BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan pada saat ini dihadapkan pada tingkat persaingan yang sangat ketat. Untuk dapat tetap eksis, masing-masing perusahaan harus senantiasa berusaha untuk dapat merebut pangsa pasar yang seluas-luasnya sehingga memperoleh keuntungan yang maksimal. Pangsa pasar hanya dapat direbut jika perusahaan mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan (customers’ satisfaction). Kepuasan pelanggan (customers’ satisfaction) dapat diciptakan dengan tiga pilar (Sukaria Sinulingga, 2009), yaitu: a. Ketepatan waktu pengiriman produk (timeliness of deliveries). b. Mutu produk yang sesuai harapan (acceptable product quality). c. Harga jual produk yang bersaing (reasonable products’ prices). Sedangkan perusahaan dalam menghasilkan produk tidak terlepas dari proses operasional yang harus dikelola dengan baik. Perusahaan dituntut untuk mengerahkan segala sumber daya yang dimiliki untuk memperbaiki performansi kinerjanya. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah memperbaiki sistem produksi perusahaan agar berjalan dengan baik, mengadakan evaluasi terhadap proses produksi secara berkesinambungan dan menerapkan motif produksi yang berorientasi kepada pemenangan konsumen (consumers’ favour competition) atau berorientasi kepada pelanggan (customer motive).
UD. Pusaka Bakti adalah salah satu industri mikro yang mengolah limbah kelapa berupa sabut sebagai bahan baku untuk menghasilkan serat sabut kelapa (coco fibre). Perusahaan ini memiliki 11 (sebelas) mitra binaan yang semuanya memproduksi keset kaki dan menyerap serat sebagai bahan bakunya. Pada saat ini UD. Pusaka Bakti memproduksi serat adalah untuk memenuhi kebutuhan dari 11 (sebelas) mitra binaan (make to order) yang semuanya menyerap serat sebagai bahan baku dalam memproduksi keset kaki. Namun seiring perkembangan pemanfaatan serat, UD. Pusaka Bakti telah sering mendapat permintaan serat baik dari dalam maupun luar negeri seperti China, Malaysia dan Taiwan. Selain itu permintaan terhadap produk sampingan yang dihasilkan dari pengolahan serat, yaitu sebuk sabut (coco peat) juga mulai meningkat. Berdasarkan data pendahuluan diketahui bahwa permintaan serat baik yang berasal dari mitra binaan maupun pihak diluar mitra binaan pada Januari sampai September 2010 sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1. Permintaan Serat pada Januari s.d. September 2010 No.
Bulan
1. Januari 2. 3. 4. 5.
Februari Maret April Mei
Permintaan (kg) 22.500 23.250 25.100 25.300 26.200
No.
Bulan
6. Juni 7. Juli 8. Agustus 9. September Rata-rata
Permintaan (kg) 26.750 28.600 27.250 28.100 25.894,4
Permintaan serat sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 1.1 di atas tergolong cukup tinggi, yaitu mencapai rata-rata 25.894,4 kg/bulan. Bila hari kerja efektif 25 hari/bulan, maka permintaan serat rata-rata 1.035,78 kg/hari. Besarnya permintaan ini mengindikasikan bahwa produk serat memiliki peluang pasar yang cukup besar. UD. Pusaka Bakti bermaksud untuk meraih kesempatan (opportunity) ini agar peluang tersebut tidak diambil oleh perusahaan pesaing. Namun dengan hasil produksi saat ini, tentu tidak mungkin dapat mengimbangi permintaan yang cukup besar tersebut.
1.2. Perumusan Masalah Sebagaimana telah dijelaskan pada latar belakang penelitian di atas, bahwa UD. Pusaka Bakti berkeinginan untuk memperoleh kesempatan meraih peluang pasar yang pada gilirannya akan mendapatkan keuntungan yang maksimal. Namun permasalahan rendahnya volume produksi menjadi kendala dalam memenuhi permintaan produk dari pelanggan. Rendahnya volume produksi yang dihasilkan selama ini diduga disebabkan oleh dua hal, yaitu adanya waktu aktivitas yang kurang produktif yang disebabkan oleh aktivitas yang kurang produktif maupun pemanfaatan sumberdaya khususnya peralatan produksi yang kurang maksimal dalam pelaksanaan proses produksi menyebabkan rendahnya kapasitas produksi yang dihasilkan. Kedua permasalahan yang dialami perusahaan ini adalah merupakan permasalahan desain proses produksi yang kurang baik.
Untuk mewujudkan keinginan meraih peluang pasar tersebut, maka tentu UD. Pusaka Bakti perlu mendesain ulang proses produksinya agar perusahaan dapat memenuhi permintaan produk secara tepat jumlah dan tepat waktu. Volume produksi yang harus dihasilkan pada setiap saat dapat dibuat target produksi yang didasarkan pada hasil peramalan permintaan. Perbaikan desain proses dapat dilakukan dengan cara (1) meminimalisir pembrosan waktu dan (2) memaksimalkan efisiensi mesin produksi yang dimiliki. Dengan demikian permasalahan kritis yang dihadapi oleh UD. Pusaka Bakti dalam pengolahan serat dapat dirumuskan sebagai berikut: a. Apakah dengan meminimalkan waktu aktivitas yang kurang produktif akan dapat mencapai target produksi. b. Apakah dengan mengoptimalkan efisiensi mesin produksi yang dimiliki akan dapat mencapai target produksi. c. Bagaimana hubungan antara waktu aktivitas yang kurang produktif dengan efisiensi mesin produksi.
1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan sebagaimana telah dirumuskan di atas, maka penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan sebagai berikut: 1.3.1. Tujuan Umum
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk melakukan desain proses pengolahan serat pada UD. Pusaka Bakti Batang Kuis.
1.3.2. Tujuan Khusus Sedangkan secara khusus penelitian ini bertujuan: a. Untuk mengetahui apakah dengan meminimalkan waktu aktivitas yang kurang produktif akan dapat mencapai target produksi. b. Untuk mengetahui apakah dengan mengoptimalkan efisiensi mesin produksi yang dimiliki akan dapat mencapai target produksi.
1.4. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka hasil penelitian ini akan dapat mengetahui pemborosan waktu yang disebabkan oleh waktu aktivitas yang kurang produktif dan rendahnya efisiensi mesin produksi yang terjadi di lantai produksi khususnya pada pengolahan serat yang selama ini tidak terdeteksi akar penyebabnya dan cara penanggulangannya dalam mencapai target produksi yang ditentukan, sehingga hasil penelitian ini diharapkan: a. Menjadi sumber informasi yang dapat memberikan masukan atau pertimbangan bagi perusahaan pengolahan serat umumnya dan UD. Pusaka Bakti Batang Kuis khususnya dalam melakukan perbaikan terhadap permasalahan desain proses untuk meminimalkan waktu aktivitas yang
kurang produktif dan meningkatkan pemanfaatan sumberdaya
fasilitas
produksi. b. Menjadi bahan rujukan yang dapat memberikan manfaat teoritis maupun praktis dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam studi desain proses serta menambah khasanah literatur sehingga menjadi sumber informasi bagi pihak yang berminat dalam penelitian lebih mendalam yang sejenis pada masa yang akan datang.
1.5. Batasan Masalah Batasan permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah: a. Penelitian dilakukan hanya pada lini produksi pembuatan serat ditinjau dari aspek pemborosan waktu dan efisiensi peralatan yang dimiliki. b. Tidak melakukan perancangan stasiun kerja. c. Tidak melakukan pengaturan terhadap tata letak pabrik. d. Tidak memasukkan kesejahteraan karyawan dalam analisis. 1.6. Asumsi Sedangkan asumsi yang digunakan adalah: a. Semua sumberdaya yang dibutuhkan dalam proses produksi telah tersedia dan cukup sesuai kebutuhan (ready stock). b. Mesin produksi tidak mengalami kerusakan. c. Cuaca tidak mendung atau hujan. d. Perusahaan mendukung pelaksanaan dan hasil peneliltian.