BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1. Teori Umum Teori yang akan dibahas dalam subbab ini mencakup teori definisi data, definisi sistem, definisi sistem informasi, definisi basis data, definisi sistem basis data, definisi aplikasi basis data, keuntungan basis data, definisi arsitektur basis data, definisi siklus hidup basis data, definisi Database Management System (selanjutnya disingkat DBMS), fungsi DBMS, definisi Entity-Relationship Modeling (selanjutnya disingkat ERD), definisi normalisasi, definisi Diagram Aliran Data (selanjutnya disingkat DAD), delapan aturan emas perancangan antar muka, dan definisi Waterfall Model.
2.1.1. Definisi Data Menurut Connolly dan Begg (2010:70) data merupakan komponen terpenting dalam lingkungan DBMS yang berasal dari sudut pandang end-user. Data berperan sebagai penghubung antara komponen mesin dan komponen manusia. Menurut Narang (2011:2) data adalah komponen yang terbagi dalam satu basis data atau lebih dimana setiap basis data merupakan tempat penyimpanan dari data tersebut. Menurut Hoffer et. al. (2009:46) data adalah representasi dari objek dan peristiwa yang memiliki arti yang penting dan akan disimpan di dalam lingkungan pengguna. Menurut Whitten et. al. (2004:27) data adalah sekumpulan fakta mengenai orang, tempat, kejadian dan hal-hal penting yang terdapat di dalam suatu organisasi.
7
8 2.1.2. Definisi Sistem Menurut Connolly dan Begg (2010:316) sistem adalah penjabaran dari suatu ruang lingkup, batasan dari basis data, serta sudut pandang utama dari pengguna. Menurut Valacich et. al. (2009:6) sistem merupakan sekelompok prosedur yang saling terkait satu sama lain dan digunakan untuk mendukung fungsi bisnis dengan batasan-batasan yang dapat diidentifikasi terlebih dahulu, serta mampu bekerja sama untuk tujuan tertentu.
2.1.3. Definisi Sistem Informasi Menurut Rainer dan Cegielski (2011:38) sistem informasi adalah sebuah kegiatan yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu secara terkomputerisasi.
2.1.4. Definisi Basis Data Menurut Connolly dan Begg (2010:65) basis data merupakan suatu kumpulan data dan deskripsi data yang saling terhubung satu sama lain secara logikal dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi. Menurut Pratt dan Adamski (2011:4) basis data adalah sebuah struktur yang mencakup berbagai macam informasi mengenai kategori yang berbeda dan hubungan antara kategori tersebut. Menurut Ramakrishnan dan Gehrke (2005:4) basis data adalah sekumpulan data yang khususnya menjelaskan aktivitas dari satu atau lebih organisasi yang saling berhubungan. Menurut Narang (2011:1) basis data merupakan sekumpulan data yang terorganisir secara sistematis sehingga kontennya dapat diakses, dikelola, dan
9 diperbaharui. Basis data merupakan suatu data operasional, berbeda dengan data yang dimasukkan atau data yang dikeluarkan. Menurut Coronel et. al. (2012:7) basis data adalah struktur komputer yang dibagi dan diintegrasikan yang menyimpan sekumpulan data end-user dan metadata (data mengenai data).
2.1.5. Definisi Sistem Basis Data Menurut Connolly dan Begg (2010:54) sistem basis data adalah kumpulan dari program aplikasi yang berinteraksi dengan suatu basis data yang beserta DBMS dan basis data itu sendiri. Menurut Narang (2011:2) sistem basis data adalah sistem berbasis komputer yang bertujuan pada pencatatan dan pengelolaan informasi.
2.1.6. Definisi Aplikasi Basis Data Menurut Connolly dan Begg (2010:54) aplikasi basis data adalah suatu program yang berinteraksi dengan basis data dalam beberapa hal tertentu pada saat proses eksekusi program tersebut.
2.1.7. Keuntungan dari Basis Data Menurut Narang (2011:4) terdapat beberapa keuntungan yang dimiliki oleh basis data, yaitu : a.
Meminimalisasi Redundansi Data Administrator basis data dapat mengintegrasi file yang dibutuhkan dan mengeleminasi file yang tidak dibutuhkan;
10 b.
Mencegah Data yang Tidak Konsisten Administrator basis data dapat mengendalikan perulangan data ataupun proses pengubahan data sehingga akan mengurangi resiko terjadinya data yang tidak konsisten;
c.
Pembagian Data Secara Merata Data yang disimpan pada suatu aplikasi dapat digunakan oleh aplikasi lainnya sehingga data dapat terbagi secara merata untuk mendukung pengelolaan data pada aplikasi yang baru;
d.
Memperketat Kemanan Administrator basis data dapat memiliki hak akses sepenuhnya dalam proses pengelolaan data. Apabila terjadi pola pengaksesan data pada data yang sensitif, sistem akan diperketat khususnya dalam proses otorisasi pengguna;
e.
Menjaga Integritas Data Administrator basis data dapat mendefinisikan prosedur validasi data yang akan dieksekusi kapanpun ketika proses update telah terselesaikan, sehingga integritas data akan tetap utuh;dan
f.
Independensi Data Aplikasi berbasis file memiliki ketergantungan pada data, pada saat data diproses dan diorganisasikan pada penyimpanan sekunder ataupun pada cara bagaimana data tersebut diakses.
11 2.1.8. Definisi Arsitektur Basis Data Menurut Connolly dan Begg (2010:86) terdapat tiga tingkat arsitektur basis data (The Three-Level ANSI-SPARC Architecture) seperti yang terlihat pada Gambar 2.1. :
Gambar 2.1. The Three Level ANSI-SPARC Architecture
a.
Tingkat Eksternal (External Level) Tingkat eksternal menjelaskan bagian dari basis data yang relevan terhadap tiap pengguna. Tingkat ini terdiri dari sejumlah tampilan eksternal yang berbeda dari suatu
basis
data
dimana
setiap
pengguna
memiliki
tampilan
yang
merepresentasikan dunia nyata dalam suatu bentuk yang mudah dikenali oleh pengguna tersebut. Tampilan eksternal terdiri dari entitas, atribut, ataupun relasi di dunia nyata yang berkaitan dengan pengguna; b.
Tingkat Konseptual (Conceptual Level) Tingkat konseptual menjelaskan data apa yang disimpan pada basis data dan hubungan antar data. Tingkat ini berisi struktur logikal dari seluruh basis data yang dapat dilihat oleh administrator basis data. Tingkat konseptual
12 merepresentasikan seluruh entitas, atribut, hubungan antar data, batasan-batasan data, informasi semantik mengenai data, keamanan dan informasi integritas;dan c.
Tingkat Internal (Internal Level) Tingkat internal merupakan representasi fisik basis data pada komputer. Tingkat internal menjelaskan bagaimana data akan disimpan di dalam basis data. Tingkat ini mencakup implementasi fisik dari basis data untuk mencapai performa dan pemanfaatan ruang tempat penyimpanan yang optimal. Tingkat internal berfokus pada alokasi ruang tempat penyimpanan untuk data dan indeks, deskripsi record untuk tempat penyimpanan, penempatan record, kompresi data, dan teknik enkripsi data.
2.1.9. Siklus Hidup Basis Data Menurut Connolly dan Begg (2010:314-333) siklus hidup basis data merupakan bagian yang sangat penting bagi sistem informasi dan pengembangan sistem basis data.
13 Skema siklus hidup basis data dapat dilihat pada Gambar 2.2. :
Gambar 2.2. Siklus Hidup Basis Data
14 a.
Perencanaan Basis Data Perencanaan basis data merupakan serangkaian aktivitas manajemen yang memungkinkan tahap dari pengembangan siklus hidup sistem basis data direalisasikan secara efisien dan efektif. Perencanaan basis data harus diintegrasikan dengan sistem informasi dari suatu organisasi;
b.
Definisi Sistem Tahap ini menjelaskan ruang lingkup dan batasan-batasan dari pengembangan sistem basis data dan tampilan pengguna yang utama. Sebelum proses perancangan
sistem
basis
data
dilakukan,
sangatlah
penting
untuk
mengidentifikasi terlebih dahulu batasan-batasan dari sistem dan bagaimana batasan tersebut bertemu dengan bagian dari sistem informasi organisasi; c.
Analisis dan Pengumpulan Kebutuhan Analisis dan pengumpulan kebutuhan merupakan proses pengumpulan dan menganalisis informasi yang berkaitan dengan bagian dari organisasi tertentu yang didukung oleh sistem basis data dan menggunakan informasi tersebut untuk mengidentifikasi kebutuhan sistem yang baru. Terdapat tiga pendekatan pada analisis dan pengumpulan kebutuhan, yaitu : 1) Pendekatan Terpusat (Centralized Approach) Pendekatan terpusat menjelaskan kebutuhan-kebutuhan pada setiap sudut pandang pengguna yang akan digabungkan menjadi suatu set tunggal dari kebutuhan untuk sistem basis data yang baru; 2) Pendekatan Tampilan yang Terintegrasi (View Integration Approach) Pendekatan ini menjelaskan kebutuhan-kebutuhan pada setiap sudut pandang
pengguna
sebagai
daftar
yang
terpisah.
Model
data
15 merepresentasikan setiap sudut pandang pengguna yang dibuat kemudian digabungkan pada tahapan perancangan basis data;dan 3) Kombinasi dari kedua pendekatan tersebut. d.
Perancangan Basis Data Perancangan basis data adalah proses pembuatan sebuah rancangan yang mendukung tujuan dari suatu perusahaan serta sistem basis data yang dibutuhkan. Terdapat tiga tahap dalam perancangan basis data yaitu : 1) Perancangan Basis Data Konseptual (Conseptual Database Design) Proses pembentukan suatu data model yang digunakan pada suatu perusahaan dan bersifat independen terhadap segala pertimbangan fisik; 2) Perancangan Basis Data Logikal (Logical Database Design) Perancangan basis data logikal adalah proses pembentukan suatu data model yang digunakan pada suatu perusahaan berdasarkan data model yang spesifik tetapi bersifat independen terhadap DBMS dan pertimbangan fisik lainnya;dan 3) Perancangan Basis Data Fisikal (Physical Database Design) Perancangan basis data fisikal adalah proses yang menghasilkan suatu deskripsi dari implementasi basis data pada penyimpanan sekunder. Proses tersebut mendeskripsikan relasi dasar, organisasi file dan indeks yang akan digunakan untuk mendapatkan akses yang efisien terhadap data;
e.
Pemilihan DBMS Pemilihan DBMS adalah proses seleksi DBMS yang sesuai yang digunakan untuk mendukung sistem basis data. Tahapan utama dari pemilihan DBMS seperti mendefinisikan istilah dari referensi pembelajaran, mendaftarkan dua
16 atau tiga
produk, mengevaluasi produk, merekomendasi seleksi, dan
menghasilkan laporan; f.
Perancangan Aplikasi Perancangan aplikasi merupakan proses perancangan antar-muka pengguna dan program aplikasi yang digunakan untuk memproses basis data;
g.
Prototyping Prototyping adalah proses pembuatan suatu model pekerjaan dari suatu sistem basis data. Tujuan utama dari pembuatan sebuah prototype sistem basis data adalah untuk memungkinkan pengguna menggunakan prototype untuk mengidentifikasikan fitur-fitur dalam sistem yang bekerja dengan baik ataupun yang tidak memadai;
h.
Implementasi Impementasi adalah proses realisasi fisikal dari
rancangan basis data dan
aplikasi. Proses implementasi basis data dilakukan dengan menggunakan DDL dari DBMS yang dipilih yang akan menyediakan fungsionalitas yang sama. Pernyataan Data Definition Languange (selanjutnya disingkat DDL) digunakan untuk membuat struktur basis data dan file basis data yang kosong. Segala sudut pandang pengguna yang spesifik, keamanan, kontrol integritas data juga diimplementasikan pada tahap ini; i.
Konversi Data dan Pemuatan Konversi data dan pemuatan adalah proses pemindahan segala data yang ada ke dalam basis data yang baru dan mengonversi segala aplikasi yang ada agar dapat digunakan pada basis data yang baru. Tahap ini hanya dibutuhkan ketika sebuah sistem basis data yang baru akan menggantikan sistem yang lama;
17 j.
Pengujian Pengujian adalah proses menjalankan sistem basis data yang bertujuan untuk mengidentifikasi kesalahan-kesalahan yang terjadi. Sebelum dipublikasikan, sistem basis data yang baru dikembangkan harus dites atau simulasikan secara teliti terlebih dahulu;dan
k.
Pemeliharaan Operasional Pemeliharaan operasional adalah proses pemantauan dan pemeliharaan sistem basis data mengikuti tahap-tahap instalasi. Dalam tahap sebelumnya, sistem basis data telah diimplementasikan dan dites secara keseluruhan. Pada tahap ini akan dilakukan pemantauan dari performa sistem, jika performa turun dibawah tingkat minimum maka dibutuhkan tuning dan reorganisasi sistem basis data.
2.1.10. Definisi DBMS Menurut Connolly dan Begg (2010:66) DBMS adalah suatu sistem perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan, membuat, mengelola dan mengontrol akses ke basis data. Menurut Pratt dan Adamski (2011:9) DBMS adalah suatu program atau sekumpulan program yang memungkinkan pengguna berinteraksi dengan basis data. Menurut Hoffer et. al. (2009:49) DBMS adalah sistem perangkat lunak yang digunakan untuk membuat, mengelola dan menyediakan akses kontrol terhadap pengguna basis data. Menurut Ramakrishnan dan Gehrke (2003:4) DBMS adalah suatu perangkat lunak yang dirancang untuk mendukung pemeliharaan dan penggunaan data dalam jumlah yang besar.
18 Menurut Narang (2011:7) DBMS adalah suatu paket perangkat lunak yang mengatur segala akses ke dalam basis data. Menurut Coronel et. al. (2012:7) DBMS adalah sekumpulan program yang mengatur struktur basis data dan akses kontrol terhadap data yang disimpan di dalam basis data. Menurut Hellerstein et. al. (2007:141) DBMS adalah komponen yang kritis dari komputasi modern dan hasil dari dekade penelitian dan pengembangan di kedua akademisi dan industri. Secara historis, DBMS berada di antara multi-user sistem awal server untuk dikembangkan, dan dengan demikian memulai banyak teknik desain sistem untuk skalabilitas dan reliabilitas sekarang digunakan dalam konteks lain. Sementara banyak dari algoritma dan abstraksi yang digunakan DBMS adalah bahan dari buku dan telah ada cakupan relatif jarang dalam literatur dari masalah desain sistem yang membuat sebuah karya sistem manajemen basis data.
2.1.11. Fasilitas DBMS Connolly dan Begg (2010:66) menjelaskan beberapa fasilitas yang terdapat pada DBMS adalah sebagai berikut : a.
Memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan basis data, menspesifikasikan tipe data, struktur data, dan batasan-batasan (constraints) data yang akan disimpan pada basis data dengan menggunakan bahasa DDL;
b.
Memungkinkan pengguna untuk menambah, mengubah, menghapus dan menerima data dari basis data dengan menggunakan Data Manipulation Language (selanjutnya disingkat menjadi DML);dan
19 c.
Menyediakan akses kontrol ke basis data seperti : 1) Security system, mencegah pengguna yang tidak memiliki hak akses dalam mengakses basis data; 2) Integrity system, menjaga konsistensi dari data yang disimpan; 3) Concurrency control system, memungkinkan akses yang dibagi pada basis data; 4) Recovery control system, mengembalikan basis data ke tahap konsisten sebelumnya dikarenakan kesalahan perangkat lunak atau perangkat keras;dan 5) User-accessible catalog, mengandung deskripsi dari data di dalam basis data.
2.1.12. Komponen DBMS Berikut ini adalah komponen DBMS menurut Connolly dan Begg (2010:68-71), yaitu: a.
Perangkat Keras Perangkat keras merupakan alat-alat yang dibutuhkan untuk menjalankan DBMS dan aplikasi. Perangkat keras dapat berupa komputer personal tunggal terhadap mainframe tunggal ataupun jaringan komputer;
b.
Perangkat Lunak Komponen-komponen dari perangkat lunak menyatu dengan DBMS dan program aplikasi itu sendiri, sistem operasi, dan perangkat lunak jaringan;
c.
Data Data merupakan komponen terpenting dari lingkungan DBMS. Data berperan sebagai jembatan penghubung antara komponen mesin (perangkat keras dan perangkat lunak) dan komponen manusia (pengguna);
20 d.
Prosedur Prosedur menunjuk pada instruksi dan semua aturan yang mengatur perancangan dan penggunaan basis data;dan
e.
Pengguna Pengguna merupakan komponen terakhir dan terkontrol dalam lingkungan DBMS yaitu meliputi administrator data dan basis data, perancang basis data, pengembang aplikasi, dan end-user.
2.1.13. Keuntungan DBMS Menurut Coronel et. al. (2012:9) DBMS memiliki beberapa keuntungan, yaitu : a.
Meningkatkan Pembagian Data DBMS mendukung pembuatan suatu lingkungan dimana pengguna dapat memiliki akses dan pengelolaan data yang lebih baik;
b.
Meningkatkan Keamanan Data Semakin banyak pengguna yang mengakses data, semakin besar resiko terjadinya pelanggaran keamanan data. Perusahaan menginvestasikan sejumlah besar waktu, usaha, dan uang untuk memastikan data digunakan secara benar;
c.
Integrasi Data yang Lebih Baik Akses data yang lebih luas mendukung tampilan yang terintegrasi dan tampilan yang jelas dari suatu gambaran;
d.
Meminimalisasi Data yang Tidak Konsisten Data yang tidak konsisten terjadi ketika versi yang berbeda dari tipe data yang sama tampil pada tempat yang berbeda. Peluang dari terjadinya data yang tidak konsisten berkurang dalam perancangan basis data yang tepat;
21 e.
Meningkatkan Akses Data DBMS menghasilkan jawaban secara cepat dari pertanyaan-pertanyaan yang dimaksud. Berdasarkan pandangan basis data, sebuah pertanyaan adalah permintaan yang dikeluarkan secara spesifik terhadap DBMS yang digunakan untuk memanipulasi data;
f.
Mendukung Pengambilan Keputusan Data yang dikelola dan akses data yang lebih baik memungkinan untuk menghasilkan informasi yang berkualitas berdasarkan pengambilan keputusan yang lebih baik;dan
g.
Meningkatkan Produktivitas End-User Ketersediaan data yang dikombinasikan dengan alat yang mengubah data menjadi informasi yang dapat digunakan. End-user dapat membuat keputusan secara cepat yang dapat membuat perbedaan antara keberhasilan dan kegagalan dalam ekonomi global.
2.1.14. Definisi ERD Menurut Connolly dan Begg (2010:371) ERD adalah sebuah pendekatan top-down
pada
perancangan
basis
data
yang
dimulai
melalui
proses
pengidentifikasian data yang penting yaitu entitas dan relasi antara data yang harus direpresentrasikan dalam suatu model.
22 2.1.15. Definisi Tipe Entitas Menurut Connolly dan Begg (2010:372) tipe entitas adalah suatu kelompok dari objek yang memiliki properti yang sama yang diidentifikasi oleh suatu perusahaan sebagai eksistensi yang independen.
2.1.16. Definisi Tipe Relasi Menurut Connolly dan Begg (2010:374) tipe relasi adalah suatu kumpulan dari asosiasi antara satu atau lebih tipe entitas. Setiap tipe relasi diberi nama yang mendeskripsikan fungsi relasi tersebut.
2.1.17. Definisi Atribut Menurut Connolly dan Begg (2010:379) atribut adalah sebuah properti dari suatu entitas atau tipe relasi.
2.1.18. Jenis Keys Menurut Connolly dan Begg (2010:381) keys dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu : a.
Candidate key adalah suatu set minimal dari atribut-atribut yang teridentifikasi secara unik pada suatu tipe entitas;
b.
Primary key adalah candidate key yang dipilih untuk mengidentifikasi secara unik setiap proses dari suatu tipe entitas, sedangkan candidate key yang tidak terpilih disebut alternate key;
c.
Composite key adalah candidate key yang mengandung dua atribut atau lebih;dan
23 d.
Foreign key adalah sebuah atribut atau set dari atribut dalam suatu relasi yang menghubungkan antara candidate key dari relasi tersebut.
2.1.19. Tipe Entitas Kuat dan Lemah Menurut Connolly dan Begg (2010:383) tipe entitas kuat (strong entity) adalah sebuah tipe entitas yang keberadaannya tidak bergantung pada tipe entitas lainnya. Sedangkan tipe entitas lemah (weak entity) adalah sebuah tipe entitas yang keberadaannya bergantung pada tipe entitas lainnya, seperti terlihat pada Gambar 2.3.
Gambar 2.3. Tipe Entitas Kuat dan Lemah
2.1.20. Structural Constraints Menurut
Connolly
dan
Begg
(2010:385)
constraint
seharusnya
mencerminkan batasan-batasan dari relasi sebagai suatu representasi dari dunia nyata. Tipe utama dari constraint dalam suatu relasi disebut multiplicity. Multiplicity adalah sejumlah peristiwa dari suatu tipe entitas yang berhubungan dengan kejadian tunggal melalui relasi yang khusus.
24 Terdapat tiga jenis relasi sesuai dengan batasan perusahaan, yaitu : a.
Relationship One to One (1:1) Contoh dari Relationship one to one dapat dilihat pada Gambar 2.4. :
Gambar 2.4. Relationship One to One (1:1)
b.
Relationship One to Many (1 : *) Contoh dari Relationship one to many dapat dilihat pada Gambar 2.5. :
Gambar 2.5. Relationship One to Many (1 : *)
25 c.
Relationship many to many (*:*) Contoh dari Relationship many to many dapat dilihat pada Gambar 2.6.
Gambar 2.6. Relationship Many to Many (*:*)
2.1.21. Definisi Normalisasi Menurut Connolly dan Begg (2010:415) normalisasi adalah sebuah teknik perancangan basis data yang dimulai dari memeriksa hubungan (disebut dependensi fungsional) antara atribut. Atribut menggambarkan beberapa properti dari data atau hubungan antara data yang penting untuk perusahaan. Alasan menggunakan normalisasi adalah untuk mengidentifikasi sebuah perangkat hubungan yang cocok untuk mendukung kebutuhan-kebutuhan dari sebuah perusahaan. Menurut Connolly dan Begg (2010:430-458) proses normalisasi terbagi atas : a.
Unnormalized Form (UNF) Unnormalized Form merupakan sebuah tabel yang terdiri atas satu atau lebih pengulangan dalam kelompok;
b.
First Normal Form (1NF) First Normal Form merupakan sebuah relasi yang merupakan perpotongan antara baris dan kolom yang hanya mengandung satu nilai;
26 c.
Second Normal Form (2NF) Second Normal Form merupakan sebuah relasi yang sudah dalam bentuk 1NF dan setiap atribut non-primary key akan bergantung secara fungsional ke primary key;
d.
Third Normal Form (3NF) Third Normal Form merupakan sebuah relasi yang sudah dalam bentuk 1NF dan 2NF dan setiap atribut non-primary key bergantung secara transitif ke primary key;
2.1.22. Pengertian DAD Menurut Whitten et. al. (2007:317-325) DAD adalah model proses yang digunakan untuk menggambarkan aliran data melalui sebuah sistem dan tugas atau pengolahan yang dilakukan oleh sistem. Persamaanya adalah bubble chart, transformation graph, dan process model. DAD memiliki 3 simbol dan 1 koneksi yaitu : a.
External Agent External agent adalah orang, unit organisasi, sistem atau organisasi yang berinteraksi dengan sistem. Disebut juga entitas external. External agent digambarkan dengan sebuah gambar persegi empat yang dapat dilihat pada Gambar 2.7.
Gambar 2.7. Simbol External Agent
27 b.
Data Store Data store adalah penyimpanan data yang ditujukan untuk penggunaan selanjutnya. Persamaanya adalah file dan basis data. Data store digambarkan dengan sebuah kotak dengan ujung terbuka yang dapat dilihat pada Gambar 2.8.
Gambar 2.8. Simbol Data Store
c.
Process Process adalah penyimpanan kerja yang dilakukan oleh sistem sebagai respon terhadap aliran data masuk atau kondisi. Persamaanya adalah transform. Process digambarkan dengan lingkaran yang dapat dilihat pada Gambar 2.9.
PROCESS
Gambar 2.9. Simbol Process
28 d.
Data Flow Data flow adalah gambaran sebuah data yang di input atau output untuk atau dari sebuah proses. Data flow digambarkan dengan sebuah tanda panah yang dapat dilihat pada Gambar 2.10.
Gambar 2.10. Simbol Data Flow
2.1.23. Pengertian Context DAD Menurut Whitten et. al. (2007:339) Context DAD adalah model proses untuk mendokumentasikan lingkup sistem disebut juga environtmental model. Contoh Context DAD dapat dilihat pada Gambar 2.11.
Gambar 2.11. Context DAD
29 2.1.24. Pengertian Diagram Nol Menurut Kendall dan Kendall (2011:196) Diagram Nol adalah proses hasil dari Context Diagram yang dapat mencakup sampai dengan sembilan proses. Termasuk dalam proses ini akan menghasilkan diagram yang sulit menjadi dimengerti.
2.1.25. Pengertian State Transition Diagram Menurut Whitten et. al. (2007:635) State Transition Diagram (selanjutnya disingkat STD) adalah alat yang digunakan untuk menggambarkan urutan dan variasi screens yang dapat terjadi dalam satu sessions pengguna.
2.1.26. Delapan Aturan Emas Perancangan Antarmuka Menurut Shneiderman dan Plaisant (2010:88-89) terdapat delapan aturan emas perancangan antar muka (eight golden rules of interface design) yang harus ada di dalam suatu website, yaitu : a.
Konsisten Aturan ini merupakan aturan yang paling sering dilanggar.Mengikuti aturan ini merupakan langkah yang cukup sulit dikarenakan banyaknya bentuk dari suatu konsistensi. Urutan aksi yang konsisten dibutuhkan pada beberapa aksi yang serupa, istilah-istilah yang identik seharusnya digunakan pada prompt, menu, dan help screen. Konsistensi pada warna, tata ruang, kapitalisasi, jenis huruf, dan lainnya juga harus diperhatikan secara keseluruhan;
b.
Memenuhi Kegunaan Secara Umum Mengenali kebutuhan dari berbagai jenis pengguna, perancangan yang akan ditampilkan, dan dapat memfasilitasi perubahan dari suatu konten. Penambahan
30 fitur untuk pemula seperti penjelasan awal, help screen serta penambahan shortcut juga harus diberikan; c.
Menyediakan Umpan Balik Yang Informatif Pada setiap aksi yang dilakukanoleh pengguna ataupun operator, seharusnya terdapat umpan balik (feedback) sebagai sinyal atau tanda dari terjadinya suatu kesalahan. Untuk aksi yang sering dilakukan dan tidak penting dapat diberikan umpan balik yang sederhana, sedangkan untuk aksi yang jarang dilakukan tetapi penting harus diberikan umpan balik yang lebih substansial;
d.
Merancang Dialog untuk Menghasilkan Keadaan Akhir (Closure) Serangkaian aksi harus terorganisir dalam suatu kelompok dengan sebuah proses awal, pertengahan, dan akhir. Umpan balik yang informatif pada akhir dari suatu kelompok aksi akan memberikan tanda persiapan pada aksi yang akan dilakukan selanjutnya;
e.
Menyediakan Pencegahan dan Penanganan Kesalahan Membuat perancangan sistem pencegahan kesalahan sebanyak mungkin agar pengguna tidak
melakukan kesalahan yang serius. Jika pengguna membuat
suatu kesalahan, sistem harus mendeteksi kesalahan dan menyediakan instruksi yang mudah, konstruktif dan spesifik untuk proses pemulihan; f.
Memungkinkan Pembalikan Aksi Secara Mudah Menyediakan sistem apabila terjadi kesalahan pengguna dapat kembali ke keadaan sebelumnyadengan mudah;
g.
Mendukung Pusat Pengendalian Internal (Locus Internal of Control) Pengguna dapat menjalankan sistem secara mudah dan sistem merespon pengguna dengan fitur-fitur yang mendukung aksi dari pengguna;dan
31 h.
Mengurangi Beban Ingatan Jangka Pendek Keterbatasan dari proses informasi yang dilakukan pengguna membutuhkan tampilan halaman yang sederhana, multiple-page yang harus terkonsolidasi, dan frekuensi window-motion yang dikurangi.
2.1.27. Definisi Waterfall Model Menurut Mall (2009:33-40) Waterfall model adalah cara intuitif yang paling jelas untuk mengembangkan perangkat lunak. Meskipun model yang elegan dan intuitif terlihat jelas, kita akan melihat bahwa itu bukan model yang praktis dalam arti bahwa hal itu tidak dapat digunakan dalam proyek-proyek pengembangan perangkat lunak yang sebenarnya. Artinya, kita dapat mempertimbangkan model ini menjadi cara yang teoritis untuk mengembangkan studi perangkat lunak model ini. Alasannya adalah bahwa semua model siklus kehidupan lain dalam beberapa cara berdasarkan pada waterfall model. Oleh karena itu kita harus terlebih dahulu memahami
waterfall
model
dengan
baik,
agar
dapat
menghargai
dan
mengembangkan pemahaman yang tepat tentang model siklus hidup lainnya. Selain itu, kita akan lihat model ini di masa mendatang meskipun tidak dapat digunakan untuk pengembangan perangkat lunak, ini adalah model yang biasanya diterapkan untuk mengembangkan dokumentasi perangkat lunak. Waterfall model membagi siklus hidup ke dalam fase seperti menyerupai riam waterfall. Kemiripan ini mungkin membenarkan nama model ini. Berikut adalah Gambar 2.12. yang menjelaskan fase-fase dari waterfall model :
32
Gambar 2.12. Waterfall Model
Waterfall model memecah siklus hidup menjadi set fase intuitif. Fase yang terdapat dari model ini adalah studi kelayakan, analisis kebutuhan dan spesifikasi, desain, coding dan unit pengujian, integrasi dan sistem, dan pemeliharaan. Tahapan mulai dari studi kelayakan untuk integrasi dan fase pengujian sistem yang dikenal sebagai fase pembangunan. Perangkat lunak ini dikembangkan selama fase pengembangan, dan pada akhir dari tahap pengembangan dari siklus hidup, produk menjadi siap untuk dikirimkan kepada pelanggan. Fase pemeliharaan dimulai setelah selesainya tahap pembangunan. Proses waterfall model terdiri atas : a.
Studi Kelayakan Tujuan utama dari kegiatan studi kelayakan adalah untuk menentukan apakah produk akan menguntungkan dan teknis untuk mengembangkan produk.
33 Kegiatan studi kelayakan melibatkan analisis masalah dan mengumpulkan semua informasi yang relevan yang berkaitan dengan produk seperti item data yang berbeda yang akan masukan ke sistem, pengolahan diperlukan untuk dilakukan pada data ini, data output yang dibutuhkan untuk menjadi data yang dihasilkan oleh sistem, serta berbagai kendala pada perilaku sistem. Data-data yang dikumpulkan untuk dianalisis adalah : 1)
Sebuah Definisi Masalah Abstrak Hanya persyaratan penting dari pelanggan yang diminta dan rincian persyaratan diabaikan;
2)
Perumusan Strategi yang Berbeda untuk Memecahkan Masalah Semua cara yang berbeda di mana masalah dapat dipecahkan dapat diidentifikasi;dan
3) Evaluasi Strategi Solusi yang Berbeda Strategi solusi yang berbeda dianalisis untuk menguji manfaat dan kekurangan; b.
Persyaratan Analisis dan Spesifikasi Tujuan dari analisis persyaratan dan tahap spesifikasi adalah untuk memahami kebutuhan yang tepat dari pelanggan dan untuk membuat dokumentasi dengan benar. Tahap ini terdiri dari dua kegiatan yang berbeda, yaitu: 1) Persyaratan Pengumpulan dan Analisis Kegiatan ini terdiri dari pertama mengumpulkan persyaratan dan kemudian menganalisis
persyaratan
yang
terkumpul.
Tujuan
dari
kegiatan
pengumpulan persyaratan adalah untuk mengumpulkan semua informasi
34 yang relevan mengenai produk yang akan dikembangkan dari pelanggan dengan maksud untuk memahami dengan jelas kebutuhan pelanggan. 2) Persyaratan Keterangan Kebutuhan pelanggan yang diidentifikasi selama pengumpulan persyaratan dan aktivitas analisis akan disusun dalam Software Requirements Specification (selanjutnya disingkat SRS). Tiga isi yang paling penting dari dokumen ini adalah persyaratan fungsional, persyaratan nonfungsional,
dan
tujuan
pelaksanaan.
Persyaratan
fungsional
menggambarkan fungsi yang harus didukung oleh sistem. Fungsi masingmasing dapat dicirikan oleh input data, pengolahan diperlukan pada input data, dan data output yang akan dihasilkan. Persyaratan non-fungsional mengidentifikasi persyaratan kinerja dan standar yang dibutuhkan untuk diikuti; c.
Desain Tujuan dari tahap desain adalah untuk mengubah persyaratan yang ditentukan dalam dokumen SRS ke dalam struktur yang cocok untuk implementasi kebeberapa bahasa pemrograman. Dalam istilah teknis, selama fase desain arsitektur perangkat lunak berasal dari dokumen SRS. Dua pendekatan desain jelas berbeda, yang sedang digunakan saat ini adalah : 1)
Pendekatan Desain Tradisional Saat ini pendekatan desain tradisional sedang digunakan oleh banyak para pengembang perangkat lunak. Teknik desain tradisional didasarkan pada pendekatan berorientasi desain data.
35 2)
Pendekatan Desain Berorientasi Objek Desain berorientasi objek adalah teknik yang relatif baru. Dalam teknik ini, berbagai benda yang terjadi dalam domain masalah dan solusi domain yang pertama kali diidentifikasi dan hubungan yang berbeda yang ada di antara benda-benda yang diidentifikasi;
d.
Coding dan Pengujian Tujuan dari tahap coding dan unit pengujian dari pengembangan perangkat lunak adalah untuk menerjemahkan desain perangkat lunak menjadi kode sumber;
e.
Integrasi dan Pengujian Sistem Integrasi modul yang berbeda dilakukan setelah mereka melakukan coding dan pengujian. Selama fase pengujian integrasi dan sistem, modul yang berbeda terintegrasi secara terencana. Pengujian sistem biasanya terdiri dari : 1)
Pengujian Alpha Pengujian sistem ini dilakukan oleh tim pengembangan;
2)
Pengujian Beta Pengujian sistem yang dilakukan oleh sekumpulan pelanggan;dan
3)
Penerimaan Pengujian Pengujian sistem yang dilakukan oleh pelanggan sendiri setelah pengiriman produk untuk menentukan apakah akan menerima produk yang disampaikan atau menolaknya;dan
f.
Pemeliharaan Pemeliharaan produk perangkat lunak membutuhkan usaha yang lebih daripada upaya yang diperlukan untuk mengembangkan produk itu sendiri. Pemeliharaan melibatkan salah satu atau lebih dari tiga jenis kegiatan sebagai berikut :
36 1) Pemeliharaan Korektif Jenis perawatan yang melibatkan kesalahan mengoreksi yang tidak ditemukan selama fase pengembangan produk; 2) Pemeliharaan Perfektif Jenis perawatan yang melibatkan meningkatkan pelaksanaan sistem, dan meningkatkan fungsi dari sistem sesuai dengan kebutuhan pelanggan;dan 3) Pemeliharaan Adaptif biasanya diperlukan untuk port perangkat lunak ketika bekerja dalam lingkungan baru.
2.2. Teori Khusus Pembahasan pada teori khusus adalah pembahasan yang berhubungan dengan topik yang dibahas pada pembuatan skripsi yang mencakup definisi dan keuntungan PHP, delapan aturan emas perancangan antarmuka, definisi dan keuntungan SQL Server, definisi internet, definisi intranet, definisi extranet, definisi Hypertext Markup Language (selanjutnya disingkat HTML), definisi World Wide Web (selanjutnya disingkat web), definisi browser, definisi Uniform Resource Locator (selanjutnya disebut URL), definisi Extensible Markup Language (selanjutnya disingkat XML), definisi Hypertext Transfer Protocol (selanjutnya disingkat HTTP), definisi Cascading Style Sheets (selanjutnya disingkat CSS), definisi dan fungsi manajemen,
definisi pencalonan,
definisi SDM,
karakteristik dan hubungan organisasi internasional.
definisi organisasi,
serta
37 2.2.1. Definisi PHP Menurut Welling dan Thomson (2009:2-3) PHP adalah sebuah bahasa server side scripting yang didesain secara spesifik untuk sebuah web. Dengan menggunakan sebuah halaman HTML. Kode PHP dapat dieksekusi setiap waktu dari halaman yang dikunjungi. Kode PHP yang telah dibuat diterjemahkan oleh web server dan menghasilkan HTML atau output lainnya dimana para pengguna dapat melihatnya. PHP adalah sebuah produk open source, dimana semua orang dapat mengakses source code, dapat menggunakannya, mengubah, dan mendistribusikannya secara bebas tanpa terkena biaya. Menurut Ullman (2006:xi) PHP adalah sebuah bahasa scripting yang bertentangan dengan bahasa pemrograman. PHP adalah sebuah server side dan teknologi lintas platform dimana keduanya merupakan hal yang sangat penting. Server side mengacu pada fakta bahwa segala sesuatu dalam PHP tidak terjadi pada server (sebagai lawan pengguna yang merupakan komputer situs web penampil). Sifat lintas platform yang berarti bahwa PHP berjalan pada banyak jenis sistem operasi yang banyak digunakan yaitu Windows, Unix, dan Macintosh. Hal penting lainnya yaitu script PHP dapat ditulis pada satu server yang biasanya akan bekerja dengan server lainnya dengan sedikit perubahan atau modifikasi.
2.2.2. Keuntungan PHP Menurut Welling dan Thomson (2009:3) PHP mempunyai beberapa keuntungan yaitu meliputi : a.
Performa yang tinggi PHP sangat efisien. Menggunakan sebuah server yang tidak mahal dan dapat melayani jutaan hits setiap hari;
38 b.
Tampilan ke banyak sistem basis data yang berbeda PHP memiliki banyak koneksi ke banyak sistem basis data. Pengguna dapat langsung menghubungkan ke PostgreSQL, mSQL, Oracle, Dbm, FilePro, Hyperwave, Informix, Interbase, dan basis data Sybase;
c.
Memiliki library yang fungsi-fungsinya dapat digunakan diberbagai tasks yang ada pada web Karena PHP dirancang untuk digunakan di web, sehingga dapat dibangun dalam fungsi untuk melakukan banyak kegiatan web yang saling berhubungan;
d.
Biaya yang relatif murah PHP bersifat gratis. Pengguna dapat menggunakan PHP tanpa harus mengeluarkan biaya.
e.
Mudah dipelajari dan digunakan Sintaks PHP berdasarkan bahasa pemrograman lainnya, terutama bahasa pemrograman C dan Perl;
f.
Mendukung kekuatan berorientasi objek PHP versi lima dirancang untuk fitur berorientasi objek;
g.
Kemudahan dalam mengakses sistem PHP tersedia untuk berbagai macam sistem operasi. Pengguna dapat menuliskan kode PHP di sistem operasi Linux dan Windows;dan
h.
Ketersediaan terhadap source code Pengguna dapat mengakses source code PHP. Dengan PHP pengguna dapat memodifikasi atau menambahkan sesuatu secara bebas. Menurut Ullman (2006:xii) untuk mengembangkan situs web dinamis PHP
lebih baik, lebih cepat, dan lebih mudah untuk dipelajari daripada bahasa pemrograman web lainnya. Hal yang dapat diperoleh dengan menggunakan PHP
39 adalah kinerja yang sangat baik, sebuah integrasi yang cocok dengan hampir semua basis data yang tersedia, stabilitas yang baik, kemudahan untuk digunakan, dan mempunyai fitur yang hampir tidak terbatas karena kemudahan dalam perubahan adaptasinya, PHP juga merupakan open source sehingga biayanya murah dan dapat dikelola dengan mudah.
2.2.3. Definisi SQL Server Menurut Rankins et. al. (2002:1) SQL Server merupakan mesin basis data yang berperan sebagai sistem basis data berskala tingkat perusahaan dengan tampilan yang terdistribusi dan dapat diperbarui, tampilan yang dibuat dalam bentuk indeks dalam kolom komputasi, yang mendukung pelayanan analisis, mendukung untuk peniruan data dalam kapasitas memori yang besar.
2.2.4. Keuntungan SQL Server Menurut Rankins et. al. (2002:13) keuntungan SQL server sebagai pengolah basis data adalah : a.
Memberikan tempat penyimpanan yang handal untuk data yang akan diolah;
b.
Memberikan kemudahan dalam mengakses data;
c.
Memberikan konsistensi terhadap data yang diakses;
d.
Mengontrol akses ke data melalui sistem keamanan;dan
e.
Melaksanakan peraturan integritas data untuk memastikan sebuah data sebenarnya mengartikan sesuatu yang berarti.
40 2.2.5. Definisi Internet Menurut Williams dan Sawyer (2007:17) internet adalah jaringan komputer di seluruh dunia yang menghubungkan ratusan bahkan ribuan jaringan yang lebih kecil, misalnya jaringan pendidikan, komersial, nirlaba, militer, bahkan jaringan individual.
2.2.6. Definisi Intranet Menurut Williams dan Sawyer (2007:323) intranet adalah jaringan pribadi internal dalam sebuah organisasi yang menggunakan infrastruktur serta standar internet dan web.
2.2.7. Definisi Extranet Menurut Williams dan Sawyer (2007:324) extranet adalah intranet pribadi yang tidak hanya menghubungkan personel internal, tetapi juga pemasok terpilih dan pihak-pihak lain yang dipandang strategis.
2.2.8. Definisi HTML Menurut Shelly dan Vermaat (2011:678) HTML adalah sebuah bahasa format khusus yang digunakan programmer untuk memformat bentuk dokumen yang akan ditampilkan di web.
2.2.9. Definisi Web Menurut
Yuhefizar
(2008:159)
web
adalah
suatu
metode
untuk
menampilkan informasi di internet, baik berupa teks, gambar suara, maupun video
41 yang interaktif dan mempunyai kelebihan untuk menghubungkan (link) satu dokumen dengan dokumen lainnya (hypertext) yang dapat diakses melalui browser. Menurut Williams dan Sawyer (2007:17) web adalah sistem terkoneksi komputer internet yang mendukung dokumen-dokumen berformat multimedia seperti teks, gambar tidak bergerak, gambar bergerak, dan suara. Dengan kata lain, web menyediakan informasi beragam bentuk.
2.2.10. Definisi Browser Menurut Williams dan Sawyer (2007:66) browser adalah perangkat lunak yang memungkinkan pengguna mencari dan mengakses beragam komponen web. Contoh dari browser adalah Internet Explorer, Firefox, Google Chrome, Safari, dan Opera.
2.2.11. Definisi URL Menurut Williams dan Sawyer (2007:66) URL adalah kumpulan karakter yang menunjuk pada potongan informasi khusus di bagian mana saja pada web. Dengan kata lain, URL adalah alamat situs web yang unik (tidak ada dua situs berbeda yang memiliki alamat sama).
2.2.12. Definisi XML Menurut Shelly dan Vermaat (2011:679) XML adalah sebuah format yang semakin popular untuk berbagi data yang memungkinkan pengembang web untuk membuat tag yang disesuaikan, serta menggunakan tag standar yang digunakan untuk mengembangkan sebuah situs web tunggal yang isinya dapat diformat untuk menampilkan secara tepat pada berbagai perangkat.
42 2.2.13. Definisi HTTP Menurut Dara-Abrams et. al. (2001:100-101) HTTP adalah sebuah protokol aplikasi yang menggunakan protokol transportasi dan jaringan internet untuk mengirimkan data. HTTP dianggap protokol ringan yang mengikuti model client atau server, web memiliki komponen client yaitu web browser dan komponen server yaitu perangkat lunak web server. HTTP juga merupakan seperangkat aturan untuk bertukar file (teks, gambar grafis, suara, video dan file multimedia lainnya) pada web.
2.2.14. Definisi CSS Menurut Schengili-Roberts (2000:8-9) CSS adalah sebuah pengaturan yang menyediakan fitur tata letak halaman yang penulis web inginkan dengan menambahkan
elemen
CSS
format
untuk
tag
HTML
yang
ada.
CSS
mempertahankan banyak struktur logis dari suatu halaman web sementara dengan memberikan banyak fitur tata letak halaman dengan cara yang baik dan mudah dimengerti namun kuat dalam efeknya.
2.2.15. Definisi Manajemen Menurut Robbins dan Coulter (2009:8) manajemen adalah proses pengoordinasian
kegiatan-kegiatan
pekerjaan
sehingga
pekerjaan
tersebut
terselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain. Efisiensi adalah memperoleh output terbesar dengan input yang terkecil. Efektivitas adalah menyelesaikan kegiatan-kegiatan sehingga sasaran organisasi dapat tercapai. Menurut
Dyck
dan
Neubert
(2009:7)
manajemen
adalah
proses
merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, dan mengendalikan manusia dan sumber daya organisasi lainnya agar dapat secara efektif mencapai tujuan organisasi.
43 2.2.16. Fungsi Manajemen Menurut Dyck dan Neubert (2009:7) fungsi manajemen ada empat yaitu : a.
Perencanaan adalah mengidentifikasi sebuah tujuan organisasi dan strategi serta mengalokasikan sumber daya organisasi yang sesuai yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut;
b.
Pengorganisasian adalah memastikan bahwa tugas-tugas yang telah ditetapkan dan struktur hubungan organisasi dibuat untuk memfasilitasi agar tujuan organisasi dapat dicapai secara efektif dan efisien;
c.
Pengarahan adalah berhubungan dengan orang lain sehingga mereka bekerja dengan baik untuk menghasilkan pencapaian tujuan organisasi;dan
d.
Pengendalian adalah memastikan bahwa tindakan semua anggota organisasi konsisten sesuai dengan nilai-nilai dan standar organisasi. Menurut Robbins dan Coulter (2009:10) fungsi manajemen yang harus
dilakukan oleh seorang manager ada 4 yaitu : a.
Merencanakan adalah mendefinisikan sasaran, menetapkan strategi, dan menyusun bagian-bagian rencana untuk mengkoordinasikan sejumlah kegiatan;
b.
Mengorganisasi adalah menentukan apa yang perlu dilakukan, bagaimana cara melakukan, dan siapa yang harus melakukannya;
c.
Memimpin adalah mengarahkan dan memotivasi seluruh pihak yang terlibat dan menyelesaikan konflik;dan
d.
Mengendalikan adalah memantau kegiatan yang berguna untuk meyakinkan bahwa kegiatan tersebut telah diselesaikan seperti yang direncanakan.
44 2.2.17. Definisi Pencalonan Menurut Rushkan (2007:74) pencalonan adalah proses pengusulan atau pengangkatan sebagai calon.
2.2.18. Definisi SDM Menurut Kusumawati (2003:1) SDM adalah merupakan kunci keberhasilan atau kegagalan dari suatu organisasi. Hal itu menyebabkan perlunya perencanaan sumber daya manusia pada organisasi yang dapat mengoptimalkan kinerja SDM yang bersangkutan. Kebutuhan atau permintaan SDM di masa yang akan datang adalah kegiatan perencanaan SDM yang utama. Dalam upaya mencapai tujuan organisasi, prediksi kebutuhan tenaga kerja di masa yang akan datang harus dibuat, baik secara formal maupun informal. Di samping itu, perlu dilakukan estimasi mengenai sumber penawarannya sehingga dapat dilakukan penyesuaian antara permintaan dan penawaran yang ada.
2.2.19. Definisi Organisasi Menurut Dyck dan Neubert (2009:7) organisasi adalah kelompok terstruktur yang diarahkan pada tujuan dari orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai sebuah hasil yang diinginkan bersama. Menurut Robbins dan Coulter (2009:18) organisasi adalah pengaturan yang disengaja terhadap sejumlah orang untuk mencapai tujuan tertentu. Organisasi mempunyai beberapa ketentuan yaitu : a.
Pertama, tiap organisasi mempunyai tujuan yang khas. Tujuan itu biasanya ditunjukan dalam suatu sasaran atau sekelompok sasaran yang diharapkan oleh organisasi untuk dicapai.
45 b.
Kedua, setiap organisasi terdiri dari beberapa atau banyak orang. Seseorang yang bekerja sendirian bukanlah suatu organisasi, dan diperlukan orang-orang yang bekerja untuk dapat melakukan pekerjaan yang diperlukan oleh organisasi untuk mencapai sasarannya.
c.
Ketiga, semua organisasi menyusun struktur yang tersusun dengan jelas sehingga anggota mereka dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan jabatan dan tugasnya masing-masing. Menurut Robbins dan Coulter(2009:284) pengorganisasian adalah proses
penciptaan organisasi. Struktur organisasi adalah kerangka kerja formal dalam suatu organisasi. Desain organisasi adalah penyusunan atau pengubahan struktur dalam suatu organisasi.
2.2.20. Karakteristik Organisasi Internasional Menurut Kusumawardhani (2009:181) suatu entitas dapat disebut sebagai suatu organisasi internasional harus memenuhi persyaratan karakteristik sebagai berikut : a.
Anggotanya terdiri dari negara-negara dan atau organisasi lainnya;
b.
Harus dibentuk dengan suatu perjanjian internasional;
c.
Harus memiliki tujuan tertentu yang dibentuk oleh para anggotanya dan harus memiliki personalitas hukum;dan
d.
Harus memiliki kapasitas untuk mengadopsi norma-norma hukum yang ditujukan kepada para anggotanya. Karakteristik tersebut tidak berlaku bagi organisasi internasional yang sifatnya
bukan organisasi antar-pemerintah dan organisasi yang dibentuk oleh perusahaanperusahaan antar-negara. Pengertian tersebut berlaku bagi organisasi internasional
46 dalam kategori organisasi antar-pemerintah yang bersifat treaty-based organization, dengan ruang lingkup kegiatan yang dibatasi dalam suatu perjanjian guna mengatur efektivitas keberlakuan norma-norma yang telah disepakati dan memiliki kedudukan sebagai subjek hukum yang memiliki hak dan kewajiban yang diberikan oleh hukum internasional publik.
2.2.21. Jenis Hubungan Organisasi Internasional Menurut Suherman (2003:83) jenis-jenis hubungan organisasi internasional terbagi atas : a.
Hubungan Negara dengan Negara Dalam menjalankan visi dan misi serta program kegiatannya, organisasi internasional memiliki pola hubungan eksternal dengan berbagai pihak dan dapat digambarkan sebagai berikut : 1) Hubungan dengan Non-Member State Organisasi Internasional dapat melakukan hubungan dengan Negara yang tidak memiliki kualifikasi anggota. Non-member state dapat menjadi observer dan dapat berpartisipasi dalam pertemuan-pertemuan organisasi internasional bahkan dalam kegiatan-kegiatan yang telah diagendakan. Selain itu negara yang tidak termasuk anggota dapat melakukan hal-hal yang sama secara teknis dan fungsionalitas seperti negara yang tidak menjadi
anggota
Universal
Postal
Union
dan
International
Telecommunication Union. Hal lain bahwa negara yang bukan termasuk anggota dapat melakukan negoisasi dengan organisasi internasional yang telah memiliki perjanjian dengan beberapa negara;
47 2)
Hubungan dengan Negara Anggota Hubungan organisasi internasional dengan negara anggota dapat bersifat internal dan eksternal. Negara anggota terikat dengan segala kewajiban yang wajib disepakati dalam konstitusi pendirian organisasi. Kewajiban internal itu, misalnya setiap negara anggota diwajibkan membayar kontribusi sejumlah tertentu;dan
3) Hubungan dengan Negara Tuan Rumah Posisi organisasi internasional dalam hubungannya dengan negara tuan rumah atau dengan kata lain dimana sekretariat organisasi internasional tersebut berada. Sudah jelas bahwa organisasi internasional mengikuti hukum nasional negara tersebut tanpa harus ada persetujuan sebelumnya. Namun, hubungan organisasi internasional dengan negara tuan rumah diatur dalam persetujuan sekretariat. Negara tuan rumah akan memberikan imunitas dan hak-hak khusus terhadap gedung, pajak atas income yang diperoleh serta negara tuan rumah bersedia untuk menghormati staf perwakilan negara anggota, dan observer untuk menghadiri pertemuanpertemuan internasional; b.
Hubungan dengan Organisasi Internasional Perkembangan kerjasama antara organisasi internasional semakin mendominasi, berbagai negoisasi internasional dalam membahas
agenda yang sifatnya
regional maupun global;dan c.
Hubungan dengan Individu Kedudukan individu dalam masyarakat internasional selalu merupakan subjek hukum nasional masing-masing negara. Namun perkembangan hukum internasional telah mengalami perubahan yang progresif yang salah satunya
48 adalah memposisikan individu di depan forum internasional sebagai subjek hukum yang sifatnya individual, walaupun didalamnya juga mengenal tanggung jawab negara.