BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis “Variabel adalah suatu atribut atau sifat yang mempunyai variasi atau macam-macam nilai” (Nisfiannoor, 2009:7). 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1.1 Konsep Diri (X) Menurut Papalia, Olds, dan Feldman (2007:279), “the self concept is our total image of ourselves”. Hal ini dimaksud adalah hal yang kita percaya tentang diri kita sendiri, atau yang dikatakan sebagai gambaran dari kemampuan dan sifat, dan hal ini juga merupakan a cognitive construction, yang merupakan sebuah sistem representasi deskriptif dan evaluatif tentang diri.
3.1.1.2 Perilaku Konsumtif (Y) Fromm (1955) perilaku konsumtif
dapat berakibat consumption
hungry, yaitu dalam diri individu memiliki faktor keinginan untuk mengkonsumsi sesuatu secara berlebihan demi memenuhi rasa puas dalam dirinya sehingga ini dapat membuat individu itu menjadi konsumtif.
3.1.2 Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara atas pernyataan penelitian (Noor, 2011:79). Salah satu bentuk hipotesis yang digunakan, yakni hipotesis statistik, dimana hipotesis ini merupakan jenis hipotesis yang dirumuskan dalam bentuk notasi statistik (Sarwono, 2006). Hipotesis penelitian : ada hubungan positif dan signifikan.
H0 : Tidak ada hubungan antara konsep diri mahasiswa pendatang angkatan 2009 Universitas Bina Nusantara dengan perilaku konsumtif pada produk fashion HA : Ada hubungan antara konsep diri mahasiswa/i pendatang angkatan 2009 Universitas Bina Nusantara dengan perilaku konsumtif pada produk fashion
3.2 Subjek Penelitian dan Teknik Sampling 3.2.1 Karakteristik Subjek Penelitian Subjek yang dipilih dalam penelitian ini memiliki karakteristik, yaitu 1. Subjek tercatat sebagai mahasiswa/i pendatang (mahasiswa/i yang berasal dari luar Jakarta) 2. Subjek
tercatat
sebagai
mahasiswa/i
pendatang
angkatan
2009
Universitas Bina Nusantara
3.2.2 Teknik Sampling Menurut Sugiyono (2006:73), sampel adalah bagian dari jumlah dan karateristik yang dimiliki oleh polulasi tersebut. Sedangkan populasi adalah wiliyah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006:72). Populasi yang tidak diketahui secara lengkap, kemungkinan individual tidak dapat diketahui, dan metode sampling ini didasarkan pada faktor common sense atau kemudahan, dengan upaya menjaga keterwakilan dan menghindari bias, hal ini disebut nonprobability sampling (Gravetter & Forzano, 2009). Dalam penelitian ini, subjek dan sample yang dituju adalah mahasiswa Universitas Bina Nusantara pada angkatan 2009, dan pengambilan sampel yang ditargetkan sebanyak 95 mahasiswa/i pendatang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik incidental. Sugiyono (2012)
menjelaskan teknik incidental adalah teknik pengambilan data, dimana tidak semua responden memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sebagai sampel penelitian, tetapi dalam penelitian ini hanya mahasiswa/i yang berkarakteristik sebagai mahasiswa/i pendatang saja yang dapat mengisi alat ukur yang telah peneliti rancang, dan siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat dijadikan sebagai sumber data, bila dipandang sampel yang secara kebetulan ditemui tersebut cocok sebagai sumber data, maka orang tersebut dapat dijadikan sebagai sampel penelitian. Peneliti memilih teknik ini dimana teknik ini dapat mempermudah proses penelitiannya.
3.3 Desain Penelitian Penelitian ini bermaksud untuk melihat adakah Hubungan Konsep Diri mahasiswa pendatang angkatan 2009 Universitas Bina Nusantara dengan perilaku konsumtif pada produk fashion. Peneliti menggunakan desain penelitian kuantitatif yang merupakan suatu pendekatan penelitian yang bersifat objektif, mencakup pengumpulan dan analisis data kuantitaif, serta menggunakan metode pengujian statistika. Penelitian kuantitatif terbagi menjadi 2, yaitu penelitian eksperimental dan penelitian non-eksperimental (Hermawan, 2005). Untuk desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif non-eksperimental (ex post facto), yaitu
penelitian yang tidak melakukan pengontrolan dan
manipulasi pada variabel penelitian (Sarwono, 2006). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian yang bersifat korelasional, dimana menurut Gravetter dan Forzano (2009), tujuan dari penelitian korelasional adalah untuk mendemonstrasikan eksistensi dari hubungan antara kedua variabel tanpa percobaan menjelaskan hubungan, dimana penelitian korelasional ini biasanya mengobservasi dan merekam 2 variabel, dan kedua variabel itu ada secara
alami, tidak ada usaha untuk mengontrol, manipulasi atau jika tidak menggangu kedua variabel tersebut. Sebagai hasil akhir, penelitian korelasional ini cenderung mempunyai validitas eksternal yang tinggi, karena penelitian korelasional ini biasanya tidak difokuskan pada penjelasan hubungan, tidak juga berfokus pada validitas internal, sehingga penelitian korelasional ini cenderung mempunyai validitas internal yang rendah (Gravetter & Forzano, 2009).
3.4 Alat Ukur Penelitian 3.4.1 Alat Ukur Bentuk kuisioner ini terdapat beberapa data kontrol yang diperlukan untuk dilengkapi oleh subjek penelitian, antara lain :
1. Nama, bertujuan untuk mengetahui koresponden 2. Usia, bertujuan untuk memastikan bahwa subjek penelitian yang diharapkan telah memenuhi kriteria peneliti. 3. Daerah asal, untuk memastikan subjek adalah mahasiswa/i pendatang 4. Jenis kelamin, untuk mengetahui jenis kelamin dari subjek tersebut 5. Jurusan/Fakultas, bertujuan mengetahui jurusan/fakultas dari subjek. 6. Tahun angkatan, yang bertujuan untuk memastikan bahwa subjek ini telah memenuhi kriteria subjek penelitian yang diharapkan, yaitu angkatan tahun 2009
Data kontrol ini berguna dalam membantu peneliti untuk memastikan bahwa subjek yang mengisi kuesioner sesuai dengan karakteristik peneliti sekaligus juga dapat menambah informasi tambahan untuk peneliti.
Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yakni menggunakan skala psikologi. “Skala Psikologi merupakan suatu alat yang digunakan dalam suatu penelitian dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan dan disusun sedemikian rupa sehingga calon responden hanya tinggal memilih salah satu dari pilihan jawaban yang tersedia” (Hotpascaman, 2009:38). Azwar (2000 dalam Hotpascaman, 2009), menjelaskan bahwa metode skala yang digunakan dimana data yang ingin diukur berupa konstruk atau konsep-konsep psikologis yang dapat diungkap secara tidak langsung melalui indikator perilaku yang diterjemahkan dalam bentuk item-item pernyataan. Penelitian ini menggunakan 2 skala, yakni skala konsep diri dan skala perilaku konsumtif. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuisioner, dimana kuisioner ini akan diberikan pada subjek penelitian. Kuisioner ini akan diberikan pada banyak subjek sesuai dengan target subjek dalam waktu yang bersamaan. Kuesioner ini bersifat tertutup, dimana kuesioner ini berisikan pernyataan-pernyataan, serta pilihan jawaban dengan bentuk skala Likert. Sarwono
(2006:96)
menjelaskan
“biasanya
sikap
dalam
skala
Likert
diekspresikan mulai dari yang paling negatif, netral sampai paling positif dalam bentuk: Sangat Tidak Setuju (STS) akan diberikan skor 1; Tidak Setuju (TS) diberikan skor 2; Netral (N) diberikan skor 3; Setuju (S) diberikan skor 4; dan Sangat Setuju (SS) akan diberikan skor 5”. Sementara itu, Sugiyono (2006:86) menjelaskan bahwa skala Likert ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persespsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
3.4.1.1 Alat Ukur Konsep Diri Alat ukur konsep diri yang digunakan dalam penelitian ini, untuk mengukur konsep diri yang dimiliki mahasiswa/i pendatang. Alat ukur ini dibuat
atau dikonstruk sendiri oleh peneliti, berdasarkan komponen konsep diri yang dikemukakan oleh Rogers (1959 dalam McLeod, 2008), meliputi: Tabel 3.1 Dimensi Konsep Diri Dimensi
Indikator
The view you have of your self (Self image)
• Physical Description • Social Roles • Personal Traits • Existential Statements
How much • self esteem tinggi value you • self esteem rendah place on yourself (Self esteem or self worth)
What you • Incongcruenc; wish you • Congcruence were really like (Ideal self)
Penjelasan Menurut Rogers (1951, dalam McLeod, 2007), bagaimana kita melihat diri kita sendiri. Pada level sederhana, kita mungkin mengenali diri kita sendiri sebagai pribadi yang baik atau buruk, cantik atau jelek. Citra diri bpengaruh terhadap bagaimana seseorang berpikir, merasakan, dan berprilaku didunia ini (McLeod, 2007). Menurut Rogers (1959, dalam McLeod, 2008), harga diri mengacu pada sejauh mana kita suka, menerima, atau menyetujui diri kita sendiri atau seberapa banyak kita menghargai diri kita sendiri. Menurut Gunawan (2003), Semakin seseorang menyukai dirinya, menerima dirinya, dan hormat pada dirinya sendiri sebagai seseorang yang berharga dan bermakna, maka semakin tinggi harga diri seseorang, serta akan semakin bersikap positif dan merasa bahagia. Menurut Rogers (1951, dalam McLeod, 2007), diri ideal ini adalah seseorang yang ingin kita tiru, dimana terdiri dari tujuan dan ambisi dalam hidup, dan dinamis. Menurut Tracy (1993, dalam solihudin, 2010), bentuk diri ideal membentuk perilaku. Menurut Rogers (1959, dalam McLeod, 2008), diri ideal seseorang mungkin tidak konsisten dengan apa yang sebenarnya terjadi dalam kehidupan, dan pengalaman dari orang tersebut, sehingga perbedaan ini mungkin ada diantara diri ideal seseorang dengan pengalaman aktual, maka ini disebut ketidaksesuaian (incongruence).
Sumber: Data Pengolahan Peneliti Berdasarkan Rogers (1959 dalam McLeod, 2008) Variabel konsep diri ini akan dituangkan dalam bentuk skala konsep diri, dimana dalam bentuk kuesioner. Kuesioner ini akan digunakan untuk melihat gambaran konsep diri mahasiswa pendatang angkatan 2009 Universitas Bina
Nusantara. Skala ini terdiri dari 27 item yang terbagi atas 18 item favorable dan 9 item unfavorable. Berikut adalah bentuk blue print yang telah diolah oleh peneliti. Tabel 3.2 Blue Print Dimensi Konsep Diri No 1.
2.
3.
Dimensi
Indikator
The view you • Physical Description have of your self • Social Roles (Self image) • Personal Traits • Existential Statements How much value • self esteem tinggi you place on • self esteem rendah yourself (Self esteem or self worth) What you wish • Incongcruenc; you were really • Congcruence like (Ideal self)
No. Item Fav Unfav 1, 3, 4, 9, 18, 8, 13 19, 23
Jum lah 9
5, 2, 12, 6, 7, 21, 14, 15 24
9
10, 11, 26 16, 17, 20, 22, 25, 27
9
Jumlah Item
27
Sumber: Data Pengolahan Peneliti Peneliti telah menetapkan dimensi, indikator pada variabel konsep diri ini, serta merancang item-item pernyataan kuesioner kemudian peneliti akan melakukan pilot study dengan memberikan kuesioner ini kepada subjek penelitian. Seluruh total item kuesioner terdiri dari 27 item, akan tetapi setelah melakukan pilot study, item kuesioner ini berkurang 11 item dikarenakan itemitem ini tidak memenuhi standar validitas yang ditentukan (tidak valid), sehingga total item kuesioner menjadi 16 item. Berikut ini hasil uji coba (pilot study): Tabel 3.3 Pilot Study Dimensi Konsep Diri No 1.
2.
Dimensi
Indikator
The view you • Physical Description have of your self • Social Roles (Self image) • Personal Traits • Existential Statements How much value • self esteem tinggi you place on
No. Item Fav Unfav 1, 3, 4, 9, 18, 19, 8, 13 23
Jum lah 5
5, 2, 12, 6, 7, 21,
8
3.
yourself (Self • self esteem rendah esteem or self worth) What you wish • Incongcruenc; you were really • Congcruence like (Ideal self)
14, 15
24
10, 11, 26 16, 17, 20, 22, 25, 27
Jumlah Sisa Item
3
16
Note: Pada nomor item yang diberi tanda warna merah menunjukkan bahwa item tersebut telah di drop out (gugur). Sumber: Data Pengolahan Peneliti
3.4.1.2 Alat Ukur Perilaku Konsumtif Alat ukur ini menggunakan alat ukur yang telah dibuat atau dikonstruk oleh mahasiswi Psikologi Universitas Bina Nusantara, yang bernama REZI SUCI AGUSTIA dengan mengadaptasi pada kuesionernya, yang merujuk pada teori Erich Fromm (1995). Selain itu, peneliti juga menambahkan indikator, beberapa item tambahan, serta mengubah kalimat pada item-item menjadi lebih mudah untuk dipahami subjek.pada alat ukur perilaku konsumtif ini. Berikut adalah dimensi perilaku konsumtif. Tabel 3.4 Dimensi Perilaku Konsumtif Dimensi Pemenuhan Keinginan
Indikator • Membeli produk hanya karena memenuhi keinginan atau mencari kepuasan • Membeli produk hanya karena ingin mendapatkan sesuatu : iming-iming hadiah, potongan harga besar atau murah • Membeli produk yang didasarkan atas unsur favorit atau hal yang digemari (warna, motif, atau gambar, merek, jenis) Barang di Luar Jangkauan • Membeli produk dengan harga yang di luar batas kemampuan • Berusaha keras membeli produk di luar jangkauan dengan menggunakan sebagian besar uang saku atau simpanan, hingga meminjam uang. Barang Menjadi Tidak • Membeli produk tanpa mempedulikan kebutuhan, Produktif manfaat dan kegunaannya tetapi karna model, warna, maupun mereknya
• Membeli produk karena menjaga penampilan, mengikuti perkembangan jaman dan gaya hidup (trend) • Membeli produk karena harga diri.
Status
Sumber : Fromm (1995 dalam Agustia, 2012) Variabel perilaku konsumtif ini akan dituangkan dalam bentuk skala perilaku konsumtif, dimana dalam bentuk kuesioner. Kuesioner ini digunakan untuk melihat gambaran perilaku konsumtif mahasiswa pendatang angkatan 2009/2013 pada Universitas Bina Nusantara. Skala ini terdiri dari 55 item yang terbagi atas 33 item favorable dan 22 item unfavorable. Berikut adalah bentuk blue print yang telah diolah oleh peneliti. Tabel 3.5 Blue Print Dimensi Perilaku Konsumtif NO 1.
2.
3.
Dimensi Pemenuhan Keinginan
Barang di Luar Jangkauan
Barang Menjadi Tidak Produktif
Indikator • Membeli produk hanya karena memenuhi keinginan atau mencari kepuasan • Membeli produk hanya karena ingin mendapatkan sesuatu : iming-iming hadiah, potongan harga besar atau murah • Membeli produk yang didasarkan atas unsur favorit atau hal yang digemari (warna, motif, atau gambar, merek, jenis) • Membeli produk dengan harga yang di luar atas kemampuan • Berusaha keras membeli produk di luar jangkauan dengan menggunakan sebagian besar uang saku atau simpanan, hingga meminjam uang. • Membeli produk tanpa mempedulikan kebutuhan, manfaat dan kegunaannya tetapi karna model, warna, maupun mereknya
Item Fav 2, 15, 32, 37, 45
Unfav 1, 14, 26, 34
Jum lah 9
5, 25, 47
5
17, 27
4
24, 33
5
6, 31, 39, 50
23, 36
6
7, 8, 18, 21, 43, 46, 51
19, 28, 53
10
13, 16
3, 38 4, 35, 44
4.
• Membeli produk karena menjaga penampilan, mengikuti perkembangan jaman dan gaya hidup (trend) • Membeli produk karena harga diri.
Status
10, 12, 42, 48, 49
9, 22, 30, 52, 54
20, 29, 40
8
11, 41, 55
8
Jumlah Item
55
Sumber: Data Pengolahan Peneliti
Peneliti telah menetapkan dimensi, indikator pada variabel konsep diri ini, serta merancang item-item pernyataan kuesioner kemudian peneliti akan melakukan pilot study dengan memberikan kuesioner ini kepada subjek penelitian. Seluruh total item kuesioner terdiri dari 55 item, akan tetapi setelah melakukan pilot study, item kuesioner ini berkurang 19 item dikarenakan itemitem ini tidak memenuhi standar validitas yang ditentukan (tidak valid), sehingga total item kuesioner menjadi 36 item. Berikut ini hasil uji coba (pilot study): Tabel 3.6 Pilot Study Dimensi Perilaku Konsumtif NO 1.
2.
Dimensi Pemenuhan Keinginan
Barang di Luar Jangkauan
Indikator • Membeli produk hanya karena memenuhi keinginan atau mencari kepuasan • Membeli produk hanya karena ingin mendapatkan sesuatu : iming-iming hadiah, potongan harga besar atau murah • Membeli produk yang didasarkan atas unsur favorit atau hal yang digemari (warna, motif, atau gambar, merek, jenis) • Membeli produk dengan harga yang di luar atas kemampuan • Berusaha keras membeli produk di luar jangkauan dengan menggunakan sebagian
Fav 2, 15, 32, 37, 45
Item Unfav 1, 14, 26, 34
Jum lah 6
5, 25, 47
2
17, 27
4
24, 33
4
23, 36
4
13, 16
3, 38 4, 35, 44
6, 31, 39, 50
3.
Barang Menjadi Tidak Produktif
4.
Status
besar uang saku atau simpanan, hingga meminjam uang. • Membeli produk tanpa mempedulikan kebutuhan, manfaat dan kegunaannya tetapi karna model, warna, maupun mereknya • Membeli produk karena menjaga penampilan, mengikuti perkembangan jaman dan gaya hidup (trend) • Membeli produk karena harga diri.
7, 8, 18, 21, 43, 46, 51
19, 28, 53
5
10, 12, 42, 48, 49
20, 29, 40
5
9, 22, 30, 52, 54
11, 41, 55
6
Jumlah Sisa Item Note: Pada angka yang ada di kolom “nomor item” yang diberi tanda warna merah menunjukkan bahwa item tersebut telah di drop out (gugur). Sumber: Data Pengolahan Peneliti
3.4.2 Validitas dan Reliabiltas Alat Ukur 3.4.2.1 Validitas Alat Ukur Validitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur betul-betul mengukur apa yang akan diukur (Noor, 2012:130). Suatu alat ukur dikatakan memiliki validitas yang tinggi, apabila alat tersebut menjalankan fungsinya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan tujuan dilakukan pengukuran tersebut (Nugroho, 2003). Dalam penelitian ini, akan menggunakan jenis validitas, yakni validitas isi (content validity). Validitas isi ini menyangkut tingkatan dimana butir skala yang mencermin domain konsep yang sedang diteliti (Noor, 2011:133). Validitas isi ini dilakukan dengan menggunakan pertimbangan dari expert jugdement (professional), yakni dosen pembimbing. Selain itu, peneliti juga menggunakan face validity, dimana merupakan format penampilan tes yang mampu memberikan kesan untuk mengukur apa yang
36
hendak diukur (Noor, 2011 ). Face validity ini dilakukan dengan meminta bantuan pada 2 subjek penelitian, yakni mahasiswa/i pendatang angkatan 2009 Universitas Bina Nusantara guna untuk melihat apakah kuesioner yang telah dirancang peneliti telah sesuai dengan pemahaman mereka. Peneliti akan mengukur tentang konsep diri mahasiswa pendatang, maka dari itu semua pernyataan
dalam
kuesioner berkaitan
dengan konsep
diri mahasiswa
pendatang, dan tidak ada pernyataan diluar variabel yang hendak diukur, begitu juga sebaliknya dengan alat ukur perilaku konsumtif. Menurut Gumilar (2007 : 20), “kriteria pengujian tes validitas”: 1. jika koefisien Corrected Item-Total Correlation (validitas) melebihi 0,3 (Sugiyono, 2006) 2. Jika koefisien korelasi product moment > r-tabel 3. Nilai sig ≤ 3.4.2.2 Reliabilitas Alat Ukur Menurut Noor (2011) reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Hal ini menunjukkan sejauh mana alat ukur dikatakan konsisten ketika dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang samam dan alat ukur tersebut menunjukkan hasil yang sama dalam kondisi yang sama. Teknik pengukuran reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini dengan maksud untuk mencari koefisien reliabilitas suatu alat ukur adalah dengan menggunakan pendekatan sekali ukur (one shot), dimana pendekatan ini meliputi pengujian koefisien butir (internal) dengan menggunakan teknik multi bagian, yakni Cronbach’s Alpha ( ), penggunaan teknik ini dikarenakan dalam penelitian ini menggunakan skala Likert pada kedua variabel yang hendak diukur (Nisfiannoor, 2009). Teknik ini merupakan salah satu formula untuk menghitung
koefisien reliabilitas alpha, yang diperoleh dari penyajian satu bentuk skala yang dikenakan
hanya
satu
kali
pada
sekelompok
responden
(single
trial
administration) (Susi, 2012). Santoso (2006 dalam Gumilar, 2007 : 24), menjelaskan “suatu reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha>0,60” dan semakin nilai alphanya mendekati satu, maka data nilai reliabilitasnya semakin terpercaya.
3.4.2.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Konsep Diri Pilot Study Pengujian
reliabilitas
pada
penelitian
ini
menggunakan
rumus
Cronbach’s Alpha, dimana pengujian ini dilakukan melalui program Statistical Product Service Solution (SPSS) versi 20.0. Koefisien reliabilitas yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini, yaitu menggunakan nilai klasifikasi koefisien reliabilitas dari Guilford (1978). Beriku ini adalah klasifikasi koefisien reliabilitas: Tabel 3.7 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas Guilford Koefisien Reliabilitas 0,00-0,19 0,20-0,39 0,40-0,69 0,70-0,89 0,90-1,00
Keterangan Reliabilitas sangat rendah Reliabilitas rendah Reliabilitas Sedang Reliabilitas tinggi Reliabilitas sangat tinggi
Sumber: Data Pengolahana Peneliti Berdasarkan Guilford, J. P (1978)
Hasil koefisien reliabilitas pada alat ukur konsep diri ini sebagai berikut: Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Konsep Diri Sebelum Item Drop Out Reliability Statistics Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
N of Items
Standardized Items .791
.802
27
Sumber: Data Pengolahan Peneliti berdasarkan Program SPSS versi 20.0
Dari 27 item pernyataan yang diberikan kepada 20 subjek penelitian pada saat uji coba (pilot study), menghasilkan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,791. Angka tersebut menunjukkan bahwa 79,1% merupakan skor murni dan 20,9% merupakan skor eror. Berdasarkan ukuran kemantapan Cronbach’s Alpha diatas, angka 0,791 pada nilai reliabilitas konsep diri ini menunjukkan makna bahwa alat ukur konsep diri ini reliabel. Alat ukur konsep diri dikatakan valid apabila hasil corrected item-total correlation
menunjukkan
angka
lebih
dari
0,30.
Apabila
sebuah
item
menunjukkan nilai corrected item-total correlation diatas 0,30 menunjukkan bahwa item ini valid. Tabel 3.9 Nilai Corrected Item-Total Correlation pada Skala Konsep Diri Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance if
Corrected Item-
Squared
Cronbach's
Item Deleted
Total Correlation
Multiple
Alpha if Item
Correlation
Deleted
Item Deleted
item_01
97.50
79.526
.172
.
.790
item_02
96.70
74.011
.591
.
.772
item_03
97.10
76.937
.472
.
.779
item_04
97.25
86.408
-.357
.
.809
item_05
97.00
83.789
-.144
.
.802
item_06
97.25
69.145
.748
.
.759
item_07
97.10
74.832
.378
.
.781
item_08
97.35
78.029
.284
.
.786
item_09
97.65
76.134
.317
.
.784
item_10
96.75
79.776
.274
.
.787
item_11
96.75
79.882
.262
.
.787
item_12
96.80
76.695
.473
.
.779
item_13
97.70
83.379
-.111
.
.802
item_14
97.05
73.524
.590
.
.771
item_15
97.65
74.976
.456
.
.777
item_16
96.45
75.103
.575
.
.774
item_17
96.50
82.579
-.048
.
.797
item_18
98.00
75.895
.390
.
.781
item_19
97.70
72.116
.678
.
.767
item_20
97.65
76.345
.122
.
.808
item_21
96.60
73.516
.508
.
.774
item_22
96.60
76.568
.414
.
.780
item_23
97.85
71.924
.472
.
.775
item_24
97.85
72.871
.501
.
.774
item_25
96.75
78.934
.195
.
.790
item_26
96.50
81.316
.000
.
.803
item_27
97.35
75.713
.521
.
.776
Note: Pada item yang diberi tanda warna merah menunjukkan bahwa item tersebut telah di drop out (gugur). Sumber: Data Pengolahan Peneliti berdasarkan Program SPSS versi 20.0 Dari hasil analisis data yang didapat pada tahap pilot study ini menunjukkan bahwa untuk butir item nomor 1, 4, 5, 8, 10, 11, 13, 17, 20, 25, 26 memiliki nilai corrected item-total correlation kurang dari 0,30 maka ini bermakna bahwa butir item tersebut tidak valid. Dari hasil perhitungan alat ukur konsep diri ini diperoleh corrected item-total correlation yang menunjukkan ada beberapa item yang negatif dan bernilai 0,0 yang memiliki arti bahwa item tersebut harus dibuang, dan sisanya menunjukkan nilai koefisien validitas item dibawah 0,30 sehingga dapat dikatakan bahwa item-item tersebut tidak valid. Butir item yang tidak valid ini akan dibuang (drop out) atau tidak disertakan dalam penelitian sesungguhnya (field). Nilai validitas item berkisar antara 0,317-0,748 dengan jumlah item sebanyak 16 item. Setelah diputuskan item-item yang tidak valid untuk dibuang, maka menghasilkan koefisien reliabilitas sebagai berikut: Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas Konsep Diri Setelah Item Drop Out Reliability Statistics Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
N of Items
Standardized Items .875
.877
17
Sumber: Data Pengolahan Peneliti berdasarkan Program SPSS versi 20.0
Dari 11 item yang berhasil dibuang (drop out), menghasikan Cronbach’s Alpha sebesar 0,875%, yang berarti bahwa alat ukur konsep diri ini reliabel. Angka tersebut menunjukkan 87,5% merupakan skor murni dan 12,5% adalah skor error, sehingga dapat dikatakan skor error dalam alat ukur ini lebih rendah dari skor murni.
3.4.2.4
Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Perilaku Konsumtif Pilot
Study Pada alat ukur perilaku konsumtif ini, peneliti beradaptasi pada alat ukur yang dikonstruk oleh mahasiswi Psikologi Universitas Bina Nusantara yang bernama REZI SUCI AGUSTIA. Berikut ini merupakan hasil uji reliabilitas pilot study pada alat ukur perilaku konsumtif dalam penelitian yang dilakukan Agustia. Tabel 3.11
Hasil Uji Reliabilitas Perilaku Konsumtif Penelitian Sebelumnya Cronbach's Alpha
N of Items
.791
27
Pengujian reliabilitas pada penelitian ini menggunakan rumus Alpha’s Cronbach, dimana pengujian ini dilakukan melalui program Statistical Product Service Solution (SPSS) versi 20.00. Hasil Koefisien reliabilitas pilot study menghasilkan nilai Cronbach’s Alpha sebagai berikut: Tabel 3.12 Hasil Uji Reliabilitas Perilaku Konsumtif Sebelum Item Drop Out Reliability Statistics Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
N of Items
Standardized Items .911
.911
55
Sumber: Data Pengolahan Peneliti berdasarkan Program SPSS versi 20.0
Dari 55 item pernyataan berupa 45 pernyataan adaptasi dan 10 pernyataan tambahan yang diberikan kepada 20 subjek penelitian pada saat uji coba (pilot study), menghasilkan nilai Alpha’s Cronbach sebesar 0,911. Angka tersebut menunjukkan bahwa 91,1% merupakan skor murni dan 8,9% merupakan skor eror. Berdasarkan kemantapan Alpha’s Cronbach diatas, angka 0,911 menunjukkan makna bahwa alat ukur perilaku konsumtif ini reliabel. Alat ukur perilaku konsumtif dikatakan valid apabila hasil corrected itemtotal correlation menunjukkan angka lebih dari 0,30. Apabila sebuah item menunjukkan nilai corrected item-total correlation diatas 0,30 menunjukkan bahwa item ini valid. Tabel 3.13 Nilai Corrected Item-Total Correlation pada Skala Perilaku Konsumtif Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance
Corrected Item-Total
Squared
Cronbach's
Item Deleted
if Item Deleted
Correlation
Multiple
Alpha if Item
Correlation
Deleted
item_01
192.50
463.526
.535
.
.908
item_02
192.40
462.884
.478
.
.908
item_03
192.40
467.516
.493
.
.908
item_04
192.20
463.642
.592
.
.907
item_05
192.55
481.734
.193
.
.911
item_06
192.30
474.011
.277
.
.911
item_07
192.15
462.976
.615
.
.907
item_08
192.90
514.200
-.478
.
.919
item_09
192.00
460.842
.811
.
.906
item_10
192.45
455.734
.703
.
.906
item_11
192.25
448.408
.829
.
.904
item_12
192.70
508.747
-.470
.
.917
item_13
192.00
504.105
-.410
.
.916
item_14
192.30
458.958
.577
.
.907
item_15
192.95
502.050
-.260
.
.917
item_16
192.10
471.253
.483
.
.908
item_17
191.95
453.945
.726
.
.905
item_18
192.10
480.095
.391
.
.910
item_19
192.00
493.263
-.108
.
.914
item_20
192.80
463.011
.517
.
.908
item_21
192.15
467.818
.568
.
.908
item_22
192.05
481.313
.214
.
.911
item_23
192.85
466.134
.511
.
.908
item_24
191.90
453.674
.746
.
.905
item_25
192.40
460.463
.597
.
.907
item_26
192.40
462.147
.588
.
.907
item_27
192.40
462.463
.614
.
.907
item_28
192.15
479.924
.223
.
.911
item_29
192.10
457.042
.821
.
.905
item_30
191.85
479.503
.255
.
.910
item_31
192.20
489.116
.001
.
.912
item_32
192.20
489.116
.001
.
.912
item_33
191.65
486.450
.094
.
.911
item_34
192.30
454.116
.773
.
.905
item_35
192.30
463.168
.677
.
.907
item_36
191.85
457.082
.655
.
.906
item_37
193.20
481.537
.168
.
.911
item_38
191.90
469.779
.440
.
.909
item_39
191.85
462.450
.672
.
.907
item_40
192.00
461.684
.728
.
.906
item_41
191.90
456.726
.798
.
.905
item_42
193.15
519.818
-.608
.
.920
item_43
192.65
497.082
-.185
.
.915
item_44
191.90
461.463
.604
.
.907
item_45
192.05
458.997
.734
.
.906
item_46
192.25
463.250
.733
.
.906
item_47
191.95
482.787
.168
.
.911
item_48
192.40
464.674
.561
.
.908
item_49
192.80
508.695
-.525
.
.917
item_50
191.75
471.250
.579
.
.908
item_51
191.70
473.484
.544
.
.908
item_52
192.55
458.892
.613
.
.907
item_53
193.30
486.221
.090
.
.912
item_54
192.40
471.095
.409
.
.909
item_55
192.45
461.839
.774
.
.906
Note: Pada item yang diberi tanda warna merah menunjukkan bahwa item tersebut telah di drop out (gugur). Sumber: Data Pengolahan Peneliti berdasarkan Program SPSS versi 20.0
Dari hasil analisis data yang didapat pada tahap pilot study ini menunjukkan bahwa untuk butir item nomor 5, 6, 8, 12, 13, 15, 19, 22, 28, 30, 31, 32, 33, 37, 42, 43, 47, 49, 53 memiliki nilai corrected item-total correlation kurang dari 0,30 maka ini bermakna bahwa butir item tersebut tidak valid. Dari hasil perhitungan alat ukur perilaku konsumtif ini diperoleh corrected item-total correlation yang menunjukkan ada beberapa item yang negatif dan bernilai 0,0 yang memiliki arti bahwa item tersebut harus dibuang, dan sisanya menunjukkan nilai koefisien validitas item dibawah 0,30 sehingga dapat dikatakan bahwa itemitem tersebut tidak valid. Butir item yang tidak valid ini akan dibuang (drop out) atau tidak disertakan dalam penelitian sesungguhnya (field)). Nilai validitas item berkisar antara 0,391-0,829 dengan jumlah item sebanyak 36 item Setelah diputuskan item-item yang tidak valid untuk dibuang, maka menghasilkan koefisien reliabilitas sebagai berikut: Tabel 3.14 Hasil Uji Reliabilitas Perilaku Konsumtif Setelah Item Drop Out Reliability Statistics Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
N of Items
Standardized Items .962
.962
39
Sumber: Data Pengolahan Peneliti berdasarkan Program SPSS versi 20.0
Dari 19 item yang berhasil dibuang (drop out), menghasikan Cronbach’s Alpha sebesar 0,962%, yang berarti bahwa alat ukur perilaku konsumtif ini reliabel. Angka tersebut menunjukkan 96,2% merupakan skor murni dan 3,8% adalah skor eror, sehingga dapat dikatakan skor error dalam alat ukur ini lebih rendah dari skor murni.
3.5 Prosedur Dalam melaksanakan penelitian ini, ada beberapa tahapan, antara lain : 3.5.1 Persiapan Penelitian
Sebelum peneliti melakukan penelitian, diawali dengan mengidentifikasi permasalahan dan mulai menentukan topik penelitian, variabel penelitian, fenomena atau masalah penelitian yang akan diangkat dalam penelitian ini, serta merumuskan masalah dan tujuan penelitian. Selain itu, peneliti juga mencari berbagai literature yang mendukung penelitian, dan sekaligus mendalami topik penelitian ini dengan membaca berbagai referensi berupa buku, jurnal, atau sumber-sumber
ilmiah
terkait
topik
yang
ingin
diteliti.
Peneliti
juga
mengumpulkan studi penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya sesuai dengan topik penelitian. Selanjutnya, peneliti mulai menentukan alat ukur yang akan mendukung penelitian ini dan alat ukur nya berupa kuisioner. Peneliti menentukan instrumen alat ukur untuk penelitian ini, dimana peneliti menentukan konstruk dan jumlah item dari masing-masing variabel instrumen penelitian, yakni konsep diri dan perilaku konsumtif. Sebelum itu, peneliti membutuhkan bantuan dari expert judgement dalam proses uji coba alat ukur ini, serta membantu memeriksa itemitem yang dianggap tidak sesuai dengan konstruk. Selain itu, peneliti juga meminta bantuan kepada 2 subjek penelitian guna untuk memastikan bahwa item-item pernyataan yang telah disusun dapat dipahami. Setelah itu, peneliti mulai melakukan ijin untuk penelitian kepada lembaga dimana populasi dan sampel yang ingin peneliti tuju, dalam hal ini yakni Universitas Bina Nusantara. Setelah ijin didapat, peneliti mulai melakukan pilot study dimana peneliti membagikan atau mengirim melalui e-mail kuesioner yang berisi item-item pernyataan kepada subjek penelitian. Setelah peneliti mendapatkan hasil nya, maka peneliti akan mengolah data dengan melakukan uji reliabilitas dan validitas melalui program Statistical Product Service Solution (SPSS) versi 20.0. Pada alat ukur konsep diri merupakan alat ukur yang disusun atau dikonstruk oleh peneliti. Sedangkan alat ukur perilaku konsumtif dengan
beradaptasi pada alat ukur perilaku konsumtif yang disusun oleh Susi, dimana ia merupakan mahasiswi Psikologi Universitas Bina Nusantara. Setelah kedua alat ukur didapat, maka peneliti melakukan uji coba (pilot study) pada 20 responden mahasiswa/i pendatang angakatan 2009 Universitas Bina Nusantara. Setelah kuesioner disebar dan diperoleh data, maka dilakukan proses pengolahan data dimana pada alat ukur konsep diri menyatakan bahwa alat ukur tersebut bernilai Cronbach’s Alpha diatas 0,60 sehingga alat ukur ini dinyatakan reliabel dan valid untuk dilakukan uji lapangan. Sementara itu, pada uji coba (pilot study) alat ukur perilaku konsumtif yang telah dilakukan menghasilkan reliabilitas yang rendah, yakni dengan Cronbach’s Alpha sebesar 0,348 yang berarti alat ukur perilaku konsumtif ini tidak reliabel dan tidak valid untuk dilakukan uji penelitian lapangan (field study). Angka tersebut menunjukkan bahwa 34,8% merupakan skor murni dan 65,2% merupakan skor eror. Pada alat ukur perilaku konsumtif yang dinyatakan tidak reliabel, maka peneliti melakukan pengkajian ulang pada domain alat ukur perilaku konsumtif dengan beradaptasi pada mahasiswi Psikologi Universitas Bina Nusantara yang bernama Rezi Suci Agustia. Selain itu, peneliti juga mengubah dimensi “Barang menjadi tidak produktif” yang dikonstruk oleh Agustia menjadi 2 indikator, tetapi peneliti mengubah dimensi ini menjadi 1 indikator saya, yang berbunyi “Membeli produk tanpa mempedulikan kebutuhan, manfaat dan kegunaannya tetapi karna model, warna, maupun mereknya”; peneliti juga menambahkan 10 pernyataan (item) pada alat ukur ini, dan mengubah kalimat pada pernyataan (item-item) untuk dapat lebih dipahami oleh subjek penelitian. Kemudian peneliti melakukan penyebaran kuesioner ini sebagai pilot study untuk kedua kalinya dengan membagikan dan mengirimkan kuesioner melalui e-mail kepada subjek penelitian. Setelah hasil kuesioner didapat, peneliti mengolah kembali datanya.
Pilot study untuk kedua kalinya menghasil reliabilitas dan validitas yang telah sesuai dengan standar, yakni diatas 0,60 dimana dinyatakan bahwa alat ukur perilaku konsumtif kali ini reliabel dan telah didapat item-item yang valid atau tidak dibuang (drop out). Selanjutnya peneliti akan mulai melakukan proses pengambilan data pada uji penelitian lapangan (field study) pada 60 responden. Setelah itu, peneliti melakukan olah data pada data penelitian (field study) dan peneliti melakukan uji normalitas dimana dimaksudkan peneliti ingin melihat apakah data peneliti berdistribusi normal dan sekaligus untuk menentukan korelasi apa yang peneliti pakai. Dari pengujian normalitas tersebut, ditemukan bahwa 60 data field study peneliti berdistribusi normal dan korelasi yang peneliti pakai dalam penelitian ini, yakni korelas Pearson Product Moment. Akan tetapi data field study ini memperoleh kebenaran bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara konsep diri mahasiswa/i pendatang angkatan 2009 Universitas Bina Nusantara dengan Perilaku Konsumtif pada produk fashion. Sehingga hal ini mendorong peneliti untuk mencari tahu penyebab atau konsep yang mendukung tidak terbuktinya hipotesis dalam penelitian ini, kemudian peneliti membaca beberapa referensi dan peneliti menemukan bahwa ada beberapa sumber penyebab tidak terbuktinya hipotesis yang dikemukakan oleh Nisfiannoor (2009:9), yaitu: salah dalam pemilihan teori, salah dalam pengambilan sampel, salah dalam penentuan alat pengambil data, dan salah dalam perhitungan statistik dan pembuatan dan rancangan penelitian. Selain dari pedoman diatas, peneliti juga memiliki waktu yang lebih serta didukung dengan responden yang tidak sulit untuk didapat, maka peneliti mencoba mengambil langkah dengan memperluas sampel penelitian, dengan kata lain peneliti menambah subjek penelitian sebanyak 15 responden. Ke-15 responden ini didapat berdasarkan respon/feedback yang diperoleh peneliti atau e-mail yang balik sebanyak 15.
Kemudian, peneliti mengolah data hasil field study kedua kalinya dan menganalisa data penelitian tersebut. Peneliti juga melakukan pengujian normalitas pada field study kedua ini dan ditemukan 75 data tersebut berdistribusi normal, sehingga pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan korelasi Pearson Product Moment. Dari hasil uji korelasi tersebut, dinyatakan bahwa terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara konsep diri mahasiswa/i pendatang angkatan 2009 Universitas Bina Nusantara dengan Perilaku Konsumtif pada produk fashion. Proses penyebaran kuesioner ini dari pilot study hingga field study lebih cenderung mengunakan proses pengiriman melalui media sosial seperti e-mail dan facebook. Hal ini dikarenakan rata-rata dari responden itu sendiri yang meminta kepada peneliti untuk mengirim kuesioner tersebut melalui e-mail atau facebook. Selain itu, juga tidak dipungkiri bahwa hal ini membantu peneliti dalam penghematan biaya pencetakan atau pengopian kuesioner tersebut. Akan tetapi, pengiriman kuesioner melalui media sosial ini juga memiliki kekurangan tersendiri dalam bentuk proses respon atau feedback dari responden itu. Hal ini cukup dapat teratasi oleh peneliti, dikarenakan peneliti memberikan jeda waktu dan mengingatkan responden untuk mengisi kuesioner ini. Dari proses sidang, peneliti disarankan untuk mengubah judul penelitian yang semulanya berjudul “Hubungan antara konsep diri mahasiswa/i pendatang angkatan 2009/2013 Universitas Bina Nusantara dengan perilaku konsumtif” menjadi “Hubungan antara konsep diri mahasiswa/i pendatang angkatan 2009 Universitas Bina Nusantara dengan perilaku konsumtif pada produk fashion”.
3.5.2 Pelaksanaan Penelitian Proses pengambilan data ini melibatkan 95 subjek, dimana 75 subjek penelitian lapangan, dan 20 subjek untuk dilakukan uji coba. Dalam penyebaran
kuesioner ini, peneliti akan melakukan pilot study yang pertama kepada mahasiswa/i pendatang angkatan 2009 Universitas Bina Nusantara pada tanggal 23-27 November 2012. Sehubungan dengan data yang diperoleh dari pilot study sebelumnya tidak reliabel, maka peneliti melakukan pilot study untuk kedua kalinya pada tanggal 28-31 Desember 2012. Setelah itu, peneliti melakukan penyebaran kuesioner ini kembali sebagai proses uji lapangan pada mahasiswa/i pendatang angkatan 2009 Universitas Bina Nusantara pada tanggal 01-05 Januari 2013 untuk 60 responden, dan pada tanggal 06-07 Januari 2013 untuk penambahan 15 responden.
3.5.3 Teknik Pengolahan Data Data yang peneliti peroleh akan diolah melalui penghitungan komputasi melalui program Statistical Product Service Solution (SPSS) versi 20.0 for windows, sehingga dapat dilakukan analisis dan dapat menghasilkan koefisien secara menyeluruh. Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
Pearson
correlation
coefficient
(r).
Pengujian
hipotesis
dengan
menggunakan teknik Pearson product moment ini dikarenakan data dalam penelitian ini berbentuk interval atau ratio, dimana ini digunakan untuk menguji hipotesis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya (Sugiyono, 2012). Koefisien korelasi ini menggambarkan besarnya hubungan antar variable penelitian, dan ketentuan semakin mendekati 0 (nol), dianggap semakin lemah atau kecil, dan semakin mendekati + atau – 1, dinilai semakin kuat hubungan tersebut (Muhammad, 2008).