BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Latar Belakang Topik dan Tema Berdasarkan statistik yang ada, Indonesia kekurangan lahan pertanian sebanyak 8,2 juta hektar untuk mengatasi kekurangan pangan dan luas lahan (Sumarno, 2012). Kurangnya lahan pertanian memunculkan ide dapur hidup yang saat ini dikenal dengan istilah urban farming. Dapur hidup dijalankan pada setiap hunian sehingga setiap keluarga memiliki tanaman yang dapat menghasilkan sayur atau buah untuk membantu kebutuhan bumbu dapur nya. Dapur hidup dapat diaplikasikan pada taman vertikal. Menurut Despommier (2004), salah satu keuntungan dari taman vertikal adalah menciptakan efisiensi lahan, membuat perkotaan memiliki tempat untuk menghasilkan pangan dan menciptakan lingkungan yang nyaman. Taman Vertikal biasanya diaplikasikan pada berbagai gedung bertingkat dan menanam secara vertikal membuat jumlah lahan yang tersedia untuk menanam bertambah dan dapat menyesuaikan dengan kebutuhan hunian vertikal/hunian bertingkat. Meskipun Taman Vertikal dapat menjadi salah satu solusi dalam kurangnya lahan untuk bertanam, tetapi terdapat kelemahan dari sistem taman vertikal itu sendiri karena tanaman yang digunakan akan membutuhkan cahaya matahari untuk dapat berfotosintesis, sedangkan tanaman yang berada di dalam ruangan tidak akan mendapatkan cahaya matahari yang cukup. Penggunaan kaca juga dapat mengurangi intensitas cahaya matahari yang
1
2
dibutuhkan oleh tanaman, yang menyebabkan aplikasi vertical farming didalam bangunan tidak berjalan dengan optimal. Sehingga pada penelitian ini akan meneliti mengenai cara mendapatkan cahaya matahari yang optimal untuk tanaman yang akan digunakan pada taman vertikal sehingga tanaman yang digunakan pada apartemen dapat tumbuh dengan baik seperti tanaman yang ditanam pada landed farming atau taman horizontal yang ada pada umumnya. Latar Belakang Proyek dan Lokasi Menurut Endy Marlina dalam bukunya Perancangan Bangunan Komersial (2008: 280), Mixed Use Building adalah salah satu upaya pendekatan perancangan yang berusaha menyatukan berbagai aktivitas dan fungsi yang berada di bagian area suatu kota (luas area terbatas, harga tanah mahal, letak strategis, nilai ekonomi tinggi). Sedangkan, fungsi bangunan di sekitar lokasi tapak yang berada dekat dengan Kawasan CBD Puri Indah merupakan bangunan perkantoran dan hunian yang terdiri dari wisma kecilsedang. Dengan adanya kebutuhan akan kantor dan hunian pada daerah tapak, maka proyek yang dirancang pada penelitian ini merupakan bangunan mixeduse antara kantor dan hunian bertingkat berupa apartemen.
Gambar 1.1 Fungsi Bangunan Sekitar Tapak Sumber : Google Earth
3
Sampai pada tahun 2007, lokasi tapak yang berada di daerah Kembangan ini merupakan area agrikultur. Namun keberadaan area agrikultur tersebut dihilangkan dan digantikan oleh jalan tol yang menghubungkan antara bandara Soekarno Hatta dan kawasan Puri Indah. Sehingga penggunaan konsep vertikal farming akan diterapkan pada hunian apartemen pada bangunan sebagai upaya menciptakan kembali kegiatan dapur hidup atau urban farming pada hunian vertikal dan merupakan salah satu pengganti area agrikultur yang telah dihilangkan karena perkembangan infrastruktur di daerah Puri Kembangan.
1.2
Masalah/ Isu Pokok Kebutuhan akan perkantoran dan hunian yang berada pada wilayah Puri Kembangan menjadi alasan perancangan bangunan mixed-use kantor dan apartemen. Pada landed house, hampir setiap rumah memiliki halaman atau taman yang dapat terjadinya aktifitas dapur hidup yang dapat membantu kebutuhan bumbu dapur dari hunian tersebut. Maka dari itu kegiatan dapur hidup akan diterapkan pada hunian bertingkat apartemen pada perancangan ini, sehingga meskipun tinggal di hunian bertingkat, para penghuni apartemen juga tetap dapat menjalankan kegiatan yang dilakukan oleh penghuni landed house.
Tetapi,
Mmnanam
tanaman
pada
hunian
bertingkat
dapat
mengakibatkan tanaman kekurangan cahaya matahari yang dibutuhkan untuk berfotosintesis sehingga tanaman tidak dapat tumbuh dengan baik, sehingga harus diketahui kebutuhan tanaman akan cahaya matahari dan pengaruh bentuk bangunan terhadap datangnya cahaya matahari terhadap tanaman.
4
1.3
Formulasi Masalah Berikut ini adalah beberapa formulasi masalah dari masalah yang ada : -
Bagaimana bentuk bangunan yang dapat memaksimalkan pencahayaan matahari langsung (direct sunlight) sesuai dengan kebutuhan jenis tanaman yang digunakan?
-
Jenis tanaman apa yang digunakan dan dimana letaknya yang sesuai pada bangunan?
1.4
Ruang Lingkup Pembahasan Lingkup pembahasan yang akan dibahas pada penelitian ini adalah : 1. Meneliti bentuk bangunan yang dapat memaksimalkan pencahayaan matahari langsung (direct sunlight) sesuai dengan kebutuhan setiap jenis tanaman 2. Penelitian mengenai letak vertical farming dan penggunaan jenis tanaman hanya dilakukan pada hunian apartemen. 3. Penelitian membahas mengenai kebutuhan panjang penyinaran matahari tanaman vertical farming yang akan digunakan pada hunian apartemen. Batasan Masalah: 1. Kantor dan Apartemen - Pada proyek ini, penentuan gubahan massa dihasilkan melalui analisa tapak yang diakibatkan oleh lingkungan sekitar tapak dan kebutuhan jenis tanaman akan penyinaran cahaya matahari pada bangunan. 2.
Penerapan Taman Vertikal - Penelitian jenis tanaman yang digunakan pada bangunan disesuaikan dengan keadaan iklim tapak yang didapat dari data sekitar tapak
5
- Difokuskan pada: analisis terkait panjang penyinaran cahaya matahari yang dibutuhkan oleh tanaman - Penelitian letak tanaman hanya dilakukan pada bagian hunian apartemen, tidak pada bagian perkantoran. - Analisis yang dilakukan pada penelitian ini hanya pada tanggal 21 Maret dan 23 September. 1.5
Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: -
Merancang bangunan Mixed-use kantor dan apartemen yang dapat memaksimalkan pencahayaan matahari langsung sesuai dengan kebutuhan jenis tanaman yang digunakan pada hunian apartemen
-
Menentukan jenis tanaman yang digunakan oleh penghuni apartemen dan letak setiap jenisnya pada setiap sisi bangunan
1.6
Tinjauan Pustaka Peninjauan penelitian yang berkaitan dengan topik dan tema dengan merangkum hasil penelitian atau artikel yang telah ada untuk dijadikan bahan pertimbangan selama penelitian. Tabel 1.1 State of the art
Judul Jurnal
Pengaruh
Nama
Isi Jurnal
Penulis
Mengetahui pengaruh cahaya matahari
Cahaya
matahari dan Suhu
Imam
dan suhu tertentu terhadap tanaman
Terhadap Tanaman
Fauzi
sesuai
(2012)
dengan
kebutuhannya
dan
hubungan antara kebutuhan matahari dan suhu dari tanaman yang berbeda.
6
Nama
Judul Jurnal Designing
the
Ecoskyscraper Premises for Tall Building
Isi Jurnal
Penulis
Design
Teori John Wiley
(2007)
yang
berpengaruh
terhadap
perancangan bangunan ecoskyscraper. Integrasi dari segala aspek dan proses untuk
membangun
lingkungan
sustainable. Terdapat
beberapa
cara
untuk
meningkatkan efisiensi energi pada
Efficient Agricultural
Tracy
Buildings : An
Mumma
Overview (2002)
konstruksi dan operasional bangunan dari
bangunan
menyediakan
agrikultur referensi
dan dalam
mengimplementasikan beberapa strategi yang diberikan.
Evaluating
the
Impact of Vertical
Penelitian ini menjelaskan mengenai
Greenery
penggunaan
System
vertical
garden
dan
on Cooling Effect Badrulzam perubahan iklim yang menciptakan tren on
High
Buildings
Rise
an Jaafar
memadukan alam dengan kota dan berharap bahwa penghijauan menjadi
and
langkah yang efektif.
Surroundings : A Review (2011)
Penelitian ini
membahas
mengenai
fungsi dari tanaman vertikal, tanaman Vertical vegetation
vertikal yang digunakan pada exterior
design decisions on
bangunan di dalam kota dan terdapat
their
impact
on
energy consumption subtropical (2012)
in cities
Y.Stav
beberapa parameter desain yang dapat
dan G.
mempengaruhi pertumbuhan tanaman
Lawson
vertikal. Pemilihan parameter desain dan keputusan desain yang optimal dapat
menghemat
menciptakan
energi
perancangan
yang sustainable.
dan
bangunan
7
1.7
Sistematika Penulisan BAB 1. PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang permasalahan yang menjadi alasan mengapa
tercipta
bangunan
kantor
dan
apartemen
yang
menggunakan penerapan konsep vertical farming, masalah/isu pokok yang terjadi pada perancangan bangunan, formulasi permasalahan, tujuan
penelitian,
lingkup
pembahasan
penelitian
mengenai
bangunan kantor dan apartemen itu sendiri dan juga sejauh apa penelitian mengenai penerapan vertical farming pada bangunan apartemen, kajian pustaka, dan sistematika penulisan. BAB 2. LANDASAN TEORI Berisi tentang landasan teori yang dibagi menjadi 2 tinjauan, yaitu tinjauan umum yang meninjau tentang bangunan kantor dan apartemen dan tinjauan khusus yang meninjau tentang tema penelitian ini yaitu vertical farming. BAB 3. METODE PENELITIAN Berisi tentang langkah-langkah yang akan digunakan dalam pengumpulan data untuk penelitian dan prosedur jalannya penelitian. BAB 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN Berisi tentang hasil penelitian dari data yang telah dikumpulkan dan pembahasan dari analisa tersebut. BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN Berisi tentang hasil penelitian dan saran yang dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya atau penggunaan hasil penelitian ini sebagai referensi.