BAB 3 METODA DAN OBJEK PENELITIAN
3.1 Tinjauan Perusahaan Dilihat dari
kegiatan usahanya,
PT.
Kereta Api Indonesia
dapat
diklasifikasikan sebagai usaha yang bergerak di bidang jasa transportasi. PT. Kereta Api memiliki sumber daya manusia yang sangat baik dengan peraturan – peraturan yang mengatur mengenai disiplin kerja karyawan. Hal ini ditunjukan untuk menciptakan suasana kerja yang tertib dan penuh tanggung jawab hingga menghasilkan nilai etos kerja yang dapat besaing di era pembangunan ini. PT. Kereta Api Indonesia memulai kegitannya setiap hari senin sampai dengan jumat untuk jam kantornya dimulai sejak pukul 07.30 WIB hingga pukul 16.00 WIB, sedangkan untuk jam operasional kereta api berjalan setiap hari dimulai dari pukul 04.00 WIB hingga 24.00 WIB yang senantiasa melayani setiap penumpang yang datang untuk memanfaatkan fasilitas yang tersedia di jasa angkutan kereta api. Keberadaan PT. Kereta Api Indonesia dalam pendistribusian jasa angkutan umum dilakukan semaksimal mungkin untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat.agar mereka mudah memperoleh fasilitas jasa angkutan umum yang senyaman mungkin seperti yang mereka butuhkan di era globalisasi ini.
3.2 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Kereta Api Indonesia dibangun tanggal 17 Juni 1864 dengan panjang rel 26 Km antara stasiun Kemijen sampai stasiun Tanggung yang dibangun oleh Gubernur
Jendral
hindia
belanda.
32
Saat
itu
dioperasikan
oleh
NV.NISM. Dan pada tanggal 10 Agustus 1867 rel kereta ini baru dibuka untuk umum. Keberhasilan NV.NISM mendorong minat investor lain untuk membangun jalan
kereta
api
di
daerah
lain,
seperti
Staat
Spoorwagen,
Verenigde
Spoorwegenbedrifj, Deli Spoorweg M. Pertumbuhan rel saat itu sangat signifikan pada tahun 1867 panjang rel baru mencapai panjang 26 Km dan pada tahun 1900 3.338 km. Pembangunan rel kereta api tidak hanya di pulau jawa tetapi pembangunan juga dilakukan di pulau Sumatra ,Kalimatan, Bali bahkan sampai Sulawesi. Setelah Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 karyawan kereta api tergabung dalam “Angkatan Moeda kereta api” (AMKA). Dan pada tanggal 28 September 1945 terjadi peristiwa sejarah AMKA berhasil mengambil alih perusahaan dari tangan Jepang, dan tanggal 28 september dijadikan sebagi hari perkeretaapiaan di Indonesia. Perusahaan kereta api mengalami beberepa kali pergantian nama.setelah peristiwa bersejarah nama Amka berubah menjadi “Djawatan Kereta Republik Indonesia” (DKARI)
Pada tanggal 1 januari 1950 menurut mentri perhubungan no
2 tahun 1950 DKRI berubah menjadi DKA “Djava kereta api “. Pada tahun 1963 dalam rangka pembenahan badan usaha pemerintah mengeluarkan UU no. 19 tahun 1963 dibentuk PNKA “Perusahaan Negara Kereta Api” sehingga DKA dilebur kedalamnya.sejak saat itu semua perusahaan kereta api Indonesia integrasi kadalam satu wadah PNKA termasuk Kereta api di Sumatra yang dikelola oleh DSM. Masih dalam rangka pembenahan BUMN, pemerintah mengeluarkan UU No. 9 tahun 1969 tanggal 1 Agustus 1969 yang menetapkan jenis BUMN menjadi tiga yaitu perseroan, perusahaan jawatan, perusahaan. Sejalan dengan UU yang dimaksud berdasarkan peraturan tersebut bentuk PNKA mengalami perubahan menjadi PJKA
33
selanjutnya pada berdasarkan peraturan pemerintah No. 57 tahun 1990 pada tanggal 2 Januari 1990 PJKA mengalami perubahan menjadi “Perusahaan Umum Kereta Api” disingkat
PERUMKA sejalan dengan perubahan status ini kinrja
perkeretaapiaan di Indonesia kian membaik. Kerugian yang selama ini ada mampu diminimalisir. Dan untuk pertama kalinya dalam sejarah perkereta-apian di tahun 1993 perkereta-apian Indonesia mendapatkan laba sebeasar 13 juta rupiah. Berikutnya dalam rangka “Loan Agreement” No 4106-IND tanggal 15 Januari 1997 berupa proyek dari Bank Dunia, yang kemudian dikenal dengan proyek efisiensi perkeretaapian “Railway Efficiency Project” (REP), dirumuskan langkah langkah pengembangan untuk meningkatkan kualitas pelayanan.dan sejalan dengan maksud REP tersebut, dengan peraturan pemerintah No 19 tahun 1998 pemerintah menetapkan pengalihan bentuk perusahaan umum menjadi perusahaan perseroan (Persero). Prosesi perubahan status ini dilakukan secara “de-facto” pada tanggal 1 Juni1999 di kota kembang Bandung.
34
Ringkasan Sejarah Perkeretaapian Indonesia Periode
Status
Dasar Hukum
Pertama kali dibangun Jalan Rel sepanjang 26 km antara Kemijen Th. 1864 Tanggung oleh Pemerintah Hindia Belanda Staat Spoorwegen (SS) Verenigde Spoorwegenbedrifj 1864 s.d 1945 (VS)
IBW
Deli Spoorwegen Maatschappij (DSM) 1945 s.d 1950 DKA
IBW
1950 s.d 1963 DKA – RI
IBW
1963 s.d 1971 PNKA
PP. No. 22 Th. 1963
1971 s.d.1991 PJKA
PP. No. 61 Th. 1971
1991 s.d 1998 PERUMKA
PP. No. 57 Th. 1990 PP. No. 19 Th. 1998
1998 s.d. 2010 PT. KERETA API (Persero)
Keppres No. 39 Th. 1999 Akte Notaris Imas Fatimah
Mei 2010 s.d sekarang
PT. KERETA API INDONESIA
Instruksi Direksi No.
(PERSERO)
16/OT.203/KA 2010
Sumber : http://www.kereta-api.co.id/
35
3.3 Produk-Produk 1.
Layanan Penumpang Sebagai perusahaan yang mengelola perkeretaapian di Indonesia, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) telah banyak mengoperasikan KA penumpangnya, baik KA Utama (Komersil dan Non Komersil), maupun KA Lokal di Jawa dan Sumatera, yang terdiri dari :
- KA Eksekutif
- KA Ekonomi AC
- KA Bisnis
- KA Ekonomi
- KA Campuran
- KA Lokal
(Eksekutif, Bisnis dan Ekonomi
- KRL
2. Pelayanan Angkutan Info Pelayanan Angkutan Barang Komoditi yang dapat di angkut : A. Petikemas Paletisasi, Insulated and refrigerated containers, Standard containers, Hard-top containers, Open-top containers, Flatracks, Platforms (plats), Ventilated containers, Bulk containers, Tank containers B. Barang curah Liquid/ Cair BBM, CPO,Semua bahan kimia cair yang tidak korosif, Minyak goreng, air mineral dan lain-lain C. Barang curah Batubara, pasir, semen, gula pasir, pupuk, beras, kricak, aspalt, klinker dan lain-lain
36
D. Barang retail Barang elektronik, hasil produksi pabrik yang sudah terpaket, barang kiriman hantaran, barang potogan E. Barang packaging Semen, pupuk, gula pasir, beras, paletisasi Fasilitas Tambahan Untuk mendukung system kelogistikan berbagai komoditi angkutan barang PT KAI juga menyediakan fasilitas tambahan di beberapa lokasi Stasiun atau terminal angkutan barang di pulau Jawa dan Sumatera. Beberapa diantaranya: a.
Gedung tempat penyimpanan atau pergudangan
b.
Kantor Ekspeditur
c.
Alat Bongkar Muat Reach Stager, Gantry Crance, Container loader
d.
Alat Timbang
e.
Dipo Perawatan Container
f.
Areal Parkir Untuk Trucking
g.
Fasilitas Security
h.
Stockpile
i.
Container Yard
3.4 Struktur Organisasi dan fungsi Struktur organisasi merupakan suatu perwujudan pola tetap dan hubungan antar kedudukan dan tanggung jawab serta peranan dalam suatu lingkungan kerjasama. Struktur organisasi mutlak diperlukan agar dapat diketahui secara jelas
37
bagaimana hubungan antara bagian – bagian yang ada di dalam organisasi tersebut. Tanpa adanya organisasi maka tujuan organisasi tidak akan terwujud. Untuk lebih jelasnya penulis akan menjelaskan struktur organisasi yang ada pada PT. Kereta Api Indonesia ( Persero) DAOP 1adalah sebagai berikut:
38
STURUKTUR ORGANISASI PT KAI (PERSERO) DAOP I JAKARTA EXECUTIVE VICE PRESIDENT
VICE PRESIDENT I OPERASIONAL
VICE PRESIDENT II ADMINISTRATION
SENIOR MANAGER KEUANGAN
SENIOR MANAGER SDM
JUNIOR MANAGER ANGGARAN
JUNIOR MANAGER AKUNTANSI
JUNIOR MANAGER PENAGIHAN
JUNIOR MANAGER ADM KEUANGAN
JUNIOR MANAGER KAS BESAR
JUNIOR MANAGER SDM
Staf
Staf
Staf
Staf
Staf
Staf
JUNIOR MANAGER INTERNAL UMUM
Staf
Gambar 3.1 Sturuktur Organisasipt Kai (Persero) Daop I Jakarta
39
JUNIOR MANAGER EKSTERNA L UMUM
Staf
Struktur Organisasi Seksi Keuangan Daerah Operasi 1 Jakarta
SENIOR MANAGER KEUANGAN
JUNIOR MANAGER
` ANGGARAN
JUNIOR MANAGER ADMINISTRASI DAN KEUANGAN
JUNIOR MANAGER
JUNIOR MANAGER
JUNIOR MANAGER
AKUNTANSI
KAS BESAR
PENAGIHAN
Gambar 3.2 Strutur Organisasi Keungan PT.Kereta Api Indonesia (persero) Sumber : Bagian Administrasi dan Keuangan, PT.Kereta Api (Persero)
40
Fungsi dari masing – masing bagian fungsional PT. Kereta Api Indonesia (persero) antara lain : a. Senior Manager keuangan Sesuai dengan namanya, kita sudah dapat mengetahui bahwa seksi ini bertanggung jawab secara penuh dalam proses penanganan masalah keuangan yang terjadi dalam perusahaan, karena beragam proses keuangan perusahaan seksi ini memiliki subseksi yang membantu antara lain: b. Junior manager Anggaran Bagian anggaran bertanggung jawab mulai dari menentukan besarnya anggaran dari suatu kegiatan dalam perusahaan subseksi ini dibantu oleh kasubur antara lain : -
Supervisor anggaran
Supervisor ini bertanggung jawab penuh dalam memanajemen pengeluaran perusahaan dan melaporkan semua hal tentang keuangan perusahaan kepada atasan dengan jujur dan bertanggung jawab untuk mengolah data-data akuntansi hingga dihasilkan laporan keuangan wilayah uasaha. c. Junior manager akuntansi Bagian ini bertanggung jawab atas pengeluaran yang dilakukan perusahaan,
hingga
melaporkan
semua
hal
tentang
keuangan
perusahaan, subseksi yang membantu antara lain: -
Supervisor akuntansi
Supervisor ini betugas menentukan besarnya nilai anggaran atas suatu kegiatan dalam perusahaan, bertanggung jawab melakukan proses 41
akuntansi secara periodik terhadap masalah keuangan yang terjadi dan bersama kasubur anggaran bertanggung jawab untuk mengolah datadata akuntansi hingga dihasilkan laporan keuangan wilayah usaha. d. Junior manager Administrasi dan keuangan Bagian ini bertanggung jawab dengan keuangan kepegawaian, biaya perjalanan dinas yang dilakukan pegawai dan juga bertanggung jawab atas proses pembayaran dan penagihan masalah pemondokan pihak ketiga (Penyewaan kios/ lahan). e. Junior manager kas besar Bagian ini berfungssi sebagai bagian yang mengeluarkan dan atau menerima uang. f. Junior manager penagihan Bagian ini bertugas untuk melakukan penagihan atas sewa,melakukan pembayaran dan pembuatan G 215.
3.5 Visi dan Misi Kereta Api Visi Menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang fokus pada pelayanan pelanggan dan memenuhi harapan stakeholders. Misi Menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha penunjangnya, melalui praktek bisnis dan model organisasi terbaik untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi stakeholders dan kelestarian lingkungan berdasarkan 4 pilar utama : keselamatan, ketepatan waktu, pelayanan dan kenyamanan.
42
3.6 Arti Logo PT. Kereta Api Indonesia 3 Garis melengkung melambangkan gerakan yang dinamis PT KAI dalam mencapai Visi dan Misinya. 2 Garis warna orange melambangkan proses Pelayanan Prima (Kepuasan Pelanggan) yang ditujukan kepada pelanggan internal dan eksternal. Anak panah berwarna putih melambangkan Nilai Integritas, yang harus dimiliki insan PT KAI dalam mewujudkan Pelayanan Prima. 1 Garis lengkung berwarna biru melambangkan semangat Inovasi yang harus dilakukan dalam memberikan nilai tambah ke stakeholders. (Inovasi dilakukan dengan semangat sinergi di semua bidang dan dimulai dari hal yang paling kecil sehingga dapat melesat).
3.7 Tarif Pajak dan objek pajak PPh pasal 23 Di PT. Kereta Api (persero) DAOP 1 Jakarta
TARIF NO
OBJEK PAJAK PAJAK o Sewa penggunaan khusus kendaraan darat o Jasa penyediaan tempat
1
2%
o Jasa Cleaning Service o Jasa katering o Jasa Pembasmian hama o Jasa pelaksanaan Konstruksi ; perawatan ; pemeliharaan ;
2
2% dan Pemasangan Instalasi (Kualifikasi Usaha Kecil)
43
o Jasa Maklon o Jasa Penyelidikan dan Keamanan 3
2% o Jasa EO (Event Organizer) o Jasa Pengepakan o Jasa Lain-lain (Penunjang)
4
2% o Jasa Perencanaan dan Pengawasan Konstruksi. o Penghasilan lain dari persewaan tanah / bangunan o Penghasilan lain dari penggunaan kendaraan darat
5
2%
o Jasa Teknik o Jasa Manajemen o Jasa Konsultan o Pelaksanaan Konstruksi yang dilakukan penyedia Jasa
6
4% yang tidak memiliki Kualifikasi Usaha o Pelaksanaan konstruksi yang dilakukan Penyedia Jasa
7
3%
selain penyedia Jasa sebagaimana dimaksud dalam angka (2) dan (6) o Perencanaan dan pengawasan konstruksi o/ penyedia Jasa
8
4% yang memiliki kualifikasi Usaha o Perencanaan dan pengawasan konstruksi o/ penyedia Jasa
9
6% yang tidak memiliki kualifikasi Usaha
44
2.8 Tarif Pajak dan objek pajak PPh pasal 4 (2) Di PT. Kereta Api (Persero) DAOP 1 Jakarta
TARIF OBJEK PAJAK
NO PAJAK 1
10 %
o Sewa atas tanah o Persewaan Lahan dan bangunan
2
10 %
o Sewa lahan di luar dan dalam stasiun o Sewa Kios
3
10 %
o Persewaan atas gedung dan fasilitas
4
10 %
o Persewaan Ruangan
5
10 %
o Pemasaran dan pemasangan iklan pada stasiun o Space ruangan untuk iklan 6
10 %
o Space ruangan untuk iklan o Sewa Rumah Dinas o Sewa Rumah Perusahaan
7
10 %
o Sewa Rumah Perusahaan (pensiun) o Sewa Rumah Perusahaan (swasta) o Sewa rumah Perusahaan (Janda)
45