BAB 2 DATA DAN ANALISA
2.1 FLONA Dengan berbagai harapan untuk menggapai mimpi membagun kota Jakarta yang Indah, maka banyak jalan dilakukan, antara lain dengan pameran-pameran di taman dalam berbagai kesempatan, bersama unit-unit lain bahkan hingga ke daerah. Pameran taman Dinas Pertamanan pertama kali dilaksanakan pada tahun1971 di Taman Langsat, dengan pengunjung yang cukup banyak. Pameran ini sekaligus merupakan pembukaan Taman Langsat sebagai taman kota. Pameran akbar internasional pertama yang ditangani oleh Dinas Pertamanan adalah pameran Anggrek Asean yang dilaksanakan pada tahun 1977 di Taman Ria Senayan. Waktu itu Asean baru terdiri dari 5 negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Philiphina dan Singapura. Namun pameran ini demikian sukses. Pengunjung berlimpah dan banyak varietas baru anggrek muncul menjadi juara, mendampingi anggrek hitam dari Irian, None Betawi dan bunga non Anggrek lain. Tahun-tahun berikutnya, ditandai dengan penyelenggaraan festival bunga, mulai tahun 1979 di hotel Hilton, dan berlanjut kemudian pada tahun 1980, 1981, 1982 di Balai Sidang Senayan. Bersamaan itu, para aktivis bunga muncul dari berbagai asosiasi, seperti Aspeni, Aspringta, Perhorti, PPT dan lain-lain. Tahun 1983 festival bunga mengambil tempat di Taman Monas dan saat itulah pola gelar bunga mulai dikenalkan. Gelar bunga adalah penataan tanaman berbunga dengan pola artistic dalam skala besar. Pada tahun 1983 tersebutlah, Gelar Bunga mengambil tempat di sisi timur Taman Monas Barat, menghadap ke tugu Monas. 3
4 Tahun 1984 festival bunga absen, selanjutnya Dinas Pertamanan melaksanakan pameran sendiri dengan nama Pekan Seni Flora, Fauna dan lingkungan, PSFFL Jakarta. inilah yang kemudian menjadi cikal bakal FLONA JAKARTA hingga kini yang terus menerus berlangsung kecuali tahun 1998 dan 1999. PSFFL pertama ini berlangsung di Taman Monas Utara selam 14 hari. Disamping memeriahkan HUT Proklamasi RI dan HUT Kota Jakarta, maka kegiatan ini juga memeriahkan HUT Dinas Pertamanan yang jatuh pada tanggal 3 Agustus setiap tahunnya. Pindahnya terminal bus dari lapangan Banteng ke Pulo Gadung pada akhir tahun1984, memberi kesempatan lebih luas untuk pameran. Taman legendaris yang beriwayat panjang, pernah menjadi pusat hiruk pikuknya transportasi kota Jakarta. Dengan dipindahkannya terminal tersebut ke Pulo Gadung dan dikembalikan menjadi taman kota terbesar ke dua di Jakarta, maka setelah rehabilitasi seperlunya, pameran PSFFL pun selanjutnya mengambil tempat di Taman Lapangan Banteng. Pameran Flona Jakarta kini menjadi event tahunan yang dilaksanakan setiap awal bulan Agustus dalam rangka menyambut dan memeriahkan HUT DKI Jakarta, Hari Kemerdekaan RI, dan HUT Dinas Pertamanan. 2.1.1 FLONA 2.1.1.1 Latar Belakang FLONA Pameran FLONA Jakarta diselenggarakan setiap tahun oleh Dinas Pertamanan Provinsi DKI Jakarta sebagai upaya pembinaan kepada masyarakat dalam meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan hidup, perlu disediakan suatu wadah kegiatan berupa pameran, penyuluhan, dan bursa. FLONA Jakarta merupakan media pameran,
5 penyuluhan, bursa Flora dan Fauna yang sudah menjadi agenda tahunan sekaligus sebagai puncak kegiatan HUT Kota Jakarta dan HUT Kemerdekaan RI 2.1.1.2 LOGO
gambar 2.1.1.2 Logo FLONA 2006 2.1.1.3 Maksud & Tujuan Tersedianya media/ajang pertemuan antara para
pengusaha, ahli,
pemerhati mengenai pertamanan dan praktisi serta masyarakat luas. 2.1.1.4 Manfaat o
Meningkatnya kesadaran, kepedulian
serta tanggung Jawab
masyarakat pada pertamanan atau lingkungan hidup o
Meningkatnya jalinan kemitraan antara pihak Masyarakat/swasta dengan pemerintah
2.1.1.5 Peserta o
Instansi yang bergerak / pengelola Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Lingkungan hidup
o
Perusahaan-perusahaan,
pedagang
yang
bergerak
dibidang
material RTH dan Lingkungan Hidup dengan penunjangnya
6 o
Asosiasi-asosiasi Profesi yang bergerak dalam bidang RTH dan Lingkungan Hidup
o
Produsen produk-produk / alat penunjang kehidupan masyarakat yang ramah lingkungan
2.1.1.6 Kegiatan Pameran Bursa : Kegiatan bursa dimulai sejak saat pameran dibuka tanggal 4 Agustus 2006 sampai penutupan tanggal 28 Agustus 2006. Penyuluhan dan Peragaan : Terdapat Ä 20 acara penyuluhan dan 18 acara peragaan. Hiburan : Hiburan yang diselenggarakan sebanyak 20 kali yang terdiri dari band kreasi Siswa SMU, Organ Tunggal, Dangdut, Lenong Betawi, Kolintang, dan lain-lain. Lomba : Lomba Lukis, bekerjasama dengan sponsorship yang diikuti oleh murid TK, SD, dan SMP. Lomba Putri Flora, bekerjasama dengan Yayasan Putri Flora dan sponsorship yang diikuti oleh Masyarakat Umum. Kategori AnakAnak, Remaja dan Dewasa. Lomba / Kontes Tanaman Hias yang bekerjasama dengan Yayasan Budiardjo dan sponsorship lainnya. Lomba melukis di T-Shirt, bekerjasama dengan Yayasan POT.
7 Lomba Memasak dari bahan sayuran bekerjasama dengan Tim Penggerak PKK dan Sponsorship PT. Bogasari. Lomba Menulis Cerita, Puisi, tentang Flora dan Fauna, bekerjasama dengan Kantor Perpustakaan Umum Daerah Propinsi DKI Jakarta. Lomba Merangkai Bunga, bekerjasama dengan Sponsorship. Lomba Stand Instansi dan Stand Bursa, bekerjasama dengan Sponsorship. Kontes : Ikan Cupang dan Guppy, Kucing Hias bekerjasama dengan Tabloid Flona. Ayam Serama, bekerjasama dengan Asosiasi Bantam Indonesia. Ayam Bekisar, bekerjasama dengan KEMARI Atraksi : Adu Domba, bekerjasama dengan HP DKI. Ular Sahabat Kita, bekerjasama dengan Kantor Taman Margasatwa Ragunan dan SIOUX (Perkumpulan Pecinta Ular). Panjat Pinang, diadakan untuk memeriahkan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI, bekerjasama dengan Sponsorship. Workshop : Desain Taman Rumah Tinggal bekerjasama dengan IALI
8 2.1.2 Taman Lapangan Banteng 2.1.2.1 Sejarah Pada tahun 1649 dibangun kawasan Weltevreden sebagai pengganti kawasan Kota yang mulai sesak. Kawasan itu saat ini dikenal dengan Senen, Gambir dan Pejambon. Sebuah ruang terbuka seluas 16 hektar dibangun dikawasan tersebut yang pada tahun 1801 digunakan sebagai tempat latihan dan parade serdadu, sehingga dikenal dengan nama Paradeplaats. Pada masa Gurbernur Jenderal Herman Willem Deandles, tahun 1809 disebelah timur lapangan dibangun istananya yang hingga kini masih berdiri dan menjadi gedung Departemen Keuangan. Pada tahun 1828, ditengah-tengah lapangan didirikan patung singa Edam dipuncaknya, untuk mengenang peperangan di Waterloo, Belgia, maka lapangan tersebut disebut Waterloo Plein. Adanya sebuah monumen dengan seekor singa, saat itulah, lapangan itu juga dikenal dengan nama lapangan Singa. 2.1.2.2 Site Plan
gambar 2.1.2.2 Site Plan Lapangan Banteng
9 2.2 Dinas Pertamanan Kota DKI Jakarta Dinas Pertamanan adalah salah satu unit kerja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang diberi tugas dan wewenang untuk membangun dan mengelola Ruang Terbuka Hijau Kota. Tugas tersebut secara resmi telah dijalankan sejak tahun 1970 dengan terbentuknya Dinas Pertamanan melalui KDKI Jakarta Nomor Cd3.1/1/1970
Secara kronologis, perkembangan unit ini berawal dari hasil studi banding anggota DPRD Propinsi DKI Jakarta ke luar negeri pada tahun 1961, yang merekomendasikan perlunya penataan pertamanan kota Jakarta agar dapat setara dengan ibukota negara lain di dunia.
Untuk mendukung kebutuhan tersebut, Pada tahun 1962, Pemerintah DKI Jakarta mendirikan Akademi Pertamanan (AKAP) yang para lulusannya dapat langsung bekerja di Seksi Pertamanan, Dinas Pekerjaan Umum Propinsi DKI Jakarta. Seiring dengan perjalanannya, pada tahun 1997 unit ini pernah berganti nama menjadi Dinas Pertamanan dan Keindahan Kota, namun kemudian kembali memakai nama Dinas Pertamanan pada tahun 2002 hingga sekarang.
Pada awal keberadaannya, Dinas Pertamanan memberikan perubahan yang cukup signifikan terhadap wajah kota Jakarta. Penanaman pohon-pohon pionir seperti akasia (Acacia auriculiformis.) dan Angsana (Pterocarpus indicus), menjadikan Jakarta yang semula gersang menjadi hijau.
Hingga tahun 2005, peran Dinas Pertamanan Provinsi DKI Jakarta dalam meningkatkan kualitas visual dan lingkungan kota Jakarta semakin terlihat. Program pedestrianisasi di sepanjang jalan protokol Sudirman-Thamrin (dan akan berlanjut ke
10 kawasan lainnya), peningkatan fungsi dan kualitas serta penambahan ruang terbuka hijau (terutama di kawasan permukiman kumuh-padat), peningkatan kualitan ornamen ruang kota, dan penanaman sejumlah pohon pelindung di beberapa kawasan kota Jakarta, merupakan sebagian hasil kerja nyata Dinas Pertamanan dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya.
Keberhasilan program-program kerja Dinas Pertamanan tentunya tidak terlepas dari dukungan dan peran serta masyarakat kota Jakarta. Secara bersama-sama, kerjasama yang baik antara pemerintah dan masyarakat diharapkan dapat mewujudkan impian untuk menjadikan kota Jakarta indah, nyaman, asri dan setara dengan ibukota negara-negara maju di dunia.
2.3 Target Warga Jakarta, terutama para pengusaha, ahli, petani, hobiis, dan pemerhati lingkungan hidup. Hal ini untuk lebih mengajak warga Jakarta mendapat informasi tentang tanaman, agar ikut berperan dalam penghijauan di Jakarta.
2.4 Analisis SWOT 1. Strength
: - FLONA merupakan program pemerintah - Diadakan setahun sekali, untuk memeriahkan acara HUT DKI Jakarta, HUT Proklamasi, HUT Dinas Pertamanan
2. Weakness
: - Tempat diadakannya acara diluar ruangan di Jakarta - Kurangnya ketertarikan warga Jakarta terhadap tanaman
11 3. Opportunity : - Cukup banyak warga Jakarta yang memiliki hobi terhadap tanaman - Keanekaragaman tanaman yang indah dan menarik - Ketertarikan dan keingintahuan yang menjadi sifat dasar dari manusia. 4. Threat
: - Orang yang sudah sibuk dengan rutinitasnya masing-masing - Banyaknya tempat hiburan lain yang dianggap lebih menarik - Kurangnya promosi dalam menyebarluaskan event FLONA