BAB 3 METODOLOGI PENULISAN Pemenuhan kebutuhan kemiri di Pasar Tradisional Legi Surakarta masih jauh dari cukup dikarenakan produksi lokal kemiri di Surakarta tidak memiliki mesin pemecah kemiri yang cukup efektif. Studi Lapangan perlu dilakukan untuk mengetahui kondisi aktual proses pemecahan kemiri maupun produsen di lapangan. Studi Lapangan dilakukan di Kabupaten Kupang NTB di daerah pengepulan kemiri dan pasar kemiri di daerah. Aktivitas yang dilakukan seperti wawancara, melihat secara langsung proses pemecahan kemiri dan meneliti alat maupun mesin yang digunakan. Tempat studi lapangan lainnya adalah Colomadu, di tempat pemecahan kemiri milik Ibu Sutra untuk mempelajari dan membandingkan mesin yang digunakan.Studi ini kemudian menjadi dasar dalam pencarian data. 3.1. Identifikasi Masalah Survey penulis lakukan pada industri pemecah kemiri di berbagai tempat yang ada di Surakarta bertujuan untuk membantu penulis memahami proses pemecahan kemiri yang baik serta kondisi dari area produksi customer. Proses ini dilakukan dengan maksud agar penulis dapat memahami kondisi dari area produksi dan perlakuan produk yang harus dilakukan untuk memecah kemiri dengan efektif dan efisien. Penulis melakukan wawancara ke operator dan kepala produksi pada industri tersebut dan mengamati sistem dari mesin yang digunakan. Diskusi dengan customer mengenai Requirement list serta negosiasi harga juga dilakukan untuk menentukan harga, ukuran, kapasitas produksi, dan sistem yang akan digunakan. Proses diskusi ini dilakukan agar penulis dapat merancang produk yang sesuai dengan permintaan customer. 3.2. Survey Produk Meneliti dan mempelajari mekanisme system pemecahan pada mesin pemecah kemiri yang dijual di pasaran. Survey Produk dilakukan pada mesin pemecah kemiri buatan PT. Agrowindo Yogyakarta.
29
3.3. Studi Pustaka Studi pustaka merupakan proses pencarian referensi terkait yang dilakukan untuk mendukung penulisan. Studi pustaka dilakukan dengan cara mencari referensi beberapa buku, jurnal, handbook, artikel mengenai sistem pemecahan kemiri yang memiliki persentase isi utuh tinggi mengenai teori-teori yang terkait dengan materi penulisan yaitu materi tentang sifat-sifat kulit biji kemiri dan perlakuan sebelum proses pemecahan yang perlu dilakukan. Informasi diperoleh melalui Perpustakaan dan Internet. 3.4. Pengumpulan dan Pengolahan Data Pengumpulan data dilakukan antara lain dengan cara melakukan Brainstorming dengan operator pemecah kemiri serta owner industri pemecahan kemiri untuk memahami karakteristik kemiri dan cara pemecahan optimal. Brainstorming juga dilakukan dengan dosen Fakultas Teknik Industri Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang memahami tentang perancangan mesin. Pencarian sampel produk dan customer requirement, data-data mengenai spesifikasi mesin serta batasannya, dan input dan output dari mesin yang akan dirancang 3.4.1. Data Data merupakan kumpulan informasi yang didapatkan melalui pengamatan atau percobaan yang dapat berupa angka maupun informasi.Data yang penulis perlukan dalam perancangan mesin pemecah kemiri antara lain : a. Informasi yang terkait dengan topik perancangan seperti jurnal atau buku. b. Spesifikasi produk yang dihasilkan oleh mesin hasil rancangan c. Spesifikasi kisaran ukuran serta jenis dari kemiri yang akan dipecah. d. Perlakuan khusus yang dilakukan pada biji kemiri yang dilakukan sebelum proses pemecahan. e. Spesifikasi motor yang boleh digunakan dalam perancangan mesin ( voltase , daya , dan arus). f.
Spesifikasi ukuran serta berat yang mampu diletakkan di dalam area produksi yang sudah ada.
g. Spesifikasi kapasitas produksi yang diminta oleh customer sekaligus persentase kemiri utuh yang dihasilkan.
30
h. Harga maksimum dari rancangan, biaya operasi, serta permesinan mesin hasil rancangan. A. Cara Pengambilan Data Pengambilan data-data yang diperlukan untuk penelitian dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Melakukan diskusi dengan customer mengenai requirement list sebagai dasar spesifikasi mesin yang dikehendaki customer. 2. Melakukan kunjungan industri ke pabrik pemecahan kemiri yang berkaitan. Kunjungan dilakukan untuk meneliti proses pemecahan kemiri yang terbaik. 3. Melakukan wawancara serta Brainstorming dengan customer maupun operator dari mesin pemecah kemiri yang sudah ada untuk mencari informasi mengenai kendala yang dihadapi serta metode penyelesaian masalah. 4. Mencari data tentang kapasitas mesin serta jenis mesin yang telah ada dan beroperasi sebagai pertimbangan sistem pemecah. 5. Mencari data dan informasi melalui jurnal, internet, Tugas Akhir terdahulu, atau tulisan yang berkaitan tentang perancangan mesin pemecah kemiri. 6. Merancang desain sistem dasar dengan program SolidWorks untuk merancang aliran produksi serta sistem pemecahan kemiri yang efektif dan efisien. 7. Mencari data tentang biaya operasi industri pemecah kemiri dengan menanyakan pada owner, operator, atau kepala produksi. 3.5. Perumusan Masalah dan Tujuan Penelitian Pada tahap ini, penulis mengacu pada hasil pengamatan dan survey di lapangan yaitu perancangan mesin pemecah kemiri berdasarkan customer requirement, Melakukan perancangan mesin pemecah kemiri dengan metode DFM supaya biaya yang dihasilkan minimal tetapi fungsional mesin tetap tercapai. Penghitungan waktu dan biaya proses permesinan juga ditentukan untuk mencapai kisaran harga yang minimal Tujuan penelitian ini ditentukan dengan menetapkan spesifikasi mesin yang akan dirancang berdasarkan rumusan masalah yaitu mendapatkan desain 2D serta 3D
31
Mesin Pemecah Kemiri dengan Mekanisme Spinner bertingkat dengan output yang optimal beserta hasil percobaan mekanismenya. 3.6. Proses Perancangan Mesin Pemecah Kemiri dengan Metode Kreatif Perancang sebuah mesin memerlukan suatu metode perancangan yang sebagai dasar perancangan. Metode perancangan yang digunakan adalah metode kreatif. Metode kreatif digunakan untuk mendapatkan atribut desain serta inovasi pengembangan dari produk yang sudah ada. Program yang digunakan untuk merancang mesin ini antara lain adalah Autodesk AutoCAD untuk desain dua dimensi, Solidworks 2011 untuk desain tiga dimensi. 3.6.1. Brainstorming Tahap pertama yang dilakukan pada proses desain adalah mengumpulkan banyak ide dari beberapa orang. Ide-ide yang terkumpul lalu dikembangkan menjadi atribut desain. Proses ini bertujuan agar penulis dapat mengetahui apa saja yang dibutuhkan saat melakukan perancangan moldbase yang akan dirancang. Proses Brainstorming dilakukan dengan kepala produksi, owner, dosen Laboratorium Proses Produksi Fakultas Teknik Industri Universitas Atma Jaya Yogyakarta dan beberapa orang yang memahami tentang proses permesinan serta perancangan. 3.6.2. CAD Berdasarkan atribut-atribut desain yang didapatkan, kemudian dilakukan proses desain awal produk yang dikehendaki oleh customer berdasarkan Requirement list yang sudah di negosiasikan. Desain awal dikerjakan menggunakan software Solidworks 2011 untuk merancang desain 3D awal seperti sistem pemecahan, motor, frame, dan lain-lain. Setelah gambaran dasar selesai dirancang, penentuan proses aliran produk dan menghitung waktu serta kapasitas produksi yang mungkin tercapai. Perancangan 2D menggunakan Autodesk AutoCAD merupakan tahap terakhir dalam perancangan untuk menentukan ukuran pengerjaan dari setiap komponen serta perakitan mesin tersebut. 3.6.3. DFM Keberhasilan hasil rancangan bergantung dari jaminan kualitas produk yang tinggi, namun dengan biaya manufaktur yang seminimal mungkin. DFM merupakan metode yang tepat untuk mencapai sasaran ini. Setelah gambar 32
desain komponen mesin yang dibuat sendiri didapatkan, dilanjutkan dengan menerapkan metode DFM yang terdiri dari 5 langkah, yaitu: a. Memperkirakan biaya manufaktur atau Bill Of Material (BOM) DFM merupakan perkiraan biaya manufaktur untuk mengarahkan dan prioritas usaha pengurangan biaya. Perkiraan biaya membutuhkan keahlian dengan proses produksi yang relevan. b. Mengurangi biaya komponen Biaya-biaya komponen dikurangi dengan memahami apa yang mendasari biaya-biaya tersebut. Solusi yang mungkin melibatkan konsep baru rancangan komponen atau perbaikan incremental dari rancangan yang telah ada melalui penyederhanaan dan standarisasi. c. Mengurangi biaya perakitan Komponen-komponen dapat dirancang ulang untuk menyederhanakan operasi perakitan, atau komponen-komponen dapat dikurangi dengan mengintegrasikan fungsi komponen tersebut menjadi komponen lain. d. Mengurangi biaya overhead Pengurangan biaya overhead dimulai dengan pemahaman dasar atau penyebab kerumitan dalam proses produksi. Keputusan perancangan memiliki pengaruh besar pada biaya overhead. e. Mempertimbangkan pengaruh keputusan DFM pada factor-faktor lain. Keberhasilan produk secara ekonomis bergantung dari kualitas produk, berkurangnya waktu pengerjaan, dan biaya pengembangan produk. 3.6.4. Perencanaan Perhitungan Waktu Permesinan dan Harga Hasil dari proses perancangan Solidworks Pro 2013 menghasilkan desain akhir 3D dan gambar kerja 2D digambar dengan Autodesk AutoCAD merupakan gambar yang digunakan sebagai dasar penghitungan biaya dari perancangan mesin pemecah kemiri ini. Waktu perkiraan mesin dapat diterka melalui gambar kerja 2D mulai dari pembuatan komponen,pengelasan, dan perakitan. Perhitungan berdasarkan harga pengunaan mesin per jam rata-rata di daerah Surakarta.
33
3.7. Analisis dan Pembahasan Analisis dan pembahasan mengenai desain 3D maupun 2D rancangan Mesin Pemecah Kemiri dengan Mekanisme Spinner bertingkat dilakukan untuk memperoleh hasil rancangan yang efektif dan efisien. Analisis biaya permesinan juga dilakukan untuk menentukan biaya permesinan yang paling optimal. 3.8. Kesimpulan dan saran Tahap ini merupakan kesimpulan dari keseluruhan penulisan yang telah dilakukan dalam pembuatan desain Mesin Pemecah Kemiri dengan Mekanisme Spinner bertingkat. Berdasarkan rumusan masalah yang dibahas akan diambil kesimpulan guna menjawab tujuan dari penelitian. Berdasarkan beberapa penjelasan diatas maka metodologi penelitian dapat digambarkan sebagai berikut.
34
Mulai
Identifikasi Masalah Mengetahui keinginan pengusaha kemiri terhadap model mesin dan kapasitas mesin pemecah kemiri yang diharapkan sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar. Studi Lapangan di Kabupaten Kupang NTB Obyek : alat pemecah kemiri secara manual Tools : Brainstorming, interview Kendala yang timbul pada pemecahan kemiri secara manual
Survey produk Obyek : Mesin pemecah kemiri system bentur,Mesin pemecah kemiri
Kendala-kendala pada mesin pemecah kemiri yang sudah Studi Pustaka Perancangan dan pengembangan produk dan desain mesin terdahulu Rumusan Masalah Bagaimana merancang sebuah mesin pemecah kulit kemiri dengan kapasitas produksi yang mampu memenuhi kebutuhan pasar dengan biaya yang minimum.
A
Gambar 3.1. Flowchart Metodologi
35
Lanjutan Gambar 3.1. A
Pengumpulan dan Pengolahan Data
Pengumpulan data teknis mengenai spesifikasi mesin dan perlakuan sebelum proses pada kemiri. Wawancara dengan pengusaha kemiri dan operator pemecah kemiri. Survey ke pasar tradisional Legi Surakarta tentang komoditas kemiri di Surakarta Spesifikasi mesin pemecah kemiri,(ukuran,harga) dan kualitas pemecahan. Data kebutuhan kemiri di pasar Rumusan Masalah Bagaimana merancang sebuah mesin pemecah kulit kemiri dengan kapasitas produksi dan kualitas hasil pecahan yang mampu memenuhi kebutuhan pasar dengan biaya yang minimum.
Proses Perancangan Mesin pemecah kemiri dengan metode kreatif Tools: AutoCAD, Solidworks,Blender Animator Analisis Mekanika Desain 3D dan gambar kerja mesin pemecah kemiri. Video simulasi proses pemecahan
Perencanaan perhitungan waktu permesinan dan harga Metode DFM Rencana biaya permesinan mesin pemecah kemiri Analisis dan pembahasan Analisis dilakukan pada : desain 3D dan 2D, Biaya permesinan,kapasitas mesin
B
36
Lanjutan Gambar 3.1 B
Kesimpulan dan saran
Selesai
37