BAB 3 OBJEK DAN DESIGN PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat Pada tahun 1995, permintaan ekspor pakaian jadi (garment) khususnya kemeja ke negara timur tengah semakin bertambah dan keadaan perekonomian di Indonesia saat itu semakin membaik. Peluang inilah yang akhirnya dimanfaatkan untuk mendirikan pabrik. PT. Haneka Putra Perdana didirikan pada tanggal 15 Januari 1995 oleh Bapak Ir. Yunus Fuinardy dan Bapak Bong Hamdani, dengan akte pendirian No.134 yang dibuat pada tanggal 23 Agustus 1994 dihadapan notaris Winato Wiryomartani, SH. Perusahaan ini berlokasi di Jl. Cendrawasih V No.9, Cengkareng dan dibangun diatas tanah seluas 900 meter persegi. Perusahaan ini telah mendapatkan izin tetap usaha industri berdasarkan
Surat
Keputusan
Menteri
Perindustrian
No.
0761/PRIND/IK/0364/A/95. Pada mulanya, PT. Haneka Putra Perdana mempekerjakan 25 orang karyawan dengan tiga macam sistem pengupahan, yaitu sistem upah harian, bulanan, dan borongan. Upah borongan dimaksudkan bahwa dalam satu karyawan di targetkan membuat beberapa baju dan upah yang dibayar berdasarkan jumlah baju yang dibuat dikali dengan harga baju perpotong. Perusahaan memiliki 150 buah mesin untuk melakukan proses produksi. Dengan jumlah mesin yang banyak perusahaan melakukan proses pembuatan baju dengan meminjamkan mesin produksi ke beberapa home industry ke berbagai tempat untuk melakukan penjahitan baju. Sekitar tahun 1997, PT. Haneka Putra Perdana menambah karyawannya hingga mencapai 125 orang karyawan. Tahun 1997, PT. Haneka Putra Perdana yang pada awalnya didirikan oleh Bapak Ir. Yunus Fuinardy dan Bapak Bong Hamdani, menjadi milik Bapak Yunus seutuhnya dikarenakan Bapak Bong Hamdani mengundurkan diri karena kesibukan kegiatan usaha lainnya. Pada tahun 2007, Bapak Budi Shumarga Tjhin bergabung dengan PT. Haneka Putra Perdana untuk menggantikan posisi Bapak Bong Hamdani sebagai Komisaris. Pada tahun 1998, ketika keadaan ekonomi Indonesia tidak stabil karena mengalami krisis, PT. Haneka Putra Perdana mengirimkan sebagian besar 41
42 mesin-mesin produksinya ke luar pabrik untuk dipinjamkan tanpa biaya ke home industry, dengan ketentuan mengerjakan pesanan dari pabrik PT. Haneka Putra Perdana. Saat ini, hanya 50 buah mesin yang tetap berada di pabrik, dan perusahaan mempekerjakan ±72 orang. PT. Haneka Putra Perdana memasarkan hasil produksinya berfokus pada perdagangan didalam negeri saja. Semakin ketatnya persaingan pasar didalam dan diluar negeri terutama negara China, pada tahun 2000 PT.Haneka Putra Perdana memperluas pemasaran produknya ke beberapa kota. Pada tahun 2001, PT. Haneka Putra Perdana semakin meningkatkan wilayah pemasaran hasil produksinya. Beberapa kota yang menjadi sasaran pemasaran hasil produksi PT. Haneka Putra Perdana meliputi kota Jakarta, Surabaya, Bandung, Palembang, Medan, Pontianak, dan Ujung Pandang. Sebelumnya PT. Haneka Putra Perdana hanya berfokus dalam pembuatan kemeja Galvano dan Dankanmen untuk pria, dan produk sampingan ialah wanita dan anak-anak. Seiring berjalannya waktu PT. Haneka Putra Perdana mengembangkan usahanya dengan membuka satu divisi textil yang bergerak dalam penjualan kain dengan memberikan merek pada textil tersebut yaitu Galmintex. Untuk tujuan jangka panjangnya, PT. Haneka Putra Perdana selalu berusaha untuk meningkatkan mutu dari produk yang dihasilkannya sehingga berorientasi mutunya untuk kelas menengah ke atas.
3.1.2 Visi dan Misi 3.1.2.1 Visi Visi PT. Haneka Putra Perdana adalah untuk menjadi salah satu perusahaan yang mendukung pemasaran dengan produk yang berkualitas dalam bidang produksi pakaian kemeja.
3.1.2.2 Misi Misi PT. Haneka Putra Perdana adalah 1. Menjadi pimpinan dalam industri pakaian dengan mengutamakan kualitas dan mutu yang baik 2. Memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan, baik dalam hal mutu atau kualitas produk maupun sikap dan tampilan pelayanan
43 3. Menjadi perusahaan yang memperlakukan pekerja sebagai mitra dalam bekerjasama meningkatkan pelayanan dan kepuasan pelanggan.
3.1.3 Bidang usaha PT. Haneka Putra Perdana merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi pakaian jadi berupa kemeja pria yang bermerek Galvano dan Dankanmen yang berlokasi di Cengkareng. Selain memproduksi pakaian jadi, kemeja pria merupakan fokus produksi utama perusahaan. Disamping kemeja pria, PT. Haneka Putra Perdana juga memproduksi kemeja wanita dan pakaian anak-anak akan tetapi tidak sebanyak memproduksi kemeja pria. Selain memproduksi pakaian jadi, PT. Haneka Putra Perdana juga menjual tekstil.
3.1.4 Produk-produk PT. Haneka Putra Perdana merupakan salah satu perusahaan dagang yang menyediakan produk-produk yang dihasilkan untuk dipasarkan kebeberapa wilayah. Produk yang dipasarkan meliputi : 1. PT. Haneka Putra Perdana lebih fokus dalam memproduksi kemeja pria yang menjadi produk utama perusahaan 2. Kemeja wanita menjadi produksi sampingan perusahaan 3. Kemeja anak-anak menjadi produksi sampingan perusahaan 4. Penjualan textil atau kain
3.1.5 Struktur Organisasi Dalam setiap perusahaan diperlukan struktur organisasi agar dapat menjalankan bisnisnya dengan optimal secara efektif dan efisien.Struktur organisasi merupakan suatu susunan yang meliputi bermacam-macam fungsi yang dijalankan bersama-sama. Setiap perusahaan memiliki struktur organisasi yang berbeda sesuai dengan sifat perusahaan, besarnya perusahaan, dan kegiatan yang dilakukan perusahaan. Melalui struktur organisasi ini, diharapkan tugas dan tanggung jawab dapat digolongkan dan dikoordinasikan dengan baik dan terarah, serta hasil operasional perusahaan dapat dikendalikan. PT. Haneka Putra Perdana merupakan perusahaan dalam bentuk organisasi yang sederhana, karena sebagian besar keputusan masih berada di tangan pimpinan perusahaan yang juga sebagai pemilik perusahaan.
44 Berikut ini merupakan struktur organisasi PT. Haneka Putra Perdana dalam bentuk bagan:
RUPS Dewan Komisaris Direktur
Manager Keuangan
Manager Pemasaran
Manager Produksi
Manager Pembelian
Manager Personalia
Manager Security
Bagian Pemotongan Bagian Penjahitan Bagian Penyelesaian Bagian Pengepakan Bagian Ekspedisi dan pengiriman Sumber: Struktur Organisasi PT. Haneka Putra Perdana Gambar 3.1 Bagan Struktur Organisasi
Tugas Manajer Produksi Tugas dari manajer produksi di PT Haneka Putra Perdana yaitu: 1. Bertanggung jawab atas kelancaran jalannya proses produksi agar dapat memenuhi permintaan sesuai dengan pemesanan dari pelanggan 2. Memimpin dan mengkooridnasi kegiatan proses produksi sesuai dengan kebijaksanaan dan prosedur yang telah ditetapkan
45 3. Mengadakan pemeriksaan atau pengawasan administrasi dan hasil produksi 4. Membuat laporan secara periodik untuk dilaporkan kepada Direktur mengenai kapasitas produksi perusahaan 5. Merencanakan bahan baku dan tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai dengan perencanaan produksi yang telah dibuat
Manajer produksi membawahi beberapa bagian yaitu: a. Bagian pemotongan Tugasnya : membuat gambaran pola dan marker yang sesuai dengan model yang diinginkan, mengkoordinir kegiatan pemotongan kain, mengawasi apakah pemotongan yang dilakukan sesuai dengan pola dan bahan-bahan yang ditentukan b. Bagian penjahitan Tugasnya: mengkoordinir kegiatan penjahitan sesuai dengan rencana produksi yang telah ditetapkan, melakukan pembagian tugas penjahitan menurut masing-masing bagian. c. Bagian Gudang Perlengkapan Tugasnya: mengawasi persediaan bahan pembantu yang ada di gudang, menerima barang dari pembelian bahan pembantu, memberikan bahan pembantu ke bagian penjahitan, menjaga kelengkapan bahan pembantu yang ada dan yang diberikan ke bagian penjahitan. d. Bagian penyelesaian Tugasnya : Bertanggung jawab terhadap semua pelaksanaan kegiatan pemasangan
kancing,
pembuangan
benang,
penyetrikaan
serta
pemasangan label merek.
3.2 Design Penelitian 3.2.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Data Kualitatif, yaitu semua kumpulan data non-angka yang sifatnya deskriptif, antara lain : gambaran umum perusahaan, misi, visi, dan strategi perusahaan.
46 2. Data kuantitatif, yaitu data yang berupa angka-angka, antara lain : laporan laba/rugi, neraca, data jumlah karyawan, dan data produksi.
3.2.2 Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung dari obyeknya. Data primer dapat berupa opini subyek secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda, kejadian atau kegiatan dan hasil-hasil pengujian.
Penelitian
dengan
menggunakan
data
primer
dapat
mengumpulkan data sesuai dengan yang diinginkan. Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian. Data primer dapat berupa opini subjek (orang) secara individu atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan dan hasil pengujian. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara dengan pimpinan serta opini subyek yang langsung diperoleh dari responden baik karyawan PT. Haneka Putra Perdana maupun konsumennya.
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi dalam bentuk publikasi. Data sekunder pada umumnya berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip yang dipublikasikan. Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh berupa laporan – laporan dan informasi lain yang bersumber dari literatur dan informasi lain yang berhubungan dengan penelitian ini seperti laporan keuangan yaitu neraca dan laba rugi, dokumen-dokumen penting dan lainlain.
3.2.3 Penentuan Jumlah Data Penentuan jumlah data dari penelitian ini adalah laporan keuangan berupa analisis rasio perusahaan, laporan mengenai tingkat kenaikan jumlah pelanggan,
serta
laporan
kinerja
perusahaan
mengenai
perusahaan PT. Haneka Putra Perdana dari tahun ke tahun.
perkembangan
47 3.2.4 Metode Pengumpulan Data Beberapa metode pengumpulan data yang digunakan penulis untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan dalam penelitian antara lain: 1. Daftar pertanyaan (Kuesioner), dilakukan dengan cara pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan atau pernyataan kepada responden dengan harapan memberikan respon dari daftar pertanyaan tersebut. Penggunaan teknik ini sangat membantu penulisan untuk mengetahui dan mengukur pendapat atau opini responden (pelanggan dan karyawan) 2. Pengamatan (Observasi), pengamatan dilakukan secara langsung dilapangan dengan melihat proses produksi yang dilakukan untuk memberikan keyakinan atas kebenaran informasi yang diberikan oleh perusahaan yang diwawancara. 3. Wawancara, pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan Tanya jawab langsung dengan pihak yang berkompeten sehingga dapat diperoleh informasi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, wawancara dengan pemilik perusahaan untuk memperoleh informasi mengenai sejarah perusahaan, visi dan misi, struktur organisasi, proses produksi. Dengan bagian personalia untuk memperoleh data karyawan, dan bagian keuangan untuk memperoleh informasi keuangan PT Haneka Putra Perdana. 4. Penelitiaan keperpustakaan (Library Research), yaitu dengan mempelajari Literatur dan tulisan-tulisan yang berhubungan dengan objek penelitiaan yang dipilih, dimaksudkan untuk memperoleh landasan teori yang akan digunakan dalam membahas masalah yang diteliti. Berdasarkan metode penelitian yang digunakan, sumber data yang digunakan adalah data internal dan eksternal. Data internal diperoleh dati PT haneka Putra Perdana berupa sejarah berdirinya perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi, uraian tugas dan kegiatan usaha perusahaan, dan kuesioner pegawai yang merupakan data primer. Data sekundernya berupa laporan laba rugi, neraca dan laporan produksi. Data eksternal diperoleh dari sumber diluar PT Haneka Putra Perdana dengan wawancara secara langsung kepada pelanggan tunggal.
48 3.2.5 Metode Pengambilan Sampel Pengambilan sampel dilakukan untuk pengisian kuesioner mengenai kepuasan, motivasi, dan kapabilitas karyawan dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode Nonprobability sampling. Hal ini dimaksudkan agar semua karyawan memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Setelah menentukan jumlah sampel yang akan diteliti, langkah selanjutnya adalah menyebarkan kuesioner.
3.2.6 Metode Pengolahan Data Dari data yang telah terkumpul maka dilakukan pengolahan data. Hasil dari pengolahan data ini akan dievaluasi untuk mengetahui penilaian perusahaan selama ini dengan metode tradisional dan membandingkan dengan pengukuran kinerja dengan Balanced Scorecard. Penulis menggunakan pendekatan analisa kuantitatif dan analisa Kualitatif. Data Kuantitatif dengan menganalisis datadata yang dapat dinyatakan dalam bentuk angka seperti laporan keuangan, data produksi, daftar pekerja. Sedangkan data kualitatif dengan menganalisis data yang berbentuk deskriptif atau kalimat seperti menganalisis hasil wawancara dengan pihak yang terkait. Cara yang digunakan dalam mengelola data yang diperoleh dengan analisa kinerja perusahaan dengan menggunakan metode tradisional sederhana yaitu dengan menganalis laporan keuangan seperti laporan laba rugi dan neraca periode 2011, 2012, dan 2013, serta menghitung pertumbuhan pendapatan. Kemudian mengukur keempat perspektif Balanced Scorecard, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. • Perspektif keuangan diukur dengan menganalisis rasio keuangan periode 2011, 2012, 2013 dengan menggunakan rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio solvabilitas • Perspektif pelanggan dapat diukur dengan customer core measurement melalui wawancara secara langsung untuk mengetahui kepuasan pelanggan • Perspektif proses bisnis internal dapat diukur dengan proses inovasi melalui wawancara dan pengamatan langsung, kemudian proses operasionalnya dengan analisis output produksi, tingkat kerusakan produk, serta
49 produktivitas perusahaan dengan membandingkan pendapatan dengan biaya usaha yang telah dikeluarkan dan proses layanan purna jual • Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dengan mengukur kapabilitas pekerja dengan tolak ukur tingkat kepuasan pekerja melalui kuesioner, tingkat retensi atau perputaran pekerja, dan tingkat produktivitas kerja. Untuk mengukur jawaban pekerja ke dalam tingkat kepuasan, maka digunakan nilai rata-rata, yaitu nilai rata-rata terkecil dan nilai rata rata terbesar. Dari kedua nilai rata-rata tersebut dapat dicari besarnya jarak dari nilai-nilai untuk menentukan tingkat kepuasan pekerja. Jarak Nilai Rata-Rata=
Nilai rata-rata terbesar – nilai rata-rata terkecil banyaknya kelas (berdasarkan criteria jawaban)
Kemudian melakukan penelitian menggunakan kuesioner, maka langkah selanjutnya peneliti melakukan pengolahaan dan analisis data dengan skala interval (likert) dengan tujuan untuk mengurutkan objek berdasarkan suatu atribut yang memberikan informasi tentang interval antara satu objek dengan objek lainnya adalah sama. Berikut ini tampilan tabel skala interval (likert) yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :
Tabel 3.1 Interval Interval
Keterangan
1 – 1,9
Sangat Tidak Setuju
2 – 2,9
Tidak Setuju
3 – 3,9
Cukup Setuju
4 – 4,9
Setuju
5
Sangat Setuju
Sumber: Interval Skala Likert
Dari data yang telah dianalisis atau diolah maka dapat dijadikan sebagai dasar untuk menarik kesimpulan dan dapat memberikan saran-saran perbaikan yang dapat diterapkan PT Haneka Putra Perdana untuk menghasilkan kinerja yang lebih baik dimasa yang akan datang.
50 3.2.7 Metode Penyajian Data Berdasarkan penelitian penilaian kinerja berbasis balanced scorecard dengan keempat perspektif yang telah disebutkan sebelumnya, hasil penelitian yang telah diolah tersebut akan disajikan secara acak dalam bentuk table dan grafik. Dengan begitu akan memberikan kemudahan dalam membaca dan memahami hasil penelitian.
3.2.8 Metode Analisis Data Setelah melakukan penyebaran kuesioner, dokumentasi, dan wawancara secara langsung ke perusahaan, penulis menganalisis dan mengukur data menggunakan: Balanced Scorecard sebagai alat ukur utama yang sesuai keempat perspektif tersebut. Cara pengukuran dalam Balanced Scorecard adalah mengukur secara seimbang antara perspektif yang satu dengan perspektif yang lainnya dengan tolok ukur masing-masing perspektif. Menurut Mulyadi (2001), kriteria keseimbangan digunakan untuk mengukur sampai sejauh mana sasaran strategik kita capai seimbang di semua perspektif.
3.2.9 Operasional Variabel Table 3.2 Operasional Variabel Variabel Perspektif Keuangan
Perspektif Pelanggan
Indikator
Tipe Data
•
Rasio Likuiditas
Primer
•
Rasio Solvabilitas
Primer
•
Rasio Profitabilitas
Primer
•
Pangsa pasar
Primer
•
Reterensi pelanggan
Primer
•
Akuisisi pelanggan
Primer
•
Tingkat
kepuasan Primer
pelanggan •
Tingkat profitabilitas Primer pelanggan
Perspektif Proses Bisnis
•
Inovasi
Primer
Internal
•
Operasi
Primer
51 •
Layanan purna jual
Perspektif Pembelajaran
•
Kapabilitas karyawan Primer
dan Pertumbuhan
•
Motivasi, pemberdayaan,
primer
Primer dan
pensejajaran •
Kemampuan informasi
sistem Primer
52
53