BAB 1 PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang penelitian PNPM Mandiri adalah program nasional yang menjadi pusat upaya
Pemerintah Indonesia untuk mengurangi kemiskinan.Sejak 1998, Bank Dunia telah mendukung PNPM dan program-program terdahulu melalui kombinasi pinjaman dan bantuan teknis. Program PNPM tersebut secara resmi diluncurkan pada tahun 2007 dan telah meningkatkan berbagai inisiatif yang ada secara drastis. Sejalan dengan pertumbuhan program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) mandiri perdesaan di Indonesia yang semakin berkembang pesat beberapa tahun belakangan ini kalangan yang membuat program berlomba untuk meningkatkan daya saing suatu pendistribusian suatu bantuan kepada masyarakat desa sebagai salah satu lembaga yang sedang berkembang, lembaga ini membutuhkan suatu sistem informasi pengolahan data atau arsip yang dapat dipahami oleh semua anggota yang berada di lingkungan lembaga tersebut. Melihat
fakta
yang
dikutip
oleh
Hastani
http://pnpmmandiri-
perdesaan.blogspot.com/, dikatakan bahwa : “Tujuan utama PNPM adalah mengurangi kemiskinan di seluruh proavinsi di Indonesia melalui proses perencanaan masyarakat yang menghasilkan lapangan kerja dan berinvestasi pada proyek infrastruktur berskala kecil yang meningkatkan pembangunan desa individual dan
1
2
kawasan perkotaan.”. Dari
kutipantersebut dinyatakan dalam ProgramPNPM
terdapat suatu perencanaan pada masyarakat baik itu insfrastruktur maupun pembangunan desa individual yang bertujuan untuk meningkatkan pembangunan desa. Dengan tujuan utama PNPM adalah mengurangi kemiskinan di seluruh provinsi di Indonesia melalui proses perencanaan masyarakat yang menghasilkan lapangan kerja dan berinvestasi pada proyek infrastruktur berskala kecil yang meningkatkan pembangunan desa individual dan kawasan perkotaan. Berbagai keberhasilan PNPM di harapkan dapat di tularkan kepada daerah setempat sehingga dapat di jadikan model pemberdayaan yang dapat di terapkan dalam program maupun kegiatan yang pembiayaannya bersumber dari anggaran APBD. Namun demikian di sadari.masih banyak upaya yang perlu di lakukan agar pelaksanaan PNPM ke depan dapat berjalan lebih baik lagi.di antara nya dengan upaya mengurangi permasalahan baik administratif maupun teknis yang mungkin terjadi, upaya memperkuat kapasitas penyelenggara program dan peningkatan partisipasi masyarakat dalam keterlibatan terhadap program, tentu saja pendekatan yang dilakukan terhadap permasalahan yang ada dapat di lakukan dengan berbagai cara sesuai sumber daya yang tersedia. Dampak dari Program PNPM Mandiri Pedesaan yang diharapkan adalah Menumbuhkembangkan kembali nilai-nilai Gotong Royong yang terjadi di Masyarakat, dIkarenakan nilai Gotong Royong yang berada dalam kehidupan
3
bermasyarakat sebagai salah satu bentuk Partisipasi, dirasakan semakin memudar, Keberadaan Partispasi Masyarakat bisa dalam Perencanaan, kemudian Pelaksanaan serta Pengawasan dan Pemanfaatan semua Kegiatan yang dihaslkan oleh PNPM Mandiri Perdesaan.Dengan kondisi yang demikian, upaya pemberdayaan terhadap masyarakat miskin sangat penting guna memperbaiki dan menciptakan penampilan peranan sosial.sesuai yang di tempuh dengan kebijakan pemerintah. Masyarakat mampu membangun sinergi dengan berbagai pihak untuk menanggulangi kemiskinan secara mandiri, efektif dan berkelanjutan dan memberdayakan masyarakat pedesaan terutama masyarakat miskin dalam upaya penanggulangan kemiskinan melalui pengembangan kapasitas penyediaan sumber daya dan membudayakan kemitraan sinergis antara masyarakat sengan pelaku-pelaku pembangunan lokal lainya yang di sebut dengan program nasionanl pemberdayaan masyarakat (PNPM) mandiri perdesaan dengan melalui kegiatan ekonomi produktif yang besekala kecil yang di lakukan oleh, dan untuk anggota masyarakat yang mengikuti PNPM, program nasional pemberdayaan masayarakat mandiri mendorong orang untuk menampilkan peranan sosial secara baik dan wajar di tengah-tengah kehidupan masyarakat, yang menjadi sasaranya adalah dengan rumusan kriteria kemiskinan setempat yang di sepakati oleh warga, termasuk didalam nya adalah warga masyarakat miskin yang penghasilan nya merosot dan tidak berarti akibat inflasi serta masyarakat miskin yang kehilangan sumber nafkahnya di karenakan krisis ekonomi yang berkepanjangan yang menimpa Negara kita.
4
Diharapkan penelitian ini dapat berguna bagi bidang ilmu kesejahteraan sosial, maupun masyarakat luas dalam memahami program PNPM. Oleh karena itu peneliti tertarik dan mengambil judul dalam penelitian ini, yaitu “Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan Program PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Sindangkerta Kabupaten Bandung Barat.”,
B.
Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas penulis mencoba untuk
mengidentifikasi masalah dalam pengaruh pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat mandiri
pedesaan
(PNPM) mandiri pedesaan terhadap kehidupan
bermasyarakat dan kepedulian terhadap pembangunan daerahnya, diantaranya sebagai berikut: 1. Bagaimana Partisipasi masyarakat dalam melalui kontak dengan pihak lain ? 2. Bagaimana
partisipasi
dalam
memperhatikan,
menyerap
dan
memberitanggapan terhadap informasi ? 3. Bagaimana partisispasi dalam perencanaan pembangunan ? 4. Bagaimana partisipasi dalam pelaksanaan pembangunan ? 5. Bagaimana partisipasi dalam menerima, memelihara dan mengembangkan hasil pembangunan ? 6. Bagaimana partisipasi dalam menilai hasil pembangunan ?
5
C.
Tujuan Penelitian 1. Tujuan Penelitian 1. Untuk Mendeskripsikan dan Menganalisis partisipasi dalam melalui kontak dengan pihak lain. 2. Untuk Mendeskripsikan dan Menganalisis partisipasi dalam memperhatikan, menyerap dan member tanggapan informasi. 3. Untuk Mendeskripsikan dan Menganalisis partisiasi dalam perencanaan pembangunan. 4. Untuk
mendeskripsikan
dan
mengenalisi
partisipasi
dalam
pelaksanaanpembangunan. 5. Untuk mendeskripsikan dan mengenalisis partisipasi dalam menerima, memelihara dan mengembangkan hasil pembangunan. 6. Untuk mendeskripsikan dan mengenalisis partisipasi dalam menilai hasil pembangunan.
2. Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan penelitian yang di lakukan peneliti dalam rangka menyusun skripsi sebagai berikut. a. Secara teoritis,penelitian ini di harapakan dapat memberikan masukan bagi pengembangan ilmu kesejahtraan sosial yang berkaitan dengan pelayanan program PNPM pedesaan di Desa Rancasenggang Kecamatan Sindangkerta Kabupaten Bandung Barat.
6
b. Secara praktis, penelitian ini di harapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada instansi terkait yaitu pihak kecamatan dalam hal ini UPK sebagai Lembaga yang dibentuk untuk Mengkoordinasikan dan Mengelola dalam rangka meningkatkan Pelaksanaan program PNPM Pedesaan. khususnya dalam peningkatan partisipasinya masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan.
D.
Kerangka Pemikiran Sebagai landasan pokok pemikiran dalam penelitian ini penulis mengajukan
kerangka
pemikiran
yang
dijadikan
landasan
teoritis
dalam
pembahasan
permasalahan. Adapaun kerangka pemikiran yang penulis pakai dalan skripsi ini sebagai berikut: Indonesia memiliki persoalan kemiskinan dan pengangguran.Kemiskinan di Indonesia dapat dilihat dari tiga pendekatan yaitu kemiskinan alamiah, kemiskinan struktural, dan kensenjangan antar wilayah.Persoalan pengangguran lebih dipicu oleh rendahnya kesempatan peluang kerja bagi angkatan kerja di pedesaan. Upaya untuk menanggulanginya harus menggunakan pendekatan multi disiplin yang berdimensi pemberdayaan.Pemberdayaan yang tepat harus memadukan aspek-aspek penyadaran, peningkatan kapasitas, dan pendayagunaan. Menurut Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia (2008:1) mendefinisikan PNPM Mandiri Pedesaan adalah “Program untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan.” Melihat kutipan di atas bahwa PNPM mandiri
7
pedesaan adalah suatu program yang difokuskan dalam kemiskinan baik secara terpadu maupun berkelanjutan. Kesejahteraan Sosial sebagai lembaga yang memberikan pertolongan untuk memenuhi kebutuhan stndar kehidupan dan untuk memenuhi hubungan hubungan sosial baik pribadi maupun kelompok.Pemberdayaan masyarakat sebagai salah satu unsur yang penting dalam pembangunan sosial di masyarakat.Menurut James Midgley (1995) yang dikutip oleh Huraerah (2011:29) mendefinisikan pengertian Kesejahtraan Sosial adalah : Suatu keadaan manusia yang baik atau atau sejahtra yang wujudnya apabila masalah-masalah sosial terkendali (social problems are managed), apabila kebutuhan kebutuhan manusia terpenuhi (human needs are met), dan apabila kesempatan-kesempatan sosial di maksimalkan (social opportunities are maximized).. Melihat kutipan di atas, dalam kesejahteraan sosial perlu adanya suatu tata kehidupan untuk memperbaiki kualitas hidup warga negara yang meliputi di dalamnya rasa keselamatan, kesusilaan dan ketentraman lahir batin dan menunjang kebutuhan kebutuhan baik jasmani maupun rohani yang tidak terlepas dari hak hak asasi serta kewajiban manusia sesuai dengan pancasila dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat itu sendiri.Program PNPM sebagai salah satu upaya untuk memberikan pelayanan pertolongan dan pemberdayaan guna memenuhi kebutuhan dasar masyarakatnya. Adapun pengertian Pemberdayaan menurut Suharto (1997:215) yang dikutip oleh Huraerah (2011:96) adalah : “Suatu cara dengan mana rakyat mampu menguasai (berkuasa
atas)
kehidupan
nya.
Melihat
yang
diungkapkan
oleh
Aziz
8
(2005:135)yangdikutip oleh Huraerah (2011:102) merinci tahapan-tahapan yang seharusnya dilalui dalam melakukan pemberdayaan adalah: 1. Membantu masyarakat dalam menentukan masalah. 2. Melakukan analisis (kajian) terhadap permasalahan tersebut secara mandiri (partisipstif). Kegiatan ini biasanya dilakukan dengan cara curah pendapat, membentuk kelompok-kelompok diskusi, dan mengadakan pertemuan waraga secara periodik (terus menerus). 3. Menentukan skala prioritas masalah, dalam arti memilah dan memilih tiap masalah yang masih mendesak untuk diselesaikan. 4. Mencari penyelesaian masalah yang di hadapi, antara lain dengan pendekatan sosio-kultural yang ada dalam masyarakat. 5. Melaksanakan tindakan nyata untuk menyelsaikan masalah yang di hadapi. 6. Mengevaluasi seluruh rangkaian dan proses pemberdayaan itu untuk dinilai sejauh mana keberhasilan dan kegagalannya.
Dari konsep tersebut tersebut,maka dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk mengatasi masalah yang di hadapi baik bersifat individu,kelompok,dan masyarakat agar mereka mampu melaksanakan peran sosialnya dengan wajar sebagai mana masyarakat yang lainnya. Partisipasi secara umum digambarkan sebagai suatu sumbangan dari masyarakat terhadap suatu kegiatan baik itu dlakukan sebelum kegatan dalam bentuk pemkiran dan rencana, lalu dalam pelaksanaan dalam bentuk tenaga, biaya dan lan lain, juga setelah kegatan dalam bentuk pengawasan pemeliharaan dan perawatan.
9
Menurut Ndraha (1987:1) dikutip oleh Huraerah (2011:110) mendefinisikan Partisipasi adalah : a. Patisipasi dalam melalui kontak dengan pihak lain (contac change) sebagai satu diantara titik awal perubahan sosial. b. Partiasipasi dalam meperhatikan / menyerap dan member tanggapan informasi, baik dalam arti menerima (menaati, menerima dengan sarat, maupun dalam arti menolaknya). c. Partisipasi dalam perencanaan pembangunan, termasuk pengambilan keputusan (penetapan perencana). d. Partisipasi dalam pelaksanaan operasional pembangunan. e. Partisipasi dalam menerima, memlihara, dan mengembangkan hasil pembangunan (partisitipation in benefit). f. Partisipasi dalam menilai hasil pembangunan. Pengertian dan prinsip partisipasi adalah bisa di artikan sebagai keterlibatan seseorang atau kelompok secara sadar ke dalam interaksi sosial kedalam situasi tertentu.dengan pengertian itu,seseorang biasa berpartisipasi bila ia menemukan dirinya dengan atau dalam kelompok,melalui berbagai proses berbagi dengan orang lain dalam hal nilai,tradisi,prasaan,kepatuhan dan tanggung jawab bersama.Menurut Alport yang dikutip oleh Sastroputro (2005:114) yaitu: Bahwa seseorang yang berpartisipasi sebenarnya mengalami keterlibatan dirinya/egonya yang sifat nya lebih dari pada keterlibatan dalam pekerjaan atau tugas saja.dengan keterlibatan diri nya berarti keterlibatan pikiran dan prasaan.misal nya anda berpartisipasi/ikut serta (dapat anda rasakan sndiri),maka and melakukan kegiatan itu karna menurut pikiran anda perlu dan bahwa perasaan anda pun berkenan untuk melakukan
10
Berdasarkan pendapat tersebut di atas maka perlu adanya keterlibatan aktif dari seorang,atau sekelompok orang (masyarakat) secara sadar untuk berkontribusi secara
sukarela
dalam
program
pembangunan
dan
terlibat
dari
mulai
perencanaan,pelaksanaan,monitoring sampai pada tahap evaluasi. Partisipasi masyarakat dari sudut pandang pemerintah adalah melakukan sesuatu dengan biaya semurah mungkin,sehingga sumber dana yang terbatas dapat dipakai untuk kepentingan sebanyak mungkin. Alasan-alasan efektivitas dan efisiensi dengan adanya partisipasi masyarakat yang nyata dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Partisipasi masyarakat memeberikan kontribusi pada upaya pemantapan sebaik-baiknya sumber dana yang terbatas. 2. Partisipasi masyarakat membuka kemungkinan keputusan yang diambil berdasarkan kebutuhan. 3. Partisipasi masyarakat merupakan salah satu komponen yang harus diikutsertakan dalam aktivitas pembangunan. Peran serta masyarakat menjamin penerimaan dan apresiasi yang lebih besar terhadap segala sesuatu yang dibangun. Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan prasarana adalah proses dimana orang sebagai konsumen sekaligus produsen dari pelayanan prasarana dan sebagai warga masyarakat mempengaruhi kualitas dan kelancaran prasarana yang tersedia untuk mereka.Partisipasi lebih merupakan proses bukan produk,berkaitan dengan kehidupan sehari hari masyarakat.
11
E.
Definisi Operasional Berdasarkan penelitian di atas,peneliti ajukan untuk memahami konsep
konsep dengan definisi oprasional : 1. PNPM mandiri pedesaan adalah program untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan. 2. Pemberdayaan adalah suatu cara denga mana rakyat mampu menguasai (berkuasa atas) kehidupan nya 3. Partsispasi adalah a. Patisipasi dalam melalui kontak dengan pihak lain (contac change) sebagai satu diantara titik awal perubahan sosial. b. Partiasipasi dalam meperhatikan / menyerap dan member tanggapan informasi, baik dalam arti menerima (menaati, menerima dengan sarat, maupun dalam arti menolaknya). c. Partisipasi dalam perencanaan pembangunan, termasuk pengambilan keputusan (penetapan perencana). d. Partisipasi dalam pelaksanaan operasional pembangunan. e. Partisipasi dalam menerima, memlihara, dan mengembangkan hasil pembangunan (partisitipation in benefit). f. Partisipasi dalam menilai hasil pembangunan.
12
TABEL 1.1 OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN Variabel Partisipasi masyarakat
Dimensi
Indikator
1. Partisipasi dalam melalui kontak dengan pihak lain
1. Pertemuan / rapat
2. Partisipasi dalam memperhatikan, menyerap dan memberi tanggapan terhadap informasi
1. Memperhatikan informasi
3. Partisipasi dalam perencanaan pembangunan
1. Usulan dari masyarakat dalam program
4. Partisipasi dalam pelaksanaan
1. Pembangunan sarana prasarana
2. Anjang sono
2. Menyerap informasi 3. Menanggapi informasi
2. UKM
5. Partisipasi dalam menerima, memelihara dan mengembangkan hasil pembangunan
1. Menerima hasil pembangunan 2. Memelihara hasil pembangunan 3. Mengembangkan hasil pembangunan
13
6. Partisipasi dalam menilai hasil pembangunan
1. Sarana prasarana(jalan,irigasi,kir mir) 2. UKM
F.
Metode Penelitian dan Tehnik Pengumpulan Data 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang di gunakan adalah metode penelitian yang bersifat
deskritif Analisis yaitu metode yang mengkaji suatu gejala atau masalah-masalah yang saat ini sedang terjadi.Data tersebut di kumpulkan, kemudian di tabulasikan, dijelaskan dan dianalisis serta diinterpretasikan guna mengkaji penelitian yang di ajukan. 2. Populasi Populasi menurut Suhartono (2008:57), yaitu :“Jumlah keseluruhan unit analisis, atau objek yang diteliti”.Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang berpartisipasi dalam program pelaksanan PNPM mandiri perdesaan sebanyak 80 orang di Desa Rancasenggang Kecamatan Sindangkerta Kabupaten Bandung Barat. Dalam penelitian ini seluruh populasi dijadikan sebagai responden dengan menggunakan teknik sensus yaitu menurut Suhartono (2008:54), sensus adalah
14
“survey yang tidak menguunakan sampel”. Dalam penelitian ini keseluruhan populasi dijadikan responden, yaitu
masyarakat yang berpartisipasi dalam program
pelaksanaan PNPM mandiri Pedesaan dalam Kegiatan Fisik Pembangunan dan Non Fisik dalam hal ini yaitu Kegiatan Simpan Pinjam Dana Bergulr, di Desa Rancasenggang Kecamatan Sindangkerta Kabupaten Bandung Barat yang berjumlah 80 orang 3. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian antara lain sebagai berikut : a.
Studi Dokumentasi Teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek peneliti. Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data melalui dokumen, arsip, koran, artikel-artikel dan bahan-bahan tertulis lainnya yang berhubungan dengan masalah penelitian.
b.
Studi Lapangan Teknik pengumpulan data mengenai kenyataan yang berlangsung di lapangan dengan teknik-teknik sebagai berikut : 1. Observasi non partisipan yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dengan cara melakukan pengamatan langsung tetapi tidak ikut dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan subjek yang diteliti tersebut.
15
2. Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung atau lisan yang dilakukan oleh peneliti kepada RT/RW di Desa Rancasenggang Kecamatan Sindangkerta Kabupaten Bandung Barat. 3. Angket yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan daftar pertanyaan secara tertulis untuk diisi sendiri oleh responden dan diajukan langsung kepada responden, yaitu Masyarakat Desa Rancasenggang Kecamatan Sindangkerta Kabupaten Bandung Barat. 4. Alat ukur Alat ukur penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan yang di susun berdasarkan pedoman pada angket dengan menggunakan skala ordinal dengan jenis alat ukur yaitu skala model likert. Menurut Soeharto (2008:76) menjelaskan pengertian skala: Skala pngukuran yang objek penelitian nya di kelompokan berdasrkan ciri ciri yang sama ataupun cirri-ciri yang berbeda. Golongan-golongan atau klasifikasi dalam skala ordinal dapat di bedakan tingkatan nya.ini berti suatu golongan di ketahui lebih tinggi atau lebih rendah tingkatan nya dari pada golongan yang lain nya Sedangkan teknik pengukuran yang di gunakan adalah model likert, dengan cara membuat kategori pada setiap item pertanyaan yang di beri nilai sebagai berikut: a. Kategori jawaban sangat baik di beri nilai 5 b. Kategori jawaban baik diberi nilai 4 c. Kategori jawaban cukup di beri nilai 3 d. Kategori jawaban kurang baik di beri nilai 2 e. Kategori jawaban sangat kurang baik di beri nilai 1
16
5. Teknik Analisis Data Data yang terkumpul dianalisi dengan menggunankan tehnik analisis data kuantitatif, yaitu data yang di peroleh di sajikan dalam bentuk angka-angka untuk data kuantitatif digunakan dengan uji-statistik dengan rumus :maean, median. Modus dan standar deviasi dengan menggunakan skala ordinal, sedangkan data kuantitatip di jelaskan dengan memaparkan uraian kalimat. A . Rumus mean Mean atau rata-rata hitung adalah suatu kumpulan data dari bilangan yang didapat dari hasil pembagian jumlah nilai data atau banyak dalam kumpulan itu.
Dimana : X = mean (rata-rata hitung)
B. Rumus median Median nilai tengah adalah suatu nilaiyang membagi data yang di obsevasi menjadi dua bagian yang sama setelah data tersebut di susun dari urutan yang terbesar samapi terkecil ataau sebaliknya.
17
Dimana Me= median (nilai yang membuahi 50% data dari data yang telah ada) 1= batas bawah kelas medin, adalah dimana median, adalah dimana median akan terletak f= jumlah kelas frekuensi dengan tanda kelas lebih kecil dari tanda kelas median F= Frekuensi kelas median
C. Simpangan kuartil Simpangan kuartil dapat di sebut juga rentan semi antar kuartil, harganya setengah dari rentang antar kuartil.Jadi, jika.Simpanganantar
kuartil
disbut denagn SK, maka: Dimana : SK = simpangan kuartil = kuartil ke tiga = kuartil pertama G.
Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Desa Rancasenggang Kecamatan Sindangkerta
Kabupaten Bandung Barat. Peneliti memilih lokasi (PNPM) mandiri pedesaan sebagai wadah melakukan proses penelitian, karena :
18
1. Karena Desa Rancasenggang Kecamatan Sindangkerta Kabupaten Bandung Barat merupakan desa penerima bantuan (PNPM) mandiri pedesaan. Tepatnya di lokasi RW yang menerima bantuan PNPM. 2. Partisipasi masyarakat di Desa Rancasenggang Kecamatan Sindangkerta Kabupaten Bandung Barat masih kurang. 2. Waktu Penelitian Waktu yang direncanakan penulis adalah selama enam bulan terhitung sejak pertengahan bulan Juni 2013 sampai akhir November 2013, dengan selang waktu kegiatan yang di jadwalkan sebagai berikut : 1. Tahap persiapan 2. Tahap pelaksanaan 3. Tahap pelaporan
Tabel 1.2 Jadawal penelitian No
Kegiatan
1
Pengajuan Proposal
2
Bimbingan
3
Penulisan Bab I
4
Penulisan Bab II
5
Pengumpulan Data
6
Pengolahan Data
7
Penulisan Bab III
8
Penulisan Bab IV
9
Penulisan Bab V
10
Penyempurnaan Naskah
11
Ujian Sidang
Juni
Juli
Agustus
1
September
Oktober
November
19