BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Saat ini di Indonesia persaingan di industri televisi langganan berbayar sangat
kompetitif, terbukti dengan bertumbuhnya semakin banyak brand televisi langganan berbayar. Dalam 7 tahun terakhir, ada 12 brand televisi langganan berbayar, berikut data berdirinya perusahaan televisi berbayar sekitar 7 tahun kebelakang:
Tabel 1.1 Televisi Langganan Berbayar 7 Tahun Kebelakang BRAND
JUMLAH SALURAN
TAHUN BERDIRI
AORA
62
8 Agustus 2008
Okevision
75
November 2008
SKYNINDO
55
17 Agustus 2009
Orange tv
60
2011
Nextmedia
42
23 November 2011
Usee TV
102
10 Agustus 2012
TOPAS TV
66
29 Juli 2012
INNOVATE
73
19 September 2012
MAX3
79
12 Desember 2012
Big TV
184
9 September 2013
Transvision
116
15 Desember 2014
K-VISION
40
18 April 2014
(Sumber: Data internal Big TV)
1
2 Persaingan yang kompetitif ini membuat para pemain televisi langganan bebayar harus memiliki strategi jitu dalam menjaga eksistensi brand. Selain pemainpemain lama ada pemain baru yang juga ikut meramaikan persaingan industri tersebut. Big TV merupakan penyedia jasa televisi langganan berbayar yang diresmikan mengudara pada 9 September 2013, dioperasikan oleh PT Indonesia Media Televisi dan merupakan anak perusahaan oleh Lippo Group. Lippo Group memiliki saham di industri ritel, media, real estate, perbankan, sumber daya alam, perhotelan, dan kesehatan. Secara keseluruhan, saat ini Big TV memiliki 184 saluran yang menjadikan Big TV sebagai televisi satelit berbayar yang memiliki saluran terbanyak di Indonesia. Lippo Group selain memiliki Big TV juga memiliki First Media. Sebagai pemain baru, penting bagi Big TV untuk memiliki strategi branding yang tepat agar dapat bertahan dalam persaingan yang kompetitif seiring dengan sudah banyaknya industri televisi berbayar yang ada di Indonesia. Hal ini juga dilakukan agar tidak terjadi kanibalisme antara konsumen Big TV dan konsumen First Media yang keduanya merupakan anak perusahaan dari Lippo Group. Brand merupakan salah salah satu bagian terpenting dari suatu produk. Merek dapat menjadi suatu nilai tambah bagi produk baik itu produk yang berupa barang maupun jasa. Pada saat zaman modern ini banyak perusahaan-perusahaan berusaha terus memperkenalkan merek yang dimilikinya dari waktu ke waktu, terutama konsumen yang menjadi target marketnya. Brand image Menurut Supranto dan Limakrisna (2007) bahwa brand image adalah apa yang konsumen pikir dan rasakan ketika mendengar atau melihat suatu merek dan apa yang konsumen pelajari tentang merek. Brand image disebut juga memori merek yang skematis, berisi interpretasi pasar sasaran tentang karakteristik produk, manfaat produk, situasi penggunaan dan karakteristik pemasaran. “Brand image can be defined as a perception about brand as reflected by the brand association held ini consumer memory”. Hal ini berarti citra merek adalah persepsi tentang merek yang digambarkan oleh asosiasi merek yang ada dalam ingatan konsumen. Image konsumen yang positif terhadap suatu brand akan lebih memungkinkan konsumen untuk melakukan pembelian. (Keller, 2013).
3 Menurut Ruslan, Rosady Dalam buku (kampanye public relation, 2007) menyatakan bahwa
Public Relations merupakan suatu kegiatan yang bertujuan
memperoleh good will, kepercayaan, saling pengertian dan citra baik dari masyarakat. Peranan Public Relations di dalam suatu perusahaan yaitu untuk meningkatkan citra perusahaan di mata masyarakat, agar perusahaan tersebut tidak dipandang buruk oleh masyarakat serta konsumennya. Sehingga masyarakat tidak meragukan perusahaan dan yakin ketika ingin mengkonsumsi produk atau jasa perusahaan. Selain untuk membentuk citra positif perusahaan, Public Relations juga turut serta menjalin hubungan dengan para Stakeholder. Stakeholder itu sendiri terbagi menjadi Internal dan Eksternal perusahaan. Pada Internal terdiri dari karyawan perusahaan, kemudian pada Eksternal terdiri dari para investor. Dalam pembentukan brand image terdapat dua komponen yaitu brand associations dan brand awareness yang merupakan dua komponen dalam pembentukan brand image. Menurut Kevin Lane Keller brand associations adalah kekuatan, keuntungan, dan keunikan dari attributes dan benefits untuk merek. Brand associations merupakan sumber utama dari nilai merek karena brand associations adalah sarana yang konsumen gunakan untuk merasakan merek tersebut dalam memenuhi kebutuhan mereka. Menurut Keller, brand associations berhubungan dengan brand performance karena brand performance dapat membentuk brand associations (Keller, 2013). Menurut Aaker dalam buku “The Power of Brand” Brand Awareness adalah kesanggupan seseorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu. Jadi brand awareness adalah kemampuan konsumen untuk mengingat suatu brand dan yang menjadikannya berbeda bila dibandingkan dengan brand lainnya. (Freddy Rangkuti, 2008). Perusahaan pada umumnya membutuhkan proses dalam membentuk dan membangun image. Seiring dengan munculnya perusahaan atau organisasi baru yang memiliki visi misi serta tujuan yang sama, maka hal ini membuat perusahaan baru seperti PT Indonesia Media Televisi harus memiliki strategi-strategi yang tepat dalam membentuk brand image perusahaannya agar dapat bertahan dalam persaingan di bidang televisi berbayar pada saat ini.
4 1.2
Fokus Penelitian Persaingan yang kompetitif dalam industri TV langganan berbayar, membuat
para pemainnya harus menyusun strategi branding yang tepat. Oleh karna itu penelitian ini fokus pada bagaiman strategi Public Relations PT Indonesia Media Televisi dalam membentuk brand image Big TV. Penelitian dilakukan di gedung berita satu plaza pada divisi marketing. Waktu melakukan penelitian pada periode bulan Februari – April 2015.
1.3
Pertanyaan Penelitian 1. Bagaimana strategi Public Relations PT Indonesia Media Televisi dalam membentuk brand awareness dan brand association Big TV ? 2. Bagaimana hambatan yang dihadapi dan solusi dalam mengatasi hambatan tersebut?
1.4
Tujuan Penelitian : 1. Untuk mengetahui Public Relations PT Indonesia Media Televisi dalam membentuk brand awareness dan brand association Big TV. 2. Untuk mengetahui hambatan yang dihadapi dan solusi dalam mengatasi hambatan tersebut.
1.4.1 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini terdapat tiga manfaat yaitu manfaat Akademis, manfaat praktis, dan manfaat umum. 1. Manfaat Akademis Diharapkan dapat berguna untuk peneliti selanjutnya dalam berbagai penelitian yang lain terhadap bahasan teori serta untuk memperluas pengetahuan. Penelitian ini juga bisa dijadikan alat dalam memahami apa saja strategi yang dilakukan oleh Public Relation PT Indonesia Media Televisi dalam membentuk Brand image produk Big TV.
2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat berguna dan dapat memberikan informasi bagi Public Relations atau humas suatu perusahaan, dalam melakukan strategi-strategi dalam membentuk Brand image.
5 3. Manfaat Umum Manfaat umum merupakan manfaat sosial yang berguna bagi masyarakat, agar dapat melihat peranan Public Relation dalam membentuk Brand image. Penelitian ini juga dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya.
1.5
Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penelitian ini akan dipaparkan sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN Pada penelitian di bab satu merupakan latar belakang yang telah dipaparkan, penjelasan rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian, metode yang digunakan dalam penelitian ini berserta sistematika penulisan.
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA Berisi tentang teori dasar yang mendasari analisis penilitian dan teori-teori brand. Terdapat kutipan dari buku-buku, website, maupun sumber literatur lainnya yang mendukung penyusunan skripsi ini.
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh hasil penelitian disajikan dalam bab ini yaitu meliputi : pendekatan dan jenis penelitian, kehadiran peneliti, sumber data penelitian, pengumpulan data, analisis data, pengecekan keabsahan data, tahap-tahap penelitian.
BAB 4 HASIL PENELITIAN Pada bab empat, menjelaskan penyajian dari hasil penelitian yang berupa data-data yang terkumpul dan pembahasan hasil penelitian yang menjawab masalah penelitian.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab lima, merupakan kesimpulan dari penelitian yang dibuat oleh penulis dan berisi juga saran yang berguna sebagai masukan berkaitan penelitian.