39
BAB 4 ANALISIS DAN HASIL
4.1 Riwayat Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Didirikan pada 8 Agustus 1988, PT. Matahari Lintas Cakrawala (Malicak) dengan produk bernama Indovision mulai memasarkan produk jasa pendistribusian tayangan televisi berlangganan melalui satelit pada awal tahun 1994. Pada mulanya Malicak menggunakan jasa satelit Palapa C-2 untuk transponder dan sistem broadcasting serta menggunakan teknologi analog dengan frekuensi C-band. Lalu dirancang proyek pembuatan dan peluncuran satelit Indostar-1 (satelit Cakrawarta-1) yang khusus menggunakan frekuensi S-band yang lebih tahan terhadap perubahan cuaca yang dialami oleh negara tropis pada umumnya. Yang bertanggung jawab mengelola dan mengoperasikan satelit tersebut adalah PT. Media Citra Indostar (MCI) yang didirikan pada 22 Juli 1991. Baik M alicak maupun MCI berada di dalam kelompok usaha yang bernaung di bawah induk perusahaan bernama PT. Datakom Asia. Dengan satelit ini, PT. Matahari Lintas Cakrawala (Indovision) dapat memberikan layanan pendistribusian tayangan televisi berlangganan lokal dan mancanegara ke seluruh wilayah Indonesias secara optimal dengan menggunakan dekoder dan antena parabola mini berukuran diameter 39
40
hanya 80 cm. Pada tahun 1997, dilakukan inovasi dengan mengubah sinyal penayangannya dari analog menjadi digital sehingga dapat meningkatkan kualitas penerimaan gambar maupun suara bagi pelanggan PT. Matahari Lintas Cakrawala (Indovision).
4.1.2 Landasan Hukum PT. Matahari Lintas Cakrawala sebelumnya bernama PT.Malicak Nusasemesta sesuai dengan Akta Pendirian No. 80, tertanggal 08 Agustus 1988 yang dibuat dihadapan Benny Kristianto SH, Notaris di Jakarta, dan dirubah nama perseroannya menjadi PT. M atahari Lintas Cakrawala tertanggal 29 Juli 1989, sesuai dengan Akta Perusahaan No. 391, tanggal 29 Juli 1989 yang dibuat dihadapan Benny Kristianto SH, Notaris di Jakarta, dan telah mendapat Keputusan M enteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. C2-9686 HT.01.04.TH.89, tertanggal 18 Oktober 1989.
4.1.3 Maksud dan Tujuan Perusahaan Maksud dan tujuan dari perseroan ini adalah menjalankan usahanya dalam bidang industri, jasa media komunikasi, khususnya bidang pertelevisian. Termasuk didalamnya impor dan ekspor materi dan / atau bahan televisi. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, perseroan melaksanakan kegiatan usahanya sebagai berikut: -
Membuat, memasarkan dan memelihara alat penerima pemancar satelit, dekoder maupun produk-produk lain yang terkait
41
-
Melakukan retransmisi program-program televisi melalui satelit
-
Memasarkan program-program televisi
-
Memberikan jasa pengelolaan pelanggan
-
Mengelola administrasi yang berkaitan dengan hal-hal di atas
4.1.4 Visi dan Misi Perusahaan Adapun visi dan misi Perseroan adalah ”Satu Visi Banyak Aksi” yang artinya memiliki satu tujuan dalam menyajikan informasi ke dalam bentuk televisi berlanggan yang lebih dikenal Indovision dengan memberikan berbagai macam program-program tayangan baik itu dalam bentuk news, entertainment, documentary, varienty, dan sport kepada masyarakat khususnya di belahan nusantara.
4.1.5 Permodalan Perusahaan PT. Matahari Lintas Cakrawala telah beroperasi cukup lama dan waktu
demi
waktu
perseroan
tersebut
telah
berhasil
menunjukkankemajuannya ini dibuktikan dengan adanya perubahan modal dasar pada perseroan tersebut, sesuai dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No.138, tertanggal 31 Agustus 2004 yang dibuat dihadapan Aulia Taufani SH pengganti Sutjipto SH, Notaris di Jakarta. Dan telah didaftarkan serta mendapat keputusan dari M enteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. C 05538 HT.01.04.TH.2005, tertanggal 03 Maret 2005.
42
4.1.6 Profil Produk Indovision sebagai operator televisi berlangganan melalui satelit mendistribusikan tayangan lebih dari 40 channel televisi berlangganan (termasuk radio) baik lokal maupun mancanegara ke seluruh wilayah Indonesia menggunakan frekuensi S-band. Dengan dekoder digital dan antena parabola mini berdiameter hanya 80 cm, Indovision menawarkan pelayanan pendistribusian tayangan televisi berlangganan berkualitas tinggi. Pelanggan bisa memperoleh jaminan bahwa dengan teknologi digital yang dipergunakan, Indovision akan terus memberikan standar pendistribusian tayangan televisi berlangganan yang menarik.
4.1.7 Perangkat Produk Untuk dapat mengakses tayangan-tayangan dari channel-channel televisi
yang
didistribusikan
melalui
Indovision,
para
pelanggan
membutuhkan perangkat keras sebagai berikut: 1.
Dekoder digital - berfungsi sebagai alat penerima (receiver), sinyal yang dipancarkan satelit milik Indovision sehingga pelanggan bisa mengakses channel-channel televisi yang didistribusikan melalui Indovision.
2.
Kartu tayang - kartu ini dibutuhkan pelanggan untuk bisa mengakses dan membuka kode tayang sehingga tayangan menjadi aktif.
3.
Antena parabola mini - berdiameter hanya 80 cm serta dilengkapi dengan LNBF (Low Noise Block Feedhorn) yang dipasang di antena
43
parabola mini untuk menerima sinyal yang dipancarkan.
4.1.8 Profil Pelanggan Profil pelanggan Indovision terdiri atas beberapa kategori, yaitu : 1.
Direct to Home (DTH), merupakan pelanggan individual yang memasang dekoder dan parabola mini Indovision di rumah mereka yang keberadaannya tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
2.
SMATV (Satellite Master Antenna TV) dapat ditangkap di semua wilayah yang menggunakan antena parabola yang dihubungkan dengan perangkat penerima satelit (head-end) dan didistribusikan ke banyak unit pesawat televisi. Dalam layanan ini, pelanggan dapat memilih program yang diinginkan secara ala carte. Para pelanggannya terdiri atas apartemen, real estate, kompleks perumahan, perusahaan minyak baik pengeboran lepas pantai, maupun non lepas pantai serta perkantoran.
3.
Hotel, merupakan institusi perhotelan berbintang dan non-bintang yang menjadi pelanggan Indovision dan mendistribusikan programprogram Indovision ke kamar-kamar yang dimiliki hotel bersangkutan untuk konsumsi para pengunjung hotel tersebut dengan sistem distribusi SMATV. Pelanggan jenis ini juga bisa memilih program yang diinginkan secara ala carte. Selain hotel dengan sistem distribusi yang sama, Indovision juga memberikan pelayanan pendistribusian tayangan di beberapa rumah sakit.
44
4.1.9 Keunggulan Indovision 1.
Indovision merupakan operator televisi berlangganan melalui satelit pertama di Indonesia.
2.
Satelit Indovision memiliki jangkauan di seluruh wilayah Indonesia sehingga program-program dari Indovision dapat dinikmati oleh para pelanggannya di seluruh Indonesia.
3.
Dengan frekuensi S-band, satelit yang digunakan Indovision lebih tahan terhadap perubahan cuaca yang dialami negara tropis pada umumnya seperti hujan, banjir, dan lain-lain.
4.
Teknologi digital Indovision memungkinkan terjadinya transmisi sinyal digital yang menawarkan beraneka tayangan dengan gambar dan suara lebih berkualitas dibandingkan mereka yang menggunakan teknologi analog.
5.
Dengan menggunakan dekoder digital
dan
antena
parabola
mini
berdiameter hanya 80 cm, perangkat keras Indovision sangat mudah dipindah-pindahkan bahkan ke luar kota sekalipun, tidak perlu dipasang di atap rumah, serta juga tidak perlu tempat yang terlalu luas untuk pemasangannya. 6.
Beberapa saluran televisi di Indovision memiliki kemampuan untuk dapat ditayangkan dalam alternatif lebih dari 1 (satu) bahasa.
7.
Sistem
parental lock memungkinkan para pelanggan orang tua
mengunci acara-acara tertentu di Indovision yang tidak diperkenankan untuk ditonton usia di bawah umur dengan password.
45
Sistem
8.
Electronic Programme Guide (EPG) memungkinkan para
pelanggan Indovision mendapatkan tampilan jadwal acara semua saluran televisi di Indovision untuk hari ini sampai dengan 7 (tujuh) hari ke depan. Selain itu, EPG juga memungkinkan para pelanggan Indovision memilih dan memesan acara yang ingin ditonton dari jadwal yang ada. 4.1.10 Struktur Organisasi Perusahaan PT. Matahari Lintas Cakrawala (Indovision) dikepalai oleh seorang direktur utama dan dibantu oleh 4 direktorat dan 1 asisten direktur. Demikian bentuk struktur organisasi inti yang ada pada PT. Matahari Lintas Cakrawala (Indovision) sebagai berikut:
Gambar 4.1 Struktur Inti Organisasi PT. Matahari Lintas Cakrawala (Indovision)
Pada Direktorat Sales and Marketing mengepalai langsung 5 divisi
46
dan 1 departemen. Namun, masing-masing divisi juga memiliki departemen lagi seperti yang dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 4.2 Struktur Organisasi pada Direktorat Sales and Marketing Direktorat Operational mengepalai langsung 5 divisi dan masingmasing divisi juga memiliki departemen lagi seperti yang dapat dilihat pada gambar berikut:
47
Gambar 4.3 Struktur Organisasi pada Direktorat Operational Pada Direktorat Finance, Building Management and General Affair mengepalai langsung 3 divisi dan 2 departemen. Sama dengan direktorat lainnya, masing-masing divisi di sini juga memiliki departemen lagi seperti yang dapat dilihat pada gambar berikut:
48
Gambar 4.4 Struktur Organisasi pada Direktorat Finance, Building Management and General Affair Direktorat Technique and Services tidak mempunyai divisi seperti di direktorat lainnya. Tetapi langsung mengepalai 5 departemen seperti gambar berikut:
Gambar 4.5 Struktur Organisasi pada Direktorat Technique and Services
49
Asisten Direktur ditunjuk untuk membantu kerja Direktur Utama dengan mengepalai 1 divisi langsung dan 1 departemen. Satu divisi tersebut juga memiliki 2 departemen seperti gambar berikut:
Gambar 4.6 Struktur Organisasi pada Asisten Direktur 4.1.11 Pembagian Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang Perusahaan Adapun pembagian tugas, tanggung jawab dan wewenang dari masing-masing direktorat, divisi, dan departemen secara umum dapat dijabarkan sebagai berikut: 4.1.11.1 Direktur Utama Merupakan pemimpin tertinggi dari dewan direksi dalam menjalankan badan usaha ini yaitu PT. Matahari Lintas Cakrawala (Indovision). Segala keputusan dan juga wewenang tertinggi ada ditangannya. Tetapi wewenang tersebut juga dipecah-pecah dan didistribusikan ke beberapa direktorat dan
50
asisten direktur. a. Compliance Merupakan bagian yang melakukan penyusunan, pengawasan, pengubahan, dan juga pengesahan peraturan internal perusahaan. Bagian ini juga melakukan penegakan terhadap berjalannya sejumlah peraturan atau prosedur dalam menjalani kegiatan operasional perusahaan. b. Corporate Legal Bagian yang melakukan pengawasan terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan hukum mulai dari akta, notaris, sampai kepembuatan kontrak kerja atau perjanjian kerja sama ke pihak luar. 4.1.11.2 Direktorat Sales and Marketing Melakukan pengawasan dan pengambilan keputusan untuk segala kegiatan yang berkaitan dengan marketing dan sales ke pihak luar. Di bawahnya terdapat 5 divisi dan 1 departemen langsung. Dan setiap divisi masih memiliki departemennya masing-masing. a. Divisi Marketing Melakukan segala kegiatan yang berkaitan dengan marketing dan hubungan ke pihak luar. 1. Departemen Advertising and Promo Bagian
ini
khusus
menangani
kegiatan
51
periklanan dan juga promosi-promosi ke pihak luar. 2. Departemen Exhibition Bagian ini khusus menangani segala sesuatu yang berkaitan dengan pameran atau kegiatan-kegiatan ke luar yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan dan marketing baik itu diadakan sendiri ataupun undangan dari pihak luar. b. Divisi DTH Sales Affiliates Divisi ini menangani segala aktivitas yang berkaitan dengan penjualan tidak langsung ke dealer dan institusi tertentu. 1. Departemen DTH Dealer Bagian ini khusus menangani penjualan ke dealer baik yang ada di Jakarta maupun yang ada di luar Jakarta. 2. Departemen Institution Bagian ini khusus menangani penjualan ke institusi-institusi tertentu seperti bank atau perusahaan tertentu. c. Divisi Sales Commercial Divisi ini menangani segala aktivitas yang berkaitan dengan penjualan ke hotel dan juga kompleks perumahan atau apartemen.
52
1. Departemen Hotel Sales Bagian ini khusus menangani penjualan paket-paket tayangan ke hotel-hotel. 2. Departemen SMATV Sales Bagian ini khusus menangani penjualan ke kompleks-kompleks perumahan ataupun apartemen. d. Divisi Distribution Divisi ini menangani segala aktivitas dan juga mengatur segala bentuk distribusi barang-barang atau produk ke pelanggan di atas, atau barang-barang yang berkaitan dengan penyiaran. 1. Departemen Distribution and Importation Bagian ini khusus yang menangani masalah pendistribusian barang dan juga mengurus barangbarang yang diimpor dari luar negeri. 2. Departemen DTH Admin Bagian
ini
khusus
mencatat
permintaan
pemasangan ke pelanggan baru dan juga menyusun jadwal pemasangan ke pelanggan. 4.1.11.3 Direktorat Operational Bagian ini menangani dan melakukan pengambilan keputusan atas segala aktivitas kerja yang menjadi inti dari segala aktivitas internal di perusahaan Indovision. Bagian ini
53
membawahi 5 buah divisi dan masing-masing divisi juga membawahi departemen untuk melakukan spesifikasi kerja. a. Divisi Broadcast Operation and Engineering Divisi ini menangani dan menjalankan segala kegiatan internal penyiaran dari channel yang diperoleh dari luar. 1. Departemen Traffic, bagian ini khusus menangani masalah jadwal atau jam tayang acara, sinopsis, iklan, dan lain yang berkaitan dengan penyiaran. 2. Departemen Presentation, bagian ini khusus melakukan pengawasan terhadap kualitas dari penyiaran yang dipancarkan ke pelanggan. Tujuannya sebagai quality control. 3. Departemen Broadcast Engineering, bagian ini khusus menangani masalah teknik penyiaran ke pelanggan. b. Divisi Satelit Operation and Engineering Divisi ini yang melakukan kegiatan penerimaan channel dari berbagai satelit penyiaran yang ada baik itu channel dari luar negeri maupun dari dalam negeri. 1. Departemen Satelit Communication, bagian ini khusus melakukan kegiatan komunikasi ke satelit- satelit pemancar channel. 2. Departemen Satelit Engineering, bagian ini khusus
54
menangani segala sesuatu yang berhubungan dengan pengaturan satelit. c. Divisi Corporate Information Technology Divisi ini yang menangani segala jenis kegiatan operasional yang terkomputerisasi dan menangani masalahmasalah yang berkaitan dengan penerapan IT yang ada pada
PT.
Matahari
Management
Lintas
Information
Cakrawala
System,
(Indovision).
bagian
ini
yang
menangani segala kegiatan yang berkaitan dengan jaringan dan komputer dan juga menyediakan support untuk menangani masalah-masalah yang berhubungan. Di bagian ini terbagi lagi menjadi 4 subdepartemen yaitu: 1. Office Information System (OIS), khusus menangani kegiatan operasional kantor yang terkomputerisasi, penggunaan komputer, dan juga jaringan. 2. Coorporate
Information
System
(CIS),
khusus
melakukan riset dan membuat aplikasi yang berguna mendukung operasional di kantor.
3. Broadcast menangani
Information masalah
(BIS),
khusus
terkomputerisasi
yang
System
berhubungan dengan divisi broadcasting. 4. Departemen Conditional Access, bagian ini yang
55
khusus menangani hak akses pelanggan terhadap channel-channel tertentu yang boleh diakses sesuai dengan paket berlangganannya. d. Divisi Subscriber Management Divisi pelanggan
ini
mulai
menangani dari
segala
penerima
pelayanan
keluhan,
ke
mencari
pemecahaan masalah pelanggan hingga masalah pemutusan paket berlangganan. 1. Departemen Subscriber Operation, bagian ini yang khusus bertugas memutuskan atau mengaktifkan pelanggan dan juga menangani administrasi pelanggan. 2. Departemen Customer Care Inbound, bagian ini menerima keluhan dari pelanggan yang mengalami masalah atau tidak puas terhadap pelayanan Indovision baik melalui telepon, surat maupun faximile. Selain itu juga menangani perubahan jenis paket berlangganan yang diminta dari pelanggan. 3. Departemen Retention and Outbound, bagian ini khusus mengingatkan kepada pelanggan lama yangt elah
menghentikan
berusaha
mengajak
paket
berlangganannya
untuk
berlangganan
dan
kembali
dengan memberikan berbagai macam promo. 4. Departemen Correspondence and Support, bagian ini
56
yang khusus menangani surat-menyurat ke pelanggan melalui email, secara langsung ataupun melalui faximile. e. Divisi Programming and Channel Affiliates Divisi yang menangani semua kegiatan yang berkaitan dengan hubungan ke provider channel atau dengan kata lain langsung berhubungan dengan supplier atau produsen acara mulai dari hubungan kerja sama dan juga ijin penayangan ke provider channel. 1. Departemen Programming Bagian yang berkaitan dengan pengaturan terhadap program-program acara baru dan segala sesuatu yang berkaitan dengan acara baru tersebut. 2. Departemen Channel Relation Bagian ini yang melakukan hubungan ke perusahaan penyedia channel baik di dalam negeri maupun ke luar negeri. 3. Departemen TV Guides and Training Bagian ini yang khusus melakukan pelatihan dan juga segala sesuatu yang berkaitan dengan penerbitan majalah TV Guides. Dengan kata lain sebagai dewan redaksi majalah tersebut.
57
4.1.11.4 Direktorat Finance, Building Management, and General Affair Bagian
ini
yang
berwenang
dalam pengambilan
keputusan dan juga pengawasan terhadap masalah keuangan, perawatan gedung, serta sarana dan prasarana yang digunakan dalam kegiatan operasional. Bagian ini membawahi 2 divisi dan setiap divisi juga mempunyai departemennya masing-masing. a. Divisi Accounting, Tax, and Billing Divisi ini yang berhubungan dengan penanganan terhadap keuangan perusahaan baik terhadap pembukuan, pajak, dan berbagai macam tagihan. 1. Departemen Accounting, bagian ini khusus menangani dan mengerjakan segala kegiatan pembukuan. 2. Departemen Tax and Payroll, bagian ini khusus menangani
segala
jenis
pembayaran
pajak
dan
penggajian ke internal karyawan PT. Matahari Lintas Cakrawala (Indovision). 3. Departemen Billing and Outbound, bagian ini khusus melakukan kegiatan pemberitahuan ke pelanggan atas tagihan-tagihan yang harus pelanggan bayar baik secara langsung maupun melalui telepon. b. Divisi Finance, Funding and Collection Divisi yang menangani secara langsung arus uang
58
yang ada di dalam perusahaan baik mulai dari penerimaan uang sampai pengalokasian uang ke berbagai bagian di dalam PT. Matahari Lintas Cakrawala (Indovision). 1. Departemen Funding and Collection, bagian ini khusus menangani pendanaan perusahaan atas segala kebutuhan operasional termasuk yang melakukan pinjaman ke pihak luar. 2. Departemen Treasury, bagian ini khusus melakukan pengawasan dan pengalokasian dana sesuai budget yang telah ditentukan ke berbagai bagian di internal perusahaan. c. Divisi Building Management and General Affair Divisi
ini
yang
menangani
dan
melakukan
manajemen terhadap gedung dan juga urusan-urusan umum yang ada di dalamnya. 1. Departemen Tenant Service and Maintenance, bagian ini khusus menangani perawatan terhadap sarana dan prasarana di dalam gedung dan juga mengurus masalah penyewaan gedung oleh instansi lain.
2. Departemen General Affair and Inventory, bagian ini khusus menangani masalah-masalah umum yang ada di dalam gedung baik mulai dari office boy,
cleaning
59
service, security, dan pengadaan alat-alat tulis yang dibutuhkan oleh kegiatan perkantoran. 3. Departemen Purchasing, bagian ini khusus melakukan berbagai jenis pembelian dan pencarian ke supplier atas barang-barang
yang
dibutuhkan
dalam
kegiatan
operasional termasuk melakukan berbagai macam negosiasi. 4. Departemen Sales TV Advertising, bagian ini khusus menangani masalah periklanan terhadap program yang disiarkan
oleh
PT.
Matahari
Lintas
Cakrawala
(Indovision). d. Direktorat Teknik dan Services, bagian ini yang berwenang dalam
mengambil
keputusan
atas
penyelesaian
dan
penanganan segala yang berkaitan dengan hal teknis. Bagian ini langsung membawahi 5 departemen tanpa ada divisi. 1. Departemen Installation, bagian ini khusus menangani pemasangan ke pelanggan-pelanggan baru yang telah berlangganan secara resmi. 2. Departemen Technical Support and Device, bagian ini khusus menangani perbaikan ke pelanggan yang telah berlangganan dan mengalami masalah teknis instalasi. 3. Departemen Repair, bagian ini yang khusus melakukan perbaikan barang-barang yang rusak terutama yang
60
berkaitan dengan peralatan pemancaran atau penerimaan di pelanggan. 4. Departemen
Penarikan,
bagian
ini
yang
khusus
melakukan penarikan peralatan dari para pelanggan yang telah berhenti berlangganan. 5. Departemen Regulatory Affair, bagian ini khusus menangani
masalah
peraturan
frekuensi
untuk
pemancaran dan apakah ada gangguan frekuensi dari pihak luar. Bagian ini khusus berhubungan langsung ke Departemen Pos dan Telekomunikasi (Pemerintahan). 4.1.11.5
Asisten Direktur Merupakan asisten dari direktur utama untuk menangani
dan
mengawasi
serta
pengambilan
keputusan langsung yang berkaitan dengan sumber daya manusia pada PT. Matahari Lintas Cakrawala (Indovision).
a. Divisi HRD Divisi yang menangani seluruh sumber daya manusia di Indovision. 1. Departemen HR Device and Employee Relation, bagian ini khusus menangani masalah absen, peraturan,
peringatan,
penggajian,
dan
61
pengangkatan karyawan dan tenaga kerja lainnya di PT. M atahari Lintas Cakrawala (Indovision). 2. Departemen HR Admin and Renumerasi,bagian ini khusus menangani masalah surat menyurat dan juga penerimaan tenaga kerja baru. 3. Departemen
Training,
mengurus
peningkatan
bagian
ini
pengetahuan
khusus dan
kemampuan tenaga kerja di berbagai bidangnya dengan
cara
melakukan
berbagai
macam
pelatihan baik yang ada di dalam maupun di luar perusahaan.
4.2 Subscriber Management Subscriber management pada PT.MNC Sky Vision (Indovision) merupakan wadah untuk segala pelayanan ke pelanggan mulai dari pengelolaan, penerima keluhan, mencari pemecahaan masalah pelanggan hingga masalah pemutusan paket berlangganan. Salah satu dalam proses Subscriber Management adalah reminder dan retention kepada pelanggan yang merupakan proses maintaining existing pelanggan . Perusahaan membagi beberapa event yang akan menjadi call list yang didukung oleh system agent untuk melakukan reminder dan retention kepada pelanggan. Event- event di dalam reminder dan retention berikut dengan parameter yang ada antara lain:
62
No 1.
Event Reminder
2.
Retention TVRI
3.
Verifikasi
4.
Retention CRC
5.
Permanent Disc
6.
Keterangan : Merupakan event pertama kali melakukan outbound call kepada pelanggan untuk mengingatkan melakukan pembayaran. ¾ Status pelanggan dan product active ¾ Due date + 2 ¾ Minimum customer balance 20.000 : Tayangan yang disaksikan oleh pelanggan hanya TVRI. Sebelum pelanggan hanya bisa menyaksikan TVRI, sudah dilakukan reminder pembayaran melalui outbound pertama (event reminder) , BMAIL, SMS, OSD. ¾ Status product disconnect TVRI ¾ Due date H+7 s/d H+20 : konfimasi terakhir sebelum pelanggan tidak dapat menyaksikan tanyangan apapun, dan akan tergenerate secara otomatis setiap 2 hari sekali, ¾ Status product disconnect TVRI ¾ Call reminder dan call TVRI done ¾ Due date H_+21 s/d H+60 ¾ UC 3x call result : saat ini pelanggan tidak dapat menyaksikan siaran ¾ Status Product Disc CRC (disconnect credit control)
: Adanya request dari pelanggan untuk mematikan tayangan ¾ Adanya notes permintaa pelanggan untuk request disconnection : kesempatan untuk meningkatkan profile pelanggan Up sell oleh Agent ¾ Paket a la carte belum lengkap ¾ Paket basic masih venus ¾ A la carte dalam kondisi disc Table 4.1 parameter event subscriber management Kita mempunyai tanggal Service yang merupakan tanggal masa active kartu tayang. Service ini dimulai dari tanggal tertentu hingga tanggal tertentu yang ditentukan dari payment pelanggan. Due date pelanggan saat ini menjadi
63
tolak ukur dalam proses pengolahan data pelanggan. Parameter call list Subscriber Management diatas yang menjadi otomatisasi generate system agent. Untuk perusahaan yang sudah cukup lama berdiri dan telah mempunyai jumlah pelanggan yang cukup banyak, untuk mempertahankan pelanggan yang ada bukan merupakan hal yang mudah. Perubahan cara dalam pengelolaan yang memberikan benefit lebih kepada pelanggan dilakukan untuk mempertahankan pelanggan. Saat ini, pengelolaan pelanggan existing yang ada di PT. MNC Sky Vision (Indovision) dengan metode event dengan parameter diatas yang didukung dengan system agent, karyawan dapat melakukan pekerjaan nya semakin baik yang diharapkan dapat berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. 4.2.1
System agent Subscriber Management pada perusahaan PT. MNC Sky Vision (Indovision) didukung dengan adanya System agent. System agent ini dikembangkan dengan metode Inhouse.
Gambar 4.7 Proses System agent
64
Proses saat ini pada Subscriber Management 80 % nya didukung adanya System agent, yang terdiri dari beberapa module, Customer Monitoring, Generate Event, Distribusi List, reporting dan beberapa aplikasi yang lain. Dengan adanya system agent telah merubah beberapa alur dalam bekerja dan telah meminimalisasi man power. System agent mempunyai banyak fitur yang membantu bagian SRLM (Subscriber Retention and Loyalty Management). Fitur-fitur System agent terlampir lampiran fitur system agent (H10).
4.2.2
Kinerja Karyawan SRLM dengan menggunakan System agent System
agent
yang
merupakan
pendukung
utama
dalam
operasional department SRLM (Subscriber Retention and Loyalty Management) yang merupakan pusat utama koordinasi Subscriber Management di Indovision, selain divisi Finance, Subscriber Operation, Customer care dll. System agent disini mencangkup Customer monitoring, Event Generator dan reporting. Dengan penggunaan System agent ini, event dapat tergenerate secara otomatis tidak perlu adanya comparation manual, event ini akan terdistribusi dengan dedicated agent. Dengan system agent hasil dari generate event tersebut, karyawan akan melakukan maintaining pelanggan, dengan action call, SMS, OSD, BMAIL dan EMAIL. Setiap tindakan yang dilakukan oleh karyawan merupakan performa dia yang merupakan effort yang telah diberikan. Tindakan-tindakan tersebut akan
65
dicatat detail, seperti tindakan telefon (call) kepada pelanggan, akan dicatat waktu berapa lama melakukan action tersebut, dan hasil dari action tersebut masuk dalam group success call, unsuccess call, dan no call.
Support SRLM
Staff RR 1. Dokumen
2. Dokumen
Report Management System
Customer monitoring 3. Report
Head
Dokumen report
Gambar 4.8 Work Flow SRLM sebelum System agent Sebelum adanya system agent, divisi SRLM sumber data dan pengolahanya membutuhkan banyak sekali dukungan dari department Support
SRLM,
Support
SRLM
menggunakan
System
Report
Management untuk alur dari semuanya bermulai dari Support SRLM yang kemudian didistribusikan kebagian RR SRLM lebih banyak kebagian Customer Monitoring, untuk pembuatan report performa dan insentif akan dikirim detail kebagian Support SRLM yang kemudian akan mengelola, mengolah, dan membuat summary report. Alur data masih dilakukan manual, untuk mengerjakan hal ini membutuhkan man power yang cukup banyak, dengan adanya system agent diharapkan proses akan
66
lebih singkat dan dapat mengefektifkan proses sekaligus man power yang ada.
Gambar 4.9 Work Flow SRLM dengan System agent Kinerja karyawan dalam maintaining pelanggan yang menjadi tanggung jawab nya akan mempengaruhi performa yang dianggap perusahaan dan insentif yang didapatkan. Performa karyawan dari team Subscriber Management melakukan maintaining dinilai melalui keberhasilan Follow Up pelanggan, melakukan Follou Up pelanggan akan reminder, retention, Rejoint, Up Sale, Masalah Teknis. Follow Up pelanggan mempunyai kategori call yang terdiri dari success call, Unsuccess call, No call. Target performa lainnya adalah menghabiskan Abudant list call yang menjadi tanggung jawab nya. Insentif agent akan sangat berpengaruh dari profile dari tiap-tiap pelanggan, parameter dan interval profile pelanggan ini terdapat pada sub bab berikutnya. System agent yang digunakan telah didukung oleh perhitungan insentif. Insentif yang dihitng berdasarlan effort yang
67
diberikan oleh Agent kepada pelanggan yang menjadi tanggung jawab agent tersebut.
Peningkatan Indeks Æ
Matriks Profile Pelanggan A B C D E
Penurunan Indeks Æ A 1.500
B -7.650
C -9.350
D -12.750
E -17.000
9.000
1000
-7.650
-9.350
-12.750
11.000 9.000 0 15.000 11.000 9.000 20.000 15.000 11.000 Table 4.2 Schema insentif agent
-7.650 0 9000
-9.350 -7.650 0
Perhituangan isentif agent dilihat dari total pelanggan yang menjadi tanggung jawab agent tersebut dalam rentang satu bulan, profile tiap awal bulan menjadi patokan standart untuk melakukan kenaikan profile atau mempertahankan pelanggan tersebut di profile sebelum nya. Profile pelanggan akan menjadi E salah satunya dikarenakan karena pelanggan tersebut Disconnect CRC (Disconnect tanpa tayangan). Profile disetiap akhir bulan, akan dibandingkan jumlah yang ada kedalam schema diatas yang akan menghasilkan nilai apa yang didapat. No 1. 2. 3.
Range Chrun Rate
TL Ka Bag Rp Rp 0 s/d 0.50 % 2.000.000 3.500.000 0.51 s/d 1.00 % 1.500.000 2.000.000 1.01 s/d 1.50 % 1.000.000 0 Table 4.3 Schema insentif TL, Kabag dan Kadep
Ka Dept Rp 5.000.000 3.000.000 0
Pelanggan Disconnect CRC (Disconnect tanpa tayangan) akan mempengaruhi insentif Team leader, Kepala bagian , dan Kepala department pada divisi Subscriber Management tersebut. Sesuai dengan
68
persentase chrun dari masing-masing, nilai chrun dihitung dari jumlah disconnect dibagi dengan jumlah pelanggan. Dengan adanya schema insentif ini, team dari Subscriber Management bertanggung jawab untuk menaikan profile pelanggan dan maintaining pelanggan agar tidak berhenti berlangganan, sehingga menjadi motivasi tersendiri dalam mengatur strategi untuk mendapatkan insentif yang tinggi. 4.2.3
Tingkat Kepuasan Pelanggan Indovision merupakan perusahaan Pay TV tersebar di Indonesia, PT. MNC Sky Vision saat ini mempunya 3 Brand utama untuk perusahaan yang bergerak dibidang Pay TV antara lain Indovision, Oke Vision dan Top TV. Ketiga produk ini berad dalam satu management. Perusahaan melakukan perbedaan produk untuk menjangkau seluruh kalangan masyarakat. Nilai harga produk dan kulitas produk merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan. Subscriber
Management,
merupakan
implementasi
untuk
melakukan pengelolaan pelanggan (Maintaining Subscriber). Saat ini mempertahankan pelanggan dan melakukan up sell merupakan hal yang dilakukan perusahaan untuk lebih meningkatkan keuntungan, dengan adanya maintaining pelanggan yang lebih baik pelanggan tersebut akan lebih loyal kepada peusahaan. Untuk mengukur loyalitas pelanggan saat ini perusahaan melakukan dengan subscriber profile.
69
PARAMETER
1
Subs Value
z
2 3 4 5 100 - 150 225 - 300 rb 150 - 225 rb rb > 300 rb
Length of Subs
< 1 th
1 - 2 th
2 - 3 th
3 - 5 th
Payment Method
-
Cash
-
Auto Debit Credit Card
Payment Frequencies
3 bulan
6 bulan
Payment Date (Posting)
Monthly 2 bulan H +3 s/d 5 H s/d H + 2
H - 1 s/d 3
H - 4 s/d 6
Annual Before H 7
Subs type
P4 / P5
VIP bayar
-
-
-
-
1-2 /bl
0-1 /bl
1 /bl
0 /bl
Reg
1-3X 4-7X >7X SGS parent active Complaint Histories > 5x /bl 5 /bl 3-4 /bl (internal) /AVG a. Technical Problem b. Billing / System Error c. Sales Over Promise Complaint Histories > 3x /bl 3 /bl 2 /bl (external) / AVG a. No Time / Boring / Content, etc b. Other Provider c. Financial Table 4.4 Parameter subscriber Profile A : 32 - 39 B
: 25 - 31
C : 19 - 24 D : 14 - 18 E : 9 - 13 Table 4.5 Interval subscriber profile ’Servise After Sales’, pentingnya pelayanan yang lebih baik setelah pelanggan memulai untuk berlangganan, sehingga pelanggan tersebut tidak akan berhenti berlangganan, melakukan upgrade produk, dan semakin loyal. Disini proses yang ada didalam Subscriber Management ini untuk mengelola hal ini, bagaimana untuk mengajak pelanggan untuk
> 5 th
70
upgrade produk, melakukan reminder payment, melakukan follow up kepada pelanggan terhadap masalah-masalah yang dihadapi pelanggan, mengajak untuk rejoint kembali. Tingkat kepuasan pelanggan dapat muncul secara personal, yaitu dengan adanya pelanggan mempunyai kebiasaan secara personal dengan pihak tertentu. Dengan konsep dedicated agent, dimana dalam jumlah tertentu agent bertanggung jawab dalam pengelolaan pelanggan tesebut dalam rentang waktu tertentu atau selamanya. Konsep ini membangun hubungan yang lebih dalam antara agent dengan pelanggan, agent akan lebih mengetahui gambaran secara detail dari pelanggan tersebut secara emosional dan karakter. Dengan adanya hubungan tersebut diharapkan pelanggan akan semakin loyal kepada perusahaan yang lebih berujung kepada profit perusahaan. 4.3 Respondent dan Instrument Data yang digunakan didalam penulisan survey ini antara lain. Untuk survey mengenai Quality System agent dan kininerja karyawan yang akan dilakukan dengan menggunakan Kuisoner yang akan didistribusikan ke 75 karyawan yang menggunakan System agent tersebut. Untuk mengukur kepuasan pelanggan dari hasil Subscriber Management dengan menggunakan System agent ini adalah dengan melihat perkembangan pelanggan PT.MNC Sky (Indovision) dari Subscriber profile dan jumlah pelanggan. Survey terhadap pengguna System agent sebanyak 75 karyawan terdiri dari 60 Agent, 8 TL (team leader), 4 Kabag (kepala bagian), 2 Kadep (kepala department), 1 Kadiv (kepala
71
divisi). Dari kesuluruhan kuisoner yang dicetak hanya 73 kuisioner yang terisi penuh dan dapat diproses. Untuk survey kepuasan pelanggan, metode slovin menjelaskan tentang bahwa sample yang digunakan untuk melakukan penelitian, sehingga menggunakan 90 sample pelanggan untuk mengukur kepuasan pelanggan. Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, kuisioner akan dilakukan uji validitas dan reliabilitas lalu setelah itu data-data yang terkumpul akan diolah secara deskriptif untuk mengetahui secara umum apa yang dirasakan pengguna terhadap sistem informasi System agent dan untuk mengukur keberhasilan management dalam melakukan Subscriber Management terhadap kepuasan pelanggan PT. MNC Sky Vision (indovision).
4.4 Pemprosesan data 4.4.1 Profile responden Profile responden yang kita dapatkan adalah responden dari karyawan SRLM. 4.4.1.1 Jabatan responden Karyawan yang menggunakan System agent dan mengisi Quisoner terdiri dari beberapa level dalam pekerjaan nya yang terdiri dari, Kadiv (Kepala Divisi) sebanyak 1, Kadep (Kepala Department) sebanyak 2, Kabag (Kepala Bagian) sebanyak 4, TL (Team Leader) sebanyak 8 dan Agent sebanyak 60 .
72
Grade n Persentase 60 80% Agent 8 11% TL 4 5% Kabag 2 3% Kadep 1 1% Kadiv 75 100% Total Table 4.6 Data jabatan responden Grade Respondents
1% 5% 3% Agent
11%
TL Kabag Kadep Kadiv 80%
Gambar 4.10 Grade Jabatan Responden 4.4.1.2 Lama Bekerja Responden Komposisi karyawan yang mengggunakan System agent dilihat dari lama bekerjanya, kurang dari 1 tahun sebanyak 15, 2-3 tahun sebanyak 7, 3-4 tahun sebanyak 27, 4-5 tahun sebanyak 15, lebih dari 5 tahun sebanyak 11. Lama Bekerja Total Persentase < 1 tahun 15 20% 3- 4 tahun 27 36% 2 – 3 tahun 7 9% 4- 5 tahun 15 20% > 5 tahun 11 15% 75 100% Total Table 4.7 Data lama bekerja responden
73
Lama Bekerja Karyawan
15%
20%
< 1 tahun 3- 4 tahun 20%
2 – 3 tahun 4- 5 tahun > 5 tahun
36%
9%
Gambar 4.11 Grade lama bekerja koresponden 4.5 Analisa data 4.5.1
Validitas dan reliabilitas Penelitian ini dapat memberikan alasan valid apabila item petanyaan harus positif dan harus memiliki nilai lebih besar daru 0.3, dan pertanyaan juga dapat valid apabila alpha lebih besar dari 0.5. Uraian berikut ini akan menguraikan validitas dan reliabilitas untuk setiap faktor yang mempengaruhi keberhasilan management dalam melakukan change management
melalui
System
agent
(reliability,
responsiveness,
assurance, empathy, dan tangible) dan faktor yang menyebabkan performa kinerja karyawan. Secara tidak langsung tujuan utama perusahaan dalam kebijakannya melalui Subscriber Management adalah loyalitas pelanggan.
74
4.5.1.1 Validitas dan reliabilitas system quality a. System reliability Untuk reliabilitas sistem sebelumnya mempunyai 5 item, terdiri dari variable X111-X115,item-item tersebut akan dites apakah valid atau tidak, menggunakan SPSS Reliability Analysis Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if
Scale Variance if Corrected Item-
Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
X111
32.66
8.201
.367
.578
X112
33.14
8.453
.347
.548
X113
32.89
7.904
.308
.524
X114
32.53
7.225
.380
.490
X115
31.89
10.016
.356
.636
Table 4.8 Validitas dan reliabilitas History System reliability Dari table 4.8 diatas menjelaskan bahwa r > 0.3 dan alpha > 0.5 sehingga semua variable adalah valid dan reliable. Untuk reliabilitas sistem yang sekarang
di dalam
penelitian ini mempunyai 5 item, terdiri dari variable Y111Y15,item-item tersebut akan dites apakah valid atau tidak, menggunakan SPSS Reliability Analysis.
75
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if
Scale Variance if Corrected Item-
Alpha if Item
Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Deleted
Y111
37.88
3.665
.327
.547
Y112
38.52
4.781
.308
.587
Y113
38.29
4.291
.337
.546
Y114
38.22
5.090
.332
.622
Y115
37.70
4.575
.324
.581
Table 4.9 Validitas dan reliabilitas performa System reliability Dari table 4.9 diatas menjelaskan bahwa r > 0.3 dan alpha > 0.5 sehingga semua variable adalah valid dan reliable b. System Responsiveness Untuk system responsiveness sebelumnya mempunyai 4 item, terdiri dari variable X121-X124 ,item-item tersebut akan dites apakah valid atau tidak, menggunakan SPSS Reliability Analysis Item-Total Statistics Corrected Item-
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance
Total
Alpha if Item
Item Deleted
if Item Deleted
Correlation
Deleted
X121
24.29
6.347
.356
.539
X122
24.56
6.333
.407
.516
X123
24.38
7.684
.320
.638
X124
24.58
8.359
.340
.647
Table 4.10 Validitas dan reliabilitas history System responsiveness
76
Dari table 4.10 diatas menjelaskan bahwa r > 0.3 dan alpha > 0.5 sehingga semua variable adalah valid dan reliable Untuk system responsiveness yang sekarang terjadi di dalam penelitian ini mempunyai 4 item, terdiri dari variable Y121-Y124, item-item tersebut akan dites apakah valid atau tidak, menggunakan SPSS Reliability Analysis. Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if
Scale Variance if Corrected Item-
Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
Y121
26.34
14.229
.389
.562
Y122
27.23
14.614
.349
.623
Y123
26.73
13.273
.328
.542
Y124
27.20
15.322
.363
.608
Table 4.11 Validitas dan reliabilitas performa System responsiveness
Dari table 4.11 diatas menjelaskan bahwa r > 0.3 dan alpha > 0.5 sehingga semua variable adalah valid dan reliable c.
System Assurance Untuk system assurance yang sebelumnya mempunyai 4 item, terdiri dari variable X131-X134 ,item-item tersebut akan dites apakah valid atau tidak, menggunakan SPSS Reliability Analysis.
77
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if
Scale Variance if Corrected Item-
Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
X131
26.00
9.361
.316
.599
X132
25.51
8.309
.315
.569
X133
25.90
8.366
.367
.544
X134
26.05
8.108
.327
.564
Table 4.12 Validitas dan reliabilitas history System assurance Dari table 4.12 diatas menjelaskan bahwa r > 0.3 dan alpha > 0.5 sehingga semua variable adalah valid dan reliable. Untuk system assurance yang sekarang terjadi di dalam penelitian ini mempunyai 4 item, terdiri dari variable Y131Y134 ,item-item tersebut akan dites apakah valid atau tidak, menggunakan SPSS Reliability Analysis. Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if
Scale Variance if Corrected Item-
Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
Y131
28.45
12.834
.308
.602
Y132
27.96
14.957
.356
.620
Y133
27.71
15.986
.311
.662
Y134
27.97
13.138
.417
.556
Table 4.13 Validitas dan reliabilitas performa System assurance Dari table 4.13 diatas menjelaskan bahwa r > 0.3 dan alpha > 0.5 sehingga semua variable adalah valid dan reliable
78
d. System User Interface Untuk
system
user
interface
yang
sebelumnya
mempunyai 5 item, terdiri dari variable X141-X145 ,item-item tersebut akan dites apakah valid atau tidak, menggunakan SPSS Reliability Analysis. Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if
Scale Variance if Corrected Item-
Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
X141
37.19
8.602
.352
.511
X142
36.60
8.826
.376
.496
X143
36.47
9.447
.300
.521
X144
36.49
8.448
.352
.466
X145
36.45
9.584
.337
.547
Table 4.14 Validitas dan reliabilitas performa System assurance Dari table 4.14 diatas menjelaskan bahwa r > 0.3 dan alpha > 0.5 sehingga semua variable adalah valid dan reliable Untuk system user interface yang sekarang terjadi didalam penelitian ini mempunyai 5 item, terdiri dari variable Y141-Y145 ,item-item tersebut akan dites apakah valid atau tidak, menggunakan SPSS Reliability Analysis.
s
79
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if
Scale Variance if Corrected Item-
Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
Y141
39.370
11.292
.391
.530
Y142
39.342
12.756
.304
.559
Y143
38.726
14.424
.327
.558
Y144
39.137
12.537
.303
.479
Y145
38.589
13.607
.378
.503
Table 4.15 Validitas dan reliabilitas performa System assurance Dari table 4.15 diatas menjelaskan bahwa r > 0.3 dan alpha > 0.5 sehingga semua variable adalah valid dan reliable e. System Tangible Untuk
system
user
interface
yang
sebelumnya
mempunyai 3 item, terdiri dari variable X151-X143 ,item-item tersebut akan dites apakah valid atau tidak, menggunakan SPSS Reliability Analysis. Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if
Scale Variance if Corrected Item-
Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
X51
20.47
9.586
.383
.746
X52
21.30
6.686
.582
.628
X53
20.77
8.987
.386
.737
Table 4.16 Validitas dan reliabilitas history System tangible Dari table 4.16 diatas menjelaskan bahwa r > 0.3 dan alpha > 0.5 sehingga semua variable adalah valid dan reliable
80
Untuk system user interface yang sekarang terjadi didalam penelitian ini mempunyai 3 item, terdiri dari variable Y151-Y143 ,item-item tersebut akan dites apakah valid atau tidak, menggunakan SPSS Reliability Analysis Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if
Scale Variance if Corrected Item-
Item Deleted
Item Deleted
Alpha if Item
Total Correlation
Deleted
Y151
20.644
9.677
.360
.643
Y152
20.671
11.557
.394
.752
Y153
21.151
8.574
.456
.634
Table 4.17 Validitas dan reliabilitas performa System tangible Dari table 4.17 diatas menjelaskan bahwa r > 0.3 dan alpha > 0.5 sehingga semua variable adalah valid dan reliable 4.5.1.2 Validitas dan reliabilitas kinerja karyawan a. Timeliness Untuk timeliness dalam kinerja karyawan sebelumnya mempunyai 3 item, terdiri dari variable X211-X213 ,item-item tersebut akan dites apakah valid atau tidak, menggunakan SPSS Reliability Analysis.
81
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if
Scale Variance if Corrected Item-
Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
X211
12.71
9.958
.368
.676
X212
12.90
9.532
.368
.674
X213
12.81
9.574
.344
.685
Table 4.18 Validitas dan reliabilitas history timeliness kinerja karyawan Dari table 4.8 diatas menjelaskan bahwa r > 0.3 dan alpha > 0.5 sehingga semua variable adalah valid dan reliable Untuk imeliness kinerja karyawan yang sekarang terjadi didalam penelitian ini mempunyai 3 item, terdiri dari variable Y211-Y213 ,item-item tersebut akan dites apakah valid atau tidak, menggunakan SPSS Reliability Analysis. Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if
Scale Variance if Corrected Item-
Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
Y211
17.68
6.358
.364
.703
Y212
17.77
6.376
.408
.641
Y213
18.52
5.753
.356
.656
Table 4.19 Validitas dan reliabilitas performa timeliness kinerja karyawan Dari table 4.19 diatas menjelaskan bahwa r > 0.3 dan alpha > 0.5 sehingga semua variable adalah valid dan reliable. b. Need supervisor
82
Untuk need supervidoe dalam kinerja karyawan sebelumnya mempunyai 3 item, terdiri dari variable X221X223 ,item-item tersebut akan dites apakah valid atau tidak, menggunakan SPSS Reliability Analysis. Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
X221
10.74
9.390
.342
.750
X222
11.66
6.367
.630
.590
X223
12.26
9.334
.344
.749
Table 4.20 Validitas dan reliabilitas history need for supervisor kinerja karyawan Dari table 4.20 diatas menjelaskan bahwa r > 0.3 dan alpha > 0.5 sehingga semua variable adalah valid dan reliable. Untuk need supervisor kinerja karyawan yang sekarang terjadi didalam penelitian ini mempunyai 3 item, terdiri dari variable Y221-Y223, item-item tersebut akan dites apakah valid atau tidak, menggunakan SPSS Reliability Analysis. Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
Y221
18.53
8.613
.389
.773
Y222
18.64
6.566
.564
.586
Y223
18.44
8.083
.414
.680
Table 4.21 Validitas dan reliabilitas performa need for supervisor kinerja karyawan
83
Dari table 4.21 diatas menjelaskan bahwa r > 0.3 dan alpha > 0.5 sehingga semua variable adalah valid dan reliable. c. Quality dan Quantity Untuk quality dan quantity dalam kinerja karyawan sebelumnya mempunyai 3 item, terdiri dari variable X231X233 ,item-item tersebut akan dites apakah valid atau tidak, menggunakan SPSS Reliability Analysis. Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if
Scale Variance if Corrected Item-
Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
X231
14.44
7.305
.399
.629
X232
15.16
7.334
.314
.669
X233
15.47
6.002
.329
.614
Table 4.22Validitas dan reliabilitas history timeliness kinerja karyawan Dari table 4.22 diatas menjelaskan bahwa r > 0.3 dan alpha > 0.5 sehingga semua variable adalah valid dan reliable. Untuk quality dan quantity kinerja karyawan yang sekarang terjadi didalam penelitian ini mempunyai 3 item, terdiri dari variable Y231-Y233 ,item-item tersebut akan dites apakah valid atau tidak, menggunakan SPSS Reliability Analysis.
84
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if
Scale Variance if Corrected Item-
Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
Y231
18.38
5.268
.312
.585
Y232
17.66
4.395
.360
.486
Y233
17.73
4.146
.347
.511
Table 4.23 Validitas dan reliabilitas performa quality dan quantity kinerja karyawan Dari table 4.23diatas menjelaskan bahwa r > 0.3 dan alpha > 0.5 sehingga semua variable adalah valid dan reliable.
d. Impact Untuk akibat penggunaan sistem dalam kinerja karyawan sebelumnya mempunyai 3 item, terdiri dari variable X241-X243 ,item-item tersebut akan dites apakah valid atau tidak, menggunakan SPSS Reliability Analysis. Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
X241
17.68
6.358
.364
.703
X242
17.77
6.376
.408
.641
X243
18.52
5.753
.356
.656
Table 4.24 Validitas dan reliabilitas history impact kinerja karyawan
85
Dari table 4.24 diatas menjelaskan bahwa r > 0.3 dan alpha > 0.5 sehingga semua variable adalah valid dan reliable. Untuk quality dan quantity kinerja karyawan yang sekarang terjadi didalam penelitian ini mempunyai 3 item, terdiri dari variable Y241-Y243 ,item-item tersebut akan dites apakah valid atau tidak, menggunakan SPSS Reliability Analysis. Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if
Scale Variance if Corrected Item-
Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
Y241
18.62
7.601
.493
.661
Y242
18.49
10.142
.315
.748
Y243
18.30
9.241
.471
.689
Table 4.25 Validitas dan reliabilitas performa impact kinerja karyawan
Dari table 4.25 diatas menjelaskan bahwa r > 0.3 dan alpha > 0.5 sehingga semua variable adalah valid dan reliable. 4.5.1.3 Validitas dan reliabilitas kepuasan pelanggan a. Produk
Untuk kepuasan pelanggan berdasarkan produk ditahun 2009 mempunyai 5 item, terdiri dari variable Y111-Y115, item-item tersebut akan dilakukan tes apakah valid atau tidak, menggunakan SPSS Reliability Analysis.
86
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if
Scale Variance if Corrected Item-
Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
Y111
30.68
16.895
.353
.589
Y112
30.84
14.178
.397
.450
Y113
30.68
14.760
.363
.506
Y114
30.63
15.021
.367
.503
Y115
30.47
15.555
.389
.494
Table 4.26 Validitas dan reliabilitas history produk kepuasan pelanggan Dari table 4.26 diatas menjelaskan bahwa r > 0.3 dan alpha > 0.5 sehingga semua variable adalah valid dan reliable. Untuk kepuasan pelanggan berdasarkan produk ditahun 2010 mempunyai 5 item, terdiri dari variable Y211-Y215,itemitem tersebut akan dites apakah valid atau tidak, menggunakan SPSS Reliability Analysis. Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
Y211
31.97
19.493
.377
.628
Y212
32.02
19.303
.368
.606
Y213
32.33
19.618
.347
.636
Y214
31.59
19.166
.338
.611
Y215
31.89
20.325
.366
.631
Table 4.27 Validitas dan reliabilitas performa produk kepuasan pelanggan
87
Dari table 4.27 diatas menjelaskan bahwa r > 0.3 dan alpha > 0.5 sehingga semua variable adalah valid dan reliable.
b. Pelayanan
Untuk kepuasan pelanggan berdasarkan pelayanan ditahun 2009 mempunyai 4 item, terdiri dari variable Y121Y124 ,item-item tersebut akan dites apakah valid atau tidak, menggunakan SPSS Reliability Analysis. Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if
Scale Variance if Corrected Item-
Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
Y121
24.322
17.749
.312
.738
Y122
24.822
13.092
.496
.601
Y123
25.144
14.867
.356
.656
Y124
24.800
13.128
.498
.601
Table 4.28 Validitas dan reliabilitas history pelayanan kepuasan pelanggan Dari table 4.28 diatas menjelaskan bahwa r > 0.3 dan alpha > 0.5 sehingga semua variable adalah valid dan reliable. Untuk kepuasan pelanggan berdasarkan pelayanan ditahun 2010 mempunyai 4 item, terdiri dari variable Y221Y224,item-item tersebut akan dites apakah valid atau tidak, menggunakan SPSS Reliability Analysis.
88
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if
Scale Variance if Corrected Item-
Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
Y221
24.30
12.392
.349
.586
Y222
24.39
12.330
.320
.597
Y223
24.39
13.679
.343
.626
Y224
24.46
13.846
.389
.645
Table 4.29 Validitas dan reliabilitas performa pelayanankepuasan pelanggan Dari table 4.29 diatas menjelaskan bahwa r > 0.3 dan alpha > 0.5 sehingga semua variable adalah valid dan reliable. c. Proses
Untuk kepuasan pelanggan berdasarkan proses ditahun 2009 mempunyai 2 item, terdiri dari variable Y131-Y132, item-item tersebut akan dilakukan tes apakah valid atau tidak, menggunakan SPSS Reliability Analysis. Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if
Scale Variance if Corrected Item-
Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
Y131
9.8333
3.399
.438
.790
Y132
9.9000
3.484
.423
.803
Table 4.30 Validitas dan reliabilitas history produk kepuasan pelanggan Dari table 4.30 diatas menjelaskan bahwa r > 0.3 dan alpha > 0.5 sehingga semua variable adalah valid dan reliable.
89
Untuk kepuasan pelanggan berdasarkan proses ditahun 2010 mempunyai 2 item, terdiri dari variable Y231-Y232,itemitem tersebut akan dites apakah valid atau tidak, menggunakan SPSS Reliability Analysis. Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if
Scale Variance if Corrected Item-
Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
Y231
10.89
2.212
.526
.719
Y232
10.98
2.876
.369
.861
Table 4.31 Validitas dan reliabilitas history produk kepuasan pelanggan Dari table 4.31 diatas menjelaskan bahwa r > 0.3 dan alpha > 0.5 sehingga semua variable adalah valid dan reliable. 4.5.2
Analisa Normalisasi Uji normalitas data dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Tujuan dari dilakukannya uji normalitas tentu saja untuk mengetahui apakah suatu variable normal atau tidak. Normal disini dalam arti mempunyai distribusi data yang normal. Normal atau tidaknya berdasae patoan distribusi normal dari data dengan mean da standardeviasi yang sama. data yang mempunyai distribusi yang normal merupakan sala satu syarat dilakukannya parametiric-test. Untuk data yang tidak memunyai distribusi normal tentu saja analisisnya harus menggunakan non parametric-test. data yang mempunyai distribusi yang normal berarti
90
mempunyai secaran yang normal pula. Dengan profil data semacam ini maa data tersebut dianggap bisa mewakili populasi.
Pengujian dengan SPSS berdasarkan pada uji KolmogorovSmirnov dan Shapiro-Wilk. Hipotesis yang diuji adalah: Ho : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal H1 : Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal Dengan demikian, normalitas dipenuhi jika hasil uji tidak signifikan untuk suatu taraf signifikansi (α) tertentu (biasanya α=0,05 atau α=0,01). Sebaliknya, jika hasil uji signifikan maka normalitas data tidak terpenuhi. Cara mengetahui signifikan atau tidak signifikan hasil uji normalitas adalah dengan memperhatikan bilangan pada kolom signifikansi (Sig.) untuk menetapkan kenormalan, kriteria yang berlaku adalah sebagai berikut: •
Tetapkan taraf signifikansi uji misalnya α=0,05
•
Bandingkan p dengan taraf signifikansi yang diperoleh
•
Jika signifikansi yang diperoleh > α, maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
•
Jika signifikansi yang diperoleh < α, maka sampel bukan berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
91
Berikut ini adalah hasil normalisasi dari variable yang ada di penelitian ini, antara lain : a. Normalisasi System quality dan kinerja karyawan Tests of Normalityb,c,d,e,f,g,h,i Kolmogorov-Smirnova Y11 Y21
Y22
Y23
Y24
Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
Df
Sig.
3.80
.231
5
.200*
.881
5
.314
4.00
.257
13
.049
.845
13
.055
4.20
.245
23
.051
.907
23
.065
4.40
.169
23
.088
.911
23
.042
4.60
.170
7
.200*
.980
7
.958
3.80
.394
5
.071
.710
5
.062
4.00
.170
13
.200*
.923
13
.274
4.20
.307
23
.060
.880
23
.050
4.40
.271
23
.056
.857
23
.054
4.60
.234
7
.200*
.849
7
.119
3.80
.300
5
.161
.883
5
.325
4.00
.250
13
.056
.864
13
.043
4.20
.242
23
.051
.853
23
.003
4.40
.183
23
.054
.910
23
.041
4.60
.189
7
.200*
.922
7
.482
3.80
.367
5
.056
.684
5
.006
4.00
.203
13
.147
.915
13
.212
4.20
.156
23
.152
.952
23
.329
4.40
.148
23
.200*
.949
23
.285
4.60
.277
7
.111
.768
7
.019
Tabel 4.32 Normalisasi System quality dan kinerja karyawan
92
Dapat dilihat dari table diatas bahwa nilai α >0.05 maka, maka
sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. a. Normalisasi kinerja karyawan dan kepuasan pelanggan
Tests of Normalityb,c,d Kolmogorov-Smirnova Y21 Z21
Z22
Z23
Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
2.67
.151
4
.
.993
4
.972
3.00
.441
4
.
.630
4
.061
3.33
.174
13
.200*
.949
13
.583
3.67
.171
25
.056
.941
25
.153
4.00
.185
20
.073
.939
20
.232
4.33
.255
6
.200*
.880
6
.271
2.67
.283
4
.
.863
4
.272
3.00
.250
4
.
.895
4
.405
3.33
.127
13
.200*
.978
13
.966
3.67
.136
25
.200*
.957
25
.360
4.00
.172
20
.122
.933
20
.180
4.33
.122
6
.200*
.982
6
.961
2.67
.441
4
.
.630
4
.001
3.00
.283
4
.
.863
4
.272
3.33
.329
13
.000
.744
13
.072
3.67
.204
25
.009
.871
25
.055
4.00
.292
20
.000
.830
20
.062
4.33
.302
6
.094
.775
6
.035
Table 4.33 Normalisasi kinerja karyawan dan kepuasan pelanggan
93
Dapat dilihat dari table diatas bahwa nilai α >0.05 maka, maka
sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. 4.5.3
Analisa GAP Analisa Sebelum (history) dan sesudah (performa) terdiri dari dua komponen yaitu history level dan performa level. Beberapa faktor antara lain realibility, responsiveness, assurance, user interface dan tangible untuk system quality, faktor timeliness, need for supervisor, quality dan quantity, dan akibat untuk kinerja karyawan, faktor produk, pelayanan dan proses untuk kepuasan pelanggan. 4.5.3.1 System quality Average Performa History Reability 4.22 3.62 Responsiveness 3.80 3.49 Assurance 4.00 3.70 User interface 4.34 4.07 Tangible 6.25 4.17 AVERAGE 4.52 3.81 System quality
GAP 0.60 0.30 0.31 0.27 2.08 0.71
Table 4.34 Analisa history – performa system quality Dari tabel diatas, kita dapat melihat bahwa gap antara kualitas sistem sebelum nya dengan kualitas sistem setelah pergantian. Analisa gap untuk sebelum dan sesudah adalah 0.71. Apabila gap positif maka ini menggambarkan bahwa responden (karyawan) merasa puas dengan adanya sistem yang baru sekarang.
94
Gambar 4.12 System quality quadrant analysis Dari gambar diatas, dilihat bahwa user interface di Quadrant A, factor tangible diQuadrant B, factor responsiveness, reability, assurance di Quadrant C.
4.5.3.2 Kinerja Karyawan Average Performa History Timeliness 3.675799 2.561644 Need for supervisor 3.707763 2.310502 Quality & quantity 3.584475 3.004566 Impact 3.694064 3.598174 AVERAGE 3.67 2.87 Kinerja karyawan
GAP 1.11 1.40 0.58 0.10 0.80
Table 4.35 Analisa history – performa kinerja karyawan Dari tabel diatas, kita dapat melihat bahwa gap antara kinerja karyawan sebelumnya dengan setelah pergantian adanya
95
system agent. Analisa gap untuk sebelum dan sesudah adalah 0.80. Apabila gap positif maka ini menggambarkan bahwa responden (karyawan) merasa bahwa kinerja lebih baik dari pada sebelumnya.
Gambar 4.13 kinerja karyawan quadrant analysis Dari gambar diatas, dilihat bahwa quality dan quantity diQuadrant A, factor impact di Quadrant B, factor need for supervisor dan timeliness di Quadrant D.
4.5.3.3 Kepuasan Pelanggan Kepuasan pelanggan Produk Layanan Proses AVERAGE
Average Performa History GAP 3.55 3.41 0.14 3.48 3.54 ‐0.06 3.64 3.29 0.36 3.56 3.41 0.15
Table 4.36 Analisa history – performa kinerja karyawan
96
Dari tabel diatas, kita dapat melihat bahwa gap antara kepuasan pelanggan pada tahun 2009 dengan tahun 2010. Analisa gap untuk sebelum dan sesudah adalah 0.15. Apabila gap positif maka ini menggambarkan bahwa responden (pelanggan) merasa bahwa lebih puas dengan proses dan produk sedangkan layanan lebih merasa lebih buruk.
Gambar 4.14 Kepuasan pelanggan quadrant analysis Dari gambar diatas, dilihat bahwa faktor layanan di Quadrant A, factor produk diQuadrant C, factor proses di Quadrant D.
4.5.4
Analisa Hipotesa Karena semua faktor yang ada valid dan reliable, maka analisis hipotesis dapat membuat beberapa kesimpulan untuk penelitian ini.
97
analisis regresi akan digunakan untuk menentukan model hubungan antara: 4.5.4.1 Hipotesa I Hipotesa pertama adalah untuk mengetes hubungan antara keamanan,
system
reliability,
penggunaan, content quality
operasional,
kemudahan
dari sistem dengan kinerja
karyawan. Hipotesanya adalah : a. Ho : tidak ada hubungan yang significant antara keamanan, system reliability, operasional, kemudahan penggunaan, content quality dari sistem dengan kinerja karyawan. b. H1 : terdapat hubungan yang significant antara keamanan, system reliability, operasional, kemudahan penggunaan, content quality dari sistem dengan kinerja karyawan. Statistical hypothesis : Ho : βi = 0 where I = 11,12,13,14,...15 H1 : minimal satu βi ≠ 0 dimana I = 11,12,13,14,...15 Hasil dari pemrosesan data menggunakan analisa multiple regression dari kinerja karyawan
dalam keamanan,
system
reliability, operasional, kemudahan penggunaan, content quality dari sistem dengan menggunakan SPSS.
98
Variables Entered/Removed
Model 1
Variables
Variables
Entered
Removed
Y15, Y12, Y14,
Method . Enter
a
Y11, Y13
a. All requested variables entered.
Model Summary
Model
R
R Square
.172a
1
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.030
.043
.22223
a. Predictors: (Constant), Y15, Y12, Y14, Y11, Y13
Model Summary
Model
R
R Square
.111a
1
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.012
-.002
.21779
a. Predictors: (Constant), X11 ANOVAb Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
.101
5
.020
Residual
3.309
67
.049
Total
3.410
72
a. Predictors: (Constant), Y15, Y12, Y14, Y11, Y13
F
Sig. .408
.841a
99
ANOVAb Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
.101
5
.020
Residual
3.309
67
.049
Total
3.410
72
F
Sig. .841a
.408
a. Predictors: (Constant), Y15, Y12, Y14, Y11, Y13 b. Dependent Variable: Y2
Y11 : Reability Y12 : Responsiveness Y13 : Assurance Y14 : User Interface Y15 : Tangible
Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
(Constant)
3.502
.742
Y11
-.073
.117
Y12
.036
Y13
Coefficients Beta
t
Sig.
4.721
.000
-.078
-.623
.535
.052
.087
.695
.489
.033
.052
.078
.622
.536
Y14
.045
.068
.080
.661
.511
Y15
.002
.044
.005
.038
.970
b.
Dependent Variable: Y2
Table 4.37 Multiple regression hipotesa I
100
Hasil analisa : 1. Coefficients -
Jika significant lebih besar dari 0.05, maka Ho diterima
-
Jika significant lebih kecil dari 0.05, maka Ho tidak diterima. Bisa dilihat dari table diatas, bahwa nilai didalam
significance level kolom lebih besar dari 0.05 maka Ho adalah diterima, significant
artinya tidak ada hubungan yang
antara
keamanan,
system
reliability,
operasional, kemudahan penggunaan, content quality dari sistem dengan kinerja karyawan. 2. Model summary -
Nilai R adalah .101 , dimana menggambarkan adanya hubungan yang tidak begitu kuat antara independent varable (kualitas sistem) terhadap dependent variable (kinerja karyawan)
-
R,
mempunayi nilai.101
atau 10,1 %, hal ini
mempunyai arti bahwa masih banyak faktor-faktor lain yang mempengaruhi kinerja karyawan, kualitas system yang mendukung pekerjaa karyawan tidak banyak mempengaruhi kinerja karyawan tersebut.
101
Dari hipotesa pertama, merupakan analisa apakah semua variable system quality berpengaruh siqnificant terhadap kinerja karyawan, hal ini akan dilihat apakah ada
pengaruh masing-
masing variable system quality terhadap kinerja karyawan. a. Reability Hasil dari pemrosesan data menggunakan analisa multiple regression dari kinerja karyawan
dalam system
reliability, dari sistem dengan menggunakan SPSS. Variables Entered/Removedb Variables
Variables
Entered
Removed
Model 1
Y11a
Method . Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: X2
Model Summary
Model
R
R Square
.111a
1
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.012
-.002
.21779
a. Predictors: (Constant), Y11 ANOVAb Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
.042
1
.042
Residual
3.368
71
.047
Total
3.410
72
a. Predictors: (Constant), Y11
F
Sig. .883
.351a
102
Model Summary
Model
R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square
.111a
1
Adjusted R
.012
-.002
.21779
b. Dependent Variable: Y2 Y11 : reability Y2 : kinerja karyawan
Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
(Constant)
4.104
.467
Y11
-.103
.110
Coefficients Beta
t
-.111
Sig. 8.789
.000
-.940
.351
a. Dependent Variable: Y2
Table 4.38 Multiple regression system reability hipotesa I Hasil analisa : 1. Coefficients -
Jika significant lebih besar dari 0.05, maka Ho diterima
-
Jika significant lebih kecil dari 0.05, maka Ho tidak diterima. Bisa dilihat dari table diatas, bahwa nilai
didalam significance level kolom lebih besar dari 0.05 maka Ho adalah diterima, artinya tidak ada hubungan
103
yang significant antara system reliability dari sistem dengan kinerja karyawan. 2. Model summary -
Nilai R adalah .111, dimana menggambarkan adanya hubungan yang tidak begitu kuat antara independent varable (kualitas sistem) terhadap dependent variable (kinerja karyawan)
-
R,
mempunayi nilai.111
atau 11,1 %, hal ini
mempunyai arti bahwa masih banyak faktor-faktor lain yang mempengaruhi kinerja karyawan, reability yang mendukung pekerjaa karyawan tidak banyak mempengaruhi kinerja karyawan tersebut. b. Responsiveness Hasil dari pemrosesan data menggunakan analisa multiple
regression
dari
kinerja
karyawan
responsiveness dari sistem dengan menggunakan SPSS. Variables Entered/Removedb Variables
Variables
Entered
Removed
Model 1
Y12a
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Y2
Method . Enter
dalam
104
Model Summary
Model
R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square
.083a
1
Adjusted R
.007
-.007
.21839
a. Predictors: (Constant), Y12 ANOVAb Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
.023
1
.023
Residual
3.386
71
.048
Total
3.410
72
F
Sig. .490
.486a
a. Predictors: (Constant), Y12
Y12 : responsiveness Y2 : kinerja karyawan Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) Y12
Std. Error 3.534
.190
.034
.049
Coefficients Beta
t
.083
Sig.
18.621
.000
.700
.486
a. Dependent Variable: X2
Table 4.39 Multiple regression responsiveness hipotesa I Hasil analisa : 1. Coefficients -
Jika significant lebih besar dari 0.05, maka Ho diterima
-
Jika significant lebih kecil dari 0.05, maka Ho tidak diterima.
105
Bisa dilihat dari table diatas, bahwa nilai didalam significance level kolom lebih besar dari 0.05 maka Ho adalah diterima, artinya tidak ada hubungan yang significant antara system responsiveness dari sistem dengan kinerja karyawan. 2. Model summary -
Nilai R adalah .083 , dimana menggambarkan adanya hubungan yang tidak begitu kuat antara independent varable (kualitas sistem) terhadap dependent variable (kinerja karyawan)
-
R,
mempunyai nilai.083
atau 8.3 %, hal ini
mempunyai arti bahwa masih banyak faktor-faktor lain
yang
mempengaruhi
kinerja
karyawan,
responsiveness yang mendukung pekerjaa karyawan tidak banyak mempengaruhi kinerja karyawan tersebut. c. Assurance Hasil dari pemrosesan data menggunakan analisa multiple regression dari kinerja karyawan dalam keamanan dari sistem dengan menggunakan SPSS.
106
Variables Entered/Removedb Variables
Variables
Entered
Removed
Model 1
Y13a
Method . Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Y2 Model Summary
Model
R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square
.084a
1
Adjusted R
.007
-.007
.21837
a. Predictors: (Constant), Y13
ANOVAb Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
.024
1
.024
Residual
3.386
71
.048
Total
3.410
72
F
Sig. .480a
.504
a. Predictors: (Constant), Y13 b. Dependent Variable: Y2 Y13 : assurance Y2 : kinerja karyawan Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) Y13
Std. Error 3.526
.199
.035
.049
Coefficients Beta
t
.084
Sig.
17.745
.000
.710
.480
a. Dependent Variable: Y2
Table 4.40 Multiple regression assurance hipotesa I
107
Hasil analisa : 1. Coefficients -
Jika significant lebih besar dari 0.05, maka Ho diterima
-
Jika significant lebih kecil dari 0.05, maka Ho tidak diterima. Bisa dilihat dari table diatas, bahwa nilai
didalam significance level kolom lebih besar dari 0.05 maka Ho adalah diterima, artinya tidak ada hubungan yang significant antara system assurance dari sistem dengan kinerja karyawan. 2. Model summary -
Nilai R adalah .084 , dimana menggambarkan adanya hubungan yang tidak begitu kuat antara independent varable (kualitas sistem) terhadap dependent variable (kinerja karyawan)
-
R,
mempunyai nilai .084
atau 8.4 %, hal ini
mempunyai arti bahwa masih banyak faktor-faktor lain
yang
mempengaruhi
kinerja
karyawan,
assurance yang mendukung pekerjaa karyawan tidak banyak mempengaruhi kinerja karyawan tersebut.
108
d. User interface Hasil dari pemrosesan data menggunakan analisa multiple regression dari kinerja karyawan dalam kemudahan penggunaan dari sistem dengan menggunakan SPSS. Variables Entered/Removedb Variables
Variables
Entered
Removed
Model 1
Y14a
Method . Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Y2
Model Summary
Model
R
R Square
.090a
1
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.008
-.006
.21826
a. Predictors: (Constant), Y14
ANOVAb Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
.028
1
.028
Residual
3.382
71
.048
Total
3.410
72
a. Predictors: (Constant), Y14 b. Dependent Variable: X2 Y14 : user interface Y2 : kinerja karyawan
F
Sig. .577
.450a
109
Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) Y14
Std. Error 3.447
.289
.050
.066
Coefficients Beta
t
.090
Sig.
11.914
.000
.760
.450
a. Dependent Variable: X2
Table 4.41 Multiple regression user interface hipotesa I Hasil analisa : 1. Coefficients -
Jika significant lebih besar dari 0.05, maka Ho diterima
-
Jika significant lebih kecil dari 0.05, maka Ho tidak diterima. Bisa dilihat dari table diatas, bahwa nilai
didalam significance level kolom lebih besar dari 0.05 maka Ho adalah diterima, artinya tidak ada hubungan yang significant antara system user interface
dari
sistem dengan kinerja karyawan. 2. Model summary -
Nilai R adalah .090, dimana menggambarkan adanya hubungan yang tidak begitu kuat antara independent varable (kualitas sistem) terhadap dependent variable (kinerja karyawan)
110
-
R,
mempunyai nilai.090
atau 9.0 %, hal ini
mempunyai arti bahwa masih banyak faktor-faktor lain yang mempengaruhi kinerja karyawan, user interface yang mendukung pekerjaa karyawan tidak banyak mempengaruhi kinerja karyawan tersebut. e. Tangible Hasil dari pemrosesan data menggunakan analisa multiple regression dari kinerja karyawan dalam tangible dari sistem dengan menggunakan SPSS. Variables Entered/Removedb Variables
Variables
Entered
Removed
Model 1
Y15a
Method . Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: X2
Model Summary
Model 1
R
R Square
.010a
a. Predictors: (Constant), Y15 Y15 : tangible Y2 : kinerja karyawan
.000
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate -.014
.21913
111
ANOVAb Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
.000
1
.000
Residual
3.409
71
.048
Total
3.410
72
F
Sig. .007
.932a
a. Predictors: (Constant), Y15 b. Dependent Variable: Y2
Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
(Constant)
3.681
.178
X15
-.004
.042
Coefficients Beta
t
-.010
Sig.
20.623
.000
-.086
.932
a. Dependent Variable: X2
Table 4.42 Multiple regression tangible hipotesa I Hasil analisa : 1. Coefficients -
Jika significant lebih besar dari 0.05, maka Ho diterima
-
Jika significant lebih kecil dari 0.05, maka Ho tidak diterima. Bisa dilihat dari table diatas, bahwa nilai
didalam significance level kolom lebih besar dari 0.05 maka Ho adalah diterima, artinya tidak ada hubungan
112
yang significant antara system tangible dari sistem dengan kinerja karyawan. 2. Model summary -
Nilai R adalah .010, dimana menggambarkan adanya hubungan yang tidak begitu kuat antara independent varable (kualitas sistem) terhadap dependent variable (kinerja karyawan)
-
R,
mempunyai nilai .010
atau 910 %, hal ini
mempunyai arti bahwa masih banyak faktor-faktor lain yang mempengaruhi kinerja karyawan, tangible yang mendukung pekerjaa karyawan tidak banyak mempengaruhi kinerja karyawan tersebut. Dari Hipotesa I dapat kita simpulkan bahwa tidak ada hubungan yang significant antara sistem dengan kinerja karyawan. Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
kualitas
sistem
seperti
performa, informasi, user interface untuk dianalisa menjadi lebih baik sesuai dengan kebutuhan sehingga sistem ini lebih efektif. Kinerja Karyawan tidak hanya dipengaruhi oleh sistem yang mendukung pekerjaannya yang bersifat faktor eksternal. Masih banyak faktor internal dan eksternal karyawan yang mempengaruhi kinerja nya. Faktor internal seperti keinginan untuk maju,
hal yang melekat pada diri, kepuasan, skill,
113
knowledge dll. Sedangkan faktor eksternal seperti gaji, media kerja, proses bisnis, birokrasi, hubungan dengan hal-hal yang terkait. Oleh karena banyak hal yang mempengaruhi kinerja karyawan, tidak hanya sistem yang mempengaruhi kinerja karyawan, untuk meningkatkan kinerja karyawan yang baik dan ideal diharapkan untuk memperhatikan faktor-faktor lain yang mempengaruhi kinerja karyawan.
4.5.4.2 Hipotesa II Hipotesa kedua adalah untuk mengetes hubungan antara quality, quantity, timelenes, need for supervisor, impact dari kinerja karyawan dengan kepuasan pelanggan. Hipotesanya adalah : a. Ho: tidak ada hubungan yang significant antara quality, quantity, timelenes, need for supervisor, impact dari kinerja karyawan dengan kepuasan pelanggan. b. H1 : terdapat hubungan yang significant antara quality, quantity, timelenes, need for supervisor, impact dari kinerja karyawan dengan pelanggan Statistical hypothesis : Ho : βi = 0 where I = 21,22,23,24 H1 : minimal satu βi ≠ 0 dimana I = 21,22,23,24
114
Hasil dari pemrosesan data menggunakan analisa multiple regression dari kepuasan pelanggan dalam quality, quantity, timelenes, need for supervisor, impact dari sistem dengan menggunakan SPSS.
Variables Entered/Removed Variables
Variables
Entered
Removed
Model 1
Y21, Y22, Y23,
Method . Enter
a
Y24
a. All requested variables entered.
Model Summary
Model
R
R Square
.228a
1
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.052
-.004
.27292
a
a. Predictors: (Constant), Y21, Y22, Y23, Y24
ANOVAb Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
.278
4
.069
Residual
5.065
68
.074
Total
5.343
72
a. Predictors: (Constant), Y21, Y22, Y23, Y24 b. Dependent Variable: Z2 Y21 :Timeliness Y22 : Need for supervisor Y23 : Quality and quantity Y24 :Iimpact
F
Sig. .933
a
.450
115
Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
(Constant)
4.254
.550
Y21
-.012
.077
Y22
.003
Y23 Y24
Coefficients Beta
t
Sig.
7.739
.000
-.019
-.153
.879
.062
.006
.050
.960
-.145
.082
-.213
-1.770
.081
-.041
.057
-.087
-.712
.479
a. Dependent Variable: Z2
Table 4.43 Multiple regression hipotesa II Hasil analisa : 1. Coefficients -
Jika significant lebih besar dari 0.05, maka Ho diterima
-
Jika significant lebih kecil dari 0.05, maka Ho tidak diterima. Bisa dilihat dari table diatas, bahwa nilai
didalam significance level kolom lebih besar dari 0.05 maka H adalah diterima, artinya tidak ada hubungan yang significant antara quality, quantity, timelenes, need for supervisor, impact dari kinerja karyawan dengan kepuasan pelanggan.
116
2. Model summary -
Nilai R adalah .228, dimana menggambarkan adanya hubungan yang tidak begitu kuat antara independent varable (kinerja karyawan) terhadap dependent variable (kepuasan pelanggan)
-
R,
mempunyai nilai.228
atau 22,8 %, hal ini
mempunyai arti bahwa masih banyak faktor-faktor lain yang mempengaruhi kepuasan pelanggan. Dari hipotesa kedua, merupakan analisa apakah semua variable kinerja karyawan berpengaruh siqnificant terhadap kepuasan pelanggan, hal ini akan dilihat apakah ada pengaruh masing-masing
variable
system
quality
terhadap
kinerja
karyawan. a. Timeliness Hasil dari pemrosesan data menggunakan analisa multiple regression dari kepuasan pelanggan dalam timeliness dari sistem dengan menggunakan SPSS.
Variables Entered/Removedb Variables
Variables
Entered
Removed
Model 1
Y21a
a. All requested variables entered.
Method . Enter
117
Variables Entered/Removedb Variables
Variables
Entered
Removed
Model 1
Method
Y21a
. Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Z
Model Summary
Model
R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square
.056a
1
Adjusted R
.003
-.011
.27389
a. Predictors: (Constant), Y21
ANOVAb Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
.017
1
.017
Residual
5.326
71
.075
Total
5.343
72
F
Sig. .223
.639a
a. Predictors: (Constant), Y21 b. Dependent Variable: Z Y21 : Timeliness Z : kepuasan pelanggan
Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
(Constant)
3.683
.280
Y21
-.036
.076
Coefficients Beta
t
-.056
Sig.
13.155
.000
-.472
.639
118
Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B
Coefficients
Std. Error
(Constant)
3.683
.280
Y21
-.036
.076
b.
Beta
t
-.056
Sig.
13.155
.000
-.472
.639
Dependent Variable: Z
Table 4.44 Multiple regression timeliness hipotesa II
Hasil analisa : 1. Coefficients -
Jika significant lebih besar dari 0.05, maka Ho diterima
-
Jika significant lebih kecil dari 0.05, maka Ho tidak diterima. Bisa dilihat dari table diatas, bahwa nilai
didalam significance level kolom lebih besar dari 0.05 maka H adalah diterima, artinya tidak ada hubungan yang significant antara timelenes dari kinerja karyawan dengan kepuasan pelanggan. 2. Model summary -
Nilai R adalah .056 , dimana menggambarkan adanya hubungan yang tidak begitu kuat antara independent
varable
(timeliness
dari
kinerja
119
karyawan) terhadap dependent variable (kepuasan pelanggan) -
R,
mempunyai nilai .056
atau 5,8 %, hal ini
mempunyai arti bahwa masih banyak faktor-faktor lain yang mempengaruhi kepuasan pelanggan. b. Need for supervisor Hasil dari pemrosesan data menggunakan analisa multiple regression dari kepuasan pelanggan dalam need for supervisor dari sistem dengan menggunakan SPSS. Variables Entered/Removedb Variables
Variables
Entered
Removed
Model 1
Y22a
Method . Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Z
Model Summary
Model 1
R
R Square
.043a
a. Predictors: (Constant), Y22
.002
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate -.012
.27406
120
ANOVAb Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
.010
1
.010
Residual
5.333
71
.075
Total
5.343
72
F
Sig. .133
.717a
a. Predictors: (Constant), Y22 b. Dependent Variable: Z2 Y22 : Need for supervisor Z2 : kepuasan pelanggan a
Coefficients
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) Y22
a.
Std. Error 3.471
.225
.022
.060
Coefficients Beta
t
.043
Sig.
15.445
.000
.364
.717
Dependent Variable: Z
Table 4.45 Multiple regression need for supervisor hipotesa II
Hasil analisa : 1. Coefficients -
Jika significant lebih besar dari 0.05, maka Ho diterima
-
Jika significant lebih kecil dari 0.05, maka Ho tidak diterima. Bisa dilihat dari table diatas, bahwa nilai
didalam significance level kolom lebih besar dari 0.05 maka H adalah diterima, artinya tidak ada hubungan
121
yang significant antara need for supervisor dari kinerja karyawan dengan kepuasan pelanggan. 2. Model summary -
Nilai R adalah .043, dimana menggambarkan adanya hubungan yang tidak begitu kuat antara independent
varable
(timeliness
dari
kinerja
karyawan) terhadap dependent variable (kepuasan pelanggan) -
R,
mempunyai nilai .043
atau 4,3 %, hal ini
mempunyai arti bahwa masih banyak faktor-faktor lain yang mempengaruhi kepuasan pelanggan. c. Quality & Quantity Hasil dari pemrosesan data menggunakan analisa multiple regression dari kepuasan pelanggan dalam quality & quantity dari sistem dengan menggunakan SPSS. Variables Entered/Removedb Variables
Variables
Entered
Removed
Model 1
Y23a
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Z
Method . Enter
122
Model Summary
Model
R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square
.209a
1
Adjusted R
.044
.030
.26825
a. Predictors: (Constant), Y23
ANOVAb Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
.234
1
.234
Residual
5.109
71
.072
Total
5.343
72
F
Sig.
3.250
.076a
a. Predictors: (Constant), Y23 b. Dependent Variable: Z Y23 : Quality and quantity Z : Kepuasan pelanggan
Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
a.
B
Std. Error
(Constant)
4.063
.285
Y23
-.143
.079
Coefficients Beta
t
-.209
Sig.
14.245
.000
-1.803
.076
Dependent Variable: Z
Table 4.46 Multiple regression quality & quantity hipotesa II Hasil analisa : 1. Coefficients -
Jika significant lebih besar dari 0.05, maka Ho diterima
123
-
Jika significant lebih kecil dari 0.05, maka Ho tidak diterima. Bisa dilihat dari table diatas, bahwa nilai
didalam significance level kolom lebih besar dari 0.05 maka H adalah diterima, artinya tidak ada hubungan yang significant antara quality dan quantity dari kinerja karyawan dengan kepuasan pelanggan. 2. Model summary -
Nilai R adalah .209, dimana menggambarkan adanya hubungan yang tidak begitu kuat antara independent varable (quality & quantity dari kinerja karyawan) terhadap dependent variable (kepuasan pelanggan)
-
R,
mempunyai nilai .209
atau 20,9 %, hal ini
mempunyai arti bahwa masih banyak faktor-faktor lain yang mempengaruhi kepuasan pelanggan. d. Impact Hasil dari pemrosesan data menggunakan analisa multiple regression dari kepuasan pelanggan dalam impact dari sistem dengan menggunakan SPSS.
124
Variables Entered/Removedb Variables
Variables
Entered
Removed
Model 1
Method
Y24a
. Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Z
Model Summary
Model
R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square
.071a
1
Adjusted R
.005
-.009
.27363
a. Predictors: (Constant), Y24
ANOVAb Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
.027
1
.027
Residual
5.316
71
.075
Total
5.343
72
F
Sig. .358
.551a
a. Predictors: (Constant), Y24 b. Dependent Variable: Z Y24 : impact Z : kepuasan pelanggan
Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
(Constant)
3.674
.207
Y24
-.033
.055
Coefficients Beta
t
Sig.
17.735
.000
-.598
.551
-.071
a. Dependent Variable: Z
Table 4.47 Multiple regression impact hipotesa II
125
Hasil analisa : 3. Coefficients -
Jika significant lebih besar dari 0.05, maka Ho diterima
-
Jika significant lebih kecil dari 0.05, maka Ho tidak diterima. Bisa dilihat dari table diatas, bahwa nilai
didalam significance level kolom lebih besar dari 0.05 maka H adalah diterima, artinya tidak ada hubungan yang significant antara impact dari kinerja karyawan dengan kepuasan pelanggan.
4. Model summary -
Nilai R adalah .071 , dimana menggambarkan adanya hubungan yang tidak begitu kuat antara independent varable (impact dari kinerja karyawan) terhadap dependent variable (kepuasan pelanggan)
-
R,
mempunyai nilai.071
atau 7,1 %, hal ini
mempunyai arti bahwa masih banyak faktor-faktor lain yang mempengaruhi kepuasan pelanggan.
126
Dari regresi setiap variable pengaruh yang paling besar terhadap kepuasan pelanggan merupakan quality dan quantity dari kinerja karyawan tersebut. Dari Hipotesa II dapat kita simpulkan bahwa tidak ada hubungan yang significant kinerja karyawan dengan kepuasan pelanggan. Kepuasaan pelanggan tidak hanya dipengaruhi oleh kinerja karyawan front liner (Agent). Masih banyak faktor yang mempengaruhi, antara lain : kualitas produk, harga, dan faktorfaktor lain dari pihak perusahaan (penyedia produk atau jasa) ataupun dari konsumen. Untuk meningkatkan kinerja karyawan yang baik ideal diharapkan untuk memperhatikan faktor-faktor lain yang mempengaruhi kepuasan pelanggan.
4.6 Analisa Subscriber Profile Subscriber Management dengan program Subscriber Loyalty, yang merupakan pengeloaan pelanggan Indovisio yang mempunyai Flag Subs Active, data sample untuk mengetahui loyalitas pelangga yang diukur dengan subscriber profile pelanggan dengan parameter yang telah ditentukan. Kita akan membandingkan loyalitas pelanggan tersebut berdasarkan grade, sebelum menggunakan dan setelah menggunakan System agent dalam rentang waktu tertentu.
127
Berikut ini adalah grade subscriber profile yang mempunyai flag Subs Active yang berada rentang tertentu. Grade A B C D E 1 Maret 685 62953 148959 399282 167820 2 April 688 62987 149265 409814 156945 3 Mei 703 63453 146829 431718 136996 4 Juni 688 60946 155591 433285 129189 5 Juli 711 62245 145672 425771 145290 Table 4.48 Grade Subscriber profile setelah menggunakan System agent No
Bulan
Grade A B C D E 1 Maret 713 62997 139965 419869 156945 2 April 702 61308 121527 427086 169884 3 Mei 723 61387 128765 432718 156896 4 Juni 707 60986 119922 448885 149989 5 Juli 734 63265 145672 435671 135147 Table 4.49 Grade Subscriber profile setelah menggunakan System agent No
Bulan
Gambar 4.15 Grafik subscriber profile grade A
128
Dapat dilihat digrafik diatas bahwa, secara pegerakan naik turun untuk pelanggan dengan profile A pada tahun 2009 dengan 2010 tidak jauh berbeda, hanya berbeda sedikit dari segi jumlah lebih baik ditahun 2010.
Gambar 4.16 Grafik subscriber profile grade B Dapat dilihat digrafik diatas bahwa, secara pegerakan naik turun untuk pelanggan dengan profile B pada tahun 2009 cenderung stabil walau mengalami perunan sedangkan dengan 2010 pada awalnya mengalami penurunan, baru kemudian mengalami kenaikan. Kenaikan ini bisa dari beberapa faktor antara lain : promo, layanan dll.
129
Gambar 4.17 Grafik subscriber profile grade C Dapat dilihat digrafik diatas bahwa, secara pegerakan naik turun untuk pelanggan dengan profile C pada tahun 2009 dengan 2010 tidak jauh berbeda, hanya berbeda sedikit dari segi jumlah lebih baik diakhir ditahun 2010.
Gambar 4.18 Grafik subscriber profile grade D
130
Dapat dilihat digrafik diatas bahwa, secara pegerakan naik turun untuk pelanggan dengan profile D pada tahun 2009 dengan 2010 tidak jauh berbeda, hanya berbeda sedikit dari segi jumlah lebih baik ditahun 2010.
Gambar 4.19 Grafik subscriber profile grade E Dapat dilihat digrafik diatas bahwa, secara pegerakan naik turun untuk pelanggan dengan profile E pada tahun 2009 dengan 2010 tidak jauh berbeda, hanya berbeda sedikit dari segi jumlah lebih banyak ditahun 2010, tetapi pada akhir mengalami penurunan. Grade E merupakan pelanggan dengan grade paling rendah, sehingga semakin sedih jumlah pelanggan didalam grade tersebut akan semakin baik.