BAB 3 METODE PENELITIAN
Dalam metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variable penelitian, definisi operasional variable penelitian, populasi dan sampel, metode pengambilan sampel, desain penelitian, teknik pengolahan data.
3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Definisi Operasional 1.
Persepsi siswa terhadap cara mengajar guru Persepsi siswa terhadap cara mengajar guru adalah stimulus yang dilihat
siswa dari panca indera mereka, melihat guru memberikan/menyampaikan materi kepada siswa, bagaimana perilaku guru di dalam kelas dan kemudian mengolahnya menjadi suatu informasi dan memberikan penilaian dari apa yang telah mereka lihat. Menurut Krech dan Crutchfield dalam Sarwono (1998), faktor-faktor yang berpengaruh pada persepsi memiliki dua golongan variabel, yaitu: 1.
Variabel struktural Faktor-faktor yang terkandung dalam rangsang fisik, dapat diterima oleh panca indera.
2.
Variabel fungsional Faktor-faktor yang ada pada individu seperti pengalaman yang telah dia lewati sebelumnya.
2.
Self-efficacy Keyakinan atau kemampuan seseorang bahwa dia dapat berhasil melakukan
atau mendapatkan sesuatu. Dimensi Persepsi menurut Bandura (1997), adalah : 1.
Level Persepsi siswa bahwa ia mampu mengatasi kesulitan tugas yang diberikan atau di dalam belajar.
2.
Strength Keyakinan akan kemampuan yang dimiliki siswa untuk bertahan dan berusaha mencari penyelesaian dalam mengerjakan tugas.
3.
Generality Mengaplikasikan keyakinan diri terhadap kemampuan yang dimiliki siswa dalam berbagai situasi yang berbeda.
3.1.2 Hipotesis Hipotesis dapat didefinisikan sebagai jawaban sementara yang kebenarannya masih harus diuji. Hipotesis juga merupakan proposisi yang akan diuji keberlakuannya atau merupakan suatu jawaban sementara atas pertanyaan penelitian (Nanang, M, 2010, p. 63). Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini untuk menjawab permasalahan adalah: 1.
Hipotesis Alternatif (Ha) Terdapat hubungan antara cara mengajar guru dengan self-efficacy siswa dalam pemerolehan bahasa Inggris.
2.
Hipotesis Nol (H0) Tidak terdapat hubungan antara cara mengajar guru dengan self- efficacy siswa dalam pemerolehan bahasa Inggris.
3.2 Subjek Penelitian dan Teknik Sampling 3.2.1 Karakteristik Subjek Penelitian Karakteristik subjek yang akan menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 80 subjek siswa SMA yaitu dua sekolah swasta dan dua sekolah negeri yang terakreditasi A yang ada di Jakarta Barat, dan berstandar nasional. Pengambilan sampel dilakukan karena ketidakmampuan peneliti untuk melakukan penelitian terhadap suatu populasi tertentu, atau dengan kata lain jumlah responden banyak. 3.2.2 Teknik Sampling Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel dari suatu populasi yang representatif. Menurut Sugiyono (2012, p. 300), teknik sampling dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu probability sampling dan nonprobability sampling. Probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel, sedangkan nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2012). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik nonprobability sampling, karena tidak semua siswa di dalam sekolah tersebut akan dijadikan sampel. Teknik nonprobability sampling yang dipilih adalah accidental sampling, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu
dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, dengan karakteristik yang telah peneliti sebutkan sebelumnya. 3.3 Desain Penelitian Peneliti bermaksud untuk meneliti apakah ada hubungan antara persepsi siswa mengenai cara mengajar guru dengan self-efficacy siswa dalam pemerolehan bahasa Inggris. Peneliti menggunakan desain penelitian kuantitatif, desain penelitian dengan metode kuantitatif adalah sebuah metode yang datanya dinyatakan dalam bentuk nilai atau angka. Desain ini sangat spesifik karena dirancang untuk mengetahui objek tertentu, dibuat berdasarkan data dari hasil pengukuran, berdasarkan variable penelitian yang ada. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian kuantitatif dengan kategori penelitian korelasional. Menurut Sugiyono (2012) penelitian kuantitatif merupakan metode yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3.4 Alat Ukur Penelitian Peneliti menggunakan alat ukur berupa angket/kuesioner di dalam melakukan penelitian. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan/pernyataan secara tertulis kepada responden (Sugiyono, 2012, p. 192). Menurut Sugiyono (2012) kuesioner ini juga dianggap sebagai teknik pengumpulan data yang efisien dan cocok digunakan dalam jumlah responden yang cukup besar. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua kuesioner yaitu kuesioner untuk melihat persepsi siswa
mengenai cara mengajar guru dan kuesioner untuk mengukur self-efficacy siswa. Di dalam penelitian ini peneliti akan memberikan kuesioner dengan menggunakan skala likert dengan alternatif jawaban menjadi 4 respon yaitu: STS: Sangat Tidak Setuju, TS: Tidak Setuju, S: Setuju, dan SS: Sangat Setuju dan terdiri dari pernyataan yang favourable (mendukung) dan unfavourable (tidak mendukung). 3.4.1 Alat Ukur Cara Mengajar Guru Peneliti membuat sendiri alat ukur mengenai Persepsi siswa mengenai cara mengajar guru. Peneliti mengambil dari sumber Persepsi yang berasal dari teori Krech & Crutchfield dan menempatkannya sebagai domain. Domain dari persepsi adalah struktural dan fungsional. Dari kedua domain tersebut kemudian peneliti turunkan menjadi beberapa indikator dari masing-masing domain kemudian dari masing-masing indikator peneliti membuat beberapa item yang terdiri dari pernyataan yang favorable (mendukung) dan unfavorable (tidak mendukung). Tabel 3.1 Dimensi dan Indikator Cara Mengajar Guru Variabel
Dimensi Struktural
Cara Mengajar Guru
Fungsional
Indikator Penampilan guru saat mengajar di dalam kelas Jenis kelamin dan usia guru Ekspresi wajah, gerakan tubuh Kualitas pengajaran guru Cara guru menyampaikan materi pelajaran Kebutuhan akan pengajaran yang baik Total
Jumlah Item 5 item 2 item 3 item 5 item 7 item 4 item 26 item
Sumber: Data Pengolahan Peneliti
3.4.1.2 Alat Ukur Self-Efficacy Peneliti membuat sendiri alat ukur mengenai self-efficacy. Peneliti mengambil dari dimensi self-efficacy yang berasal dari teori self-efficacy Bandura
dan menempatkannya sebagai domain dari self-efficacy. Domain dari self-efficacy adalah Level, Strength, Generality. Dari ketiga domain tersebut kemudian peneliti turunkan menjadi beberapa indikator dari masing-masing domain kemudian dari masing-masing indikator peneliti membuat beberapa item yang terdiri dari pernyataan yang favorable (mendukung) dan unfavorable (tidak mendukung). Tabel 3.2 Dimensi dan Indikator Self-Efficacy Variabel
Dimensi Level
SelfEfficacy
Indikator Memiliki pandangan yang positif terhadap tugas yang dikerjakan Merasa yakin dapat melakukan dan menyelesaikan tugas Membuat rencana dalam menyelesaikan tugas
Strength
Generality
Mampu menyelesaikan semua tugas yang diberikan Berusaha untuk mencari cara untuk menyelesaikan semua tugas yang diberikan Merasa yakin terhadap kemampuan yang dimiliki Memiliki kemampuan untuk belajar dari pengalaman Mampu menyikapi situasi dan kondisi yang beragam dengan sikap positif
Total
Jumlah Item 9 item 6 item 4 item
6 item
4 item 5 item 5 item
5 item 44 item
Sumber: Data Pengolahan Peneliti
3.4.3 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur 3.4.3.1 Validitas Alat Ukur Peneliti menggunakan teknik uji validitas dalam penelitian yaitu Validitas isi, ini menyangkut tingkatan dimana butir skala yang mencermin domain konsep yang sedang diteliti (Noor, 2011, p. 133). Dalam penelitian ini validitas ini
dipertimbangkan melalui expert judgement yaitu selaku pembimbing dan melalui uji face validity, yaitu dengan uji keterbacaan pada 3 siswa sebagai responden pertama. Pengujian pada butir item menggunakan metode korelasi Pearson. Metode ini dilakukan dengan terlebih dahulu mencari korelasi antara bagianbagian dari alat ukur dengan total skor yang merupakan jumlah skor tiap butir. Validitas Alat Ukur Cara Mengajar Guru Tabel 3.3 Gambaran Alat Ukur Cara Mengajar Guru (Pilot Study 1) No
Dimensi
Indikator
1.
Struktural
• Penampilan guru saat mengajar di dalam kelas • Jenis kelamin dan usia guru • Ekspresi wajah, gerakan tubuh
2.
Fungsional
• Kualitas pengajaran guru • Cara guru menyampaikan materi pelajaran • Kebutuhan akan pengajaran yang baik
No. Item Fav Unfav 1, 2, 3, 23 14,20,21, 25
4,5,6,7,9, 10,11,12, 13,15,16, 17,18,19, 24,26
8, 22
Jumlah Item Sumber: Data Pengolahan Peneliti
Jml 8
18
26
Setelah peneliti membuat kuesioner berdasarkan blue print diatas, maka peneliti menyebar kuesioner untuk mendapatkan pilot study pertama, namun hasil dari pilot pertama membuat banyak item terbuang sehingga hanya tersisa 15 item dan item tersebut hampir tidak mewakili setiap indikator yang telah peneliti buat. Kemudian peneliti melakukan pilot study untuk yang kedua kalinya dengan menambah jumlah item dan nilai validitas yang berkisar antara 0,2-0,3, peneliti merevisi kalimat pernyataannya.
Tabel 3.4 Gambaran Alat Ukur Cara Mengajar Guru (Pilot Study 2) No
Dimensi
Indikator
1.
Struktural
• Penampilan guru saat mengajar di dalam kelas • Jenis kelamin dan usia guru • Ekspresi wajah, gerakan tubuh
2.
Fungsional
• Kualitas pengajaran guru • Cara guru menyampaikan materi pelajaran • Kebutuhan akan pengajaran yang baik
Jumlah Item Sumber: Data Pengolahan Peneliti
No. Item Fav 1, 14,11,9,1 6,17,23,2 0,22,19,1 8,26,24. 15,6,21,2 8,31,3,27 ,25,32,29 ,30,4,8,7, 5,10.
Jml Unfav 13
14
2,12
18
32
Setelah peneliti melakukan pilot study yang kedua dan peneliti menghapus item yang nilai validitasnya di bawah 0,2 dan menyisakan 20 item yang siap untuk dilakukan field.
Validitas Alat Ukur Self-Efficacy Tabel 3.5 Gambaran Alat Ukur Self-Efficacy (Pilot Study 1) No
Dimensi
Indikator
1.
Level
• Memiliki pandangan yang positif terhadap tugas yang dikerjakan • Merasa yakin dapat melakukan dan menyelesaikan tugas • Membuat rencana dalam menyelesaikan tugas
2.
Strength
• Mampu menyelesaikan semua tugas yang diberikan • Berusaha untuk mencari cara untuk menyelesaikan semua tugas yang diberikan • Merasa yakin terhadap kemampuan yang dimiliki • Memiliki kemampuan untuk belajar dari pengalaman
Generality
• Mampu menyikapi situasi dan kondisi yang beragam dengan sikap positif
No. Item Fav 1,29,9,40 ,20,38,10 ,28,23,2, 21,43,39, 30,3,22,4 4,42 34,18,41, 33,25,6,3 7,12,32,2 6
Jml Unfav 11
4,5,14,17 ,36
7,19,24,1 3,31,8,35 ,16,27,15
Jumlah Item Sumber: Data Pengolahan Peneliti
19
15
10
44
Setelah peneliti membuat kuesioner berdasarkan blue print diatas, maka peneliti menyebar kuesioner untuk mendapatkan pilot study pertama, namun hasil dari pilot pertama membuat banyak item terbuang sehingga hanya tersisa 30 item. Kemudian peneliti melakukan pilot study untuk yang kedua kalinya dengan menambah jumlah item dan nilai validitas yang berkisar antara 0,2-0,3, peneliti merevisi kalimat pernyataannya. (lihat lampiran)
Tabel 3.6 Gambaran Alat Ukur Self-Efficacy (Pilot Study 2)
No
Dimensi
Indikator
1.
Level
• Memiliki pandangan yang positif terhadap tugas yang dikerjakan • Merasa yakin dapat melakukan dan menyelesaikan tugas • Membuat rencana dalam menyelesaikan tugas
2.
Strength
• Mampu menyelesaikan semua tugas yang diberikan • Berusaha untuk mencari cara untuk menyelesaikan semua tugas yang diberikan • Merasa yakin terhadap kemampuan yang dimiliki • Memiliki kemampuan untuk belajar dari pengalaman
Generality
• Mampu menyikapi situasi dan kondisi yang beragam dengan sikap positif
No. Item Fav 1,29,9,40 ,20,38,10 ,28,23,2, 21,43,39, 30,3,22,4 4,42 34,18,41, 33,25,6,3 7,12,32,2 6
Unfav 11
4,5,14,17 ,36
7,19,24,1 3,31,8,35 ,16,27,15
Jumlah Item Note: pada bagian yang berwarna merah, item yang terdelete Sumber: Data Pengolahan Peneliti
Juml ah 12
13
5
30
Setelah peneliti melakukan pilot study yang kedua dan peneliti menghapus item yang nilai validitasnya di bawah 0,2 dan menyisakan 30 item yang siap untuk dilakukan field (lihat lampiran). 3.4.3.2 Reliabilitas Alat Ukur Reliabilitas adalah konsistensi skor yang diperoleh seseorang apabila diadakan pengujian dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama selama aspek yang diukur dalam diri subjek belum berubah (Sugiyono,2012). Peneliti akan menguji dengan menggunakan skala reliabilitas Alpha Cronbach, yaitu teknik untuk menguji konsistensi internal
dari item-item dengan kemungkinan jawaban yang berbeda-beda (Anastasi & Urbina, 2007). Santoso (dalam Gumilar, 2007, p. 24), menjelaskan “suatu reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha > 0,60”. Semakin nilai alphanya mendekati satu, maka data nilai reliabilitasnya semakin terpercaya (Indriaty, 2010). Koefisien reliabilitas yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini, yaitu menggunakan nilai klasifikasi koefisien reliabilitas dari Guilford (1978). Berikut ini adalah klasifikasi koefisien reliabilitas: Tabel 3.7 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas Guilford Koefisien Reliabilitas 0,00-0,19 0,20-0,39 0,40-0,69 0,70-0,89 0,90-1,00
Keterangan Reliabilitas sangat rendah Reliabilitas rendah Reliabilitas Sedang Reliabilitas tinggi Reliabilitas sangat tinggi
Sumber: Data Pengolahana Peneliti Berdasarkan Guilford, J. P (1978)
Peneliti melakukan pengambilan data dengan melakukan dua kali pilot study dikarenakan pada saat pilot study yang pertama item yang tersisa tidak mewakili dimensi yang dimaksud peneliti sehingga atas masukan dari pembimbing, peneliti melakukan pilot study untuk kedua kalinya. Hasil dari uji reliabilitas alat ukur cara mengajar guru dan self-efficacy dapat di lihat di bawah ini:
Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Alat Ukur Cara Mengajar Guru (Pilot Study 1) Cronbach’ Alpha .848
N of Items 15
Sumber: Pengolahan Data SPSS 21.0
Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas Alat Ukur Cara Mengajar Guru (Pilot Study 2) Cronbach’ Alpha .872
N of Items 20
Sumber: Pengolahan Data SPSS 21.0
Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas Alat Ukur Self-Efficacy (Pilot Study 1) Cronbach’ Alpha .825
N of Items 30
Sumber: Pengolahan Data SPSS 21.0
Tabel 3.11 Hasil Uji Reliabilitas Alat Ukur Self-Efficacy (Pilot Study 2) Cronbach’ Alpha .869
N of Items 30
Sumber: Pengolahan Data SPSS 21.0
3.5 Prosedur 3.5.1 Persiapan Penelitian Pada tahap awal membuat penelitian, peneliti mengumpulkan berbagai fenomena kemudian menemukan hal yang menarik kemudian peneliti ingin melakukan penelitian tersebut. Setelah itu peneliti melakukan survei awal kepada 10 siswa SMA guna untuk menggali fakta-fakta yang mendukung didalam masalah dari penelitian. Kemudian peneliti mencari teori-teori yang mendukung
sesuai dengan topik dan variabel yang akan diteliti melalui buku, jurnal, dan berbagai literatur dari internet. Selanjutnya, peneliti merancang metode penelitian, ini akan diuraikan mengenai identifikasi variable penelitian, definisi operasional variable penelitian, populasi dan sampel, metode pengambilan sampel, desain penelitian, teknik pengolahan data. Peneliti melakukan pilot study terlebih dahulu untuk melihat reliabilitas dan validitas dari alat ukur yang peneliti buat. Peneliti mendapat 50 siswa untuk peneliti jadikan sampel, namun hasil dari pilot study yang pertama banyak item yang terbuang sehingga atas masukan dari expert jugdement, peneliti melakukan pilot study yang kedua namun sebelumnya peneliti melakukan uji keterbacaan lagi kepada 3 siswa untuk melihat apakah item-item yang peneliti buat dapat dipahami dengan baik. Setelah melakukan uji keterbacaan peneliti melakukan pilot study untuk yang kedua kalinya dan mendapatkan sampel sebanyak 40 siswa. Hasil dari pilot study yang kedua ini menghasilkan reliabilitas dan validitas butir yang baik (lihat lampiran). Melihat reliabilitas dan validitas dari hasil pilot study kedua sudah baik, selanjutnya peneliti menggunakan alat ukur untuk melakukan field.
3.5.2 Pelaksanaan Penelitian Pada saat melakukan penyebaran dua kuesioner kepada partisipan, peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1.
Peneliti melakukan screening awal, SMA mana saja yang terakreditasi A di Jakarta Barat.
2.
Peneliti mendapatkan data sekolah dari situs resmi Badan Akreditasi Nasional Sekolah /Madrasah (http://www.ban-sm.or.id/provinsi/dkijakarta/akreditasi).
3.
Peneliti melakukan pengambilan sampel di sekolah yang sudah terakreditasi A di Jakarta Barat.
4.
Peneliti meminta izin terlebih dahulu kepada Kepala Sekolah yang bersangkutan untuk dapat melakukan penyebaran kuesioner guna untuk penelitian tugas akhir peneliti.
5.
Setelah mendapatkan izin, peneliti menyebarkan kuesioner kepada siswa/i di sekolah yang peneliti datangi, menjelaskan maksud dari kuesioner tersebut sebagai bagian penelitian tugas akhir penelti dan memberitahukan kepada mereka bahwa kuesioner yang dibagikan kepada partisipan akan dijaga kerahasiaannya.
6.
Ketika partisipan sudah menyetujui untuk mengisi kuesioner tersebut, peneliti mulai membagikan kuesioner kepada para partisipan.
7.
Setelah partisipan selesai mengisi kuesioner, peneliti mengumpulkan kembali kuesioner dan mengucapkan terimakasih kepada partisipan yang telah bersedia untuk mengisi kuesioner tersebut.
8.
Setelah responden terkumpul semua maka peneliti melakukan perhitungan analisis item, validitas dan reliabilitas.
1.5.3 Teknik Pengolahan Data Dalam penelitian ini peneliti mengambil data dari 80 responden. Teknik pengolahan data yang peneliti gunakan dalam penelitian adalah dengan menggunakan teknik pengolahan data statistik dengan melakukan uji koefisien korelasi metode Product Moment Pearson. Menurut Priyatno (2011), Product Moment Pearson digunakan untuk memproses data yang berbentuk interval guna menjawab rumusan masalah, hipotesis penelitian serta hubungan antar kedua variabel yang diteliti. Peneliti melakukan pengolahan data dengan menggunakan Microsoft Excel 2007 dan Statistical Package for Social Sciences (SPSS) 21.0 untuk di analisis peritem dan melihat bagaimana hasil dari data yang telah peneliti dapatkan.