BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Rasio Keuangan Setiap perusahaan selalu memberikan data dan analisa terhadap data
keuangan yang tercermin dalam laporan keuangan. Dalam mengadakan interpretasi dan analisa laporan keuangan suatu perusahaan, maka diperlukan adanya ukuran tertentu. Ukuran yang sering digunakan dalam analisa keuangan adalah rasio keuangan. Menurut Harahap (2008:297), Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandigan dari suatu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (berarti). Misalnya antara hutang dan modal, antara kas dan total aset, antara harga pokok produksi dengan total penjualan dan sebagainya. Kemudian menurut Sawir (2009:6), Rasio keuangan merupakan salah satu alat untuk menilai kinerja dan kondisi keuangan perusahaan. Analisa rasio keuangan dapat memungkinkan manajer keuangan memperkirakan reaksi para kreditur dan investor dan memberikan pandangan tentang bagaimana kira-kira dana dapat diperoleh. Analisa rasio keuangan meliputi dua jenis perbandingan. Dimana dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, manajemen akan melakukan berbagai aktivitas berkaitan dengan; evaluasi terhadap kinerja perusahaan, merencanakan aktivitas perusahaan dimasa yang akan datang serta
8
Universitas Sumatera Utara
mendapatkan gambaran apakah tujuan perusahaan sudah dapat dicapai (Luviarman, 2006). Perbandingan
pertama
dalam
analisa
rasio
keuangan
adalah
memperbandingkan rasio sekarang dengan yang lalu dan yang akan datang untuk perusahaan yang sama (perbandingan internal). Jika rasio keuangan disajikan dalam bentuk suatu daftar untuk periode beberapa tahun, analisa dapat mempelajari komposisi perubahan-perubahan dan menetapkan apakah telah terdapat suatu perbaikan atau bahkan sebaliknya didalam kondisi keuangan dan prestasi perusahaan selama jangka waktu tersebut. Rasio keuangan juga dapat diperhitungkan berdasarkan laporan keuangan performa atau proyeksi dan diperbandingkan dengan rasio sekarang atau masa lalu. Perbandingan kedua adalah perbandingan meliputi perbandingan rasio perusahaan dengan perusahaan lainnya yang sejenis atau dengan rata-rata industri pada suatu titik yang sama (perbandingan eksternal). Perbandingan tersebut dapat memberikan gambaran relatif tentang kondisi keuangan dan prestasi perusahaan hanya dengan cara membandingkan rasio keuangan suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis seorang analis dapat memberikan pertimbangan yang realistis. Menurut Riyanto (2001:331), pengelompokan rasio-rasio keuangan yaitu sebagai berikut: 1. Rasio Likuiditas adalah rasio-rasio yang dimaksud untuk mengukur likuiditas perusahaan (Current ratio, Acid test ratio).
9
Universitas Sumatera Utara
2. Rasio Leverage adalah rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur sampai berapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang (Debt to Total Assets Ratio, Net Worth to Debt Ratio dan lain sebagainya). 3. Rasio-rasio Aktivitas, yaitu rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur sampai berapa besar efektivitas perusahaan dalam mengerjakan sumbersumber dananya (Inventory Turnover, Average Collection Period dan lain sebagainya). 4. Rasio-rasio Profitabilitas, yaitu rasio-rasio yang menunjukkan hasil akhir dari sejumlah kebijaksanaan dan keputusan-keputusan (Profit Margin on Sales, Return on Total Assets, Return on Net Worth dan lain sebagainya). 2.1.1 Profitabilitas Profitabilitas sebagai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dengan total aktiva, penjualan maupun hutang jangka panjang dalam satu periode
tertentu.
Sartono
(2001)
mendefinisikan
profitabiltas
adalah
kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Menurut G. Sugiyarso dan F. Winarni (2005:118) profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungan dengan penjualan total aktiva maupun modal sendiri. Dari definisi ini terlihat jelas bahwa sasaran yang akan dicari adalah laba perusahaan.Berdasarkan definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa profitabilitas adalah suatu ukuran yang digunakan untuk mengukur efisiensi perusahaan dalam menghasilkan keuntungan selama periode waktu tertentu.
10
Universitas Sumatera Utara
Profitabilitas
memiliki
beberapa
rasio,
yang
mana
dapat
menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba, seperti dari kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, dan sebagainya. Berikut adalah beberapa jenis rasio profitabilitas, antara lain: 1. Gross Profit Margin (Margin Laba Kotor) Gross profit margin merupakan rasio yang mengukur efisiensi pengendalian harga pokok atau biaya produksinya, mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk berproduksi secara efisien (Sawir, 2009:18). Gross Profit Margin merupakan persentase laba kotor dibandingkan dengan sales. Semakin besar Gross Profit Margin semakin baik keadaan operasi perusahaan, karena hal ini menunjukkan bahwa harga pokok penjualan relatif lebih rendah dibandingkan dengan sales, demikian pula sebaliknya, semakin rendah gross profit margin semakin kurang baik operasi perusahaan (Syamsuddin, 2009:61).Gross Profit Margin dihitung dengan formula: πΊπΊπΊπΊπΊπΊπΊπΊπΊπΊ ππππππππππππ ππππππππππππ =
ππππππππππππππππππ β π»π»π»π»π»π»π»π»π»π» ππππππππππ ππππππππππππππππππ ππππππππππππππππππ
2. Net Profit Margin (Margin Laba Bersih)
Rasio ini mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan. Semakin
tinggi Net
Profit
Margin semakin
baik
operasi
suatu
perusahaan.Net Profit Margin dihitung dengan rumus: ππππππ ππππππππππππ ππππππππππππ =
πΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏ π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅β π π π π π π π π π π π π β ππππππππππ ππππππππππππππππππ
11
Universitas Sumatera Utara
3. Rentabilitas Ekonomi / Daya Laba Besar / Basic Earning Power Rentabilitas ekonomi merupakan perbandingan laba sebelum pajak terhadap total asset. Jadi rentabilitas ekonomi mengindikasikan seberapa besar kemampuan asset yang dimiliki untuk menghasilkan tingkat pengembalian atau pendapatan atau dengan kata lain Rentabilitas Ekonomi menunjukkan kemampuan total aset dalam menghasilkan laba. Rentabilitas
ekonomi
mengukur
efektifitas
perusahaan
dalam
memanfaatkan seluruh sumberdaya yang menunjukkan rentabilitas ekonomi perusahaan (Sawir, 2009:19). Rentabilitas Ekonomi dihitung dengan rumus: π
π
π
π
π
π
π
π
π
π
π
π
π
π
π
π
π
π
π
π
π
π
π
π
πΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈ =
πΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏ π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅β π π π π π π ππππππππ ππππππππππ ππππππππππ π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄
Menurut Sawir, (2009:19), Rentabilitas ekonomi dapat ditentukan dengan mengalikan Operating Profit Margin dengan Asset Turnover. Rendahnya Rentabilitas Ekonomi tergantung dari β’
Asset Turnover
β’
Operating Profit Margin
Operating Profit Margin merupakan perbandingan antara laba usaha dan penjualan. Operating
Profit
Margin merupakan
rasio
yang
menggambarkan apa yang biasanya disebut pure profit yang diterima atas setiap rupiah dari penjualan yang dilakukan (Syamsuddin, 2009:61). Operating Profit disebut murni (pure) dalam pengertian bahwa jumlah tersebutlah yang benar-benar diperoleh dari hasil operasi perusahaan dengan mengabaikan kewajiban-kewajiban finansial berupa bunga serta
12
Universitas Sumatera Utara
kewajiban terhadap pemerintah berupa pembayaran pajak. Apabila semakin tinggi Operating Profit Margin maka akan semakin baik pula operasi suatu perusahaan.Operating Profit Margin dihitung sebagai berikut: ππππππππππππππππππ ππππππππππ ππππππππππππ =
4. Return on Investment
πΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏ π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅β π π π π π π π π π π π π π π ππππππππππ ππππππππππππππππππ
Return on Investment merupakan perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan total aktiva. Return on Investment adalah merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan secara keseluruhan didalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia didalam perusahaan (Syamsuddin, 2009:63). Semakin tinggi rasio ini semakin baik keadaan suatu perusahaan. Return on Investmentmerupakan rasio yang menunjukkan berapa besar laba bersih diperoleh perusahaan bila di ukur dari nilai aktiva (Syafri, 2008:63). Return on Investment dihitung dengan rumus: π
π
π
π
π
π
=
πΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏ π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅β π π π π π π π π π π π π β ππππππππππ ππππππππππ π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄
π
π
π
π
π
π
= ππππππ ππππππππππππ ππππππππππππ Γ π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄ ππππππππ πππ£π£π£π£π£π£
5. Return on Equity
Return on Equity merupakan perbandingan antara laba bersih sesudah pajak dengan total ekuitas. Return on Equity merupakan suatu pengukuran dari penghasilan (income) yang tersedia bagi para pemilik perusahaan (baik pemegang saham biasa maupun pemegang saham
13
Universitas Sumatera Utara
preferen) atas modal yang mereka investasikan di dalam perusahaan (Syafri, 2008:305).Return on Equity adalah rasio yang memperlihatkan sejauh manakah perusahaan mengelola modal sendiri (net worth) secara efektif, mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukan pemilik modal sendiri atau pemegang saham perusahaan (Sawir 2009:20). ROE menunjukkan rentabilitas modal sendiri atau yang sering disebut rentabilitas usaha.Return on Equity dapat dihitung dengan formula: π
π
π
π
π
π
π
π
π
π
π
π
ππππ πΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈ =
6. Earning per share (EPS)
πΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏ π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅β π π π π π π π π π π π π β ππππππππππ πΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈ
Earning per Share adalah rasio yang menunjukkan berapa besar kemampuan perlembar saham dalam menghasilkan laba (Syafri, 2008:306). Earning per Share merupakan rasio yang menggambarkan jumlah rupiah yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa (Syamsuddin, 2009:66). Oleh karena itu pada umumnya manajemen perusahaan, pemegang saham biasa dan calon pemegang saham sangat tertarik akan Earning per Share. Earning per Share adalah suatu indikator keberhasilan perusahaan. Earning per Share dihitung dengan rumus: πΈπΈπΈπΈπΈπΈ =
πΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏ π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅β π π π π π π π π π π π π β ππππππππππ β π·π·π·π·π·π·π·π·π·π·π·π·π·π· ππππβππππ ππππππππππππππππ π½π½π½π½π½π½π½π½π½π½β ππππβππππ π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅ π¦π¦π¦π¦π¦π¦π¦π¦ π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil beberapa rasio profitabilitas antara lain Net Profit Margin dan Return on Equity, dimana Net Profit Margin digunakan untuk mengukur laba bersih setelah pajak dari hasil penjualan perusahaan. Kemudian Return on Equity digunakan untuk mengukur suatu
14
Universitas Sumatera Utara
penghasilan bagi pemilik perusahaan atas modal yang mereka investasikan dalam perusahaan. 2.1.2 Likuiditas Selain daripada profitabilitas, likuiditas merupakan salah satu hal yang wajib diketahui dalam analisa rasio keuangan, dikarenakan rasio likuiditas merupakan salah satu indikator pengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya. Hal ini penting untuk diketahui investor sehingga investor mengetahui bagaimana kemampuan perusahaan untuk terus beroperasi, tumbuh dan berkembang. Riyanto (2008:25) menyatakan bahwa likuiditas adalah masalah yang berhubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi.Suatu perusahaan yang mempunyai alat-alat likuid sedemikian besarnya sehingga mampu memenuhi segala kewajiban finansialnya yang segera harus terpenuhi, dikatakan bahwa perusahaan tersebut likuid, dan sebaliknya apabila suatu perusahaan tidak mempunyai alat-alat likuid yang cukup untuk memenuhi segala kewajiban finansialnya yang segera harus terpenuhi dikatakan perusahaan tersebut insolvable. Rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio-rasio ini dapat dihitung melalui sumber informasi tentang modal kerja yaitu pos-pos aktiva lancar dan hutang lancar. Dengan demikian rasio likuiditas berpengaruh dengan kinerja keuangan perusahaan sehingga rasio ini memiliki hubungan dengan harga saham
15
Universitas Sumatera Utara
perusahaan. Likuiditas memiliki beberapa rasio, antara lain adalah: 1. Current Ratio (Rasio Lancar) Current Ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar dan kewajiban lancar dan merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya.Current Ratio menunjukkan sejauh mana aktiva lancar menutupi kewajiban-kewajiban lancar. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dan kewajiban lancar semakintinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya.Current Ratio yang rendah biasanya dianggap menunjukkan terjadinya masalah dalam likuidasi, sebaliknya current ratio yang terlalu tinggi juga kurang bagus, karean menunjukkan banyaknya dana menganggur yang pada akhirnya dapat mengurangi kemampulabaan perusahaan (Sawir, 2009:10). Apabila mengukur tingkat likuiditas dengan menggunakan current ratio sebagai alat pengukurnya, maka tingkat likuiditas atau current ratio suatu perusahaan dapat dipertinggi dengan cara (Riyanto, 2001:28): 1. Dengan utang lancar tertentu, diusahakan untuk menambah aktiva lancar. 2. Dengan aktiva lancar tertentu, diusahakan untuk mengurangi jumlah utang lancar. 3. Dengan mengurangi jumlah utang lancar sama-sama dengan mengurangi aktiva lancar. Current ratio dapat dihitung dengan formula:
16
Universitas Sumatera Utara
πΆπΆπΆπΆπΆπΆπΆπΆπΆπΆπΆπΆπΆπΆ π
π
π
π
π
π
π
π
π
π
=
2. Quick Ratio (Rasio Cepat)
π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄ πΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏ π»π»π»π»π»π»π»π»π»π»π»π» πΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏ
Rasio ini disebut juga acid test rasio yang juga digunakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Penghitungan quick ratio dengan mengurangkan aktiva lancar dengan persediaan.Hal ini dikarenakan persediaan merupakan unsur aktiva lancar yang likuiditasnya rendah dan sering mengalami fluktuasi harga serta menimbulkan kerugian jika terjadi likuiditas. Jadi rasio ini merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan aktiva lancar yang paling likuid mampu menutupi hutang lancar.Sawir (2009:10) mengatakan bahwa quick ratio umumnya dianggap baik adalah semakin besar rasio ini maka semakin baik kondisi perusahaan.Quick ratio dapat dihitung dengan formula: ππππππππππ π
π
π
π
π
π
π
π
π
π
=
3. Cash ratio (Rasio Kas)
π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄ πΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏ β ππππππππππππππππππππ π»π»π»π»π»π»π»π»π»π»π»π» πΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏ
Rasio ini merupakan rasio yang menunjukkan posisi kas yang dapat menutupi hutang lancar dengan kata lain cash ratio merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan kas yang dimiliki dalam manajemen kewajiban lancar tahun yang bersangkutan.Cash Ratio dapat dihitung dengan formula: πΆπΆπΆπΆπΆπΆβ π
π
π
π
π
π
π
π
π
π
=
πΎπΎπΎπΎπΎπΎ π»π»π»π»π»π»π»π»π»π»π»π» πΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏ
17
Universitas Sumatera Utara
2.1.3 Leverage Rasio leverage merupakan rasio untuk mengukur seberapa bagus struktur permodalan perusahaan. Struktur permodalan merupakan pendanaan permanen yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham (Wahyono, 2002:12). Struktur modal adalah pembelanjaan permanen dimana mencerminkan pengimbangan antar hutang jangka panjang dan modal sendiri. Modal sendiri adalah modal yang berasal dari perusahaan itu sendiri (cadangan, laba) atau berasal dari mengambil bagian, peserta, atau pemilik (modal saham, modal peserta dan lain-lain) (Riyanto, 2008:22). Jadi dapat disimpulkan bahwa debt to equity ratio merupakan perbandingan antara total hutang (hutang lancar dan hutang jangka panjang) dan modal yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya dengan menggunakan modal yang ada. Rasio hutang modal dapat dihitung dengan formula: π·π·π·π·π·π·π·π· π‘π‘π‘π‘ πΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈ π
π
π
π
π
π
π
π
π
π
=
2.1.4 Total Asset Turn Over
ππππππππππ π»π»π»π»π»π»π»π»π»π»π»π» ππππππππππ (πΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈ)
Total Assets Turn Over merupakan perbandingan antara penjualan dengan total aktiva suatu perusahaan dimana rasio ini menggambarkan kecepatan perputarannya total aktiva dalam satu periode tertentu.Total assets turn over merupakan rasio yang menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan keseluruhan aktiva
perusahaan
dalam
menghasilkan
volume
penjualan
tertentu
(Syamsuddin, 2009:19).
18
Universitas Sumatera Utara
Total assets turn over merupakan rasio yang menggambarkan perputaran aktiva diukur dari volume penjualan. Jadi semakin besar rasio ini semakin baik yang berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba dan menunjukkan semakin efisien penggunaan keseluruhan aktiva dalam menghasilkan penjualan. Dengan kata lain jumlah asset yang sama dapat memperbesar volume penjualan apabila assets turn over-nya ditingkatkan atau diperbesar. Total assets turn over ini penting bagi para kreditur dan pemilik perusahaan, tapi akan lebih penting lagi bagi manajemen perusahaan, karena hal ini akan menunjukkan efisien tidaknya penggunaan seluruh aktiva dalam perusahaan.Total assets turn over dihitung sebagai berikut: ππππππππππ π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄ ππππππππ ππππππππ =
2.1.5 Rasio Pasar
ππππππππππππππππππ ππππππππππ π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄
Price to Book Value (PBV) adalah rasio yang menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham suatu perusahaan (Tjiptono dan Hendry, 2001: 141). Semakin tinggi rasio ini berarti pasar percaya akan prospek perusahaan tersebut.Apabila rata-rata PBV perusahaan
yang
melakukan stock split lebih tinggi dari pada rata-rata PBV perusahaan yang tidak melakukan stock split maka harga saham tersebut dapat dikatakan overpriced, begitu pula sebaliknya. Price to Book Value dapat dihitung dengan menggunakan rumus: ππππππππππ π‘π‘π‘π‘ π΅π΅π΅π΅ππππ ππππππππππ =
π»π»π»π»π»π»π»π»π»π» ππππππππππ ππππβππππ ππππππππππ π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅ ππππππ πΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏ ππππβππππ 19
Universitas Sumatera Utara
Dimana nilai buku per lembar saham menunjukkan aktiva bersih (net asset) yang dimiliki oleh pemegang saham dengan memiliki satu lembar saham (Jogiyanto, 1996: 63).Adanya asumsi aktiva bersih sama dengan total ekuitas pemegang saham, maka nilai buku per lembar saham adalah total ekuitas dibagi dengan jumlah saham yang beredar, sehingga nilai buku per lembar saham dapat dirumuskan sebagai berikut:
2.2
ππππππππππ π΅π΅π΅π΅ππππ ππππππ ππππππππππππ ππππβππππ = Ukuran Perusahaan
ππππππππππ πΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈ π½π½π½π½π½π½π½π½π½π½β ππππβππππ π¦π¦π¦π¦π¦π¦π¦π¦ π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅
Menurut Eugene F. Brigham dan Joel F. Houston (2001:117-119), mengemukakan bahwa ukuran perusahaan yaitu rata-rata total aset untuk tahun yang bersangkutan sampai beberapa tahun. Maka dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan merupakan nilai aset suatu perusahaan pada suatu tahun tertentu. Dalam penelitian ini, ukuran perusahaan dinilai dengan aset perusahaan selama satu tahun tertentu. Mengingat nilai total aset yang cukup besar, maka dalam pengukurannya dikonversikan dalam logaritma natural (Ln).
2.3
Arus Kas
ππππππππππππ ππππππππππππβππππππ = ln ππππππππππ π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄
Kas dan setara kas menurut PSAK No. 2 (IAI:2009:22) β Kas terdiri dari saldo kas (Cash on Hand) dan rekening giro. Setara kas (Cash Equivalent) adalah investasi yang sifatnya liquid, berjangka pendek dan dengan cepat dapat dijadikan sebagai kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikanβ.
20
Universitas Sumatera Utara
Laporan arus kas dimaksudkan untuk memberikan ikhtisar arus kas masuk dan arus kas keluar untuk suatu periode.Rasio ini digunakan untuk menunjukan tingkat kemampuan perusahaan menghasilkan kas dari aktifitas operasi yang dapat digunakan untuk aktifitas pendanaan dan investasi. Arus kas dihitung dengan formula:
2.4
π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄ πΎπΎπΎπΎπΎπΎ =
πΆπΆπΆπΆπΆπΆβ πΉπΉπΉπΉπΉπΉπΉπΉ ππππππππ ππππππππππππππππππππ ππππππππππ
Pendapatan per Lembar Saham (Earning per Share)
Menurut Gibson (1996:429) earnings per share adalah rasio yang menunjukan pendapatan yang diperoleh setiap lembar saham. Sedangkan menurut Weygandt et. al.(1996:805-806) dan Elliot dan Elliot (1993:250) earnings per share menilai pendapatan bersih yang diperoleh setiap lembar saham biasa. Salah satu alasan investor membeli saham adalah untuk mendapatkan deviden, jika nilai laba per saham kecil maka kecil pula kemungkinan perusahaan untuk membagikan deviden. Maka dapat dikatakan investor akan lebih meminati saham yang memiliki earnings per share tinggi dibandingkan saham yang memiliki earnings per share rendah. Earnings per share yang rendah cenderung membuat harga saham turun. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: πΈπΈπΈπΈπΈπΈ =
2.5
πΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏ π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅β π π π π π π π π π π π π β ππππππππππ β π·π·π·π·π·π·π·π·π·π·π·π·π·π· ππππβππππ ππππππππππππππππ π
π
π
π
π
π
π
π
β ππππππππ π½π½π½π½π½π½π½π½π½π½β ππππβππππ π¦π¦π¦π¦π¦π¦π¦π¦ π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅
Penelitian Terdahulu
21
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Shinta (2014) dengan judul Pengaruh Kinerja Keuangan, Ukuran Perusahaan, dan Arus Kas Operasi terhadap Earning per Share (Studi Kasus pada Perusahaan Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2012), dengan variabel yang diteliti yakni Rasio Keuangan yang diproksikan kepada Current Ratio, Total Asset Turn Over, Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin, Return on Equity, Price to Book Value, kemudian Ukuran Perusahaan, dan Arus Kas Operasi terhadap Earning per Share. Metode yang digunakan adalah Analisis Regresi Berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Total Asset Turnover, Debt Equity Ratio, Net Profit Margin, Return on Equity, Price to Book Valuedan Operating Cash Flow berpengaruh signifikan terhadap Earning per Share, Ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap Earning per Share, dan tidak ada pengaruh signifikan antara current ratio dengan Earning per Share. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Muhfiatun (2011) dengan judul penelitian yaitu Pengaruh Financial Leverage dan Profitabilitas terhadap Earning per Share (Studi pada perusahaan yang masuk Daftar Efek Syariah tahun 2009). Variabel yang digunakan adalah Debt to Equity ratio, Return on Asset, Net Profit Margin terhadap Earning per Share. Metode yang digunakan adalah Analisis regresi Berganda. Hasil penelitian menunjuukan bahwa secara simultan variabel debt to equity ratio, return on equity, return on asset, dan net profit margin berpengaruh terhadap earning per share. Secara parsial variabel independen yang berpengaruh terhadap earning per share hanya satu yaitu return on asset.
22
Universitas Sumatera Utara
Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Pramadika (2011) dengan judul Pengaruh Current ratio, Leverage, dan Dividen Payout Ratio terhadap Price Earning Ratio pada perusahaan Otomotif yang GO Public di BEI. Dengan Variabel yang digunakan adalah Current Ratio, Leverage, Dividen Payout Ratio terhadap Price Earning Ratio. Metode yang digunakan adalah Analisis regresi Berganda. Hasil penelitian menunjuukan bahwa variabel current ratio berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap price earning ratio, begitu juga dividen payout ratio berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap price earning ratio, sedangkan leverage menunjukkan berpengaruh positif dan signifikan terhadap price earning ratio.
NAMA Shinta, Kumala (2014)
Muhfiatun (2011)
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu JUDUL VARIABEL METODE Pengaruh CR, TATO, Analisis Kinerja DER, NPM, Regresi ROE, PBV, Berganda Keuangan, Ukuran Ukuran Perusahaan, Perusahaan, dan Arus Operating Kas Operasi Cash Flow terhadap Earning per Earning per Share Share (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bei tahun 2010-2012) Pengaruh DER, ROE, Analisis Financial ROA, NPM, Regresi Leverage berganda dan Earning per Profitabilitas Share
HASIL Total Asset Turnover, Debt Equity Ratio, Net profit Margin, return on equity, Price to Book value and operating cash flow berpengaruh signifikan terhadap earning per share. Ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap earning per share Dan tidak ada pengaruh signifikan antara current ratio dengan earning per share
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan variabel debt to equiy ratio, return on equity, return
23
Universitas Sumatera Utara
terhadap Earning per Share (Studi pada perusahaan yang masuk daftar efek syariah tahun 2009) Pramadika Pengaruh , M. Reeza Current (2011) ratio, Leverage, dan Dividen Payout Ratio terhadap Price Earning Ratio pada perusahaan Otomotif yang GO Public di BEI
on asset, dan net profit margin berpengaruh terhadap earning per share. Secara parsial variabel independen yang berpengaruh terhadap earning per share hanya satu yaitu return on asset Current ratio, Leverage, Dividen payout Ratio
Analisis Regresi Berganda
Price Earning Ratio
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa variabel current ratio berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap price earning ratio, begitu juga dividen payout ratio berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap price earning ratio, sedangkan leverage menunjukkan berpengaruh positif dan signifikan terhadap price earning ratio.
Sumber: Penelitian terdahulu 2.6
Kerangka Konseptual Kerangka
konseptual
adalah
suatu
hubungan
atau
kaitan
yang
mencerminkan hubungan antara variabel satu dengan variabel lainnya dari penelitian yang sedang diteliti. Kerangka konseptual atau kerangka pikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasikan. Suatu kerangka pemikiran akan menghubungkan secara teoretis antar variabel penelitian, yaitu antara variabel bebas dan terikat. (Sekarang dalam Sumarni dan Wahyuni, 2006:27). Sawir (2009:6) mengungkapkan rasio keuangan merupakan salah satu alat untuk menilai kinerja dan kondisi keuangan perusahaan. Rasio keuangan pada
24
Universitas Sumatera Utara
penelitian ini diproksikan kepada Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Turnover dan Rasio Pasar. Menurut G. Sugiyarso dan F. Winarni (2005:118) profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungan dengan penjualan total aktiva maupun modal sendiri. Dalam penelitian ini Profitabilitas diproksikan kedalam Net Profit margin yang mana merupakan rasio pengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan. Semakin tinggi Net profit margin semakin baik operasi suatu perusahaan dengan begitu maka juga akan mempengaruhi pendapatan perlembar saham perusahaan. Selain itu, Profitabilitas juga diproksikan kedalam Return on Equitymerupakan perbandingan antara laba bersih sesudah pajak dengan total ekuitas dengan kata lain sebagai pengukur kemmpuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan berdasarkan modalnya sendiri, dengan begitu para investor dapat menilai kemampuan perusahaan tersebut dengan kemampuannya yang mampu menghasilkan laba dengan modalnya sendiri sehingga investor dapat menilai bahwa apabila laba perusahaan tersebut bagus maka pendapatan per lembar saham yang dihasilak juga akan demikian. Likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio likuiditas berpengaruh dengan kinerja keuangan perusahaan sehingga rasio ini memiliki hubungan dengan harga saham perusahaan. Leveragemerupakan rasio untuk mengukur seberapa bagus struktur permodalan
perusahaan.
Apabila
perusahaan
tersebut
dapat
membayar
kewajibannya dengan menggunakan modal yang ada dapat diartikan perusahaan
25
Universitas Sumatera Utara
tersebut juga memiliki kemampuan yang bagus dalam memperoleh keuntungan sehingga pendapatan per lembar saham juga dapat diartikan bagus. Total assets turn over merupakan rasio yang menggambarkan perputaran aktiva diukur dari volume penjualan. Jadi semakin besar rasio ini semakin baik yang berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba dan menunjukkan
semakin
efisien
penggunaan
keseluruhan
aktiva
dalam
menghasilkan penjualan. Dengan begitu juga mencerminkan bahwa pendapatan perlembar saham perusahan juga dapat dikatakan baik. Rasio pasar diukur dengan nilai buku per lembar saham menunjukkan aktiva bersih (net asset) yang dimiliki oleh pemegang saham dengan memiliki satu lembar saham (Jogiyanto, 1996: 63).Adanya asumsi aktiva bersih sama dengan total ekuitas pemegang saham, maka nilai buku per lembar saham adalah total ekuitas dibagi dengan jumlah saham yang beredar. Dengan begitu rasio pasar erat kaitannya dengan pendapatan per lembar saham perusahaan. Ukuran Perusahaan merupakan nilai aset suatu perusahaan pada suatu tahun tertentu. Apabila nilai asset suatu perusahaan tersebut cukup besar maka juga mempengaruhi total nilai pendapatan perlembar saham perusahaan tersebut. Arus Kas Laporan dimaksudkan untuk memberikan ikhtisar arus kas masuk dan arus kas keluar untuk suatu periode.Rasio ini digunakan untuk menunjukan tingkat kemampuan perusahaan menghasilkan kas dari aktifitas operasi yang dapat digunakan untuk aktifitas pendanaan dan investasi. Dengan begitu dapat terlihat pendapatan perlembar saham perusahaan, sehingga investor dapat mengambil tindakan untuk memulai berinvestasi dalam perusahaan tersebut.
26
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual 2.7
Hipotesis Preposisi merupakan ungkapan atau pernyataan yang dapat dipercaya,
disangkal atau diuji kebenarannya, mengenai konsep atau construct yang menjelaskan
atau
mendeskripsikan
fenomena-fenomena.
Preposisi
yang
dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara empiris disebut dengan hipotesis (Indriantoro dan Supomo, 1999:72). Hipotesis menyatakan hubungan yang secara logis diduga antara dua variabel atau lebih dalam rumusan preposisi yang dapat diuji secara empiris. Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka konseptual yang diuraikan sebelumnya dapat dirumuskan hipotesis penelitian berikut:
27
Universitas Sumatera Utara
Hipotesis : Rasio Keuangan, Ukuran Perusahaan, dan Arus Kas berpengaruh signifikan secara parsial dan simultan terhadap pendapatan per lembar saham.
28
Universitas Sumatera Utara