BAB 2 DATA & ANALISA
2.1 Data & Literatur A.Data umum mengenai plagiarisme A.1 Definisi plagiarisme Plagiarisme adalah penjiplakkan atau pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri.
A.2 Yang tergolong dalam Plagiarisme Dalam buku Bahasa Indonesia: Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah, Felicia Utorodewo dkk. Hal dibawah ini bisa digolongkan dalam kegiatan plagiat. • Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri, • Mengakui gagasan orang lain sebagai pemikiran sendiri • Mengakui temuan orang lain sebagai kepunyaan sendiri • Mengakui karya kelompok sebagai kepunyaan atau hasil sendiri, • Menyajikan tulisan yang sama dalam kesempatan yang berbeda tanpa menyebutkan
asal-usulnya • Meringkas dan memparafrasekan (mengutip tak langsung) tanpa menyebutkan
sumbernya, dan • Meringkas dan memparafrasekan dengan menyebut sumbernya, tetapi rangkaian
kalimat dan pilihan katanya masih terlalu sama dengan sumbernya.
3
4 A. 3 Yang tidak tergolong dalam Plagiarisme Dibawah ini merupakan hal yang tidak termasuk plagiarisme: • menggunakan informasi yang berupa fakta umum. • menuliskan kembali (dengan mengubah kalimat atau parafrase) opini orang lain
dengan memberikan sumber jelas. • mengutip secukupnya tulisan orang lain dengan memberikan tanda batas jelas
bagian kutipan dan menuliskan sumbernya.
A. 4 Penyebab Aksi Plagiat Menurut wawancara dengan Bapak Imam Salimi, creative director Lunar Film aksi plagiat dapat disebabkan oleh: 1. Masyarakat tidak memiliki wawasan yang cukup untuk menilai apakah sebuah karya merupakan plagiat atau bukan. 2. Pelaku plagiat melihat adanya celah untuk sukses dalam permintaan pasar yang menginginkan sesuatu yang sama dengan hal yang sudah ada. 3. Hukum di Indonesia masih memiliki celah untuk di manfaatkan oleh plagiator.
5 A.5 Akibat yang ditimbulkan Menurut survey yang saya lemparkan ke masyarakat serta wawancara dengan beberapa orang secara random dari masyarakat, beberapa akibat yang ditimbulkan oleh kegiatan plagiarisme yaitu kerugian moral yang diderita oleh pemilik karya asli. Proses penciptaan suatu karya tidak lah semudah membalikkan telapak tangan. Selain itu pelaku plagiator yang men-copy suatu karya tanpa mencantumkan sumbernya biasanya tidak memiliki dasar pemikiran yang kuat sehingga bisa dikatakan tidak memiliki bobot yang cukup untuk dinikmati masyarakat. Masyarakat yang tidak mengerti apa-apa menjadi sasaran empuk penipuan yang dilakukan plagiator dan pada saat yang sama menurunkan moral pemilik karya asli. Hal berikutnya yang terjadi adalah menurunnya sensivitas masyrakat mengenai hal-hal yang seharusnya tidak boleh dan tabu dilakukan.
6 B. Jenis-jenis Plagiarisme yang dilakukan oleh oknum Indonesia B.1 Plagiarisme poster Beberapa poster film layar lebar di Indonesia memiliki kesamaan komposisi gambar, warna dan layout. Berikut beberapa contoh yang dapat ditemukan
Gambar 2.1 plagiasi poster
7 B.2 Plagiarisme Ide Cerita B.2.1 Buku Harian Nayla dengan 1 Litre of Tears Beberapa Film yang memiliki ide cerita di perfilman Indonesia secara menakjubkan memiliki jalan cerita dan karakter yang mirip atau bahkan sama dengan film di luar negeri. Beberapa kasus yang terkenal adalah sinetron berjudul “Buku Harian Nayla” yang ternyata merupakan jiplakan dari Drama Jepang yang berjudul “1 Litre of Tears”. Buku Harian Nayla memiliki kesamaan jalan cerita, penokohan karakter. Perbedaan yang ada hanyalah setting yang berubah (Jepang ke Indonesia), serta akhir cerita yang sedikit berbeda. Sayangnya dalam penayangan sinetron Buku Harian Nayla, tidak ditemukan adanya kredit kepada serial aslinya.
Gambar2.2 Buku Harian Nayla dengan One Litre of Tears
8 B.2.2 Benci Jadi Cinta dengan My Girl Sinetron Benci Jadi Cinta memiliki kesamaan alur cerita dan karakter. Satusatunya perbedaan adalah setting yang berpindah dari Korea tempat asal Serial My Girl ke Indonesia. Ceritanya sama-sama menceritakan tentang seorang gadis penipu yang selalu dikejar-kejar penagih hutang yang kemudian disewa oleh seorang pemuda kaya untuk berpura-pura menjadi adiknya yang telah lama hilang. Tidak ditemukan kredit untuk cerita aslinya.
Gambar 2.3 Benci jadi Cinta dengan My Girl
9 B.2.3 Petualangan Suku Biru dengan Avatar Salah satu sinetron yang tayang di stasiun televisi swasta ini memiliki kesamaan jalan cerita dan karakter yang mirip. Lagi-lagi hanya setting yang berpindah serta beberapa bumbu yang membuatnya seakan-akan asli Indonesia. Perbedaan yang ada adalah cerita tidak berpusat pada seorang marinir, tapi pada seorang anak kecil. Anak kecil ini berjuang untuk menyelamatkan ekosistem Suku Biru dari tangan para orang jahat (bandingkan dengan film asli Avatar). Akhir cerita juga menampilkan sang anak memilih untuk bergabung dengan suku biru seperti cerita aslinya. Tidak ditemukan kredit untuk cerita aslinya.
Gambar 2.4 Screen Capture “Avatar”
Gambar 2.5 Screen Capture “Petualangan dengan Suku Biru”
10 B.3 Penggunaan tokoh orang lain untuk kepentingan pribadi B.3.1 Naburo Di toko buku dapat dilihat adanya komik yang berjudul “Naburo” diletakkan di rak yang berdampingan dengan komik “Naruto”. Isi dari komik Naburo diklaim oleh pengarangnya sebagai lanjutan dari cerita Naruto milik Masashi Kishimoto. Walaupun di klaim sebagai lanjutan, isi cerita hampir sama dengan komik aslinya. Perbedaan yang ada yaitu karakter dan setting waktu.
Gambar 2.6 Naburo dengan Naruto
11 B.3.2 Kampanye Partai Di salah satu poster kampanye Caleg yang berasal dari PKS di daerah Kediri ditemukan billboard caleg yang “meminjam” karakter Naruto dari animasi yang berjudul sama untuk mendukung suksesnya kampanye.
Gambar 2.7 Naruto mendukung PKS
B.3.3 Illustrasi Novel Salah satu novel yang beredar di pasaran “meminjam” karakter dari Final Fantasy VIII milik Square Enix
Gambar 2.8 Rinoa dan Squall dalam novel cinta Kayla
12 B.3.4 Banner Stand makanan yang terdapat di salah satu kawasan pertokoan di Indonesia menggunakan karakter “Sakura” dari animasi “Card Captor Sakura” milik Clamp dan Bandai untuk membantu berjualan.
Gambar 2.9 Sakura CCS dalam banner
B.4 Musik Dalam Undang-Undang Hak Cipta Nomor 19 tahun 2002 menyebutkan bahwa Hak Cipta adalah Hak Eksklusif, artinya hak cipta atas suatu karya itu hanya benarbenar dipegang oleh satu subjek saja. Sayang nya walaupun sudah memiliki aturan yang jelas seperti ini, masih banyak pemusik di tanah air yang melakukan penjiplakan dengan alasan terinspirasi dari pemusik luar negeri.
13 Pemusik yang sedang hangat-hangat nya dibicarakan sebagai plagiator adalah band D’Massive. Band ini memiliki beberapa lagu yang merupakan plagiat dari pemusik SWITCHFOOT, Incubus, yang merupakan pemusik yang cukup terkenal di Amerika. Diantara lagu-lagu plagiat mereka adalah: 1. Intro lagu Diam Tanpa Kata (D’Massive) sangat mirip dengan Awakening milik SWITCHFOOT. 2. Reff dari single Dan Kamu mirip dengan Head Over Wheels SWITCHFOOT. 3. Single Luka Ku mirip dengan Drive (Incubus). 4. Cinta Ini Membunuhku mirip dengan I Don’t Love You (My Chemical Romance) 5. Sebelah Mata mirip The Take Over, The Break’s Over (Fall Out Boy) 6. Dilemma mirp Soldier’s Poem (Muse) 7. Tak Pernah Rela mirip Is It Any Wonder (Keane). 8. Cinta Sampai Disini mirip Into The Sun (Lifehouse).
14 C. Data Umum Iklan Layanan Masyarakat C.1 Iklan Layanan Masyarakat adalah iklan yang menyajikan pesan-pesan sosial yang bertujuan untuk membangkitkan kepedulian masyarakat terhadap sejumlah masalah yang harus mereka hadapi, yakni kondisi yang bisa mengancam keselarasan dan kehidupan umum. C.1.1 Kriteria Iklan Layanan Masyarakat Menurut dewan periklanan di Amerika Serikat, ada beberapa kriteria yang digunakan untuk menentukan apakah sebuah iklan disebut iklan masyarakat atau bukan. 1. Tidak komersil 2. Tidak bersifat keagamaan 3. Tidak bersifat politis 4. Berwawasan nasional 5. Diperuntukkan bagi semua lapisan masyarakat 6. Diajukan oleh organisasi yang telah diakui dan diterima 7. Dapat di iklankan 8. Mempunyai dampak dan kepentingan tinggi sehingga dapat memperoleh dukungan media lokal maupun internasional
15 D. Data Umum Kucing D.1 Kucing Kucing (Felis catus), yang dikenal sebagai kucing domestik atau kucing rumah untuk membedakannya dari jenis kucing lainnya, merupakan mamalia karnivora yang berbentuk kecil dan digunakan manusia sebagai peliharaan dan untuk memburu tikus dan serangga rumah tangga. D.1.1 Kucing Persia Merupakan jenis kucing berbulu panjang dengan karakter wajah yang bulat dan pesek. Kucing ini merupakan peranakan tertua yang berasal dari daerah yang sama dengan namanya yaitu Persia (Iran). D.1.1.1 Penampilan Kucing Persia Kucing persia adalah kucing yang paling indah dan bermartabat. Ukuran tubuh mereka termasuk sedang-besar untuk ukuran kucing, dengan tipe tubuh yang pendek, lebar dan dalam sampai ke dada, memiliki pundak dan pantat yang kokoh berimbang. Mereka memiliki tulang yang pendek tapi berat dengan telapak yang besar. Kepala kucing Persia bulat dan besar dengan tengkorak yang besar serta tulang leher yang pendek dan tebal. Hidung nya pendek, cenderung pesek dan lebar, memiliki batas yang jelas dengan matanya yang besar dan bulat sehingga memberikan kesan wajah yang rata saat dilihat. Telinga nya kecil dan terletak jauh dan rendah di kepala.
16 D.1.1.2 Personalitas Kucing Persia merupakan peranakan kucing yang paling tenang dan jinak. Kucing Persia sangat penuh kasih sayang, tenang dan mengeluarkan suara dengan lembut. Kucing ini dapat tinggal dengan kucing lain, anjing dan anak-anak. Mereka dapat berdiam diri cukup lama di satu tempat dan tidak terlalu bisa melompat dan memanjat. Kucing persia cukup manja tetapi tidak sampai menyebalkan dan suka berdiam diri di tempat kesukaannya sehingga sering dijadikan objek penghias ruangan layaknya lukisan.
Gambar 2.10 Kucing Persia
17 D.1.2 Kucing Rumah Merupakan kucing yang merupakan keturunan campuran dan tidak memiliki trah atau jalur keturunan yang jelas. Kucing ini sering kita temukan di jalanan. Kucing rumah jarang di perlihara tetapi tidak menutup kemungkinan orang yang menyukai dan memeliharanya. Kucing kampung memiliki bulu yang pendek dengan berbagai motif. Yang paling sering dijumpai adalah motif totol dan motif garis.
Gambar 2.11 kucing kampung
D.1.3 Kucing Ra’as Kucing Ra’as merupakan kucing biakan yang berasal dari Madura. Kucing ini di kembang biakkan di sebuah pulau kecil bernama Ra’as yang terletak di sebelah timur pulau Madura. D.1.3.1 Anatomi Kucing Ra’as Kucing Raas mempunyai bentuk tubuh yang menyerupai leopard. Saat ini diketahui dua warna yang sering terdapat pada kucing raas yaitu buso dan kecubung. Busa adalaha bahasa setempat untuk abu-abu kebiruan. Sedangkan kecubung adalah istilah setempat untuk kucing yang berwarna coklat.
18 D.1.3.2 Keistimewaan Kucing Ra’as Adat istiadat dan kepercayaan setempat mendukung kemurnian ras kucing ini. Kucing Raas merupakan komoditi penting bagi pejabat maupun pemuka daerah karena memiliki arti dan nilai khusus. Perkembangbiakannya pun hanya terjadi di pulau Raas dan sangat di lindungi penduduk setempat. Kelahiran kucing warna abu-abu selalu di nantikan untuk diberikan sebagai hadiah kepada orang-orang tertentu karena memang sangat diminati.
Gambar 2.13 kucing ra’as
E. Data Umum Burung E.1 Burung Burung adalah anggoka kelompok hewan bertulang belakang yang memiliki bulu dan sayap. Spesies burung berkisar 10.000 spesies dan menjadikan burung sebagai spesies terbanyak diantara hewan bertulang belakang.
19 E.1.1 Burung Kenari Burung kenari (Serinus Canaria) adalah burung kecil yang masuk dalam genus Serinus dalam keluarga Finch, Fringillidae. Panjang burung kenari berkisar sekitar 12.5 cm dengan panjang sayap 20 sampai 23 cm dengan berat 15-20gram. Tergantung dari jenisnya, warna bulu dari kenari pun berbeda-beda. Tetapi pada umumnya, warna yang paling sering ditemui adalah warna kuning dan jingga kemerahan.
Gambar 2.14 Burung Kenari
E.1.2 Burung Beo Merupakan salah satu jenis burung yang berasal dari Sumatera Utara dan banyak diminati oleh masyarakat. Burung beo banyak dipelihara sebagai burung kesayangan karena kepandaiannya bisa menirukan suara manusia. Ciri khas yang terdapat pada beo yaitu pada bulunya yang berwarna hitam legam serta sepasang gelambir cuping telinga berwarna kuning di samping kepalanya.
20
Gambar 2.15 Burung Beo
E.1.3 Burung Anis Bentet Sangihe Merupakan salah satu burung yang diambang kepunahan. Burung Anis Bentet Sangihe hanya terdapat di Sulawesi. Panjang burung Anis Bentet Sangihe ini berkisar antara 17 cm. memiliki bulu yang kusam seperti kancilan dengan bagian atas berwarna coklat zaitun, bahu dan punggung lebih kadru. Bagian bawah memiliki warna kecoklatan yang lebih pucat, sisi perut berwarna zaitun. Karena merupakan jenis yang langka, foto burung ini sulit dicari, di internet sekalipun. Tetapi status dari burung ini tidak masuk dalam daftar burung yang dilindungi oleh pemerintah Indonesia.
Gambar 2.16 llustrasi Burung Anis Bentet Sangihe
21 F. Data Umum Panggung F.1 Definisi panggung Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, panggung berarti lantai yg agak tinggi tempat bermain sandiwara, berpidato, dsb. Panggung berfungsi sebagai tempat bagi pemain lakon untuk beraksi dan sumber perhatian untuk penonton. Pada abad ke 19 di Perancis, para bangsawan berlomba-lomba untuk mempersembahkan acara hiburan yang paling menarik. Oleh karena itu dapat di tarik kesimpulan bahwa Panggung merupakan sarana untuk bersaing dalam memperlihatkan kebolehan diri.
G. Mandatoris G.1 Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual
Gambar 2.17 Lambang Dit. Jen. HKI
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual merupakan adalah sebuah unsur pelaksana Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia yang mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang Hak Kekayaan Intelektual. Lembaga ini dipimpin oleh seorang Direktur Jenderal Hak Kekayaan Intelektual. Lembaga ini beralamat di Jalan Daan Mogot KM 24, Tangerang-Banten.
22 G.1.1 Visi Misi Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Visi Terciptanya sistem Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang efektif dan efisien dalam menopang pembangunan nasional. Misi Mengelola sistem HKI dengan cara: 1. Memberikan perlindungan, penghargaan dan pengakuan atas kreatifitas; 2. Mempromosikan teknologi, investasi yang berbasis ilmu pengetahuan dan pertumbuhan ekonomi; dan 3. Merangsang pertumbuhan karya dan budaya yang inovatif dan inventif G.1.2 Tugas Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang hak kekayaan intelektual. Dalam menyelenggarakan tugas, Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual mempunyai fungsi: 1. Penyiapan perumusan kebijakan Departemen di bidang Hak Kekayaan Intelektual. 2. Pelaksanaan kebijakan di bidang Hak Kekayaan Intelektual sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3. Perumusan standar, norma, pedoman, criteria dan peraturan di bidang Hak Kekayaan Intelektual. 4. Pembinaan bimbingan teknis dan evaluasi. 5. Pelaksanaan urusan administrasi di lingkungan Direktorat Jenderal.
23 2.2. Target Target utama dari PSA berjudul “Stop Plagiat!” adalah orang-orang dalam rentang usia 15-35 tahun. Dikarenakan PSA ini menggunakan bahasa analogi sehingga penonton perlu berpikir untuk mengerti maksud dari PSA ini. Umur 15 tahun keatas bisa dikatakan dimana seseorang sudah mendapatkan pengetahuan yang cukup dan pada umur 15 tahun seseorang mulai dapat berpikir dengan kritis. Akan sangat tepat bila PSA ini diberikan kepada mereka agar dalam masa mendatang tidak terjadi hal-hal seperti yang diperlihatkan dalam PSA.
2.3.Faktor pendukung dan faktor penghambat Faktor pendukung: 1. Masih banyak hal yang dapat dibahas sehubungan dengan perilaku plagiarisme 2. Sumber data banyak tersebar di internet Faktor penghambat: 1. Keterbatasan waktu yang ada memungkinkan pesan ada yang tidak tersampaikan.