BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kehamilan Hamil adalah suatu keadaan dimana dimulai dari proses pembuahan (konsepsi) sampai sebelum janin lahir. Kehamilan normal berlangsung selama 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan adalah masa dimana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya. Hamil terbagi 2 yaitu : 1. Hamil Palsu (pseudocysis) Adalah suatu kondisi dimana seorang wanita menganggap dirinya hamil, namun sebenarnya tidak. Dalam keadaan ini si ibu akan merasakan gejalagejala umum sama seperti yang dialami oleh ibu hamil, misalnya tidak mendapat haid, perut semakin besar, mual, pusing dan payudara membesar (Indiarti,2006) 2. Pasti Hamil Tanda-tanda kehamilan pasti : Haid berhenti, ini adalah tanda kehamilan yang pertama. Jika haid terlambat beberapa hari segeralah melakukan pemeriksaan sendiri atau meminta tolong pada tenaga medis dokter maupun bidan Rasa mual dan muntah, pada awal kehamilan mungkin anda akan mengalami morning sickness. Hampir semua kehamilan pada bulan
Universitas Sumatera Utara
pertama ditandai dengan munculnya rasa mual muntah dan biasanya sulit ditahan dan datangnya sesaat-sesaat. Rasa mual ini muncul karena adanya peningkatan hormonal dan akan menghilang pada trimester pertama. Rasa lelah dan lesu, gejala hamil yang paling umum dalam 8-10 minggu pertama adalah rasa lelah karena tubuh mengalami perubahan metaboilsme yang signifikan. Seluruh tubuh melakukan penyesuaian terhadap proses baru bertumbuhnya janin baik secara fisik maupun emosional. 90% wanita mengalami kelelahan akan pergi saat usia kehamilan 12 minggu. Lebih sering buang air kecil (BAK), ini merupakan tanda-tanda kehamilan terjadi karena adanya pertumbuhan rahim yang menekan kandung kemih dan perubahan hormonal Pancaindera dan emosi lebih peka, munculnya keinginan yang aneh-aneh seperti pada makanan dan sensitive terhadap aroma atau makanan tertentu dan juga lebih peka secara emosi Gangguan sembelit, lazim terjadi pada awal kehamilan terjadi karena hormone
progesterone
yang
diproduksi
pada
masa
kehamilan
menyebabkan usus halus lebih lentur dan menjadi kurang efisien dan juga akan mempengaruhi kelenjar susu, bersifat sangat individual Putting payudara lebih lembut, tepatnya sekitar tiga pecan setelah pembuahan, daerah areola yang mengelilingi payudara menjadi lebih gelap dan diameternya membesar, ini diyakini agar dapat membantu bayi yang baru lahir menemukan putting untuk menyusu
Universitas Sumatera Utara
Muncul flek dan kram, saat hamil biasanya ditandai dengan munculnya flek merah muda di celana dalam yang terjadi saat implantasi, manakala embrio menempel di dinding uterus terjadi sekitar 8-10 hari setelah ovulasi, sedikit lebih awal dibanding datangnya waktu haid dan waktunya lebih pendek dari haid normal. Kram umum terjadi diawal kehamilan sampai kehamilan trimester kedua. Kontraksi di rahim terjadi secara teratur, meningkat dengan olahraga, orgasme dan bahkan perubahan posisi. Naiknya temperature basal tubuh, tanda kehamilan yang lain adalah meningkatnya suhu basal tubuh. Saat terjadi pembuahan ovum dibuahi di tuba fallopii, dan membutuhkan sekitar seminggu untuk ke rahim di mana ovum terbuahi akan menempel. Jika diukur pada saat ini bias dipastikan suhu basal tubuh akan meningkat.
2.2
Umur Umur adalah lamanya hidup dalam tahun di hitung sejak dilahirkan hingga
saat ini. Umur merupakan periode penyesuaian terhadap pola-pola kehidupan baru dan harapan-harapan baru. Pada masa in merupakan usia reproduktif, masa bermasalah, masa ketegangan emosi, masa keterasingan sosial, masa komitmen, masa ketergantungan, masa perubahan nilai, masa penyesuaian dengan cara hidup baru, masa kreatif, pada masa dewasa ditandai oleh adanya perubahan-perubahan jasmani dan mental. Kemahiran dan keterampilan profesional yang dapat menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi dan kesenian.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Hurlock, usia muda yaitu apabila < 20 tahun, usia menengah (sedang) apabila berumur 35 tahun (Hurlock, 2002).
2.2.1. Kehamilan berdasarkan umur ibu Kehamilan Usia 18-25 tahun Jika dilihat dari sisi biologis, usia 18-25 tahun merupakan saat terbaik untuk hamil dan bersalin. Pada usia ini biasanya organorgan tubuh sudah berfungsi dengan baik dan belum ada penyakitpenyakit degeneratif seperti darah tinggi, diabetes dan lain-lain. Daya tahan tubuh masih kuat, sehingga dapat menjalani kehamilan dengan baik (Kasdu, 2001). Penelitian juga menunjukkan resiko terjadinya keguguran lebih rendah pada wanita yang hamil pada usia ini. Juga resiko untuk mempunyai anak dengan sindromadown, yakni 1: 2.000 kelahiran yang pada usia diatas 25 tahun resikonya 1 : 1.400 kelahiran (Indiarti, 2006). Kehamilan Usia 26-35 tahun Usia 26-30 adalah usia yang paling tepat bagi wanita untuk mempunyai anak dan juga lebih siap untuk bersalin secara alami. Disamping itu secara finanzial lazimnya mereka lebih mampu daripad mereka yang lebih muda, resiko mengalami keguguran pun sangat kecil
Universitas Sumatera Utara
Kehamilan Usia 36-40 tahun Wanita yang berusia 40 tahunan masih bias sukses untuk mengandung secara normal, namun kualitas telur yang akan dibuahi buruk dan menjadi masalah pada pembuahan. Kesuburan wanita di atas 35 tahun mulai menurun. Kehamilan dan persalinan pada usia ini mempunyai resiko lebih besar pada kesehatan ibu dan bayinya. Berdasarkan penelitian, kehamilan di usia ini mempunyai resiko lebih tinggi untuk mempunyai anak sindromadown, yakni 1 : 23/30 kelahiran dan juga mempunyai resiko bersalin anak dengan kromosom abnormal, yakni 1 : 12/20 kelahiran. (Indiarti. 2006).
2.3.
Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Pengetahuan itu sendiri penting untuk mendukung psikis dan prilaku setiap hari, sehingga dapat dikatakan bahwa pengetahuan merupakan faktor yang mendukung tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2003).
Universitas Sumatera Utara
2.3.1.
Tingkat Pengetahuan Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6
tingkatan yaitu : a.Tahu (know) Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya, atau sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu. b. Memahami (comprehention) Memahami suatu bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut harus dapat menginterpretasikan secara benar tentang objek yang diketahui tersebut. c. Applikasi (applicatian) Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang dimasudkan dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang diketahui tersebut pada situasi yang lain. d. Analisa (analysis) Analisis
adalah
kemampuan
seseorang
untuk
menjabarkan
atau
memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen-komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui. Indikasi bahwa pengetahuan seseorang itu sudah sampai pada tingkat analisis adalah apabila orang tersebut telah dapat membedakan atau memisahkan, mengelompokkan, membuat diagram (bagan) terhadap pengetahuan atas objek tertentu.
Universitas Sumatera Utara
e. Sintesis (syntesis) Sistesis menunjukkan pada suatu kemampuan untuk melakukan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru, misalnya dapat menyusun, merencanakan dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada. F. Evaluasi (evaluation) Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan justifikasi atau atau penilaian terhadap suatu objek tertentu (Notoatmodjo, 2005).
2.4.
Paritas Paritas adalah jumlah rata-rata anak yang dilahirkan hidup oleh seseorang
wanita usia subur yang pernah kawin pada tahun tertentu. Semakin tua umur wanita tingkat kesuburan wanitapun sama karena berkurang sehiingga hanya sedikit dari mereka yang melahirkan (Nadesul, 2004). Banyaknya persalinan yang ibu alami mempengaruhi pengetahuan seseorang terutama ibu-ibu yang melahirkan lebih dari satu kali dan ibu-ibu hamil pada trimester I, II, III dan banyaknya juga persalinan yang dialami oleh ibu tercantum pada status pasien dengan kategori : a. 1 orang (Primipara) b. 2-3 orang (Multipara) c. <3 orang (Grandemultipara) (Notoatmodjo, 2003).
Universitas Sumatera Utara
2.5.
Pendidikan Pendidikan adalah jenjang pendidikan secara formal yang pernah
diselesaikan. Pendidikan memiliki peranan yang paling dalam, menentukan kualitas manusia. Ketiga Kemampuan tersebut harus dikembangkan secara bersama-sama seimbang sehingga terbentuknya manusia Indonesia seutuhnya (harmonis) (Notoatmodjo, 2003). Menurut Hurlock, bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang maka diharapkan pengetahuan dan keterampilan akan semakin baik.
2.6.
Pekerjaan Pekerjaan adalah kegiatan atau aktifitas yang dilakukan sehari-hari
pekerjaan sangat berpengaruh terhadap pengetahuan seseorang, di mana ibu yang memiliki pekerjaan akan lebih cepat dan mudah mendapatkan informasi. Hal ini karena Ibu lebih sering berintraksi dengan orang lain yang menyebabkan Ibu memperoleh informasi dan pengetahuan (Notoadmojo, 2003).
2.7.
Kunjungan yang seharusnya dilakukan pada saat hamil
Satu kali kunjungan selama trimester pertama (sebelum 14 minggu)
Satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu ke 14-28)
Dua kali kunjungan selama trimester ketiga ( antara minggu ke 28-36 dan setelah minggu ke 36).
(Sarwono, 2002)
Universitas Sumatera Utara
2.8. Pemeriksaan yang harus dilakukan selama kehamilan 2.8.1.
Tahap pengkajian merupakan Tanya jawab dan pemeriksaan yang bertujuan untuk memperoleh data subjektif (hasil Tanya jawab) dan data objektif (hasil pemeriksaan), meliputi :
Biodata istri dan suami, meliputi nama ,umur, status, suku, agama, pendidikan, pekerjaan, dan alamat rumah.
Riwayat keluarga, meliputi penyakit yang terjadi di keluarga dan ada tidaknya persalinan kembar dalam keluarga.
Keadaan psikososial, meliputi pekerjaaan, tempat rumah dan dukungan keluarga.
Kehidupan seksual, meliputi ada tidaknyamasalah dan rutinitas hubungan suami-istri.
Latar belakang sosial budaya, meliputi kebiasaan, tradisi, dan budaya dalam keluarga.
Riwayat kesehatan/ keadaan kesehatan yang lalu, meliputi penyakit yang pernah diderita dan tindakan operasi yang pernah dilakukan sejak bayi sampai sekarang. Selain itu vaksinasi dan transfusi yang pernah diperoleh.
Riwayat kebidanan (obstetric) a. Data haid, meliputi umur/ waktu memperoleh haid pertama, siklus, lamanya haid dalam satu periode, teratur atau tidak siklus haid yang terjadi, dan apakah merasakan sakit pada saat haid (dismenorhoe)
Universitas Sumatera Utara
b. Kehamilan, meliputi kehamilan yang berlangsung merupakan yang keberapa, sudah mempunyai anak berapa, pernah keguguran atau tidak, kapan hari pertama haid terakhir (HPHT) sebelum hamil. c. Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu (jika bukan kehamilan yang pertama), meliputi anak keberapa?, usia kehamilan sebelumnya?, persalinan normal atau tidak, terjadi perdarahan atau tidak, siapa yang menolong?, berat badan bayi saaat lahir, kesehatan bayi, pernah ikut KB atau tidak, KB apa yang digunakan dan berapa lama?. d. Keadaan gizi, meliputi kondisi nutrisi saat itu dan terjadi tidaknya dehidrasi, dilakukan dengan cara pemeriksaan berat badan sehingga dapat diketahui kenaikannya normal atau tidak. 2.8.2.
Tahap analisis data dan kebutuhan pasien Pada tahap ini dokter atau bidan akan menganalisis data, menentukan masalah dan kebutuhan ibu, serta akan memenuhi kebutuhannya.
2.8.3.
Tahap perumusan diagnosa dan prognosis kebidanan Pada tahap ini dokter atau bidan akan merumuskan apakah kandungan (janin) dan ibunya dalam keadaan baik dan hasilnya sesuai dengan analisis yang telah dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
2.8.4.
Tahap pelaksanaaan tindakan sesuai rencana Pada tahap ini pemeriksa akan melaksanakan tindakan yang telah direncanakan dari hasil rumusannya. Hal ini dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah yang ada serta memenuhi kebutuhan ibu hamil, seperti pemberian vitamin-vitamin dan imunisasi TT yang dilakukan pada kehamilan 3-6 bulan sebanyak dua kali berturut-turut dengan jarak satu bulan. Tujuannya untuk mencegah timbulnya penyakit tetanus dan lain-lain.
2.8.5.
Tahap evaluasi hasil tindakan dan tindak lanjutnya (follow up) Pada setiap kunjungannya dokter atau bidan akan melakukan pemeriksaan sebagai berikut :
Pemeriksaan terhadap ibu, meliputi : a. Tekanan darah b. Berat badan dan penambahan berat badan c. Keluhan-keluhan pasien d. Pemeriksaan perut ( tinggi badan rahim) e. Pada kehamilan lanjutan ditentukan posisi, konsistensi, perdarahan, dan pembukaan leher rahim.
Pemeriksaan terhadap janin, meliputi : a. Denyut jantung janin b. Posisi dan bagian janin paling rendah c. Besarnya janin dan gerakan janin d. Banyaknya air ketuban dan keadaan plasenta(Huliana, 2006)
Universitas Sumatera Utara
2.9.
Keluhan-keluhan pada kehamilan biasa 2.9.1.
Mual dan muntah Perubahan hormon akan mengakibatkan pengeluaran asam lambung yang berlebihan, terutama di pagi hari gejala ini disebut moorning sickness (Huliana, 2001). Rasa mual dan muntah biasanya dialami oleh ibu hamil dimulai antara periode pertama dan kedua terlambat haid. Jika keadaan ini berlebihan disebut hiperemesis. Penyebabnya tidak diketahui dengan jelas, mungkin disebabkan oleh perubahan hormone, mungkin sebagian psikologis, refleks kebahagiaan, atau penolakan
terhadap
kehamilan.
Gejala
bergantung
pada
ringan/beratnya klelainan hiperemesis.
Hiperemesis ringan Berat badan menurun Badan lemah dan lemas Nafsu makan berkurang Perasaan nyeri di ulu hati
Hiperemesis berat Badan menjadi kukrus Kulit keriput, kadang-kadang ada kekuningan Lidah kering dan kotor Mulut berbau Nadi cepat
Universitas Sumatera Utara
Suhu meningkat Urine berkurang dan pekat
Hiperemesis sangat berat Gangguan kesadaran, gelisah, somnolen, koma Nadi kecil dan cepat Suhu meningkat Pada hiperemesis sangat berat penderita umumnya tidak tertolong lagi (Salmah dkk, 2006)
2.9.2.
Payudara besar dan tegang Perubahan hormone akan menimbulkan deposit lemak, air, dan garam pada payudara. Kadang-kadang payudara akan terasa nyeri karena ujung sarafnya tertekan, terutama pada kehamilan pertama (Huliana, 2001).
2.9.3.
Sering buang air kecil (BAK) Rahim yang semakin besar akan mendesak ke bagian depan perut sehingga kandung kemih cepat terasa penuh. Untuk menghindari timbulnya gejala yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin, jagalah kebersihan alat kelamin agar tetap kering dan tidak lecet (Huliana, 2001).
2.9.4.
Hipersalivasi ( berlebihnya pengeluaran air liur) Dapat terjadi 2-3 minggu pertama kehamilan dan menghilang spontan 1-2 bulan post partum. Disebabkan karena peningkatan
Universitas Sumatera Utara
hormone estrogen sehingga terjadi proliferasi jaringan ikat dan vaskularisasi. Malas menelan karena emesis (Salmah dkk, 2006) 2.9.5.
Perubahan berat badan Perubahan berat badan selama hamil cukup bervariasi tergantung dari kebudayaan dan pola makannya. Umumnya, kenaikan berat badan yang normal antara 6,5-16,5 kg selam hamil. Pada kehamilan trimester pertama, umumnya nafsu makan ibu berkurang sering timbul rasa mual dan ingin muntah. Pada kondisi ini ibu harus tetap berusaha untuk makan agar janin tumbuh dengan baik. kenaikan berat badan normal antara 0,7-1,4 kg (Huliana, 2001).
2.10. Cara mengatasi ketidaknyamanan selama kehamilan 2.10.1. Mual dan muntah Untuk mengatasi gejala moorning sickness, ibu hamil dianjurkan untuk makan dengan porsi sedikit tyetapi sering (5-6 kali). Jika bangun dipagi hari jangan langsung turun dari tempat tidur, tetapi makanlah sedikit makanan kecil dan minumlah air hangat. Istirahat kembali selam 15-30 menit, baru kemudian bangun dari tempat tidur (Huliana, 2001) 2.10.2. Payudara besar dan tegang Untuk mengatasi keluhan ini gunakanlah BH yang dapat menyokong payudara dan menunjang payudara untuk kenyamanan (Huliana, 2001).
Universitas Sumatera Utara
Memakai bra yang memakai penyerap dapat dipakai pada malam hari. Perawatan payudara dengan air hangat dan pertahankan keadaan agar tetap kering (Salmah dkk, 2006). 2.10.3. Sering buang air kecil (BAK) Untuk mengatasi keluhan ini upayakan kencing (buang air kecil) teratur, latihan kegel, kurangi minum sebelum tidur. Gunakan pembalut jika tidak dapat terkontrol lagi segera datang ke petugas kesehatan (Salmah dkk, 2006). 2.10.4. Hipersalivasi ( berlebihnya pengeluaran air liur) Untuk mengatasi keluhan ini kumurlah dengan obat kumur, sering megunyah permen. Diet seimbang sayur dan buah. Sikat gigi teratur dan hati-hati, jaga kebersihan mulut, bila perlu datanglah ke dokter gigi (Salmah dkk, 2006) 2.10.5. Perubahan berat badan Bila terjadi kenaikan berat badan yang berlebihan sebaiknya kurangi makanan yang mengandung karbohidrat. Jika berat badan tetap atau turun dianjurkan untuk mengkonsumsi semua makanan, terutama yang mengandung protein dan zat besi (Huliana, 2001).
2.11. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil Makanan ibu hamil tidak jauh berbeda dengan makanan ibu sebelum hamil. Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat selama hamil.
Universitas Sumatera Utara
Pada setiap tahap kehamilan, seorang ibu hamil membutuhkan makanan dengan kandungan zat-zat gizi dalam jumlah besar. Adapun zat-zat gizi yang dibutuhkan ibu hamil dengan menu makanan yang seimbang yang mengandung sumber tenaga, pembangun, pengatur dan pelindung : A.
Sumber Tenaga (Energi) Selama hamil, ibu memerlukan tambahan energi untuk pertumbuhan janin,
plasenta dan pertumbuhan jaringan-jaringan lainnya, sebesar 77.000 kkal atau setara dengan 285 kkal/hari. Karena banyaknya perbedaan kebutuhan energi selama hamil, maka WHO menganjurkan jumlah tambahan sebesar 150 kkal sehari pada trimester I, dan 350 kkal sehari pada trimester II dan III (Zulhaida, 2003). Sumber energi dapat diperoleh dari karbohidrat dan lemak. Karbohidrat dapat diperoleh dari beras, sagu, jagung, tepung, ubi, sedangkan lemak dapat diperoleh dari minyak kelapa, margarin, susu, keju. Kekurangan energi dalam asupan makanan yang dikonsumsi menyebabkan tidak tercapainya penambahan berat badan ideal dari ibu hamil yaitu sekitar 6,5 – 16 kg. B. Sumber Pembangun Sumber zat pembangun dapat diperoleh dari protein, protein diperlukan untuk membentuk plasenta, jaringan tubuh yang baru (seperti uterus, payudara), membentuk cairan ketuban selama kehamilan dan meningkatkan pembentukan darah. Kebutuhan protein yang dianjurkan sekitar 80 gram/hari, dan sekitar 70%
Universitas Sumatera Utara
dipakai untuk kebutuhan janin dalam kandungan. Jumlah protein yang harus tersedia sampai akhir kehamilan diperkirakan sebesar 925 gr, yang tertimbun dalam jaringan ibu, plasenta, serta janin. Di Indonesia melalui Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi VI thn 1998 menganjurkan penambahan protein 12 gr%/hari selama kehamilan. Dalam satu hari kebutuhan protein tersebut dapat dicukupi dengan mengkonsumsi tiga butir telur, ½ liter susu, 100 gr keju, ikan atau daging. Makanan tersebut semua mengandung asam amino yang diperlukan oleh tubuh. Protein
nabati
mengandung
hanya
sebagian
asam
amino,
jadi
harus
dikombinasikan dengan protein hewani atau beberapa produk gandum, protein nabati terkandung dalam kacang polong, buncis, biji-bijian, kacang-kacangan (Stoppard, 2004). C. Sumber pengatur dan Pelindung a) Vitamin Vitamin, dibutuhkan untuk memperlancar proses biologis yang berlangsung dalam tubuh ibu dan janin. Beberapa jenis vitamin yang penting untuk ibu hamil : -
Vitamin A, digunakan untuk pertumbuhan sel, pembentukan email gigi membangun daya tahan terhadap infeksi, menjaga kulit dan selaput lendir tetap dalam keadaan baik. Sumber makanannya : hati, mentega, kuning telur, sayuran berwarna hijau dan buah-buahan yang berwarna kuning (wortel, tomat, nangka).
Universitas Sumatera Utara
-
Vitamin B1 berguna untuk membantu pencernaan Sumber makanan : hati, ginjal, jantung.
-
Vitamin B6, berguna untuk mengurangi keluhan mual pada ibu dan meningkatkan pembentukan sel darah merah serta menunjang pembentukan gigi dan gusi janin. Sumber makanannya : Gandum, jagung, hati, kentang, pisang, daging.
-
Vitamin B12, berguna untuk meningkatkan pembentukan sel darah merah dan jaringan syaraf janin. Sumber makanannya : hati, ikan laut, keju, telur, ginjal, susu, kacang kedelai.
-
Vitamin C, berguna untuk membantu daya tahan tubuh terhadap infeksi, menunjang pembentukan jaringan ikat dan pembuluh darah serta membentuk plasenta yang kuat. Sumber makanannya : sayuran berwarna hijau, buah jeruk, tomat, melon.
-
Vitamin D, berguna untuk membantu penyerapan kalsium dan posphor, meningkatkan proses pengumpulan kalsium dari darah dan jaringan ke dalam sel-sel tulang untuk memperkuat tulang. Sumber makanannya : minyak ikan, mentega, susu, putih telur.
-
Vitamin K, berguna untuk mencegah perdarahan dan membantu proses pembekuan darah. Sumber makanan : sayuran berwarna hijau.
b) Mineral Berbagai jenis mineral yang dibutuhkan ibu selama hamil. -
Zat Kapur Selama kehamilan, kebutuhan zat kapur bertambah sebesar 400 mg. Zat kapur dibutuhkan untuk mendukung pembentukan tulang dan gigi janin.
Universitas Sumatera Utara
Sumber makanan yang mengandung zat kapur antara lain susu, keju, aneka kacang-kacangan dan sayuran berwarna hijau. -
Fosfor Selama kehamilan, kebutuhan fosfor bertambah sebesar 400 mg. Seperti halnya zat kapur, fosfor dibutuhkan untuk mendukung pembentukan tulang dan gigi janin. Sumber makanan yang mengandung fosfor adalah susu, keju, daging (Huliana, 2005).
-
Zat Besi Anemia gizi karena kekurangan zat besi di dunia sangat tinggi, terutama di negara-negara sedang berkembang, termasuk Indonesia. Pada wanita hamil zat besi berperan untuk mendukung fungsi plasenta dan pembentukan sel darah merah. Kebutuhan zat besi pada wanita normal sekitar 20 – 25 mg/hari. Sedangkan jumlah tambahan zat besi pada wanita hamil sangat bervariasi, darah ibu membutuhkan 500 mg zat besi, darah janin membutuhkan 200 mg zat besi dan darah plasenta membutuhkan 25 mg zat besi (Krisnatuti dan Hastoro, 2005). Sumber makanan yang mengandung zat besi adalah kuning telur, hati, daging, ikan, sayuran berwarna hijau, kacang-kacangan.
-
Yodium Kekurangan yodium selama kehamilan mengakibatkan janin menderita hipotiroidisme, yang selanjutnya berkembang menjadi kretinisme karena peranan hormon tiroid dalam perkembangan dan pematangan otak menempati posisi strategis. Kerusakan syaraf akibat hipotiroidisme yang berlangsung
Universitas Sumatera Utara
pada akhir kehamilan tidak separah jika hal ini terjadi diawal kehamilan. Anjuran asupan perhari untuk wanita hamil dan menyusui sebesar 200 µg dalam bentuk garam beryodium peroral. Sumber makanan yang mengandung yodium antara lain minyak ikan, ikan laut dan garam beryodium (Huliana, 2004). -
Kalsium Metabolisme kalsium selama hamil berubah mencolok, kadar kalsium dalam darah wanita hamil menurun drastis 5% ketimbang wanita yang tidak hamil. Secara kumulatif, janin menimbun kalsium sebanyak 30 gr, dengan dosis 7,110 dan 350 mg masing-masing pada trimester I, II dan III. Sumber utama kalsium adalah : yoghurt, keju, udang, sarden dan beberapa bahan makanan nabati seperti sayuran warna hijau tua dan lain-lain.
Universitas Sumatera Utara