BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1 Penyajian data penelitian Pada bab 1 telah dijelaskan oleh peneliti bahwa penelitian ingin meneliti bentuk strategi promosi produk Kitchen Appliances Philips. Sebelumnya peneliti telah menjelaskan teori khusus bauran promosi di bab 2. Teori bauran promosi ini digunakan untuk membahas kegiatan promosi Philips untuk produk Kitchen Appliances lebih terperinci berdasarkan 5 aspek yang terdapat dalam promotion mix atau bauran promosi. Pada bab 4 ini peneliti akan memaparkan hasil observasi peneliti dengan informan kunci divisi promosi PT. Citra Kreasi Makmur yaitu Marketing Manager, Product Support, Activation Leader, Head Counter, dan Visual Merchandising. Untuk wawancara peneliti dengan informan dilakukan secara formal dan informal selama peneliti melakukan kegiatan kerja praktek disana sejak 20 Februari 2012- 19 Mei 2012 bertempat di kantor divisi promosi PT. Citra Kreasi Makmur. Maksud dari wawancara tersebut adalah untuk
mengetahui bentuk-bentuk
kegiatan promosi yang dijalankan oleh divisi promosi untuk Philips Kitchen Appliances, dan hal penting lainnya yang perlu dijadikan informasi selama penelitian. Berikut pemaparan hasil wawancara tersebut :
58
59
4.1.1 Wawancara dengan Marketing Manager Ibu Devitasari telah bergabung sebagai Marketing Manager PT. Citra
Kreasi Makmur sejak 13 tahun yang lalu. Dari segi pendidikan,
beliau berlatarbelakang di bidang pemasaran. Selama 13 tahun memimpin divisi promosi yang menangani kegiatan pemasaran dalam bentuk promosi, beliau memahami banyak hal tentang promosi Philips, khususnya Kitchen Appliances Philips. Bertempat di ruangannya yang ada di divisi promosi, Ibu satu anak ini, menjelaskan banyak hal tentang promosi khususnya untuk Philips Kitchen Appliances. Dari segi promosinya, Philips telah menjalankan semua aspek yang ada. Hanya saja, kegiatan promosinya tidak bisa dijalankan secara serentak, karena kurangnya orang di divisi promosi dan
dari segi
budgeting, dari manajemen CKM (Citra Kreasi Makmur) menetapkan budget minim untuk promosi. Memang itu hambatan bagi promosi, tapi promosi harus tetap berjalan. Solusinya adalah dengan membuat kegiatan yang minim anggaran seperti Cooking Demo, misalnya. Itu ditangani oleh brand activation dibantu para supervisor di lapangan. Untuk detailnya, beliau meminta peneliti menanyakan lebih detail soal ini ke Activation Leader. Ketika peneliti menanyakan tentang latar belakang diadakan kegiatan promosi untuk kitchen appliances, beliau beralasan bahwa ada banyak merek competitor yang juga memproduksi produk yang sama,
60
meskipun dari segi kualitas, Philips tetap no. 1. Philips tidak bisa dibandingkan dengan merek-merek lain buatan Cina. Konsumen yang sadar akan pentingnya kualitas, akan memilih Philips. Namun, belum semua orang bisa sadar betapa pentingnya kualitas dibanding harga. Ketika peneliti menanyakan siapa yang merencanakan kegiatan promosi. Menurutnya pertama, Product Support dan Marketing Manager yang menyusun rencana di Info Promosi selama 1 tahun ke depan, namun selanjutnya harus meminta persetujuannya dan CEO. Dari segi sales promotion, untuk mencerminkan Philips sebagai brand A class, dari segi dekorasi display, Philips berbeda dengan merek lain. Untuk iklan, Philips khusus Kitchen Appliances beriklan di media khusus seperti Saji yang memang target pembacanya dari kalangan perempuan. Juga ada undianundian. Dari segi iklan, iklan Philips ada di majalah. Untuk pembuatannya menjadi tugas dan tanggung jawab VM. Sehingga beliau menyarankan peneliti untuk menanyakannya lebih detail dengan Visual Merchandising.
4.1.2 Wawancara dengan Product Support Ibu Natalia sebagai Product Support PT. Citra Kreasi Makmur untuk Product Kitchen Appliances menangani distribusi dan
menyusun
berbagai
kegiatan
promosi
untuk
Kitchen
61
Appliances.
Selama 3 tahun sudah beliau bergabung sebagai
Product Support. Dalam kesehariannya, sebagai product support beliau bertanggung jawab dalam hal target penjualan produk. Dan target penjualan selalu naik tiap tahun. Ini berdasarkan permintaan dari CEO. Untuk mengejar jumlah yang ditargetkan, beliau menyusun strategi promosi mulai dari iklan, sales promotion, hingga penjualan secara langsung. Untuk iklan, beliau bekerjasama dengan VM untuk permintaan desain iklan di majalah-majalah. Iklan itu macammacam, bisa iklan produk, atau iklan undian. Peneliti menanyakan kegiatan apa saja yang dilakukan untuk mempromosikan
Kitchen
Appliances
Philips.
Ibu
Natalia
menjawab, “ Untuk Kitchen Appliances, di 2011 lalu, ada Grand Launching Airfryer yang diadakan di Jack Rabbit. Waktu itu, mengundang Indy Barend, brand ambassador Philips dan Chef Juna. Acara nya lumayan ramai, banyak media yang meliput.” Untuk mengundang media dan menyelenggarakan acara, Philips Kitchen Appliances menyerahkannya kepada jasa konsultan PR Fleishman Hillard. Sehingga untuk media yang diundang beliau mengaku tidak mengenal pihak media yang meliput karena mereka adalah rekanan dari Feishman Hillard. Selain launching, ada cooking demo secara road show. Untuk di beberapa lokasi, Indy
62
Barends diundang untuk ikut memasak. Namun, jika tidak ada Indy Barends, cooking demo cukup mengundang chef ternama saja. Chef yang pernah diundang, Chef Tatang, juga Chef Ferry. Untuk cooking demo dilakukan tiap minggu sesuai jadwal demo supervisor. Kegiatan promosi penjualan yang diadakan untuk Kitchen Appliances mulai dari undian (Untung Beruntung) , lomba seperti Temu Kreasi Ibu Philips. Untuk lomba, bekerjasama dengan PT. Globe untuk mengurus prosedur pembuatan lomba seperti ke Departemen Sosial. Karena prosedurnya rumit, beliau menyerahkan itu ke PT. Globe.
4.1.3 Wawancara dengan Head Counter Kali ini saya mewawancarai Head Counter PT. Citra Kreasi Makmur, Ibu Lianita. Wawancara saya lakukan kala itu di kantornya di divisi promosi. Sebagai head counter, dia telah bekerja di bagian promosi PT. Citra Kreasi Makmur selama kurang lebih satu tahun. Berlatar belakang pendidikan di Teknologi dan Informasi, beliau menangani khusus kegiatan promosi Philips Kitchen Appliances di counter-counter berbagai Department Store yang terkait. Sebagai bentuk promosi, dia sering bekerjasama dengan pihak Manager Department Store dalam membuat strategi
63
promosi seperti Second Purchase, yaitu pemberian discount pada produk kedua, Buy 1 get 1, yaitu strategi pemberian produk Philips secara Cuma-Cuma setelah pembelian produk Philips khusus Kitchen
Appliances.
Juga
pihak
department
store
sering
mengikutsertakan Head Counter ini mewakili Philips dalam berbagai kegiatan penjualan seperti season-season yang sering diberlakukan di department store . Adapun department store yang menjalin kerjasama dengan Philips adalah SOGO, DEBENHAMS, METRO DEPARTMENT STORE. Untuk itu, beliau perlu menjalin hubungan yang akrab dengan pihak department store yakni Manager. Tujuannya adalah demi memudahkan dan menjalin komunikasi dengan pihak Department Store agar tidak ada kesalahpahaman dengan pihak klien. Selanjutnya, kegiatan personal selling, untuk mengatur distribusi produk akan ditangani oleh Supervisor yang memang ditugasi oleh Head Counter untuk mengatur stock dan distribusi produk Philips di tiap counter. Mengenai masalah yang dihadapi seringkali adanya kesalahpahaman antara supervisor dengan Head Counter dalam informasi. Namun masalah ini bisa diselesaikan dengan belakanan ini Head Counter sering melakukan briefing khusus supervisor yang biasa dilakukan dua minggu sekali, setiap hari Sabtu.
64
4.1.4 Wawancara dengan Visual Merchandising (VM) Kali ini peneliti mewawancarai Visual Merchandising PT. Citra Kreasi Makmur, Ibu Lidya. Berlatar belakang pendidikan jurusan Desain Komunkasi Visual salah satu Universitas Swasta di Jakarta, beliau telah menjabat sebagai VM sejak 10 tahun yang lalu. Setiap hari dia bergelut dengan masalah iklan, desain iklan di berbagai media, menjalin komunikasi dengan media, dan menghubungi pihak percetakan untuk pembuatan brosur, katalog, dan masih banyak lagi. Saat peneliti menanyakan strategi promosi untuk Kitchen Appliances beliau mengaku khusus menagani iklan ablove the line dan below the line. Iklan above the line adalah iklan Philips di berbagai media cetak, seperti kala itu beliau menunjukkan peneliti contoh iklan Philips Kitchen Appliances di berbagai media cetak, seperti majalah
Nova,Saji,
Nirmala.
Alasannya,
adalah
agar
memposisikan Philips di mata dan benak konsumen. Meskipun banyak kompetitor, kami berharap Philips tetap tidak dilupakan konsumen dan masih menjadi no.1 di mata konsumen. Sedangkan iklan below the line, beliau menjelaskan dalam bentuk souvenir dan materi yang mendukung display produk seperti whobler, shelf talker, acrylic, standing display. Beliaupun
65
menjelaskan sambil memberikan peneliti gambaran bentuk iklan yang dimaksudnya. Dari segi hambatan yang dihadapi adalah dari segi salah komunikasi antara Vm dengan percetakan. Seringkali terjadi kesalahan pencetakan brosur yang tidak sesuai dengan keinginan VM sehingga menghambat kerja VM karena harus membuat cetak ulang brosur yang baru yang memakan waktu tidak sedikit. Untuk menghadapi masalah itu dia menjalin rekanan dengan banyak agen percetakan.
4.2 Pengolahan data hasil penelitian Dari hasil pengumpulan data yang diperoleh peneliti di perusahaan, khususnya di divisi promosi, peneliti menghubungkan teori khusus yang digunakan peneliti, seperti yang dibahas di bab 2 sebelumnya yaitu bauran promosi dengan hasil informasi yang diperoleh peneliti di obyek penelitian, yang didapat dari hasil wawancara secara mendalam dengan informan kunci dan observasi tentang kegiatan promosi. Peneliti kemudian melihat apakah teori bauran promosi sudah dijalankan divisi promosi untuk mempromosikan Kitchen Appliances. Seperti yang sudah dijelaskan di bab 2, bahwa teori bauran promosi terdiri dari 5 aspek yaitu periklanan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat (public relations), penjualan pribadi (personal selling), dan penjualan langsung (direct marketing). Dari hasil wawancara,
66
peneliti menemukan kelima aspek ini dijalankan oleh divisi promosi untuk mempromosikan Kitchen Appliances.
4.3 Pembahasan hasil penelitian Upaya dari tim divisi promosi untuk menjalankan kegiatan promosi untuk Kitchen Appliances Philips telah dijalankan sesuai dengan kelima aspek dalam bauran promosi. Mengingat promosi merupakan bentuk dari komunikasi pemasaran antara perusahaan (PT. Citra Kreasi Makmur) dengan pihak eksternal, termasuk konsumen Kitchen Appliances. Dan dari komunikasi pemasaran tersebut ada tujuan yang ingin dicapai. Tujuan yang diharapkan tersebut yaitu adanya perhatian, ketertarikan, keinginan, dan aksi yang dilakukan oleh konsumen untuk menggunakan produk. Berikut hasil observasi peneliti terhadap bentuk promosi yang dijalankan untuk Kitchen Appliances selama periode 20 Februari 2012 sampai dengan 19 Mei 2012.
4.3.1 Periklanan Iklan yang dibuat oleh divisi promosi untuk mempromosikan Kitchen Appliances bertujuan untuk menginformasikan, mengingatkan terhadap produk Kitchen Appliances. Tidak hanya sampai disana, iklan juga dimaksudkan untuk mempersuasi konsumen untuk tertarik membeli produk. Dari hasil observasi peneliti, periklanan yang dijalankan oleh divisi promosi ini menggunakan 2 jenis media seperti yang dijelaskan di
67
bab 2, yaitu media above the line dan below the line. Media above the line adalah media iklan dalam bentuk media massa. Sebagai bentuk promosi, iklan Kitchen Appliances Philips dimuat di media cetak secara teratur tiap bulan di majalah Nova, Saji, Sedap, dan Nirmala. Iklan yang dimuat tak hanya sekedar menjual produk, namun jika ada undian tertentu, juga diiklankan di media cetak. Selain media cetak, media elektronik juga digunakan. Pada bulan Februari lalu, iklan Kitchen Appliances Philips juga sempat ditayangkan untuk commercial break acara kuliner “Foody with Rudy”. Sedangkan media below the line adalah media iklan secara khusus yang tidak termasuk dalam media massa. Berdasarkan observasi peneliti, bentuk media below the line yang digunakan terdiri dari : 1) X-banner. yaitu media iklan yang dipajang secara vertical di lantai dan disertai penyangga berbentuk X di belakangnya. Sehingga disebut Xbanner. X banner dipajang pada acara tertentu untuk Kitchen Appliances, seperti cooking demo, product launching, pameran, juga kunjungan Philips ke acara-acara arisan Ibu-ibu. 2) Brosur, yaitu dalam bentuk selembar kertas berisi produk Kitchen Appliances yang diiklankan dan penawaran sales promotion yang sedang berlaku saat itu. Misalnya : Buy 1 Get 1. 3) Katalog, Bedanya dengan brosur, katalog ini bentuknya lebih besar dan lebih tebal kertasnya dibandingkan dengan brosur karena juga berisi
68
tentang fitur dan cara penggunaan dari produk Kitchen Appliances. Untuk pembuatan katalog dan brosur, perusahaan bekerjasama dengan agen percetakan untuk mencetak iklan. 4) Flag chain, yaitu media iklan berbentuk bendera-bendera kecil yang digantung dengan tali secara horizontal di langit-langit dinding. Biasanya flag chain ini digantung di meja demo ataupun ruangan display khusus produk Philips yang biasanya terpisah dengan produk lain di toko ataupun di counter Department Store. Flag chain ini biasanya berisi gambar produk Kitchen Appliancea yang dipromosikan. 5) Whobbler, yaitu media iklan biasanya dari kertas kaku yang dicetak logo dan gambar produk dan ditempelkan di atas produk yang dipajang di rak display di toko ataupun di counter deparment store. Whobler ini kada, ng berisi promo yang sedang berlaku, misalnya free sample, buy 1 get 1. 6) Standing acrylic, yaitu berupa penyangga dari acrylic bergambar logo Philips, yang selain berfungsi menyangga produk agar dapat berdiri, juga dapat mempercantik display product di rak penjualan. 7) Floor display, yaitu berupa rak yang sengaja dibuat untuk men-display produk. Karena Logo Philips terdiri dari warna biru dan putih, maka dalam pembuatan rak juga harus didominasi oleh warna biru-putih sehingga mencerminkan merek dan produk Philips, sehingga tampilannya akan berbeda dengan merek lain yang diletakkan berdekatan atau disamping produk Kitchen Aplliances Philips.
69
8) Shelf Talker, yaitu kertas yang didisipkan di rak produk yang biasanya berisi harga diskon dan promo yang sedang berlangsung. Seperti yang sering ada di pasar swalayan yang menunjukkan nominal harga produk yang diletakkan persis di bawah produk yang dimaksud.
4.3.2 Promosi Penjualan Promosi penjualan digunakan untuk mendorong atau memotivasi konsumen agar melakukan aksi dengan membeli produk karena dipicu adanya penawaran produk dalam jangka waktu yang terbatas. Dari hasil wawancara, tim promosi berharap dengan promosi penjualan, konsumen bisa tertarik dan muncul keinginan untuk melakukan pembelian (action) saat itu juga penawaran yang diberikan saat itu. Sebagai bentuk promosi penjualan, product support dibantu oleh Sales promotion Girl yang memperagakan produk melakukan kegiatan cooking demo di berbagai department store secara berkala. Dengan mempraktekkan kepada calon konsumen yakni dari para ibu-ibu yang menyaksikan demo masak tersebut dengan menggunakan produk kitchen appliances Philips, dan membuat resep-resep masakan dan minuman yang inovatif dengan produk tersebut. Lalu makanan dan minuman tersebut dibagikan secara gratis sebagai sample kepada para pengunjung. Dan di akhir acara, selalu ada undian berhadiah produk Philips kepada pngunjung yang beruntung. Dan hadiah menarik berupa souvenir bagi pengunjung yang bersedia berpartisipasi ikut dalam cooking demo. Untuk menarik animo pengunjung, Philips
70
mengundang artis Indy Barends sebagai brand ambassador Philips sehingga pengunjung tertarik. Chef yang diundang juga tidak sembarang, melainkan chef yang sudah terkenal di bidang kuliner, seperti Chef Juna, Chef Tatang, dan Chef Ferry yang pernah menjadi Chef khusus presiden RI Bapak Susilo Bambang Yudhoyono. Dari segi diskon, Philips juga sering memberi harga discount pada waktu-waktu tertentu. Namun, untuk di department store, persentase diskon ditentukan oleh pihak Department Store. Dan biasanya diberlakukan sesuai season yang berlaku di Department Store tersebut. Misalnya diskon 30% untuk pembelian produk Kitchen Appliances ke-2. Sebagai bentuk promosi penjualan dalam bentuk Point of Purchase (POP), seperti yang dijelaskan di bab 2, dimana Point of purchase adalah kegiatan untuk menampilkan produk di tempat-tempat strategis di sebuah toko dengan tujuan untuk menarik perhatian konsumen terhadap merek tersebut. Dalam hal ini, untuk POP, Philips selalu mengganti suasana dan dekorasi display product dan meja demo sesuai event tertentu. Misalnya, Valentine, display akan dikorasi dengan warna yang identic dengan valentine seperti pink dan merah. Begitupun halnya untuk Natal, Tahun Baru. Dan Imlek. Untuk imlek, misalnya, dekorasi display product dihias dengan ornament oriental, seperti koin-koin emas, angpao, dan boneka-boneka lucu bertemakan imlek. Untuk Lebaran, dekorasinya adalah berupa ketupat-ketupat kecil buatan yang dihias sedemikian rupa.
71
Lomba juga diadakan Philips sebagai bentuk promosi. Salah satunya “ Temu Kreasi Ibu Philips” yang diadakan hingga sekarang. Promosi penjualan ini mulanya informasi tentang lomba ini diiklankan di media cetak NOVA. Untuk menjadi peserta lomba, peserta harus mengirimkan dua resep terbaiknya dengan menggunakan produk Philips Kitchen Appliances dan mengirimkan bukti foto peserta berkelompok 2-3 orang dengan produk Philips mereka. Pemenang yang beruntung mendapat kesempatan untuk memasak bersama Chef Sisca Soewitomo, mendapat uang tunai jutaan rupiah, dan diliput di televisi. Dari hasil observasi, selama di divisi promosi, peserta dari lomba ini sudah banyak. Ini menunjukkan adanya perhatian konsumen dan ketertarikan mereka terhadap lomba yang diadakan Philips ini. Karena peserta lomba ini juga merupakan konsumen Philips sejak lama. Ini berdasarkan hasil observasi di lapangan.
4.3.3 Hubungan Masyarakat Sesuai dengan teori khusus yang telah dijelaskan di bab 2 sebelumnya,bahwa hubungan masyarakat (humas) adalah fungsi komunikasi manajemen dimana organisasi beradaptasi, mengubah, atau mempertahankan lingkungan mereka untuk tujuan mencapai tujuan organisasi. Dimana dalam humas tercipta bentuk komunikasi dua arah antara perusahaan dan lingkungan di luar perusahaan demi mencapat saling pengertian dalam hal ide yang pada akhirnya akan mengubah sikap dan perilaku konsumen.
72
Sebagai bentuk hubungan masyarakat, divisi promosi menjalin hubungan dengan media-media sebagai rekan kerja, seperti majalah Nova, Saji, yang merupakan media partner Philips. Sehingga media ini lewat perwakilannya sering mengunjungi divisi promosi untuk berdiskusi tentang banyak hal. Salah satunya tentang promosi. Sehingga untuk acara khusus yang membutuhkan sponsor dan partner, media ini yang sering menjadi partner Philips begitupun pula sebaliknya Philips sering menjadi Media partner ketika media-media ini membutuhkan sponsor untuk event mereka. Untuk event-event yang diadakan untuk hubungan masyarakat, Philips mengadakan Product Launching untuk mempublikasikan product Kitchen Appliances. Seperti yang diadakan Philips di tahun 2011 lalu. Product Launching untuk product Kitchen Appliances Philips dengan mengundang banyak wartawan dari berbagai media. Dan dari public figure, mengundang Indy Barends sebagai brand ambassador dan selebriti yang dianggap sesuai mencerminkan produk Philips, karena selain terkenal, Indy Barends kini juga terkenal karena kesuksesan dietnya sehingga cocok untuk produk Kitchen Appliances Philips yang sangat mengutamakan kesehatan konsumen. Karena productnya yang food grade, dimana partikel produk ini aman walaupun dikonsumsi oleh tubuh. Karena dapat hancur layaknya makanan di dalam pencernaan. Nilai kesehatan ini juga yang sering dikomunikasikan Philips kepada konsumen lewat SPG.
73
4.3.4 Penjualan Pribadi Dalam penjualan pribadi terjadi hubungan langsung antara tenaga penjual dan pembeli. Tenaga penjual juga bisa mengetahui langsung reaksi dari konsumen dengan adanya interaksi secara langsung. Dalam menjalankan aspek pernjualan pribadi (personal selling), Product Support dibantu oleh Supervisor, dimana Product Support yang memimpin supervisor, membagi jadwal kunjungan supervisor ke berbagai toko dan department store untuk ke Home Office (HO) tiap Department Store dan menjalin komunikasi yang baik dan lancar dengan para person incharge tiap department store, yaitu penanggung jawab department store yang biasanya oleh seorang Branch Manager. Selain melakukan komunikasi dengan branch manager dan pemilik toko selaku klien Philips Kitchen Appliances, Supervisor ini juga harus mengamati kegiatan promosi kompetitor, dan terkadang dari perbincangan dengan klien ini bisa diketahui tentang kegiatan dan strategi yang dilakukan oleh merek kompetitor sehingga bisa menjadi pertimbangan ke atasan (product support) dalam penyusunan kegiatan promosi selanjutnya. Apakah sebuah strategi promosi perlu ditambah atau diberhentikan pelaksanaannya, selain diperhatikan juga dari segi jumlah penjualannya.
4.3.5 Penjualan Langsung Di bab 2 telah dibahas mengenai penjualan langsung sebagai salah satu aspek dalam bauran promosi. Dimana penjualan langsung dipahami
74
peneliti sebagai kegiatan presentasi secara langsung dan pribadi, demonstrasi, dan penjualan produk dan jasa kepada konsumen di rumah mereka. Dalam pelaksanaan kegiatan promosi Philips, penjualan langsung adalah dalam bentuk pameran dan demonstrasi produk ke berbagai lokasi yang target pasarnya sesuai dengan target konsumen Philips. Untuk produk Kitchen Appliances, kegiatan penjualan langsung dilakukan dengan melakukan kunjungan dan demonstrasi produk di daerah dimana target konsumen melakukan kegiatan tertentu. Seperti salah satunya kegiatan darma wanita yang dihadiri Ibu-Ibu rumah tangga. Disini SPG akan mendemonstrasikan produk Kitchen Appliances, menunjukkan cara penggunaan produk ini dan membagi sampel makanan secara gratis. Sampel ini yang biasanya membuat pengunjung tertarik. Tak hanya itu, dari hasil pengamatan, biasanya hasil penjualan lewat penjualan langsung cukup banyak karena langsung tertuju pada konsumen produk yakni para Ibu-Ibu, yang hobi memasak. Untuk mencari sasaran konsumen Ibu rumah tangga, Philips juga melakukan demonstrasi produk di berbagai acara seperti tournament golf dan arisan-arisan yang biasa dihadiri oleh Ibu rumah tangga. Kegiatan penjualan langsung lainnya adalah dalam bentuk pameran di berbagai perkantoran di Jakarta, seperti pameran di menara Indocement dan Menara Cyber 2 berberapa waktu lalu dengan target sasaran konsumen karyawati di gedung perkantoran tersebut. Sebelum mengadakan acara ini, supervisor harus menghubungi Person in Charge tiap lokasi untuk
75
mempersiapkan area pameran dan konfirmasi acara, yang biasanya dilakukan 2 hari sebelum pameran diadakan. Berdasarkan kegiatan