BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis Pada Sub-bab ini, akan dipaparkan mengenai Variable penelitian yang dijadikan sebagai alat ukur dan hipotesis yang digunakan peneliti sebagai dugaan sementara untuk menjawab penelitian. 1.1.1 Variable Penelitian dan Definisi Operasional Definisi operasional dari variabel penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: 3.1.1.1 Dukungan Sosial Dukungan Sosial adalah kesediaan orang-orang dalam memberikan perhatian, kepedulian baik dalam bentuk emosi dan tingkah laku. Pada penelitian ini dukungan sosial diukur dengan menggunakan skala dukungan sosial dari teori dukungan sosial (Zimet, Dahlem, Zimet & Farley, 1988) yang telah diadaptasi oleh Cheng dan Chan (2004). Skala tersebut terdiri dari dimensi dukungan sosial dari keluarga, teman dan orang-orang terdekat (significant others).
25
3.1.1.2 Kepercayaan Diri Kepercayaan diri adalah
sikap positif dimana
kondisi
individu dapat mengevaluasi keseluruhan dari dirinya sehingga memberi keyakinan kuat pada kemampuan dirinya untuk melakukan tindakan dalam mencapai berbagai tujuan dalam hidupnya. Pada penelitian ini kepercayaan diri diukur dengan skala kepercayaan diri berdasarkan ciri-ciri kepercayaan diri yang diambil berdasarkan teori Lauster (dalam Ashriati, Alsa, Suprihatin, 2006).
1.1.2
Hipotesis Hipotesis merupakan kesimpulan sementara yang masih harus diuji kebenarannya melalui analisis terhadap bukti-bukti empiris (Danim, 2003). Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H0 = Tidak ada hubungan yang positif antara dukungan sosial dan kepercayaan diri pada penyandang tuna daksa. Ha = Ada hubungan yang positif antara dukungan sosial dan kepercayaan diri pada penyandang tuna daksa.
1.2 Subyek Penelitian dan Teknik Sampling Pada sub-bab ini, akan dipaparkan mengenai subyek penelitian dengan karakteristik yang dimiliki, teknik sampling dan desain penelitian yang akan digunakan pada penelitian.
3.2.1 Karakteristik Subyek Penelitian Pada penelitian ini, karakteristik subjek dalam penelitian ini adalah individu yang memiliki kecacatan fisik atau ketidaksempurnaan anggota tubuh yang tinggal di Panti Sosial Bina Daksa Budi Bhakti, baik pria maupun wanita, berusia antara 17- 30 tahun. Panti tersebut merupakan panti milik pemerintah yang dibawah naungan Dinas Sosial DKI Jakarta yang mengurusi para penyandang cacat khususnya bagi penyandang cacat tuna daksa. Peneliti memilih Panti Sosial Bina Daksa Budi Bhakti karena Panti Sosial Bina Daksa Budi Bhakti merupakan panti milik pemerintah dibawah Dinas Sosial DKI Jakarta yang mengurusi para penyandang cacat khusunya tuna daksa di wilayah DKI Jakarta dengan Jumlah total penghuni PSBD sebanyak 100 penyandang tuna daksa. Sample pada penelitian ini adalah sebanyak 50 orang penyandang tuna daksa. 3.2.2 Teknik Sampling Menurut Sugiyono, (2012) didefinisikan bahwa teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampling untuk menentukan sampel dalam penelitian. Teknik sampling dikelompokkan menjadi dua yaitu probability sampling dan nonprobability sampling. Probability sampling teknik pengambilan sample yang memberikan peluang yang sama bagi setiap umur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sample. Teknik ini meliputi, simple random sampling, proportionate stratified radom sampling, disproportionate stratified random, sampling area (cluster)
sampling
(sampling
menurut
daerah).
Sedangkan
nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampling yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sample. Teknik sampel ini meliputi sampling sistemtis, sampling kuota, sampling
aksidental,
sampling purposive, sampling jenuh, snowball sampling. (Sugiyono, 2012). Teknik pengambilan sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik non-probability sampling dengan jenis pengambilan sampling yaitu sampling purposive. Sampling purposive merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2012). Sampling
purposive
dikenal
juga
dengan
sampling
pertimbangan ialah teknik sampling yang digunakan penelitian jika peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu didalam pengambilan samplingnya atau penentuan sampling untuk tujuan tertentu (Riduwan, 2003). 3.3 Desain Penelitian Desain penelitian adalah strategi untuk memperoleh data yang dipergunakan untuk menguji hipotesa. Desain penelitian ini ditetapkan dengan mengacu pada hipotesa yang telah dibangun sebagai pembuktian hipotesa yang telah dibuat. (Sandjaja & Heriyanto, 2011). Desain penelitian secara umum terdiri dari dua jenis pendekatan yaitu pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kualitatif didefinisikan sebagai suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menggunakan penyelidikan tentang
suatu fenomena sosial atau masalah manusia. Creswell (dalam Afriani, 2009). Sedangkan pendekatan kuantitatif didefinisikan oleh Musthofa (2008), merupakan jenis penelitian yang menggunakan rancangan penelitian berdasarkan prosedur statistik atau dengan cara lain dari kuantifikasi untuk mengukur variable penelitiannya. Terdapat dua jenis penelitian kuantitatif menurut Seniati, Yulianto dan Setiadi
(2009),
yaitu
penelitian
kuantitatif
eksperimental
dan
non-
eksperimental disebut juga penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang dilakukan untuk menemukan penyebab yang memungkinkan terjadinya perubahan perilaku, gejala atau fenomena yang disebabkan oleh suatu peristiwa berdasarkan pada suatu kejadian yang sudah terjadi (Sudarma, 2008). Selanjutnya ditambahkan oleh Danim dan Darwis (2002) mengenai penelitian kuantitatif yang diklasifikasikan menjadi tujuh kategori, yaitu penelitian pendekatan
deskriptif,
penelitian
perbandingan
perkembangan,
kausal,
penelitian
penelitian
tindakan,
korelasional,
penelitian
eksperimental-semu, dan penelitian eksperimental. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional yang bersifat non-eksperimental/ ex post facto. Pada penelitian ini peneliti menggunakan penelitian korelasional untuk mengetahui dukungan sosial dengan kepercayaan diri pada penyandang tuna. Penelitian korelasional menurut Sandjaja dan Heriyanto, (2011) bertujuan untuk mengungkap hubungan koleratif antara variable walaupun tidak diketahui apakah sebab-akibat atau bukan, karena penelitian kolerasional tidak berusaha mengungkap adanya hubungan sebab-akibat.
3.3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini bertempat di Panti Sosial Bina Daksa Budi Bhakti yang terletak di jalan utama 5 Cengkareng Barat Jakarta. 3.3.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai dengan melakukan studi pustaka dengan mencari data-data, dan kemudian dilanjutkan dengan observasi sampai melakukan survei awal, untuk mempersiapkan proposal penelitian, pengambilan data, hingga penyusunan laporan akhir. Pengerjaan penelitian ini dilakukan selama 5 bulan yaitu dimulai pada bulan Februari 2012 hingga bulan Juli 2012. Pengambilan data dilakukan selama satu bulan. Pengambilan data untuk try out dilakukan pada awal bulan Juli dan pengambilan data untuk penelitian dilakukan pada pertengahan bulan Juli 2012. 3.4 Alat Ukur Penelitian 3.4.1 Alat Ukur Pada Sub-bab ini, akan dipaparkan mengenai alat ukur yang dijadikan oleh peneliti untuk mengukur dukungan sosial dan kepercayaan diri penyandang tuna daksa. 3.4.1.1 Alat Ukur Dukungan Sosial Alat ukur pada penelitian ini menggunakan alat ukur dukungan sosial dan kepercayaan diri. Untuk mengukur dukungan sosial digunakan alat ukur Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) yang diambil dari teori Zimet, Dahlem, Zimet, dan Farley (1988) yang kemudian telah diadaptasi kembali
oleh Chen dan Chang (2004) yang memilki tiga aspek yaitu Family Subscale, Friends Subscale, Significant Other Subscale
dan
memiliki 12 item, masing-masing terdiri aspek terdiri dari 4 item. Item yang terdapat dalam MSPSS merupakan pernyataan positif, dengan demikian ketiga aspek ini dianggap sebagai pendukung terciptanya dukungan sosial seseorang. Oleh karena itu, dalam penelitian ini ketiga aspek tersebut dijadikan indikator dalam menentukan besarnya dukungan sosial seseorang. Berikut tabel daftar pernyataan alat ukur MSPSS dukungan sosial: Tabel 3.1 Jumlah Item Dukungan Sosial No. Indikator Item Jumlah Item 1.
Family
3, 4, 8, 11
4
2.
Friends
6, 7, 9, 12
4
3.
Significant Others
1, 2, 5, 10
4
Jumlah Sumber: Data Penelitian 2012
12
Pengukuran dalam MSPSS ini menggunakan skala Likert dengan memiliki 7 kategori pilihan jawaban, yaitu sangat-sangat tidak setuju, sangat tidak setuju, agak tidak setuju, netral, agak setuju, sangat setuju, sangat-sangat setuju. Namun dalam penelitian ini, peneliti melakukan adaptasi alat ukur untuk memudahkan responden dalam menjawab yang sesuai kondisi penyandang tuna daksa dengan menggunakan skala Likert dengan 4 kategori skala yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju.
3.4.1.2 Alat Ukur Kepercayaan Diri Alat ukur
kepercayaan diri dibuat berdasarkan Lauster
(dalam Ashriati, Alsa, dan Suprihatin, 2006) dengan empat indikator yaitu: 1). Percaya pada kemampuan diri sendiri. 2). Bertindak mandiri dalam mengambil keputusan. 3). Memiliki rasa positif pada diri sendiri. 4). Berani mengungkapkan pendapat. Adapun skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert terdiri dari 4 skala yaitu sangat sesuai, sesuai, tidak sesuai, sangat tidak sesuai. Indikator tersebut terdiri dari 8 item pernyataan untuk indikator percaya pada kemampuan diri sendiri, 8 item pernyataan untuk indikator bertindak mandiri dalam mengambil keputusan, 8 item untuk indikator memiliki rasa positif pada diri sendiri dan 8 item untuk indikator berani mengungkapkan pendapat. Sehingga total item dalam alat ukur ini sebanyak 32 item dengan jumlah item favorable sebanyak 16 item dan item unfavorable sebanyak 16 item. Berikut daftar penyataan tabel daftar pernyataan alat ukur kepercayaan diri: Tabel 3.2 Jumlah Item Kepercayaan Diri No. Indikator Item item favorable unfavorable 1. Percaya pada 1,9,17,25 2,10,18,26 kemampuan diri Sendiri 2. Bertindak mandiri 3,11,19,27 4, 12,20,28 dalam mengambil keputusan 3.
Memiliki rasa positif pada diri sendiri
5,13,21,29
6, 14, 22,30
Jumlah Item 8
8
8
4.
Berani mengungkapkan pendapat
7,15,23,31
8,16,24,32
Total Sumber: Data Penelitian 2012
8
32
32 item inilah yang digunakan dalam pengambilan data penelitian terhadap Penyandang tuna daksa, sehingga jumlah responden pada penelitian ini sebanyak 50 orang. Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas kedua alat ukur tersebut, dilakukan terlebih dahulu try out terhadap
30
penyandang tuna daksa di Panti Sosial Bina Daksa Budi Bhakti. 3.4.2 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Pada sub-bab ini akan dijelaskan mengenai hasil validitas dan reliabilitas pada kedua alat ukur. 3.4.2.1 Validitas Alat Ukur Pada penelitian ini, validitas yang digunakan adalah validitas isi (content validity) yaitu berupa uji keterbacaan (face validity) kepada penyadandang cacat dan pengurus panti, kemudian expert judgment oleh dosen pembimbing yaitu bapak Nanang, dosen statistik yaitu ibu Isti, dan guru bahasa Inggris Sumarni. Adapun pengujian pada butir item menggunakan metode korelasi person atau metode Corrected item-total correlation. Metode ini digunakan dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor total item dan melakukan koreksi terhadap nilai koefisien korelasi yang overestimasi atau estimasi nilai yang lebih tinggi dari yang sebenarnya (Priyatno, 2011).
Berikut gambaran hasil uji validitas alat ukur dukungan sosial dan kepercayaan diri: Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Kedua Alat Ukur Alat Ukur Nilai Jumlah Item Validitas Dukungan Sosial 0.231 - 0.523 12 Kepercayaan Diri 0.226 - 0.569 32 Sumber: Data Penelitian 2012
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai validitas alat ukur dukungan sosial berkisar antara 0.231 - 0.523 dengan jumlah item sebanyak 12. Sedangkan pada alat ukur kepercayaan diri, nilai validitas kelompok Penyandang tuna daksa 0.226 - 0.569 dengan jumlah item sebanyak 32. Pada kedua alat ukur tidak mengalami pengurangan item dikarenakan item-item tersebut memiliki nilai validitas diatas 0.2, sehingga masih dapat dikatakan sebagai item yang valid. Nisfiannoor (2009) mengatakan bahwa item-item yang valid adalah item yang memiliki nilai validitas diatas 0.2. 3.4.2.2 Reliabilitas Alat Ukur Pada penelitian ini, uji reliabilitas yang digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur adalah menggunakan uji reliabilitas sekali ukur (one shot) yang terdiri dari uji konsistensi butir (internal) multi bagian dengan menggunakan Cronbach’s Alpha, dikarenakan instrumen kedua alat ukur berbentuk skala Likert Nisfiannoor (2009).
Nilai reliabilitas yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan nilai klasifikasi Guilford (dalam Indria & Nindyati, 2007). Berikut klasifikasi reliabilitas Guilford (dalam Indria & Nindyati, 2007), beserta nilai reliablitas alat ukur dukungan sosial dan kepercayaan diri. Berikut klasifikasi reliabilitas Guilford beserta nilai reliabilitas alat ukur dukungan sosial dan kepercayaan diri: Tabel 3.4 Nilai Reliabilitas Guilford Nilai Keterangan 0.00-0.19 Nilai reliabilitas sangat rendah 0.20-0.39 Nilai reliabilitas rendah 0.40-0.69 Nilai reliabilitas sedang 0.70-0.89 Nilai reliabilitas tinggi 0.90-1.00 Nilai reliabilitas sangat tinggi Sumber: Data Penelitian 2012
Dari hasil uji reliabilitas, dapat diketahui bahwa nilai reliabilitas alat ukur dukungan sosial yang didapat memiliki nilai sebesar 0.554 dengan total item 12 termasuk dalam nilai reliabilitas yang tergolong sedang. Sedangkan untuk alat ukur kepercayaan
diri
memiliki
Penyandang tuna daksa
nilai
reliabilitas
pada
kelompok
sebesar 0.811 dengan jumlah item
sebanyak 32 dan termasuk dalam nilai reliabilitas yang tergolong tinggi. Berikut gambaran hasil uji reliabilitas alat ukur dukungan sosial dan kepercayaan diri: Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Kedua Alat Ukur Alat Ukur Nilai Jumlah Item Reliabilitas Dukungan Sosial 0.554 12 Kepercayaan Diri 0.811 32 Sumber: Data Penelitian 2012
3.5 Prosedur Prosedur dalam penelitian ini dibagi dalam tahap persiapan penelitian, tahap pelaksanaan penelitian, dan tahapan pengolahan data yang akan dijelaskan sebagai berikut: 3.5.1 Persiapan Penelitian Pada tahapan persiapan penelitian ini, langkah pertama yang dilakukan dimulai dengan melakukan penentuan topik, penentuan desain penelitian, penentuan subjek penelitian, kemudian tahap penentuan instrumen yang diakhiri dengan uji coba alat ukur dan uji validitas dan reliabilitas alat ukur. 3.5.1.1 Penentuan Topik, Desain Penelitian, Subjek Penelitian Penentuan
topik,
desain
penelitian,
dan
subjek
penelitian dilakukan dengan mencari fenomena atau masalah yang terjadi di sekitar lingkungan sosial untuk mendukung diadakannya penelitian. kemudian didukung dengan mencari literatur seperti membaca jurnal, buku-buku ataupun artikel dan juga bimbingan oleh dosen pembimbing untuk membahas tentang fenomena yang akan diangkat menjadi topik penelitian. Setelah mengetahui tujuan, manfaat dan rumusan masalah yang akan diteliti, kemudian langkah selanjutnya dengan mencari desain penelitian yang akan digunakan dalam pengolahan penelitian. Pada tahap persiapan penelitian ini, ditentukan juga subjek penelitian sebelum proses pengambilan data dimulai. Penentuan subjek penelitian juga dimaksudkan untuk dapat menjadi patokan langkah berikutnya, yaitu
penentuan instrumen penelitian, uji validitas dan reliabilitas instrumen. 3.5.2 Pelaksanaan Penelitian Setelah melalui tahapan uji validitas dan reliabilitas alat ukur, dilakukan tahap pelaksanaan penelitian yang tediri dari tahap pengambilan data, tahap pengolahan data dan tahap analisis data. Adapun penjabaran mengenai tahap-tahap tersebut adalah sebagai berikut: 3.5.2.1 Pengambilan Data Dalam pengambilan data, peneliti menggunakan metode pengumpulan
data
yang
digunakan
berupa
angket
(questionnaire) dukungan sosial dan kepercayaan diri yang telah
diuji
validitas
dan
reliabilitasnya.
Kuesioner
yang
digunakan kuesioner terstruktur yaitu semua pertanyaan telah ditentukan jawabannya dan responden tinggal memilihnya dari jawaban yang telah tersedia. (Sandjaja & Heriyanto,2011). 3.5.3 Teknik Pengolahan Data Pengolahan data
pada penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan program Microsoft Excel 2007 dan program aplikasi statistik, SPSS 17.0. Menurut Supardi (2007), pengolahan data terdiri dari tahap editing dan tahap tabulating. Pengolahan data dimulai dari tahapan editing, yaitu melakukan pemerikasaan satu per-satu item jawaban kuesioner yang sudah terkumpul, kemudian dilanjutkan dengan tahapan tabulating dimana pada tahapan ini peneliti
memeriksa kuesioner yang memiliki isian jawaban yang lengkap yang kemudian diberikan skor sesuai dengan skala yang sudah ditentukan. Setelah memberikan skor untuk tiap-tiap kuesioner, data yang sudah
ada
dikelompokkan
dalam
tabel
indikatornya
dengan
menggunakkan program Microsoft Excel. Kemudian data tersebut ditransfer ke dalam program statistik SPSS 17 untuk dianalisis. 3.5.3.1 Analisis Data Data yang sudah ada kemudian dianalisis dengan menggunakan uji korelasi Pearson yang diolah menggunakan SPSS 17.0 untuk melihat hubungan antara dukungan sosial dan kepercayaan diri penyandang tuna daksa. 3.5.3.2 Penyelesaian Penelitian Tahapan penyelesaian penelitian ini berupa hasil laporan penelitian, yaitu merangkum dan menyimpulkan hasil data yang telah didapatkan dari hasil analisis.