bangga tersendiri di dalam diri saya saat saya berhasil mengerjakan tugas yang dipercayakan kepada saya. 4. Dengan bekerja saya sudah membuktikan bahwa saya juga bisa memberikan kontribusi positif terhadap perusahaan tempat saya bekerja. 5. Upah atau gaji yang saya peroleh dari hasil kerja keras saya membuat saya tidak selalu bergantung pada orang lain. 6. Bila saya bekerja keras maka saya tidak hanya bisa memenuhi kebutuhan dasar saya tetapi juga kebutuhan sekunder dan tertier saya. 7. Dengan terjun bekerja ke dalam masyarakat maka keberadaan saya sebagai manusia dewasa diakui. 8. Pujian atas hasil kerja yang baik menimbulkan semacam kepuasan tersendiri bagi diri saya. 9. Saya baru merasa usaha keras yang saya lakukan untuk menyelesaikan pekerjaan tidaklah sia-sia bila saya merasa pimpinan saya juga puas atas hasil itu. 10. Terkadang pimpinan baru akan mengakui skill atau keahlian karyawan setelah melihat bukti keberhasilannya. 11. Jabatan yang tinggi merupakan salah satu cara membuktikan seseorang telah mencapai kinerja yang sukses dalam karirnya. 12. Pelaksanaan berbagai jenis pekerjaan akan lebih efektif dan efisien kalau dikelompokkan terlebih dahulu berdasarkan kemampuan masing-masing individu. 13. Rutinitas tugas yang harus dilakukan setiap hari bisa membuat pekerjaan terasa monoton dan juga membosankan sehingga karyawan menjadi malas. 14. Memiliki rekan kerja yang kooperatif dan bersikap profesional pada pekerjaanya adalah salah satu kunci keberhasilan suatu pekerjaan.
Nilai corrected item- Keterangan total correlation
0,566
Valid
0,593
Valid
0,588
Valid
0,582
Valid
0,407
Valid
0,548
Valid
0,340
Valid
0,354
Valid
0,588
Valid
0,480
Valid
0,599
Valid
0,638
Valid
56
Pernyatan
Nilai corrected item- Keterangan total correlation
15. Komunikasi yang baik antara sesama rekan kerja dapat menciptakan hubungan kerja yang harmonis demi mencapai keberhasilan dalam bekerja. 16. Setiap karyawan akan bekerja lebih baik karena merasa aman mengetahui bahwa hakhaknya sebagai tenaga kerja telah dilindungi oleh Undang-Undang yang ada. 17. Perusahaan juga perlu memberikan tunjangan-tunjangan kepada karyawannya sebagai bagian yang penting dari bentuk rasa aman tersebut. 18. Lingkungan kerja yang dapat menciptakan dan memberikan suasana yang aman dan nyaman merupakan salah satu faktor pendukung yang penting bagi para karyawan. 19. Karyawan akan bekerja dengan baik bila bisa memiliki nuansa yang kekeluargaan dalam lingkungan kerjanya. 20. Semakin besar kontribusi yang diberikan seseorang terhadap perusahaan maka semakin besar pula imbalan yang akan diterimanya. 21. Bonus yang selalu diberikan kepada karyawan yang berprestasi dengan baik merupakan salah satu motivator mengapa karyawan bekerja keras untuk melampaui target yang ditetapkan oleh perusahaan. Sumber: Data Primer
0,540
Valid
0,565
Valid
0,537
Valid
0,321
Valid
0,451
Valid
0,564
Valid
0,374
Valid
Seluruh pernyataan pada variabel motivasi dinyatakan valid karena nilai corrected item-total correlation lebih besar dari 0,235.
57
3. Uji Validitas pada Variabel Kinerja Karyawan Tabel 4.7. Uji Validitas Variabel Kinerja Karyawan Pernyatan 1. Anda dapat mencapai target pekerjaan yang ditetapkan oleh perusahaan 2. Anda dapat menyelesaikan semua pekerjaan yang diberikan sebaik mungkin untuk memperoleh hasil yang maksimal 3. Anda dapat menyelesaikan pekerjaan dengan benar (sesuai standar kinerja atau pedoman) dan menguntungkan bagi perusahaan 4. Anda memiliki inisiatif untuk menyelesaikan pekerjaan secara maksimal 5. Anda dapat menyelesaikan suatu pekerjaan dengan cepat dan tepat 6. Anda dapat menyelesaikan tugas sesuai dengan jadwal yang berlaku 7. Anda selalu hadir tepat waktu ke perusahaan (07.30 WIB – 16.00 WIB) 8. Anda menghindari adanya absen dalam pekerjaan 9. Anda mampu bekerja sama dengan sesama rekan kerja baik atasan maupun bawahan dengan baik 10. Anda dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik secara berkelompok Sumber: Data Primer
Nilai corrected item- Keterangan total correlation 0,532
Valid
0,679
Valid
0,756
Valid
0,747
Valid
0,467
Valid
0,528
Valid
0,307
Valid
0,458
Valid
0,360
Valid
0,651
Valid
Seluruh pernyataan pada variabel kinerja karyawan dinyatakan valid karena nilai corrected item-total correlation lebih besar dari 0,235.
4.2.2. Uji Reliabilitas Menurut Kuncoro (2003, p15) suatu angket dikatakan reliabel dengan menggunakan perangkat lunak SPSS (Statistic Package for Social Science), yaitu jika nilai Alpha Cronbach dari variabel tersebut lebih besar dari r tabel (0,235)
58
Hasil pengujian reliabilitas terhadap semua variabel ditunjukkan tabel di bawah ini: Tabel 4.8. Uji Reliabilitas Variabel
Alpha Cronbach
Keterangan
Kompensasi
0,890
Reliabel
Motivasi
0,892
Reliabel
0,832
Reliabel
Kinerja karyawan Sumber: Data Primer
Seluruh variabel dinyatakan reliabel karena nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,235.
4.3. Uji Normalitas Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah ada beberapa sampel yang diambil berasal dari populasi yang sama (populasi data berdistribusi normal). Uji normalitas untuk tiap variabel dilakukan dengan menggunakan bantuan alat uji Kolmogorov-Smirnov dan melihat hasil uji normalitas melalui nonparametric dan melihat titik sebaran yang di dapat dari grafik Q-Q Plot. 1.
Uji Normalitas Variabel Kompensasi Tabel 4.9. Uji Normalitas Data Variabel Kompensasi Tests of Normality a
Kompensasi
Kolmogorov-Smirnov Statistic df Sig. ,085 50 ,200*
Statistic ,982
Shapiro-Wilk df 50
Sig. ,624
*. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction
Dari uji signifikansi Kolmogorov-Smirnov di atas, diperoleh sig = 0,200 > 0,05, karena itu Ha diterima dan Ho ditolak. Berarti data untuk variabel
59
Kompensasi berdistribusi normal.
Normal Q-Q Plot of Kompensasi
2
Expected Normal
1
0
-1
-2
-3 20
30
40
50
60
70
Observed Value
Gambar 4.1 Q-Q Plot Variabel Kompensasi
Dilihat dari gambar di atas terlihat sebaran data variabel Kompensasi berdistribusi normal. Hal ini ditandai oleh sebaran titik – titik plot berada pada suatu garis lurus.
2.
Uji Normalitas Variabel Motivasi Tabel 4.10. Uji Normalitas Data Variabel Motivasi Tests of Normality a
Motivasi
Kolmogorov-Smirnov Statistic df Sig. ,089 50 ,200*
*. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction
Statistic ,968
Shapiro-Wilk df 50
Sig. ,197
60
Dari uji signifikansi Kolmogorov-Smirnov di atas, diperoleh sig = 0,200 > 0,05, karena itu Ha diterima dan Ho ditolak. Berarti data untuk variabel motivasi berdistribusi normal.
Normal Q-Q Plot of Motivasi
2
Expected Normal
1
0
-1
-2
-3 40
50
60
70
80
90
100
Observed Value
Gambar 4.2 Q-Q Plot Variabel Motivasi Dilihat dari gambar di atas terlihat sebaran data variabel motivasi berdistribusi normal. Hal ini ditandai oleh sebaran titik – titik plot berada pada suatu garis lurus.
61
Uji Normalitas Variabel Kinerja Karyawan Tabel 4.11. Uji Normalitas Data Variabel Kinerja Karyawan Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Statistic df Sig. ,101 50 ,200*
Kinerja Karyawan
Shapiro-Wilk Statistic df ,963 50
*. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction
Dari uji signifikansi Kolmogorov-Smirnov di atas, diperoleh sig = 0,200 > 0,05, karena itu Ha diterima dan Ho ditolak. Berarti data untuk variabel kinerja karyawan berdistribusi normal.
Normal Q-Q Plot of Kinerja Karyawan
2
1
Expected Normal
3.
0
-1
-2 15
20
25
30
35
40
45
Observed Value
Gambar 4.3 Q-Q Plot Variabel Kinerja Karyawan Dilihat dari gambar di atas terlihat sebaran data variabel kinerja karyawan berdistribusi normal. Hal ini ditandai oleh sebaran titik – titik plot berada pada suatu garis lurus.
Sig. ,120
62
4.4. Analisis Deskriptif Untuk mengukur tanggapan responden yang diperoleh dari pernyataanpernyataan yang tercantum dalam kuesioner, maka setiap jawaban diberi skor. Skor yang diberikan adalah sesuai dengan skala likert, yaitu: •
Sangat Setuju (SS), diberi skor = 5
•
Setuju (S), diberi skor = 4
•
Kurang Setuju (KS), diberi skor = 3
•
Tidak Setuju (TS), diberi skor = 2
•
Sangat Tidak Setuju (STS), diberi skor = 1
4.4.1. Kompensasi pada PT. Permata Timur Lines Di bawah ini adalah hasil distribusi frekuensi jawaban para karyawan mengenai variabel kompensasi. Analisis jawaban-jawaban karyawan ini digunakan untuk mengetahui T-1, yaitu bagaimana penerapan kompensasi di PT. Permata Timur Lines.
1. 2. 3. 4.
5.
Tabel 4.12. Penilaian Karyawan mengenai Kompensasi Pernyatan SS S KS TS STS Rata5 4 3 2 1 rata Gaji yang diterima sesuai dengan masa 4 23 20 3 0 3,56 kerja karyawan Gaji diterima tepat pada waktunya 11 19 11 8 1 3,62 sesuai dengan perjanjian Gaji pokok yang Anda terima sesuai dengan apa yang telah Anda lakukan 11 11 19 9 0 3,48 untuk perusahaan Adanya tunjangan dan fasilitas lain di luar gaji pokok sangat membantu 3 26 18 3 0 3,58 karyawan dalam usaha menutupi kebutuhannya Besarnya tunjangan yang diberikan 3 21 23 2 1 3,46
63
Pernyatan
6. 7. 8. 9.
10.
11. 12. 13. 14.
SS
S
KS
5
4
3
12
21
8
3
3,2
17
22
6
3
3,18
14
23
4
0
3,56
17
17
5
2
3,52
12
16
11
4
3,14
23
17
7
3
3,2
17
26
6
0
3,26
12
18
11
4
3,06
23
20
5
2
3,28
oleh perusahaan sesuai dengan harapan Anda Perusahaan memberikan bonus sesuai 6 dengan kinerja Anda Bonus yang diterima sesuai dengan 2 hasil pekerjaan yang dilakukan Waktu pemberian bonus 2 bulan sekali 9 bukan menjadi masalah bagi karyawan Perusahaan memberikan jaminan sosial berupa Jaminan Sosial Tenaga Kerja 9 (JAMSOSTEK) sesuai dengan ketentuan yang berlaku Perusahaan memberikan jaminan sosial berupa Dana Tabungan dan Asuransi 7 Pegawai Negeri (TASPEN) sesuai dengan ketentuan yang berlaku Perusahaan memberikan jatah cuti sesuai dengan kinerja dan peraturan 0 yang berlaku Perusahaan memberikan hari libur 1 sesuai dengan hari-hari libur nasional Perusahaan memberikan jaminan dana pensiun sesuai dengan masa kerja 5 Anda Adanya kompensasi lain di luar gaji pokok memang wajib diadakan oleh 0 perusahaan Rata-rata Variabel
TS STS Rata2 1 rata
3,36
Berdasarkan tabel 4.11 secara keseluruhan menunjukkan bahwa rata-rata penilaian karyawan terhadap variabel kompensasi adalah 3,36 yang termasuk dalam kategori cukup setuju. Berarti secara keseluruhan kompensasi yang dilaksanakan oleh PT. Permata Timur Lines adalah cukup baik. Dengan nilai rata-rata 3,36 berarti karyawan menyetujui bahwa selama mereka bekerja di PT. Permata Timur Lines kompensasi yang diberikan oleh perusahaan disesuaikan
64
dengan kebutuhan karyawan Dari data di atas juga dapat diketahui rata-rata penilaian kompensasi yang tertinggi pada PT. Permata Timur Lines terdapat pada pernyataan mengenai “Gaji diterima tepat pada waktunya sesuai dengan perjanjian”. Sedangkan rata-rata penilaian terendah adalah “Perusahaan memberikan jaminan dana pensiun sesuai dengan masa kerja Anda”, dimana dalam hal ini berarti karyawan meragukan ataupun tidak yakin dengan hal tersebut.
4.4.2. Motivasi pada PT. Permata Timur Lines Di bawah ini adalah hasil distribusi frekuensi jawaban para karyawan mengenai variabel motivasi. Analisis jawaban-jawaban karyawan ini digunakan untuk mengetahui bagaimana motivasi pada PT. Permata Timur Lines. Tabel 4.13. Penilaian Karyawan mengenai Motivasi
Pernyatan
SS 5
1. Saya menyadari setelah bahwa saya harus bisa mandiri dalam memenuhi kebutuhan 0 hidup saya sendiri. 2. Dengan begitu keahlian yang telah saya pelajari selama ini bisa diterapkan di dalam 0 masyarakat luas. 3. Ada rasa bangga tersendiri di dalam diri saya saat saya berhasil mengerjakan tugas yang 6 dipercayakan kepada saya. 4. Dengan bekerja saya sudah membuktikan bahwa saya juga bisa memberikan kontribusi 6 positif terhadap perusahaan tempat saya bekerja. 5. Upah atau gaji yang saya peroleh dari hasil kerja keras saya membuat saya tidak selalu 2 bergantung pada orang lain. 6. Bila saya bekerja keras maka saya tidak 10
S KS TS STS Rata4 3 2 1 rata 21
22
0
2,98
19 11 20
0
2,98
15 10 10
9
2,98
11 14 10
9
2,90
12
7
8
18 10 2,56
14 10 16
0
3,36
65
hanya bisa memenuhi kebutuhan dasar saya tetapi juga kebutuhan sekunder dan tertier saya. 7. Dengan terjun bekerja ke dalam masyarakat maka keberadaan saya sebagai manusia dewasa diakui. 8. Pujian atas hasil kerja yang baik menimbulkan semacam kepuasan tersendiri bagi diri saya. 9. Saya baru merasa usaha keras yang saya lakukan untuk menyelesaikan pekerjaan tidaklah sia-sia bila saya merasa pimpinan saya juga puas atas hasil itu. 10. Terkadang pimpinan baru akan mengakui skill atau keahlian karyawan setelah melihat bukti keberhasilannya. 11. Jabatan yang tinggi merupakan salah satu cara membuktikan seseorang telah mencapai prestasi kerja yang sukses dalam karirnya. 12. Pelaksanaan berbagai jenis pekerjaan akan lebih efektif dan efisien kalau dikelompokkan terlebih dahulu berdasarkan kemampuan masing-masing individu. 13. Rutinitas tugas yang harus dilakukan setiap hari bisa membuat pekerjaan terasa monoton dan juga membosankan sehingga karyawan menjadi malas. 14. Memiliki rekan kerja yang kooperatif dan bersikap profesional pada pekerjaanya adalah salah satu kunci keberhasilan suatu pekerjaan. 15. Komunikasi yang baik antara sesama rekan kerja dapat menciptakan hubungan kerja yang harmonis demi mencapai keberhasilan dalam bekerja. 16. Setiap karyawan akan bekerja lebih baik karena merasa aman mengetahui bahwa hakhaknya sebagai tenaga kerja telah dilindungi oleh Undang-Undang yang ada. 17. Perusahaan juga perlu memberikan tunjangan-tunjangan kepada karyawannya sebagai bagian yang penting dari bentuk rasa aman tersebut. 18. Lingkungan kerja yang dapat menciptakan dan memberikan suasana yang aman dan nyaman merupakan salah satu faktor
8
13 14 15
0
3,28
6
16 14 13
1
3,26
3
21
9
11
6
3,08
8
7
20 13
2
3,12
16
2
24
8
0
3,52
17
1
27
5
0
3,60
15
18 14
3
0
3,90
12
19 12
7
0
3,72
11
11 19
8
1
3,46
17
15 15
3
0
3,92
1
30 16
3
0
3,58
1
17 15 15
2
3,00
66
pendukung yang penting bagi para karyawan. 19. Karyawan akan bekerja dengan baik bila bisa memiliki nuansa yang kekeluargaan dalam 0 lingkungan kerjanya. 20. Semakin besar kontribusi yang diberikan seseorang terhadap perusahaan maka 4 semakin besar pula imbalan yang akan diterimanya. 21. Bonus yang selalu diberikan kepada karyawan yang berprestasi dengan baik merupakan salah satu motivator mengapa 3 karyawan bekerja keras untuk melampaui target yang ditetapkan oleh perusahaan. Rata-rata Variabel
16 24
8
2
3,08
13 24
8
1
3,22
20 16
8
3
3,24
3,27
Berdasarkan tabel 4.13 Secara keseluruhan menunjukkan bahwa rata-rata penilaian karyawan terhadap variabel motivasi adalah 3,27 yang termasuk cukup setuju. Berarti secara keseluruhan motivasi pada PT. Permata Timur Lines adalah cukup positif (cukup baik). Dengan rata-rata penilaian yang tertinggi dapat dilihat motivasi pada PT. Permata Timur Lines
yang paling menonjol, yaitu terdapat pada pernyataan
mengenai “Setiap karyawan akan bekerja lebih baik karena merasa aman mengetahui bahwa hak-haknya sebagai tenaga kerja telah dilindungi oleh UndangUndang yang ada.”. Sedangkan rata-rata penilaian terendah adalah “Upah atau gaji yang saya peroleh dari hasil kerja keras saya membuat saya tidak selalu bergantung pada orang lain”, yang berarti karyawan menilai hasil kerja keras mereka terkadang masing membuat mereka bergantung pada orang lain.
67
4.4.3. Kinerja Karyawan Di bawah ini adalah hasil distribusi frekuensi jawaban para karyawan mengenai variabel kinerja karyawan. Analisis jawaban-jawaban karyawan ini digunakan untuk mengetahui bagaimana kinerja karyawan pada PT. Permata Timur Lines.
Tabel 4.14. Penilaian Karyawan mengenai Kinerja Karyawan PT. Permata Timur Lines
Pernyatan
SS 5
1. Anda dapat mencapai target pekerjaan 7 yang ditetapkan oleh perusahaan 2. Anda dapat menyelesaikan semua pekerjaan yang diberikan sebaik 9 mungkin untuk memperoleh hasil yang maksimal 3. Anda dapat menyelesaikan pekerjaan dengan benar (sesuai standar kinerja 9 atau pedoman) dan menguntungkan bagi perusahaan 4. Anda memiliki inisiatif untuk menyelesaikan pekerjaan secara 11 maksimal 5. Anda dapat menyelesaikan suatu 0 pekerjaan dengan cepat dan tepat 6. Anda dapat menyelesaikan tugas 6 sesuai dengan jadwal yang berlaku 7. Anda selalu hadir tepat waktu ke 7 perusahaan (07.30 WIB – 16.00 WIB) 8. Anda menghindari adanya absen 8 dalam pekerjaan 9. Anda mampu bekerja sama dengan sesama rekan kerja baik atasan 11 maupun bawahan dengan baik 10. Anda dapat menyelesaikan pekerjaan 8 dengan baik secara berkelompok Rata-rata Variabel
S KS TS STS Rata4 3 2 1 rata 10 27
4
2
3,32
10 25
6
0
3,44
29
8
4
0
3,86
25
8
4
2
3,78
10
8
24
8
2,40
4
4
27
9
2,42
18
8
17
0
3,30
7
5
25
5
2,76
5
26
8
0
2,70
11 25
6
0
3,42 3,14
68
Berdasarkan tabel 4.14 secara keseluruhan menunjukkan bahwa rata-rata kinerja karyawan adalah 3,14 yang termasuk dalam kategori cukup setuju. Berarti secara keseluruhan kinerja karyawan pada PT. Permata Timur Lines adalah cukup positif (cukup baik). Dengan rata-rata penilaian yang tertinggi dapat dilihat kinerja karyawan pada PT. Permata Timur Lines yang paling menonjol, yaitu terdapat pada pernyataan mengenai “Anda dapat menyelesaikan pekerjaan dengan benar (sesuai standar kinerja atau pedoman) dan menguntungkan bagi perusahaan”. Sedangkan rata-rata penilaian terendah adalah “Anda dapat menyelesaikan suatu pekerjaan dengan cepat dan tepat”.
4.5. Analisis Regresi 4.5.1. Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan di PT. Permata Timur Lines Di bawah ini adalah hasil analisis regresi sederhana antara variabel kompensasi terhadap kinerja karyawan. Analisis ini digunakan untuk mengetahui T-1, yaitu bagaimana pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan di PT. Permata Timur Lines . Tabel 4.15. Model Summary Model Summary Model 1
R R Square ,629a ,396
Adjusted R Square ,383
a. Predictors: (Constant), Kompensasi
Std. Error of the Estimate 5,369
69
R disebut juga dengan koefisien korelasi. Dapat dibaca bahwa nilai koefisien korelasi antara variabel kompensasi dengan kinerja karyawan adalah 0,629, menunjukkan hubungan yang positif dan kuat antara kompensasi dengan kinerja karyawan. R Square disebut koefisien determinasi, nilai tersebut digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan. Pada tabel diatas nilai R Square adalah 0,396 atau sama dengan 39,6% (0,396 x 100%). Artinya besarnya pengaruh variabel kompensasi terhadap
karyawan adalah
39,6%, sedangkan sisanya 61,4% (100% - 39,6%), dipengaruhi oleh variabelvariabel lainnya, seperti pelatihan, kepemimpinan dan lingkungan kerja yang tidak termasuk dalam model penelitian ini. Tabel 4.16. ANOVA ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 906,568 1383,432 2290,000
df 1 48 49
Mean Square 906,568 28,821
F 31,455
Sig. ,000a
a. Predictors: (Constant), Kompensasi b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Tabel ANOVA memperlihatkan nilai Fhitung. Apabila Fhitung > Ftabel maka model regresi linier yang digunakan sudah tepat. Fhitung = 31,455 Ftabel dilihat pada: taraf signifikansi 5% df pembilang = jumlah variabel – 1 = (2 – 1) = 1 df penyebut = jumlah data – jumlah variabel = (50 – 2) = 48
70
Ftabel = 4,04 Karena Fhitung > Ftabel (31,455 > 4,04) atau Sig < 0,05 (0,000 < 0,05) maka model regresi linier yang akan digunakan sudah tepat.
Tabel 4.17. Coefficients Coefficientsa
Model 1
(Constant) Kompensasi
Unstandardized Coefficients B Std. Error 7,180 4,385 ,514 ,092
Standardized Coefficients Beta ,629
t 1,638 5,608
Sig. ,108 ,000
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Dari nilai Constant dan kompensasi, maka dapat dibuat persamaan regresi: Y = a + bX Y = 7,180 + 0,514X Pada tabel Coefficients dapat diketahui nilai Constant 7,180 (bernilai positif) yang menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan nilai dari variabel kompensasi, maka nilai kinerja karyawan tetap baik. Nilai kompensasi adalah 0,514 (bernilai positif) menyatakan bahwa setiap peningkatan kompensasi karyawan akan meningkatkan kinerja karyawan. Pada tabel coefficients juga terdapat nilai t hitung. Uji t berguna untuk menguji signifikansi koefisien regresi, yaitu apakah kompensasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan secara signifikan atau tidak. Hipotesisnya adalah: •
H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara kompensasi terhadap kinerja karyawan
71
•
H1 : Ada pengaruh yang signifikan antara kompensasi terhadap kinerja karyawan
Dasar pengambilan keputusan pengujian adalah: •
Jika t hitung > t tabel atau Sig < 0,05 maka H0 ditolak
•
Jika t hitung < t tabel atau Sig > 0,05 maka H0 diterima
t hitung = 5,608 t tabel dilihat pada: taraf signifikansi 0,05 (dilakukan pada tes 2 sisi) df = jumlah sampel – jumlah variabel = (50 – 2) = 48 t tabel (1/2 0,05 ; 48) = 2,0106 Karena t hitung > t tabel (5,608 > 2,0106) atau Sig < 0,05 (0,000 < 0,05) maka H0 ditolak dan H1 diterima, berarti ada pengaruh yang signifikan antara kompensasi terhadap kinerja karyawan.
4.5.2. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan di PT. Permata Timur Lines Di bawah ini adalah hasil analisis regresi sederhana antara variabel motivasi terhadap kinerja karyawan. Analisis ini digunakan untuk mengetahui T-2, yaitu bagaimana pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan di PT. Permata Timur Lines . Tabel 4.18. Model Summary Model Summary Model 1
R R Square ,672a ,451
Adjusted R Square ,440
a. Predictors: (Constant), Motivasi
Std. Error of the Estimate 5,116
72
R disebut juga dengan koefisien korelasi. Dapat dibaca bahwa nilai koefisien korelasi antara variabel motivasi dengan kinerja karyawan adalah 0,672, menunjukkan hubungan yang positif dan kuat antara motivasi dengan kinerja karyawan. R Square disebut koefisien determinasi, nilai tersebut digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan. Pada tabel diatas nilai R Square adalah 0,451 atau sama dengan 45,1% (0,451 x 100%). Artinya besarnya pengaruh variabel motivasi terhadap kinerja karyawan adalah 45,1%, sedangkan sisanya 54,9% (100% - 45,1%), dipengaruhi oleh variabelvariabel lainnya, seperti pelatihan, insentif, lingkungan kerja yang tidak termasuk dalam model penelitian ini. Tabel 4.19. ANOVA ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 1033,706 1256,294 2290,000
df 1 48 49
Mean Square 1033,706 26,173
F 39,495
Sig. ,000a
a. Predictors: (Constant), Motivasi b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Tabel ANOVA memperlihatkan nilai Fhitung. Apabila Fhitung > Ftabel maka model regresi linier yang digunakan sudah tepat. Fhitung = 39,495 Ftabel dilihat pada: taraf signifikansi 5% df pembilang = jumlah variabel – 1 = (2 – 1) = 1 df penyebut = jumlah data – jumlah variabel = (50 – 2) = 48 Ftabel = 4,04
73
Karena Fhitung > Ftabel (39,495 > 4,04) atau Sig < 0,05 (0,000 < 0,05) maka model regresi linier yang akan digunakan sudah tepat. Tabel 4.20. Coefficients Coefficientsa
Model 1
(Constant) Motivasi
Unstandardized Coefficients B Std. Error 5,582 4,171 ,376 ,060
Standardized Coefficients Beta ,672
t 1,338 6,285
Sig. ,187 ,000
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Dari nilai Constant dan motivasi, maka dapat dibuat persamaan regresi: Y = a + bX Y = 5,582 + 0,376X Pada tabel Coefficients dapat diketahui nilai Constant 5,582 (bernilai positif) yang menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan nilai dari variabel motivasi, maka nilai kinerja karyawan tetap baik. Nilai motivasi adalah 0,376 (bernilai positif) yang berarti bahwa peningkatan motivasi akan meningkatkan kinerja karyawan. Pada tabel coefficients juga terdapat nilai t hitung. Uji t berguna untuk menguji signifikansi koefisien regresi, yaitu apakah motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan secara signifikan atau tidak. Hipotesisnya adalah: •
H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara motivasi terhadap kinerja karyawan
•
H1 : Ada pengaruh yang signifikan antara motivasi terhadap kinerja karyawan
74
Dasar pengambilan keputusan pengujian adalah: •
Jika t hitung > t tabel atau Sig < 0,05 maka H0 ditolak
•
Jika t hitung < t tabel atau Sig > 0,05 maka H0 diterima
t hitung = 6,285 t tabel dilihat pada: taraf signifikansi 0,05 (dilakukan pada tes 2 sisi) df = jumlah sampel – jumlah variabel = (50 – 2) = 48 t tabel (1/2 0,05 ; 48) = 2,0106 Karena t hitung > t tabel (6,285 > 2,0106) atau Sig < 0,05 (0,000 < 0,05) maka H0 ditolak dan H2 diterima, berarti ada pengaruh yang signifikan antara motivasi terhadap kinerja karyawan.
4.5.3. Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Secara Bersama-sama Terhadap Kinerja di PT. Permata Timur Lines Di bawah ini adalah hasil analisis regresi berganda antara variabel kompensasi dan motivasi terhadap kinerja. Analisis ini digunakan untuk mengetahui T-3, yaitu bagaimana pengaruh kompensasi dan motivasi secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan di PT. Permata Timur Lines . Tabel 4.21. Model Summary Model Summary Model 1
R R Square ,748a ,559
Adjusted R Square ,540
Std. Error of the Estimate 4,636
a. Predictors: (Constant), Motivasi, Kompensasi
Pada tabel diatas dapat dibaca bahwa nilai koefisien korelasi (R) antara variabel kompensasi dan motivasi terhadap kinerja karyawan adalah 0,748,
75
menujukkan hubungan yang positif dan kuat antara kompensasi dan motivasi secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan. R Square disebut koefisien determinasi, nilai tersebut digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh kompensasi dan motivasi terhadap kinerja karyawan. Pada tabel diatas nilai R Square adalah 0,365 atau sama dengan 55,9% (0,559 x 100%). Artinya kompensasi dan motivasi secara bersama-sama mempengaruhi kinerja karyawan sebesar 55,9% dan sisanya sebesar 44,1 (100% 55,9%) dipengaruhi oleh variabel lainnya, seperti pelatihan, lingkungan kerja, kepemimpinan yang tidak termasuk dalam model penelitian ini. Tabel 4.22. ANOVA ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 1279,812 1010,188 2290,000
df 2 47 49
Mean Square 639,906 21,493
F 29,772
Sig. ,000a
a. Predictors: (Constant), Motivasi, Kompensasi b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Tabel ANOVA memperlihatkan nilai F hitung. Uji F ini berguna untuk mengetahui apakah model regresi linier yang akan digunakan sudah tepat atau tidak dan untuk menguji variabel-variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Dengan uji F dilakukan pengujian pengaruh antara variabel kompensasi dan motivasi secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan. Hipotesisnya adalah: •
H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara kompensasi dan motivasi secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan di PT. Permata
76
Timur Lines •
H1 : Ada pengaruh yang signifikan antara kompensasi dan motivasi secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan di PT. Permata Timur Lines
Dasar pengambilan keputusan pengujian adalah: •
Jika F hitung > F tabel atau Sig < 0,05 maka H0 ditolak
•
Jika F hitung < F tabel atau Sig > 0,05 maka H0 diterima
Fhitung = 29,772 Ftabel dilihat pada: taraf signifikansi 5% df pembilang = jumlah variabel – 1 = (3 – 1) = 2 df penyebut = jumlah data – jumlah variabel = (50 – 2) = 48 Ftabel = 3,19 Karena Fhitung > Ftabel (29,772 > 3,19) atau Sig < 0,05 (0,000 < 0,05) maka H0 ditolak dan H1 diterima, berarti ada pengaruh yang signifikan antara variabel kompensasi dengan motivasi secara bersama-sama terhadap kinerja, dan model regresi linier yang akan digunakan sudah tepat. Tabel 4.23. Coefficients Coefficientsa
Model 1
(Constant) Kompensasi Motivasi
Unstandardized Coefficients B Std. Error -1,527 4,325 ,314 ,093 ,264 ,063
Standardized Coefficients Beta ,384 ,473
t -,353 3,384 4,167
Sig. ,726 ,001 ,000
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Dari nilai Constant dan kompensasi serta B motivasi, maka dapat dibuat persamaan regresi: Y = a + bX1 +bX2
77
Y = -1,527 + 0,314X1 + 0,264X2 Pada tabel Coefficients dapat diketahui nilai B Constant -1,527 yang menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan kompensasi dan motivasi, maka kinerja karyawan akan mengalami penurunan. Nilai B kompensasi adalah 0,314 (bernilai positif) menyatakan bahwa setiap peningkatan kompensasi akan meningkatkan kinerja karyawan. Nilai B motivasi adalah 0,264 (bernilai positif) menyatakan bahwa setiap peningkatan motivasi akan meningkatkan kinerja karyawan. Pada tabel coefficients juga terdapat nilai t hitung. Uji t berguna untuk menguji signifikansi koefisien regresi, yaitu apakah masing-masing dari variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen secara signifikan atau tidak. Hipotesisnya adalah: Untuk variabel kompensasi: •
H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan kompensasi terhadap kinerja karyawan
•
H1 : Ada pengaruh yang signifikan kompensasi terhadap kinerja karyawan
Untuk variabel motivasi: •
H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan motivasi terhadap kinerja karyawan
•
H1 : Ada pengaruh yang signifikan motivasi terhadap kinerja karyawan
Dasar pengambilan keputusan pengujian adalah: •
Jika t hitung > t tabel atau Sig < 0,05 maka H0 ditolak
•
Jika t hitung < t tabel atau Sig > 0,05 maka H0 diterima
78
t hitung X1 = 3,384, t hitung X2 = 4,167 t tabel dilihat pada: taraf signifikansi 0,05 (dilakukan pada tes 2 sisi) df = jumlah sampel – jumlah variabel = (50 – 2) = 48 t tabel (1/2 0,05 ; 48) = 2,0106 Untuk kompensasi karena t hitung > t tabel (3,384 > 2,0106) atau Sig < 0,05 (0,001 < 0,05) maka H0 ditolak dan H1 diterima, berarti ada pengaruh yang signifikan antara kompensasi terhadap kinerja karyawan. Untuk motivasi karena t hitung > t tabel (4,167 > 2,0106) atau Sig < 0,05 (0,000 < 0,05) maka H0 ditolak dan H1 diterima, berarti ada pengaruh yang signifikan antara motivasi terhadap kinerja karyawan.
4.6. Implikasi Hasil Penelitian Setelah dilakukan survey pada para karyawan PT. Permata Timur Lines mengenai kompensasi, motivasi, dan kinerja karyawan di PT. Permata Timur Lines, maka hasil yang didapat adalah: Masing-masing dari variabel independent, yaitu kompensasi dan motivasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan, dimana pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan adalah 39,6%, dan pengaruh ini lebih kecil dibandingkan dengan pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan yang sebesar 45,1%. Namun secara bersama-sama kompensasi dan motivasi memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap kinerja karyawan PT. Permata Timur Lines yaitu sebesar 55,9%. Hal ini berarti dalam memutuskan meningkatkan kinerja karyawan di PT. Permata Timur Lines sebagian kecil dipengaruhi oleh kompensasi dan motivasinya. Sedangkan masih ada 44,1% variabel lainnya diluar model yang lebih dominan mempengaruhi kinerja karyawan di PT. Permata Timur Lines, seperti pelatihan, gaya
79
kepemimpinan dan lingkungan kerja. Hal ini terjadi karena pada dasarnya manusia bekerja untuk mencari penghasilan, dimana penghasilan yang memadai secara tidak langsung akan meningkatkan gairah kerja dan kinerja. Hal lain, seperti pelatihan memungkinkan seorang karyawan menjadi lebih menguasai pekerjaannya, sehingga mereka mampu bekerja dengan efisien dan efektif dan hal tersebut mempengaruhi kinerja terutama dalam hal hasil kerja sesuai target. Gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja juga mempunyai pengaruh terhadap kinerja, dimana seorang karyawan dengan penghasilan yang memadai, namun gaya kepemimpinan yang diterapkan atasan tidak sesuai dengan kepribadian karyawan, maka akan menyebabkan karyawan tersebut menurun kinerjanya karena merasa tertekan dengan kondisi kerjanya terutama dalam hal cara menyelesaikan pekerjaan dan menunjukkan kemampuan kerja, demikian juga dengan lingkungan kerja karyawan, dimana lingkungan kerja atau ruang lingkup kerja yang tidak memadai dan tidak sesuai dengan jenis kerja atau hasil kerja yang dituntut perusahaan akan menyebabkan karyawan tersebut menurun kinerjanya, terutama dalam hal kecepatan dan kesigapan dalam mengerjakan pekerjaannya Mengingat pengaruh kedua variabel independen terhadap variabel dependen signifikan, maka kedua hal tersebut perlu dipertahankan dan dibina lebih lanjut agar di masa yang akan datang tetap memberikan pengaruh yang positif terhadap kinerja karyawan. Selain itu diharapkan dengan adanya kinerja yang baik dapat menjadi acuan bagi perusahaan untuk melakukan perbaikan di bidang yang lain, seperti promosi jabatan dan kenaikan gaji.
80