4 BAB 2 DATA DAN ANALISA
2.1 Data dan literatur Data-data literatur diperoleh dari artikel-artikel dari internet. Buku-buku desain yang membantu pemahaman yang lebih dalam mengenai kertas dan juga promosi tersebut. Survey dengan wawancara yang dilakukan dengan datang ke tempat pembuatan dan penjualan kertas. Serta melakukan sesi tanya jawab dengan orang yang ahli dan mengetahui kertas-kertas yang ada pada Perusahaan SPJ.
2.1.1 Sekilas Mengenai Kertas Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya adalah alami, dan mengandung selulosa dan hemiselulosa. Kertas dikenal sebagai media utama untuk menulis, mencetak serta melukis dan banyak kegunaan lain yang dapat dilakukan dengan kertas misalnya kertas pembersih (tissue) yang digunakan untuk hidangan, kebersihan ataupun toilet. Adanya kertas merupakan revolusi baru dalam dunia tulis menulis yang menyumbangkan arti besar dalam peradaban dunia. Sebelum ditemukan kertas, bangsa-bangsa dahulu menggunakan tablet dari tanah lempung yang dibakar.
5 Hal ini bisa dijumpai dari peradaban bangsa Sumeria, Prasasti dari batu, kayu, bambu, kulit atau tulang binatang, sutra, bahkan daun lontar yang dirangkai seperti dijumpai pada naskah naskah Nusantara beberapa abad lampau.
2.1.2 Sejarah Kertas Peradaban Mesir Kuno menyumbangkan papirus sebagai media tulis menulis. Penggunaan papirus sebagai media tulis menulis ini digunakan pada peradaban Mesir Kuno pada masa wangsa firaun kemudian menyebar ke seluruh Timur Tengah sampai Romawi di Laut Tengah dan menyebar ke seantero Eropa, meskipun penggunaan papirus masih dirasakan sangat mahal. Dari kata papirus (papyrus) itulah dikenal sebagai paper dalam bahasa Inggris, papier dalam bahasa Belanda, bahasa Jerman, bahasa Perancis misalnya atau papel dalam bahasa Spanyol yang berarti kertas. Tercatat dalam sejarah adalah peradaban China yang menyumbangkan kertas bagi Dunia. Adalah Tsai Lun yang menemukan kertas dari bahan bambu yang mudah didapat di seantero China pada tahun 101 Masehi. Penemuan ini akhirnya menyebar ke Jepang dan Korea seiring menyebarnya bangsa-bangsa China ke timur dan berkembangnya peradaban di kawasan itu meskipun pada awalnya cara pembuatan kertas merupakan hal yang sangat rahasia. Pada akhirnya, teknik pembuatan kertas tersebut jatuh ketangan orangorang Arab pada masa Abbasiyah terutama setelah kalahnya pasukan Dinasti Tang dalam Pertempuran Sungai Talas pada tahun 751 Masehi dimana para tawanan-tawanan perang mengajarkan cara pembuatan kertas kepada orang-
6 orang Arab sehingga dizaman Abbasiyah, muncullah pusat-pusat industri kertas baik di Baghdad maupun Samarkand dan kota-kota industri lainnya, kemudian menyebar ke Italia dan India lalu Eropa khususnya setelah Perang Salib dan jatuhnya Grenada dari bangsa Moor ke tangan orang-orang Spanyol serta ke seluruh dunia.
2.1.3 Pembuatan Kertas Di tahun 1799, seorang Prancis bernama Nicholas Louis Robert menemukan proses untuk membuat lembaran-lembaran kertas dalam satu wire screen yang bergerak, dengan melalui perbaikan-perbaikan alat ini kini dikenal sebagai mesin Fourdrinier. Penemuan mesin silinder oleh John Dickinson di tahun 1809 telah menyebabkan meningkatnya penggunaan mesin Fourdrinier dalam pembuatan kertas-kertas tipis. Tahun 1826, steam cylinder untuk pertama kalinya digunakan dalam pengeringan dan pada tahun 1927 Amerika Serikat mulai menggunakan mesin Fourdrinier. Peningkatan produksi oleh mesin Fourdrinier dan mesin silinder telah menyebabkan meningkatnya kebutuhan bahan baku kain bekas yang makin lama makin berkurang. Tahun 1814, Friedrich Gottlob Keller menemukan proses mekanik pembuatan pulp dari kayu, tapi kualitas kertas yang dihasilkan masih rendah. Sekitar
tahun
1853-1854,
Charles
Watt
dan
Hugh
Burgess
mengembangkan pembuatan kertas dengan menggunakan proses soda. Tahun 1857, seorang kimiawan dari Amerika bernama Benjamin Chew Tilghman
7 mendapatkan British Patent untuk proses sulfit. Pulp yang dihasilkan dari proses sulfit ini bagus dan siap diputihkan. Proses kraft dihasilkan dari eksperimen dasar oleh Carl Dahl pada tahun 1884 di Danzig. Proses ini biasa disebut proses sulfat, karena Na2SO4 digunakan sebagai make-up kimia untuk sisa larutan pemasak.
2.1.4 Kertas pada dunia desain Ketika Buku The End of Print di terbitkan pada tahun 1995, kertas di anggap akan berakhir dan tidak akan dipakai lagi pada masa-masa yang akan datang. Meskipun kebanyakan orang mencemooh isi buku tersebut, namun tidak bisa dipungkiri bahwa buku tersebut membuat banyak desainer merasa ragu-ragu untuk menggunakan kertas. Tidak lama setelah itu, konferensi-konferensi desain mengadakan sesisesi diskusi yang membuktikan bahwa media cetak itu belum berakhir. Mereka membahas mengenai bagaimana cara untuk menggunakan kertas dalam sebuah desain yang lebih efektif baik dari segi biaya, waktu dan juga ramah lingkungan. Diskusi serupa juga mulai bermunculan di berbagai tempat seperti di kelas-kelas kuliah juga secara online di internet. Para desainer ikut merespon dengan memaksimalkan fungsi kertas itu sendiri dalam desain mereka, seperti stationery, kartu nama, tampilan presentasi dan masih banyak lagi. Mereka beranggapan bahwa meramalkan kematian media cetak yang juga berarti berakhirnya penggunaan kertas adalah kesalahan besar dan mereka berusaha keras untuk membuktikannya.
8 Menurut para desainer grafis, kertas sudah sangat penting keberadaannya sama seperti peran elemen air, udara, api dan tanah terhadap manusia. Ketika dunia desain yang murni disampaikan secara digital berkembang pesat, kertas tidak kehilangan tempat dan fungsinya, karena meski berhubungan tapi arahnya berbeda. Dengan adanya buku tersebut, para desainer akhirnya memikirkan kembali fungsi dari kertas itu sebenarnya. Hal ini seperti ketika seseorang kehilangan tangannya, tapi bukan karena tangannya yang hilang, namun setelah kehilangan tangan tersebut, dia baru sadar bahwa tangannya punya fungsi yang jauh lebih banyak dari sekedar melakukan pekerjaan sehari-hari seperti makan. Untuk para desainer, sekarang mereka seperti mendapatkan kesempatan kedua untuk memikirkan kembali fungsi tangannya. Setelah itu dimulailah semacam pembaruan dan pergerakan penghidupan kembali kertas, dengan pabrik kertas dan percetakan yang dengan antusias ikut bergerak. Apa yang bisa dibayangkan oleh desainer, sekarang bisa direalisasikan dan diproduksi. Sebuah lingkaran kreatif terbentuk: ketika desainer membutuhkan lebih banyak pilihan kertas, pabrik merespon dengan ratusan jenis kertas baru. Percetakan juga belajar untuk mencetak menggunakan kertas-kertas tersebut. Karena hal itu para desainer termotivasi untuk menciptakan karya-karya desain yang lebih menakjubkan. Dan hal ini perputaran itu terus berjalan sampai sekarang.
9 Desainer tahu benar melebihi orang lain bahwa kertas adalah bahan yang sempurna. Kertas itu ringan tapi kuat, cukup terjangkau untuk pergunakan serta tersedia dalam berbagai pilihan jenis warna, ukuran, tekstur dan ketebalan.
2.1.5 Macam-macam kertas Kertas
tersedia
dalam
berbagai
jenis,
dikelompokkan
menurut
kebutuhannya. Yaitu kertas fancy paper yang biasa digunakan untuk undangan, piagam, dan sebagainya, lalu kertas yang biasa digunakan untuk keperluan media dan promosi disebut media paper. Dan yang terakhir kertas yang digunakan untuk kemasan, yaitu kertas karton. •
Fancy Paper
Fancy paper biasanya memiliki tekstur pada permukaannya. Semakin teksturnya terlihat jelas, maka harganya akan semakin mahal. Fancy paper paling banyak dipergunakan untuk membuat undangan. •
Media paper
Ini adalah jenis kertas yang paling banyak digunakan. Media paper sendiri terdiri dari kertas-kertas yang disebut art paper, matt paper, kertas koran, dan yang terakhir adalah HVS. Jika art paper digunakan untuk memberikan kesan glossy, maka matt paper untuk memberikan kesan dove.
Sedangkan HVS adalah kertas yang paling banyak digunakan orang. Ketebalannya sekitar 60-100 gram. Kertas ini jugalah yang sering digunakan
10 untuk mencetak teks. Kertas HVS adalah kertas yang paling hemat digunakan. Oleh sebab itu, banyak yang menggunakan kertas HVS untuk keperluan cetak dokumen biasa. Cetakan warna pada kertas HVS tidak akan keluar, bahkan jadi terlihat suram karena kertas HVS menyerap tinta, sehingga warnanya tidak akan menjadi maksimal.
2.1.6 Fancy paper (Kertas Conqueror)
2.1.6.1 Sejarah kertas conqueror 1888 - Conqueror pertama kali dibuat in Dover, England. Dan di perkenalkan dengan nama "Conqueror London".
1890 - Wiggins, Teape & Co mengambil kepemilikan Brand Conqueror.
1911 – Pabrik yang hanya untuk memproduksi kertas Conqueror didirikan. Mesin yang digunakan untuk memproduksi kertas Conqueror dibuat.
1938 - Conqueror memperingati 50 tahun!
1979 - Pada tahun ini, diproduksi conqueror laid ( jenis kertas ) dengan kelas berat board dan text untuk pertama kalinya.
11 1988 - Conqueror memperingati ulang tahun ke 100 tahun dan menjadi pimpinan pada pasar, sudah terjual pada lebih dari 70 negara di dunia. Dan memperkenalkan shade Brilliant White dan Laser product.
1993 - Logo brand dan packaging berubah, termasuk pabrik baru yang menampilkan penunggang kuda di sepanjang nama Conqueror.
1997 - Conqueror Palette dilaunching ke seluruh dunia; warna dan bayangan cocok untuk keseluruhan penulisan, teks dan aplikasi cover/ halaman sampul.
2001 - Conqueror melaunching ulang identitasnya dengan logo, kemasan, produk, struktur, image, dan pabrik yang baru. Brand ini membuktikan kembali dengan motto the art of communication.
2.1.6.2 Kertas Conqueror Kertas conqueror tersedia lebih dari 100 negara di dunia, banyak tersebar dimana-mana. Kertas jenis ini tidak merusak kesehatan karena bebas khlorin dan juga merupakan kertas daur ulang. Kertas ini mendapatkan penghargaan ISO 14001 tentang enviroment management standard. Warna-warna yang tersedia untuk jenis ini banyak dan beraneka ragam, antar lain warna-warna soft dan lembut seperti putih, diamond, blue navy, grey, dan sebagainya.
12 Untuk hasil akhirnya, finishing yang bisa dipakai pada jenis kertas ini sangat banyak, yaitu seperti hot stamping, embossing, inkjet, die cutting dan sebagainya. Kertas Conqueror ini dapat dibagi menjadi 5 jenis, yaitu antara lain dengan karakternya masing-masing yaitu: -
Conqueror concept iridescent : trendsetting, futuristic, inspiring, stylish, innovative.
-
Conqueror smooth CX22 : contemporary, sharp, fresh.
-
Conqueror smooth wove : contemporary, warm, rich.
-
Conqueror texture laid : nautral, classic.
-
Conqueror texture contour : subtle, elegant.
2.2 Data pendukung Promosi Kertas SPJ Promosi yang sudah pernah dilakukan oleh SPJ sebelumnya yaitu:
a. Super YUPO Comic -
Creative Director: Lans Brahmantyo
-
Art Director: Chandra Rahmatillah
-
Graphic Designers: Celvie Toramaya, Banueko Nirbito
13 Fandy Susanto -
Illustrator: Adiputra
-
Script Writer: Nurry Devita
Paper: YUPO, water resistant, durable, tear resisitant, oil and grease resintant, chemical esistant, environment friendly. Cover: FEB 250 gsm, Content FEB 95 gsm, BLD 150 gsm
gambar 2.1
14 b. 2008 Calendar Magic Lessons Designer: Irwan Nonni Paper: Phoenix Imperial Halfmatt Ivory 150 & 250 gsm, Rives Reflection Bright White 320 gsm, Keaykolour Antique Butter Cup 250 gsm, Via Felt Jute 216, Via Linen Scarlett 216 gsm, Curious Iridescent African Orange 240 gsm, Curious Iridescent Genetic Green 240 gsm.
gambar 2.2
c. Rethinking Paper Book -
Creative Director: Insan P Adinata
-
Art Director: Hendar
-
Illustrator: Daud Surya Budi Nugraha
15
-
Copywriter: Nigel Simmond
-
Paper:
Book: Curious Metallic Metal White Gold 250 gsm, Insert: Cyclus Offset (100% Recycle)
gambar 2.3
d. Feel Free to UNZIP -
Creative Director Lans Brahmantyo
16 -
Art Director: Rizka Fitrini
-
Illustrator: Aditya Pradana Kuncoro, David Hilman, Fandy Susanto, Mario Utama, Rizka Fitrini
-
Copywriter: Ari Dianing Ratri
Paper: Cover: Via Linen 216 gsm Text, Via Linen 176 gsm, Via Felt 176 gsm, Super Milky 120 gsm, Stopper: Gilclear White 157 gsm
gambar 2.4
17 e. Surya Palace Creative on Paper (SCOPA) II Paper: Lesebo Ivory 100gsm
gambar 2.5
f. Surya Palace Creative on Paper (SCOPA) III Design: Kineto Paper: Cover: Curious Metallic Metal Hades 250 gsm Finishing: Spot UV,
18 Sticker Chromo, Content: Mohawk Options True White 216 gsm
gambar 2.6
2.3 Data penyelenggara Pt. Surya Palace Jaya
gambar 2.7
PT. Surya Palacejaya. Bermula di tahun 1960 dengan sebuah toko kecil bernama "Toko Tjoa" yang menjual produk kertas secara eceran. Siapa sangka,
19 bisnis yang bermula dari hanya sebuah toko kecil itu kini lama kian membesar dengan barang jualan produk yang sama, yaitu kertas. Toko yang awalnya dikelola secara tradisional itupun semakin maju dengan penerapan manajemen yang mengutamakan pelayanan kepada pelanggan, karena pemiliknya sadar akan peran manajemen dan taktik pemasaran kertas yang pangsa pasarnya cukup besar namun membutuhkan pendekatan khusus. Dengan visi bisnis yang tajam, juga guna mengantisipasi perkembangan tekonologi cetak-mencetak yang terus berubah, pada 1967 toko itu berubah status menjadi PD. Surya Jaya, dan pada 1988 bermetamorfosa menjadi PT.Surya Palacejaya (SPJ). Dari hari ke hari menimba pengalaman berjualan kertas, "Toko Tjoa" lalu menjelma menjadi distributor kertas ternama yang eksis dan handal dalam bidangnya. Tak heran kalau produsen kertas raksasa seperti PT. Indah Kiat, PT. Tjiwi Kimia, PT. Pakerin dan PT. Pindo Deli menunjuknya sebagai agen/distributor utama. Sejak awal yang sangat bersahaja tersebut, kini PT. Surya Palacejaya telah tumbuh semakin besar dengan reputasi yang besar pula. Guna mendukung perkembangan usaha perusahaan, PT. Surya Palacejaya dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern. Selain gedung empat lantai yang merupakan perkantoran, fasilitas penjualan secara retail, ruang seminar, ruang pamer dan perpustakoan, Surya Palacejaya memiliki tiga buah gudang dengan luas keseluruhan 25.000 m2 yang terletak di kawasan industri Jakarta, yaitu di Pluit, Sunter dan Cakung. Sejak awal 1991, bisnis SPJ merambah dengan menjadi distributor kertas mewah (fancy paper), dengan ciri khas logo sepeda yang menggambarkan usaha
20 yang dinamis dan enerjik. Berbagai pabrik kertas di mancanegara menjalin kemitraan usaha dengan SPJ, seperti Stratmore-Becket International Paper (AS), Arjo Wiggins dan James Cropper (Inggris), Yupo Corporation (Jepang) serta United Paper Mill (Finlandia). Tak salah kalau SPJ mencanangkan motto bisnis: "Nama Untuk Kertas Berkualitas". Untuk menjadi besar, bisnis kertas yang dijalankan SPJ bertumpu pada kepuasan pelanggan serta terus memupuk kepercayaan dari pemasok. "Pelanggan adalah raja". Itulah prinsip bisnis yang nampaknya klise tapi berlaku dimana-mana. Mengingat bisnis suplai kertas amat spesifik, dibutuhkan strategi pemasaran tersendiri. kini bisnis SPJ diperkuat oleh tim pemasaran yang handal. Berbagai taktik pemasaran pun dijalankan. Salah satunya adalah dengan penerapan strategi 'jemput bola', dimana tim pemasaran SPJ rajin bertandang ke kantor-kantor para pelanggan dan juga membujuk calon-calon pelanggan. Melayani pangsa pasar yang selalu berkembang dinamis, PT. Surya Palacejaya juga telah mengembangkan diri dengan mendirikan kantor cabang di berbagai kota besar di Indonesia. Sejak tahun 1997, PT. Surya Prima Jayatama di Surabaya secara mandiri melayani pelanggan di bagian timur Indonesia. SPJ yang selama lebih dari tiga dasawarsa berkecimpung dalam dunia kertas, tahu benar arti pekerjaan yang dilakukan serta arah langkah yang ditempuhnya. Komitmen yang jelas terhadap usaha yang ditekuni SPJ sungguh setara dengan kebesaran reputasinya. Kesemuanya itu membuat SPJ yang didukung sekitar 200 karyawan dapat melahirkan langkah inovatif dan selalu berinisiatif untuk selalu menembus celah dan menciptakan pangsa pasar yang baru.
21 Sebagai distributor kertas terbesar di Indonesia, PT. Surya Palacejaya tampil dalam kelas tersendiri. Dengan menghadirkan pilihan kertas berkualitas, dari kertas putih biasa hingga kertas fancy yang sangat indah. Surya Palacejaya didukung oleh pabrik-pabrik kertas ternama di dalam maupun luar negeri. Demi menjamin pelayanan para pelanggannya secara optimal, PT. Surya Palacejaya mengandalkan sistem kerja yang canggih. Sistem komputerisasi yang menjamin penjualan, pengadaan stock yang tepat serta database yang luas. PT. Surya Palacejaya memiliki tiga divisi yaitu Commodity, Speciality yang melayani permintaan kertas yang secara khusus dan Prodima yang menyediakan media untuk digital printing. Sejalan dengan waktu, PT. Surya Palacejaya telah membangun sebuah reputasi akan kualitas produk yang ditawarkan serta pelayanan yang sangat balk. Produk-produknya telah menjadi barometer kualitas dalam perdagangan kertas. Bagi para perancang grafis dan percetakan di Indonesia, SPJ tak sekadar pemasok kertas belaka, tapi juga menjadi jaminan kualitas, penghematan waktu dan tenaga, juga aspek kemudahan. Bahkan bagi pelanggan, berarti terpenuhinya hampir seluruh kebutuhan kertas serta penyesuaian anggaran yang lebih fleksibel. Dalam memenuhi permintaan pasar yang terus berkembang, PT. Surya Palacejaya senantiasa menampilkan produk-produk kertas yang tidak hanya terbaik dalam segi kualitas, namun inovatif, unik dalam desain dan pembuatannya, menjadikan PT. Surya Palacejaya sebagai trendsetter dalam bisnis distribusi kertas di Indonesia.
PT Surya Palacejaya
22 Jl. K.H. Moh. Mansyur 208-214 Jakarta, Indonesia 11210 Telp: (62 21) 659 1788, 624 9122 Fax: (62 21) 629 8950, 659 2735 Surya Fancy Telp: (62 21) 630 6106 Fax: (62 21) 631 9836
Prodima Telp: (62 21) 600 6777 Fax: (62 21) 631 9836
Send us email:
[email protected]
website www.suryapj.com
2.4 Buku Pembanding •
Swatch book Judul buku
: Watudu card
Desainer
: Team Jejak rumah iklan dan desain
Spesifikasi
: 8 x 13 cm Kartu lepasan
23 Fullcolour Tebal
: 50 lembar
Penerbit
: Paperina
Terbit
: Tahun 2006
Harga
: free
Review
: Swatch book ini pembawaannya ringan, simple dan juga bagus. Menggunakan bermacam-macam jenis kertas yang ada di paperina, di desain dengan menarik dan berbentuk seperti kartu yang di baca setiap hari nya 1 buah, dan ada ide berupa petunjuk yang harus dilakukan sebagai pengisi waktu luang. Gaya desain yang digunakan yaitu berkesan modern, baik dalam desain nya serta packagingnya. Bentuknya kecil dan ringan sehingga bisa mudah untuk dibawa.
2.5 Target Target komunikasi dari buku ini yaitu para desainer, praktisi di bidang desain, dan juga mahasiswa desain sebagai target primer, serta orang-orang yang bekerja di perusahaan offset atau percetakan di kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Bandung dan lain-lain sebagai target sekunder untuk memperkenalkan secara khusus jenis kertas conqueror yang diproduksi PT.Surya Palace Jaya sehingga untuk membantu para pembaca (target) untuk mengetahui jenis kertas conqueror secara lebih jelas.
24 2.6 Analisa SWOT
Strength (Kekuatan / Faktor pendukung) •
Buku promosi kertas pertama yang dikemas dengan kekuatan grafis yang apik dan menarik dengan tema badut yang diberikan secara cuma-cuma.
Weakness (Kelemahan / Faktor penghambat) •
Agak tebal bukunya. Kurang praktis untuk dibawa-bawa.
•
Edisi terbatas.
Opportunity (Peluang / Keuntungan) •
Belum pernah ada bentuk promosi yang seperti ini, yang menggunakan buku. Biasanya merupakan satuan kertas-kertas yang agak tipis.
•
Belum ada promosi yang mempromosikan kertas conqueror secara keseluruhan.
Threat (Ancaman) •
Promosi kertas yang dilakukan oleh perusahaan lain yang mempunyai jenis kertas yang lebih beraneka ragam.