Bab 3 Metode Perancangan Metode perancangan menggambarkan keseluruhan aktifitas yang akan dilakukan secara sistematis melalui tahapan-tahapan. tahapan-tahapan
ini
bertujuan
agar
dalam
merancang
dan
mengimplementasi sistem yang akan dibangun dapat diarahkan secara efektif dan efisien guna menghindari loncatan antara tahap yang mengakibatkan pemborosan waktu dan sumber daya. Metode perancangan sistem yang digunakan adalah metode prototype. Metode prototype memiliki beberapa tahapan yang dilakukan secara berulang hingga sistem yang dihasilkan sesuai dengan harapan user. Siklus yang terjadi dalam metode prototype seperti terlihat pada gambar 3.1.
Gambar 3.1 Metode Prototype (Pressman, 2001)
Tahapan-tahapan dalam metode prototype adalah sebagai berikut:
22
23
1. Pengumpulan kebutuhan user Tahap ini pengguna dan pengembang sistem bersama-sama mendefinisikan apa-apa saja yang menjadi kebutuhan sistem. 2. Perancangan Tahap ini sistem dirancang secara cepat sesuai kebutuhan pengguna yang telah didefinisikan pada tahap 1 (satu), dan rancangan ini akan menjadi dasar pembuatan prototype. 3. Evaluasi prototype Tahap ini pengguna mengevaluasi prototype sistem sementara yang
dihasilkan
oleh
pengembang
tujuannya
untuk
memperjelas kebutuhan software. Perulangan ketiga proses ini terus berlangsung hingga semua kebutuhan pengguna sistem terpenuhi.
3.1
Pengumpulan Kebutuhan User Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan untuk dapat
mengumpulkan kebutuhan pengguna sistem antara lain : 3.1.1
Persiapan Tahap persiapan ini diisi dengan penyusunan jadwal dan
rencana kegiatan pengumpalan data dan kebutuhan pengguna, hasil dari penyusunan jadwal dan rencana kegiatan dikordinasikan dengan pihak Dikpora Kabupaten Halmahera Utara yang merupakan objek yang akan diteliti. Hasil koordinasi tersebut kemudian dirampungkan dan akan menjadi acuan selama penelitian berlangsung. Pada tahap ini
24
juga instrumen penelitian telah dirancang. Hasil rancangan istrument tersebut diuji guna memastikan instrument tersebut dapat menggali kebutuhan data yang diharapkan. 3.1.2
Pengumpulan Data dan Kebutuhan Pengguna Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus sehingga
perlu dilakukan penelitian langsung ke objek penelitian. Penelitian ini di dalamannya termasuk pengolahan, analisa data, dan penyimpulan. Jenis-jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Data Primer Data primer adalah data yang didapat dari hasil penelitian langsung di lapangan. Dalam penelitian ini data primer tersebut didapat melalui wawancara ke objek penelitian. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang telah diolah oleh pihak lain. Data sekunder dalam penelitian ini adalah teknik-teknik yang digunakan selama ini dalam menentukan prioritas pembangunan sarana dan prasarana pendidikan, peraturan-peraturan tentang sarana dan prasarana pendidikan serta data-data lain yang berhubungan
dengan
pembangunan
sarana
dan
prasarana
pendidikan. Proses pengumpulan data merupakan tindakan konkrit antara peneliti dan objek penelitian untuk mendapatkan data-data yang
25
dibutuhkan dalam penyelesaian masalah penelitian. Teknik yang digunakan penulis dalam pengumpulan data adalah: 1. Wawancara Wawancara merupakan teknik pengumpulan data melalui tanya jawab langsung dengan Staf Bidang Pendidikan yang terlibat didalamnya. Responden dalam wawancara adalah Bapak Dalton Sero, S.pd,. M.Si selaku Kepala Bidang Pendidikan
di
Dikpora
Kabupaten
Halmahera
Utara.
Wawancara berhubungan dengan mekanisme penentuan prioritas pembangunan sarana dan prasarana pendidikan. 2. Studi literatur Studi literatur merupakan teknik pengumpulan data dan informasi melalui laporan, buku-buku, atau sumber-sumber lain yang memiliki kaida ilmiah. Dalam penelitian ini studi literatur
berupa
peraturan-peraturan
pemerintah
yang
berhubungan dengan prioritas pembangunan sarana dan prasarana pendidikan, pemodelan penentuan prioritas yang digunakan selama ini.
3.2
Perancangan
3.2.1
Tahap analisis Analisis bertujuan agar sistem yang dihasilkan benar-benar
menjawab kebutuhan pengguna sistem. Penentuan prioritas pembangunan sarana dan prasarana selama ini dilakukan meliputi beberapa tahap antara lain: pengumpulan data
26
kondisi sekolah melalui survei dan pemeriksaan laporan tahunan satuan pendidikan, setelah data terkumpul data-data tersebut diolah, hasil pengolahan data kemudian dilihat pola yang ada dengan kecendurungannya, satuan pendidikan yang memiliki kecendurungan sarana dan prasarana yang kurang memadai akan dijadikan sebagai calon prioritas pembangunan, daftar calon prioritas akan dibahas dalam rapat internal Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga hasil rapat tersebut yang akan menjadi keputusan satuan pendidikan mana yang menjadi prioritas pembangunan sarana dan prasarana pendidikan.
3.2.2 System Requirement Specification Berdasarkan tahap analisis di atas maka didapatlah kebutuhan sistem sebagai berikut: 1.
Kebutuhan input Kebutuhan input merupakan kebutuhan inputan data-data yang
dibutuhkan dalam sistem ini, macam-macam data inputan yang dibutuhkan antara lain: a. Data Sekolah yaitu data-data seluruh sekolah yang ada di Kabupaten Halmahera Utara. b. Data Kondisi Sekolah yaitu data-data kondisi sekolah yang ada di Kabupaten Halmahera Utara. c. Data User yaitu data-data pemakai sistem beserta hak akses setiap user. d. Data Kriteria yaitu data-data yang menjadi kriteria penilaian. e. Data Bobot yaitu data-data yang berhubungan dengan bobot nilai yang digunakan oleh kriteria.
27
2.
Kebutuhan Proses Kebutuhan proses yang ada dalam sistem pada saat sistem ini
berjalan adalah : Proses Promethee, yaitu proses untuk melakukan perhitungan setelah data setiap sekolah terkini didapatkan, data yang didapatkan tersebut akan dibandingkan antara satuan pendidikan dengan satuan pendidikan yang lain pada kriteria tertentu, dimana masing-masing kriteria telah disiapkan dengan nilai dan tipe preferensinya. Nilai perbandingan satuan pendidikan terhadap satuan pendidikan yang lain dijumlahkan kemudian dikalikan dengan satu/jumlah satuan pendidikan dikurangi satu, nilai tersebut sebagai nilai ukuran untuk menentukan apakah satuan pendidikan A lebih baik dari satuan pendidikan B atau sebaliknya. Hasil perbandingan tersebut kemudian dijumlahkan untuk seluruh satuan pendidikan hasilnya berupa urutan parsial (Promethee I). hasil dari Promethee I berupa nilai LF dan EF, pengurangan LF terhadap EF menghasilkan NF atau urutan lengkap (Promethee II). 3.
Kebutuhan Output Kebutuhan output sistem pada saat aplikasi berjalan adalah
laporan ranking : yaitu laporan perankingan yang dihasilkan oleh pemodelan dengan metode Promethee. 4.
Kebutuhan Hak Akses Pengguna Kebutuhan Hak Akses Pengguna merupakan pemberian hak
akses dalam sistem terhadap user sistem, user sistem ini dibagi atas dua hak akses yaitu : hak akses sebagai Staf Bidang Pendidikan dan hak akses sebagai admin.
28
a. Staf Bidang Pendidikan Staf Bidang Pendidikan adalah pengguna yang berperan untuk menginputkan data kondisi sekolah, adapun kebutuhanya sebagai berikut: Melakukan login sebagai Staf Bidang Pendidikan. Menginputkan data kondisi sekolah. Menciptakan urutan prioritas. b. Admin pengguna yang dapat mengelola seluruh content sistem, untuk fungsionalitas yang dimiliki Staf Bidang Pendidikan dapat juga dilakukan oleh admin dengan cara mengubah akases standar ke akses seluruh sistem melalui pengaturan hak akses user. admin mempunyai kebutuhan sebagai berikut: Melakukan Login sebagai admin. Manajemen data user dan hak aksesnya. Manajamen data sekolah. Manajemen data kriteria. Manajemen data bobot. Memiliki fungsi yang sama seperti Staf Bidang Pendidikan. 3.2.3 Perancangan Sistem
1.
Desain sistem Desain sistem menggunakan
Data Flow Diagram (DFD.
Menurut Jogiyanto (1999 : 30) DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur (Kuswanto,
29
2011). Pemrograman terstruktur adalah cara pemrosesan data yang terstruktur, terstruktur dalam analisa, cara, dan penulisan program. Langkah pertama dalam DFD adalah pembuatan diagram contex kemudian di lanjutkan dengan tingkat 1, tingkat 2, dan seterusnya sesuai dengan spesifikasi proses yang ada dalam sistem yang dibangun. a.
Diagram Konteks Gambar 3.2 merupakan interpretasi ruang lingkup dan batasan
sistem yang akan dibangun. Diagram konteks juga merupakan representasi dari proses dan interaksi antara sistem dengan lingkungan eksternalnya. Dari gambar 3.3 di atas dapat di jelaskan interaksi antara sistem dengan lingkungan luarnya sebagai berikut : Data Bobot Data Kriteria Data Sekolah Data User Key Word
Data Kondisi Sekolah Key Word
Admin
Username, Password
Sistem Informasi Penentuan Prioritas Pembangunan Infrastruktur Pendidikan Username, Password
Data User Data Sekolah Data Kriteria Data Bobot
Data Sekolah Data Ranking Data Kondisi Sekolah
Gambar 3.2 Konteks Diagram Sistem
Admin 1. Admin dapat Login untuk dapat masuk ke sistem. 2. Admin dapat mencari data sekolah. 3. Admin dapat manajemen data sekolah. 4. Admin dapat manajemen data user 5. Admin dapat manajemen data kriteria
Staf Bidang Pendidikan
30
6. Admin dapat menajemen data bobot 7. Admin juga memiliki fungsionalitas yang sama dengan Staf Bidang Pendidikan. Staf Bidang Pendidikan 1. Staf Bidang Pendidikan dapat Login ke sistem. 2. Staf
Bidang Pendidikan dapat mencari data sekolah
beserta detailnya. 3. Staf Bidang Pendidikan dapat manajemen data kondisi sekolah. 4. Staf
Bidang Pendidikan dapat menciptakan laporan
prioritas berupa ranking. b.
DFD Tingkat 1 Pada DFD tingkat 1 terdapat delapan proses utama yaitu :
Login, manajemen data user, manajemen data sekolah, manajemen data kriteria, manajemen data bobot, pencarian data sekolah, manajemen data kondisi sekolah dan perankingan. Penjelasan dari masing-masing proses berdasarkan Gambar 3.3 sebagai berikut:
31
Data Sekolah Key word
2 Manage Data User
Data User
Data User
Stor_User_sistem
Data User
7 Pencarian Data Sekolah Key word
Data User Data User Session_admin
Session_user
Session_admin
1 Proses Login
Username,Password
Usename, Password
Session_admin Admin
Staf Bidang Pendidikan
Session_staf Data kondisi sekolah
3 Manage Data Sekolah
Data Sekolah Data Sekolah
Stor_master_nilai
Session_staf
Data Sekolah Data kondisi sekolah Data Sekolah
Stor_sekolah Id_user
Id_sekolah Data kriteria Id_kriteria
Data Kriteria
4 Manage Data Kondisi Sekolah
Data nilai Data nilia
Dta_kriteri 5 Manage Data Kriteria
Id_bobot Data Bobot
Data kondisi sekolah Store_kriteria
Stor_master_catatan
Data kondisi sekolah Data nilai terkini
Store_bobot
Data nilai terkini
Stor_nilai
Data Bobot Id_nilai, id_master_nilai
8 Manage Data Bobot Session_admin
Id_catatan, no_sekolah
Data Bobot Data ranking
Store_ranking
Data ranking
6 Proses Perankingan
Id_master_nilai,id_master_catatan, id_kriteria, nilai Session_staf
Gambar 3.3 DFD Tingkat 1
1. Proses Login, pengguna sistem diwajibkan login sesuai hak akses masing-masing. Langkah pertama pengguna memasukan username dan password, data masukan tersebut akan dicek ke store_user_sistem jika valid maka pengguna bersangkutan dapat menggunakan sistem sesuai dengan otoritas yang dimilikinya. 2. Proses manajemen data user, Proses ini hanya dapat dilakukan oleh admin, dimana admin dapat menambah data user baru, mengubah data user yang sudah ada, dan menghapus data user.
32
3. Proses pencarian data sekolah dapat dilakukan oleh admin maupun Staf Bidang Pendidikan. User memasukan kata kunci, kata kunci tersebut akan dicocokan ke store_sekolah hasil dari pencocokan akan ditampilakan ke halaman hasil pencarian sekolah. 4. Proses manajemen data sekolah, admin dapat menambahkan data sekolah baru, mengubah data sekolah yang sudah ada, atau menghapus data sekolah. 5. Proses manajemen data kriteria, admin dapat menambahkan data kriteria baru, mengubaha data kriteria, dan menghapus data kriteria. 6. Proses manajemen data bobot, admin dapat menambahkan data bobot baru, mengubah data bobot, dan menghapus data bobot. 7. Proses manajemen kondisi sekolah, Staf Bidang Pendidikan dapat melakukan penambahan data sekolah terkini dan mengubah data kondisi sekola tertentu. 8. Proses
Perangkingan,
Staf
Bidang
Pendidikan
dapat
memberikan instruksi proses perankingan prioritas serta hasil perankingan. Dari keseluruhan proses dalam sistem secara visualisasi dapat dilihat pada Gambar 3.3. c.
DFD Tingkat 2 DFD Tingkat 2 merupakan pemecahan dari DFD Tingkat 1
menjadi sub-proses agar proses-proses menjadi lebih detail untuk mempermudah pemahaman pengembang sistem terhadap sistem yang akan dibangun tetapi disini penulis secara khusu mengulas proses 1.4 dan 1.6 yang terdapat pada DFT tinggkat 1.
33
DFD Tingkat 2 Proses 4 Proses Manajemen Data Kondisi Sekolah Pada Gambar 3.5 menggambarkan hasil dekomposit dari proses manajemen data kondisi sekolah menjadi 3(tiga) bagian yaitu : 1.
Proses tambah data kondisi sekolah. Staf Bidang Pendidikan menginputkan data kondisi sekolah baru, data kondisi
sekolah
tersebut
akan
disimpan
di
store_master_catatan, store_master_nilai dan store_nilai. untuk store_nilai akan dilakukan pengecekan No_sekolah yang akan ditambahkan berdasarkan relasasi antara store_master_catatan, store_master_nilai, dan store_nilai jika hasil query lebih besar dari nol maka seluruh data yang terdapat dalam store_nilai dimana id_nilai sama dengan id_nilai hasil query akan dihapus. Setelah data tersimpan sistem akan menampilkan seluruh data catatan kondisi sekolah. 2.
Proses update data kondisi sekolah. Staf Bidang Pendidikan memilih data catatan kondisi sekolah yang akan dirubah, setelah mendapatkan data catatan kondisi sekolah
yang
dimaksud
Staf
Bidang
Pendidikan
melakukan perubahan pada atribut yang ingin dirubah. Data hasil perubahan tersebut akan disimpan dengan cara menimpa data yang dirubah tadi di store_master_catatan berdasarkan id_catatan, setelah data tersimpan sistem akan menampilkan data catatan kondisi sekolah yang diambil dari store_master_catatan.
34
3.
Proses hapus data catatan kondisi sekolah. Untuk menghapus data catatan kondisi sekolah. Staf Bidang Pendidikan harus memilih data catatan kondisi sekolah yang akan dihapus. Data terpilih tersebut otomatis akan terhapus dari store_master_catatan, store_master_nilai, dan store_nilai. Setelah data berhasil dihapus akan ditampikah data kondisi sekolah terkini.
Store_kriteria
Data kondisi sekolah
Id_kriteria
Id_user Store_master_nilai
Store_user
Data_kondisi_sekolah Store_sekolah
Id_sekolah 4.1 Proses Tambah Data Kondisi Sekolah
Data_kondis_sekolah Data kondisi sekolah Data kondisi sekolah baru
Data catatan
4.2 Proses Update Data Kondisi Sekolah
Data kondisi sekolah Data kondisi sekolah
Data kondisi sekolah
Data kondisi sekolah Staf Pendidikan
Store_nilai
Store_master_catatan
Data kondisi sekolah Id_master_catatan Id_master_catatan
Data kondisi sekolah Data_nilai
4.3 Proses Delete Kondisi Sekolah
Id_master_catatan
Data catatan Id_master_nilai
Gambar 3.4 DFD Tingkat 2 Proses Manajmen Kondisi Sekolah
DFD Tingkat 2 Proses 6 (Proses Perankingan) 1. Proses ambil data nilai sekolah, sebelum data ditampilkan ke sisi user akan ada proses seleksi nilai melalui query antara
store_master_catatan,
store_master_nilai,
dan
store_nilai, dari hasil query tersebut kemudian dipassing ke proses Perankingan.
35
2. Proses Perankingan, pada proses perankingan data-data kondisi sekolah terkini yang terpilih tadi akan disesuaikan dengan masing-masing kriteria dimana setiap kriteria memiliki tipe preferensinya sendiri-sendiri, setiap tipe preferensi memiliki rumus, rumus tersebut yang akan membandingkan nilai seluruh kondisi sekolah pada kriteria tertentu dan dilakukan terus-menerus hingga seluruh sekolah pada kriteria tertentu telah habis dibandingkan. 3. Proses Update Ranking, pada proses ini akan mengubah ranking dari setiap sekolah sesuai dengan hasil pada proses perankingan 4. Proses Tampil Ranking, pada proses ini akan meload data pada store_ranking dan mengurutkan berdassarkan ranking masing-masing sekolah.
Data nilai
6.1 Proses Ambil Data Sekolah Terkini
Data master_nilai
Data master_catatan
Store Nilai
Store_master_nilai
Stor_master_catatan
Data sekolah terkini Store_kriteria 6.2 Proses Perankingan
Staf Pendidikan
Data kriteria Data sekolah Store_sekolah
Data ranking Data ranking
Store_ranking
6.3 Proses Update Ranking
Data ranking sekolah
6.4 Proses Tampil Ranking
Data ranking
Gambar 3.5 DFD Tingkat 2 Proses Perankingan
36
2.
Perancangan Basis Data Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu desain sistem
yang
digunakan
untuk
merepresentasikan,
menentukan
dan
mendokumentasikan kebutuhan-kebutuhan untuk sistem pemrosesan basis data. Penjelasan ERD dalam sistem ini akan diwakili dalam bentuk Conceptual Data Model (CDM) dan Physichal Data Model (PDM). a.
PDM Pemodelan basis data menggunakan Physical Data Model
(PDM), PDM merupakan model yang menggunakan sejumlah tabel yang digunakan untuk menggambarkan sejumlah data serta relasi data-data tersebut. Desain PDM dengan aplikasi Powerdesign 12 sehingga PDM dapat langsung digenerate ke query basis data yang digunakan dalam kasus ini adalah kode query SQL Server 2008. PDM pada sistem ini dapat dilihat pada Lampiran 2. b.
Tabel-tabel yang terdapat dalam sistem ini : Nama Tabel
:
User_sistem
Primary key
:
NIP
Foreign key
:
Id_Akses
Fungsi
:
Untuk menyimpan data User
Tabel 3.1 Tabel User_Sistem
Field NIP Id_Akses Nama
Data type Varchar Char Varchar
Lenght 20 2 45
Null Not Not Null
Constraint Primary_key Foreign_key
37
Jenis_Kelamin Jabatan Jalan Desa Kecamatan Password
Nama Tabel
Varchar Varcahr Varcahr Varcahr Varcahr Varcahr
15 50 50 50 50 25
Null Null Null Null Null Null
:
Sekolah
Primary key
:
No_Sekolah
Foreign key
:
-
Fungsi
:
Untuk menyimpan data Sekolah. Tabel 3.2 Tabel Sekolah
Field No_Sekolah Nama_Sekolah Status_sekolah Jalan Desa Kecamatan Status_aktif Nama Tabel
Data type Varchar Varchar Varchar Varcahr Varcahr Varcahr Varchar
Lenght 20 50 10 100 50 50 15
Null Not Null Null Null Null Null Null
Constraint Primary_key
:
Master_Catatan
Primary key
:
Id_Catatan
Foreign key
:
No_Sekolah, NIP
Fungsi
:
Untuk meyimpan data catatan kondisi Sekolah.
Tabel 3.3 Tabel Master_Catatan
Field Id_Catatan No_Sekolah
Data type Int Varchar
Lenght 20
Null Not Not
Constraint Primary_key Foreign_Key
38
NIP Tgl_Survei Tgl_Insert Keterangan Status Nama Tabel
Varchar Date Datetime Text Varchar
20
15
Not Null Null Null Null
Foreign_Key
:
Master_nilai
Primary key
:
Id_master_nilai
Foreign key
:
Id_catatan, Id_kriteria
Fungsi
:
Untuk menyimpan data kondisi sekolah.
Tabel 3.4Table Master_nilai
Field Id_master_nilai Id_catatan Id_kriteria Nilai Nama Tabel
Data type Lenght int Int Int Int
Null Not Not Not Null
Constraint Primary_key Foreign_key Foreign_Key
:
Nilai
Primary key
:
Id_nilai
Foreign key
:
Id_master_nilai
Fungsi
:
Untuk menyimpan data kondisi terkini masing-masing sekolah. Tabel 3.5 Tabel Nilai
Field Id_nilai Id_master_nilai
Data type Lenght Int Int
Null Not Not
Constraint Primary_key Foreign_Key
39
Nama Tabel
:
Ranking
Primary key
:
Id_ranking
Foreign key
:
No_sekolah
Fungsi
:
Untuk menyimpan data ranking. Tabel 3.6 Tabel Raking
Field Id_ranking No_sekolah Ranking
Data type Lenght Int Varchar 20 Int
Null Not Not Null
Constraint Primary_key Foreign_Key
Nama Tabel
:
Kriteria
Primary key
:
Id_Kriteria
Foreign key
:
Id_bobot
Fungsi
:
Untuk menyimpan data kriteria. Tabel 3.7 Tabl Kriteria
Field Id_Kriteria Id_bobot Nama_Kriteria Keterangan Minmax Type_preferensi Nilai_P Nilai_Q Nilai_Guasian Status
Data type Int int Varchar Text Varchar Varcahr Float Float Float Varchar
Lenght
100 20 50
15
Null Not Not Null Null Null Null Null Null Null Null
Constraint Primary_key Foreign_key
40
Nama Tabel
:
Bobot
Primary key
:
Id_bobot
Foreign key
:
-
Fungsi
:
Untuk menyimpan data bobot. Tabel 3.8 Tabel Bobot
Field Id_bobot Nama_bobot Type_input Nama Tabel
Data type Lenght Int Varchar 35 Varchar 10
Null Not Null Null
Constraint Primary_key
:
Nilai_bobot
Primary key
:
Id_nilai
Foreign key
:
Id_bobot
Fungsi
:
Untuk meyimpan data nilai dari bobot.
Tabel 3.9 Tabel Nilai_bobot
Field No Nilai Nama_option Nama Tabel
Data type Lenght Int Int Varchar 75
Null Not Null Null
Constraint Primary_key
:
Menu
Primary key
:
Id_Menu
Foreign key
:
-
Fungsi
:
Untuk menyimpan data menu. Tabel 3.10 Tabel Menu
Field Id_menu
Data type Char
Lenght 4
Null Not
Constraint Primary_key
41
Nama_Menu Link No_Urut
Nama Tabel
Varchar Varchar Int
50 100
Null Null Null
:
HakAkses
Primary key
:
Id_Akses
Foreign key
:
-
Fungsi
:
Untuk menyimpan data hak akses user.
Tabel 3.11 Tabel HakAkses
Field Id_Akses Akses Nama Tabel
Data type Lenght Char 2 Varchar 10
Null Not Null
:
Akses_Menu
Primary key
:
-
Foreign key
:
Id_Akses, Id_Menu
Fungsi
:
Untuk
menyimpan
Constraint Primary_key
data
hak
akses
terhadap menu. Tabel 3.12 Tabel Akses_Menu
Field Id_Menu Id_Akses
3.
Data type Lenght Char 4 Char 2
Null Not Not
Constraint Foreign_key Foreign_key
Perancangan Interface Perancangan interface mengambarkan keseluruhan tampilan
yang terdapat dalam sistem ini, namun dalam perancangan interface dibatasi hanya untuk beberapa interface saja karena sistem ini
42
memiliki banyak interface sehingga yang dibahas di sini hanya seperlunya saja. Perancangan interface sendiri dibagi atas 2(dua) yaitu desain input dan desain ouput. a. Desain Input Desain input berhubungan dengan keseluruhan tampilan dalam sistem berupa form yang dapat diberikan nilai tertentu. Form Login Form Login merupakan pintu gerbang untuk masuk ke sistem, dimana sistem dapat digunakan jika user telah melakukan login dengan cara memasukan username, password, dan sukses. adapun desain tampilan form login seperti pada gambar 3.6.
Username
xxxxxxxxxxxx
Password
**********
Login
Batal
Gambar 3.6 Form Login
Form Input Nilai Form Input Nilai merupakn form untuk dapat mengisi nilai kondisi sekolah, yang nantinya nilai dari hasil inputan ini dijadikan indikator penilaian prioritas. Form Input Nilai seperti Gambar 3.7.
43
Tambah Catatan Sekolah Waktu Survei
: :
Kriteria ke-x Keterangan
: :
Tambah
Gambar 3.7 Form Input Nilai
b. Desain Output Desain Ouput merupakan hasil dari suatu proses tertentu berupa data-data yang diambil dari basis data atau dari proses-proses tertentu dalam sistem. View Catatan Sekolah View Catatan Sekolah menampilkan seluruh catatan sekolah yang pernah dicatatkan kedalam sistem. Tampilan View Catatan Sekolah dapat dilihat pada gambar 3.8. Catatan Sekolah No 1 2 3
Sekolah …….. …….. ……..
Kriteria ke-1 …….. …….. ……..
Kriteria ke-x …….. …….. ……..
Aksi Update …….. ……..
Gambar 3.8 View Catatan Sekolah
Hapus …….. ……..
44
View Promethee View Promethee menampilkan nilai hasil konversi serta hasil dari proses Promethee berupa nilai Entering Flow, Leafing, dan Net Flow dari perbandingan antara sekolah. Nilai Kriteria ke-1 Kriteria ke-2 Kriteria ke-n
Alternatif ke-1
Alternatuf ke-2
Alternatif ke-n
……………… ……………… ………………
……………… ……………… ………………
……………… ……………… ………………
Hasil Perhitungan Alternatif ke-1 Alternatif ke-2 Alternatif ke-n
Alternatif ke-1
Alternatif ke-2
Alternatif ke-n
LF
EF
NF
………….. ………….. …………..
………….. ………….. …………..
………….. ………….. …………..
….. ….. …..
….. ….. …..
….. ….. …..
Selanjutnya
Gambar 3.9 View Promethee
View Penentuan Alternatif View Penentuan Alternatif menampilakan secara jelas rangking dari masing-masing sekolah. Adapun tampilan View Penentuan Alternatif seperti Gambar 3.10. Hasil Alternatif Sekolah
Leaving Flow
Rangking
Entering Flow
Ranking
……….. ……….. ………..
……….. ……….. ………..
……….. ……….. ………..
……….. ……….. ………..
……….. ……….. ………..
Sekolah
Net Flow
Rangking
……….. ……….. ………..
……….. ……….. ………..
……….. ……….. ………..
Gambar 3.10 View Penetuan Alternatif
45
3.3
Evaluasi Prototype Dalam proses pembuatan sistem ini terjadi beberapa kali
evaluasi prototype, evaluasi ini ditujukan agar sistem yang dihasilkan dapat menjawab persoalan yang ada. Evaluasi prototype dilakukan oleh perwakilan dari Dikpora Kabupaten Halmahera Utara yaitu Bapak Dalton Sero, S.pd,. M.Si selakau Kepala Bidang Pendidikan di Dikpora Kabupaten Halmahera Utara. Pengujian sendiri dilakukan dengan koneksi ke internet dengan cara memberikan IP Adress yang digunakan penulis sebagai server serta username dan password Admin, sehingga pihak Dikpora Kabupaten Halmahera Utara dapat langsung menguji sistem dari jarak jauh. Adapun evaluasi prototype seperti terlihat pada Tabel 3.12. Tabel 3.13 Evaluasi Prototype
Tanggal
Keterangan
06-10-2011
Prototype awal yang diajukan belum dapat mengakomodir persoalan yang diangkat seperti kriteria yang belum lengkap
12-11-2011
28-11-2011
Tindakan
Studi literatur peraturan-peraturan yang berhubungan dengan sarana dan parsarana pendidikan SD Prototype ke-2 kriteria dan nilai Penambahan tabel bobot yang kurang fleksibel bobot untuk menjaga mengakibatkan akan tidak relevan fleksibelitas kriteria jika SNP berubah yang dapat berubah sewaktu-waktu Prototype ke-3 telah memenuhi kebutuhan dan fleksibilitas kriteria.