BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 2.1.1 Sistem Informasi Menurut Turban (2001, p8), sistem informasi adalah sistem yang mengumpulkan,
mengolah,
menyimpan
dan
menganalisa
data,
dan
menyebarkan informasi untuk tujuan-tujuan tertentu. Menurut O’Brien (2003, p10), sistem informasi adalah kumpulan orang, prosedur dan sumber daya yang mengumpulkan, mengolah, dan menyebarkan informasi dalam perusahaan, sistem yang menerima data sebagai input dan mengolahnya menjadi informasi sebagai output. Dari pengertian-pengertian sistem informasi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan sistem yang bekerja dengan cara mengumpulkan, mengolah, menganalisa data, menyimpan dan menyebarkan informasi untuk mencapai tujuan perusahaan. 2.1.2 Teknologi Informasi Menurut Turban (2001,p9), teknologi informasi adalah komponenkomponen tertentu dalam sistem informasi berbasis komputer. Menurut Ward (2002, p3), teknologi informasi atau yang biasa disingkat dengan TI secara spesifik mengacu pada teknologi, baik berupa
6
7
Hardware, software, dan jaringan telekomunikasi yang memfasilitaskan dan mendukung proses pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran dan pertukaran informasi. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahawa teknologi informasi merupakan suatu alat untuk mendukung aktivitas seperti pengolahan, pengumpulan, penyimpanan, dan pertukaran informasi yang berbasis komputer. 2.1.3 Investasi Menurut Sutojo (2000, p1), investasi merupakan upaya menanamkan faktor-faktor produksi langkah pada proyek tertentu. Proyek tertentu dapat bersifat baru sama sekali atau perluasan proyek yang ada. Faktor produksi langkah itu dapat berbentuk : a. Dana b. Kekayaan alam (natural resources) c. Tenaga ahli dan tenaga terampil d. Teknologi tingkat tinggi Kita harus mengetahui peran dari sistem informasi yang akan digunakan oleh perusahaan karena sebuah sistem informasi merupakan inti dari suatu investasi yang baik. Remenyi (2001, p10) mengemukakan bahwa : Investasi merupakan sesuatu yang tidak dapat diperoleh atau dinilai dari seberapa banyak kegunaannya. Singkatnya, investasi ini tidak dapat memiliki
8
banyak kegunaan yang mendasar atau nilai dari kegunaannya sendiri, misalnya sabagai sebuah televisi, jaket, makanan di restoran mewah, mendengarkan konser gitar, raket tenis, tiket liburan, dll. Alasan utama mengapa sangat banyak perusahaan yang tertarik pada evaluasi teknologi informasi baru-baru ini, karena terdapat banyak pertimbangan dalam banyak lingkaran bahwa investasi dalam teknologi informasi telah terbukti secara ekonomis berhasil diantara yang lainnya. Telah jelas bahwa investasi dalam teknologi informasi itu tinggi dan pada banyak organisasi itu menggambarkan pengeluaran modal berjalan tertinggi. Pada kenyataannya banyak pengamat mengklaim bahwa lebih dari 50% dari seluruh investasi corporate dihabiskan di teknologi informasi, secara langsung maupun tidak langsung. Maka penting bagi pemimpin untuk yakin bahwa investasi ini secara ekonomis dapat dibenarkan dan akan ada pembalikan dari investasi ini. Selanjutnya, dengan cara yang sama bahwa teknologi informasi adalah satu-satunya dari banyak Claim untuk membuat sumber daya teknologi informasi dan itu penting untuk mengevaluasi hal ini untuk menentukan prioritas yang berbeda dari proyek teknologi informasi. Tidak ada sedikitpun ketidakpuasan tentang kinerja dari investasi teknologi informasi dan ini telah terjadi dalam beberapa waktu. Dan kinerja yang dipertanyakan ini telah meningkatkan permintaan untuk pengamatan, evaluasi dan penilaian teknologi informasi yang terinci. Alasan lainnya mengapa penting untuk menilai investasi teknologi informasi adalah bahwa proses evaluasi itu sendiri merupakan pengalaman belajar. Dengan mengevaluasi teknologi informasi
9
perusahaan akan belajar seberapa baik menggunakan investasi tersebut. Hal ini akan memberikan kesempatan bagi organisasi untuk mengerti bagaimana teknologi informasi dapat bekerja lebih baik dalam proses-proses bisnis dan proses feedback dapat diletakkan pada tempat yang diharapakan bahwa keputusan yang lebih baik dapat dibuat di lain waktu. Sebelum memperhatikan evaluasi teknologi informasi secara rinci adalah berharga untuk menyebutkan bahwa evaluasi adalah bagian intrinsik dari masyarakat kita. Hal ini terbawa dari kebudayaan kita untuk meminta pemain, team, aktor, mobil atau komputer, dan lain-lain yang lebih baik. Sesungguhnya, pencarian untuk hasil yang lebih baik, ini sering kali mengarah pada pertanyaanpertanyaan yang tidak ada jawabananya. Sebagai contoh, pertanyaan ‘apakah yang merupakan komputer terbaik ?’ tidak mempunyai jawaban yang sangat spesifik. Jadi, ini berarti untuk seseorang, untuk menanyakan mana yang merupakan komputer terbaik dari perusahaan dalam kaitannya dengan persyaratan perusahaan, anggaran belanjanya, keahliannya dalam teknologi informasi, dan lain-lain. 2.1.4 Investasi Teknologi Informasi Menurut Schniederians (2004, p4), yang dimaksud dengan investasi teknologi informasi adalah suatu keputusan investasi dalam mengalokasikan seluruh tipe dari manajemen sistem informasi, termasuk diantaranya manusia dan uang.
10
2.1.5
Karateristik Investasi IT 2.1.5.1 Investasi IT Sebagai Aktiva Menurut Remenyi (2001, p10-15) sistem informasi bukan merupakan modal tertahan dimana biaya tersebut digunakan untuk membeli perangkat keras, perangkat lunak dan alat untuk komunikasi. Biaya
yang
digunakan
untuk
membeli
peralatan
ini
biasanya
menghabiskan dana yang sangat besar. Dalam kenyataanya pernyataan ini dapat dibantah dengan alasan yang tidak dapat ditolak, bahwa sistem informasi sebagai asset, kecuali dalam keadaan dipakai kembali dan bukan digunakan secara langsung. Penggunaan komputer telah disetujui bahwa suatu sistem informasi hanya memperoleh nilai, ketika digunakan dan digabungkan dengan sumber daya lain seperti bisnis proses atau pelatihan untuk perbaikan nilai sistem. 2.1.5.2 Strategi Sebagai Potensi Investasi IT Dalam
keadaan
normal,
sebuah
organisasi
hanya
menginvestasikan sistemnya jika sistem tersebut dipertimbangkan memiliki tingkat pengembalian yang cukup untuk jangka panjang atau bisnis dianggap sangat diperlukan. Dalam kata lain, keuntungan akan meningkat jika menggunakan biaya yang sedikit. Modal yang dimanfaatkan dalam kasus ini sama besar dengan penggunaaan aplikasinya, dan ada yang ingin menjadikan angka tersebut dari modal yang digunakan untuk meningkatan tujuan yang serupa. Ini perlu
11
dilakukan karena berharap bahwa beberapa penilaian peraturan dan penerapan kriteria untuk memilih bagaimana IT yang digunakan untuk penerapan investasi yang lainnnya. Kecuali dalam keadaan tertentu, seperti yang tertera diatas, IT tidak perlu untuk dihormati sebagai sesuatu yang mewah, atau sesuatu yang buruk dalam pemikiran yang sehat, sehingga
IT
hanya
perlu
dicapai
untuk
mandapatkan
tingkat
pengembalian yang kecil. 2.1.5.3 Sebuah Bisnis Inti Dari Keputusan Investasi Keputusan
dalam
investasi
yang
utama
berdasarkan
pengertiannya, apakah seorang manager mengetahui proses bisnis dari organisasi atau perusahaan. Keputusan untuk melengkapi ulang suatu produksi mudah untuk dibiayai, banyak mesin pada setiap bagiannya. Penambahan instalasi, dan pelatihan ulang. Penyederhanaan yang khusus pada setiap detail memungkinkan untuk dimaklumkan. Biaya untuk diinvestasikan mungkin tidak harus besar. Mesin yang baru harus mempunyai perkiraan biaya yang dimiliki, walaupun bekerja dengan mesin yang lama memungkinkan untuk memproduksi suatu produk. Keuntungan atau manfaat akan menjadi sifat sebuah alasan untuk mengingat dari sebuah keputusan biaya yang dikeluarkan untuk penanganan mesin yang lama cukup mahal, mempunyai waktu yang cukup lama untuk mengembalikan modal. Penyusunan produk tidak mempunyai kualitas yang cukup atau tenaga dalam suatu organisasi dapat mengubah suatu merk produk dan perubahan kebutuhan untuk menjadi
12
produk yang baru. Manfaat yang demikian dapat mengidentifikasi dan menggeneralisasi suatu biaya. 2.1.5.4 Investasi Dalam Penelitian Dan Pengembangan Penelitian dan perkembangan investasi memberikan masukan dalam berinvestasi di masa depan. Pengeluaran uang dalam investasi ini akan menolong pemeliharaan organisasi untuk menarik keuntungan dalam bersaing di masa depan. Suatu organisasi sering kali mengeluarkan dana dalam jumlah banyak dengan sedikit atau bahkan tidak ada perbaikan yang dilakukan.. Penelitian dan perkembangan uang dalam investasi merupakan suatu yang normal dari suatu perekonomian yang berjalan sesuai dengan proposal dan prosedur, sebaliknya banyak uang yang dikeluarkan untuk membayar beban. 2.1.6 Efektivitas Efektivitas menurut O’Brien (2003, p13), merupakan kesuksesan seharusnya juga diukur oleh keefektivan dari teknologi informasi yang mendukung strategi bisnisnya, meningkatkan struktur dan kebudayaan organisasi dan meningkatkan jumlah pelanggan serta nilai bisnis perusahaan tersebut.
13
2.2 Teori-Teori khusus Yang Berhubungan Dengan Topik Yang Dibahas 2.2.1 Cost Benefit Analysis (CBA) Menurut Remenyi (2001, p109), Cost benefit analysis (analisis biaya manfaat) secara tradisional dilakukan pada biaya marjinal dan dasar keuntungan pendapatan. Ini berarti bahwa angka didasarkan pada biaya variabel yang terkait dengan IT baru investasi dan tidak termasuk overhead umum. Ketika dilakukan evaluasi manfaat, aturan yang sama berlaku dan dengan demikian hanya menguntungkan atau tambahan yang disertakan. pendekatan biaya marjinal mencegah ganda biaya baik biaya atau perbaikan. Cost Benefit Analysis adalah proses membandingkan perkiraan biaya dan manfaat dengan cara mengevaluasi suatu sistem yang diusulkan (Alter, 2000, p404-p414). Dengan menggunakan analisis biaya manfaat maka dapat diperhatikan berapa biaya dan manfaat yang akan di keluarkan atau diterima atas sistem yang diusulkan. Perbandingan dilakukan yaitu membandingkan manfaat dengan biaya yang dikeluarkan, semakin besar manfaat yang akan diterima dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan maka sistem itu mungkin untuk diimplementasikan dan semakin besar biaya yang dikeluarkan dibandingkan dengan manfaat yang diterima maka sistem tersebut tidak cocok untuk diimplementasikan. Semua biaya dan manfaat dinyatakan dalam mata uang (misalnya rupiah). Analisis biaya manfaat dapat digunakan dalam dua cara :
14
1. Sebagai alat perencanaan yang membantu dalam pengambilan keputusan apakah suatu sistem layak atau tidak untuk diimplementasikan pada suatu organisasi. 2. Sebagai alat evaluasi apakah proyek sistem informasi sudah sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Pendekatan-pendekatan untuk mendefinisikan hubungan antara biaya dan manfaat. 2.2.2 Biaya (Cost) Menurut Supriyono (2000, p16), Biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan atau revenue yang akan dipakai sebagai pengurang penghasilan. 2.2.2.1 Kategori Biaya Menurut Remenyi dkk (2001, p15) dalam analisis biaya manfaat, biaya dikategorikan dalam beberapa macam, antara lain : 1. Biaya Investasi Merupakan modal pembayaran yang tidak diulang-ulang untuk mendapatkan atau mengembangkan peralatan baru, software baru, fasilitas baru dan lain-lain. Contoh : Komputer, Storage, jaringan Komunikasi, Software, Training/Pelatihan.
15
2. Biaya Implementasi Adalah pembayaran satu kali untuk membuat atau meng-instal kemampuan baru. Sama seperti biaya investasi, dimana satu kali biaya implementasi dapat diubah ke biaya operasi tahunan (Annual Operating Cost) ketika peralatan di kontrakkan. Contoh : Biaya pemindahan peralatan dan personalia perusahaan, biaya penempatan saluran listrik dan telepon, biaya penghapusan sistem sekarang. Refurbhising Cost / biaya pembaharuan ulang. 3. Biaya Operasi Tahunan Adalah biaya bila pembayaran berulang dibutuhkan. Ini dibutuhkan untuk operasi dasar dari hari ke hari atau bulan ke bulan. Contoh : Biaya penyewaan peralatan atau fasilitas spesial. Biaya perawatan peralatan dan software, gaji tambahan personalia, biaya perbedaan persediaan dan biaya asuransi. 2.2.3 Definisi Manfaat (Benefits) Menurut Remenyi dkk (2001) dalam bukunya The Effective Measurement and Management of IT Costs and Benefit, arti dari benefit adalah suatu istilah untuk menunjukkan kelebihan atau keuntungan yang didapat oleh perolehan maupun organisasi.
16
Menurut Remenyi (2001, p7), ada dua jenis manfaat yaitu : 1. Tangible Benefits Tangible Benefits disebut juga dengan Hard Benefits, adalah manfaat yang dihasilkan dari investasi yang dapat diidentifikasi atau diukur secara langsung dari segi finasial. Contohnya adalah : Penurunan biaya produksi, peningkatan pendapatan. 2. Intangble Benefits Intangible Benefits disebut juga dengan Soft Benefits, adalah manfaat yang dihasilkan dari investasi yang tidak dapat secara langsung diidentifikasi atau diukur. Contohnya adalah : Peningkatan pelayanan yang diberikan kepada customer sehingga customer puas dengan pelayanan yang diberikan oleh perusahaan yang membuat customer tetap setia menjadi pelanggan perusahaan. Intangible Benefits
akan memberikan kontribusi yang
penting bagi perusahaan. Hasil dari penelitian dan penilaian suatu proyek yang akan dibangun memberikan gambaran atas dua faktor penting sebagai pedoman untuk pengambilan keputusan apakah investasi teknologi yang berbasiskan sistem komputer ini dilakukan atau tidak, yaitu :
17
1. Payback Period Payback Period harus sesingkat mungkin, berarti sesegera mungkin dapat diperoleh kembali modal yang digunakan untuk investasi tersebut. Manfaat merupakan konsekuensi positif dari melakukan investasi IT. Manfaat sering timbul dari membuat perbaikam dalam cara organisasi melakukan tugas-tugas yang diperlukan. Manfaat secara umum dapat diklasifikasikan ke dalam lima kategori, yaitu : 1. Penghematan biaya 2. Mengurangi kesalahan 3. Meningkatkan kinerja operasional 4. Lebih fleksibel 5. Meningkatkan perencanaan dan pengendalian 2.2.4
Net Present Value (NPV) Metode net present value, nilai sekarang dari semua aliran masuk dibandingkan dengan nilai sekarang dari semua aliran kas keluar yang tergabung dengan proyek investasi. Perbedaan antara nilai sekarang aliran kas ini disebut net present value yang menentukan apakah suatu proyek dapat diterima atau tidak.
18
Untuk menggunakan metode net present value, kita harus memilih beberapa tingkat pengembalian untuk mendiskontokan aliran kas ke nilai sekarang. Biaya modal biasanya dianggap sebagai pemilihan yang paling tepat untuk tingkat bunga. Biaya modal adalah tingkat pengembalian rata-rata perusahaan yang harus dibayarkan kepada kreditor jangka panjang mereka dan pemegang saham untuk penggunaan dana mereka. Mekanisme yang tergabung dalam
biaya
modal
dimuat
dalam
teks-teks
keuangan
dan
tidak
dipertimbangkan disini. Metode net present value mempunyai beberapa keunggulan seperti mudah digunakan, metode net present value berasumsi bahwa tingkat pengembalian adalah tingkat bunga. Keputusan investasi seharusnya dipertimbangkan berdasarkan nilai waktu uang karena nilai uang sekarang lebih bernilai daripada yang diterima di masa datang. Dalam metode net present value, aliran kas masa datang didiskontokan ke dalam nilai saat ini sehingga bisa dibandingkan memakai dasar yang valid dengan pengeluaran kas saat ini. Perbedaan antara nilai aliran kas masuk sekarang dan nilai aliran kas keluar disebut sebagai nilai bersih sekarang proyek tersebut. Jika nilai bersih sekarang suatu proyek adalah negatif maka proyek tersebut ditolak. Tarif diskonto dalam metode nilai bersih sekarang biasanya merupakan tarif pengembalian minimum yang diisyaratkan seperti misalnya biaya modal perusahaan.
19
Setelah menolak proyek yang net present value negatif daripada tarif pengembalian minimum yang diisyaratkan perusahaan mungkin masih mempunyai proyek lainnya yang dapat didukung dengan dana yang tersedia. Proyek yang masih ada dapat diranking dengan menggunakan indeks profitabilitas atau tarif pengembalian internalnya. Rumus :
2.2.5 Pay Back Method (PB) Menurut Khan (2000, p3.24), Metode pengembalian (PB) adalah metode tradisional kedua tentang penganggaran modal. Ini adalah metode yang sederhana dan mungkin metode kuantitatif yang paling banyak digunakan untuk menilai keputusan pengeluaran modal. Metode ini menjawab pertanyaan : Berapa tahun yang dibutuhkan untuk manfaat uang tunai untuk membayar biaya investasi, biasanya mengabaikan nilai sisa ? Manfaat tunai di sini merupakan mengabaikan pembayaran bunga. Demikian, langkah-langkah metode pengembalian jumlah tahun yang dibutuhkan untuk membayar kembali pengeluaran asli yang diperlukan dalam suatu proposal investasi. Ada dua cara untuk menghitung periode pengembalian. Metode pertama bisa diterapkan ketika aliran arus kas dalam sifat anuitas untuk setiap tahun umur proyek. Dalam situasi seperti ini, biaya awal investasi dibagi dengan arus kas konstan tahunan :
20
(Jika peralatan baru menggantikan peralatan lama, hal ini mengakibatkan tambahan aliran kas masuk bersih tahunan). Metode pembayaran kembali bukan ukuran profitabilitas sebenarnya dari suatu investasi. Metode ini mengatakan berapa tahun yang akan diperlukan untuk menutup kembali investasi awal. Sayangnya, periode pembayaran kembali yang lebih pendek tidak selalu menyebutkan bahwa suatu investasi lebih menarik dari investasi lainnya. Metode pembayaran kembali tidak mempertimbangkan nilai waktu uang. Aliran kas masuk yang diterima beberapa tahun yang akan datang sama dengan aliran kas masuk yang diterima saat ini.. 2.2.6 Cisco IOS Menurut Shaughnessy
(2000, p6), cisco IOS merupakan sistem
operasi internetwork, yang mempunyai hak milik untuk mengatur Internetworking hardware. 2.2.7 Router Menurut Shaughnessy (2000, p5), Router adalah perangkat lokal area network (LAN) yang merupakan sebuah alat jaringan komputer yang mengirim paket data melalui sebuah jaringan internet menuju tujuannya
21
dengan menggunakan alamat Internet Protocol (IP). Fungsi router adalah sebagai penghubung antara dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. 2.2.8 Switches Menurut Shaughnessy (2000, p5), switch merupakan perangkat yang juga digunakan untuk data antar LAN. Switch lebih cepat daripada router, tetapi Switch tidak menggunakan alamat IP, dan karena itu Switch tidak memiliki kemampuan seperti router untuk menemukan jalan melalui internetwork besar.
Gambar 2.1 Switches (Sumber : Shaughnessy, tahun 2000, p5) 2.2.9
Ethernet Menurut Lammle (2002, p28), ethernet adalah anggapan media akses metode yang memungkinkan semua karyawan di jaringan untuk berbagi bandwidth yang sama dari link. Ethernet populer karena mudah terukur, berarti itu relatif mudah untuk mengintegrasikan teknologi baru, seperti FastEthernet dan Gigabit Ethernet, ke dalam infrastruktur jaringan yang ada.
22
2.2.10 Multi Protocol Label Switch (MPLS) Menurut Spohn (2002, p751), MPLS adalah teknologi yang menjanjikan yang menyediakan manajemen lalu lintas dan dukungan QoS ditemukan dalam jaringan ATM, mempercepat proses IP packet-forwarding dan mempertahankan fleksibilitas dan routing dinamis IP networking.
Gambar 2.2 Konsep dasar MPLS (Sumber : Spohn, tahun 2002, p751) 2.2.11 Wide Area Network (WAN) Menurut Lammle (2002, p45), serial cisco koneksi mendukung hampir semua jenis layanan WAN. dukungan koneksi khas WAN berdedikasi baris bersangkutan dengan menggunakan hight-level data link control (HDLC), protokol point-to-point (PPP), integrated services digital network (ISDN), dan frame relay, kecepatan khas dijalankan di mana saja dari 2400bps untuk 1544Mbps (T-1) Konektor serial WAN menggunakan transmisi serial, yang terjadi satu bit pada satu waktu, lebih dari satu saluran. Transmisi pararel dapat
23
melewati minimal 8 bit pada satu waktu, tapi semua menggunakan transmisi serial WAN. 2.2.12 LAN Menurut Lammle (2002, p93), jenis LAN switch memutuskan bagaimana sebuah frame ditangani ketika itu diterima pada suatu port. Latency swtich waktu yang dibutuhkan untuk sebuah frame untuk dikirim keluar, port keluar setelah switch menerima frame tergantung pada mode switching yang dipilih. Ada tiga mode switching : ¾ Cut-Through, Ketika melalui mode switch akan menunggu untuk alamat hardware tujuan akan diterima sebelum mengetahui alamat tujuan dalam table filter MAC. ¾ Fragmen Free (modifikasi Cut-Through), ini modus default untuk switch Catalyst 1900, dan kadang-kadang disebut sebagai Cut-through. Dalam mode fragmen Free, saklar memeriksa 64 byte pertama dari frame sebelum meneruskan untuk fragmentasi, sehingga menjaga terhadap kemungkinan tabrakan. ¾ Store-and-Forward, disini frame data lengkap diterima di buffer switch, CRC dijalankan, dan dari switch terlihat sampai alamat tujuan dalam tabel filter MAC. 2.2.13 IP Addressing Menurut Lammle (2002, p136), Alamat IP adalah numeric identifier yang diberikan untuk setiap mesin pada suatu jaringan IP. Ini menetapkan lokasi spesifik perangkat pada jaringan. Sebuah alamat IP adalah alamat
24
perangkat lunak, bukan alamat hardware yang terakhir sulit dikodekan pada kartu interface jaringan (NIC) dan digunakan untuk menemukan host pada jaringan lokal. IP Addressing dirancang untuk memungkinkan host pada satu jaringan untuk berkomunikasi dengan sebuah host pada jaringan yang berbeda, terlepas dari jenis LAN host yang berpartisipasi masuk. 2.2.14 Network Addressing Menurut
Lammle
(2002,
p138),
alamat
jaringan
unik
mengidentifikasi masing-masing jaringan. Setiap mesin di jaringan berbagi alamat jaringan yang sama sebagai bagian dari alamat IP-nya. Alamat node bertugas, dan unik mengidentifikasi, setiap mesin pada jaringan. Ini bagian dari alamat harus unik karena mengidentifikasi mesin tertentu individu sebagai lawan ke jaringan, yang merupakan grup. 2.2.15 Firewalls Menurut Muller (2003, p320), firewall adalah metode untuk melindungi satu jaringan dari jaringan lain yang tidak dipercaya. Mekanisme yang sebenarnya dimana hal ini tercapai sangat bervariasi, namun pada prinsipnya, firewall dapat dianggap sebagai sepasang mekanisme : satu yang menghalangi lalu lintas dan yang lainnya yang memungkinkan lalu lintas. Beberapa firewall menempatkan penekanan lebih besar pada menghalangi lalu lintas, sementara yang lain menekankan memperbolehkan lalu lintas.