BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pemasaran yang semakin kompetitif menuntut perusahaan untuk memiliki keunggulan daya saing. Untuk dapat tetap eksis di dalam proses produksi dan kontinyuitas perusahaan tetap terjaga kita dituntut untuk semakin bekerja keras, pintar, dan kreatif. Di sisi lain konsumen dihadapkan pada berbagai macam pilihan produk. Membuat produk yang bermutu dan digemari merupakan tantangan bagi perusahaan. Perusahaan maupun dunia bisnis dituntut untuk selalu mempunyai informasi
yang
akurat
mengenai
perkembangan
lingkungan
karena
lingkungan pemasaran yang cepat sekali berubah. Dengan adanya perubahan lingkungan tersebut maka kebutuhan akan informasi yang tepat waktu akan semakin besar dibandingkan masa lalu. Untuk mempermudah dalam mendapatkan informasi maka dibutuhkan suatu media komunikasi, kemudian seiring dengan perkembangan teknologi, surat tidak lagi efektif maka munculah telepon sebagai media komunikasi. Dewasa ini telepon dengan jaringan kabel (khususnya) sudah mulai ditinggalkan dan sekarang ini muncul teknologi komunikasi baru yaitu telepon selular. Dengan adanya telepon selular lebih memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk berkomunikasi karena selain lebih canggih juga dapat dibawa kemana-mana berbeda dengan telepon kabel.
1
Sementara itu, dari hasil 3GSM Conference 2005 yang berlangsung pada bulan Maret 2005 di Cannes, Perancis, kesimpulan yang mungkin diperoleh untuk sementara ini adalah matinya jaringan kabel telepon di rumah-rumah yang lazim disebut sebagai PSTN (Public Switch Telephone Network), yang di Indonesia dikelola oleh PT Telkom. Artinya, dalam kurun waktu 3-5 tahun ke depan, sistem jaringan kabel telepon yang digali di dalam tanah tidak akan bisa berkembang dan kehilangan minat banyak orang untuk menggunakannya, bahkan dalam skala perusahaan. Kesimpulan lain yang dapat diambil adalah apapun yang dilakukan PT Telkom tidak akan mampu menandingi kecepatan serta pilihan alternatif yang banyak tersedia dalam teknologi telekomunikasi nirkabel yang berkembang secara pesat dan penuh dengan berbagai gagasan yang cemerlang melampaui bayangan kita sendiri tentang perkembangan telekomunikasi. Sekarang saja, jumlah telepon selular (ponsel) di rumah-rumah di kota besar di Indonesia sudah melebihi 3-4 buah, sedangkan telepon rumah yang sudah bertahun-tahun jumlahnya hanya satu saja (atau mungkin dua) dan bentuknya tidak pernah berubah secara signifikan. Memang ada upaya untuk meningkatkan fitur telepon rumah ini, misalnya dengan menambahkan kemampuan digital, seperti mampu menerima layanan pesan singkat (SMS/Sort Message Service) yang sekarang populer atau memecah saluran kabel di sentral boks untuk digunakan sebagai akses jaringan internet pita lebar seperti layanan Speedy. Tetapi hal tersebut sulit untuk bersaing dengan telepon selular.
2
Membaiknya kondisi perekonomian tersebut juga berdampak positif terhadap perkembangan bidang telekomunikasi khususnya industri selular dewasa ini. Akhir-akhir ini perkembangan telekomunikasi di Indonesia semakin marak dengan semakin banyaknya produsen telepon selular seperti Nokia, Samsung, Sony-Ericcson, Ben-Q Siemens, Motorolla, 02, LG, Sanex, Panasonic, yang masing-masing produk menghadirkan berbagai fitur-fitur andalan yang ditujukan untuk menarik konsumen lebih banyak lagi. Perkembangan fitur dan fasilitas perangkat telekomunikasi telah menjadikan telepon selular sebagai alat yang bukan saja digunakan untuk kebutuhan dasar komunikasi, tetapi juga dapat dijadikan sarana hiburan. Evolusi fitur hiburan pada telepon selular yang dijajakan di pasaran bermula dari perangkat komunikasi suara, komunikasi data, pemutar musik, radio, kamera digital sampai camcorder. Kini tahap evolusi tersebut sudah memasuki tingkat baru, di mana pesawat TV sudah dapat disatukan dalam ponsel. Fitur TV tuner ini (dapat menonton TV tanpa pulsa) bias dikatakan sebagai salah satu pencapaian dari evolusi fitur hiburan dalam telepon selular saat ini. Di mana antusiasme konsumen sangat variatif ketika diluncurkan telepon selular Nokia seri N 79, sebagai telepon selular TV pertama keluaran Nokia. Sejak awal kehadirannya Nokia konsisten dengan menghadirkan ponsel merek nasional dengan jenis produk unik, kualitas terjaga dan harga terjangkau.
3
Dengan semakin ketatnya persaingan di antara produsen telepon selular tersebut, maka produsen telepon selular harus menetapkan strategi pemasaran yang jitu agar dapat memenangkan persaingan serta mampu mempertahankan market share yang telah diraih agar tidak direbut oleh para pesaing. Oleh karena itu, para produsen telepon selular dituntut untuk menciptakan daya saing yang membedakan dengan para kompetitor dan pada akhirnya dapat memenangkan persaingan. Untuk menciptakan suatu produk dengan berbagai macam atribut yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen, maka operator selular harus melakukan riset perilaku konsumen karena dalam perkembangan konsep pemasaran mutakhir, konsumen ditempatkan sebagai sentral perhatian. Para praktisi maupun akademisi berusaha mengkaji aspek-aspek konsumen
dalam rangka
mengembangkan
strategi
pemasaran
yang
diharapkan mampu meraih pangsa pasar yang tersedia. Dari analisis dan uraian diatas maka penelitian ini ditujukan untuk mengetahui pengaruh atribut produk terhadap keputusan pembelian konsumen dengan judul : “PENGARUH ATRIBUT PRODUK (Harga, Mutu dan Kemasan) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TELEPON SELULAR NOKIA”.
4
1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian tersebut, perumusan masalah yang diangkat dalam tulisan ini adalah: a. Apakah atribut produk yang terdiri dari (Harga, Mutu dan Kemasan) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian telepon selular Nokia? b. Apakah atribut produk yang terdiri dari (Harga, Mutu dan Kemasan) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian telepon selular Nokia? c. Manakah dari atribut produk (Harga, Mutu dan Kemasan) yang dominan mempengaruhi keputusan pembelian pada telepon selular Nokia?
1.3. Pembatasan Masalah Suatu masalah yang terlalu umum dan luas tidak akan pernah dapat dipakai dalam suatu penelitian karena tidak akan jelas batasan dari masalahnya. Untuk membatasi masalah yang ada, penulis menitikberatkan pembahasan pada telepon selular Nokia seri N 79, sebagai telepon selular TV pertama keluaran Nokia.
1.4. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
5
a. “Untuk mengetahui pengaruh atribut produk (Harga, Mutu dan Kemasan) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian telepon selular Nokia”. b. “Untuk mengetahui pengaruh atribut produk (Harga, Mutu dan Kemasan) secara parsial berpengruh signifikan terhadap keputusan pembelian telepon selular Nokia”. c. “Untuk mengetahui atribut produk (Harga, Mutu dan Kemasan) yang dominan mempengaruhi keputusan pembelian pada telepon selular Nokia”.
1.5. Manfaat Penelitian a. Bagi Penulis Penelitian dapat menambah pengetahuan tentang pemasaran, terutama di bidang atribut produk dan perilaku konsumen serta mengetahui penerapan atribut produk dan perilaku konsumen serta mengetahui penerapan atribut produk yang tepat untuk produk telepon selular Nokia dalam rangka meningkatkan penjualan produk secara maksimum. b. Bagi Fakultas Hasil Penelitian ini dapat menambah referensi dokumentasi karya ilmu pengetahuan terutama pada bidang pemasaran. Fakultas dapat memperkaya pengetahuan bagaimana teori yang ada dapat diterapkan secara praktis di lapangan.
6
c. Bagi Pedagang Dapat dijadikan sebagai salah satu referensi dalam meningkatkan pelayanannya bagi konsumen. d. Bagi Masyarakat Diharapkan penulisan skripsi ini dapat dimanfaatkan sebagai tambahan
informasi
dan
referensi
apabila
melakukan
penelitian
selanjutnya yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian.
7