1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Koperasi yang pertama kali didirikan adalah di Inggris, sebagai akibat penderitaan yang dialami kaum buruh di Eropa akibat revolusi industri pada awal abad ke 19. Pada masa itu terutama di negara-negara Eropa yang menerapkan sistem perekonomian kapitalis, dimana kaum buruh berada pada puncak penderitaannya. Pada era sistem kapitalis inilah, inspirasi koperasi beserta gerakannya dilahirkan dan merupakan cara yang digunakan masyarakat golongan ekonomi lemah, untuk memecahkan permasalahan ekonomi yang dihadapinya dan yang dalam perkembangannya kemudian menjadi suatu sistem sendiri dalam kehidupan ekonomi masyarakat. Di Indonesia sendiri koperasi merupakan suatu alat perekonomian untuk membimbing menuju masyarakat yang adil dan makmur, yang lalu diterapkan secara nasional untuk menumbuhkan semangat gotong royong bagi seluruh kalangan masyarakat. Koperasi Daerah Kota Jakarta Selatan ( KOPDA KEMENAG JAKSEL ) yang beralamat pada Jalan Warung Buncit Raya no 2 Pejaten Jakarta Selatan, JAKARTA adalah koperasi simpan pinjam dan perdagangan yang dikelola oleh para pegawai negeri sipil dan honorer yang khusus untuk kepengurusan KOPDA KEMENAG JAKSEL.
2
Anggotanya berasal dari seluruh pegawai di Kementrian Departemen Agama kantor jakarta selatan , Sejak pertama kali didirikan koperasi ini telah memfokuskan dalam bidang usaha simpan pinjam, dimana hasil dari simpanan para anggota koperasi dapat dipinjamkan kembali kepada para anggotanya. Selain sebagai media untuk simpan pinjam pegawai, koperasi ini juga memiliki usaha perdagangan untuk para anggota dan umum sebagai tambahan pendapatan yang dikelola agar dapat memberikan benefit tambahan bagi kesejahteraan koperasi dan anggotanya. Pelayanan yang sekarang berjalan masih dilakukan dengan cara manual, dan penyimpanan data fisik yang masih belum tertata secara rapi dan teratur, hal tersebut dapat dilihat dari bagaimana proses transaksi simpan, pinjam, pembayaran angsuran, pengelolaan data, hingga laporan bulanan yang keseluruhannya masih menggunakan sistem yang belum terkomputerisasi sehingga sangat sering terjadi kesalahan pencatatan, arsip yang sulit dicari, dan masalah lainnya. Minimnya jumlah Pengelola koperasi juga menjadi salah satu faktor yang dapat memperlambat kinerja dari jalannya Koperasi ini. Selain itu dengan adanya penambahan beberapa usaha, menimbulkan kendalakendala yang ada pada koperasi, sehingga pengelolaan tidak berjalan dengan baik.. Berangkat dari permasalahan yang telah dijabarkan diatas, dilakukanlah beberapa metode untuk memperbaiki sistem yang sedang berjalan agar kedepannya sistem ini nantinya dapat memberikan kemudahan bagi para anggota koperasi dalam kegiatan
3
simpan pinjam, maupun sistem kerja administrasi pengelolaan koperasi yang tertib, teratur dan akurat Untuk membuat sistem kerja administrasi yang tertib, teratur dan akurat, maka harus dipunyai sistem pencatatan dan pengarsipan data yang sistematis, aman dan akurat. Hal ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan keunggulan sistem informasi yang sesuai untuk keperluan dari bidang usaha koperasi Dengan adanya sistem ini diharapkan dapat digunakan untuk membantu pihak internal koperasi dalam pencatatan transaksi, penyusunan laporan keuangan dan penghitungan rugi laba, mendapatkan hasil perhitungan yang akurat, benar dan dapat dipertanggung jawabkan serta data yang terorganisir dengan baik, tersimpan dengan aman dan mudah ditelusuri. Berdasarkan gambaran permasalahan dan kebutuhan Koperasi yang telah diuraikan diatas, maka karya ini akan diberi judul “Pengembangan Sistem Koperasi Simpan Pinjam Pada Koperasi Daerah Kementrian Agama Jakarta Selatan. 1.2
Rumusan Masalah 1.
Apakah dengan adanya system informasi pada koperasi dapat membantu peran para pegawai koperasi dalam menjalankan tugasnya ?.
2.
Apakah dengan adanya SI pada koperasi dapat menjamin kelancaran proses transaksi dan bisnis pada koperasi ?.
3.
Bagaimana rancang bangun SI koperasi pada “ koperasi kemenag jakarta selatan”.
4
1.3
Ruang Lingkup Agar sistem ini dapat berjalan dengan lebih terfokus dan terarah pada pokok pembahasan dan kebutuhan yang dimaksud, maka akan difokuskan pembahasan pada permasalahan yang terjadi. Secara garis besar, ruang lingkup pembahasan dalam sistem ini mencakup :
1.4
1.
Prosedur pendaftaran, simpanan, pinjaman, angsuran anggota.
2.
Prosedur pendapatan dan pengeluaran kas dari koperasi.
3.
Prosedur pembuatan Laporan pinjaman, simpanan dan angsuran anggota.
Tujuan dan Manfaat Sistem ini bertujuan untuk menghasilkan suatu sistem koperasi yang terkomputerisasi dan terintegrasi dengan semua hal yang berkaitan dengan aktivitas simpan pinjam anggota. Tujuan yang hendak diperoleh dari dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Mengidentifikasi masalah sistem simpan pinjam agar tercipta sistem pengendalian dan operasi yang baik.
2.
Menganalisis sistem simpan pinjam yang sedang berjalan di Kopda Kemenag Jaksel.
5
3.
Merekomendasikan sistem yang dapat membantu koperasi agar dapat meningkatkan kinerja dan pelayanan Kopda Kemenag Jaksel.
4.
Merancang Sistem Informasi simpan pinjam yang direkomendasikan tersebut untuk Kopda Kemenag Jaksel.
Manfaat yang hendak diperoleh yaitu: 1.
Koperasi dapat menerapkan sistem baru yang terkomputerisasi sehingga dapat meminimalisir terjadinya kesalahan serta dapat meningkatkan pelayanannya kepada para anggotanya.
2.
Anggota koperasi dapat mengakses segala keperluan simpan pinjam koperasi hanya dengan mengakses website kementerian sehingga mempermudah kerja dari pengelola koperasi dan menghemat waktu dalam proses simpan pinjam.
3.
Pengelola dan pengawas koperasi dapat memantau perkembangan laporan keuangan koperasi secara cepat, akurat, tepat dan akuntabel.
4. 1.5
Memberikan kemudahan dalam penyimpanan, pengolahan dan penyajian data.
Metodologi Metodologi yang akan digunakan penulis dalam penyusunan sistem ini adalah: A. Metode analisis Analisis sistem akan menggunakan pendekatan metode Object Oriented Analysis and Design, yang terdiri dari:
6
1. Problem-domain analysis Mengidentifikasikan informasi-informasi apa saja yang harus dikendalikan oleh sistem yang akan dibuat. 2. Application-domain analysis Mengidentifikasi kebutuhan penggunaan sistem dan menentukan fungsi dari sistem agar sistem dapat mengendalikan lalu lintas informasi. Beberapa hal yang akan dilakukan dalam metode analisis ini, yakni: 1. Mengklasifikasikan suatu problem, opportunities, dan directives yang terdapat pada bagian scope definition analisa dan perancangan sistem dengan kerangka PIECES, dari kerangka PIECES ini kemudian akan menghasilkan problem statement. 2. Mendokumentasikan proses bisnis yang ada dengan bentuk business model untuk menganalisis masalah yang ada dan menganalisis temuan untuk memahami masalah lebih dalam, dari tahap ini kemudian akan menghasilkan system improvement objectives. 3. Mendekripsikan kebutuhan dari user dan owner dari hasil system improvement objectives dan hasil problem statement yang dijabarkan sebelumnya dengan mendefinisikan business data requirements, business process requirements, dan business system interface requirements, dari tahap ini kemudian akan menghasilkan business requirement statement.
7
4. Mendeskripsikan hasil penjabaran dari business requirement dengan menggambarkannya dalam bentuk system model yang dalam konteks ini menggunakan Activity Diagram sehingga menghasilkan suatu gambaran menyeluruh tentang sistem yang sedang dikembangkan B. Metode Perancangan Perancangan yang akan dibuat dalam sistem ini menggunakan metode Object Oriented Analysis and Design oleh Satzinger, yang terdiri dari: 1. Activity Diagram, 2. Event Table, 3. Use Case Diagram, 4. Use Case Description 5. Class Diagram, 6. Data Access Sequence Diagram, 7. Class Diagram Updated, 8. User Interface, 9. Navigation Diagram. 1.6
Sistematika Penulisan Pada penulisan skripsi ini, penulis membuat sistematika penulisan sebagai berikut :
8
BAB 1:
PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan secara singkat mengenai latar belakang permasalahan, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metodologi yang digunakan dalam usaha pengumpulan data dan sistematika penulisan secara garis besar.
BAB 2:
LANDASAN TEORI Pada bab ini akan membahas teori-teori yang digunakan sebagai landasan pemecahan masalah yang berkaitan dengan masalah pokok yang ditemukan dalam penelitian. Teori-teori yang digunakan adalah teori-teori dasar dan teori-teori pendukung yang relevan dan sistematis. Seperti teori mengenai sistem informasi akuntansi, sistem perkoperasian indonesia, serta teori mengenai object oriented analysis and design.
BAB 3:
ANALISIS PERANCANGAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang koperasi, siklus operasi koperasi, struktur organisasi dan uraian tugas, sistem simpan pinjam berjalan, sampai dengan analisa atas sistem berjalan serta masalahmasalah yang ada.
BAB 4:
PERANCANGAN SISTEM KOPERASI Dalam bab ini, membahas perancangan sistem untuk aktivitas simpan pinjam koperasi terkait yang diusulkan guna memperbaiki kelemahan dan
9
kekurangan prosedur yang sedang digunakan saat ini yang disajikan dalam bentuk Object Oriented Analysis and Design, yaitu dengan membuat Activity Diagram,Event Table, Use Case Diagram, Use Case Description, Class Diagram, Data Access Sequence Diagram, Class Diagram Updated, User Interface, dan Navigation Diagram. BAB 5:
KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini memuat kesimpulan dari keseluruhan bab yang telah dibahas sebelumnya dan saran-saran yang mungkin dapat berguna bagi koperasi untuk memperbaiki kelemahan dari sistem yang berjalan di kemudian hari .