Modul Praktikum Anggaran
BAB 1 PERAMALAN PENJUALAN A. MAKSUD DAN TUJUAN Setelah melakukan kegiatan praktikum bab ini, mahasiswa diharapkan mampu membuat peramalan penjualan secara benar.
B. TEORI SINGKAT Dalam melaksanakan kegiatannya manajemen sebuah organisasi biasanya akan menghadapi situasi yang tidak pasti. Sebelum manajemen membuat anggaran, maka manajer perlu membuat suatu peramalan mengenai keadaan yang akan dihadapinya. Peramalan merupakan suatu pernyataan dan atau taksiran secara kuantitatif keadaan dimasa datang tentang suatu obyek tertentu. Dalam bisnis, pembuatan peramalan merupakan dasar untuk membuat anggaran penjualan, anggaran produksi, anggaran biaya dan anggaran-anggaran yang lain. Untuk manajemen puncak, peramalan diperlukan untuk merencanakan dan melaksanakan tujuan strategis jangka panjang. Beberapa metode yang dapat dipergunakan dalam pembuatan peramalan adalah metode trend setengah rata-rata, metode moment, metode least square dan metode regresi. Khusus dalam metode regresi, biasanya akan dipakai untuk membuat suatu ramalan yang berkaitan dengan dua buah obyek yang saling berhubungan. Apapun metode peramalan yang digunakan oleh manajemen, tetap tidak dapat menjamin ketepatan bahwa peramalan akan sama dengan realisasinya. Sekali lagi tujuan peramalan yang dibuat adalah untuk mengurangi kemungkinan ketidakpastian yang tinggi di dunia nyata.
C. PRAKTIK Misalnya PT. DaMar memiliki data penjualan dari tahun 1996 sampai dengan tahun 2003 adalah sebagai berikut (lihat tabel). Pihak manajemen perusahaan akan berusaha meramalkan penjualan yang terjadi dalam tahun 2004. Apabila perusahaan menggunakan metode peramalan trend setengah rata-rata, maka pembuatan trend tersebut adalah:
Komputerisasi Akuntansi – STMIK AKAKOM
1
Modul Praktikum Anggaran TREND SETENGAH RATA-RATA TAHUN
SALES
X
SETENGAH RATA-RATA
VOLUME 1996
2000
-1.5
1997
2200
-0.5 0
1998
2500
0.5
1999
2300
1.5
2000
2600
2.5
2001
2700
3.5
X1 = [ 9000 / 4] = 2.250
X2 = [ 11.400 / 4 ] = 2.850 2002
3000
4.5
2003
3100
5.5
X1 = rata-rata k.1 X2 = rata-rata k.2 Rumus forecasting (peramalan): Y=a+bX a = X1 = 2.250 b = (X2 - X1) / n n = jarak x1 dengan x2 Jadi nilai b = [ 2.850 - 2.250 ] / 4 = 150 Rumus Forecasting Y = 2.250 + 150 X Jadi dengan data diatas apabila kita akan membuat peramalan penjualan tahun 2004 Y = 2.250 + 150 X Y = 2.250 + 150 (6.5) Y = 3.225
Komputerisasi Akuntansi – STMIK AKAKOM
2
Modul Praktikum Anggaran
D. TUGAS 1. Perusahaan Edelweis memiliki data penjualan selama beberapa tahun sebagai berikut: Tahun 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003
Penjualan 7000 6500 8000 2500 3000 4500 6000 7000
Berapakah besarnya forecast penjualan perusahaan tersebut tahun 2004 apabila perusahaan itu menggunakan metode forecast a. Trend setengah rata-rata. b. Least square. 2. PT. Kamboja memiliki data penjualan sebagai berikut: Tahun 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003
Penjualan 3500 4500 5500 6000 6100 8400 8900 9100 9500
Berapakah besarnya forecast penjualan perusahaan tersebut tahun 2004 apabila perusahaan itu menggunakan metode forecast a. Trend setengah rata-rata. b. Least square.
3. PT. ANU Komputama bergerak dibidang jual beli perangkat keras komputer. Di PT.ANU diperkirakan penjualan Mother Board dipengaruhi oleh permintaan terhadap Processor. Data selama beberapa tahun adalah: Komputerisasi Akuntansi – STMIK AKAKOM
3
Modul Praktikum Anggaran Tahun 1999 2000 2001 2002 2003
Penjualan Penjualan Motherboard Processor 1000 850 1200 900 1350 1200 1400 1325 1600 1575
a. Apabila penjualan motherboard diforecast dengan metode least square, berapakah forecast penjualan motherboard tahun 2004? b. Dengan mengacu pada hasil forecast diatas, berapakah forecast penjualan processor tahun 2004? c. Berapakah nilai korelasi antara penjualan motherboard dengan penjualan processor? Apa artinya? 4. PT. Sampurna memiliki data sebagai berikut: Tahun 1998 1999 2000 2001 2002 2003
Penjualan 8000 2500 3000 4500 6000 7000
Berapakah forecast penjualan tahun 2004, jika penjualan diforecast dengan metode setengah rata-rata? Apabila penjualan sesungguhnya tahun 2004 adalah Rp9.000,00, berapakah nilai standar kesalahan forecastingnya?
Komputerisasi Akuntansi – STMIK AKAKOM
4
Modul Praktikum Anggaran
BAB 2 ANGGARAN PENJUALAN A. MAKSUD DAN TUJUAN Setelah melakukan kegiatan praktikum bab ini, mahasiswa diharapkan mampu membuat anggaran penjualan secara benar.
B. TEORI SINGKAT Penjualan merupakan ujung tombak perusahaan. Berhasil tidaknya suatu perusahaan tergantung pada keberhasilan bagian pemasaran dalam menjual produk perusahaan. Oleh karena itu, secara teknis penyusunan anggaran penjualan dalam perusahaan merupakan langkah awal yang perlu dilakukan oleh perusahaan yang menghasilkan barang non pesanan. Hal ini karena, volume penjualan yang diestimasi akan berpengaruh terhadap hampir semua item yang ada di anggaran induk. Saat perusahaan sudah dapat memperkirakan jumlah penjualannya, maka perusahaan akan lebih mudah dalam menyusun anggaran produksi, anggaran biaya, dan lain-lain. Penyusunan anggaran penjualan dilakukan perusahaan setelah perusahaan dapat menentukan forecast (ramalan) penjualannya. Sehingga, langkah awal pembuatan anggaran penjualan adalah penyusunan forecast (peramalan) penjualan. Metode yang bisa digunakan dalam penyusunan forecast penjualan dapat kita lihat dalam modul 1. Perbedaan utama antara forecast penjualan dengan anggaran penjualan adalah sedikit banyaknya judgment dari pihak manajemen. Dalam anggaran penjualan, judment manajemen berpengaruh banyak. Sedangkan forecast penjualan tidak banyak dipengaruhi oleh judgment manajemen. Secara teknis forecast penjualan lebih banyak dipengaruhi oleh statistik yang dipakai oleh perusahaan.
C. PRAKTIK Manajemen PT. DaMar (dalam contoh pembuatan forecast diatas) menentukan daerah penjualan adalah Surakarta dan Yogyakarta. Perbandingan penjualan dalam dua daerah adalah 3:1. Adapun harga jual produk di Surakarta Rp 5.000,00 sedangkan harga
Komputerisasi Akuntansi – STMIK AKAKOM
5
Modul Praktikum Anggaran jual produk di Yogyakarta adalah Rp 3.000,00. Dengan data tersebut maka anggaran penjualan PT. DaMar adalah: Unit yang dijual di: Surakarta Yogyakarta
3225 X [3/4] 3225 X [1/4]
= =
2418.75 806.25 3225
PT. DaMar Anggaran Penjualan Tahun 2004 Daerah Penjualan Surakarta Yogyakarta Total
Unit 2418.75 806.25 3225
Harga Per Unit Rp 5,000.00 Rp 3,000.00
Total Rp 12,093,750.00 Rp 2,418,750.00 Rp 14,512,500.00
D. TUGAS 1. PT. Lia memiliki data penjualan sebagai berikut:
Tahun 1999 2000 2001 2002 2003
Penjualan (Kwintal) 40 50 60 65 75
Daerah penjualan PT. Lia adalah Semarang, Kudus dan Pati. Perbandingan untuk jumlah barang yang dijual di masing-masing daerah tersebut adalah 5:3:2. Harga jual di Semarang Rp 10.000,00 per kg, di Kudus Rp 7.500,00 per kg dan di Pati Rp 5.000,00 per kg. Penjualan di tahun 2004 direncanakan dibagi dalam empat triwulan. Alokasi penjualan triwulan I 40%, triwulan II 30%, triwulan III 20%, triwulan IV 10%. Dari data diatas buatlah: a. Forecast penjualan tahun 2004 dengan metode Moment. b. Anggaran Penjualan tahun 2004 untuk setiap triwulan di masing-masing daerah penjualan PT. Lia.
Komputerisasi Akuntansi – STMIK AKAKOM
6
Modul Praktikum Anggaran 2. Data yang diperoleh dari PT. Saras dalam beberapa tahun terakhir adalah: Tahun 1999 2000 2001 2002 2003
Penjualan (dalam Unit) 100 120 130 140 160
Barang yang dihasilkan 25% dijual di Malang dan 75% dijual di Surabaya. Barang tersebut terdiri atas jenis A, B, C. Distribusi menurut produk adalah 50% untuk jenis A, 30% untuk jenis B, dan 20% untuk jenis C. Tabel harga jual per daerah adalah Jenis A B C
Harga Jual per Unit di Malang Surabaya Rp 5,000.00 Rp 7,500.00 Rp 4,000.00 Rp 6,000.00 Rp 2,500.00 Rp 3,000.00
Pembagian menurut periode penjualan sebagai berikut Triwulan I II III IV
Penjualan (dalam %) 10 20 30 40
Dari data tesebut buatlah: a. Forecast penjualan tahun 2004 dengan menggunakan metode moment. b. Anggaran penjualan tahun 2004 dalam tiap triwulan.
Komputerisasi Akuntansi – STMIK AKAKOM
7
Modul Praktikum Anggaran
BAB 3 ANGGARAN PRODUKSI A. MAKSUD DAN TUJUAN Setelah melakukan kegiatan praktikum bab ini, mahasiswa diharapkan mampu membuat anggaran Produksi secara benar.
B. TEORI SINGKAT Anggaran produksi merupakan pernyataan output berdasarkan produk dan biasanya dinyatakan dalam unit. Anggaran produksi ini harus mempertimbangkan anggaran penjualan, kapasitas pabrik, apakah persediaan harus ditingkatkan atau diturunkan, dan pembelian dari pihak luar. Jumlah unit yang diperkirakan akan diproduksi untuk memenuhi anggaran penjualan dan persyaratan persediaan ditetapkan dalam anggaran tersebut. Volume produksi yang diharapkan ditentukan dengan mengurangi estimasi persediaan pada awal periode dari jumlah unit yang diperkirakan dapat dijual dan persediaan yang diinginkan pada akhir periode. Penyusunan anggaran produksi dapat dilakukan dengan tiga cara. Penyusunan anggaran produksi dapat dilakukan dengan mengutamakan stabilitas produksi, stabilitas persediaan atau gabungan dari keduanya. Apabila perusahaan mengutamakan stabilitas produksi, maka tingkat persediaan akan dibiarkan berfluktuasi dengan syarat persediaan awal dan persediaan akhir sama dengan syarat yang sudah ditentukan. Sedangkan apabila perusahaan mengutamakan stabilitas persediaan maka persediaan awal sama dengan persediaan akhir tetapi tingkat produksinya akan berfluktuasi. Pada metode gabungan, maka perusahaan akan menghadapi saat dimana jumlah produksinya stabil dan disisi lain persediaan stabil. Perubahan tingkat produksi dan tingkat persediaan biasanya diberi batasan minimal dan maksimal.
C. PRAKTIK Misalkan anggaran penjualan sebesar 3.225 unit milik PT. DaMar diatas terbagi dalam empat triwulan sebagai berikut. Triwulan I 675 unit, triwulan II 725 Unit, triwulan
Komputerisasi Akuntansi – STMIK AKAKOM
8
Modul Praktikum Anggaran III 870 unit, dan triwulan IV 955 unit. Rencana persediaan akhir barang jadi 500 unit. Persediaan awal barang jadi PT. DaMar 725 Unit. Penghitungan anggaran produksi PT. DaMar adalah:
Kebutuhan untuk penjualan (dari budget penjualan) Rencana Tingkat persediaan akhir Total Persediaan awal barang jadi Anggaran Produksi
3225 500 + 3725 725 3000
A. Apabila manajer memutuskan untuk menggunakan kebijakan stabilitas produksi maka perhitungannya: Rencana produksi 1 tahun = 3.000 unit . Rata-rata produksi per triwulan
= [ 3.000 / 4 ] = 750 unit.
Skedul produksinya: Total 1 tahun Rencana Penjualan 3225 Persediaan Akhir 500 Total 3725 Persediaan Awal 725 3000 Anggaran Produksi
triwulan I 675 800 1475 725 750
II 725 825 1550 800 750
III 870 705 1575 825 750
IV 955 500 1455 705 750
B. Apabila manajer memutuskan untuk menggunakan kebijakan stabilitas Persediaan maka perhitungannya: Persediaan awal
= 725
Persediaan akhir
= 500 -
Selisih
= 225
Apabila dialokasikan kedalam tiap triwulan besarnya adalah
= 225 / 3 = 75
Selisih persediaan ini dialokasikan kedalam persediaan akhir. Sehingga tw 1 sampai tw 3 persediaan akhir dikurangi 75. Persediaan awal dan akhir tahun tidak boleh diubah karena sudah ditentukan sebelumnya.
Komputerisasi Akuntansi – STMIK AKAKOM
9
Modul Praktikum Anggaran Skedul produksinya: Total 1 tahun Rencana Penjualan 3225 Persediaan Akhir 500 Total 3725 Persediaan Awal 725 3000 Anggaran Produksi
triwulan I 675 425 1100 725 375
II
III
725 425 1150 425 725
870 425 1295 425 870
IV 955 500 1455 425 1030
C. Apabila manajer memutuskan untuk menggunakan kebijakan kombinasi dengan kebijakan bahwa: 1. Selisih persediaan awal dengan persediaan akhir hanya dialokasikan di TW.1 dan TW. 4. 2. Jumlah persediaan akhir TW. 3 = TW. 4 3. Jumlah produksi TW. 3 = T.W. 4. 4. Jumlah Produksi TW.4 = Rencana penjualan TW. 4 Skedul produksinya: Total 1 tahun Rencana Penjualan 3225 Persediaan Akhir 500 Total 3725 Persediaan Awal 725 3000 Anggaran Produksi
triwulan I 675 360 1035 725 310
II 725 415 1140 360 780
III 870 500 1370 415 955
IV 955 500 1455 500 955
D. TUGAS 1.
Anggaran penjualan PT. Ajeng pada tahun 2004 untuk setiap tiap bulan adalah 15.000 unit produk, kecuali penjualan pada bulan Januari sampai dengan Bulan April tingkat penjualan lebih tinggi 20% dibandingkan dengan bulan-bulan yang lain. Persediaan awal tahun adalah 5.000 unit. Persediaan akhir tahun sebesar 6.000 unit. Buatlah anggaran produksi PT. Ajeng pada tahun 2004 dengan menggunakan asumsi stabilitas produksi.
Komputerisasi Akuntansi – STMIK AKAKOM
10
Modul Praktikum Anggaran 2.
PT. SAN memiliki data penjualan sebagai berikut:
Tahun 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003
Penjualan (dalam Unit) 3000 4000 5000 6000 7000 8000 8500 9250 10000
Dari data diatas: a. Berapakah besarnya forecast penjualan perusahaan tersebut tahun 2004 apabila perusahaan itu menggunakan metode moment. b. Apabila: •
anggaran unit yang dijual ditahun 2004 sama dengan forecast penjualannya, dan
•
penjualan setiap bulan di tahun 2004 adalah sama besar, sedangkan persediaan awal sebesar 100 unit dan persediaan akhir 111 unit
buatlah anggaran produksi PT. SAN apabila PT. SAN memakai metode stabilitas persediaan.
Komputerisasi Akuntansi – STMIK AKAKOM
11
Modul Praktikum Anggaran
BAB 4 ANGGARAN BAHAN BAKU A. MAKSUD DAN TUJUAN Setelah melakukan kegiatan praktikum bab ini, mahasiswa diharapkan mampu membuat anggaran bahan baku secara benar.
B. TEORI SINGKAT Bahan baku merupakan bahan yang menjadi unsur utama dari suatu produk. Bahan baku ini biasanya merupakan bahan utama yang bisa langsung terlihat pada produk jadi. Sebagai contoh, bahan baku sebuah CPU adalah Motherboard, Processor, RAM, dll. Bahan lain yang menunjang terbentuknya produk jadi tetapi tidak merupakan bagian utama suatu produk digolongkan sebagai bahan penolong. Bahan penolong ini digolongkan sebagai biaya overhead pabrik. Penyusunan anggaran bahan baku bersumber pada anggaran produksi, rencana bahan baku dan standar pemakaian bahan baku. Penghitungan bahan baku yang dipakai dapat dihitung dari: A. Pendekatan Pembelian Bahan Baku Pembelian bahan baku Persediaan awal bahan baku Bahan baku tersedia Persediaan akhir bahan baku Bahan Baku Dipakai
xxx xxx + xxx xxx xxx
B. Pendekatan Unit Produksi Bahan Baku Dipakai = Unit Yang diproduksi X Standar pemakaian bahan baku
Besar kecilnya jumlah persediaan bahan baku yang dimiliki oleh perusahaan ditentukan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain harga beli bahan baku, biaya penyimpanan bahan baku, ketepatan pembuatan standar pemakaian bahan baku, ketepatan supplier dalam menyediakan bahan baku yang dipesan oleh perusahaan dan jumlah bahan baku setiap kali pemesanan. Untuk menentukan jumlahbarang yang dapat diperoleh dengan biaya minimal dipakai perhitungan EOQ.
Komputerisasi Akuntansi – STMIK AKAKOM
12
Modul Praktikum Anggaran
C. PRAKTIK Misalkan kasus pada PT. DaMar diatas untuk memproduksi setiap unit produk diperlukan bahan baku berupa Gula 2 gram dan Terigu 6 gram. Harga tiap gram Gula Rp400,00 dan harga tiap gram terigu Rp 600,00. Standar Pemakaian Bahan Baku per unit produk adalah: PT. DaMar Standar Pemakaian Bahan Baku Tahun 2004 Jenis Gula Terigu Biaya Bahan Baku Produk Unit Harga Total Unit Harga Total per unit A 2 gram Rp 400.00 Rp 800.00 6 gram Rp 600.00 Rp 3,600.00 Rp 4,400.00
Apabila manajer memutuskan untuk menggunakan kebijakan stabilitas Persediaan, seperti kasus diatas, maka anggaran pemakaian bahan bakunya adalah PT. DaMar Anggaran Pemakaian Bahan Baku Dalam Unit Tahun 2004 Jenis Produk
Triwulan
A
I II III IV
Produksi Gula Terigu (unit) Standar (gram) Jumlah (gram) Standar (gram) Jumlah (gram) 375 2 750 6 4500 725 2 1450 6 8700 870 2 1740 6 10440 1030 2 2060 6 12360
Dengan demikian, Anggaran Biaya bahan baku PT. DaMar adaalah: PT. DaMar Anggaran Biaya Bahan Baku Tahun 2004 Gula Terigu Biaya Gram BBB / Gram Total Gram BBB / gram Total Bahan Baku I 750 Rp400.00 Rp300,000.00 4500 Rp600.00 Rp2,700,000.00 Rp3,000,000.00 II 1450 Rp400.00 Rp580,000.00 8700 Rp600.00 Rp5,220,000.00 Rp5,800,000.00 III 1740 Rp400.00 Rp696,000.00 10440 Rp600.00 Rp6,264,000.00 Rp6,960,000.00 IV 2060 Rp400.00 Rp824,000.00 12360 Rp600.00 Rp7,416,000.00 Rp8,240,000.00 Setahun 6000 Rp400.00 Rp2,400,000.00 36000 Rp600.00 Rp21,600,000.00 Rp24,000,000.00
Triwulan
Komputerisasi Akuntansi – STMIK AKAKOM
13
Modul Praktikum Anggaran
D. TUGAS 1. PT. Prisca memproduksi Bakmi. Data penjualan bakmi selama beberapa Hari : Hari 1 2 3 4
Penjualan (dalam Kg) 150 200 250 400
Untuk membuat setiap Kilogram bakmi tersebut diperlukan Telur sebanyak 2 Butir dan Terigu sebanyak 800 gram. Harga Telur per butir Rp 300,00 dan harga terigu per kilogram Rp 6.000,00. Dengan data tersebut saudara diminta: a. Membuat forecast penjualan Hari ke-5 dengan metode least square. b. Membuat anggaran produksi, apabila manejemen menentukan metode stabilitas persediaan. Jumlah penjualan di hari ke-5 sama dengan jumlah forecast penjualan hari tersebut. Penjualan hari ke-5 dilakukan dalam empat sesi. Dalam masing-masing sesi, perusahaan menjual bakmi dalam jumlah yang sama besar. Rencana persediaan pada akhir hari ke-5 adalah 10 kg. Persediaan pada awal hari ke-5 PT.Prisca 19 Kg. c. Membuat Standar pemakaian bahan baku tahun 2004. d. Membuat Anggaran pemakaian bahan baku tahun 2004. e. Membuat Anggaran Biaya bahan baku tahun 2004.
Komputerisasi Akuntansi – STMIK AKAKOM
14
Modul Praktikum Anggaran
BAB 5 ANGGARAN PEMBELIAN BAHAN BAKU A. MAKSUD DAN TUJUAN Setelah melakukan kegiatan praktikum bab ini, mahasiswa diharapkan mampu membuat anggaran pembelian bahan baku secara benar.
B. TEORI SINGKAT Untuk membuat anggaran pembelian bahan baku diperlukan data anggaran biaya bahan baku dan anggaran persediaan bahan baku dengan format sebagai berikut: Persediaan akhir bahan baku Bahan baku dipakai Bahan baku tersedia Persediaan awal bahan baku Pembelian bahan baku
xxx xxx + xxx xxx xxx
Untuk menentukan bahan baku pada akhir periode dapat dihitung tersendiri apabila jumlah persediaan akhir tersebut tidak diketahui. Untuk menghitung persediaan bahan baku akhir (PBBk ), dipakai rumus: PBBk = [ ( Biaya Bahan Baku : Tingkat perputaran persediaan bahan baku ) X 2 ] –
Persediaan Bahan baku awal
C. PRAKTIK Misalnya pada contoh praktik di modul 4 diatas, PT. DaMar memiliki persediaan awal berupa Gula 4 gram dan Terigu 12 gram. Pihak Manajemen PT. DaMar menetapkan perputaran persediaan 8 kali. Dalam kasus ini kita perlu menghitung nilai persediaan awal: Gula
= 4 gram X Rp 400,00 = Rp 1.600,00
Terigu = 12 gram X Rp 600,00 = Rp 7.200,00 Dari data-data yang ada dibuat anggaran persediaan akhir bahan baku sebagai berikut:
Komputerisasi Akuntansi – STMIK AKAKOM
15
Modul Praktikum Anggaran
PT. DaMar Anggaran Persediaan Akhir Bahan Baku Tahun 2004 Jumlah (dalam Rp)
Jenis Bahan Baku TW
Gula Terigu Perhitungan Dalam Rp Harga / Gram Dalam Gram Perhitungan Dalam Rp Harga / Gram Dalam Gram I ((300000/8) *2)-1600 73,400 Rp400.00 183.50 ((2700000/8) *2)-7200 667,800 Rp600.00 1113 741,200 II ((580000/8) *2)-73400 71,600 Rp400.00 179.00 ((5220000/8) *2)-667800 637,200 Rp600.00 1062 708,800 III ((696000/8) *2)-71600 102,400 Rp400.00 256.00 ((6264000/8) *2)-637200 928,800 Rp600.00 1548 1,031,200 IV ((824000/8) *2)-102400 103,600 Rp400.00 259.00 ((7416000/8) *2)-928800 925,200 Rp600.00 1542 1,028,800
Komputerisasi Akuntansi – STMIK AKAKOM
16
Modul Praktikum Anggaran
PT. DaMar Anggaran Pembelian Bahan Baku Tahun 2004 Keterangan Persediaan akhir bahan baku Gula Terigu Jumlah Bahan baku dipakai Gula Terigu Jumlah Bahan baku tersedia Gula Terigu Jumlah Persediaan awal bahan baku Gula Terigu Jumlah Pembelian bahan baku Gula Terigu Jumlah
Triwulan I Gram Rp 183.50 1,113.00 1,296.50
73,400 741,200 814,600
Triwulan II Gram Rp 179.00 1,062.00 1,241.00
71,600 708,800 780,400
Triwulan III Gram Rp 256.00 1,548.00 1,804.00
102,400 1,031,200 1,133,600
Triwulan IV Gram Rp 259.00 1,542.00 1,801.00
103,600 1,028,800 1,132,400
750.00 4,500.00 5,250.00
300,000 1,450.00 2,700,000 8,700.00 3,000,000 10,150.00
580,000 1,740.00 5,220,000 10,440.00 5,800,000 12,180.00
696,000 2,060.00 824,000 6,264,000 12,360.00 7,416,000 6,960,000 14,420.00 8,240,000
933.50 5,613.00 6,546.50
373,400 1,629.00 3,441,200 9,762.00 3,814,600 11,391.00
651,600 1,996.00 5,928,800 11,988.00 6,580,400 13,984.00
798,400 2,319.00 927,600 7,295,200 13,902.00 8,444,800 8,093,600 16,221.00 9,372,400
4.00 12.00 16.00 929.50 5,601.00 6,530.50
1,600 7,200 8,800
183.50 1,113.00 1,296.50
371,800 1,445.50 3,434,000 8,649.00 3,805,800 10,094.50
Komputerisasi Akuntansi – STMIK AKAKOM
73,400 667,800 741,200
179.00 1,062.00 1,241.00
578,200 1,817.00 5,261,000 10,926.00 5,839,200 12,743.00
71,600 637,200 708,800
256.00 1,548.00 1,804.00
102,400 928,800 1,031,200
726,800 2,063.00 825,200 6,658,000 12,354.00 7,516,000 7,384,800 14,417.00 8,341,200
17
Setahun Gram Rp 877.50 5,265.00 6,142.50 6,000.00 36,000.00 42,000.00 6,877.50 41,265.00 48,142.50 622.50 3,735.00 4,357.50 6,255.00 37,530.00 43,785.00
351,000 3,510,000 3,861,000 2,400,000 21,600,000 24,000,000 2,751,000 25,110,000 27,861,000 249,000 2,241,000 2,490,000 2,502,000 22,869,000 25,371,000
Modul Praktikum Anggaran
D. TUGAS 1. PT. Co Jour menghasilkan satu jenis produk yaitu Obat Daftar G. Produksi dianggarkan selama tiga triwulan pertama ditahun 2004 adalah sebagai berikut:
Triwulan I II III
Penjualan (dalam Unit) 1000 1100 1200
Bahan baku standar per unit produk 2 kg @ Rp 1.000,00. Persediaan awal bahan baku Triwulan I sebanyak 50 Kg. PT. Co Jour menetapkan perputaran persediaan bahan baku 6 kali. Perjanjian pembelian bahan baku antara PT. Co Jour dengan pihak supplier menetapkan bahwa setiap kali pembelian terjadi PT. Co Jour harus membayar 30% dari harga beli total dan sisanya harus dilunasi pada triwulan berikutnya. Dari data tersebut buatlah: a. Anggaran pemakaian bahan baku. b. Anggaran persediaan akhir bahan baku. c. Anggaran Pembelian bahan baku d. Anggaran pengeluaran kas untuk pembelian bahan baku.
Komputerisasi Akuntansi – STMIK AKAKOM
19
Modul Praktikum Anggaran
BAB 6 ANGGARAN BIAYA KONVERSI DAN BEBAN USAHA A. MAKSUD DAN TUJUAN Setelah melakukan kegiatan praktikum bab ini, mahasiswa diharapkan mampu membuat anggaran biaya konversi dan beban usaha secara benar.
B. TEORI SINGKAT Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang bekerja langsung mengolah produk. Untuk perusahaan yang memproduksi kursi rotan yang disebut tenaga kerja langsung adalah tukang potong rotan, tukang rakit kursi rotan, tukang melamine, dan karyawan-karyawan yang terlibat secara langsung dalam pembuatan kursi tersebut. Upah yang dibayarkan kepada tenaga kerja langsung disebut biaya tenaga kerja langsung. Biaya tenaga kerja untuk karyawan yang tidak terlibat langsung dalam pembuatan produk akan dicatat dalam biaya tenaga kerja tidak langsung dan digolongkan sebagai biaya overhead pabrik. Anggaran biaya tenaga kerja langsung meliputi taksiran-taksiran keperluan tenaga kerja yang diperlukan untuk memproduksi barang yang direncanakan dalam anggaran produksi. Untuk menyusun anggaran biaya tenaga kerja langsung terlebih dahulu ditetapkan standar tenaga kerja langsung. Standar tenaga kerja langsung meliputi standar jam tenaga kerja langsung dan standar tarif upah tenaga kerja langsung. Setelah standar tenaga kerja langsung ditetapkan, kemudian disusun anggaran pemakaian jam tenaga kerja langsung. Pada waktu menyusun anggaran pemakaian jam tenaga kerja lagsung, informasi dari anggaran produksi sangat menentukan. Setelah anggaran pemakaian jam tenaga kerja langsung dibuat barulah anggaran biaya tenaga kerja lagsung disusun. Formula untuk menetapkan pemakaian jam tenaga kerja langsung didapatkan dari Jumlah yang diproduksi dikalikan dengan standar jam tenaga kerja langsung. Sedangkan formula yang digunakan untuk menghitung biaya tenaga kerja langsung diperoleh dari pemakaian jam tenaga kerja langsung dikalikan dengan standar tarif upah tenaga kerja langsung.
Komputerisasi Akuntansi – STMIK AKAKOM
20
Modul Praktikum Anggaran
C. PRAKTIK PT. DaMar dalam kasus diatas menunjukkan bahwa jumlah barang yang harus diproduksi selama 4 triwulan apabila perusahaan menggunakan stabilitas persediaan adalah sejumlah 375 pada TW. I, 725 pada TW II, 870 pada TW III dan 1030 pada TW IV. Apabila standar jam tenaga kerja langsung untuk membuat satu produk adalah 0,5 jam maka anggaran pemakaian jam tenaga kerja langsung adalah:
PT. DaMar Anggaran Pemakaian Jam Tenaga Kerja Langsung Tahun 2004 Triwulan Jumlah Produksi Standar Jam TKL Total Jam Produksi I 375 0.5 187.5 II 725 0.5 362.5 III 870 0.5 435 IV 1030 0.5 515 Setahun 3000 0.5 1500
Apabila standar tarif upah tenaga kerja langsung ditetapkan Rp 1000,00 per jam maka anggaran biaya tenaga kerja langsung PT. DaMar adalah:
PT. DaMar Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung Tahun 2004 Triwulan Jumlah Produksi Standar Jam TKL Total Jam Produksi Upah per jam Total I 375 0.5 187.5 Rp1,000.00 Rp187,500.00 II 725 0.5 362.5 Rp1,000.00 362,500.00 III 870 0.5 435 Rp1,000.00 435,000.00 IV 1030 0.5 515 Rp1,000.00 515,000.00 Setahun 3000 0.5 1500 Rp 1,500,000.00
Komputerisasi Akuntansi – STMIK AKAKOM
21
Modul Praktikum Anggaran
D. TUGAS 1. PT. KwaCiAn memproduksi satu jenis produk dengan harga poko standar per kg sebagai berikut: Biaya bahan baku
3 kg @ Rp 1.000,00
Biaya Tenaga kerja langsung
3 jam @ Rp 500,00
Biaya Overhead pabrik variabel 3 jam @ Rp 200,00 Biaya Overhead pabrik tetap
3 jam @ Rp 100,00
Kapasitas normal perusahaan setahun adalah 40.000 jam kerja langsung. Biaya depresiasi pabrik tiap triwulan Rp 25.000,00. Selama tahun 2004 perusahaan merencanakan produksi sebagai berikut: Triwulan I
10.000 kg
II
11.000 kg
III
12.000 kg
IV
13.000 kg
Dengan data tersebut diatas, susunlah anggaran untuk tiap triwulan untuk: a. Anggaran pemakaian bahan baku dalam unit dan anggaran biaya bahan baku. b. Anggaran pemakaian jam tenaga kerja langsung dan anggaran biaya tenaga kerja langsung. c. Anggaran biaya overhead pabrik.
2. Anggaran penjualan selama tahun 2003 milik PT. Zoom Me menunjukkan pada Triwulan pertama berjumlah 5000 unit, Triwulan kedua berjumlah 6.000 unit, triwulan ketiga berjumlah 7.000 unit dan triwulan keempat 8.000 unit. Taksiran beban usaha tiap triwulan adalah: Komisi penjualan 10% dari penjualan triwulan tersebut, biaya angkut penjualan 5% dari penjualan triwulan tersebut, administrasi penjualan Rp 100.000,00, administrasi umum Rp 300.000,00, depresiasi alat Rp 30.000,00. Dari data tersebut buatlah anggaran beban usaha dan pembayaran beban usaha tiap triwulan.
Komputerisasi Akuntansi – STMIK AKAKOM
22
Modul Praktikum Anggaran
BAB 7 ANGGARAN PERUSAHAAN DAGANG A. MAKSUD DAN TUJUAN Setelah melakukan kegiatan praktikum bab ini, mahasiswa diharapkan mampu membuat anggaran perusahaan dagang secara benar.
B. TEORI SINGKAT Perbedaan antara perusahaan dagang dengan perusahaan manufaktur terletak pada kegiatan operasionalnya. Pada perusahaan manufaktur, kegiatan utamanya adalah mengubah bahan baku menjadi produk jadi kemudian menjualnya. Sedangkan perusahaan dagang, aktivitasnya adalah memperjualbelikan barang tanpa melakukan perubahan yang signifikan terhadap produk yang diperjualbelikan tersebut. Hal
ini
menjadikan perusahaan dagang tidak pernah berhubungan dengan pembuatan anggaran produksi. Ada dua jenis anggaran induk dalam perusahaan dagang. Jenis yang pertama adalah anggaran operasional yang berupa anggaran penjualan, anggaran pembelian, anggaran biaya administrasi dan penjualan, dan anggaran laporan rugi laba. Jenis kedua adalah anggaran keuangan yang meliputi anggaran kas dan anggaran neraca.
C. PRAKTIK Perusahaan dagang Ketupat akan menyusun anggaran induk untuk triwulan ke-2 tahun 1999 yang disusun tiap bulan. Data yang dihimpun sebagai berikut: a. Penjualan sesungguhnya tahun 1998 pada bulan April 10.000 kg Mei
10.500 kg
Juni
11.025 kg
Juli
11.576 kg
Penjualan tahun 1999 dari bulan April sampai Juli ditaksir naik 5% dari masingmasing bulan penjualan tahun 1998 dengan harga jual per kg Rp 25,00.
b. Data Neraca per 31 Maret 1999 sebagai berikut: Komputerisasi Akuntansi – STMIK AKAKOM
23
Modul Praktikum Anggaran Kas Rp 50.000, piutang dagang Rp 175.000, Persediaan barang dagangan Rp126.000, aktiva tetap kotor Rp 480.000, cadangan depresiasi aktiva tetap Rp 90.000, utang dagang Rp156.000, Utang segera lainnya Rp 12.000, utang jangka panjang Rp200.000, modal saham Rp 235.000, laba ditahan Rp 138.000. c. Pembelian dibayar lunas bulan berikutnya dan utang dagang 31 Maret 1999 dibayar bulan april 1999. Persediaan barang dagangan akhir ditaksir 80% dari penjualan bulan yang akan datang. Harga pokok barang dagangan per kg Rp 15. d. Komisi penjualan sebesar 12,5% dari penjualan. Gaji penjualan untuk bulan April Rp3.500, bulan Mei dan Juni masing-masing Rp 4.000. e. Gaji administrasi tiap bula Rp 8.000,00 dan depresiasi kantor tiap bulan Rp 5.000,00. f. Syarat pembayaran penjualan 30% tunai dan 70% bulan berikutnya. Piutang per 31 Maret 1999 sebesar Rp 175.000 diterima seluruhnya pada bulan april. g. Bunga pinjaman jangka panjang per bulan Rp 1.800 dan bunga utang segera lainnya 1% dibayar lunas pada akhir bulan april 1999, tetapi pada akhir bulan mei pinjam lagi Rp 6.099, yang akn dibayar pada bulan Juni 1999 sebesar Rp 2.732 sisanya dibayar pada akhir bulan Juli 1999. Bulan Mei 1999 akan dibayar dividen sebesar Rp100.000. Akhir bulan Juni 1999 akan dibeli aktiva tetap secara tunai senilai Rp 55.000,00. h. Pajak penghasilan 35% akan dibayar lunas pada bulan Juli 1999.
Dari data-data diatas apabila kita akan membuat anggaran operasional perusahaan dagang Ketupat, maka kita dapat membuat beberapa anggaran, yaitu: 1. Anggaran Penjualan Perusahaan Dagang Ketupat Anggaran Penjualan Triwulan II 1999 Keterangan Penjualan 1998 Tambahan 5% Penjualan Harga jual / kg Penjualan
+
X
April 10.000 kg
Mei 10.500 kg
Juni 11.025 kg
Juli 11.576 kg
500 kg 10.500 kg
525 kg 11.025 kg
551 kg 11 576 kg
579 kg 12.155 kg
Rp 25,00 Rp 25,00 Rp 25,00 Rp 25,00 Rp262,500.00 Rp275,625.00 Rp289,400.00 Rp303,875.00
2. Anggaran Pembelian dan Hutang dagang
Komputerisasi Akuntansi – STMIK AKAKOM
24
Modul Praktikum Anggaran Perusahaan Dagang Ketupat Anggaran Pembelian dan Hutang dagang Triwulan II 1999 Keterangan Penjualan bulan yang akan datang (dalam Kg) Persentase persediaan akhir Persediaan Barang dagangan akhir
X
Penjualan bulan ini (dalam Kg) Barang siap dijual
+
Persediaan barang dagangan awal Pembelian (dalam unit)
-
Harga pokok per Kg Pembelian Utang dagang Pembayaran Utang dagang HPP Persediaan akhir barang dagangan
x
April 11025
Mei 11576
Juni 12155
80% 8820
80% 9260.8
80% 9724
10500 19320
11025 20285.8
11576 21300
8400 10920
8820 11465.8
9260.8 12039.2
Rp15.00 Rp15.00 Rp15.00 Rp163,800.00 Rp171,987.00 Rp180,588.00 Rp163,800.00 Rp171,987.00 Rp180,588.00 Rp156,000.00 Rp163,800.00 Rp171,987.00 Rp157,500.00 Rp165,375.00 Rp173,640.00 Rp132,300.00 Rp138,912.00 Rp145,860.00
3. Anggaran biaya penjualan Perusahaan Dagang Ketupat Anggaran Biaya Penjualan Triwulan II 1999 Keterangan
April Mei Juni Setriwulan Rp262,500.00 Rp275,625.00 Rp289,400.00 Rp827,525.00
Penjualan Persentase Komisi Komisi Penjualan Gaji Penjualan Biaya Penjualan
12.50% 12.50% 12.50% 12.50% Rp32,812.50 Rp34,453.13 Rp36,175.00 Rp103,440.63 Rp3,500.00 Rp4,000.00 Rp4,000.00 Rp11,500.00 Rp36,312.50 Rp38,453.13 Rp40,175.00 Rp114,940.63
X
+
4. Anggaran biaya administrasi Perusahaan Dagang Ketupat Anggaran Biaya Penjualan Triwulan II 1999 Keterangan Gaji Administrasi Depresiasi Kantor Biaya Administarsi
April Rp8,000.00 +
Mei Rp8,000.00
Juni Striwulan Rp8,000.00 Rp24,000.00
Rp5,000.00 Rp5,000.00 Rp5,000.00 Rp15,000.00 Rp13,000.00 Rp13,000.00 Rp13,000.00 Rp39,000.00
5. Anggaran Laporan rugi Laba. Komputerisasi Akuntansi – STMIK AKAKOM
25
Modul Praktikum Anggaran Perusahaan Dagang Ketupat Anggaran Laporan rugi Laba Triwulan II 1999 Keterangan
April Mei Juni Jumlah 262,500.00 275,625.00 289,400.00 827,525.00
Penjualan Harga Pokok Penjualan Laba kotor Biaya Penjualan Biaya Administrasi Biaya Usaha Laba Usaha Biaya Bunga Jangka Pendek Biaya Bunga Utang jangka Panjang Jumlah bunga Laba Sebelum Pajak Pajak Penghasilan 35% Laba Bersih Setelah pajak
-
+
+
-
157,500.00 165,375.00 173,640.00 496,515.00 105,000.00 110,250.00 115,760.00 331,010.00 36,312.50 38,453.13 40,175.00 114,940.63 13,000.00 49,312.50 55,687.50 120.00
13,000.00 51,453.13 58,796.87 0.00
13,000.00 39,000.00 53,175.00 153,940.63 62,585.00 177,069.37 61.00 181.00
1,800.00 1,920.00 53,767.50
1,800.00 1,800.00 56,996.87
1,800.00 5,400.00 1,861.00 5,581.00 60,724.00 171,488.37
18,818.63 34,948.88
19,948.90 37,047.97
21,253.40 60,020.93 39,470.60 111,467.44
D. TUGAS 1. Rencana Penjualan semester kedua tahun 1999 dari perusahaan dagang Ka You adalah Juli
Rp 4.000.000,00
Oktober
Rp 4.800.000,00
Agustus
Rp 4.800.000,00
November
Rp 5.600.000,00
September
Rp 5.600.000,00
Desember
Rp 4.000.000,00
Syarat pembayaranatas penjualan 50% tunai, dan sisanya penjualan kredit. Penjualan kredit tersebut 40% dibayar pada bulan terjadinya penjualan, 40% dibayar sesudah bulan penjualan, 10% dibayar dua bulan sesudah bulan penjualan dan 10% ditaksir tidak ditagih. Diminta: a. Susunlah anggaran penerimaan kas dengan mencantumkan rincian penerimaan penjualan tunai dan penerimaan piutang. b. Buatlah Perhitungan taksiran piutang tidak tertagih tiap bulan.
Komputerisasi Akuntansi – STMIK AKAKOM
26
Modul Praktikum Anggaran 2. PT. Imma adalah perusahaan dagang. Pada akhir Agustus 1998 perusahaan ingin menyususn anggaran untuk bulan September, Oktober, November dan Desember 1998. data yang ada adalah: a. Data dari neraca 31 Agustus 1998 Kas Rp 10.000, Piutang Rp 68,000, Persediaan Rp 90.000, Aktiva tetap bersih Rp300.000, utang dagang Rp 60.000, modal sendiri Rp 408.000. b. Realisasi penjualan Juli
Rp 100.000,00
Agustus
Rp 80.000,00
Taksiran penjualan September
Rp 100.000,00
Oktober
Rp 100.000,00
November
Rp 180.000,00
Desember
Rp 120.000,00
Penjualan diterima kas 40% saat penjualan, 40% dibayar 1 bulan kemudian, 20% dibayar 2 bulan kemudian c. Pembelian barang dagangan dilakukan 75% dari taksiran penjualan masingmasing bulan. Persediaan akhir Rp 68.000,00 tiap bulan. Pembelian barang dagangan tersebut dilakukan secara kredit, dan dibayar 1 bulan kemudian. d. Gaji yang dibayar tiap bulan Rp 14.000,00. Pada bulan November dilakukan pembelian aktiva tetap secara tunai Rp 50.000,00 dan pinjam uang di bank awal november sebesar Rp 74.000,00 dan bunganya dibayar tiap akhir bulan 2% dari sisa pinjaman. e. Penyusutan perbulan Rp 7.500,00. Pajak penghasilan dibayar bulan Desember Rp10.000,00. Saldo awal kas bulan September Rp10.000,00 yang merupakan saldo kas minimal yang harus dipertahankan. f. Awal bulan Desember mengangsur pinjaman bank Rp 30.000,00.
Dari data diatas buatlah anggaran kas, anggaran laporan rugi laba dan anggaran neraca tiap bulan.
Komputerisasi Akuntansi – STMIK AKAKOM
27