BAB 2 TINJAUAN TEORITIS
2.1 Sumber-Sumber Data Sumber-sumber data kependudukan yang pokok adalah sensus penduduk, registrasi penduduk dan penelitian (survei). Secara teoritis data registrasi penduduk lebih lengkap dari pada sumber-sumber data yang lain karena kemungkinan tercecernya pencatatan peristiwa-peristiwa kelahiran, kematian, dan mobilitas penduduk sangat kecil. Namun demikian di negara-negara yang sedang berkembang, misalnya Indonesia, data-data kependudukan dari hasil registrasi masih jauh dari memuaskan. Hal ini disebabkan karena banyaknya kejadian-kejadian vital (kelahiran dan kematian) yang tidak tercatat sebagaimana mestinya. 2.1.1 Sensus Penduduk Sensus penduduk merupakan suatu proses keseluruhan dari pada pengumpulan, pengolahan, penilaian, penganalisaan dan penyajian data kependudukan yang menyangkut antara lain: ciri-ciri demografi, sosial ekonomi, dan lingkungan hidup. Kedudukan sensus penduduk menjadi amat penting terutama bagi negara-negara yang tidak atau belum tersedia sumber data lain seperti registrasi atau survei. Agar hasil sensus penduduk dapat diperbandingkan antara beberapa negara, maka dapat disepakati untuk melaksanakan melaksanakan sensus penduduk tiap 10 tahun sekali yaitu pada tahun-tahun yang berakhiran dengan angka nol.
Universitas Sumatera Utara
Adapun ruang lingkup sensus penduduk mencakup seluruh wilayah geografis suatu negara dan seluruh penduduknya. Pelaksanaan sensus penduduk pada tahun 1980 di Indonesia misalnya, mencakup seluruh wilayah geografis Indonesia dan mencakup seluruh golongan umur penduduk baik yang bertempat tinggal tetap maupun yang tidak mempunyai tempat tinggal. Dan luasnya data yang ingin dicakup dalam suatu sensus tergantung pada tujuan yang ingin dicapai. 2.1.2 Regristasi Penduduk Registrasi penduduk merupakan suatu sistem registrasi yang dilaksanakan oleh petugas pemerintahan setempat yang meliputi pencatatan kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, perubahan tempat tinggal dan perubahan pekerjaan. Sistem registrasi penduduk telah dimulai sejak abad ke-16, terutama dilaksanakan oleh gereja-gereja Kristen di Inggris dan negara-negara lain di Eropa. Disamping di Inggris, registrasi juga telah dilaksanakan di Finlandia (1628), Denmark (1646), Norwegia (1685), dan Swedia (1686). Di luar Eropa registrasi penduduk dilaksanakan di Cina kemudian menjalar ke Jepang pada abad ke-17. Sistem registrasi penduduk ini akhirnya menjalar juga ke negara-negara Asia dan Afrika dan diperkenalkan oleh negara-negara yang menjajahnya.
2.1.3 Survei Penduduk Survey adalah cara pengumpulan data yang dilaksanakan melalui pencacahan sampel dari suatu populasi untuk memperkirakan karakteristik objek pada saat tertentu. Hasil sensus penduduk dan registrasi penduduk mempunyai keterbatasan. Mereka hanya
Universitas Sumatera Utara
menyediakan data statistik kependudukan dan kurang memberikan informasi tentang sifat dan prilaku penduduk tersebut. Untuk mengatasi keterbatasan ini, perlu dilaksanakan survei penduduk yang sifatnya lebih terbatas dan informasi yang dikumpulkan lebih luas dan mendalam. Biasanya survei kependudukan ini dilaksanakan dengan sistem sampel atau dalam bentuk studi kasus. Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengadakan survei-survei kependudukan, misalnya Survei Ekonomi Nasional yang dimulai sejak tahun 1963, Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) dan Survei Antar Sensus (SUPAS). Hasil-hasil survei ini melengkapi informasi yang didapat dari Sensus Penduduk dan Registrasi Penduduk.
2.2 Metode yang Digunakan Statistik dalam pengertian sebagai metode diperlukan untuk menyusun data yang telah dikumpulkan. Masalah pengambilan keputusan akan timbul apabila kita dihadapkan pada 2 alternatif atau lebih yang harus kita pilih. Dengan menggunakan statistika kita akan dapat mengambil keputusan secara tepat.
2.2.1 Angka pertumbuhan penduduk Angka pertumbuhan penduduk menunjukkan rata-rata pertambahan penduduk per tahun pada periode atau waktu tertentu dan biasanya dinyatakan dengan persen. Untuk menghitung besarnya angka pertumbuhan penduduk setiap tahunnya maka penulis menggunakan rumus Pertumbuhan Exponensiill, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
Dimana : Pt
= banyaknya penduduk pada tahun t
P0
= banyaknya penduduk pada tahun dasar
r
= angka pertumbuhan penduduk
e
= angka eksponensial (2.718282)
2.2.2 Rasio jenis kelamin menurut kelompok umur (Sex Ratio) Rasio jenis kelamin adalah perbandingan antara banyaknya penduduk laki-laki dengan banyaknya penduduk perempuan pada suatu daerah dan waktu, biasanya dinyatakan dengan banyaknya penduduk laki-laki untuk 100 penduduk perempuan. Secara umum rasio jenis kelamin dapat dituliskan sebagai berikut:
Dimana: SR
= rasio jenis kelamin
a
= jumlah penduduk laki-laki
b
= jumlah penduduk perempuan
k
= konstanta, biasanya bernilai 100
Universitas Sumatera Utara
2.2.3 Rasio anak perempuan (Child Women Rasio) Rasio anak perempuan adalah perbandingan antara anak, yaitu jumlah penduduk di bawah umur lima tahun terhadap jumlah perempuan usia subur yaitu umur lima belas tahun sampai empat puluh sembilan tahun. Semakin besar angka rasio anak perempuan memberikan gambaran semakin tinggi tingkat kelahiran. Rasio anak perempuan dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut:
Dimana : CWR = rasio anak perempuan P(0-4)
= jumlah anak-anak yang berusia di bawah 5 tahun
P(15-49) = jumlah wanita berumur 15 – 49 tahun k
= konstanta, biasanya bernilai 100
2.2.4 Rasio beban tanggungan (Depedency Ratio) Rasio beban tanggungan adalah angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya kelompok penduduk yang tidak produktif (penduduk yang berumur lima belas tahun ke bawah dan penduduk yang berumur enam puluh empat tahun ke atas) dan banyaknya penduduk yang termasuk ke dalam usia produktif (penduduk yang berusia lima belas tahun sampai enam puluh empat tahun). Rumus rasuo beban tanggungan adalah:
Universitas Sumatera Utara
Dimana: DR
= rasio beban tanggungan
P(0-4)
= jumlah penduduk di bawah umur 15 tahun
P(65+) = jumlah penduduk di atas 65 tahun P(15-64) = jumlah penduduk umur 15 – 64 tahun k
= konstanta, biasanya bernilai 100
2.2.5 Komposisi atau struktur penduduk menurut umur Data penduduk yang didapatkan dari hasil registrasi, sensus penduduk, maupun survei susunannya masih belum teratur sehingga sulit untuk dibaca. Untuk keperluan di atas maka seluruh data tersebut terlebih dahulu disederhanakan. Dalam proses ini sering kali digunakan statistik, karena salah satu
fungsi statistik
adalah untuk
menyederhanakan data. Membagi penduduk atas beberapa kelompok tertentu dapat pula dikatakan atas komposisi penduduk tertentu. Komposisi penduduk menurut umur dapat disebut struktur umur penduduk, biasanya dibagi menjadi beberapa kelompok umur dan diantara kelompok umr yang satu dengan yang berikutnya berinterval 5 tahun. Misalnya kelompok umur 0 - 4, 5 - 9, 10 – 14, 15 – 19,…, 70 – 74, 75+. Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin merupakan variabel terpenting dalam demografi. Hamper semua pembahasan mengenai masalah
Universitas Sumatera Utara
kependudukan melibatkan variabel umur dan jenis kelamin penduduk. Misalnya pemerintah ingin merencanakan pelaksanaan wajib belajar penduduk usia sekolah, maka perlu diketahui jumlah penduduk usia sekolah baik usia dewasa ini maupun masa yang akan datang. Struktur umur penduduk dipengaruhi oleh tiga variabel demografi, yaitu kelahiran, kematian, dan migrasi. Ketiga variabel ini sering saling berpengaruh satu dengan yang lainnya. Kalau salah satu variabel berubah, kedua variabel yang lain juga ikut berubah. Struktur penduduk antara suatu negara dengan negara yang lain tidak sama. Begitu pula keadaannya bila dibandingkan antara struktur umur penduduk negaranegara yang sedang berkembang dengan negara-negara maju, antara daerah pedesaan dan daerah perkotaan. Suatu negara dikatakan berstruktur umur muda apabila kelompok penduduk yang berumur di bawah 15 tahun jumlahnya besar (lebih dari 35 persen), sedang besarnya kelompok penduduk usia 65 tahun jumlahnya lebih kurang dari 3 persen. Sebaliknya suatu negara dikatakan berstruktur umur tua apabila kelompok penduduk yang berusia 15 tahun ke bawah jumlahnya kecil (kurang dari 35 persen dari seluruh penduduk) dan persentase penduduk di atas 65 tahun sekitar 15 persen. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel di bawah ini: Tabel 2.1 Persentase Jumlah Penduduk Kabupaten Deli Serdang Menurut Kelompok Umur Penduduk Tua Penduduk Muda Umur 0 – 14 15 – 64 65+
Universitas Sumatera Utara