44
Bab 4 Hasil Pembahasan dan Analisis Pada pembahasan ini, dalam rangka mempersiapkan perancangan Enterprise Architecture (EA) harus meliputi tiga tahapan awal dari struktur dasar TOGAF ADM, yaitu Preliminary
Phase,
Architecture
untuk
Architecture melakukan
Vision, proses
dan
Businness
pengenalan
obyek
penelitian yaitu Bagian Informatika Pemda Kabupaten Sumba Barat yang dilakukan secara mendalam, serta selanjutnya adalah menjelaskan
pembahasan
mengenai
Architecture,
Technology
Architecture,
Information
System
Opportunities
and
Solution, Migration Planning, Implementation Governance dan Change Management.
7.1. Preliminary Phase Pada tahapan ini dilakukan langkah-langkah yaitu lingkup enterprise organisasi, konfirmasi pemerintah dan dukungan framework, menentukan framework arsitektur, dan memanfaatkan tools arsitektur dan penggunaan prinsip-prinsip EA.
45
7.1.1. Lingkup Enterprise Organisasi EA organisasi pada Pemda Kabupaten Sumba Barat memiliki proses manajemen TI, manajemen data dan manajemen sumber daya manusia (SDM). Pendefinisian proses bisnis Pemda Kabupaten Sumba Barat digambarkan dengan menggunakann
PROSES UTAMA
analisis value chain yang terlihat pada Gambar 4.1. Manajemen Manajemen Manajemen Kewilayahan Kepemerintahan Pembangunan
Manajemen Manajemen Kemasyarakatan Pelayanan
PROSES PEMDUKUNG
Manajemen Administrasi Manajemen Legislasi
Kepentingan Stakeholder
Manajemen Keuangan Manajemen Kepegawaian Manajemen Sarana dan Prasarana
Gambar 4.1. Value Chain Pemda Kabupaten Sumba Barat
Berdasarkan Gambar 4.1, maka aktivitas-aktivitas yang terjadi di Pemda Kabupaten Sumba Barat dapat dibagi menjadi dua (2) jenis aktivitas yaitu: 1. Proses Utama Proses utama disini adalah aktivitas-aktivitas dalam rangka mencapai tujuan organisasi antara lain: manajemen kewilayahan,
manajemen
kepemerintahan,
manajemen
pembangunan, manajemen kemasyarakatan dan manajemen pelayanan.
46
2. Proses Pendukung Proses pendukung merupakan aktivitas-aktivitas dalam rangka mendukung proses utama tersebut. Aktivitas yang terjadi dalam proses pendukung ini antara lain: manajemen administrasi, manajemen legislasi, manajemen keuangan, manajemen
kepegawaian
dan
manajemen
sarana
dan
prasarana. Proses bisnis di Pemda Kabupaten Sumba Barat memiliki beberapa
stakeholder.
Berikut
stakholder
yang
memiliki
kepentingan terhadap proses bisnis utama dan pendukung yaitu: 1. Pemerintah, terdiri dari Bupati, SKPD, Bagian Ekomoni, Kecamatan, Kelurahan, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Kantor Arsip Perpustakana dan Dokumentasi, Bappeda, Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan, Badan Lingkungan Hidup, Dinas Pertanian dan Perkebunan, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Pendidikan
Pemudan
dan
Olahraga
(PPO),
Dinas
Perhubungan dan Komunikasi, Dinas Kesehatan, Dinas Peternakan, Dinas Kehutanan, Dinas Pariwisata, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Pekerjaan Umum (PU), Bagian Perlengkapan, Bagian Pembangunan, Bagian Hukum, Dinas Pendapatan dan Pengolahan Keuangan Daerah, Bagian Humas dan Protokol, Kantor pelayanan Perijinan dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.
47
2. Masyarakat, terdiri dari penduduk, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan perusahaan (investor). Penjelasan hubungan stakeholder dengan aktivitas dalam organisasi, terlihat dalam Tabel 4.1.
Tabel 4.1. Hubungan Stakeholder dengan Aktivitas Organisasi
Stakeholder
Pemerintah
Masyarakat
Bupati, Dinas Pendapatan dan Pengolahan Keuangan Daerah, Dinas Peternakan, Dinas Kehutunan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Pertanian dan Perkebunan, Dinas Pariwisata, Bagian Perlengkapan, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Bagian Humas dan Protokol, Bagian Ekomoni, Kecamatan, Kelurahan, DPRD, Kantor Pelayanan Perijinan , Bappeda, Bagian Pembangunan, Dinas PU, Dinas Kesehtan, Dinas PPO dan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bupati, SKPD,Kantor Arsip Perpustakaan dan Dokumentasi,DPRD, Bagian Hukum,Dinas Pendapatan dan Pengolahan
Penduduk, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Perusahaan (investor)
Aktivitas Aktivitas Utama : Manajemen Kewilayahan Manajemen Kepemerintahan Manajemen Pembangunan Manajemen Kemasyarakatan Manajemen Pelayanan
Aktivitas Pendukung: Manajemen Administrasi Manajemen Legislasi Manajemen Keuangan Manajemen Kepegawaian Manajemen Sarana dan
Penduduk, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Perusahaan (investor)
48
prasarana
Keuangan Daerah, Dinas Perhubungan dan Komunikasi, dan Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan.
7.1.2. Konfirmasi Pemerintah dan Dukungan Framework Pada tahap ini dilakukan pendefinisian komitmen yang berhubungan dengan manajemen. Komitmen yang dimaksud disini adalah berhubungan dengan beberapa kebijakan yang berkenaan dengan tugas, fungsi dan tanggung jawab bagian Informatika. Adapun peraturan perundang-undangan yang dimaksud antara lain: 1. Inpres 3/2003 tentang Kebijakan Dan Strategi Nasional Pengembangan
e-Government,
telah
mengamanatkan,
diantaranya kepada setiap Gubernur dan Bupati/Walikota untuk mengambil langkah-langkah konkret yang diperlukan sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangannya masingmasing guna terlaksananya pengembangan e-Government secara nasional. 2. Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor: 08/KEP/M/KOMINFO/02/2007
tentang
Pembentukan
Kelompok Kerja Penyusunan Tata Pamong Teknologi Informasi dan Komunikasi (IT Governance). 3. Undang - undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Nomor 55, Tambahan
49
Lembaran Negara Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890). 4. Undang-Undang
Nomor
28
Tahun
1999
tentang
Penyelenggara Negara yang bersih dan berwibawa dan bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. 5. Undang-Uundang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemda. 6. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemda. 7. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom. 8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah. 9. Peraturan
Pemerintah
Nomor
6
Tahun
2002
tentang
Pemberdayaan dan Pendayagunaan Telematika Indonesia. 10.
Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Instansi Pemerintah. 11.
Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2002 tentang
Pengembangan dan Pendayagunaan Telematika di Indonesia.
50
12.
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 45 Tahun 1992
tentang Pokok-pokok Kebijakan Sistem Informasi Manajemen Departemen Dalam Negeri. 13.
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor
25/KEP/M.PAN/4/2002
tentang
Pedoman
Pengembangan Budaya Kerja Aparatur Negara. 14.
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor 03/ KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggara Pelayanan Publik. 15.
Keputusan
Lembaga
Administrasi
Negara
Nomor
239/IX/6//8/2003 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. 16.
Instruksi Gubernur Nusa Tenggara Timur Nomor 1 Tahun
2005 tentang Petunjuk Pelaksanaan dan Standarisasi Sistem Informasi Manajemen Pemda (SIMDA) Telekomunikasi dan Informatika (Telematika) Propinsi Nusa Tenggara Timur. 17.
Berbagai Peraturan Daerah, Instruksi Bupati, Keputusan
Bupati yang relevan dengan tugas dan fungsi Bagian Informatika Pemda Kabupaten Sumba Barat. Peraturan Perundang-undangan diatas telah memberikan rambu-rambu yang jelas bagi Bagian Informatika Pemda Kabupaten Sumba Barat untuk melaksanakan berbagai tugas, fungsi dan tanggung jawabnya karena adanya komitmen dari manajemen untuk rencana pengembangan infrastruktur TI dan pengembangan SIMDA.
51
7.1.3. Menentukan Framework Arsitektur Framework arsitektur yang akan digunakan adalah ADM, hal ini untuk menentukan bagaimana sebuah EA dibangun, dipelihara dan diterapkan. ADM memiliki siklus tahapan sebanyak 8 tahapan, yaitu: 1. Phase A : Architecture Vision 2. Phase B : Business Arsitecture 3. Phase C : Information System Architecture 4. Phase D : Technology Architecture 5. Phase E : Oppurtinities and Solution 6. Phase F : Migration Planning 7. Phase G : Implementation Governance 8. Phase H : Architecture Change Management Delapan (8) tahapan tersebut harus didasari oleh hasil kajian dari strategi bisnis yang diuraikan pada lingkaran TOGAF yaitu Requirement Management. 7.1.4. Menggunakan Tools Arsitektur Tools membangun
atau EA
alat yang
arsitektur
yang
digunakan
untuk
efektif
adalah
relevansi
antara
permasalahan aktual dengan organisasi baik ditingkat strategis maupun operasional. Setiap tahapan dalam perancangan EA mengacu pada konsep solusi atas permasalahan organisasi, untuk mengacu pada persoalan tersebut
TOGAF
menggunakan
lingkaran pusat yaitu Requirement Management. Inti dari Requirement Management adalah fitur-fitur (fungsional dan non-
52
fungsional) yang harus ada untuk merealisasikan konsep solusi atas permasalahan organisasi. 7.1.5. Prinsip-Prinsip Enterprise Architecture (EA) Standar prinsip EA yang dapat digunakan pada tahapan awal pengembangan EA adalah prinsip yang sifatnya umum (generic) namun memiliki hubungan dengan enterprise yang dikembangkan. Prinsip yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1. Penyeragaman penggunaan teknologi. 2. Penerapan open source software. 3. Modularisasi komponen - komponen sistem. 4. Penggunaan
konsep
reuse
dan
penggunaan
bersama
(sharing).
7.2. Requirement Management Tujuan dari tahapan requirement management adalah menentukan suatu kebutuhan proses untuk EA diidentifikasi, disimpan, dan dimasukan ke dalam dan ke luar dari tahapan ADM yang sesuai. Skenario bisnis menjadi resources utama yang harus dikembangkan dalam tahapan ini. Skenario bisnis harus mencakup core businesss, process business, dan permasalahan (issue) organisasi yang dikelola oleh Bagian Informatika Pemda Kabupaten Sumba Barat. 7.2.1. Core Business Core Business atau bisnis utama yang dikelola Bagian Informatika Pemda Kabupaten Sumba Barat adalah menyediakan
53
dukungan TI untuk operational di lingkungan Pemda dan pengembangan SIMDA, ditandai dengan pencapaian kinerja kunci yaitu : 1. Tersedianya
Infrastruktur
TI
yang
berfungsi
sebagai
dukungan terhadap kegiatan operational di lingkungan Pemda. 2. Terlaksananya pengembangan SIMDA. 3. Adanya Standard Operational Procedure (SOP) atau kebijakan terkait penggunaan dan pengelolaan SIMDA. 7.2.2. Business Process Bagian Informatika Pemda Kabupaten Sumba Barat menjalankan tugas dan fungsi pokoknya yaitu Membantu Bupati dalam menyelenggarakan pengolahan data secara elektronik dan pembinaan sistem informasi di lingkungan Pemda serta perumusan fasilitas kebijaksanaan pengolahan data elektronik dan pembinaan Sistem Informasi Manajemen (SIMDA), pelaksanaan teknologi Telekomunikasi dan Informatika (Telematika). Proses bisnis yang terdapat di Bagian Informatika Pemda Kabupaten Sumba Barat dapat dibagi menjadi 2 kegiatan, yaitu proses bisnis inti dan proses bisnis pendukung. Gambar 4.2 menjelaskan bagaimana proses bisnis yang dijalankan oleh Bagian Informatika Pemda Kabupaten Sumba Barat.
54
AKTIVITAS UTAMA BAGIAN INFORMATIKA STAKEHOLDERS: - Pemerintah - Masyarakat Manajemen Kewilayahan
Manajemen Kepemerintahan
Manajemen Pembangunan
Manajemen Kemasyarakatan
Manajemen Pelayanan
AKTIVITAS PENDUKUNG
Manajemen Administrasi
Manajemen Legislasi
Manajemen Keuangan
Manajemen Kepegawaian
Manajemen Sarana dan Prasarana
Gambar 4.2. Business Process Bagian Informatika
7.2.3. Issue Organisasi Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap proses bisnis, maka didapatkan beberapa permasalahan yang dialami oleh Bagian Informatika Pemda Kabupaten Sumba Barat dalam rangka memberikan dukungan SI/TI bagi organisasi seperti terlihat pada Tabel 4.2 berikut:
55
Tabel 4.2. Permasalahan Bagian Informatika NO 1
AKTIVITAS BISNIS Manajemen Kewilayahan
ID MAKEW
PERMASALAHAN -
Tata ruang dan lingkungan hidup Potensi daerah Kehutanan Pertanian, peternakan, dan perkebunan Perikanan dan kelautan Pariwisata
TOLAK UKUR -
-
-
2
3
Manajemen Kepemerintahan
Manajemen Pembangunan
MAKEP
MAPEM
-
Pengolahan barang daerah Katalog barang daerah Pengolahan pendapatan daerah Pengolahan perusahaan daerah
-
Data Pembangunan Perencanaan Pembangunan Pengadaan Barang dan jasa Pengolahan dan monitoring proyek
-
-
Pemetaan wilayah pertanahan Pemda belum dilakukan dengan baik sehingga masih terjadi konfik perbatasan wilayah Pemda. Tidak dilakukan dengan baik pendataan dan perencanaan terhadap sumber-sumber potensi daerah yg menjadi sector unggulan daerah. Banyak hutan yang tidak dikelola. Tidak ada fasilitas yang mengolah potensi dari sektor pertanian, peternakan dan perkebunan. Tidak ada fasilitas yang mengolah potensi dari sektor perikanan dan kelautan. Potensi pariwisata masih belum dapat diekspos dengan baik. Tidak ada fasilitas untuk pengolahan barang daerah. Tidak ada fasilitas untuk daftar barang yang dibutuhkan Pemda dalam menjalankan kepemerintahan. Tidak ada fasilitas untuk mengklasifikasikan dan merencanakan pendapatan daerah. Tidak ada fasilitas untuk mengolah perusahaan daerah. Data pembangunan per - periode tidak akurat. Mekanisme version dan revision control terhadap perubahan perancanaan dan template pembuatan renstra dari setiap SKPD tidak ada. Tidak tersedianya alur kerja elektronik untuk
56
-
Evaluasi hasil pembangunan
-
-
4
Manajemen Kemasyarakatan
MEKEM
-
Kesehatan Pendidikan Tenaga kerja
-
5
Manajemen Pelayanan
MAPEL
-
Pendaftaran dan pendataan penduduk tidak efisien, Pengurusan perijinan kompleks, Bisnis dan Investasi, Pengaduan dan aspirasi masyarakat Publikasi informasi
-
6
Manajemen Administrasi
MAD
-
Arsip surat dan dokumen
-
mempersiapkan proyek (pengadaan barang dan jasa), katalog proyek yang pernah dilaksanakan Pemda, monitoring proyek dan informasi pemenang proyek. Pengolahan dan pemantauan proyek pembangunan baik itu progress pekerjaan dan pelaporan hasil pekerjaan tidak berdasarkan fakta lapangan. Tidak tersedianya fasilitas untuk evaluasi yang memungkinkan dilaksakannya verifikasi hasil pembangunan terhadap yang telah direncanakan. Tidak ada fasilitas yang publikasikan informasi kesehatan kepada masyarakat. Tidak ada fasilitas yang publikasikan informasi Pendidikan kepada masyarakat. Tidak ada fasilitas yang publikasikan informasi lowongan kerja kepada masyarakat. Membutuhkan waktu yang relatif lama dalam pendaftaran dan pendataan penduduk. Birokrasi yang sangat panjang dalam melakukan pengurusan perijinan. Tidak adanya informasi promosi dan keunggulan daerah berkaitan dengan peluang bisnis dan investasi, syarat-syarat dan prosedur serta tatalaksana investasi . Fasilitas yang dapat mengakomodasi pengaduan dan partisipasi masyarakat tidak tersedia. Masih adanya masyarakat yang belum mengetahui layanan dan berita Pemda karena minimnya publikasi. Pengarsipan surat dan dokumen yang tidak terorganisir
57
-
Pengambilan keputusan Kolaborasi dan koordinasi
-
7
Manajemen Legislasi
MALEG
-
8 9
Manajemen Keuangan Manajemen Kepegawaian
MAKEU MAPEG
-
Penyediaan Katalog hukum, peraturan dan perundangan tidak efisien Pengolahan Keuangan Daerah Pengadaan PNS Absensi dan Penggajian Penilian Kerja Pendidikan dan pelatihan
-
-
10
Manajemen Sarana dan Prasarana
MAPRAS
-
Transportasi Terminal dan Pelabuhan Sarana umum
-
dengan baik. Penyajian informasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan tidak akurat. Penyediaan agenda kerja, rapat, penugasan dan laporan pertanggung jawaban tidak terakomodasi. Ketersediaan katalog produk hukum, peraturan dan perundangan yang dikeluarkan Pemda dan pusat tidak dapat terakomodasi untuk kebutuhan public. Tidak efisien dalam pengolahan keuangan Banyak masyarakat yang tidak mengetahui tentang informasi dan prosedur pengadaan PNS. Tidak ada fasilitas pengolahan absensi dan penggajian. Tidak ada fasilitas penilaian terhadap kinerja pegawai guna kepengurusan pangkat, promosi jabatan, pemberian sanksi dan penghargaan. Tidak ada fasilitas untuk mengetahui kompetensi pegawai dan materi pelatihan guna peningkatan kapabilitas pegawai Tidak ada fasilitas yang publikasikan informasi transportasi kepada masyarakat. Tidak ada fasilitas yang publikasikan informasi terminal dan pelabuhan kepada masyarakat. Tidak ada fasilitas yang publikasikan informasi sarana umum kepada masyarakat.
58
Permasalahan yang ada seperti terlihat pada Tabel 4.2, yaitu permasalahan manajemen kewilayahan belum efisien karena tata ruang dalam hal ini pemetaan wilayah pertanahan belum dilakukan dengan baik yang menimbulkan konflik di daerah perbatasan. Selain itu,
pengelolaan
sumber
potensi
daerah
seperti:
pertanian,
perkebunan, peternakan, perikanan, kelautan, kehutanan dan pariwisata belum dilakukan dengan benar baik melalui pendataan dan
perencanaan.
Ini
disebabkan
karena
fasilitas
dalam
memanajemen kewilayahan tidak tersedia. Permasalahan manajemen kepemerintahan dalam pengolahan barang daerah, katalog barang daerah, pengolahan pendapatan daerah, pengolahan perusahaan daerah tidak efektif karena tidak ada fasilitas untuk pengolahan barang daerah, sehingga Pemda sulit untuk melakukan pendataan dan monitoring inventaris yang berupa aset, baik aset lancar maupun aset tetap. Permasalahan lain adalah tidak ada fasilitas untuk daftar barang yang dibutuhkan Pemda dalam menjalankan kepemerintahan, sehingga terjadi duplikasi pengadaan barang.
Masalah
lain
yaitu
tidak
adanya
fasilitas
untuk
mengklasifikasikan dan merencanakan pendapatan daerah sehingga dalam menyusun target pendapatan dari berbagai sumber potensi yang dimiliki daerah sulit untuk diprediksi. Pemda juga mengalami kesulitan dalam mengelola perusahaan daerah.
59
Permasalahan yang terjadi di dalam manajemen pembangunan antara
lain:
data
pembangunan,
perencanaan
pembangunan,
pengadaan barang dan jasa, pengolahan dan monitoring proyek dan evaluasi hasil pembangunan. Salah satu permasalahan yang terjadi yaitu data pembangunan yang telah dilaksanakan Pemda setiap periode tidak akurat sehingga proses penyusunan perencanaan pembangunan menjadi terhambat.Tidak ada mekanisme version dan revision kontrol terhadap perubahan perancanaan dan template pembuatan renstra dari setiap SKPD yang menyebabkan Pemda kesulitan mengetahui dan melacak perubahan rencana pembangunan. Tidak tersedianya alur kerja elektronik untuk mempersiapkan proyek (pengadaan barang dan jasa) membuat perencanaan pengadaan barang dan jasa tidak terstruktur dengan baik. Masalah lain yang berhubungan dengan katalog proyek, monitoring proyek, informasi pemenang
proyek,
pengolahan
dan
pemantauan
proyek
pembangunan baik itu progress pekerjaan dan pelaporan hasil pekerjaan tidak berdasarkan fakta lapangan serta tidak tersedianya fasilitas
untuk
evaluasi
yang
memungkinkan
dilaksakannya
verifikasi hasil pembangunan terhadap yang telah direncanakan. Ini disebabkan
karena
tidak
tersedianya
fasilitas
yang
dapat
mengakomodasi kebutuhan manajemen pembangunan secara umum. Permasalahan
yang
berhubungan
dengan
manajemen
kemasyarakatan adalah tidak adanya informasi terkait layanan kesehatan seperti: nama dan tempat lokasi rumah sakit dan puskesmas, fasilitas dan layanan poliklinik, laboratorium, apotek,
60
rencana pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Permasalahan lain adalah tidak ada informasi untuk layanan pendidikan seperti: informasi lengkap terkait lembaga pendidikan yang dimiliki Kabupaten
Sumba
tersampaikannya
Barat.
informasi
Masalah seperti:
ketenagakerjaan lowongan,
tidak
pengumuman,
administrasi, balai pelatihan dan tenaga kerja yang terdapat di Kabupaten Sumba Barat. Permasalahan pada manajemen pelayanan yaitu pendaftaran dan pendataan penduduk tidak efisien, pengurusan perijinan kompleks, bisnis dan investasi yang tidak dikelola dengan baik, pengaduan dan aspirasi masyarakat yang tidak dapat ditampung dengan baik dan publikasi informasi yang tidak dapat mengjangkau ke semua lapisan masyarakat. Dalam pendaftaran dan pendataan penduduk membutuhkan waktu yang sangat lama dikarenakan proses pengolahan masih dilakukan secara manual. Selain itu, birokrasi yang sangat panjang dalam melakukan pengurusan perijinan membuat para investor berpikir ulang dalam melakukan investasi. Permasalahan yang dialami dalam manajemen pelayanan yang berkaitan dengan peluang bisnis dan investasi adalah tidak adanya informasi promosi dan keunggulan daerah yang akurat. Pengaduan dan partisipasi masyarakat sering tidak tersampaikan dan ditampung dengan
baik
karena
belum
adanya
fasilitas
yang
dapat
mengakomodasi pengaduan, partisipasi masyarakat dan informasi mengenai kebijakan Pemda. Hal tersebut dapat dilihat dengan masih adanya masyarakat yang pengaduannya tidak ditanggapi dan belum
61
mengetahui layanan dan berita seputar Pemda sehingga sulit berpartisipasi dalam pembangunan Kabupaten Sumba Barat. Permasalahan dalam aktivitas manajemen administrasi selalu berkaitan dengan arsip surat dan dokumen, pengambilan keputusan, kolaborasi dan koordinasi karena tata kelola pengarsipan surat dan dokumen yang tidak terorganisir dengan baik. Salah satu contoh, adalah peristiwa hilangnya data-data yang berhubungan dengan kepemerintahan baik
itu surat, disposisi maupun dokumen
merupakan hal yang biasa terjadi. Hal ini cukup mengkhawatirkan, karena sebagai lembaga pemerintahan, maka tertib administrasi sangat diperlukan. Penyajian informasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan bagi pejabat eksekutif tidak akurat sehingga pengambilan kebijakan terutama dalam menentukan SDM yang memiliki kualifikasi tertentu dirasakan sangat sulit. Hal ini tercermin dalam pemempatan pejabat struktural organisi tidak sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. Permasalahan lain adalah penyediaan informasi agenda kerja, rapat, penugasan dan laporan pertanggung jawaban tidak terakomodir disebabkan belum tersedia fasilitas sehingga kesulitan dalam melakukan sinergi antar SKPD. Permasalahan yang berkaitan dengan manajemen legislasi adalah tidak memiliki basis data katalog hukum, peraturan dan perundangan yang dikeluarkan Pemda dan pusat tidak dapat terakomodasi sehingga pemerintah, kalangan bisnis dan masyarakat kesulitan dalam mencari informasi produk hukum sesuai dengan kebutuhannya. Hal itu dapat dilihat tidak adanya akses yang cepat
62
dan akurat terhadap produk hukum, peraturan dan perundangundangan yang dibutuhkan. Permasalahan manajemen keuangan tidak efisien karena dalam pengolahan informasi pendapatan daerah belum dapat melakukan sinkronisasi
antara
pelaporan
dari
berbagai
sumber-sumber
pendapatan daerah. Permasalahan
yang
terjadi
pada
aspek
manajemen
kepegawaian adalah tidak tersampaikannya infromasi tentang pengadaan PNS kepada masyarakat. Hal ini dapat dilihat karena banyak masyarakat yang tidak mengetahui tentang informasi dan prosedur pengadaan PNS. Masalah lain yang muncul adalah tidak ada fasilitas pengolahan absensi sehingga dalam pemberian penghargaan maupun sanksi bagi setiap pegawai yang berprestasi dan yang melakukan indisipliner sulit untuk dilakukan. Dalam masalah penggajian tidak adanya fasilitas untuk mengolah data penggajian seperti golongan, jabatan, eselon dan sebagainya. Proses penilaian terhadap kinerja pegawai guna kepengurusan pangkat dan promosi jabatan sulit dilakukan karena belum memiliki fasilitas penilaian kinerja secara berkala. Sehubungan dengan peningkatan kualitas pegawai maka dibutuhkan fasilitas untuk memberikan pelatihan dengan menyediakan modul-modul pelatihan secara online dimana fasilitas ini belum dimiliki oleh Pemda.
63
Permasalahan yang berkaitan dengan manajemen sarana dan prasarana yaitu tidak memiliki fungsi pengelolaan, monitoring dan sistem informasi sarana dan prasarana terkait dengan masalah perhubungan yang meliputi: sarana dan prasarana transportasi, terminal dan pelabuhan dan sarana umum. Hal ini bisa dilihat dari tidak ada publikasi informasi dan pemetaan lokasi sarana dan prasarana transportasi, terminal dan pelabuhan serta sarana umum kepada masyarakat.
Indikator lain adalah belum dilakukan
standarisasi minimal informasi yang harus disediakan ke masyarakat berkaitan dengan kebutuhan akan sistem informasi transportasi, terminal dan pelabuhan serta sarana umum seperti: rute (dari dan tujuan), rute utama, rute alternatif, terminal keberangkatan dan kedatangan, jenis dan kelas kendaraan, jumlah kendaraan per rute trayek, jadwal keberangkatan dan kedatangan (tabel waktu), standar tarif (sesuai dengan jenis dan kelas kendaraan), tempat transit, informasi keselamatan dalam perjalanan, asuransi, taman kota, tempat bermain, fasilitas apa saja yang disediakan oleh Pemda Kabupaten Sumba Barat. Berdasarkan beberapa permasalahan yang terdapat pada Tabel 4.2 Bagian Informatika Pemda Kabupaten Sumba Barat juga sudah memiliki keunggulan diantaranya telah memiliki sarana SI/TI berupa perangkat komputer dengan jenis personal computer (PC) dan notebook (laptop), jaringan komputer, layanan internet dan layanan hotspot.
64
Solusi dari permasalahan yang terdapat dalam Tabel 4.2 adalah sebagai berikut: 1.
Solusi Bisnis Solusi bisnis yang ditawarkan terdapat dalam Tabel 4.3
dengan tujuan sebagai solusi terhadap permasalahan organisasi yang ada. Tabel 4.3. Solusi Bisnis Bagian Informatika NO 1 2 3 4
PERMASALAHAN Tata ruang dan lingkungan hidup Potensi daerah
5
Kehutanan Pertanian, peternakan, dan perkebunan Perikanan dan kelautan
6
Pariwisata
7
Pengolahan barang daerah
8
Katalog barang daerah
9
11
Pengolahan pendapatan daerah Pengolahan perusahaan daerah Data Pembangunan
12
Perencanaan Pembangunan
13
Pengadaan Barang dan jasa
14
Pengolahan dan monitoring proyek
10
SASARAN PERBAIKAN Penyediaan fasilitas untuk pemetaan pertanahan wilayah. Penyediaan fasilitas untuk pengolahan terhadap sumber - sumber yang menjadi potensi daerah. Pengolahan hutan yang lebih baik. Penyediaan fasilitas untuk pengolahan sektor pertanian, peternakan, dan perkebunan. Penyediaan fasilitas untuk pengolahan sektor Perikanan dan kelautan. Penyediaan fasilitas untuk pengolahan sektor pariwisata. Penyediaan fasilitas untuk pengolahan barang daerah. Penyediaan informasi yang berisi katalog barang daerah. Penyediaan fasilitas untuk pengolahan pendapatan daerah. Penyediaan fasilitas untuk pengolahan perusahaan daerah. Penyediaan Data pembangunan per - periode yang akurat. Menggunakan Mekanisme version dan revision control terhadap perubahan perancanaan dan template pembuatan renstra dari setiap SKPD. Penyediaan alur kerja elektronik untuk mempersiapkan proyek (pengadaan barang dan jasa), katalog proyek yang pernah dilaksanakan Pemda, monitoring proyek dan informasi pemenang proyek. Melakukan pengolahan dan pemantauan proyek pembangunan baik itu progress pekerjaan dan
65
15
Evaluasi hasil pembangunan
16
Kesehatan
17
Pendidikan
18
Tenaga kerja
19
Pendaftaran dan pendataan penduduk tidak efisien, Pengurusan perijinan kompleks, Bisnis dan Investasi,
20 21
22 23
Pengaduan dan aspirasi masyarakat Publikasi informasi
24
Arsip surat dan dokumen
25
Pengambilan keputusan
26
Kolaborasi dan koordinasi
27
Penyediaan Katalog hukum, peraturan dan perundangan tidak efisien Pengolahan Keuangan Daerah
28
29
Pengadaan PNS
30
Absensi dan Penggajian
31 32
Penilian Kerja Pendidikan dan pelatihan
pelaporan hasil pekerjaan berdasarkan fakta lapangan. Penyediaan fasilitas untuk evaluasi yang memungkinkan dilaksakannya verifikasi hasil pembangunan terhadap yang telah direncanakan. Menyediakan fasilitas yang dapat mempublikasi informasi tentang kesehatan masyarakat. Menyediakan fasilitas yang dapat mempublikasi informasi tentang pendidikan masyarakat. Menyediakan fasilitas yang dapat mempublikasi informasi tentang tenaga kerja yang dibutuhkan. Penyederhanaan proses pendaftaran dan dan pendataan penduduk. Penyederhanaan proses birokrasi yang panjang. Penyediaan informasi promosi dan keunggulan daerah berkaitan dengan peluang bisnis dan investasi, syarat-syarat dan prosedur serta tatalaksana investasi. Penyediaan media yang dapat mengakomodasi pengaduan dan partisipasi masyarakat. Penyediaan media yang dapat digunakan untuk publikasi informasi yang berhubungan dengan pemerintahan daerah. Mengorganisir dengan baik arsip surat dan dokumen. Penyediaan Informasi yang akurat untuk kebutuhan pengambilan keputusan. Penyediaan media untuk dapat mengakomodasi agenda kerja, rapat, penugasan dan laporan pertanggung jawaban. Penyediaan katalog hukum, peraturan dan perundangan yang dapat lebih banyak. Penyediaan fasilitas pengolah keuangan daerah yaitu untuk mengolah pendapatan dan pengeluaran keuangan yang dapat terintegrasi dengan pengolahan sumber pendapatan daerah. Penyediaan informasi dan prosedur pengadaan PNS kepada masyarakat. Penyediaan fasilitas pengolahan absensi dan penggajian. Penyediaan form penilaian kerja pegawai. Penyediaan fasilitas untuk uji kompetensi dan
66
33
Transportasi
34
Terminal dan Pelabuhan
35
Sarana umum
modul (materi) dalam rangka meningkatkan kapabilitas pegawai. Menyediakan informasi tentang transportasi yang dimiliki daerah. Menyediakan informasi tentang terminal dan pelabuhan yang dimiliki daerah. Menyediakan informasi tentang sarana umum yang dimiliki daerah.
Permasalahan yang terdapat dalam Tabel 4.2 terkelompokan berdasarkan nama aktivitas bisnis, sedangkan Tabel 4.3 terdapat permasalahan beserta sasaran perbaikan ditinjau dari sudut pandang proses bisnis. Sasaran perbaikan tersebut hanya terfokus pada proses aktivitas bisnis. 2.
Solusi Sistem Informasi Solusi dari sudut pandang SI yang ditawarkan terdapat dalam
Tabel 4.4 dengan tujuan sebagai pola solusi SI terhadap permasalahan organisasi yang ada. Tabel 4.4. Solusi SI Bagian Informatika NO
PERMASALAHAN
1
Tata ruang dan lingkungan hidup
2 3 4 5
Potensi daerah Kehutanan Pertanian, peternakan, dan perkebunan Perikanan dan kelautan
6 7
Pariwisata Pengolahan barang daerah
8
Katalog barang daerah
9
Pengolahan pendapatan daerah
POLA SOLUSI SI Pembuatan Aplikasi untuk Tata ruang dan lingkungan hidup. Pembuatan Aplikasi Potensi daerah. Pembuatan Aplikasi untuk Kehutanan. Pembuatan Aplikasi untuk Pertanian, peternakan, dan perkebunan. Pembuatan Aplikasi untuk Perikanan dan kelautan. Pembuatan Aplikasi untuk Pariwisata. Pembuatan Aplikasi untuk pengolahan barang daerah. Pembuatan Aplikasi untuk katalog barang daerah. Pembuatan Aplikasi untuk Pengolahan pendapatan daerah.
67
10
Pengolahan perusahaan daerah
11
Data Pembangunan
12
Perencanaan Pembangunan
13
Pengadaan Barang dan jasa
14
Pengolahan dan monitoring proyek Evaluasi hasil pembangunan
15 16 17 18 19 20 21 22
Kesehatan Pendidikan Tenaga kerja Pendaftaran dan pendataan penduduk tidak efisien, Pengurusan perijinan kompleks, Bisnis dan Investasi,
23
Pengaduan dan aspirasi masyarakat Publikasi informasi
24
Arsip surat dan dokumen
25
Pengambilan keputusan
26
Kolaborasi dan koordinasi
27
28
Penyediaan Katalog hukum, peraturan dan perundangan tidak efisien Pengolahan Keuangan Daerah
29
Pengadaan PNS
30
Absensi dan Penggajian
31
Penilian Kerja
32
Pendidikan dan pelatihan
Pembuatan Aplikasi untuk Pengolahan perusahaan daerah. Pembuatan Aplikasi untuk Manajemen data pembangunan. Pembuatan Aplikasi untuk perencanaan pembangunan. Pembuatan Aplikasi untuk pengadaan barang dan jasa. Pembuatan Aplikasi untuk pengolahan dan monitoring proyek. Pembuatan Aplikasi untuk evaluasi hasil pembangunan. Pembuatan Aplikasi untuk Kesehatan. Pembuatan Aplikasi untuk Pendidikan. Pembuatan Aplikasi untuk Tenaga Kerja. Membuat Aplikasi untuk kependudukan. Membuat Aplikasi untuk perijinan. Membuat Aplikasi untuk bisnis dan investasi. Membuat Aplikasi untuk pengaduan dan aspirasi masyarakat. Membuat Aplikasi untuk publikasi informasi Pemda. Pembuatan aplikasi untuk Surat dan Dokumen Elektronik. Pembuatan Aplikasi untuk Sistem Pengambilan Keputusan. Pembuatan Aplikasi untuk Kolaborasi dan koordinasi. Pembuatan Aplikasi untuk Katalog hukum, peraturan dan perundangan yang ter-update real time. Pembuatan Aplikasi untuk Manajemen keuangan daerah yaitu untuk mengolah pendapatan dan pengeluaran keuangan yang dapat terintegrasi dengan pengolahan sumber pendapatan daerah. Pembuatan Aplikasi untuk pengadaan PNS. Pembuatan Aplikasi untuk Absensi dan penggajian. Pembuatan Aplikasi untuk Penilaian Kinerja PNS. Pembuatan Aplikasi untuk pendidikan dan
68
33 34
Transportasi Terminal dan Pelabuhan
35
Sarana umum
pelatihan. Pembuatan Aplikasi untuk Transportasi. Pembuatan Aplikasi untuk Terminal dan Pelabuhan. Pembuatan Aplikasi untuk Sarana umum.
Pola solusi yang terdapat pada Tabel 4.4, merupakan solusi SI yang fokus pada pengembangan beberapa aplikasi guna mendukung proses aktivitas bisnis. Solusi bisnis yang terdapat dalam Tabel 4.3 memiliki hubungan dengan solusi SI yang terdapat dalam Tabel 4.4.
7.3. Phase A. Architecture Vision Pada tahapan architecture vision akan dijelaskan mengenai kebutuhan seperti profil organisasi, pendefinisian visi dan misi, tujuan organisasi, sasaran organisasi, unit organisasi, kondisi arsitektur dan penggunaan SI/TI saat ini di Bagian Informatika Pemda Kabupaten Sumba Barat. 7.3.1. Profil Organisasi 1. Latar Belakang Organisasi Perubahan pola penyelengaraan Pemerintahan (Otonomi Daerah) dan kemajuan teknologi informasi yang begitu cepat, menuntut
terjadinya
perubahan
tatakelola
pemerintahan,
pembaharuan sistem kelembagaan yang berkompeten. SDM dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah yang mengarah pada terselenggaranya pemerintahan yang baik (Good Governance). Dengan adanya tuntunan ini membawa implikasi yang semakin meluasnya tugas Pemda yang melaksanakan tugas
69
Pemerintahan Pusat akibat dari pelaksanaan otonomi daerah (desentralisasi). Pemda Kabupaten Sumba Barat sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia dituntut untuk mengikuti perubahan perubahan yang terjadi agar tidak tertinggal dengan kemajuan yang dicapai
oleh
daerah
lain.
Hal
ini
dapat
dicapai
dengan
pengembangan dan pemanfaatan TI dalam pelaksanaan aktivitas pemerintahan. Pengembangan dan pemanfaatan TI dalam pemerintahan dimaksudkan untuk meningkatkan efektifitas, transparansi dan akuntabilitas demi terlaksananya pemerintahan yang baik (Good Governance) serta pemerintahan yang bersih (Clean Governance) dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Bagian Informatika merupakan salah satu Bagian di lingkungan Sekretaris daerah (Setda) Pemda Kabupaten Sumba Barat yang dibentuk berdasarkan Perda Nomor 10 Tahun 2007 tentang pembentukan organisasi dan tata kerja lembaga teknis daerah Kabupaten Sumba Barat. 2. Profil Bagian Informatika Nama Bagian : Bagian Informatika Pemda Kabupaten Sumba Barat. Alamat
: Jln. Weekarou, Waikabubak, Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur, Indonesia.
70
3. Data Sumber Daya Manusia Data sumber daya manusia yang dimiliki Bagian Informatika Pemda Kabupaten Sumba Barat terlihat pada Tabel 4.5 berikut: Tabel 4.5. Data SDM Bagian Informatika JABATAN
PENDIDIKAN
Kepala Bagian Kepala Sub Bagian Data Masukan Kepala Sub Bagian Telematika Kepala Sub Bagian Layanan Data Staff Pelaksana Staff Pelaksana Staff Pelaksana Tenaga Kontrak Tenaga Kontrak
S1 -
STATUS PEGAWAI PNS -
S1
PNS
1
-
-
-
S1 SMA SMP SMP SMP
PNS PNS PNS Kontrak Kontrak
1 2 1 1 1
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9
JUMLAH 1 -
4. Data Sarana dan Prasarana Bagian Informatika memiliki inventaris sarana dan prasarana dalam hal ini dukungan TIK (komputer) terlihat pada tabel 4.6 berikut: Tabel 4.6. Data Sarana dan Prasarana Bagian Informatika
NO 1 2 3 4
ITEM SERVER Gateway SERVER Proxy PC Laptop
FUNGSI Gateway Proxy Operational Operational
JUMLAH 1 1 63 47
Khusus Inventaris PC dan laptop berada di beberapa satuan kerja Pemda.
71
7.3.2. Pendefinisian Visi dan Misi Definisi visi dari Bagian Informatika Pemda Kabupaten Sumba Barat yang mengacu pada tugas Bagian Informatika sebagai instansi yang menyediakan data dan informasi bagi kepala daerah, maka visi Bagian Informatika adalah “Terwujudnya Sistem Informasi Yang Handal Menuju Good Governance”. Untuk mewujudkan visi, maka ditetapkan misi dari Bagian Informatika adalah: 1.
Meningkatkan profesionalisme organisasi.
2.
Meningkatkan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia di bidang Teknologi Informasi.
3.
Mewujudkan
aparatur
dan
masyarakat
yang
berbudaya
informasi. 7.3.3. Tujuan Organisasi Ada beberapa tujuan organisasi dari Bagian Informatika untuk mendukung tercapainya visi dan misi organisasi sebagai berikut: 1.
Meningkatkan peran Bagian Informatika sebagai sumber data dan informasi.
2.
Menyediakan tenaga yang profesional dalam bidang informasi.
3.
Mewujudkan pola pikir perencanaan pelaksana, pengendali dan pengawasan pembangunan di berbagai bidang yang berbasis data dan informasi yang akurat.
4.
Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pemanfaatan sarana dan prasarana teknologi informasi.
72
5.
Terwujudnya kinerja aparatur pada Bagian Informatika secara bertanggung jawab.
6.
Teraksesnya perolehan data dan informasi antara pusat dan daerah.
7.3.4. Sasaran Organisasi Sasaran yang ditetapkan Bagian Informatika untuk tercapainya tujuan organisasi adalah sebagai berikut: 1.
Meningkatnya peran Bagian Informatika sebagai sumber data dan informasi.
2.
Tersedianya tenaga yang professional dalam bidang informasi.
3.
Terwujudnya pola pikir perencanaan pelaksana, pengendali dan pengawas pembangunan di berbagai bidang yang berbasis data dan informasi yang akurat.
4.
Meningkatnya efisien dan efektifitas pemanfaatan sarana dan prasarana teknologi informasi.
5.
Terwujudnya kinerja aparatur pada Bagian Informatika secara bertanggung jawab.
7.3.5. Unit Organisasi Unit organisasi Bagian informatika memilki struktur organisasi Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sumba Barat Nomor 10 Tahun 2007 tentang pembentukan organisasi dan tata kerja lembaga teknis daerah Kabupaten Sumba Barat, terlihat pada Gambar 4.3:
73
STRUKTUR ORGANISASI Bagian Infomatika Pemerintah Daerah Kabupaten Sumba Barat
Kepala Bagian
Kasubag Data Masukan
Kasubag Telematika
Staff Pelaksana
Kasubag Layanan Data
Tenaga Kontrak
Gambar 4.3. Struktur Organisasi Bagian Informatika
7.3.6. Kondisi Arsitektur Saat ini Pada tahap ini akan dilakukan pendefinisian sistem arsitektur teknologi dan jaringan komputer yang digunakan Bagian Informatika Pemda Kabupaten Sumba Barat, yaitu: 1. Koleksi Data Bagian Informatika memiliki beberapa jenis data yang digunakan dalam aktivitas fungsi yang dilakukan. Data-data tersebut berupa data dalam format Microsoft Word Document, Microsoft Excel Worksheet dan Adobe Reader. Koleksi data-data tersebut terlihat pada Tabel 4.7 berikut: NO 1
2
3
Tabel 4.7. Koleksi data Bagian Informatika KELOMPOK DATA DATA Manajemen Kewilayahan Luas Wilayah, Sumber Kewilayahan Potensi, klasifikasi ternak dan pertanian. Manajemen Kepemrintahan Barang daerah, Kepemerintahan pendapatan daerah dan perusahaan daerah. Manajemen Pembangunan Organisasi dan UNIT
74
Pembangunan
4 5
Manajemen Kemasyarakatan Manajemen Pelayanan
barang proyek Kemayarakatan Pelayanan Kependudukan
Pelayanan Perijinan Pelayanan Bisnis dan Investasi
6
Manajemen Administrasi
Surat Dokumen
7
Manajemen Legislasi
8
Manajemen Keuangan Manajemen Kepegawaian Manajemen Sarana dan Prasarana
9 10
Agenda Katolag Keuangan daerah Kepegawaian Sarana prasarana
dan
tatalaksana Pemda, Kepala daerah, dprd, perangkat daerah dan PNS,,Keuangan daerah, Potensi sumber daya daerah,,Produk hukum daerah, Kependudukan dan Informasi dasar kewilayahan. Jenis barang . Pelaksana proyek. Kesehatan, pendidikan dan tenaga kerja. KK, KTP, Mutasi, Akta kelahiran, akta pernikahan, akta cerai, akta kematian, akta pengakuan dan pengesahan anak, Jumlah penduduk. jenis pendaftaran dan perijinan, persyaratan ijin, prosedur perijinan. syarat-syarat, prosedur dan tatalaksana investasi, administrasi penanaman modal. Surat masuk, surat keluar. Dokumen daerah dan satuan kerja. Rapat . Hukum, peraturan dan perundangan Pendapatan daerah, anggaran, pengeluaran. Pegawai, penggajian dan absensi. Transportasi, terminal dan sarana umum.
75
Ada beberapa aplikasi yang sudah digunakan oleh bagian informatika terlihat pada Tabel 4.8 berikut: NO 1
2
Tabel 4.8. Aplikasi Bagian Informatika DATA UNIT KETERANGAN PELAKSANA SIMAKDA Keuangan Dinas Tidak bisa Daerah Pendapatan dan digunakan secara Pengolahan optimal Keuangan Daerah Website Profile Bagian Aplikasi tidak Pemeritah Kabupaten, Informatika aktif (Account Daerah gallery foto Suspended) kabupaten dan Sumba Barat : informasi http://www.sum kepemrintah babaratkab.go.id an APLIKASI
2. Pemanfaatan Teknologi Pemanfaatan teknologi di Bagian Informatika terlihat pada Tabel 4.9 berikut: Tabel 4.9. Pemanfaatan Teknologi Bagian Informatika
NO 1
2
KELOMPOK HARDWARE : PC LAPTOP INPUT DEVICE OUTPUT DEVICE STORAGE NETWORK TELEPON SOFTWARE OPERATING SYSTEM WORD OPERATION SPREAD SHEET
JENIS
JUMLAH
Pentium IV, dual core dan core i3. Toshiba, Accer Scaner, Mouse Monitor, Print Harddisk LAN , Wifi FAX
65 Unit
Win Xp sp 2 , Win 7, Linux Ms Word 2003, 2007, Adobe Reader Ms Excel 2003, 2007
90,10,2
27, 20 Unit 2, 89 67,18 67 1,13 13
110, 84 110
76
BASIS DATA
Ms Acces 2003,2007 Photoshop CS2, Corel Draw 16 Smadav, AVIRa Free
DESIGN GRAFIS GUARD
110 5,5 104
3. Jaringan Komputer Kondisi jaringan yang dimiliki oleh Bagian Informatika Pemda Kabupaten Sumba Barat terlihat pada Gambar 4.4 berikut: KETERANGAN
Parabola VSAT
TOWER TRIANGLE
NOC BAG. INFORMATIKA
HOT SPOT
Switch Public
Proxy
TOWER MONO POLE
Modem
Gateway Switch Local
KEHUTANAN
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
Printer
PC Staff KIMPRASWIL
REPEATER RSPD
KEUANGAN
DPRD
BADAN KESEHATAN BAPPEDA LINGKUNGAN HIDUP
PERHUBUNGAN
HOTSPOT MANDAELU
BP3KP
Gambar 4.4. Model Jaringan Bagian Informatika
Gambar 4.4 menggambarkan kondisi jaringan komputer yang dimiliki oleh Bagian Informatika Pemda Kabupaten Sumba Barat dimana terdapat 1 parabola VSAT yang terhubung dengan 1 buah Modem. Modem tersebut terhubung dengan Server gateway yang berfungsi sebagai router dan manajemen bandwith. Server gateway terhubung dengan 2 switch yaitu switch public dan switch local,
77
dimana switch public akan terkoneksi dengan Server proxy dan switch local terkoneksi dengan PC staff sebanyak 6 buah dan terhubung juga dengan (NOC) Tower Utama. Tower utama mendistribusikan koneksi wireless kepada beberapa Dinas, Bagian dan Badan Pemerintah Daerah yang menggunakan tower monopole sebagai receiver. Tower utama juga mendistribusikan koneksi internet dengan bantuan Repeater RSDP kemudian diteruskan ke pusat kota menggunakan jaringan hotspot.
7.4. Phase B. Business Arsitecture Pada tahapan ini akan dibahas mengenai stakeholder Bagian Informatika, proses
bisnis
Bagian
Informatika dan Hirarki
(taksonomi) fungsi. 7.4.1. Stakeholder Bagian Informatika Stakeholder Bagian Informatika dikelompokkan menjadi dua yaitu Pemerintah dan masyarakat dengan fungsi bisnis dapat di gambarkan dengan menggunakan pemodelan use case diagram pada Gambar 4.5 sebagai berikut:
78
uc Use Case Model
Bagian Informatika Dinas Kependudukan dan Capil
Bagian Ekonomi Manaj emen Pelayanan
Kantor Pelayanan Perij inan
Bagian Humas Dan Protokol
Kecamatan
Manaj emen Administrasi
Kelurahan
DPRD Dinas Pendapatan dan Pengolahan Keuangan Daerah
Manaj emen Legislasi
Kantor Arsip, perpustakan dan dokumentasi
Semua SKPD Manaj emen Pembangunan
Bupati
Bagian Hukum
Manaj emen Keuangan Bappeda
Bagian Pembangunan
Dinas Pekerj aan Umum
Manaj emen Kepegaw aian
Bapan Kepegaw aian, Pendidikan dan Pelatihan
Manaj emen Kepemerintahan Bagian Perlengkapan
Badan Lingkungan Hidup Manaj emen Kew ilayahan
Dinas Kelautan dan Perikanan
Dinas Pertanian dan Perkebunan Manaj emen Kemasyarakatan
Dinas Kehutanan
Dinas Pertambangan dan Energi
Manaj emen Sarana dan Prasarana Dinas Peternakan
Dinas Pariw isata
Dinas Kesehatan
Dinas Sosial, Tenaga Kerj a dan Transmigrasi
Dinas PPO
Dinas Perhubungan dan Komunikasi
Gambar 4.5. Use Case Diagram Stakeholder Bagian Informatika
79
7.4.2. Proses Bisnis Bagian Informatika Pada tahapan ini dibahas mengenai pendefenisian proses bisnis Bagian Informatika seperti terlihat pada Gambar 4.2, uraian proses bisnis Bagian Informatika sebagai berikut: 1. Aktivitas Utama a. Manajemen Kewilayahan Ruang Lingkup: Fungsi manajemen kewilayahan merupakan proses mengelola urusan
kewilayahan
yang
meliputi
pengawasan
dan
pengolahan sumber-sumber potensi dari daerah. Untuk tercapainya manajemen kewilayahan yang baik maka terdapat fungsi bisnis atau aktivitas utama yang perlu dilakukan: 1) Tata ruang dan lingkungan hidup - Pendataan batas wilayah daerah. - Pemetaan tata ruang batas wilayah. - Perencanaan tata ruang. - Pengolahan tata ruang. 2) Potensi daerah - Pendataan potensi daerah. - Pemetaan wilayah potensi daerah. - Perencanaan penggunaan potensi daerah. - Pengolahan potensi daerah. - Pelaporan potensi daerah.
80
3) Kehutanan - Pendataan potensi kehutanan. - Pemetaan wilayah kehutanan. - Pengolahan potensi kehutanan. - Pelaporan potensi kehutanan. 4) Pertanian, peternakan, dan perkebunan - Pendataan
potensi
Pertanian,
peternakan,
dan
wilayah
Pertanian,
peternakan,
dan
Pertanian,
peternakan,
dan
peternakan,
dan
perkebunan. - Pemetaan
perkebunan. - Pengolahan
potensi
perkebunan. - Pelaporan
potensi
Pertanian,
perkebunan. 5) Perikanan dan kelautan - Pendataan potensi Perikanan dan kelautan. - Pemetaan wilayah Perikanan dan kelautan. - Pengolahan potensi Perikanan dan kelautan. - Pelaporan potensi Perikanan dan kelautan. 6) Pariwisata - Pendataan potensi pariwisata. - Pemetaan wilayah pariwisata. - Pengolahan potensi pariwisata. - Pelaporan potensi pariwisata.
81
Pemodelan fungsi manajemen kewilayahan digambarkan menggunakan activity diagram seperti terlihat pada Gambar 4.6 berikut: act Business Process MANAJEMEN KEWILAYAHAN Model Mulai
Pengolahan Kew ilayahan
Pendataan Batas Wilayah
Pemetaan Batas Wilayah
Pendataan Potensi Wilayah
Pemetaan Potensi Daerah
Kehutanan
Pertanian, Peternakan dan Perkebunan
Perikanan dan Kelautan
Pengolahan Potensi Daerah
Pelaporan
Selesai
Gambar 4.6. Activity Diagram Manajemen Kewilayahan
b. Manajemen Kepemerintahan
Pariw isata
82
Ruang Lingkup: Fungsi
manajemen
kepemerintahan
merupakan
proses
mengelola urusan kepemerintahan daerah yang meliputi pengolahan barang, pendapatan dan perusahaan yang dimiliki Pemda. Untuk tercapainya manajemen kepemerintahan yang baik maka terdapat fungsi bisnis atau aktivitas utama yang perlu dilakukan: 1) Pengolahan Barang Daerah -
Perencanaan kebutuhan.
-
Pengadaan barang daerah.
-
Evaluasi pengadaan.
-
Pengolahan barang daerah.
-
Pelaporan barang daerah.
2) Katalog Barang Daerah -
Inventaris barang daerah.
-
Penyusunan kebutuhan barang daerah per satuan kerja.
-
Pelaporan nilai barang daerah.
-
Verifikasi perencanaan pengadaan barang daerah.
1) Pengolahan Pendapatan Daerah -
Klasifikasi sumber pendapatan daerah.
-
Pengolahan pendapatan daerah.
-
Perencanaan target pendapatan daerah.
-
Evaluasi pendapatan daerah.
-
Pelaporan pendapatan daerah.
83
3) Pengolahan Perusahaan Daerah -
Klasifikasi perusahaan daerah.
-
Pengolahan perusahan daerah.
-
Evaluasi perusahaan daerah.
-
Pelaporan perusahaan daerah.
Pemodelan fungsi manajemen Kepemerintahan digambarkan menggunakan activity diagram seperti terlihat pada Gambar 4.7 berikut: act Business Process MANAJEMEN KEPEMERINTAHAN Model Mul ai
Pengolahan Kepemerintahan
Pengolahan Barang Daerah
Pengolahan Pendapatan Daerah
Pengolahan Perusahaan Daerah
Inv entaris Barang Daerah
Klasifikasi Sumber Pendapatan Daerah
Klasifikasi Perusahan Daerah
Perencanaan Target Pendapatan Daerah
Pengolahan Perusahaan Daerah
Pengolahan Pendapatan daerah
Ev aluasi Perusahaan Daerah
Perencanaan Kebutuhan [T i dak Lol os] Veri fi kasi Perencanaan
[Lol os]
Pengadaan Barang Daerah
Ev aluasi Pengadaan
Ev aluasi Pendapatan Daerah
Pelaporan
Sel esai
Gambar 4.7. Activity Diagram Manajemen Kepemerintahan
c. Manajemen Pembangunan
84
Ruang Lingkup: Fungsi
manajemen
pembangunan
merupakan
proses
mengelola data dan membantu proses kerja pemerintah yang berkaitan
dengan
pembangunan
daerah.
Proses
kerja
pembangunan daerah meliputi perencanaan pembangunan dengan dinas/badan, lembaga dan unit kerja lain dalam lingkungan Pemda, termasuk dengan instansi pusat di daerah, penyusunan
rencana
strategis
daerah
dan
dokumen
perencanaan pembangunan daerah, usulan untuk dimasukkan kedalam program nasional, memberi masukan dalam rencana pembiayaan anggaran pendapatan dan belanja daerah, memberikan
pelayanan
informasi,
mengawasi
dan
mengevaluasi pelaksanaan kebijakan perencanaan daerah, memfasilitasi dan mediasi perencanaan kegiatan lintas kabupaten/kota,
pelaporan
kegiatan
pelaksanaan
pembangunan. Untuk tercapainya manajemen pembangunan yang baik maka terdapat fungsi bisnis atau aktivitas utama yang perlu dilakukan: 1) Data Pembangunan - Pengolahan data pembangunan. - Pelaporan data pembangunan. 2) Perencanaan Pembangunan - Penyusunan rencana pembangunan. - Pengolahan rencana pembangunan. - Pelaporan rencana pembangunan.
85
3) Pengadaan Barang dan Jasa - Pelaporan inventaris. - Pelaporan kebutuhan. - Menerima pendaftar penyedia barang dan jasa. - Menyeleksi pendaftar. - Pelaporan pelaksana penyedia barang dan jasa. - Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa. - Pengolahan data pengadaan. - Pelaporan data pengadaan. 4) Pengolahan dan Monitoring Proyek - Pengelolaan dan pemantauan proyek. - Pelaporan progress proyek. - Pelaporan hasil kerja proyek. 5) Evaluasi Hasil Pembangunan - Pengelolaan dan pemantauan pembangunan. - Pelaporan progress pembangunan. - Pelaporan hasil pembangunan. Pemodelan fungsi manajemen pembangunan digambarkan menggunakan activity diagram seperti terlihat pada Gambar 4.8 berikut:
86
act Business Process MANAJEMEN PEMBANGUNAN Model Mulai
Pengolahan Data Pembangunan
Pelaporan Data Pembangunan [T idak Ada]
Rencana Pembangunan
[Ada]
Penyusunan Rencana Pembangunan
Pengolahan Rencana Pembangunan
[T idak Ada] Pengadaan Barang dan Jasa
Pelaporan Inv entaris
Cek Kebutuhan
[Ada]
Penerimaan Pendaftaran Penyedia Barang dan Jasa
Pelaporan Kebutuhan
[T idak Lolos]
Seleksi Pendaftaran
[Lolos]
Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa
Pengelolaan dan Pemantauan Proyek
Pengolahan Data Pengadaan
Pelaporan Progress Proyek [T idak Sesuai]
Pelaporan Hasil Kerj a Proyek
Evaluasi Hasil Pembangunan [Sesuai]
Pengolahan Data Pembangunan
Selesai
Gambar 4.8. Activity Diagram Manajemen Pembangunan
87
d. Manajemen Kemasyarakatan Ruang Lingkup: Fungsi
manajemen
kemasyarakatan
merupakan
proses
mengelolah urusan peningkatan kualitas hidup masyarakat yang meliputi peningkatan kesehatan, pendidikan dan penyediaan lapangan kerja di daerah. Untuk tercapainya manajemen kemasyarakatan yang baik maka terdapat fungsi bisnis atau aktivitas utama yang perlu dilakukan: 1) Kesehatan - Informasi layananan kesehatan ke masyarakat. - Pemetaan fasilitas kesehatan. - Perencanaan pelayanan kesehatan. - Pengolahan layanan ksehatan. - Pelaporan layanan kesehatan. 2) Pendidikan - Informasi layananan pendidikan ke masyarakat. - Pemetaan fasilitas pendidikan. - Perencanaan pelayanan pendidikan. - Pengolahan layanan pendidikan. - Pelaporan layanan pendidikan. 3) Tenaga Kerja - Informasi kebutuhan tenaga kerja ke masyarakat. - Perencanaan tenaga kerja. - Pengolahan tenaga kerja. - Pelaporan tenaga kerja.
88
Pemodelan fungsi manajemen kemasyarakatan digambarkan menggunakan activity diagram seperti terlihat pada Gambar 4.9 berikut: act Business Process MANAJEMEN KEMASYARAKATAN Model Mulai
Informasi Kemasyarakatan
Kesehatan
Pendidikan
Tenaga Kerj a
Pemetaan Fasilitas Kesehatan
Pemetaan Fasilitas Pendidikan
Perencanaan Tenaga Kerj a
Perencanaan Layanan Kesehatan
Perencanaan Layanan Pendidikan
Pengolahan Layanan Kesehatan
Pengolahan Layanan Pendidikan
Pengolahan Tenaga Kerj a
Pelaporan
Selesai
Gambar 4.9. Activity Diagram Manajemen Kemasyarakatan
89
e. Manajemen Pelayanan Ruang Lingkup: Pelayanan
publik
mempengaruhi
yang
proaktif
diberikan
oleh
masyarakat
Pemda dalam
akan proses
pembangunanan daerah dan minat para investor dalam menanamkan modalnya di suatu daerah. Masyarakat pada umumnya dan dunia usaha khususnya menginginkan pelayanan yang cepat, tepat, mudah dan murah serta tarif yang jelas dan pasti. Pemerintah perlu menyusun Standard Pelayanan bagi setiap institusi (Dinas) di daerah yang bertugas
memberikan
pelayanan
kepada
masyarakat,
utamanya dinas yang mengurus kependudukan, perizinan bagi pelaku bisnis, penerima pengaduan masyarakat dan yang menangani publikasi informasi ke masyarakat. Layanan kependudukan harus didesain agar tercapai waktu yang lebih cepat
dalam
pengurusan
sehingga
akan
sangat
mengefisienkan waktu masyarakat dalam mengurus data-data kependudukan. Perizinan berbagai sector usaha harus didesain
sedemikian
rupa
agar
pengusaha
tidak
membutuhkan waktu terlalu lama untuk mengurus izin usaha, sehingga tidak mengorbankan waktu dan biaya besar hanya untuk
mengurus
perizinan.
Mengolah
aspirasi
dan
mempublikasikan informasi Pemda kepada masyarakat mutlak harus dilakukan agar tercipta hakekat pembangunan yaitu
upaya
terencana
untuk
merubah
wilayah
dan
90
masyarakat menuju keadaan lebih baik. Deregulasi dan Debirokratisasi mutlak harus terus menerus dilakukan oleh Pemda, serta perlu dilakukan evaluasi secara berkala agar pelayanan
publik
senantiasa
memuaskan
masyarakat.
Indikator yang perlu dicapai yang berhubungan dengan kualitas pelayanan menurut konsumen ada lima (5) dimensi (Rahayu, 1997): -
Tangibles adalah kualitas pelayanan berupa sarana fisik kantor, komputerisasi Administrasi, Ruang Tunggu, tempat informasi dan sebagainya.
-
Realibility adalah kemampuan dan keandalan dalam menyediakan pelayanan yang terpercaya.
-
Responsivness adalah kesanggupan untuk membantui dan menyediakan pelayanan secara cepat dan tepat serta tanggap terhadap keinginan konsumen.
-
Assurance adalah kemampuan dan keramahan dan sopan santun dalam meyakinkan kepercayaan konsumen.
-
Emphaty adalah sikap tegas tetapi ramah dalam memberikan payanan kepada konsumen.
Untuk tercapainya manajemen pelayanan yang baik maka terdapat fungsi bisnis atau aktivitas yang perlu dilakukan: 1) Pelayanan Kependudukan - Pendaftaran penduduk. - Pengelolaan data mutasi penduduk. - Pengelolaan data KK dan KTP.
91
- Pembuatan dan pengelolaan data Akta Pencatatan Penduduk. - Pembuatan Buku Induk Penduduk. - Pelaporan data kependudukan. 2) Pelayanan Perijinan - Menerima pendaftaran. - Menyeleksi persyaratan. - Memberikan keterangan. - Mengecek kemajuan. - Proses penerbitan perijinan. - Menindaklanjuti pengaduan/klaim dari masyarakat. 3) Pelayanan Bisnis dan Investasi - Informasi peluang bisnis dan investasi. - Informasi prosedur bisnis dan investasi. - Administrasi penanaman modal. 4) Pelayanan Pengaduan Masyarakat - Menerima aspirasi dan menindaklanjuti pengaduan masyarakat. 5) Pelayanan Publikasi Informasi - Memberikan publikasi informasi. Pemodelan
fungsi
manajemen
pelayanan
digambarkan
menggunakan activity diagram seperti terlihat pada Gambar 4.10 berikut:
92
act Business Process MANAJEMEN PELAYANAN Model
Mul ai
Publikasi Informasi
Informasi Pelayanan Kependudukan
Pendaftaran Penduduk
Informasi Bisnis dan Inv estasi
Informasi Pengaduan Masyarakat
Informasi Peluang Bisnis dan Inv estasi
Penerimaan Aspirasi Masyarakat
Informasi Prosedur Bisnis dan Inv estasi
Tindak Lanj ut Aspirasi Masyarakat
Pengelolaan Data Mutasi Penduduk
Pengelolaan Data KK dan KTP
Administrasi Penanaman Modal
Pembuatan dan Pengolahan Akta Pencatatan Kependudukan
Pendaftaran Perij inan
Pembuatan Buku Induk Penduduk
[T i dak Lol os]
Sel eksi Persyaratan
[Lol os]
Pengecekan Kemaj uan Perij inan
[Ya]
Pengecekan Kl ai m Masyarakat
[T i dak] Penerbitan Perij inan
Pelaporan
Sel esai
Gambar 4.10. Activity Diagram Manajemen Pelayanan
2. Aktivitas Pendukung
93
a. Manajemen Administrasi Ruang Lingkup: Fungsi
manajemen
administrasi
merupakan
proses
pengelolaan administrasi yang diperlukan dalam urusan kepemerintahan daerah dan yang berhubungan dengan managerial
pemerintahan
daerah.
Untuk
tercapainya
manajemen administrasi yang baik maka terdapat fungsi bisnis atau aktivitas utama yang perlu dilakukan: 1) Administrasi arsip surat dan dokumen - Penyusunan Surat-menyurat dan dokumen. - Pengolahan kearsipan Surat dan dokumen. - Pengolahan konversi surat dan dokumen. 2) Administrasi pengambilan keputusan - Pengolahan data dan informasi yang tepat, akurat dan cepat. - Memberikan informasi yang akurat. 3) Administrasi kolaborasi dan koordinasi - Penyusunan agenda kerja untuk setiap satuan kerja. - Pengolahan agenda penugasan. - Pengolahan laporan pertanggungjawabannya. - Pengolahan komunikasi antar satuan kerja. Pemodelan fungsi manajemen administrasi digambarkan menggunakan activity diagram seperti terlihat pada Gambar 4.11 berikut:
94
act Business Process MANAJEMEN ADMINISTRASI Model
Mulai
Pengelolaan Administrasi
Administrasi Arsip Surat dan Dokumen
Administrasi Pengambilan Keputusan
Penyusunan Surat dan Dokumen
Pengolahan Data dan Informasi yang Tepat, Akurat, dan Cepat
Administrasi Kolaborasi dan Koordinasi
Penyusunan Agenda Kerja
Pengolahan Agenda Penugasan
Pemberian Informasi yang Akurat Pengolahan Kearsipan Surat dan Dokumen
Pengolahan Konversi Surat dan Dokumen Pengolahan Laporan Pertanggungjawaban
Pelaporan
Selesai
Gambar 4.11. Activity Diagram Manajemen Administrasi
b. Manajemen Legislasi
Pengolahan Komunikasi antar Satuan Kerja
95
Ruang Lingkup: Fungsi manajemen legislasi merupakan proses pengelolaan data dan informasi legislatif, termasuk didalamnya data produk hukum Pemda. Untuk tercapainya manajemen legislasi yang baik maka terdapat fungsi bisnis atau aktivitas utama yang perlu dilakukan: 1) Legislasi Katalog hukum, peraturan dan perundangan - Pengolahan data produk hukum, peraturan dan perundangundangan. Pemodelan
fungsi
manajemen
legislasi
digambarkan
menggunakan activity diagram seperti terlihat pada Gambar 4.12 berikut: act Business Process M ANAJEM EN LEGISLASI M odel M ul ai
Pengolahan Legislasi
Penyusunan Katalog Hukum
Penyusunan Katalog Peraturan
Penyusunan Katalog Perundangan
Pengolahan Katalog Hukum, Peraturan dan Perundangan
Pelaporan
Sel esai
Gambar 4.12. Activity Diagram Manajemen Legislasi
c. Manajemen Keuangan
96
Ruang Lingkup: Fungsi
manajemen
keuangan
merupakan
proses
penyelenggarakan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan daerah yang tepat, lengkap dan tertib atas transaksi keuangan daerah, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selain itu manajemen keuangan juga merupakan proses peningkatkan kualitas management pengelolaan keuangan daerah, meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian anggaran yang efisien, efektif, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. Untuk tercapainya manajemen keuangan yang baik maka terdapat fungsi bisnis atau aktivitas utama yang perlu dilakukan: 1) Manajemen Keuangan daerah - Penyusunan rencana anggaran. - Pengolahan rencana anggaran. - Pembuatan dokumen anggaran. - Pelaporan pendapatan daerah. - Evaluasi pemakaian anggaran. - Pelaporan pemakaian anggaran. Pemodelan
fungsi
manajemen
keuangan
digambarkan
menggunakan activity diagram seperti terlihat pada Gambar 4.13 berikut:
97
act Business Process M ANAJEM EN KEUANGAN M odel M ul ai
Informasi Pendapatan Daerah
Laporan Pendapatan Daerah
Penyusunan Rencana Anggaran
Pengolahan Rencana Anggaran
Pembuatan Dokumen Anggaran
Pemakaian Anggaran
Ev aluasi Pemakaian Anggaran
Pelaporan
Sel esai
Gambar 4.13. Activity Diagram Manajemen Keuangan
d. Manajemen Kepegawaian Ruang Lingkup: Fungsi
manajemen
kepegawaian
merupakan
proses
mengelola data dan membantu proses kerja pemerintah yang berkaitan dengan kepegawaian daerah. Pengolahan data dan informasi untuk proses kerja meliputi pengadaan (termasuk perencanaan dan persyaratan), penetapan formasi dan penempatan,
pengangkatan,
pemindahan/mutasi,
pemberhentian, penetapan pensiun, gaji, tunjangan, dan
98
kesejahteraan, hak dan kewajiban, kedudukan hukum, pengembangan kompetensi (pendidikan dan pelatihan), pengendalian jumlah, larangan, sanksi, dan penghargaan PNS. Untuk tercapainya manajemen keuangan yang baik maka terdapat fungsi bisnis atau aktivitas utama yang perlu dilakukan: 1) Pengadaan PNS - Penyusunanan rencana pengadaan PNS. - Informasi rencana pengadaan PNS. - Menerima pendaftaran. - Menyeleksi persyaratan. - Memberikan keterangan tes. - Pelaporan hasil tes. - Pengelolaan data pengadaaan PNS. - Pelaporan data pengadaan PNS. 2) Absensi dan Penggajian - Pengolahan data absensi dan penggajian. - Pelaporan data absensi dan penggajian. 3) Penilaian Kerja - Pengolahan data penilaian. - Evaluasi penilaian. - Pelaporan penilaian. 4) Pendidikan dan Pelatihan - Penyusunan kebutuhan. - Perencanaan pendidikan dan pelatihan.
99
- Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan. - Evaluasi pendidikan dan pelatihan. - Pelaporan Pemodelan fungsi manajemen kepegawaian digambarkan menggunakan activity diagram seperti terlihat pada Gambar 4.14 berikut: act Business Process MANAJEMEN KEPEGAWAIAN Mulai
Pengolahan Kepegaw aian
Pengadaan PNS
Absensi dan Penggaj ian
Penilaian Kerj a
Informasi Pengadaan PNS
Pengolahan Data Absensi
Pengolahan Data Penilaian
Pendaftaran
Pengolahan Data Penggaj ian
Hasil Penilaian
[Tidak Lolos]
Seleksi Persyaratan
Evaluasi Standar Kinerja
[Tidak Sesuai]
Penyusunan Kebutuhan Pendidikan dan Pelatihan
[Lolos] Memberikan Keterangan Tes
Perencanaan Pendidikan dan Pelatihan
[Tidak Lolos] Pengumuman Hasil Tes
[Sesuai] Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
Pengolahan Data Pengadaan PNS
Evaluasi Pendidikan dan Pelatihan
[Lolos]
Pelaporan
Selesai
Gambar 4.14. Activity Diagram Manajemen Kepegawaian
100
e. Manajemen Sarana dan Prasarana Ruang Lingkup: Fungsi manajemen sarana dan prasarana merupakan proses mengelolah urusan sarana dan prasarana yang dimiliki daerah yang meliputi pengolahan dan monitoring sarana dan prasarana.
Untuk
tercapainya manajemen
sarana
dan
prasarana yang baik maka terdapat fungsi bisnis atau aktivitas utama yang perlu dilakukan: 1) Transportasi - Pendataan fasilitas transportasi. - Standarisasi fasilitas transportasi. - Informasi fasilitas transportasi ke masyarakat. - Pemetaan fasilitas transportasi. - Pengolahan fasilitas. - Pelaporan fasilitas. 2) Terminal dan pelabuahan - Pendataan terminal dan pelabuhan. - Standarisasi terminal dan pelabuhan. - Informasi terminal dan pelabuhan ke masyarakat. - Pemetaan terminal dan pelabuhan. - Pengolahan terminal dan pelabuhan. - Pelaporan. 3) Sarana umum - Pendataan sarana umum. - Standarisasi sarana umum.
101
- Informasi sarana umum ke masyarakat. - Pemetaan sarana umum. - Pengolahan sarana umum. - Pelaporan . Pemodelan
fungsi
manajemen
sarana
dan
prasarana
digambarkan menggunakan activity diagram seperti terlihat pada Gambar 4.15 berikut act Business Process MANAJEMEN SARANA dan PRASARANA Model Mul ai
Pendataan Sarana dan Prasarana
Transportasi
Pemetaan Transportasi
Terminal dan Pelabuhan
Pemetaan Terminal dan Pelabuhan
Sarana Umum
Pemetaan Sarana Umum
Pengolahan Sarana dan Prasarana
Stadarisasi Sarana dan Prasarana
[T i dak Sesuai ]
Eval uasi Standari sasi [Sesuai ]
Informasi Sarana dan Prasarana
Pelaporan
Sel esai
Gambar 4.15. Activity Diagram Manajemen Sarana dan Prasarana
102
7.4.3. Bagan Hirarki Fungsi Bagan hirarki fungsi sesuai dengan proses bisnis Bagian Informatika yang telah dibahas dapat disederhanakan ke dalam bagan seperti terlihat pada Bagan 4.1. berikut :
1.
2.
Manajemen Kewilayahan (MAKEL) 1.1. Tata ruang dan lingkungan hidup 1.1.1. Pendataan batas wilayah daerah 1.1.2. Pemetaan tata ruang batas wilayah 1.1.3. Perencanaan tata ruang 1.1.4. Pengolahan tata ruang 1.2. Potensi daerah 1.2.1. Pendataan potensi daerah 1.2.2. Pemetaan potensi daerah 1.2.3. Perencanaan potensi daerah 1.2.4. Pengolahan potensi daerah 1.2.5. Pelaporan potensi daerah 1.3. Kehutanan 1.3.1. Pendataan potensi kehutanan 1.3.2. Pemetaan wilayah kehutanan 1.3.3. Pengolahan potensi kehutanan 1.3.4. Palaporan potensi kehutanan 1.4. Pertanian, peternakan dan perkebunan 1.4.1. Pendataan potensi pertanian, peternakan dan perkebunan 1.4.2. Pemetaan wilayah pertanian, peternakan dan perkebunan 1.4.3. Pengolahan potensi pertanian, peternakan dan perkebunan 1.4.4. Pelaporan potensi pertanian, peternakan dan perkebunan 1.5. Perikanan dan kelautan 1.5.1. Pendataan potensi perikanan dan kelautan 1.5.2. Pemetaan wilayah perikanan dan kelautan 1.5.3. Pengolahan potensi perikanan dan kelautan 1.5.4. Pelaporan potensi perikanan dan kelautan 1.6. Pariwisata 1.6.1. Pendataan potensi pariwisata 1.6.2. Pemetaan wilayah pariwisata 1.6.3. Pengolahan potensi pariwisata 1.6.4. Pelaporan potensi pariwisata Manajemen Kepemerintahan (MAKEP) 2.1. Pengolahan barang daerah 2.1.1. Perencanaan kebutuhan 2.1.2. Pengadaan abrang daerah 2.1.3. Evaluasi pengadaan
103
3.
4.
2.1.4. Pengolahan barang daerah 2.1.5. Pelaporan barang daerah 2.2. Katalog barang daerah 2.2.1. Inventasi barang daerah 2.2.2. Penyusunan kebutuhan barang daerah per satuan kerja 2.2.3. Pelaporan nilai barang daerah 2.2.4. Verifikasi perencanaan pengadaan barang daerah 2.3. Pengolahan pendapatan daerah 2.3.1. Klasifikasi sumber pendapatan daerah 2.3.2. Pengolahan pendapatandaerah 2.3.3. Perencanaan target pendapatan daerah 2.3.4. Evaluasi pendapatan daerah 2.3.5. Pelaporan pendapatan daerah 2.4. Pengolahan perusahaan daerah 2.4.1. Klasifikasi perusahan daerah 2.4.2. Pengoalhan perusahaan daerah 2.4.3. Evaluasi perusahaan daerah 2.4.4. Pelaporan perusahaan daerah Manajemen Pembangunan (MAPEM) 3.1. Data Pembangunan 3.1.1. Pengolahan data pembangunan 3.1.2. Pelaporan data pembangunan 3.2. Perencanaan pembangunan 3.2.1. Penyusunan perencanaan pembangunan 3.2.2. Pengolahan perencanaan pembangunan 3.2.3. Pelaporan perencanaan pembangunan 3.3. Pengadaan barang dan jasa 3.3.1. Pelaporan inventaris 3.3.2. Pelaporan kebutuhan 3.3.3. Menerima pendaftar penyedia barang dan jasa 3.3.4. Menyeleksi pendaftar 3.3.5. Palaporan pelaksana penyedia barang dan jasa 3.3.6. Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa 3.3.7. Pengolahan data pengadaan 3.3.8. Pelaporan data pengadaan 3.4. Pengolahan dan monitoring proyek 3.4.1. Pengolahan dan pemantauan proyek 3.4.2. Palaporan progress proyek 3.4.3. Pelaporan hasil kerja proyek 3.5. Evaluasi hasil pembangunan 3.5.1. Pengolahan dan pemantauan pembangunan 3.5.2. Pelaporan progress pembangunan 3.5.3. Pelaporan hasil pembangunan Manajemen Kemasyarakatan (MAKEM) 4.1. Kesehatan 4.1.1. Informasi layanan kesehatan ke masyarakat
104
5.
6.
4.1.2. Pemetaan fasilitas kesehatan 4.1.3. Perencanaan layanan kesehatan 4.1.4. Pengolahan layanan kesehatan 4.1.5. Pelaporan layanan kesehatan 4.2. Pendidikan 4.2.1. Informasi layanan pendidikan ke masyarakat 4.2.2. Pemetaan fasilitas pendidikan 4.2.3. Perencanaan layanan pendidikan 4.2.4. Pengolahan layanan pendidikan 4.2.5. Pelaporan layanan pendidikan 4.3. Tenaga Kerja 4.3.1. Informasi kebutuhan tenaga kerja ke masyarakat 4.3.2. Perencanaan tenaga kerja 4.3.3. Pengolahan tenaga kerja 4.3.4. Pelaporan tenaga kerja Manajemen Pelayanan (MAPEL) 5.1. Pelayanan Kependudukan 5.1.1. Pendaftaran Penduduk 5.1.2. Pengolahan data mutasi penduduk 5.1.3. Pengolahan data KK dan KTP 5.1.4. Pembuatan dan pengolahan data akta pencatatan penduduk 5.1.5. Pembuatan buku induk penduduk 5.1.6. Pelaporan data penduduk 5.2. Pelayanan Perijinan 5.2.1. Menerima Pendaftaran 5.2.2. Menyeleksi persyaratan 5.2.3. Memberikan keterangan 5.2.4. Mengecek kemajuan 5.2.5. Proses penerbitan perijinan 5.2.6. Menindak lanjut klaim masyarakat 5.3. Pelayanan Bisnis dan Investasi 5.3.1. Infromasi peluang bisnis dan investasi 5.3.2. Informasi prosedur bisnis dan investasi 5.3.3. Administrasi pananaman modal 5.4. Pelayanan Pengaduan Masyarakat 5.4.1. Menerima aspirasi dan menindak lanjut pengaduan masyarakat 5.5. Publikasi Informasi 5.5.1. Memberikan publikasi informasi Manajemen Adminsitrasi (MAD) 6.1. Adminsitrasi arsip surat dan dokumen 6.1.1. Penyusunan surat menyurat dan dokumen 6.1.2. Pengolahan kearsipan surat dan dokumen 6.1.3. Pengolahan konversi surat dan dokumen 6.2. Administrasi pengambilan keputusan 6.2.1. Pengolahan data dan informasi yang tepat, akurat dan cepat 6.2.2. Memberikan informasi yang akurat
105
6.3. Administrasi kolaborasi dan koordinasi 6.3.1. Penyususnan agenda kerja untuk setiap satuan kerja 6.3.2. Pengolahan agenda penugasan 6.3.3. Pengolahan laporan pertanggungjawaban 6.3.4. Pengolahan komunikasi antar satuan kerja 7. Manajemen Legislasi (MALEG) 7.1. Legislasi katalog hukum, peraturan dan perundangan 7.1.1. Mengolah data produk hukum, peraturan dan perundangan 8. Manajemen Keuangan (MANKEU) 8.1. Manajemen keuangan daerah 8.1.1. Penyusunan rencana anggaran 8.1.2. Pengolahan rencana anggaran 8.1.3. Pembuatan dokumen anggaran 8.1.4. Pelaporan pendapatan daerah 8.1.5. Evaluasi pemakaian anggaran 8.1.6. Pelaporan pemakaian anggaran 9. Manajemen Kepegawaian (MAPEG) 9.1. Pengadaan PNS 9.1.1. Penyusunan rencana pengadaan PNS 9.1.2. Informasi rencana pengadaan PNS 9.1.3. Menerima pendaftar 9.1.4. Menyeleksi persyaratan 9.1.5. Memberikan keterangan tes 9.1.6. Pelaporan hasil tes 9.1.7. Pengolahan data pengadaan PNS 9.1.8. Palaporan data pengadaan PNS 9.2. Absensi dan penggajian 9.2.1. Pengolahan data absensi dan penggajian 9.2.2. Pelaporan data absensi dan penggjaian 9.3. Penilaian kerja 9.3.1. Pengolahan data penilaian 9.3.2. Evaluasi penilaian 9.3.3. Pelaporan penilaian 9.4. Pendidikan dan pelatihan 9.4.1. Penyusunan kebutuhan 9.4.2. Perencanaan pendidikan dan pelatihan 9.4.3. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan 9.4.4. Evaluasi pendidikan dan pelatihan 9.4.5. Pelaporan 10. Manajemen Sarana dan Prasarana (MAPRAS) 10.1. Transportasi 10.1.1. Pendataan fasilitas transportasi 10.1.2. Standarisasi fasilitas transportasi 10.1.3. Informasi fasilitas transportasi ke masyarakat 10.1.4. Pemetaan fasilitas transportasi 10.1.5. Pengolahan fasilitas
106
10.1.6. Pelaporan fasilitas 10.2. Terminal dan pelabuhan 10.2.1. Pendataan terminal dan pelabuhan 10.2.2. Standarisasi terminal dan pelabuhan 10.2.3. Informasi terminal dan pelabuhan ke masyarakat 10.2.4. Pemetaan terminal dan pelabuhan 10.2.5. Pengolahan terminal dan pelabuhan 10.2.6. Pelaporan 10.3. Sarana Umum 10.3.1. Pendataan sarana umum 10.3.2. Standarisasi sarana umum 10.3.3. Informasi sarana umum ke masyarakat 10.3.4. Pemetaan sarana umum 10.3.5. Pengolahan sarana umum 10.3.6. Pelaporan Bagan 4.1. Bagan Hirarki Fungsi
Definisi detail dari masing-masing fungsi bisnis yang telah diidentifikasi diuraikan pada Lampiran 1 yaitu fungsi bisnis. Berdasarkan uraian fungsi bisnis, maka arsitektur bisnis Bagian Informatika Pemda Kabupaten Sumba Barat dapat uraikan menjadi sebuah model pada Gambar 4.16. MAKEW
MAKEP
MAPEM
MAKEM
MAPEL PROSES BISNIS INTI
PROSES BISNIS PENDUKUNG
MAD
MALEG
MAKEU
MAPEG
Gambar 4.16. Arsitektur Bisnis Bagian Informatika
Keterangan MAKEW MAKEP MAPEM MAKEM
: : Manajemen Kewilayahan : Manajemen Kepemerintahan : Manajemen Pembangunan : Manajemen Kemasyarakatan
MAPRAS
107
MAPEL MAD MALEG MAKEU MAPEG MAPRAS
: Manajemen Pelayanan : Manajemen Administrasi : Manajemen Legislasi : Manajemen Keuangan : Manajemen Pegawai : Manajemen Sarana dan Prasarana
7.5. Phase C. Information System Architecture 7.5.1. Arsitektur Data Pada tahapan ini dilakukan perancangan arsitektur data yang bertujuan untuk mendefinisikan kebutuhan data yang akan digunakan pada arsitektur aplikasi. Ada dua tahapan dalam membuat arsitektur data yaitu: 1. Mendefinisikan Entitas Pendefinisian entitas berdasarkan pada fungsi bisnis yang telah didefiniskan pada Gambar 4.1 Value Chain Bagian Informatika. Berikut ini seperti terlihat pada Tabel 4.10 adalah kandidat entitas yang diperoleh dari fungsi bisnis yang dijabarkan tersebut: Tabel 4.10. Kandidat Entitas
Fungsi Bisnis
Kandidat Entitas
Manajemen Kewilayahan
Kewilayahan
Manajemen Kepemerintahan
Barang Daerah
Entitas 1. Wilayah 2. Kecamatan 3. Kelurahan/Desa 4. Potensi Daerah 5. Cluster 1. Barang 2. Golongan 3. Tanah 4. Jalan 5. Jembatan 6. Bangunan 7. Gedung 8. Kendaraan 9. Peralatan
108
Pendapatan Daerah
Manajemen Pembangunan
Pembangunan
Proyek Pengadaan Barang dan Jasa
Manajemen Kemasyarakatan
Kemasyarakatan
Manajemen Pelayanan
Kependudukan
10. Buku 11. Departemen 12. Status Barang 1. Pendapatan 2. Sumber_potensi 3. Perusahaan 1. Departemen 2. Kegiatan Pembangunan 3. Program Pembangunan 4. Evaluasi Pembangunan 5. Rencana Kegiatan Pembangunan 6. Rencana Program Pembangunan 7. Renstra 1. Departemen 2. Aset 3. Kebutuhan 4. Penyedia 5. Proyek 6. Progress 7. Evaluasi 8. Berita 1. Departemen 2. Fasilitas 3. Unit 4. Pelayanan 5. Tenaga Kerja 6. Lowongan 7. Berita 1. Penduduk 2. KK 3. KTP 4. Mutasi 5. Akta Kelahiran 6. Akta Pengakuan Anak 7. Akta Pernikahan 8. Akta Perceraian 9. Akta Kematian 10. Buku Induk Detail
109
Perijinan
Pelayanan Publik
Manajemen Administrasi
Arsip
Manajerial
Manajemen Legislasi
Legislasi
Manajemen Keuangan
Pendapatan Keuangan
1. Pemohon 2. Pendaftar 3. Jenis Ijin 4. Persyaratan 5. Pembayaran 6. Berita Acara 7. Tim Teknik 8. Proses 9. Surat Ijin 1. Berita 2. Masalah 3. Respon 4. Persyaratan 5. Administrasi 6. Berita Pemda 1. Departemen 2. Surat Masuk 3. Surat Keluar 4. Klasifikasi Surat 5. Dokumen 6. Klasifikasi Dokumen 7. Arsip 8. Konversi Surat 9. Konversi Dokumen 1. Departemen 2. Agenda Kerja 3. Agenda Penugasan 4. Surat Penugasan 5. Laporan Kerja 6. Informasi 1. Departemen 2. Katalog 3. Hukum 4. Hukum Klasifikasi 5. Peraturan 6. Peraturan Klasifikasi 7. Perundangan 8. Perundangan Klasifikasi 1. Pendapatan daerah 2. Bendahara Penerima 3. Penerimaan Pendapatan 4. Pembayaran 5. Pembayaran detail 6. Transaksi Jornal 7. Kas Bendahara Umum
110
Pengeluaran Keuangan
Manajemen Kepegawaian
Pengadaan PNS
Kepegawaian
Daerah(BDU) 8. Kas Bendahara Penerima 9. Buku Bank 1. Bendahara Pengeluaran 2. Surat Perintah Pencairan Dana Langsung Gaji(SP2D LS Gaji) 3. Surat Perintah Pencairan Dana Langsung Uang Persedian/Ganti Uang/Tambahan Uang(SP2D LS UP/GU/TU) 4. Surat PertanggungJawaban Uang Persedian/Ganti Uang/Tambahan Uang(SPJ TU/GU/TU) 5. Surat Perintah Pencairan Dana Langsung (SP2D LS)Barang dan Jasa 6. Pengembalian Belanja 7. Jurnal Pengeluaran 8. Pembayaran 9. Bank Bendahara 10. Kas Bendahara 1. Pendaftar 2. Biodata 3. Informasi 4. Jadwal Tes 5. Hasil Tes 1. Pegawai 2. Golongan 3. Jabatan 4. Eselon 5. Departemen 6. Status 7. RiwayatPendidikan 8. Absensi 9. Penilaian 10. Pelatihan 11. Kompetensi Penilaian 12. Materi Pelatihan
111
Manajamen Sarana dan Prasarana
Sarana dan Prasarana
1. Tranportasi 2. Terminal 3. Rute 4. Jadwal 5. Sarana Umum 6. Berita
2. Membuat Model Konseptual Class Diagram Model konseptual merupakan pendefinisian sekumpulan entitas, atribut dan relasi yang digambarkan menggunakan Class Diagram. Berikut penjelasan model konseptual Class Diagram untuk masing-masing kandidat entitas berdasarkan fungsi bisnis: a. Manajemen Kewilayahan 1) Kewilayahan
Gambar 4.17. Class Diagram Kewilayahan
112
b. Manajemen Kepemerintahan 1) Barang Daerah
Gambar 4.18. Class Diagram Barang Daerah
113
2) Pendapatan Daerah
Gambar 4.19. Class Diagram Pendapatan Daerah
c. Manajemen Pembangunan 1) Pembangunan
Gambar 4.20. Class Diagram Pembangunan
114
2) Proyek Pengadaan Barang dan Jasa
Gambar 4.21. Class Diagram Pengadaan Barang dan Jasa
115
d. Manajemen Kemasyarakatan 1) Kemasyarakatan
Gambar 4.22. Class Diagram Kemasyarakatan
116
e. Manajemen Pelayanan 1) Kependudukan
Gambar 4.23. Class Diagram Kependudukan
117
2) Perijinan
Gambar 4.24. Class Diagram Perijinan
118
3) Pelayanan Publik
Gambar 4.25. Class Diagram Pelayanan Publik
119
f. Manajemen Administrasi 1) Arsip
Gambar 4.26. Class Diagram Arsip
120
2) Manajerial
Gambar 4.27. Class Diagram Manajerial
121
g. Manajemen Legislasi 1) Legislasi
Gambar 4.28. Class Diagram Legislasi
122
h. Manajemen Keuangan 1) Pendapatan Keuangan
Gambar 4.29. Class Diagram Pendapatan Keuangan
123
2) Pengeluaran Keuangan
Gambar 4.30. Class Diagram Pengeluaran Keuangan
124
i. Manajemen Kepegawaian 1) Pengadaan PNS
Gambar 4.31. Class Diagram Pengadaan PNS
125
2) Kepegawaian
Gambar 4.32. Class Diagram Kepegawaian
126
j. Manajemen sarana dan Prasarana 1) Sarana dan Prasarana
Gambar 4.33, Class Diagram Sarana dan Prasarana
127
7.5.2. Arsitektur Aplikasi Arsitektur aplikasi diidentifikasi berdasarkan pada: 1. Kebutuhan
informasi
untuk
mendukung
pengambilan
keputusan ditiap fungsi bisnis. 2. Kebutuhan pertukaran informasi antar fungsi bisnis. 3. Kebutuhan alat bantu di tiap fungsi bisnis. Kebutuhan dan pertukaran informasi secara umum sudah dijelaskan pada uraian tentang pemodelan proses bisnis, sehingga penentuan arsitektur aplikasi yang digunakan untuk membantu fungsi bisnis utama dan pendukung organisasi dapat definisikan menggunakan Application Portfolio.
128
Solusi aplikasi Bagian Informatika untuk mendukung terhadap fungsi bisnisnya dapat terlihat pada Tabel 4.11 berikut: Tabel 4.11. Solusi Aplikasi NO
ID FUNGSI
PERMASALAHAN
POLA SOLUSI SI
SOLUSI APLIKASI
BISNIS 1
2
MAKEW
MAKEP
Tata ruang dan lingkungan hidup Potensi daerah Kehutanan Pertanian, peternakan, dan perkebunan
Pembuatan Aplikasi untuk Tata ruang dan lingkungan hidup Pembuatan Aplikasi untuk Potensi daerah Pembuatan Aplikasi untuk Kehutanan Pembuatan Aplikasi untuk Pertanian, peternakan, dan perkebunan
Perikanan dan kelautan
Pembuatan Aplikasi untuk Perikanan dan kelautan Pembuatan Aplikasi untuk Pariwisata Pembuatan Aplikasi untuk pengolahan barang daerah Pembuatan Aplikasi untuk katalog barang daerah Pembuatan Aplikasi untuk Pengolahan pendapatan daerah Pembuatan Aplikasi untuk Pengolahan perusahaan daerah
Pariwisata Pengolahan barang daerah Katalog barang daerah Pengolahan pendapatan daerah Pengolahan perusahaan daerah
1.1.
Aplikasi Manajemen Tata Ruang
1.2. 1.3. 1.4. 1.5. 1.6.
Aplikasi Manajemen Potensi Daerah Aplikasi Manajemen Kehutanan Aplikasi Manajemen Pertanian dan perkebunan Aplikasi Manajemen Peternakan Aplikasi manajemen Kelautan dan Perikanan
1.7. 2.1.
Aplikasi Manajemen Pariwisata Aplikasi Manajemen Barang Daerah
2.2.
Aplikasi Inventaris Barang Daerah
2.3.
Aplikasi Manajemen Pendapatan Daerah
2.4.
Aplikasi Manajemen Perusahaan Daerah
129
3
MAPEM
Data Pembangunan Perencanaan Pembangunan Pengadaan Barang dan jasa Pengolahan dan monitoring proyek Evaluasi hasil pembangunan
4
MAKEM
5
MAPEL
6
MAD
Kesehatan Pendidikan Tenaga kerja Pendaftaran dan pendataan penduduk tidak efisien, Pengurusan perijinan kompleks, Bisnis dan Investasi, Pengaduan dan aspirasi masyarakat Publikasi informasi Arsip surat dan dokumen Pengambilan keputusan Kolaborasi dan koordinasi
Pembuatan Aplikasi untuk Manajemen data pembangunan Pembuatan Aplikasi untuk perencanaan pembangunan. Pembuatan Aplikasi untuk pengadaan barang dan jasa. Pembuatan Aplikasi untuk pengolahan dan monitoring proyek. Pembuatan Aplikasi untuk evaluasi hasil pembangunan. Pembuatan Aplikasi untuk Kesehatan Pembuatan Aplikasi untuk Pendidikan Pembuatan Aplikasi untuk Tenaga Kerja Membuat Aplikasi untuk kependudukan Membuat Aplikasi untuk perijinan Membuat Aplikasi bisnis dan investasi Membuat Aplikasi untuk pengaduan dan aspirasi masyarakat Membuat Aplikasi untuk publikasi informasi Pemda Pembuatan aplikasi untuk Surat dan Dokumen Elektronik Pembuatan Aplikasi untuk Sistem Pengambilan Keputusan Pembuatan Aplikasi Kolaborasi dan
3.1.
Aplikasi Manajemen Data Pembangunan
3.2.
Aplikasi Perencanaan Pembangunan
3.3.
Aplikasi Pengadaan Barang dan Jasa
3.4.
Aplikasi Manajemen dan monitoring Proyek
3.5.
Aplikasi Evaluasi Hasil Pembangunan
4.1. 4.2. 4.3. 5.1.
Aplikasi Pelayanan Kesehatan Aplikasi Pelayanan Pendidikan Aplikasi Pelayanan Tenaga Kerja Aplikasi Kependudukan
5.2. 5.3. 5.4.
Aplikasi Perijinan Aplikasi Bisnis dan Investasi Aplikasi e-Gov Portal
5.5.
Aplikasi e-Gov Portal
6.1. 6.2. 6.3.
Aplikasi Arsip Surat Aplikasi Arsip Dokumen Aplikasi Eksekutif Daerah
6.4.
Aplikasi Koloborasi dan Koordinasi
130
7
MALEG
8
MAKEU
9
MAPEG
Penyediaan Katalog hukum, peraturan dan perundangan tidak efisien Pengolahan Keuangan Daerah
Pengadaan PNS Absensi dan Penggajian Penilian Kerja Pendidikan dan pelatihan
10
MAPRAS
Transportasi Terminal dan Pelabuhan Sarana umum
koordinasi Pembuatan Aplikasi untuk Katalog hukum, peraturan dan perundangan yang ter-update real time Pembuatan Aplikasi untuk Pengolah keuangan daerah yaitu untuk mengolah pendapatan dan pengeluaran keuangan yang dapat terintegrasi dengan pengolahan sumber pendapatan daerah Pembuatan Aplikasi untuk pengadaan PNS Pembuatan Aplikasi untuk Absensi dan penggajian Pembuatan Aplikasi untuk Penilaian Kinerja PNS Pembuatan Aplikasi untuk pendidikan dan pelatihan Pembuatan Aplikasi untuk Transportasi Pembuatan Aplikasi untuk Terminal dan Pelabuhan Pembuatan Aplikasi untuk Sarana umum
7.1.
Aplikasi Legislasi
9.1.
Aplikasi Manajemen Keuangan Daerah
9.1 9.2 9.3 9.4
Aplikasi Penerimaan PNS Aplikasi Absensi Aplikasi Penggajian Aplikasi Penilaian Kinerja PNS
9.5
Aplikasi Pendidikan dan Pelatihan
10.1. Aplikasi Manajemen Transportasi 10.2. Aplikasi Manajemen Terminal 10.3. Aplikasi Manajemen Sarana Umum
131
Berdasarkan beberapa kandidat dari solusi aplikasi yang terdapat pada Tabel. 4.11, maka Application Portfolio Bagian Informatika dapat dilihat pada Tabel. 4.12 berikut: Tabel 4.12. Application Portfolio KODE
NAMA APLIKASI
AP-1.1
Aplikasi Manajemen Tata Ruang
AP-1.2
Aplikasi Manajemen Potensi Daerah
AP-1.3
Aplikasi Manajemen Kehutanan
AP-1.4
Aplikasi Manajemen Pertanian dan perkebunan
AP-1.5
Aplikasi Manajemen Peternakan
AP-1.6
Aplikasi manajemen Kelautan dan Perikanan
AP-1.7
Aplikasi Manajemen Pariwisata
AP-2.1
Aplikasi Manajemen Barang Daerah
AP-2.2
Aplikasi Inventaris Barang Daerah
AP-2.3
Aplikasi Manajemen Pendapatan
FUNGSIONALITAS Pendataan (inventarisasi) dan pemetaan wilayah pertanahan, tataguna tanah dan kepemilikan tanah. Pendataan (inventarisasi) sumber-sumber potensi daerah, perencanaan dan pemanfaatan potensi daerah dalam program pembangunan daerah dan pemetaan potensi daerah. Pendataan (inventarisasi) sektor Kehutanan, Pemetaan wilayah berdasarkan klasifikasi kehutanan dan publikasi potensi kehutanan. Pendataan (inventarisasi) sektor pertanian dan perkebunan, Pemetaan wilayah berdasarkan klasifikasi dan jenis pertanian dan perkebunan serta publikasi potensi pertanian dan perkebunan. Pendataan (inventarisasi) sektor peternakan, Pemetaan wilayah berdasarkan klasifikasi, dan jumlah peternakan serta publikasi potensi peternakan. Pendataan (inventarisasi) sektor kelautan dan perairan, Pemetaan wilayah berdasarkan klasifikasi kelautan dan perairan serta publikasi potensi kelautan dan perairan Pendataan (inventarisasi) sektor Pariwisata, Pemetaan wilayah berdasarkan klasifikasi dan tempat pariwisata serta publikasi potensi pariwisata. Perencanaan pengadaan kebutuhan barang daerah, memperkirakan kebutuhan barang setiap unit kerja, mencatat sejarah dan nilai pemanfaatan barang serta sejarah penggunaan barang, pengawasan dan pengelolaan barang daerah Pendaftaran, klasifikasi jenis, pengelompokan kebutuhan satuan kerja, perkiraan nilai dan verifikasi untuk pengadaan barang daerah berdasarkan nilai barang dan pemanfaatan. Pengidentifikasi dan inventarisasi semua sumber
132
Daerah
AP-2.4
Aplikasi Manajemen Perusahaan Daerah
AP-3.1
Aplikasi Manajemen Data Pembangunan
AP-3.2
Aplikasi Perencanaan Pembangunan
AP-3.3
Aplikasi Pengadaan Barang dan Jasa
AP-3.4
Aplikasi Manajemen dan monitoring Proyek
AP-3.5
Aplikasi Evaluasi Hasil Pembangunan
AP-4.1
Aplikasi Pelayanan Kesehatan
AP-4.2
Aplikasi Pelayanan Pendidikan
AP-4.3
Aplikasi Pelayanan Tenaga Kerja
AP-5.1
Aplikasi Kependudukan
pendapatan daerah, klasifikasi jenis pendapatan daerah, perencanaan target pendapatan daerah tahunan berdasarkan statistik data pendapatan tahun-tahun sebelumnya . Pengidentifikasi dan inventarisasi semua perusahaan daerah, termasuk RSUD dan Pembuatan sistem informasi perusahaan daerah yang meliputi: jenis usaha, profil, info pimpinan perusahaan dan penyedia template Pelaporan. Penyediakan data dan informasi pembangunan dari setiap satuan kerja yang akurat serta dapat dipertanggungjawabkan sebagai bahan masukan bagi penyusunan perencanaan pembangunan. Pembuatan perencanaan pembangunan daerah meliputi semua aspek dan pembuatan template untuk renstra oleh tiap satuan kerja Pemda yang memuat visi, misi, tujuan, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan. Penyediaan template alur kerja elektronik untuk persiapan proyek, katalog poryek yang sudah pernah dilaksanakan,penjadwalan proyek, pengolahan proyek, pengumuman, pendaftaran dan penyedia template pelaporan pengadaan barang dan jasa. Pengolahan, pembuatan progress proyek, monitoring dan penyedia template pelaporan proyek pembangunan. Pengelohan, monitoring, penyedia template evaluasi untuk memungkinkan dilaksanakannya verifikasi hasil pembangunan terhadap yang telah direncanakan dan penyedia templete pelaporan hasil pembangunan daerah. Publikasi informasi fasilitas dan perencanaan pelayanan kesehatan, pemetaan serta penyedia templete pembutan laporan. Publikasi informasi fasilitas dan perencanaan pelayanan pendidikan, pemetaan serta penyedia templete pembutan laporan. Publikasi informasi kebutuhan tenaga kerja, pemetaan kebutuhan tenaga kerja serta penyedia templete pembutan laporan. Pendaftaran, pembuatan dan pengelolaan data mutasi, pembuatan dan pengolahan data KK dan KTP, pembuatan dan pengelolaan data Akta Pencatatan (akta kelahiran, perkawinan,
133
AP-5.2
Aplikasi Perijinan
AP-5.3
Aplikasi Bisnis dan Investasi
AP-5.4
Aplikasi e-Gov Portal
AP-6.1
Aplikasi Arsip Surat
AP-6.2
Aplikasi Arsip Dokumen
AP-6.3
Aplikasi Eksekutif Daerah
AP-6.4
Aplikasi Koloborasi dan Koordinasi
AP-7.1
Aplikasi Legislasi
AP-8.1 AP-9.1
Aplikasi Manajemen Keuangan Daerah Aplikasi Penerimaan PNS
AP-9.2
Aplikasi Absensi
AP-9.3
Aplikasi Penggajian
AP-9.4
Aplikasi Penilaian Kinerja PNS
perceraian, kematian, pengakuan dan pengesahan anak), Pembuatan Buku Induk, Buku Mutasi dan Pelaporan data kependudukan. Pendaftaran, menyeleksi persyaratan, memberikan keterangan, mengecek kemajuan proses penerbitan perijinan dan menindaklanjuti pengaduan/klaim dari masyarakat. Publikasi informasi promosi dan keunggulan daerah berkaitan dengan peluang bisnis dan investasi, informasi yang jelas tentang syaratsyarat, prosedur dan tatalaksana investasi dan pengusahaan kegiatan bisnis dan pengolah administrasi penanaman modal. Fasilitas penyampaian dan penyerapan aspirasi, menindaklanjuti pengaduan masyarakat dalam rangka proses penyelenggaraan kepemerintahan daerah serta publikasi informasi Pemda (berita dan layanan masyarakat). Penyiapan template surat, pengarsipan (surat masuk / surat keluar) dan konversi surat digital. Pengelompokan, Pengarsipan dan konversi dokumen digital Penyedia data dan informasi yang tepat, akurat dan cepat bagi pengguna dan penyajian laporan atas aktivitas dari semua bidang pemerintahan. Penyediakan pengelolaan agenda kerja dan agenda penugasan untuk setiap satuan kerja. Penyedia data berdasarkan klasifikasi dari semua produk hukum, peraturan dan perundangundangan Pengelolah Pendapatan dan pengeluaran daerah Perencanaan, pengumuman, pelamaran, penyaringan dan pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (bagi pendaftar yang diterima) serta Pelaporan. Pencatatan jam masuk, jam pulang, jam kerja efektif, kekurangan jam kerja, kelebihan jam kerja, pengelolaan data cuti, libur pegawai dan pelaporan. Penggajian pegawai dan rekapitulasi pelaporan penggajian dengan kategorisasi jumlah gaji yang dibayar per tahun atau per bulan, jumlah gaji yang dibayar per satuan kerja. Penilaian kinerja pegawai untuk keperluan pemberian penghargaan (kenaikan pangkat dan
134
AP-9.5
Aplikasi Pendidikan dan Pelatihan
AP-10.1
Aplikasi Manajemen Transportasi
AP-10.2
Aplikasi Manajemen Terminal
AP-10.3
Aplikasi Manajemen Sarana Umum
promosi jabatan) dan pemberian sanksi serta pelaporan. Penyediaan silabus dan materi pelatihan sesuai dengan kompetensi, klasifikasi kompetensi yang dimiliki pegawai serta pelaporan. Pendataan (inventarisasi) dan Publikasi informasi sarana dan prasarana transportasi yang dimiliki Pemda, informasi rute (dari dan tujuan), rute utama, rute alternatif, terminal keberangkatan dan kedatangan, jenis dan kelas kendaraan, jumlah kendaraan per rute trayek, jadwal keberangkatan dan kedatangan (waktu), standar tarif (sesuai dengan jenis dan kelas kendaraan) serta tempat transit. Pendataan (inventarisasi), pemetaan dan Publikasi informasi Terminal yang dimiliki Pemda. Pendataan (inventarisasi), pemetaan dan Publikasi informasi sarana yang dimiliki Pemda.
Berdasarkan application portfolio pada Tabel 4.12, maka solusi aplikasi untuk Bagian Informatika dapat dipetakan ke dalam arsitektur bisnis seperti terlihat pada Gambar 4.34 berikut: AP-1.1 AP-1.4 AP-1.5
AP-1.2
AP-1.3
MAKEW AP-1.6
AP-1.7
AP-2.1
AP-2.2
MAKEP AP-2.3
AP-3.1
AP-3.2
AP-3.3
MAPEM
AP-2.4
AP-3.4
AP-3.5
AP-4.1
AP-5.1
MAKEM AP-4.2
AP-4.3
AP-5.2
MAPEL AP-5.3
AP-5.4
PROSES BISNIS INTI PROSES BISNIS PENDUKUNG
AP-6.1
AP-9.1
AP-6.2
MAD
MALEG
MAKEU
AP-6.3 AP-6.4
AP-7.1
AP-8.1
AP-9.2
MAPEG AP-9.3
Gambar 4.34. Solusi Aplikasi
AP-9.4
AP-10.1
MAPRAS AP-9.5
AP-10.2
AP-10.3
135
Sedangkan
untuk
arsitektur
sistem
aplikasi
dimodelkan menggunakan application landscape,
dapat dimana
menggambarkan hubungan kedekatan antar sistem aplikasi yang dapat terlihat pada Gambar 4.35 berikut: Web Client (Laptop, Dekstop, PDA)
AP-1.1 AP-1.2 AP-1.3 AP-1.4 AP-1.5 AP-1.6 AP-1.7 AP-4.1 AP-4.2 AP-4.3 AP-5.1 AP-5.2 AP-5.3 AP-5.4 AP-10.1 AP-2.1
AP-10.2
AP-10.3
AP-2.2 AP-2.3 AP-2.4 AP-3.1 AP-3.2 AP-3.3
AP-3.4 AP-3.5 AP-6.1 AP-6.2 AP-6.3 AP-6.4 AP-7.1
Network Security
User Profile Management
Portal Web
AP-8.1 AP-9.1 AP-9.2 AP-9.3 AP-9.4 AP-9.5 Client Aplication (Laptop, Dekstop)
Gambar 4.35. Arsitektur Sistem Aplikasi
Berdasarkan arsitektur sistem aplikasi yang terlihat pada Gambar 4.35, maka dapat dilakukan proses pemetaan terhadap komponen infrastuktur yang mengacu pada Technical Reference Model (TRM) TOGAF seperti terlhat pada Gambar 4.36 berikut:
136
Infrastructure Aplications
Business Aplications
Application Programming Interface
Network Security
User Profile Management
AP-3.4 AP-3.5 AP-6.1 AP-6.2 AP-6.3 AP-6.4 AP-7.1
Operating Sytem Services AP-8.1 AP-9.1 AP-9.2 AP-9.3 AP-9.4 AP-9.5
Network Services Communications Infrastructure Interface
Client Aplication (Laptop, Dekstop)
Communication Infrastructure
Arsitektur Sistem Aplikasi Arsitektur Teknologi
Gambar 4.36. Pemetaan Arsitektur Sistem Aplikasi terhadap Arsitektur Teknologi
Komponen Infrastruktur yang digunakan dalam pemetaan arsitektur sistem aplikasi dengan arsitektur teknologi terlihat seperti Gambar 4.37 berikut:
Graphics & Image
Data Management
Data InterChange
AP-2.1 AP-2.2 AP-2.3 AP-2.4 AP-3.1 AP-3.2 AP-3.3
International Opertion
AP-10.3
User Interface
AP-10.2
Locations & Direktory
AP-10.1
Transaction Processing
AP-4.1 AP-4.2 AP-4.3 AP-5.1 AP-5.2 AP-5.3 AP-5.4
Security
AP-1.1 AP-1.2 AP-1.3 AP-1.4 AP-1.5 AP-1.6 AP-1.7
Software Enginering
Portal Web
System & Network Management
Web Client (Laptop, Dekstop, PDA)
137
Horde Webmail
Infrastructure Aplications
Business Aplications
Daftar Aplikasi
Application Programming Interface
MS Visio Graphics & Image
Data Management
Data InterChange
International Opertion
User Interface
Locations & Direktory
Transaction Processing
Security
Software Enginering
LDPA
System & Network Management
Enterprise Firewall, SSL
Operating Sytem Services PHP on Apache Webserver, Firefox Web Browser
XML Over HTTP
Server : Linux Dekstop : Windows XP, Win 7
Network Services Communications Infrastructure Interface
eMail SMTP & POP Server
Communication Infrastructure
LAN, Wireles & Internet
Gambar 4.37. Komponen Infrastruktur Pemetaan
Berdasarkan pemetaan arsitektur sistem aplikasi terhadap arsitektur teknologi yang terlihat pada Gambar 4.36 dan mengacu kepada komponen infrastruktur yang digunakan dalam pemetaan seperti terlihat pada Gambar 4.37, maka dapat dibuat arsitektur secara keseluruhan (Overall Architecture) yang dapat dilihat pada Gambar 4.38 berikut:
138
MS Visio
XML Over HTTP
Graphic Design Tool (Laptop)
Firefox
Horde Webmail
Web Client (Laptop, Dekstop, PDA)
PHP on Apache Webserver
AP-1.1 AP-1.2 AP-1.3 AP-1.4 AP-1.5 AP-1.6 AP-1.7 AP-4.1 AP-4.2 AP-4.3 AP-5.1 AP-5.2 AP-5.3 AP-5.4 AP-10.1
AP-10.2
AP-10.3
AP-2.1 AP-2.2 AP-2.3 AP-2.4 AP-3.1 AP-3.2 AP-3.3 AP-3.4 AP-3.5 AP-6.1 AP-6.2 AP-6.3 AP-6.4 AP-7.1
Network Security
Open LDPA
User Profile Management
Portal Web
Enterprise Firewall, SSL
AP-8.1 AP-9.1 AP-9.2 AP-9.3 AP-9.4 AP-9.5
VB Client
Client Aplication (Laptop, Dekstop)
Server : Linux Dekstop : Windows XP, Win 7
Operating Sytem Services Network Services Communication Infrastructure
eMail SMTP & POP Server
LAN, Wireles & Internet
Gambar 4.38. Overall Architecture
Berdasarkan overall architecture pada Gambar 4.38, kategori yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Infrastucture Application Infrastucture Application terdiri dari server aplikasi, server web, dan server database. 2. Business Application Business Aplication merupakan daftar aplikasi yang dibutuhkan dan mengacu pada application portfolio seperti terlihat pada Tabel 4.11, yang terdiri dari 37 aplikasi.
139
3. Spesifikasi Komponen: a. Graphics dan Image Layanan yang menyediakan fungsi untuk membuat, menyimpan, mengambil, dan memanipulasi gambar. Layanan tersebut meliputi : 1)
Layanan manajemen obyek grafis: mendefinisikan multi-dimensi objek grafis.
2)
Drawing: mendefenisikan layanan yang mendukung penciptaan dan manipulasi gambar menggunakan OpenGL.
3)
Imaging: mendefinisikan fungsi yang menyediakan untuk
creation,
scan,
edit,
compress,
dan
decompression gambar sesuai dengan standar format gambar yang diakui menggunakan OpenGL. b. Data Interchange Layanan yang memberikan dukungan khusus untuk pertukaran data antara aplikasi dan lingkungan eksternal pada platform aplikasi yang sama maupun berbeda. Data maupun informasi antar satuan kerja di lingkungan Pemda Kabupaten Sumba Barat sangat diperlukan. c. User Interface Berbasis Graphical User Interface (GUI).
140
d. Locations and Directory Layanan yang memberikan dukungan khusus untuk mencari sumber informasi yang diperlukan dan sebagai perantara antara layanan pada klien dan penyedia layanan menggunakan LDPA. e. Security Layanan yang diperlukan untuk melindungi informasi rahasia dalam sistem informasi. Tingkat perlindungan yang sesuai ditentukan berdasarkan nilai dari informasi kepada
pengguna.
Keamanan
yang
diterapkan
menggunakan konsep authentication dan account data. 4. Operating System Services : a. Desktop
: Windows XP dan Windows 7
b. Server
: Linux
5. Network Services Layanan jaringan yang menyediakan akses ke data dan modifikasi data atau metadata dalam basis data remote atau local. 6. Communication Infrastructure Infrastruktur jaringan yang terdiri dari LAN, Wireless, dan Internet.
141
7.6. Phase D. Technology Architecture Berdasarkan hasil pengkajian langsung terhadap kondisi teknologi saat ini, maka arsitektur teknologi yang diusulkan adalah sebagai berikut: 7.6.1. Aliran Informasi Antar Sistem Aplikasi Aliran informasi antara sistem aplikasi merupakan sebuah model yang menggambarkan proses transformasi informasi antara sistem aplikasi yang telah dirancang pada Gambar 4.35 yaitu arsitektur sistem aplikasi, aliran informasi antara sistem aplikasi dapat dilihat pada Gambar 4.39 berikut: Web Client (Laptop, Dekstop, PDA)
Network Security
User Management Profile
Portal Web
MAPRAS
MALEG
MAPEM
MAKEP
MAKEU MAD MAPEL
MAPEG MAKEM MAKEW
Client Applications (Dekstop, Laptop)
Gambar 4.39. Aliran Infromasi Antar Sistem Aplikasi
142
7.6.2. Platform Aplikasi Platform aplikasi yang diusulkan dapat dilihat pada Gambar 4.40 berikut:
143
Client Interface
Network
Web Browser
Web Browser
Web Browser
Web Browser
VB Client
VB Client
VB Client
VB Client
VB Client
VB Client
InternetHTTPs
InternetHTTPs
InternetHTTPs
InternetHTTPs
LAN
LAN
LAN
LAN
LAN
LAN
Web Server & PHP
Web Server & PHP
Web Server & PHP
Web Server & PHP
.Net Server
.Net Server
.Net Server
.Net Server
.Net Server
.Net Server
MAKEP
MAPEG
MAD
Presentation
Aplication Aplication Integration
SOAP
ODBC
Database MAPRAS
MAKEW
MAKEM
MAPEL
MALEG
MAPEM
Gambar 4.40. Platform Aplikasi
MAKEU
144
Client Interface
Network
Web Browser
VB Client
InternetHTTPs
LAN
Presentation
Web Server Aplication
Web Server & PHP .Net Server
App. Server
Aplication Integration SOAP
ODBC
Database MAPRAS
MAKEW
MAKEM
MAPEL
MALEG
MAPEM
Gambar 4.41. Platform Aplikasi Terpadu
MAKEU
MAKEP
MAPEG
MAD
145
7.6.3. Infrastructure Topology Berdasarkan kondisi yang saat ini sudah tersedia di Bagian Informatika, layanan jaringan yang akan diberikan berupa LAN, wireless, internet, web Server, basis data server, dan .Net aplikasi server. Untuk layanan jaringan LAN dan Wireless digunakan oleh user berbagi sumber daya seperti printer dan pertukaran data. Internet digunakan untuk akses informasi dan komunikasi khususnya antar Dinas, Bagian dan Badan Pemda. Web server digunakan sebagai penyimpanan aplikasi berbasis web. Basis data server digunakan sebagai penyimpanan dan pengolahan data MAKEW, MAKEP, MAPEM, MAKEM, MAPEL, MAD, MALEG, MAKEU, MEPEG dan MAPRAS, serta .Net aplikasi server dialokasikan untuk kepentingan penyimpanan aplikasi yang berbasis Desktop. Hasil identifikasi keragamam pengembangan jaringan dapat dilihat pada Tabel 4.13 berikut : Tabel 4.13. Identifikasi Pengembangan Jaringan NO 1
KERAGAMAN Jenis Layanan
2
Skalabilitas
3 4 5
Lokasi Besar BandWith Ketersediaan Hardware
6
Nework Software
KETERANGAN LAN, Wireless, Internet, Web Server, Basis data Server, .Net Aplikasi Server PC : 65 Unit, Laptop : 47 Unit, Total : 112 Unit Terpisah-pisah di beberapa tempat 1 MB Dedicated 1 Modem 1 Switch 16 Port 1 Switch 32 Port 11 Wireless Radio 1 Repeater RSPD 1 Access Point Open Source
146
7 8 9 10
Managebility Security Alokasi Biaya SDM
Infrastructure
Belum Tersedia Belum Tersedia Belum Tersedia 8 Orang SDM, Kurang Mengetahui Jaringan
topology
yang
diusulkan
berdasarkan
keragaman pengembangan jaringan dan kondisi yang tersedia saat ini terbagi atas dua skema jaringan yaitu dengan menggunakan koneksi kabel dan wireless. Untuk skema jaringan menggunakan koneksi kabel dikhususkan pada Kantor Pusat Pemda karena pertimbangan lokasi bangunan yang berdekatan dengan Bagian Informatika yang bertindak sebagai pusat data sedangkan skema jaringan yang menggunakan koneksi wireless dibuat untuk menghubungkan beberapa Dinas, Bagian dan Badan Pemda Kabupaten Sumba Barat yang jaraknya jauh dari Bagian Informatika dengan memanfaatkan kondisi jaringan yang sudah ada. Skema Jaringan antar Dinas, Bagian dan Badan Pemda Kabupaten Sumba Barat secara umum dapat terlihat pada Gambar 4.42 berikut:
147
Gambar 4.42. Skema Jaringan antar Dinas/Bagian/Badan Pemda Kabupaten Sumba Barat
148
Skema infrastuktur jaringan Bagian Informatika dengan Kantor Pusat Pemda Kabupaten Sumba Barat yang menggunakan koneksi kabel dapat dilihat pada Gambar 4.43 berikut: Proxy
Web Server
.Net Appl Server Database Server
NOC Bagian Informatika
Internet Switch Local 1
Switch Public
Firewall Server Gateway
Modem Bagian Pemerintah
Bagian Ekonomi
Switch Local 2
PC Bagian Informatika Printer
Bagian Hukum
Bagian Humas & Protokol
Bagian Organisasi
Pol PP
Bagian Kesra Bagian Perlengkapan
Bagian Umum, Asisten 3
Bupati, Sekda
Asisten 1,2 & Bagian Pembangunan
Wakil Bupati
Gambar 4.43. Skema Jaringan Bagian Informatika dengan Kantor Pusat
Skema untuk tiap Dinas, Bagian dan Badan Pemda Kabupaten Sumba Barat yang terkoneksi dengan Bagian Informatika menggunakan wireless dapat di lihat pada Gambar 4.44 berikut:
149
Gambar 4.44. Skema Jaringan Dinas/Bagian/Badan yang terhubung dengan Bagian Informatika menggunakan Wireless
7.7. Phase E. Oppurtinities and Solution Tahapan ini dijelaskan gap analisis dari sistem informasi dan gap teknologi (komponen infrastruktur) yang dimodelkan dalam bentuk tabulasi sebagai berikut:
150
7.7.1. Tabulasi Gap Sistem Informasi Gap SI merupakan sebuah tabel yang menggambarkan kondisi saat ini dengan yang akan datang. Gap yang terjadi dapat dilihat pada Tabel 4.14 berikut: Tabel 4.14. Gap Analisa Sistem Informasi
FUTURE MAKEW MAKEP MAPEM MEKEM MAPEL MAD MALEG MAKEU MAPEG MAPRAS ELIMINATED
Replace
EXISTING
SIMAKDA
Website PEMDA Kab. Sumba Barat NEW
Remove
Add
Add
Add
Add
Add Add
Add
Add
Add
7.7.2. Tabulasi Gap Teknologi (Komponen Infrastruktur) Tabulasi
gap
teknologi
memperlihatkan
teknologi
perangkat lunak yang tersedia saat ini dengan kabutuhan yang akan datang pada sisi teknologi perangkat lunak. Gap teknologi perangkat lunak dapat dilihat pada Tabel 4.15 berikut:
151
Tabel 4.15. Gap Teknologi
FUTURE Apache Web Server
.Net Appl Server
Basis Data Server
SO Windows XP & 7
Linux
PHP
VB ELIMINATED
Replace
IIS
EXISTING
Enterprise Firewall
MySQL
Retain
SQL Server 2005
Retain
SO Windows XP & 7
Retain
Linux
Retain
NEW
Add
Add
Add Add
7.8. Phase F. Migration Planning Tahapan
ini
dilakukan
untuk
merencanakan
proses
peralihan teknologi dalam pembahasan ini yaitu rencana migrasi dari aplikasi sistem informasi. 7.8.1. Urutan Implementasi Aplikasi Organization Perspective digunakan untuk menentukan urutan implementasi arsitektur aplikasi yang diperlukan, sehingga urutan ini disimpulkan menjadi kebutuhan kandidat aplikasi. Identifikasi kebutuhan kandidat aplikasi dari sudut pandang organisasi harus mampu mendukung kinerja organisasi secara sinergi, dari sisi manajemen dan operasional, maka kabutuhan kandidat aplikasi Bagian Informatika adalah sebagai berikut:
152
1. Perspective Manajemen Manajemen dapat memanfaatkan ketersediaan berbagai data/informasi yang terkait untuk dapat menjalankan fungsifungsi utama, seperti; penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran usaha serta berbagai kebijakan lainnya. Sesuai dengan sifat informasi yang dihasilkan, maka kebutuhan kandidat aplikasi pada sisi manajemen dapat dilihat pada Tabel 4.16 berikut:
153 Tabel 4.16. Kandidat Aplikasi Perspective Manajemen KODE
NAMA APLIKASI
AP-3.5
Aplikasi Evaluasi Hasil Pembangunan
AP-9.2
Aplikasi Absensi
AP-9.4
Aplikasi Penilaian Kinerja PNS
FUNGSIONALITAS Pengelohan, monitoring, penyedia template evaluasi untuk memungkinkan dilaksanakannya verifikasi hasil pembangunan terhadap yang telah direncanakan dan penyedia templete pelaporan hasil pembangunan daerah. Pencatatan jam masuk, jam pulang, jam kerja efektif, kekurangan jam kerja, kelebihan jam kerja, pengelolaan data cuti, libur pegawai dan pelaporan. Penilaian kinerja pegawai untuk keperluan pemberian penghargaan (kenaikan pangkat dan promosi jabatan) dan pemberian sanksi serta pelaporan.
154
2. Perspective Operational Kebutuhan kandidat aplikasi untuk perspective operational dibagi menjadi dua bagian yaitu kelompok sistem aplikasi yang orientasi fungsinya langsung memberikan pelayanan kepada penggunanya (Front Office System) dan kelompok sistem aplikasi yang
orientasi
fungsinya
lebih
banyak
ditujukan
untuk
memberikan bantuan pekerjaan yang bersifat administrasi, mendasar dan umum (Back Office System). a. Front Office System Sesuai dengan orientasi fungsinya maka kebutuhan kandidat aplikasi untuk Front Office System dapat dilihat pada Tabel 4.17 berikut:
155 Tabel 4.17. Kandidat Aplikasi Front Office System KODE
NAMA APLIKASI
AP-1.1
Aplikasi Manajemen Tata Ruang
AP-1.2
Aplikasi Manajemen Potensi Daerah
AP-4.1
Aplikasi Pelayanan Kesehatan
AP-4.2
Aplikasi Pelayanan Pendidikan
AP-4.3
Aplikasi Pelayanan Tenaga Kerja
AP-5.1
Aplikasi Kependudukan
AP-5.2
Aplikasi Perijinan
AP-5.3
Aplikasi Bisnis dan Investasi
AP-5.4
Aplikasi e-Gov Portal
FUNGSIONALITAS Pendataan (inventarisasi) dan pemetaan wilayah pertanahan, tataguna tanah dan kepemilikan tanah. Pendataan (inventarisasi) sumber-sumber potensi daerah, perencanaan dan pemanfaatan potensi daerah dalam program pembangunan daerah dan pemetaan potensi daerah. Publikasi informasi fasilitas dan perencanaan pelayanan kesehatan, pemetaan serta penyedia templete pembutan laporan. Publikasi informasi fasilitas dan perencanaan pelayanan pendidikan, pemetaan serta penyedia templete pembutan laporan. Publikasi informasi kebutuhan tenaga kerja, pemetaan kebutuhan tenaga kerja serta penyedia templete pembutan laporan. Pendaftaran, pembuatan dan pengelolaan data mutasi, pembuatan dan pengolahan data KK dan KTP, pembuatan dan pengelolaan data Akta Pencatatan (akta kelahiran, perkawinan, perceraian, kematian, pengakuan dan pengesahan anak), Pembuatan Buku Induk, Buku Mutasi dan Pelaporan data kependudukan. Pendaftaran, menyeleksi persyaratan, memberikan keterangan, mengecek kemajuan proses penerbitan perijinan dan menindaklanjuti pengaduan/klaim dari masyarakat. Publikasi informasi promosi dan keunggulan daerah berkaitan dengan peluang bisnis dan investasi, informasi yang jelas tentang syarat-syarat, prosedur dan tatalaksana investasi dan pengusahaan kegiatan bisnis dan pengolah administrasi penanaman modal. Fasilitas penyampaian dan penyerapan aspirasi, menindaklanjuti pengaduan
156
AP-6.1
Aplikasi Arsip Surat
AP-7.1
Aplikasi Legislasi
AP-10.1
Aplikasi Manajemen Transportasi
AP-10.2
Aplikasi Manajemen Terminal
AP-10.3
Aplikasi Manajemen Sarana Umum
masyarakat dalam rangka proses penyelenggaraan kepemerintahan daerah serta publikasi informasi Pemda (berita dan layanan masyarakat). Penyiapan template surat, pengarsipan (surat masuk / surat keluar) dan konversi surat digital. Penyedia data berdasarkan klasifikasi dari semua produk hukum, peraturan dan perundangundangan Pendataan (inventarisasi) dan Publikasi informasi sarana dan prasarana transportasi yang dimiliki Pemda, informasi rute (dari dan tujuan), rute utama, rute alternatif, terminal keberangkatan dan kedatangan, jenis dan kelas kendaraan, jumlah kendaraan per rute trayek, jadwal keberangkatan dan kedatangan (waktu), standar tarif (sesuai dengan jenis dan kelas kendaraan) serta tempat transit. Pendataan (inventarisasi), pemetaan dan Publikasi informasi Terminal yang dimiliki Pemda. Pendataan (inventarisasi), pemetaan dan Publikasi informasi sarana yang dimiliki Pemda.
157
b. Back Office System Sesuai dengan orientasi fungsinya maka kebutuhan kandidat aplikasi untuk Back Office System dapat dilihat pada Tabel 4.18 berikut:
158 Tabel 4.18. Kandidat Aplikasi Back Office System KODE
NAMA APLIKASI
AP-1.3
Aplikasi Manajemen Kehutanan
AP-1.4
Aplikasi Manajemen Pertanian dan Perkebunan
AP-1.5
Aplikasi Manajemen Peternakan
AP-1.6
Aplikasi Manajemen Kelautan dan Perikanan
AP-1.7
Aplikasi Manajemen Pariwisata
AP-2.1
Aplikasi Manajemen Barang Daerah
AP-2.2
Aplikasi Inventaris Barang Daerah
AP-2.3
Aplikasi Manajemen Pendapatan Daerah
AP-2.4
Aplikasi Manajemen Perusahaan Daerah
FUNGSIONALITAS Pendataan (inventarisasi) sektor Kehutanan, Pemetaan wilayah berdasarkan klasifikasi kehutanan dan publikasi potensi kehutanan. Pendataan (inventarisasi) sektor pertanian dan perkebunan, Pemetaan wilayah berdasarkan klasifikasi dan jenis pertanian dan perkebunan serta publikasi potensi pertanian dan perkebunan. Pendataan (inventarisasi) sektor peternakan, Pemetaan wilayah berdasarkan klasifikasi, dan jumlah peternakan serta publikasi potensi peternakan. Pendataan (inventarisasi) sektor kelautan dan perairan, Pemetaan wilayah berdasarkan klasifikasi kelautan dan perairan serta publikasi potensi kelautan dan perairan Pendataan (inventarisasi) sektor Pariwisata, Pemetaan wilayah berdasarkan klasifikasi dan tempat pariwisata serta publikasi potensi pariwisata. Perencanaan pengadaan kebutuhan barang daerah, memperkirakan kebutuhan barang setiap unit kerja, mencatat sejarah dan nilai pemanfaatan barang serta sejarah penggunaan barang, pengawasan dan pengelolaan barang daerah Pendaftaran, klasifikasi jenis, pengelompokan kebutuhan satuan kerja, perkiraan nilai dan verifikasi untuk pengadaan barang daerah berdasarkan nilai barang dan pemanfaatan. Pengidentifikasi dan inventarisasi semua sumber pendapatan daerah, klasifikasi jenis pendapatan daerah, perencanaan target pendapatan daerah tahunan berdasarkan statistik data pendapatan tahun-tahun sebelumnya . Pengidentifikasi dan inventarisasi semua perusahaan daerah, termasuk RSUD dan Pembuatan sistem informasi perusahaan daerah yang meliputi: jenis usaha, profil, info pimpinan perusahaan dan penyedia template Pelaporan.
159 AP-3.1
Aplikasi Manajemen Data Pembangunan
AP-3.2
Aplikasi Perencanaan Pembangunan
AP-3.3
Aplikasi Pengadaan Barang dan Jasa
AP-3.4
Aplikasi Manajemen dan monitoring Proyek
Penyediakan data dan informasi pembangunan dari setiap satuan kerja yang akurat serta dapat dipertanggungjawabkan sebagai bahan masukan bagi penyusunan perencanaan pembangunan. Pembuatan perencanaan pembangunan daerah meliputi semua aspek dan pembuatan template untuk renstra oleh tiap satuan kerja Pemda yang memuat visi, misi, tujuan, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan. Penyediaan template alur kerja elektronik untuk persiapan proyek, catalog poryek yang sudah pernah dilaksanakan,penjadwalan proyek, pengolahan proyek, pengumuman, pendaftaran dan penyedia template pelaporan pengadaan barang dan jasa. Pengolahan, pembuatan progress proyek, monitoring dan penyedia template pelaporan proyek pembangunan.
AP-6.2
Aplikasi Arsip Dokumen
Pengelompokan, Pengarsipan dan konversi dokumen digital
AP-6.3
Aplikasi Eksekutif Daerah
AP-6.4
Aplikasi Kolaborasi dan Koordinasi
AP-8.1
Aplikasi Manajemen Keuangan Daerah
Penyedia data dan informasi yang tepat, akurat dan cepat bagi pengguna dan penyajian laporan atas aktivitas dari semua bidang pemerintahan. Penyediakan pengelolaan agenda kerja dan agenda penugasan untuk setiap satuan kerja. Pengelolah Pendapatan dan pengeluaran daerah
AP-9.1
Aplikasi Penerimaan PNS
AP-9.3
Aplikasi Penggajian
Perencanaan, pengumuman, pelamaran, penyaringan dan pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (bagi pendaftar yang diterima) serta Pelaporan. Penggajian pegawai dan rekapitulasi pelaporan penggajian dengan kategorisasi jumlah gaji yang dibayar per tahun atau per bulan, jumlah gaji yang dibayar per satuan kerja.
160 AP-9.5
Aplikasi Pendidikan dan Pelatihan
Penyediaan silabus dan materi pelatihan sesuai dengan kompetensi, klasifikasi kompetensi yang dimiliki pegawai serta pelaporan.
161
Berdasarkan pada visi dan misi Bagian Informatika yang telah diuraikan pada tahapan Architecture Vision serta kebutuhan Bagian Informatika yang paling mendasar, maka urutan implementasi kandidat aplikasi dapat dilihat pada Tabel 4.19 berikut: Tabel 4.19. Urutan Implementasi NO URUT 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
KODE AP-1.1 AP-1.2 AP-4.1 AP-4.2 AP-4.3 AP-5.1 AP-5.2 AP-5.3 AP-5.4 AP-6.1 AP-7.1 AP-10.1 AP-10.2 AP-10.3 AP-3.5 AP-9.2 AP-9.4 AP-1.3 AP-1.4 AP-1.5 AP-1.6 AP-1.7 AP-2.1 AP-2.2 AP-2.3 AP-2.4 AP-3.1 AP-3.2 AP-3.3 AP-3.4 AP-6.2 AP-6.3
NAMA APLIKASI Aplikasi Manajemen Tata Ruang Aplikasi Manajemen Potensi Daerah Aplikasi Pelayanan Kesehatan Aplikasi Pelayanan Pendidikan Aplikasi Pelayanan Tenaga Kerja Aplikasi Kependudukan Aplikasi Perijinan Aplikasi Bisnis dan Investasi Aplikasi e-Gov Portal Aplikasi Arsip Surat Aplikasi Legislasi Aplikasi Manajemen Transportasi Aplikasi Manajemen Terminal Aplikasi Manajemen Sarana Umum Aplikasi Evaluasi Hasil Pembangunan Aplikasi Absensi Aplikasi Penilaian Kinerja PNS Aplikasi Manajemen Kehutanan Aplikasi Manajemen Pertanian dan Perkebunan Aplikasi Manajemen Peternakan Aplikasi Manajemen Kelautan dan Perikanan Aplikasi Manajemen Pariwisata Aplikasi Manajemen Barang Daerah Aplikasi Inventaris Barang Daerah Aplikasi Manajemen Pendapatan Daerah Aplikasi Manajemen Perusahaan Daerah Aplikasi Manajemen Data Pembangunan Aplikasi Perencanaan Pembangunan Aplikasi Pengadaan Barang dan Jasa Aplikasi Manajemen dan Monitoring Proyek Aplikasi Arsip Dokumen Aplikasi Eksekutif Daerah
161
162
33 34 35 36 37
AP-6.4 AP-8.1 AP-9.1 AP-9.3 AP-9.5
Aplikasi Kolaborasi dan Koordinasi Aplikasi Manajemen Keuangan Daerah Aplikasi Penerimaan PNS Aplikasi Penggajian Aplikasi Pendidikan dan Pelatihan
Berdasarkan Tabel 4.19, implementasi aplikasi akan dibagi menjadi 5 tahap untuk 37 aplikasi tersebut dan masing-masing tahap dikerjakan dalam periode 1 tahun. Pada Tahap pertama akan diimplementasikan 8 aplikasi, pada tahap kedua akan diimplementasikan 8 aplikasi, pada tahap ketiga 8 akan diimplementasikan 8 aplikasi, pada tahap keempat akan diimplementasikan 7 aplikasi dan pada tahap kelima akan di implementasikan 6 aplikasi. Roadmap urutan implementasi aplikasi dapat dilihat pada Gambar 4.45 berikut: Tahap I
Tahap II
Tahap III
Tahap IV
Tahap V
Aplikasi Manajemen Tata Ruang
Aplikasi e-Gov Portal
Aplikasi Penilaian Kinerja PNS
Aplikasi Manajemen Pendapatan Daerah
Aplikasi Ekslusif Daerah
Aplikasi Manajemen Potensi Daerah
Aplikasi Arsip Surat
Aplikasi Manajemen Kehutanan
Aplikasi Manajemen Perusahaan Daerah
Aplikasi Kolaborasi dan Koordinasi
Aplikasi Pelayanan Kesehatan
Aplikasi Legislasi
Aplikasi Manajemen Pertanian dan Perkebunan
Aplikasi Manajemen Data Pembangunan
Aplikasi Manajemen Keuangan Daerah
Aplikasi Pelayanan Pendidikan
Aplikasi Manajemen Transportasi
Aplikasi Manajemen Peternakan
Aplikasi Perencanaan Pembangunan
Aplikasi Penerimaan PNS
Aplikasi Pelayanan Tenaga Kerja
Aplikasi Manajemen Terminal
Aplikasi Manajemen Kelautan dan Perikanan
Aplikasi Pengadaan Barang dan Jasa
Aplikasi Penggajian
Aplikasi Kependudukan
Aplikasi Manajemen Sarana Umum
Aplikasi Manajemen Pariwisata
Aplikasi Manajemen Monitoring Proyek
Aplikasi Pendidikan dan Pelatihan
Aplikasi Perijinan
Aplikasi Evaluasi Hasil Pembangunan
Aplikasi Manajemen Barang Daerah
Aplikasi Arsip Dokumen
Aplikasi Bisnis dan Investasi
Aplikasi Absensi
Aplikasi Inventaris Barang Daerah
2016
2015 2012
2013
2014
Gambar 4.45. Roadmap Urutan Implementasi Aplikasi
163
7.8.2. Critical Success Factor Implementasi Keberhasilan dari implementasi dipengaruhi oleh banyak hal, oleh karena itu perlu diidentifikasi faktor-faktor yang menjadi penentu kesuksesan implementasi ini, antara lain: 1.
Komitmen manajemen yang kuat dan konsisten serta keterlibatannya secara langsung akan sangat membantu mempercepat implementasi.
2.
Persetujuan rencana implementasi.
3.
Menyusun Standart Operation Procedure (SOP).
4.
Ketersediaan sumber daya, teknologi dan infrastruktur.
5.
Peningkatan pemahaman, keterampilan dan pengetahuan sumber daya manusia melalui training.
7.9. Phase G. Implementation Governance Tatakelola implementasi sudah disusun pada tahapan migration
planning,
merupakan
tahapan
tahapan untuk
implementasi
menyusun
governance
rekomendasi
pelaksanaan tatakelola tersebut yang meliputi: 7.9.1. Tata Kelola Organisasi Tata kelola Organisasi Bagian Informatika meliputi: 1. Pendefinisian Visi dan Misi Bagian Informatika 2. Penyusunan Organisasi a) Kepala Bagian Informatika b) Kepala Sub Data Masukan c) Kepala Sub Bagian Telematika
untuk
164
d) Kelapa Sub Bagian Layanan Data e) Staff Pelaksana f) Pengelola Teknologi Informasi dan Komunikasi 7.9.2. Tata Kelola Teknologi Informasi Untuk tata kelola TI mengacu pada Peraturan Menteri Komunikasi
dan
Informasi
Nomor
10
/PER/M.KOMINFO/07/2010 tentang Panduan Umum Tata Kelola Teknologi Informasi Nasional yang menyebutkan bahwa pembentukan Chief Information Officer (CIO) dan komite TIK merupakan prioritas dalam penyusunan struktur tatakelola TIK. Untuk kelancaran proses tatakelola informasi di lingkungan Pemda Kabupaten Sumba Barat dalam hal ini di Bagian Informatika perlu dibentuk komite TIK yang terdiri dari: 1. Pembina 2. Tim pengarah 3. Tim koordinasi tata kelola TIK 4. Tim Center of Excellent 5. Tim Project Management Office Pembentukan komite TIK harus tertuang dalam keputusan Kepala Daerah (Bupati) Pemda Kabupaten Sumba Barat.
165
7.10.
Phase H. Architecture Change Management Tahap Architecture Change Management, menetapkan
rencana manajemen arsitektur dari sistem yang baru dengan cara melakukan pengawasan terhadap perkembangan teknologi dan perubahan lingkungan organisasi, baik internal maupun eksternal serta menentukan siklus pengembangan EA berikutnya. Implementasi TIK adalah suatu bentuk perubahan di dalam perusahaan
atau
organisasi.
Dengan
begitu,
tidak
bisa
memisahkan persoalan teknis, yang terkait dengan TI, dengan persoalan non-teknis, seperti manajemen perubahan. Perubahan manajemen yang dilakukan meliput perubahan pada tingkat personal, perubahan pada tingkat organisasi dan perubahan teknologi. Perubahan pada tingkat personal, untuk mengubah secara langsung perilaku pegawai melalui pemusatan pada keterampilan, sikap, persepsi, dan pengharapan mereka akan melaksanakan tugas dengan lebih efektif. Usaha-usaha untuk mengubah prilaku dan sikap pegawai dapat diarahkan kepada perorangan, kelompok, atau organisasi secara keseluruhan. Perubahan pada tingkat organisasi dimaksudkan untuk melakukan perubahan budaya organisasi dan perubahan struktur organisasi. Sedangkan perubahan teknologi yang dimaksud adalah proses pekerjaan, metode-metode dan perlengkapan organisasi.