BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN
3.1
Analisa Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT Nusantara Compnet Integrator berdiri pada Maret 1997, persis beberapa bulan sebelum krisis ekonomi berskala multidimensional melanda Indonesia. Dalam kalkulasi bisnis saat itu adalah mustahil sebuah perusahaan yang baru berdiri apalagi memiliki komitmen kuat untuk hanya bergerak fokus pada bidang penyediaan jasa solusi total sistem integrasi jaringan komputer dapat bertahan. Nilai tukar rupiah saat itu melemah pada dollar Amerika. Harga-harga bahan pokok naik dari hari ke hari. Orang-orang mulai kehilangan daya beli mereka. Banyak bisnis yang menutup usahanya. Tapi dalam situasi krisis itulah PT Nusantara Compnet Integrator berdiri dan dikenal dengan nama COMPNET. Dengan semangat tinggi dan perilaku yang baik, Compnet segera mendapatkan kepercayaan pelanggannya dan dapat membuat bisnisnya sukses dan berkembang pesat dengan membangun sertifikasi pengetahuan dan skill berstandar internasional pada masa multidimensional krisis di Indonesia. Berdasarkan dari pengalaman masa lalu, Compnet berkomitmen penuh untuk berkembang secara bertahap dan meningkatkan kualitas sikap, skill dan pengetahuan dan sistemnya agar menjadi sangat profesional. Compnet menyediakan solusi terbaik untuk memberikan nilai kepada pelanggan dan tingkat kepuasan guna meningkatkan daya saing pelanggan
47
48
menggunakan solusi sistem jaringan terbaik melalui para profesional jaringan yang sangat kompeten. Compnet adalah Cisco System's Gold Certified Partner, sebuah status yang diberikan sebagai tanda bahwa Compnet adalah perusahaan yang kompeten dalam menangani jaringan dalam setiap aspek dari bisnis jaringan, meliputi : 1.
Desain dan Perencanaan
2.
Implementasi
3.
Perawatan dan Penjualan
4.
Dan service profesional lainnya.
Kompetensi Compnet untuk memberikan jasanya kepada pelanggan meliputi area berikut : 1.
Perencanaan TI/SI (Sistem cetak biru/desain TI)
2.
Desain dan Perencanaan Sistem Jaringan
3.
Susunan Organisasi TI
4.
Desain dan Perencanaan Pemulihan Bencana
5.
Pelaksanaan/Implementasi Sistem Jaringan
6.
Manajemen Proyek
7.
Kontrak Layanan Pemeliharaan
8.
Mengatasi Masalah Layanan
9.
Pemeriksaan Kondisi Jaringan (Pemeliharaan)
10.
Pelatihan
11.
Layanan Outsourcing Untuk memastikan performa jaringan dan kehandalannya, Compnet
memiliki tim, yang terdiri dari para profesional dengan pengetahun yang
49
mumpuni dan skill termasuk LAN,WAN, Open Source dan OS jaringan, dan perangkat
keras.
Compnet
telah
mengembangkan
banyak
engineer
bersertifikasi dan berpengalaman, termasuk Cisco Certified Internetwork Expert (CCIE).
Visi Compnet adalah untuk menjadi : 1.
Sistem integrator kelas dunia
2.
Pasangan yang dipilih ke oleh pelanggan
3.
Menyenangkan untuk para investor
4.
Sebuah kebanggaan untuk karyawannya dan untuk beroperasi regional di negara asean dengan kinerja yang superior.
Misi dari Compnet adalah menyediakan design yang baik, sukses melakukan implementasi, dan kehandalan dalam mendukung solusi ICT guna memberikan nilai lebih kepada pelanggan dan tingkat kepuasan tinggi sehingga dapat meningkatkan keuntungan pelanggan dengan menggunakan solusi sistem jaringan yang terbaik melalui engineer jaringan yang kompeten.
50
3.1.2 Struktur Organisasi
Gambar 3.1 Struktur Organisasi
3.1.3 Nilai-Nilai Perusahaan Compnet memiliki nilai bisnis kepada pelanggannya, yang disebut 3S. 3S adalah Solution, Skill, dan Statisfaction.
Gambar 3.2 Compnet 3S
51
Tabel 3.1 Tabel 3S
•
Memberikan efektifitas dan efisiensi solusi yang menyelesaikan masalah pelanggan dalam bisnis
SOLUTION •
Untuk memberikan nilai kepada pelanggan guna mengingkatkan
produktifitas,
efisiensi
dan
keuntungan-keuntungan kompetitif
•
Memberikan design terbaik dan terencana untuk solusi sistem jaringan kepada pelanggan
•
Untuk melakukan implementasi dari solusi sistem jaringan, dengan tepat waktu dan sesuai
SKILL
anggaran •
Untuk menyediakan pelayanan yang terbaik setelah implentasi sistem (teknis) dan perawatan kepada pelanggan
•
Secara konsisten menyediakan servis terbaik melalui kerjasama bisnis kepada pelanggan
STATISFACTION •
Selalu membuat puas pelanggan
52
3.1.4 Prestasi Perusahaan
Berikut ini beberapa penghargaan yang diraih oleh PT. Nusantara Compnet Integrator : 1.
1997
: Meraih “Cisco Premier Certified Partner”
2.
1998
: Perusahaan lokal pertama yang sukses memiliki
CCIE dan “The Rising Star of the Year” 1999
3.
: Perusahaan lokal pertama(nasional) yang meraih
Cisco Silver Certified Partner dan memiliki jumlah orang yang memiliki sertifikasi Cisco 4.
2000
: Cisco Spotlight Silver Partner of the year
5.
2001
: Project pertama bernilai $1 juta (BCA)
6.
2002
: Memiliki jumlah orang yang memiliki sertifikasi
2003
:
Cisco 7.
Perusahaan
lokal(nasional)
yang
meraih
penghargaan Cisco GOLD Certifed Partner dan Sukses melatih perempuan pertama dengan sertifikasi CCIE di Indonesia 8.
2004
: Sukses menyelesaikan 5000 area, proyek ratusan
juta rupiah dalam pemilihan umum 9.
2005
: F5 Certified Gold Partner
10.
2006
: Penghargaan dari Cisco Customer Satisfaction
Excellence Partner 11.
2007
: Proyek menyeluruh IT solusi meliputi perangkat
keras dan aplikasi kustom dan proyek $5 juta pertama (Dit. Jen. Imigrasi)
53
12.
2008
: Menerima Microsoft Certified Partner
13.
2009
: Menerima Alfresco Certified Partner
14.
2010
: Menerima VM Ware Enterprise Partner
15.
2012
: Menerima ulang Cisco Gold Partner
3.1.5 Topologi yang Sedang Berjalan Berikut adalah gambaran topologi kantor pusat Compnet di Jakarta :
54
Gambar 3.3 Topologi Compnet Jakarta Kantor pusat PT. Nusantara Compnet Integrator berada di daerah Kemangisan Jakarta Barat. Sedangkan kantor cabangnya berada di daerah Surabaya. Gambaran topologi jaringan dari PT. Nusantara Compnet Integrator yang di Jakarta di tampilkan pada gambar 3.3. Jaringan compnet di Jakarta memiliki karakteristik berikut ini : 1. Jaringan LAN PT. Nusantara Compnet Integrator di Jakarta memiliki Hardware yang rata-rata berasal dari Cisco. 2.
Kantor pusat di Jakarta memiliki 3 lantai yang dihubungkan oleh 3 switch utama yang berada di lantai 1.
3.
Jaringan LAN dari PT. Nusantara Compnet Integartor di bagi dalam 10 VLAN (Virtual LAN) untuk optimasi jaringan LAN-nya. Antara lain VLAN utamanya dari divisi Operation dan Engineering, Sales dan Marketing, HRD, Software, Product & Research, Maintenance, dan lainlain.
4.
Jaringan VPN dari PT. Nusantara Compnet Integrator menggunakan backbone MPLS dari salah satu Internet Service Provider (ISP) di Indonesia yang meneyediakan layanan berupa MPLS-VPN.
5.
Jaringan LAN di PT. Nusantara Compnet Integrator juga mendukung fitur layanan Voice over IP yang memungkinkan penggunaan IP Telephone.
6.
Setiap ruangan yang berada di kantor pusat memiliki Wireless Access Point yang di pergunakan untuk mobile device para karyawan baik itu laptop, smartphone, dan tablet yang memiliki fitur WIFI.
55
Selanjutnya adalah gambaran topologi kantor cabang baru milik Compnet yang berada di Surabaya :
Gambar 3.4 Topologi Compnet Cabang Surabaya
56
Jaringan LAN kantor cabang baru dari PT. Nusanta Compnet Integrator yang berada di Surabaya memiliki karakteristik yang sama dengan kantor pusat yang berada di Jakarta namun ada beberapa hal yang membedakannya. Gambaran topologinya seperti yang digambarkan pada gambar 3.4. Berikut adalah karakterisitik dari jaringan LAN PT. Nusantara Compnet Integratror cabang Surabaya : 1.
Jaringan LAN PT. Nusantara Compnet Integrator di Surabaya juga memiliki hardware yang rata-rata berasal dari Cisco.
2.
Kantor cabang di Surabaya hanya memiliki 1 lantai dan jaringan LANnya hanya dihubungkan oleh 2 switch utama.
3.
Jaringan LAN yang berada di kantor cabang Surabaya belum memiliki VLAN. Komunikasi jaringan antar divisi masih dalam 1 LAN.
4.
Jaringan LAN di PT. Nusantara Compnet Integrator juga mendukung fitur layanan Voice over IP yang memungkinkan penggunaan IP Telephone.
5.
Setiap ruangan yang berada di kantor pusat memiliki Wireless Access Point yang di pergunakan untuk mobile device para karyawan baik itu laptop, smartphone, dan tablet yang memiliki fitur WIFI.
6.
Kantor cabang di Surabaya belum mempunyai jaringan VPN dan belum terkoneksi dengan kantor pusat yang berada di Jakarta.
3.1.6
Permasalahan Compnet memperluas jaringan bisnisnya di Jawa Timur dengan
membuka cabang baru di Surabaya. Compnet Surabaya akan memiliki kurang lebih 15 karyawan yang akan masuk dalam 3 divisi utama yaitu Maintenance,
57
Sales & Marketing , dan HRD. Oleh karena itu, kami bertanya kepada beberapa engineer dan staf Compnet di pusat tentang keadaan jaringan di kantor cabang Surabaya, kami menemukan bahwa cabang Compnet yang berada di Surabaya ini memiliki jaringan LAN yang baru selesai dibangun dan memiliki tiga permasalahan utama. Ketiga Permasalahan tersebut adalah sebagai berikut : 1.
Jaringan LAN pada Compnet Surabaya belum terkoneksi dengan server di kantor pusat .
2.
Koneksi antar divisi yang belum terorganisir dengan baik.
3.
Belum tersedianya koneksi VPN Layer 2 pada Compnet. Demikianlah hasil wawancara kami terhadap beberapa pegawai dan
engineer di Compnet Pusat yang menemukan tiga permasalahan utama di jaringan LAN yang baru dibangun di Surabaya. Permasalahan tersebut kami rasa perlu untuk di analisis untuk menemukan solusi dari permasalahan tersebut. Nantinya dengan solusi tersebut permasalahan jaringan di kantor cabang Surabaya dapat terselesaikan dan membuat jaringan LAN di kantor cabang Surabaya menjadi bagus, aman, dan efisien.
3.1.7
Analisis Permasalahan Berdasarkan penjabaran di atas setidaknya ada tiga butir permasalahan
yang perlu dianalisis dengan lebih mendalam: A. Jaringan LAN Surabaya yang belum terkoneksi dengan kantor pusat Sebagai perusahaan yang tengah berkembang, PT. Nusantara Compnet Integrator terus berusaha meningkatkan layanan yang ditawarkan pada
58
pelanggan. Perusahaan ini berusaha untuk melebarkan sayap ke berbagai wilayah besar dan berkembang di Indonesia. Setelah berhasil memantapkan posisinya di Jakarta, kini PT. Nusantara Compnet Integrator membuka perwakilan barunya di Surabaya. Layanan yang ditawarkan kurang lebih sama dengan kedua kantor yang ada sebelumnya. Sebagai kantor cabang baru, Compnet Surabaya masih membutuhkan bantuan dan bimbingan dari kantor pusat Jakarta. Untuk itulah jaringan LAN pada Compnet Surabaya perlu terkoneksi dengan server di kantor pusat. Ada pun jaringan pada server kantor pusat telah menggunakan koneksi VPN (Virtual Private Network). Koneksi VPN dipercaya memiliki tingkat keamanan yang lebih tinggi dibanding dengan tipe koneksi lainnya, khususnya dalam hal pertukaran data. Agar dapat berfungsi dengan maksimal, kedua pihak yang hendak saling bertukar data harus menerapkan koneksi VPN ini. Sayangnya pihak kantor Surabaya belum menerapkannya. Oleh karena itu ketika pertukaran data hendak dilakukan oleh kantor pusat Jakarta dengan kantor cabang Surabaya, aktifitas ini masih menggunakan koneksi publik. Jenis koneksi ini memiliki tingkat keamanan yang jauh di bawah tingkat keamanan koneksi VPN. Sungguh sayang padahal jaringan Compnet di Jakarta sudah memiliki koneksi VPN yang melewati MPLS backbone dari salah satu Service Provider yang menyediakan layanan MPLS-VPN. Pada awal berdirinya kantor cabang Surabaya, kebutuhan ini belum dianggap mendesak. Namun seiring dengan berjalannya waktu, Compnet Surabaya mulai memiliki pelanggan dalam jumlah banyak. Untuk itulah hal ini kami anggap sebagai permasalahan yang butuh dicarikan solusinya.
59
B. Koneksi Antar Divisi yang Belum Terorganisir dengan Baik Sebagaimana perusahaan lainnya, PT. Nusantara Compnet Integrator tersusun atas beberapa divisi yang terintegrasi menjadi satu. Kesemuanya saling bahu membahu menjalankan fungsinya agar perusahaan dapat memberikan performa yang maksimal bagi pelanggan. Meskipun bergabung di bawah perusahaan yang sama, ada kalanya setiap divisi membutuhkan privatisasi sehingga dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Jaringan di dalam perusahaan inilah yang harus mampu mendukung kebutuhan ini. Ada masa transfer data perlu dilakukan, namun ada pula masa setiap divisi harus menjalankan tugasnya secara individu. Untuk itu diperlukan VLAN (Virtual Local Area Network) yang memungkinkan setiap divisi memiliki broadcast domain yang berbeda-beda dan mengoptimalkan jaringan dalam perusahaan. Compnet Surabaya belum menerapkan VLAN di dalam jaringan internalnya. Seluruh divisi memiliki broadcast domain yang yang sama sehingga menyebabkan addresing scheme di setiap divisi menjadi tidak teratur dan menyulitkan dalam proses pengembangan jaringan disetiap divisi. Sebagai contoh kasus, ketika divisi marketing Jakarta hendak melakukan remote connection dengan divisi marketing Surabaya, terjadi kesulitan dalam mengetik IP address tujuan. Akibatnya, divisi marketing Jakarta mungkin saja terhubung dengan divisi lain di kantor cabang Surabaya dan melanggar aturan perusahaan. Sebut saja bila divisi marketing Jakarta tersesat dan mengakses data dari divisi keuangan yang bersifat rahasia.
60
C. Belum Tersedianya Koneksi VPN Layer 2 Pada Compnet Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang teknologi dan jaringan, sudah sepantasnya bila PT. Nusantara Compnet Integrator menerapkan perkembangan terbaru dalam hal koneksi jaringan. Hubungan yang baik antara kantor pusat Jakarta dengan kantor cabang Surabaya belum tercapai akibat pengaplikasian teknologi yang belum mutakhir. Kondisi yang ada saat ini digambarkan oleh ilustrasi di bawah ini. Transfer
data
antara
Compnet
Jakarta
dengan
Compnet
Surabaya
membutuhkan routing dengan waktu yang lama. IP address divisi manajemen kantor Jakarta misalnya memiliki IP 192.168.1.2 sedangkan divisi manajemen kantor Surabaya adalah 192.168.2.3. Ketidakteraturan ini menyebabkan pertukaran data menjadi lambat dan sering terjadi salah alamat IP yang berbuntut pada akses data yang tidak dibutuhkan.
Gambar 3.5 Hubungan Antar Site Tanpa EoMPLS
EoMPLS (Ethernet over MPLS) adalah teknologi yang memungkinkan terjalinnya hubungan antara dua network pada lokasi geografis berbeda
61
menjadi satu. Contohnya tampak pada ilustrasi di bawah ini. Misalnya divisi manajemen memiliki network address 1.0 dan divisi keuangan memiliki network address 2.0. Divisi manajemen Jakarta mendapat IP 1.2 sedangkan divisi manajemen Surabaya mendapat IP 1.3. Divisi keuangan Jakarta mendapat IP 2.2 sedangkan divisi keuangan Surabaya mendapat IP 2.3.
Gambar 3.6 Hubungan Antar Site Dengan EoMPLS
Dengan penerapan EoMPLS ini hubungan antar divisi satu dengan lainnya, walaupun berbeda letak geografis, menjadi lebih sederhana dan mudah diingat. Kemungkinan salah alamat dan akses data yang tak dibutuhkan pun dapat diminimalisasi. Oleh karena itu routing data menjadi lebih cepat dan perkembangan setiap divisi menjadi lebih maksimal. Sayangnya, kantor cabang Surabaya dan kantor pusat di Jakarta tidak bisa terkoneksi karena cabang Surabaya dan kantor pusat Jakarta belum memiliki koneksi VPN yang mendukung konektivitas layer 2. Dan juga di cabang Surabaya belum memiliki VLAN untuk membagi divisi-divisi yang ada disana.
62
3.1.8
Usulan Pemecahan Masalah Dari permasalahan jaringan LAN pada PT. Nusantara Compnet
Integrator
cabang
Surabaya,
solusi
yang
kami
tawarkan
dalam
menghubungkan jaringan LAN dari kantor pusat di Jakarta dan kantor cabang di Surabaya adalah dengan menggunakan EoMPLS (Ethernet over MPLS). Sebelum mengimplementasikan teknologi EoMPLS, terlebih dahulu kami melakukan beberapa perubahan struktur dasar pada Compnet Surabaya. Hal pertama yang kami lakukan adalah mengubah jaringan LAN yang awalnya bersifat public menjadi private dengan menggunakan VPN. Hal ini dikarenakan keamanan dan keandalan data lebih terjamin ketika melewati MPLS backbone. MPLS merupakan sebuah service yang ditawarkan oleh ISP dengan memisahkan jaringan public dan private sehingga traffic yang padat pada jaringan public tidak akan menggangu traffic pada private karena melewati jalur yang berbeda. Compnet Jakarta sudah menggunakan terlebih dahulu VPN sehingga untuk koneksi pada Compnet Surabaya kita juga harus menerapkan VPN sehingga kedua site dapat terhubung secara private. Saat ini Compnet Surabaya tengah berkembang pesat, oleh karena itu tuntutan jaringan yang tertata baik pun sangat dibutuhkan. Pada awalnya Compnet Surabaya didirikan untuk melakukan support atau maintenance jaringan pada client Compnet Jakarta yang berada di Surabaya. Pada perkembangannya ada banyak perusahaan yang membutuhkan service implementasi jaringan pada perusahaannya dan menjadikan fungsi Compnet Surabaya tidak lagi hanya sebagai support, melainkan juga harus dapat melakukan implementasi jaringan untuk client.
63
Untuk memisahkan divisi-divisi pada Compnet Surabaya, kami menerapkan teknologi VLAN sehingga tiap divisi memiliki broadcasat domain yang berbeda dan juga beban jaringan juga terbagi-bagi. VLAN adalah teknologi yang digunakan untuk memisahkan sebuah broadcast domain menjadi beberapa broadcast domain sehingga jika terjadi masalah pada broadcast domain satu tidak mempengaruhi broadcast domain yang lainnya. Tertata rapinya jaringan tiap divisi memudahkan dalam komunikasi karena dengan melihat IP addressnya kita sudah dapat mengetahui divisi mana yang akan melakukan koneksi. Banyaknya divisi yang serupa pada Compnet Jakarta dan Surabaya membuat kami berpikir untuk menghubungkan divisi-divisi yang serupa menjadi satu dalam satu LAN. Hal ini tidak mungkin terjadi karena seperti yang kita ketahui Jakarta dan Surabaya berbeda secara geografis sehingga tidak mungkin menjadikan divisi-divisi tersebut menjadi satu LAN tetapi dengan teknologi EoMPLS divisi-divisi tersebut dapat terhubung secara virtual menjadi satu LAN. Dengan terhubunganya divisi yang sama membuat pertukaran data lebih cepat dan komunikasi antar site lebih mudah. Ethernet over MPLS adalah teknologi layer 2 VPN (L2VPN) point to point yang memungkinkan untuk menghubungkan 2 site secara point to point melewati jaringan backbone MPLS. Dengan menggunakan EoMPLS kita dapat menghubungkan 2 router yang terpisah secara geografis seakan-akan menjadi directly connected seperti LAN pada umumnya, berbeda dengan L3VPN yang masih menggunakan routing protocol atau static route ke arah service provider (ISP) dengan begitu router membutuhkan waktu yang lebih lama dalam menentukan rute ke tujuan.
64
3.2
Perancangan Ethernet over MPLS (EoMPLS) Setelah menemukan permasalahan, kemudian menganalisisnya, dan menemukan solusi yang tepat untuk permasalahan tersebut, kami akan merancang solusi dari permasalahan yang telah dijelaskan dari subbab sebelumnya. 3.2.1 Perancangan Topologi Berikut adalah topologi yang kami rancang yang akan mendukung pengujian kami terhadap Ethernet over MPLS (EoMPLS) mode port point-topoint pada PT. Nusantara Compnet Integrator:
Gambar 3.7 Topologi EoMPLS
Dari gambar topologi tersebut dapat dilihat bahwa terdapat 3 bagian yang terdiri dari MPLS ClOUD, COMPNET JAKARTA, DAN COMPNET SURABAYA. Berikut di bawah ini akan menjelaskan bagaimana fungsi dari ketiga bagian tersebut:
65
1. MPLS CLOUD :
Gambar 3.8 MPLS Cloud
MPLS Cloud atau MPLS backbone ini bekerja seperti WAN (Wide Area Network) service yang diberikan oleh Service Provider untuk pelanggannya yang berguna untuk mengubungkan satu tempat ke tempat lainnya. MPLS Cloud berbasis MPLS-VPN ini merupakan instrumen utama dalam merancang
Dari rancangan
yang kami buat MPLS Cloud terdiri dari 4 router. Rinciannya adalah sebagai berikut : a) Core_P_1 Router yang bertindak sebagai Provider router pertama. b) Core_P_2 Router yang bertindak sebagai Provider router kedua c) PE_Jakarta Router yang bertindak sebagai Provider Edge router wilayah Jakarta. d) PE_Surabaya Router yang bertindak sebagai Provider Edge router wilayah Surabaya.
66
2. COMPNET JAKARTA.
Gambar 3.9 Compnet Jakarta
Compnet Jakarta merupakan Compnet pusat yang berada di Jakarta. Pada rancangan topologi yang kami buat, Compnet Jakarta hanya memiliki satu router yaitu CE_Compnet_JKT yang bertindak sebagai Costumer Edge router milik Compnet wilayah Jakarta. Kemudian, ada 3 PC yang bekerja masing-masing mewakili VLAN di jaringan LAN Compnet. Kami hanya memilih 3 VLAN dari beberapa VLAN di jaringan Compnet. Ketiga VLAN tersebut merupakan VLAN dari divisi-divisi Compnet Jakarta yang sama dengan divisi-divisi yang berada di Compnet Surabaya. Berhubung jaringan LAN Compnet Surabaya belum memiliki VLAN untuk memisahkan divisi-divisi tersebut, maka kami akan membuat VLAN di jaringan Compnet Surabaya menjadi 3. Sama seperti VLAN dari divisi-divisi yang kami pilih di jaringan LAN Compnet Jakarta.
67
PC_1_10 merupakan VLAN 10 yang tak lain adalah VLAN HRD, PC_1_20 merupakan VLAN 20 yang dinamakan VLAN MAINTENANCE, dan PC_1_30 merupakan VLAN 30 yang dinamakan VLAN SALES_AND_MARKETING. VLAN
tersebut
akan
dikonfigurasikan
di
router
CE_Compnet_JKT dan setiap interface yang terkoneksi dengan PC masing-masing VLAN
3. COMPNET SURABAYA.
Gambar 3.10 Compnet Surabaya
Compnet Jakarta merupakan cabang baru PT. Nusantara Compnet Integrator yang sedang beroperasi dan berada di Surabaya. Pada rancangan topologi yang kami buat, Compnet Surabaya hanya memiliki satu router yaitu CE_Compnet_SBY yang bertindak sebagai Costumer Edge router milik Compnet cabang Surabaya. Sejatinya, jaringan LAN Compnet Surabaya belum memiliki
68
VLAN. Oleh karena itu, kami akan membuat jaringan di Surabaya memiliki VLAN. Divisi-divisi yang ada di Compnet Surabaya sama dengan divisi-divisi yang kami pilih di jaringan Compnet Jakarta. maka dari itu kami akan merancang dengan menyamakan VLANnya agar 3 divisi tersebut bisa terkoneksi. Dari rancangan kami, ketiga VLAN tersebut terwakili oleh 3 PC yaitu PC_2_10 merupakan VLAN 10 yang tak lain adalah VLAN HRD dari divisi HRD, PC_2_20 merupakan VLAN 20 yang dinamakan VLAN MAINTENANCE dari divisi Maintenance, dan PC_1_30
merupakan
VLAN
30
yang
dinamakan
VLAN
SALES_AND_MARKETING dari divisi Sales dan Marketing. VLAN
tersebut
akan
dikonfigurasikan
di
router
CE_Compnet_SBY dan setiap interface yang terkoneksi dengan PC masing-masing VLAN
3.2.2 Hardware Sebelum menerapkan teknologi EoMPLS, perusahaan Compnet menggunakan Router Cisco 3825 pada router CE (Customer Edge) yang digunakan sebagai penghubung ke Router PE (Provider Edge) di ISP. Router Cisco 3825 merupakan salah satu bagian dari router Cisco seri 3800 yang mempunyai layanan terintegrasi. Berikut adalah spesifikasi dari Router Cisco 3825 yang digunakan oleh perusahaan Compnet :
69
Gambar 3.11 Cisco Router 3825 Tabel 3.2 Spesifikasi Cisco Router 3825 •
Manufacturer
•
Manufacturer
Cisco Systems, Inc
CISCO3825
Part Number •
Product Type
Router
•
Form Factor
External - modular - 2U
•
Dimensions 43.4 cm x 37.3 cm x 8.9 cm
(WxDxH) •
Weight
10.4 kg
•
DRAM
512 MB (installed) / 1 GB (max) DDR SDRAM
Memory •
Flash Memory
128 MB (installed) / 512 MB (max)
•
Data
Ethernet, Fast Ethernet, Gigabit
Link
Ethernet
Protocol •
Network Transport Protocol
•
/ IPSec
Remote Management Protocol
SNMP 3, HTTP, SSH-2
70
•
Features
Cisco IOS IP Base , firewall protection, hardware encryption, VPN support, MPLS support, URL filtering
•
Power
AC 120/230 V ( 47 - 63 Hz )
Router Cisco 3825 sendiri sebenarnya sudah bisa digunakan dalam penerapan teknologi EoMPLS. Tetapi menurut Cisco System, inc., disarankan untuk penerapan EoMPLS sebaiknya menggunakan Cisco Catalyst 6500 Series Switch yang memang sangat ideal untuk layanan Metro Ethernet WAN seperti EoMPLS karena switch ini menyediakan kemampuan untuk translasi VLAN network dalam skala yang besar. Keunggulan lain pada Switch Catalyst 6500 Series ini antara lain : 1. Maximum network uptime – switch ini menyediakan layanan redundancy jaringan yang terintegrasi dengan cara penyesuaian jaringan jika terjadi kegagalan pada link dalam waktu yang singkat (satu sampai tiga detik), sehingga mampu meminimalisasi hilangnya data penting saat proses pengiriman. 2. Keamanan jaringan yang luas – meliputi intrusion detection, firewall, VPN, dan SSL. 3. Scalable performance – menyediakan sampai dengan 400 Mpps pada pengiriman paket dalam sebuah arsitektur jaringan. 4. Konsistensi dalam operasional – mampu diisi module chasis yang dikonfigurasi sebanyak 3, 6, 9 atau 13 slot, dilengkapi Cisco IOS
71
software, Cisco Catalyst operating system software, dan peralatan manajemen yang dapat diterapkan di jaringan manapun. Dan berikut ini adalah spesifikasi dari Catalyst 6500 Series :
Gambar 3.12 Cisco Catalyst 6500 Series Tabel 3.3 Spesifikasi Cisco Catalyst 6500 Series Feature
Catalyst 6500 Series
System Feature •
3-slot
Chassis
6-slot
Configurations
9-slot 9 vertical slots 13-slot •
Backplane Bandwidth
32Gbps shared bus 256Gbps switch fabric 720Gbps switch fabric
•
L3
Forwarding
Supervisor 1 MSFC: 15 Mpps
72
Performance Supervisor 2 MSFC: up to 210 Mpps Supervisor 720: up to 400 Mpps •
Operating System
Catalyst OS (CatOS) Cisco IOS CatOS/IOS Hybrid Configuration
•
Redundant Supervisors
•
Yes, with stateful failover
Redundant Components
Power supplies (1+1) Switch fabric (1+1) Replaceable clock Replaceable fan tray
•
High
Availability
Features
Gateway Load Balancing Protocol Hot Standby Router Protocol Multimodule EtherChannel Rapid Spanning Tree Multiple Spanning Tree Per VLAN Rapid Spanning Tree Rapid Convergence L3 Protocols
Maximum System Port Densities •
10/100/1000 Ethernet
576 ports, all support Inline Power
73
•
10/100
Fast
Ethernet
1152 ports, all support Inline Power
•
100-Base-FX
288 ports
•
Gigabit
194 ports (2 ports provided on
Ethernet
(GBIC) •
supervisor engine) 10 Gigabit Ethernet
(XENPAK)
32 ports
Integrated WAN Modules •
FlexWAN (DS0 to OC-3)
12 modules with 24 port adapters
•
OC-3 POS ports
192
•
OC-12 POS ports
48
•
OC-12 ATM ports
24
•
OC-48
POS/DPT
ports
24
PSTN Interfaces •
Digital
T1/E1
Trunk ports •
FXS Interfaces
•
Advanced Services Modules Gigabit Firewall
216 864
Gigabit Firewall Gigabit VPN High Detection
Performance
Intrusion
74
Gigabit Content Switching Module High Performance SSL Termination Gigabit Content Services Gateway
Dalam perancangan yang kami buat dalam skripsi ini, kami menggunakan Router Cisco 3725 untuk melakukan simulasi EoMPLS di software GNS3. Router Cisco 3725 yang digunakan untuk simulasi ini difungsikan sebagai router CE, PE dan P-router di MPLS network. Pada router CE di kedua site yaitu site Jakarta dan Surabaya, Router Cisco 3725 kami tambahkan Etherswtich module NM-16ESW supaya router ini
juga bisa
difungsikan sebagai switch. Selain itu tujuan penambahan module NM16ESW ini adalah agar router bisa melakukan simulasi VLAN dan juga InterVLAN dalam teknologi EoMPLS. Berikut ini adalah spesifikasi mengenai Router Cisco 3725 :
Gambar 3.13 Cisco Router C 3725
1. Standards network protocols 2. Ethernet: IEEE 802.3, 10BaseT 3. Fast Ethernet: IEEE 802.3u, 100BaseTX
75
4. Fast Ethernet: IEEE 802.3, 100BaseFX 5. IEEE 802.1D Spanning-Tree Protocol 6. IEEE 802.1p CoS 7. IEEE 802.1Q VLAN 8. Gigabit Ethernet: IEEE 802.3z, IEEE 802.3x, IEEE 802.3ab 9. Dimensions and Weight of NM-16ESW and NM-16ESW-PWR: a.
Dimensions (H x W x D): 1.55 x 7.10 x 7.2 in.
b.
Weight: 2 lb maximum
10. Dimensions and Weight of PPWR-PS-CHASSIS: a.
Dimensions (H x W x D): 17.1 X 3.50 X 12 in.
b.
Weight: 11 lb maximum
c.
Environmental
d.
Operating humidity: 5 to 95%, noncondensing
e.
Operating temperature: 32° F to 104° F (0° C to 0° C)
f.
Nonoperating temperature: -40° F to185° F (-40° C to 85° C)
3.2.3 Software Dalam melakukan simulasi jaringan EoMPLS di simulator GNS3, kami menggunakan c3725-adventerprisek9-mz.124-15.T10 sebagai IOS untuk Router Cisco Seri 3725 yang pada simulasi ini berfungsi sebagai router CE (Customer Edge), PE (Provider Edge) dan P-router di MPLS network. IOS tersebut dipilih karena untuk mendukung teknologi EoMPLS. EoMPLS membutuhkan IOS yang menggunakan software package dengan tipe advanced enterprise services. Pada Cisco IOS di router seri 3725 sendiri
76
terdapat berbagai jenis software package, software package tersebut antara lain: 1. IP Based : Mencakup basic routing (Routing Information Protocol (RIP), static routing, Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP) Stub, Protocol Independent Multicast (PIM) Stub), kemampuan layer 2, kemampuan manajemen, fitur keamanan, mendukung IPv6 dan quality of service (QoS). 2. IP Service : Menambahkan IP routing yang lebih canggih (Open Shortest Path First (OSPF), EIGRP, Border Gateway Protocol (BGP), PIM),
Cisco
TrustSec®
security
(MacSec,
Secure
Group
Tagging(SGT), SGT Exchange Protocol (SXP), and Security Association Protocal (SAP)), Control and Monitoring Processor (CMP), dan Web Cache Communication Protocol (WCCP). 3. IP Voice : Dalam package ini menyediakan fitur untuk IP voice tanpa crypto, menambahkan VoIP, VoFR ke IP based (VoIP ke Data). 4. Advanced Security : Package ini menyediakan fitur-fitur seperti IOS FW, IDS/ IDP, NAC, SSH/ SSL, IPSecVPN. 5. Advanced IP Services : Menambahkan fitur IPv4 and IPv6 yang lebih canggih, Secure Group Access Control Lists (SGACLs), Layer 3 VPN, dan Multiprotocol Label Switching (MPLS). 6.
Adva nced Enterprise Services : Memiliki fitur pada Cisco IOS software secara utuh, termasuk Ethernet over Multiple Protocol Label Switching (EoMPLS) dan Virtual Private Lan Service (VPLS).
77
3.2.4 Penetapan IP Berikut adalah penetapan IP di setiap interface maupun subinterface yang berada di tiap-tiap router :
Tabel 3.4 Interface dan IP 6 Router Router
Core_P_1 Router
Core_P_2 Router
PE_Jakarta
PE_Surabaya
CE_Compnet_JKT
CE_Compnet_SBY
Interface
IP
FastEthernet 0/0
10.0.0.5 /30
FastEthernet 0/1
10.0.0.2 /30
Loopback 0
10.10.10.10 /32
FastEthernet 0/0
10.0.0.6 /30
FastEthernet 0/1
10.0.0.10 /30
Loopback 0
10.10.10.20 /32
FastEthernet 0/0
10.0.0.1 /30
FastEthernet 0/1 Loopback 0
10.10.10.1 /32
FastEthernet 0/0
10.0.0.9 /30
FastEthernet 0/1 Loopback 0
10.10.10.2 /32
Interface VLAN 10
172.16.10.1 /24
Interface VLAN 20
172.16.20.1 /24
Interface VLAN 30
172.16.30.1 /24
Interface VLAN 10
172.16.10.2 / 24
Interface VLAN 20
172.16.20.2 / 24
Interface VLAN 30
172.16.30.2 / 24
78
PC_1_10
VLAN HRD
172.16.10.11 /24
PC_2_10
VLAN HRD
172.16.10.12 /24
PC_1_20
VLAN MAINTENANCE
172.16.20.11 /24
PC_2_20
VLAN MAINTENANCE
172.16.20.12 /24
PC_1_20
VLAN SALES_AND_MARK
172.16.30.11 /24
PC_2_20
VLAN SALES_AND_MARK
172.16.30.12 /24
3.2.5 Konfigurasi MPLS Cloud Berikut adalah urutan dalam pembuatan MPLS Cloud dengan mengkonfigurasi di 4 router yang terdiri dari PE_Jakarta, PE_Surabaya, Core_P_1, dan Core_P_2.
A. Konfigurasi IP di semua interface. 1. Konfigurasi di Core_P_1 : Core_P_1(config)#interface fa 0/1 Core_P_1(config-if)#ip address 10.0.0.2 255.255.255.252 Core_P_1(config-if)#no shutdown Core_P_1(config-if)#exit Core_P_1(config)#interface fa 0/0 Core_P_1(config-if)#ip address 10.0.0.5 255.255.255.252 Core_P_1(config-if)#no shutdown Core_P_1(config-if)#exit Core_P_1(config)#interface lo0
79
Core_P_1(config-if)#ip address 10.10.10.10 255.255.255.255 Core_P_1(config-if)#exit
2. Konfigurasi di Core_P_2
:
Core_P_2(config)#interface fa 0/0 Core_P_2(config-if)#ip address 10.0.0.6 255.255.255.252 Core_P_2(config-if)#no shutdown Core_P_2(config-if)#exit Core_P_2(config)#interface fa 0/1 Core_P_2(config-if)#ip address 10.0.0.10 255.255.255.252 Core_P_2(config-if)#no shutdown Core_P_2(config-if)#exit Core_P_2(config)#interface lo0 Core_P_2(config-if)#ip address 10.10.10.20 255.255.255.255 Core_P_2(config-if)#exit 3. Konfigurasi di PE_Jakarta : PE_Jakarta(config)#interface fa 0/0 PE_Jakarta(config-if)#ip address 10.0.0.1 255.255.255.252 PE_Jakarta(config-if)#no shutdown PE_Jakarta(config-if)#exit PE_Jakarta(config)#interface lo0 PE_Jakarta(config-if)#ip address 10.10.10.1 255.255.255.255 PE_Jakarta(config-if)#exit
4. Konfigurasi di PE_Surabaya :
80
PE_Surabaya(config)#interface fa 0/0 PE_Surabaya(config-if)#ip address 10.0.0.9 255.255.255.252 PE_Surabaya(config-if)#no shutdown PE_Surabaya(config-if)#exit PE_Surabaya(config)#interface lo0 PE_Surabaya(config-if)#ip address 10.10.10.2 255.255.255.255 PE_Surabaya(config-if)#exit
B. Konfigurasi untuk menjalankan routing protocol OSPF dengan Process ID = 1 dan Area = 0 di 4 router. 1. Konfigurasi di Core_P_1 : Core_P_1(config)#router ospf 1 Core_P_1(config-router)#network 10.0.0.0 0.0.0.3 area 0 Core_P_1(config-router)#network 10.0.0.4 0.0.0.3 area 0 Core_P_1(config-router)#network 10.10.10.10 0.0.0.0 area 0 Core_P_1(config-router)#exit
2. Konfigurasi di Core_P_2 : Core_P_2(config)#router ospf 1 Core_P_2(config-router)#network 10.0.0.4 0.0.0.3 area 0 Core_P_2(config-router)#network 10.0.0.8 0.0.0.3 area 0 Core_P_2(config-router)#network 10.10.10.20 0.0.0.0 area 0 Core_P_2(config-router)#exit
3. Konfigurasi di PE_Jakarta :
81
PE_Jakarta(config)#router ospf 1 PE_Jakarta(config-router)#network 10.0.0.0 0.0.0.3 area 0 PE_Jakarta(config-router)#network 10.10.10.1 0.0.0.0 area 0 PE_Jakarta(config-router)#exit
4. Konfigurasi di PE_Surabaya : PE_Surabaya(config)#router ospf 1 PE_Surabaya(config-router)#network 10.0.0.8 0.0.0.3 area 0 PE_Surabaya(config-router)#network 10.10.10.2 0.0.0.0 area 0 PE_Surabaya(config-router)#exit
C. Mengaktifkan MPLS, Label Distribution Protocol (LDP) dan menetapkan interface loopback 0 sebagai interface yang ikut dalam proses MPLS. 1. Konfigurasi di Core_P_1 : Core_P_1(config)#mpls label protocol ldp Core_P_1(config)#mpls ldp router-id loopback 0 Core_P_1(config)#interface fa 0/0 Core_P_1(config-if)#mpls ip Core_P_1(config-if)#exit Core_P_1(config)#interface fa 0/1 Core_P_1(config-if)#mpls ip Core_P_1(config-if)#exit
2. Konfigurasi di Core_P_2 :
82
Core_P_2(config)#mpls label protocol ldp Core_P_2(config)#mpls ldp router-id loopback 0 Core_P_2(config)#interface fa 0/0 Core_P_2(config-if)#mpls ip Core_P_2(config-if)#exit Core_P_2(config)#interface fa 0/1 Core_P_2(config-if)#mpls ip Core_P_2(config-if)#exit
3. Konfigurasi di PE_Jakarta : PE_Jakarta(config)#mpls label protocol ldp PE_Jakarta(config)#mpls ldp router-id loopback 0 PE_Jakarta(config)#interface fa 0/0 PE_Jakarta(config-if)#mpls ip PE_Jakarta(config-if)#exit PE_Jakarta(config)#interface fa 0/1 PE_Jakarta(config-if)#mpls ip PE_Jakarta(config-if)#no shutdown PE_Jakarta(config-if)#exit
4. Konfigurasi di PE_Surabaya : PE_Surabaya(config)#mpls label protocol ldp PE_Surabaya(config)#mpls ldp router-id loopback 0 PE_Surabaya(config)#interface fa 0/0 PE_Surabaya(config-if)#mpls ip
83
PE_Surabaya(config-if)#exit PE_Surabaya(config)#interface fa 0/1 PE_Surabaya(config-if)#mpls ip PE_Surabaya(config-if)#no shutdown PE_Surabaya(config-if)#exit
Selesai sudah tahap konfigurasi dalam pembuatan MPLS Cloud. Berikutnya adalah tahap akhir dari perancangan ini yaitu membuat Ethernet over MPLS (EoMPLS)
3.2.6 Konfigurasi Ethernet over MPLS (EoMPLS) Mode Port Setelah kita membuat MPLS-VPN maka selanjutnya adalah membuat EoMPLS. Router PE dan CE berpartisipasi dalam kerja dari EoMPLS mode Port. Untuk itu router PE dan CE harus dikonfigurasi di wilayah Jakarta dan Surabaya. Berikut adalah langkah-langkah dalam mengkonfigurasi EoMPLS : A. Membuat tunnel layer 2 pseudowire dengan enkapsulasi MPLS. Tunnel pseudowire berguna untuk mengirim ethernet frame seperti VLAN. pseudowire hanya dikonfigurasi di router PE. Nama class = eompls. 1. Konfigurasi di PE_Jakarta : PE_Jakarta(config)#pseudowire-class eompls PE_Jakarta(config-pw-class)#encapsulation mpls
2. Konfigurasi di PE_Surabaya :
84
PE_Surabaya(config)#pseudowire-class eompls PE_Surabaya(config-pw-class)#encapsulation mpls
B. Setelah membuat tunnel pseudowire maka yang terakhir dari perancangan ini adalah membuat EoMPLS Port mode. Dengan menggunakan EoMPLS port mode, berbagai VLAN dapat disalurkan melalui satu link yang mempunyai mode trunk. Untuk trunk interface, VTP (Virtual Trunking Protocol) dan VLAN hanya dikonfigurasi di router CE masing-masing site. 1. Konfigurasi
EoMPLS
di
PE_Jakarta
dan
PE_Surabaya
menggunakan VC (Virtual Circuit) number 100 a. Konfigurasi di PE_Jakarta: PE_Jakarta(config)#interface fa 0/1 PE_Jakarta(config-if)#mpls ip PE_Jakarta(config-if)#xconnect 10.10.10.2 100 pw-class eompls PE_Jakarta(config-if)#no shutdown
b. Konfigurasi di PE_Surabaya: PE_Surabaya(config)#interface fa 0/1 PE_Surabaya(config-if)#mpls ip PE_Surabaya(config-if)#xconnect 10.10.10.1 100 pw-class eompls PE_Surabaya(config-if)#no shutdown
2. Konfigurasi VTP. Dengan menggunakan VTP (Virtual Trunking Protocol), VLAN hanya akan dikonfigurasikan hanya disalah satu
85
CE saja. Namun untuk VTP dan Interface yang akan dipergunakan untuk menyalurkan VLAN, kedua CE yaitu CE_Compnet_JKT dan CE_Compnet_SBY harus di konfigurasi. Kedua CE tersebut harus mempunyai VTP domain dan password yang sama. Namun, yang bertugas sebagai VTP server hanya CE_Compnet JKT dan CE_Compnet_SBY sebagai VTP Client. Untuk konfigurasi ini VTP domainnya adalah eompls dan passwordnya adalah compnet. a. Konfigurasi VTP di CE_Compnet_JKT CE_Compnet_JKT(config)#vtp domain eompls CE_Compnet_JKT(config)#vtp password compnet CE_Compnet_JKT(config)#vtp mode server
b. Konfigurasi VTP di CE_Compnet_SBY CE_Compnet_SBY(config)#vtp domain eompls CE_Compnet_SBY(config)#vtp password compnet CE_Compnet_SBY(config)#vtp mode client
3. Konfigurasi VLAN. Kecuali interface VLAN, VLAN hanya di konfigurasi di salah satu router CE yaitu CE_Compnet_JKT. VLAN tersebut nantinya akan disalurkan ke CE_Compnet_SBY melalui VTP melewati pseudowire Eompls yang telah dibuat. Terdapat 3 VLAN yaitu VLAN 10 = HRD, VLAN 20, MAINTENANCE, VLAN 30 = SALES_AND_MARKETING. IP
86
setiap interface telah ditentukan di penetapan IP. Berikut adalah konfigurasinya. a. Konfigurasi di CE_Compnet_JKT CE_Compnet_JKT(config)#vlan 10 CE_Compnet_JKT(config-vlan)#name HRD CE_Compnet_JKT(config-vlan)#exit CE_Compnet_JKT(config)#vlan 20 CE_Compnet_JKT(config-vlan)#name MAINTENANCE CE_Compnet_JKT(config-vlan)#exit CE_Compnet_JKT(config)#vlan 30 CE_Compnet_JKT(config-vlan)#name SALES_AND_MARKETING CE_Compnet_JKT(config-vlan)#exit CE_Compnet_JKT(config)#interface vlan 10 CE_Compnet_JKT(config-if)#ip address 172.16.10.1 255.255.255.0 CE_Compnet_JKT(config-if)#exit CE_Compnet_JKT(config)#interface vlan 20 CE_Compnet_JKT(config-if)#ip address 172.16.20.1 255.255.255.0 CE_Compnet_JKT(config-if)#exit CE_Compnet_JKT(config)#interface vlan 30 CE_Compnet_JKT(config-if)#ip address 172.16.30.1 255.255.255.0 CE_Compnet_JKT(config-if)#exit
87
CE_Compnet_JKT(config)#interface fa 1/0 CE_Compnet_JKT(config-if)#switchport mode trunk CE_Compnet_JKT(config-if)#exit CE_Compnet_JKT(config)#interface fa 1/1 CE_Compnet_JKT(config-if)#switchport mode access CE_Compnet_JKT(config-if)#switchport access vlan 10 CE_Compnet_JKT(config-if)#exit CE_Compnet_JKT(config)#interface fa 1/6 CE_Compnet_JKT(config-if)#switchport mode access CE_Compnet_JKT(config-if)#switchport access vlan 20 CE_Compnet_JKT(config-if)#exit CE_Compnet_JKT(config)#interface fa 1/11 CE_Compnet_JKT(config-if)#switchport mode access CE_Compnet_JKT(config-if)#switchport access vlan 30 CE_Compnet_JKT(config-if)#exit
b. Konfigurasi di CE_Compnet_SBY CE_Compnet_ SBY (config)#interface vlan 10 CE_Compnet_SBY(config-if)#ip address 172.16.10.2 255.255.255.0 CE_Compnet_ SBY (config-if)#exit CE_Compnet_ SBY (config)#interface vlan 20 CE_Compnet_SBY(config-if)#ip address 172.16.20.2 255.255.255.0
88
CE_Compnet_ SBY (config-if)#exit CE_Compnet_ SBY(config)#interface vlan 30 CE_Compnet_SBY(config-if)#ip address 172.16.30.2 255.255.255.0 CE_Compnet_SBY(config-if)#exit
CE_Compnet_SBY(config)#interface fa 1/0 CE_Compnet_SBY(config-if)#switchport mode trunk CE_Compnet_SBY(config-if)#exit CE_Compnet_SBY(config)#interface fa 1/1 CE_Compnet_SBY(config-if)#switchport mode access CE_Compnet_SBY(config-if)#switchport access vlan 10 CE_Compnet_SBY(config-if)#exit CE_Compnet_SBY(config)#interface fa 1/6 CE_Compnet_SBY(config-if)#switchport mode access CE_Compnet_SBY(config-if)#switchport access vlan 20 CE_Compnet_SBY(config)#interface fa 1/11 CE_Compnet_SBY(config-if)#switchport mode access CE_Compnet_SBY(config-if)#switchport access vlan 30 CE_Compnet_SBY(config-if)#exit
4. Konfigurasi Komputer. Karena keterbatasan dari software simulasi maka kami menggunakan router untuk dijadikan PC. Berikut adalah konfigurasinya: a. PC_1_10:
89
PC_1_10(config)#no ip routing PC_1_10(config)#ip default-gateway 172.16.10.1 PC_1_10(config)#interface fa 0/0 PC_1_10(config-if)#ip address 172.16.10.11 255.255.255.0 PC_1_10(config-if)#no shut
b. PC_2_10: PC_2_10(config)#no ip routing PC_2_10(config)#ip default-gateway 172.16.10.2 PC_2_10(config)#interface fa 0/0 PC_2_10(config-if)#ip address 172.16.10.12 255.255.255.0 PC_2_10(config-if)#no shut
c. PC_1_20: PC_1_20(config)#no ip routing PC_1_20(config)#ip default-gateway 172.16.20.1 PC_1_20(config)#interface fa 0/0 PC_1_20(config-if)#ip address 172.16.20.11 255.255.255.0 PC_1_20(config-if)#no shut
d. PC_2_20: PC_2_20(config)#no ip routing PC_2_20(config)#ip default-gateway 172.16.20.2 PC_2_20(config)#interface fa 0/0
90
PC_2_20(config-if)#ip address 172.16.20.12 255.255.255.0 PC_2_20(config-if)#no shut
e. PC_1_30: PC_1_30(config)#no ip routing PC_1_30(config)#ip default-gateway 172.16.30.1 PC_1_30(config)#interface fa 0/0 PC_1_30(config-if)#ip address 172.16.30.11 255.255.255.0 PC_1_30(config-if)#no shut
f. PC_2_30: PC_2_30(config)#no ip routing PC_2_30(config)#ip default-gateway 172.16.30.2 PC_2_30(config)#interface fa 0/0 PC_2_30(config-if)#ip address 172.16.30.12 255.255.255.0 PC_2_30(config-if)#no shut
Dengan demikian berakhirlah konfigurasi sistem jaringan VPN dengan teknologi EoMPLS (Ethernet over MPLS). Untuk pengujian dan implementasi akan dibahas pada bab selanjutnya.