Created by Khusnul Kholisah
BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi komputer sangatlah pesat. Hampir semua aspek kegiatan manusia saat ini berhubungan dengan komputer. Mulai dari kegiatan perkantoran, perbankan, perdagangan, pendidikan, bisnis, dan sebagainya. Komputer sangat membantu pekerjaan manusia sehari-hari. Ketergantungan manusia terhadap komputer saat ini sangat tinggi, hingga jika komputer bermasalah atau tidak berfungsi dengan baik, maka akan menjadi masalah bagi orang-orang yang sehari-harinya berkecimpung dengan komputer. Hal ini disebabkan karena fungsi dari komputer yang sangat kompleks. Mulai dari fungsi sebagai perangkat untuk mengetik, menghitung, mencetak, memperbanyak data, mentransfer data, berkomunikasi, dll. Adapun mesin ketik, namun tidak bisa mengerjakan sedemikian banyak fungsi daripada komputer. Dari sekian banyak aktifitas yang bisa dilakukan oleh manusia dengan komputer, sebagian besar itu semua hanya dilakukan oleh manusia yang mampu melihat. Bagi mereka yang memiliki cacat fisik tidak bisa melihat, komputer masih merupakan barang yang tidak mudah mereka jangkau dari segi pemanfaatan fungsi daripada komputer. Faktanya, jika kita pergi ke toko komputer, yang mereka (penjual komputer) tawarkan hanyalah komputer beserta kelengkapan komputer yang standar yaitu untuk orang non tunanetra. Tunanetra juga manusia, banyak diantara mereka yang memiliki otak encer alias pintar. Tidak sedikit dari mereka yang memiliki kemampuan yang melebihi dari kemampuan manusia biasa. Hal inilah yang melatarbelakangi penulis untuk membahas masalah kaitannya dengan komputer dan tunanetra. 4
Created by Khusnul Kholisah
B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah pada penulisan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Pengertian komputer?; 2. Apakah tunanetra itu?; 3. Komputer bicara untuk tunanetra; 4. Kendala tunanetra.
C. TUJUAN PENULISAN Adapun tujuan daripada penulisan karaya tulis ini adalah agar kita tidak selalu memandang remeh terhadap orang-orang yang menyadang status tunanetra. Bahkan seharusnya kita membuka mata untuk melihat adanya peluang untuk bekerjasama dengan mereka, tanpa melihat keterbatasan yang ada pada diri mereka. Karena keterbatasan itu pasti ada jalan keluarnya.
5
Created by Khusnul Kholisah
BAB II PEMBAHASAN
1. Komputer Banyak orang yang bisa mengoperasikan komputer. Namun, ketika mereka harus menjawab pertanyaan “Apakah komputer itu?”, banyak diantara mereka yang sulit menjelaskan pengertian dari komputer secara jelas. Definisi komputer berasal dari bahasa latin computare yang mengandung arti menghitung. Karena luasnya bidang garapan ilmu komputer, para pakar dan peneliti sedikit berbeda dalam mendefinisikan termininologi komputer. Berikut beberapa penjelasan tentang pengertian komputer dari para pakar: 1. Menurut Hamacher, komputer adalah mesin penghitung elektronik yang cepat dan dapat menerima informasi input digital, kemudian memprosesnya sesuai dengan program yang tersimpan di memorinya, dan menghasilkan output berupa informasi. 2. Menurut Blissmer, komputer adalah suatu alat elektonik yang mampu melakukan beberapa tugas sebagai berikut: 1. menerima input 2. memproses input tadi sesuai dengan programnya 3. menyimpan perintah-perintah dan hasil dari pengolahan 4. menyediakan output dalam bentuk informasi 3. Sedangan Fuori, berpendapat bahwa komputer adalah suatu pemroses data yang dapat melakukan perhitungan besar secara cepat, termasuk perhitungan aritmetika dan operasi logika, tanpa campur tangan dari manusia. Untuk mewujudkan konsepsi komputer sebagai pengolah data untuk menghasilkan suatu informasi, maka diperlukan sistem komputer (computer system) yang elemennya terdiri dari hardware, software dan brainware. Ketiga elemen sistem komputer tersebut harus saling berhubungan dan membentuk kesatuan. Hardware tidak akan berfungsi apabila tanpa software,
6
Created by Khusnul Kholisah
demikian juga sebaliknya. Dan keduanya tiada bermanfaat apabila tidak ada manusia (brainware) yang mengoperasikan dan mengendalikannya. 1. Hardware atau Perangkat Keras: peralatan yang secara fisik terlihat dan bisa di jamah. 2. Software atau Perangkat Lunak: program yang berisi instruksi/perintah untuk melakukan pengolahan data. 3. Brainware: manusia yang mengoperasikan dan mengendalikan sistem komputer. Penggolongan Komputer Literatur terbaru tentang komputer melakukan penggolongan komputer berdasarkan tiga hal: 1. Berdasarkan Data Yang Diolah a. Komputer Analog b. Komputer Digital c. Komputer Hybrid 2. Berdasarkan Penggunannya a. Komputer Untuk Tujuan Khusus (Special Purpose Computer) b. Komputer Untuk Tujuan Umum (General Purpose Computer) 3. Berdasarkan Kapasitas dan Ukurannya a. Komputer Mikro (Micro Computer) b. Komputer Mini (Mini Computer) c. Komputer Kecil (Small Computer) d. Komputer Menengah (Medium Computer) e. Komputer Besar (Large Computer) f. Komputer Super (Super Computer) Adapaun tambahan penggolongan lain untuk komputer adalah dari segi generasi. Berikut adalah sejarah singkat perkembangan komputer dari generasi ke generasi:
7
Created by Khusnul Kholisah
Komputer Generasi Pertama (1940an) à
Pada tahun 1941, Konrad Zuse, seorang
insinyur Jerman membangun sebuah komputer, Z3, untuk mendesain pesawat terbang dan peluru kendali. Komputer Generasi pertama dikarakteristik dengan fakta bahwa instruksi operasi dibuat secara spesifik untuk suatu tugas tertentu. Setiap komputer memiliki program kode biner yang berbeda yang disebut “bahasa mesin” (machine language). Hal ini menyebabkan komputer sulit untuk diprogram dan membatasi kecepatannya. Ciri lain komputer generasi pertama adalah penggunaan tube vakum (yang membuat komputer pada masa tersebut berukuran sangat besar) dan silinder magnetik untuk penyimpanan data. Komputer Generasi Kedua (1948 – 1960an) à
Pada tahun 1948, Transistor
menggantikan tube vakum di televisi, radio, dan komputer. Akibatnya, ukuran mesin-mesin elektrik berkurang drastis. Transistor mulai digunakan di dalam komputer mulai pada tahun 1956. Penemuan lain yang berupa pengembangan memori inti-magnetik membantu pengembangan komputer generasi kedua yang lebih kecil, lebih cepat, lebih dapat diandalkan, dan lebih hemat energi dibanding para pendahulunya. Mesin pertama yang memanfaatkan teknologi baru ini adalah superkomputer. IBM membuat superkomputer bernama Stretch, dan Sprery-Rand membuat komputer bernama LARC. Komputer-komputer ini, yang dikembangkan untuk laboratorium energi atom, dapat menangani sejumlah besar data, sebuah kemampuan yang sangat dibutuhkan oleh peneliti atom. Komputer generasi kedua menggantikan bahasa mesin dengan bahasa assembly. Bahasa assembly adalah bahasa yang menggunakan singkatansingakatan untuk menggantikan kode biner. Komputer Generasi Ketiga (1964-1970) à
Walaupun transistor dalam banyak hal
mengungguli tube vakum, namun transistor menghasilkan panas yang cukup besar, yang dapat berpotensi merusak bagian-bagian internal komputer. Batu kuarsa (quartz rock) menghilangkan masalah ini. Jack Kilby, seorang insinyur di Texas Instrument, mengembangkan sirkuit terintegrasi (IC : integrated circuit) di tahun 1958. IC mengkombinasikan tiga komponen elektronik dalam sebuah piringan silikon kecil yang terbuat dari pasir kuarsa. Pada ilmuwan kemudian berhasil memasukkan lebih banyak komponen-komponen ke dalam suatu chip tunggal yang disebut semikonduktor. Hasilnya, komputer menjadi semakin kecil karena komponenkomponen dapat dipadatkan dalam chip. Kemajuan komputer generasi ketiga lainnya adalah penggunaan sistem operasi (operating system) yang memungkinkan mesin untuk menjalankan 8
Created by Khusnul Kholisah
berbagai program yang berbeda secara serentak dengan sebuah program utama yang memonitor dan mengkoordinasi memori komputer. Komputer Generasi Keempat (1979-sekarang) à
Perkembangan yang demikian
memungkinkan orang-orang biasa untuk menggunakan komputer biasa. Komputer tidak lagi menjadi dominasi perusahaan-perusahaan besar atau lembaga pemerintah. Pada pertengahan tahun 1970-an, perakit komputer menawarkan produk komputer mereka ke masyarakat umum. Komputer-komputer ini, yang disebut minikomputer, dijual dengan paket piranti lunak yang mudah digunakan oleh kalangan awam. Piranti lunak yang paling populer pada saat itu adalah program word processing dan spreadsheet. Pada awal 1980-an, video game seperti Atari 2600 menarik perhatian konsumen pada komputer rumahan yang lebih canggih dan dapat diprogram. Komputer Generasi Kelima à Mendefinisikan komputer generasi kelima menjadi cukup sulit karena tahap ini masih sangat muda. Contoh imajinatif komputer generasi kelima adalah komputer fiksi HAL9000 dari novel karya Arthur C. Clarke berjudul 2001: Space Odyssey. HAL menampilkan seluruh fungsi yang diinginkan dari sebuah komputer generasi kelima. Dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI), HAL dapat cukup memiliki nalar untuk melakukan percapakan dengan manusia, menggunakan masukan visual, dan belajar dari pengalamannya sendiri.
Gambar 1. Bentuk komputer dari generasi ke generasi 9
Created by Khusnul Kholisah
2. Tunanetra Tunanetra adalah istilah umum yang digunakan untuk kondisi seseorang yang mengalami gangguan atau hambatan dalam indra penglihatannya. Berdasarkan tingkat gangguannya/kecacatannya Tunanetra dibagi dua yaitu buta total (total blind) dan yang masih mempunyai sisa penglihatan (Low Visioan). Alat bantu untuk mobilitasnya bagi tuna netra dengan menggunakan tongkat khusus, yaitu berwarna putih dengan ada garis merah horizontal. Akibat
hilang/berkurangnya
fungsi
indra
penglihatannya
maka
tunanetra
berusaha
memaksimalkan fungsi indra-indra yang lainnya seperti, perabaan, penciuman, pendengaran, dan lain sebaginya sehingga tidak sedikit penyandang tuna netra yang memiliki kemampuan luar biasa misalnya di bidang musik atau ilmu pengetahuan. Pada tahun 1921, seorang buta yang bernama Braille, merancang sistem kombinasi 6 titik yang awalnya bersumber pada kode“tulisan malam” atau night writing karya Charles Barbier yang menggunakan kombinasi 12 titik. Dan pada tahun 1927 sebuah buku yang menggunakan enam titit, yang kemudian disebut Braille, telah diterbitkan. Sekarang, para penderita buta menggunakan metode tersebut.
Gambar 2. Wajah Mr. Braille 10
Created by Khusnul Kholisah
Jadi, pengertian huruf Braille adalah huruf timbul yang khusus digunakan untuk para penyandang tunanetra. Huruf ini terdiri dari kumpulan titik-titik yang disusun sedemikian rupa untuk menggantikan huruf biasa. Penulisannya pun menggunakan mesin ketik khusus Braille. Namun untuk penghitungan, penyandang tunanetra dapat menggunakan sempoa.
Gambar 3. Susunan huruf Braille Sejak saat itu, orang yang menyandang cacat kebutaan dapat lebih mudah untuk mengenyam pendidikan, dan mempelajari ilmu pengetahuan layaknya orang normal. Tak ada lagi tembok penghalang bagi mereka untuk menjelajahi dunia melalui buku-buku bacaan, ataupun berkreasi dalam hal tulis-menulis mengenai apa saja.
11
Created by Khusnul Kholisah
3. Komputer Bicara Untuk Tunanetra Dahulu, para tunanetra hanya mengandalkan buku tulis Braille untuk mendapatkan pengetahuan melalui bacaan dan menulis surat dengan mesin ketik khusus dengan kode Braille. Ketika orang awas (sebutan dari para tunanetra untuk orang yang bisa melihat) sudah akrab dengan komputer, para tunanetra seolah-olah tertinggal dari gemerlap kecanggihan komputer. Pelan tapi pasti, para ahli mulai memikirkan eksistensi para tunanetra. Hingga akhirnya lahirlah JAWS. Apa itu JAWS?
Gambar 4. Software JAWS pada komputer 12
Created by Khusnul Kholisah
JAWS atau Job Access with Speech Syntesizer, adalah sebuah pembaca layar (screen reader) merupakan sebuah piranti lunak (software) yang berguna untuk membantu penderita tunanetra menggunakan komputer. JAWS diproduksi oleh the Blind and Low Vision Group (Freedom Scientific) di St. Petersburg, Florida, Amerika Serikat. JAWS sengaja dibuat untuk penderita tunanetra dan orang-orang yang menderita kelemahan dalam penglihatan [[(low vision)]] sehingga mereka mudah menggunakan Microsoft Windows secara personal. Dengan alat ini tentunya penderita tunanetra dan penderita lemah daya penglihatan (low vision) mudah mengakses komputer dan bahkan bisa melepaskan ketergantungan pada orang lain dalam menggunakannya. JAWS dirancang sebaik mungkin dengan mempertimbangkan banyak aspek, maka dari itu penting sekali bagi JAWS merancang alat-alat yang memudahkan bagi penderita tunanetra dan low vision. JAWS dilengkapi dengan layar yang memiliki kemampuan untuk melafalkan teks (textto-speech) yang ditampilkan atau ada juga yang dengan menerapkan teknologi braille display. Selain itu keyboard yang digunakan juga lebih komperhensif dengan kemampuan berinteraksi dengan monitor. JAWS juga dapat dimanfaatkan penggunanya untuk membuat scripts dengan JAWS Scripting Language, yang dapat digunakan untuk mengubah jumlah dan tipe informasi yang bisa dipresentasikan dengan banyak aplikasi. Cara kerja JAWS adalah dengan membaca semua tulisan yang muncul pada layar, JAWS membaca teks dengan logat Inggris, maka dari itu tidak mengherankan jika tulisan dalam bahasa Indonesia pun menjadi berlogat robot Inggris. Baru belakangan ini ada upaya mengindonesiakan panduan dan pembacaan teksnya. Peneliti dari ITB, memodifikasi JAWS versi 7.10. Pada prototipe ini teks yang dipindai kemudian dikonversikan oleh openbook, kemudian komputer akan membacanya kata per kata secara otomatis. Sebelumnya pun telah dimasukkan ke dalam 13
Created by Khusnul Kholisah
komputer perbendaharaan kata dari kamus hingga 10 miliar kata. JAWS mampu membaca teks namun JAWS tidak bisa membaca grafik yang menyulitkan, gambar tanpa caption dan program berbasis flash.
Gambar 5. Seorang tunanetra mengetik dengan komputer
Seiring dengan berkembangnya teknologi, akses para tunanetra terhadap komputer bukanlah hal yang mustahil lagi. Semangat untuk mengikuti kemajuan teknologi informasi menelurkan hasil yang mencengangkan Para tunanetra menggunakan komputer biasa yang tidak dilengkapi dengan huruf braille. Teknologilah yang memungkinkan akses para tunanetra terbuka lebar terhadapnya. Dengan memanfaatkan tekno suara, tunanetra dimungkinkan untuk mengakses layar komputer. Dengan bantuan scanner, orang tunanetra juga bisa mengakses buku yang dibacakan software ini. Komputer sangat egaliter, semua bisa mengakses dengan prinsip kesetaraan. 14
Created by Khusnul Kholisah
Banyak yang menyebut komputer yang disertai software pembaca ini (JAWS) dengan nama “komputer bicara”. Terdengar lucu bagi orang awas, namun faktanya komputer seperti itu memang benar berbicara. Dengan dukungan teknologi yang memadai, kita bisa lihat betapa banyak tunanetra yang memiliki kemampuan yang luar biasa. Salah satu tunanetra yang berprestasi dengan adanya “komputer bicara” ini adalah Eko Ramaditya Adikara, seorang composer music game (permainan). Salah satu prestasi tertinggi Ramaditya adalah menjadi komposer untuk game internasional yang telah sangat mendunia, yaitu game Mario Bross produksi Jepang. Selain itu Ramaditya juga seorang penulis handal, bukunya yang terpopuler adalah “Blind Power; Berdama dengan Kegelapan”, sebuah buku yang menguak tabir seorang tunanetra yang tumbuh percaya diri menghadapi dunia yang tak pernah Ia lihat, hingga menemuka sebuah kekuatan dalam diri yang berhasil membuatnya menjadi orang sukses.
Gambar 6.1 Buku karya Ramaditya “Blind Power: Berdamai dengan Kegelapan” 15
Created by Khusnul Kholisah
Gambar 6.2 Eko Ramaditya Adikara
16
Created by Khusnul Kholisah
3. Kendala tunanetra “Komputer bicara” telah ditemukan, namun masalah bagi tunanetra tidaklah berhenti sampai disini. Masalah baru lagi telah menanti, yaitu kendala biaya. Hal itu diaku oleh Sekjen Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni), Bayu Yulianto, yang dalam kesempatan wawancara dengan media menyampaikan bahwa kendala utama para tunanetra adalah mahalnya peranti lunak tersebut, dalam hal ini JAWS. Satu buah peranti lunak JAWS saat ini harganya masih berkisar di harga $ 1,200 (+/- Rp. 12.000.000,-), satu peranti lunak asli dapat dipakai oleh 2 komputer. Hal ini tentunya sangat memberatkan bagi para tunanetra yang sebagian besar didominasi oleh kalangan ekonomi menengah kebawah. Oleh karena itu, tidak bisa dipungkiri bahwa banyak para tunanetra yang menggunakan peranti bajakan.
BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Kecanggihan komputer tidak hanya dapat dirasakan oleh manusia normal yang mampu melihat, namun juga dapat dinikmati oleh mereka yang tunanetra. Dengan bantuan sebuah peranti lunak JAWS, komputer biasa dapat disulap menjadi “komputer bicara”.
B. SARAN Pentingnya “komputer bicara” bagi para tunanetra, maka hendaknya perlu diadakan beberapa langkah sebagai berikut:
17
Created by Khusnul Kholisah
a. Mensosialisasikan “komputer bicara” kepada semua lapisan tunanetra, baik kalangan akademis maupun non-akademis, dan kalangan dari semua golongan ekonomi; b. Meminta pemerintah untuk turut berperan aktif dalam memfasilitasi masyarakat tunanetra, misalnya dengan membuka akses yang mudah dan murah terhadap alat bantu untuk tunanetra yang dibuat oleh perusahaan luar negeri atau justru mengembangkan sendiri program untuk tunanetra.
18
Created by Khusnul Kholisah
DAFTAR PUSTAKA http://id.wikipedia.org http://edukasi.kompas.com/read/2010/03/08/12052697/Komputer.Bicara.untuk.Tunanetra http://kompas.com http://.ramaditya.com http://dpm.web.id/ dengan-komputer-tunanetra-melihat-dunia-2.htm http://njiee.blogspot.com/ sofware tunanetra.html Adikara, Eko Ramaditya. Blind Power: Berdamai dengan Kegelapan. PT Grafindo Media Pratama Jakarta. 2010.
19