BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Perkembangan teknologi dan informasi sudah mencapai tahap yang cukup
signifikan sehingga mampu mendominasi hampir semua sektor bisnis. Adanya perkembangan internet merupakan salah satu bentuk nyata dari perkembangan teknologi dan informasi di masa sekarang. Hampir semua kegiatan bisnis sudah memanfaatkan kemudahan dari internet dalam transaksi bisnisnya. Teknologi internet memang lebih menawarkan kemudahan karena mampu mengubah cara berkomunikasi seseorang, mendukung suatu sistem bisnis bahkan internet mampu menghubungkan seseorang tanpa terpengaruh jarak. Terdapat enam alasan mengapa teknologi internet itu penting. Pertama internet memiliki konektivitas dan jangkauan luas; dapat mengurangi biaya komunikasi; biaya transaksi yang lebih rendah; dapat mengurangi biaya agensi; interaktif; fleksibel; mudah; serta memiliki kemampuan untuk mendistribusikan pengetahuan secara tepat (Laudon, 2000). Dewasa ini, teknologi internet sangat mendominasi terhadap kemajuan di segala sektor bisnis. Salah satu bentuk teknologi internet yang banyak diaplikasikan di segala sektor bisnis adalah penggunaan sistem daring (online). Hampir semua sistem bisnis memanfaatkan kemudahan yang ditawarkan dari sistem daring (online).
1
Sektor bisnis transportasi mulai memanfaatkan kemudahan sistem daring (online) dalam pelayanan reservasi tiket. Industri Kereta Api Indonesia sempat mengalami penurunan dibuktikan dengan menurunnya jumlah penumpang pada tahun 2010. Hal ini merupakan dampak yang timbul akibat kenaikan industri pesawat terbang. Dalam industri pesawat terbang, telah menawarkan beberapa kemudahan terutama dalam hal kemudahan mendapatkan tiket. Pertengahan tahun 2012, PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengeluarkan inovasi terbaru bagi penggunanya yaitu reservasi tiket secara daring (online) sehingga pengguna tidak perlu mengantre secara konvensial di stasiun untuk melakukan reservasi tiket. Sistem ini diciptakan untuk mencapai efektifitas dan efisiensi secara maksimal dilihat dari sisi pengguna mengingat bahwa PT Kereta Api Indonesia (Persero) sudah mulai beralih dari product oriented ke customer oriented. PT Kereta Api Indonesia (Persero) berusaha menciptakan inovasi–inovasi yang lebih memperhatikan intensi untuk menggunakanbagi pengguna. Sistem reservasi tiket secara daring (online)atau lazim disebut e-ticketing merupakan suatu cara dalam mendokumentasikan proses penjualan dari aktivitas perjalanan pengguna tanpa mengeluarkan bukti fisik. Jadi semua informasi yang terkait sudah tercatat otomatis secara digital di sistem komputer sehingga sangat meminimalisasi adanya kesalahan–kesalahan dalam pencatatan dan reservasi tiket yang dapat merugikan pengguna. Banyak kemudahan yang ditawarkan dalam sistem baru ini dalam melakukan reservasi tiket secara daring (online) seperti reservasi dapat dilakukan dimanapun begitu juga dengan pembayarannya yang dapat dilakukan dimanapun
2
secara realtime, pengguna dapat memesantiket H-90 dari hari keberangkatan, dapat memilih tempat duduk sendiri dan yang terpenting, dengan adanya layanan sistem reservasi tiket daring (online), pengguna tidak perlu mengantre di stasiun secara konvensional sehingga dapat menghemat waktu dan tenaga. Sistem ini sudah terintegrasi secara langsung (pemesanaan) di web resmi PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau melalui tiketkai.com serta sudah berkerja sama (pembayaran) dengan Bank Mandiri, BNI dan BCA. Reservasi tiket secara daring (online)memberikan peluang dalam meminimilkan biaya dan memaksimalkan efektifitas pengguna. Hal ini karena dengan memanfaat sistem daring (online) dalam reservasi tiket maka secara langsung dapat mengurangi biaya dalam pencetakan tiket fisik, mengurangi penggunaan kertas dan mendukung fleksibiltas pengguna dengan baik. Dalam pelaksanaannya, Reservasi tiket secara daring (online) ternyata masih belum dapat mencapai titik optimal. Hal ini terlihat dari masih banyaknya penumpukan jumlah calon penumpang di loket loket pembelian tiket kereta api di stasiun pemberangkatan. Masih terdapat beberapa kekurangan dalam penggunaan sistem Internet Reservation yang diberlakukan oleh PT KAI, pemesanan tiket secara daring (online) ternyata belum semudah yang dibayangkan atau dipromosikan dalam situs PT KAI. Fenomena yang terjadi, pengguna kurang berminat dan kurang tertarik menggunakan layanan ini. Banyak pengguna yang mengabaikan layanan sistem
reservasi daring (online) walaupun layanan ini
menawarkan efektifitas dan efisiensi. Hal ini dikarenakan calon penumpang masih mengganggap reservasi tiket secara daring (online) masih terlalu rumit dan
3
membingungkan bila dibandingkan dengan pembelian tiket secara langsung. Masalah ini merupakan hal ynag harus dianalisis secara lebih lanjut. Untuk itu, peneliti mencoba mengukur hubungan antara persepsi kemudahan penggunaan dan persepsi manfaat kegunaan (konstruk utama) terhadap sistem reservasi tiket secara daring (online) (Internet Reservation) dihubungkan dengan intensi untuk menggunakan. Penelitian ini akan menggunakan analisis Technology Acceptance Model (TAM) yang dikenalkan oleh Davis pada tahun 1986.Technology Acceptance Model (TAM) merupakan salah satu dari teori dalam sistem informasi yang menjelaskan bagaimana pengguna dapat menerima dan menggunakan suatu teknologi
baru
dalam
meningkatkan efektivitas
dan efisiensi
aktivitas
mereka.Technology Acceptance Model (TAM) juga menjelaskan bagaimana reaksi pengguna saat mereka diperkenalkan teknologi baru, faktor apa saja yang mempengaruhi perilakupengguna terhadap keputusan mereka dalam menerima dan menggunakan teknologi baru tersebut. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti ingin menganalisis intensi untuk menggunakan jasa layanan pemesanan daring (online) tiket kereta api dengan faktor-faktor TAM yang menjadi acuan pada penelitian yang berjudul “Pengaruh Persepsi Kemudahan Dan Persepsi Manfaat Kegunaan Terhadap Intensi Untuk Menggunakan Sistem Layanan Reservasi Tiket Kereta Api Secara Daring”
4
1.2
Perumusan Masalah
Permasalahan yang muncul sebagai dasar penelitian antara lain:
1. Apakah persepsi kemudahan penggunaan memiliki pengaruh positif terhadap persepsi manfaat kegunaan dalam menggunakan layanan reservasi tiket kereta api secara daring (online)? 2. Apakah persepsi kemudahan penggunaan memiliki pengaruh positif terhadap intensi untuk menggunakan layanan reservasi tiket kereta api secara daring (online)? 3. Apakah persepsi manfaat kegunaan memiliki pengaruh positif terhadap intensi untuk menggunakan layanan reservasi tiket kereta api secara daring (online)?
1.3
Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa tujuan yang mengacu pada pertanyaan penelitian. Tujuan penelitian ini adalah:
a. Untuk menguji hubungan antara persepsi kemudahan penggunaan dengan persepsi manfaat kegunaan dalam menggunakan layanan reservasi tiket kereta api secara daring (online). b. Untuk menguji hubungan persepsi kemudahan penggunaan dengan intensi untuk menggunakan layanan reservasi tiket kereta api secara daring (online).
5
c. Untuk menguji hubungan persepsi manfaat kegunaan denganintensi untuk menggunakan layanan reservasi tiket kereta api secara daring (online).
1.4 Manfaat Penelitian
Penulis berharap penelitian ini akan memberikan manfaat dan kontribusi untuk berbagai pihak, antara lain:
1. Peneliti
Sebagai penerapan ilmu Sistem Informasi Akuntansi yang diperoleh setelah mengenyam pendidikan kuliah di jurusan akuntansi sehingga dapat memberikan manfaat dan kontribusi dalam realitas bisnis di masyarakat.
2. Untuk Perusahaan
Penelitian ini membantu memaparkan faktor-faktor yang mempengaruhi intensi untuk menggunakan layanan reservasi tiket secara daring (online) serta penerimaan pengguna terhadap layanan tersebut. Informasi tentang faktor – faktor ini diharapkan dapat memperbaiki kinerja perusahaan dalam pelayanan reservasi tiket secara daring (online) sehingga layanan ini dapat digunakan secara optimal bagi pengguna.
Hal tersebut merupakan kritik
positif bagi PT Kereta Api Indonesia (Persero) agar mencari strategi yang tepat dalam mengelola strategi pemesanan
6
3. Untuk Akademisi
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran nyata yang terjadi dan dikaitkan dengan sistem informasi akuntansi. Dalam penjelasan electronic system (e-ticketing), penelitian ini mengacu kepada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Shroff et al. (2011) tentang analisis pengukuran mahasiswa dalam intensi untuk menggunakan e-portfolio system. Selain itu, dalam penjelasan teoritis model TAM, peneliti mengacu kepada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kigongo (2011) tentang pengaruh persepsi kemudahan dan persepsi manfaat kegunaan terhadap intensi untuk menggunakan ATM dengan menggunakan pengukuran model TAM. Penelitian–penelitian tersebut menjadi dasar penelitian ini yang kemudian dihubungkan peneliti dengan konteks e-ticketing dalam reservasi tiket oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero) sehingga diharapkan kalangan akademisi dapat melihat adanya hubungan antara teori – teori yang sudah ada melalui sumber referensi penelitian sebelumnya dengan dihubungkan gambaran keadaan nyata. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan bagi penelitian selanjutnya dan dapat menjadi referensi dalam proses peningkatan kualitas pembelajaran sistem informasi (Kusno, 2013.)
1.5
Sistematika Penulisan
Penelitian ini disusun dengan sistematika sebagai berikut:
7
Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II Landasan Teori
Bab ini membahas alndasan teori yang mendukung penelitian,model penelitian yang digunakan dan pengembangan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini.
Bab III Metode Penelitian
Bab ini berisi tentang populasi dan sampel penelitian, pengumpulan data, operasional variabel pengukuran, model analisis, pengukuran validitas dan reliabilitas dan metode statistik yang digunakan dalam penelitian ini.
Bab IV Analisis Data dan Hasil Penelitian
Bab ini berisi uji validitas, reliabilitas, hasil pengumpulan data, demografi responden, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis.
Bab V Penutup
Bab ini berisi tentang kesim pulan dari penelitian dan saran untuk pengembangan penelitian selanjutnya
8