BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian & Definisi Operasional Menurut Sangadji
(2010), variabel adalah konstrak yang diukur
dengan berbagai macam nilai untuk memberikan gambaran lebih nyata mengenai fenomena-fenomena. Konstrak adalah abstraksi fenomena kehidupan nyata yang diamati. Variabel, dengan demikian merupakan representasi konstrak yang dapat diukur dengan berbagai macam nilai. Variabel merupakan mediator antar konstrak yang abstrak dengan fenomena nyata. Variabel memberikan gambaran lebih nyata mengenai fenomena yang digeneralisasi dalam konstrak. Menurut Sekaran (2006 dalam Sangadji, 2010) tipe variabel dapat diklasifikasikan berdasarkan fungsi variabel dalam hubungan antar variabel yaitu variabel bebas dan Variabel terikat. Variabel bebas adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain. Dalam penelitian ini variabel bebas nya adalah homoseksual dan variabel terikat adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen, yang dalam penelitian ini variabel terikat nya adalah coming out. Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dan atau konstrak dengan cara memberikan arti atau melakukan spesifikasi kegiatan maupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel (Sangadji,2010). Definisi operasional dari homoseksual adalah orientasi seksual individu
21
22
terhadap jenis kelamin yang sama yang melibatkan psikologis, emosional dan sosial pada individu tersebut. Dalam penelitian ini ada dua jenis homoseksual yaitu gay dan lesbian, yang indikatornya didapatkan dari pengakuan subjek itu sendiri. Definisi operasional gay adalah pria yang menyukai sesama jenisnya dan lesbian adalah wanita yang menyukai sesama jenisnya. Definisi operasional dari coming out adalah proses membuka diri individu sebagai homoseksual yang indikatornya adalah awareness, exploration, acceptance, commitment, dan integration .
3.1.2 Hipotesis Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan antara proses coming out gay dan lesbian Ho : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara proses coming out gay dan lesbian
3.2 Subyek Penelitian & Teknik Sampling 3.2.1 Karakteristik Subjek Penelitian Subjek penelitian merupakan laki - laki dan perempuan yang memiliki orientasi seksual sesama jenis atau kaum homoseksual (gay dan lesbian). Subjek tersebut memiliki rentang usia antara 19 tahun sampai 36 tahun dan berdomisili di Jakarta. Menurut Baiky,1982 (dalam Sukandarrumidi, 2006) untuk penelitian yang akan menggunakan analisis data dengan statistik, jumlah sampel paling sedikit adalah 30 sehingga peneliti memiliki target untuk mendapatkan subjek gay 30 orang dan lesbian 30 orang.
23
3.2.3 Teknik Sampling Teknik sampling yang digunakan adalah non probability sampling, yaitu
teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau
kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sangadji,2010). Teknik pengambilan sampel yang lebih spesifik
yang
digunakan
adalah
snowball
sampling,
yaitu
teknik
pengambilan sampel dengan cara menentukan kriteria orang yang dijadikan sebagai anggota sampel terlebih dahulu, dalam penelitian ini kriteria anggota sampel adalah individu yang memiliki teman gay atau lesbian. Kemudian, orang tersebut akan menyampaikan kuesioner tersebut kepada sampel yang ditentukan.
3.3 Desain Penelitian Desain penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif. Menurut E.G Carmines dan R.A.Zeller, 2006 (dalam Sangadji,2010) penelitian kuantitatif adalah penelitian yang datanya dinyatakan dalam angka dan dianalisis dengan statistik. Berdasarkan masalah yang diteliti penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif, yaitu penelitian terhadap masalah berupa fakta saat ini dari suatu populasi yang meliputi kegiatan penilaian sikap atau pendapat terhadap individu, organisasi, keadaan, ataupun prosedur. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan status terkini subjek yang diteliti. Dan penelitian ini juga termasuk penelitian komparatif, yaitu penelitian yang bersifat membandingkan (Sangadji,2010). Dalam penelitian ini akan mendeskripsikan coming out gay
24
dan lesbian dengan menguji hipotesis perbedaan coming out antara gay dan lesbian.
3.4 Alat Ukur Penelitian 3.4.1 Alat Ukur Peneliti mengadaptasi alat ukur coming out yang dibuat oleh Farida Dwi Rahma (2010). Beliau adalah lulusan fakultas psikologi Universitas Airlangga yang pernah membuat alat ukur proses coming out untuk judul skripsinya Hubungan Antara Coming Out Dengan Psychological Well Being di Surabaya. Yang kemudian diadaptasi kembali oleh Septiana Constanti tahun 2012 dengan skripsinya yang berjudul Hubungan penerimaan diri dan proses coming out pada gay di Jakarta. Berikut adalah dimensi proses coming out dari alat ukur tersebut : Tabel 3.1 Dimensi pada Proses Coming Out No
Dimensi
Indikator
No. Butir Fav.
1.
Unfav.
Mengakui adanya perbedaan 9
5
minat&perilaku dengan teman sebaya Awareness Mengakui
adanya 13
ketertarikan dengan sesama jenis
Jumlah
6
25
Merasa tidak sesuai dengan norma yang
gender
12,15
tradisional
berlawanan
dengan
value-nya 2.
Bergabung
dalam
2,29 5,18
6
organisasi/event homoseksual Exploration 7 Berteman
dengan
16
sesama
homoseksual 3.
Perasaan
saling
memiliki 23 , 19, 24
pada komunitas homoseksual
10
28
Penerimaan diri bertambah 30
22
Acceptance sebagai homoseksual Konsep diri positif sebagai 3, 14 20, 25 homoseksual 4.
Kesesuaian
dengan 11
-
9
norma&nilai komunitas Membuka
identitas
pada 1, 8
17,27
Commitment heteroseksual&public Kuat
dalam
menghadapi
4,26 10,21
pelecehan& diskriminasi Total
15 Sumber : Septiana Constanti , 2012
15
30
26
Setelah alat ukur di uji coba ada beberapa butir item yang dihapus dan butir untuk gay diubah menjadi butir untuk lesbian. Berikut adalah dimensi pada proses coming out setelah dihapus : Tabel 3.2 Dimensi pada proses coming out setelah dihapus No
Dimensi
Indikator
No. Butir Fav.
1.
Jumlah
Unfav.
Mengakui adanya perbedaan 9
3
minat&perilaku dengan teman sebaya Awareness
Mengakui
adanya 13
6
ketertarikan dengan sesama jenis
2.
Bergabung
dalam
29
18
7
16
4
organisasi/event homoseksual Exploration
Berteman
dengan
sesama
homoseksual 3.
Perasaan
saling
memiliki 23
19, 24
pada komunitas homoseksual Acceptance
Penerimaan diri bertambah 30
22
sebagai homoseksual Konsep diri positif sebagai 3, 14 20, 25
9
27
homoseksual 4.
1 Membuka
identitas
pada 8
Commitment heteroseksual&publik
Total
9
7
17
Sumber : setelah uji coba
Perubahan beberapa butir untuk gay menjadi butir untuk lesbian sebagai berikut : Tabel 3.3 Perubahan butir Semula
No.
Menjadi
Variabel 6
Dimata saya perempuan terlihat lebih
Dimata saya laki-laki terlihat
menarik daripada laki-laki
lebih menarik daripada perempuan
12
13
9
Menurut saya seorang laki-laki itu
Menurut saya seorang
harus selalu terlihat kuat dan tidak
perempuan itu harus selalu
boleh menangis walaupun sedang
lemah lembut dalam berbicara
sedih
dan bertindak
Saya menyadari bahwa saya
Saya menyadari bahwa saya
memiliki ketertarikan kepada sesama
memiliki ketertarikan kepada
laki-laki
sesama perempuan
Saya merasa oke-oke saja memakai
Saya merasa lebih suka
28
baju berwarna pastel seperti merah
membaca buku mengenai
muda dan ungu
sesama jenis daripada buku tentang lawan jenis. (dipakai untuk gay dan lesbian )
15
Saya merasa seorang pria itu tidak
Saya merasa seharusnya
perlu terlalu menjaga penampilan
seorang laki-lakilah yang
fisik
melindungi perempuan Sumber : expert judgement
3.4.2 Validitas & Reliabilitas Alat Ukur Menurut Sangadji (2010), validitas menunjuk pada sejauh mana suatu alat mampu mengukur apa yang seharusnya diukur dan reliabilitas menunjuk pada pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen sudah baik. Uji validitas terhadap kuesioner coming out sudah dilakukan pada penelitian yang mengukur hubungan coming out dengan psychological well being oleh Farida Dwi Rahma tahun 2010, dengan menggunakan professional judgement dari beberapa dosen di fakultas Psikologi Universitas Airlangga. Kemudian alat ukur tersebut dipakai kembali oleh Septiana Constanti mahasiswi psikologi Binus University pada tahun 2012 dengan skripsinya yang berjudul Hubungan penerimaan diri dan proses coming out pada gay di Jakarta dan dari alat ukur coming out pada penelitian tersebut didapatkan reliabilitas sebesar 0,929. Dalam penelitian ini validitas yang digunakan adalah corrected itemtotal correlation dimana suatu item dikatakan valid apabila nilai koefisiennya
29
atau kolom corrected item-total correlation >0,300 (Azwar ,1996). Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan alpha cronbach untuk menentukan apakah setiap instrumen reliabel atau tidak dan dari hasil penelitian ini terdapat cronbach’s Alpha sebesar 0,864, yang artinya instrument tersebut sangat reliabel.
3.5 Prosedur 3.5.1 Persiapan Penelitian Pada persiapan penelitian peneliti memulai dengan memilih masalah terlebih dahulu yang diambil dari fenomena sosial yang sedang berkembang saat ini yaitu homoseksual, kemudian melakukan studi pendahuluan atau survey dalam memperkuat asumsi peneliti tentang gay dan lesbian yang telah dilakukan bulan Febuari 2012 serta merumuskan masalah tersebut dan membuat anggapan dasar atau hipotesis. Kemudian peneliti menentukan pendekatan mana yang akan dipakai pada penelitian ini dan menentukan variabel serta sumber data yang akan dipakai.
3.5.2 Pelaksanaan Penelitian Dalam melakukan pelaksanaan penelitian peneliti menentukan dan menyusun instrumen terlebih dahulu sebelum mengumpulkan data. Instrumen tersebut didapatkan peneliti dari penelitian sebelumnya oleh Septiana Constanti mahasiswi psikologi Binus University pada tahun 2012. Setelah data dikumpulkan peneliti melakukan analisis data dengan memakai program komputer spss untuk mendapatkan hasil dan menarik kesimpulan dan menulis laporan penelitian tersebut.
30
3.5.3 Teknik Pengolahan Data Setelah data hasil penelitian dikumpulkan oleh peneliti , langkah selanjutnya adalah bagaimana menganalisis data yang diperoleh tadi. Langkah ini bertujuan untuk menyusun dan menginterpretasikan data (kuantitatif) yang sudah diperoleh (Prasetyo,2005). Setelah mendapatkan data-data yang diperlukan, maka peneliti melakukan pengkodean data seperti memberikan score pada lembaran data kemudian melakukan input data menggunakan microsoft excel. Selanjutnya, data tersebut di olah dalam program SPSS versi 17 dan akhirnya dilakuan analisis data terhadap hasil data yang sudah didapatkan. Untuk menguji reliabilitas dan validitas, data yang telah dimasukkan kedalam data excel dipindahkan kedalam data view SPSS , kemudian di analize, scale, reliability analysis. Muncullah kolom reliability analysis dan memindahkkan item satu persatu kedalam kolom items. Kemudian memilih statistics untuk mengatur hasil yang keluar seperti scale if item deleted, means, variance, covariance, correlations dan continue. Score item yang didapatkan kurang dari 3,00 maka akan dihapus. Untuk kolom uji beda data view yang sudah ada tadi di analyze, compare means, independent sample T test , mengisi kolom test variabel dengan item dan grouping variabel dengan orientasi seksual kemudian reset dan munculah hasil uji beda dari data tersebut. Untuk menguatkan memberikan penjelasan deskriptif dan pengolahan skor per item dan per grup maka peneliti menambahkan metode wawancara.