BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Palembang dijuluki kota internasional, karena Palembang pernah di jadikan kota satu-satunya di Indonesia untuk pelaksanaan SEA Games pada tahun 2011. Banyak orang yang ingin mengunjungi kota Palembang yang memiliki banyak keanekaragaman tempat pariwisata. Tempat pariwisata yang menjadi pusat dari palembang jembatan ampera, pulau kemaro, punti kayu, benteng kuto besak, taman kambang iwak, masjid agung, dan lain-lain. Masjid merupakan tempat peribadatan bagi umat Islam. Jumlah masjid di Palembang ada 1023 masjid dari sumber data yang diakses di (SIMAS Sistem Informasi Masjid, 2013). Masjid yang terkenal dan sekaligus sebagai tujuan wisata dikota Palembang diantaranya Masjid Agung yang terletak dipusat kota, Masjid Cheng Ho yang terletak dijakabaring, Masjid Ki Merogan dan Masjid Lawang Kidul yang terletak didaerah 1 ilir sungai musi, Masjid Al-Mahmudiyah yang terletak di simpang suro 30 ilir dan lain-lain. Inilah yang melambangkan bahwa penduduk kota palembang kebanyakan mayoritas islam.
1
2
Kendala yang dialami yaitu aplikasi hanya bisa dapat dijalankan pada perangkat sistem operasi Android yang diakses menggunakan koneksi internet. Kuranganya informasi tentang alamat masjid yang ingin dituju. Oleh sebab itu diperlukan aplikasi pencarian lokasi masjid yang dapat membantu wisatawan yang datang ke kota palembang dan tidak menutup kemungkinan juga untuk membantu masyarakat dalam kota palembang. Keberadaan lokasi masjid merupakan hal yang sangat penting bagi pendatang dalam mengunjungi atau beribadah tepat waktu. Aplikasi pencarian lokasi dimanfaatkan untuk memberikan informasi-informasi masjid sekitar dengan cepat, serta sangat membantu bagi pengguna atau pendatang untuk mengetahui lokasi masjid terdekat dengan memanfaatkan perangkat mobile. Namun, sayangnya sampai saat ini belum ada aplikasi pencarian lokasi Masjid dengan Location Based Service (LBS) berbasis Android. Solusi dari masalah diatas, maka dibutuhkan aplikasi untuk membangun sebuah aplikasi berbasis Android untuk mengetahui lokasi masjid terdekat dari posisi pengguna. Aplikasi ini nantinya akan digunakan untuk membantu pengguna dalam mencari alamat, rute dan informasi tentang masjid yang masih banyak belum diketahui. Keberadaan masjid di kota palembang merupakan hal yang sangat penting saat ini. Dengan adanya aplikasi ini maka informasi-informasi tentang masjid dapat di ketahui oleh wisatawan maupun masyarakat kota palembang. Berdasarkan uraian di atas, untuk membantu wisatawan dan masyarakat dalam menemukan lokasi masjid terdekat yang dapat dilihat melalui handpone
3
yang menggunakan sistem android dengan menggunakan akses internet. Oleh karena itu dalam penelitian ini Penulis membangun sebuah “Aplikasi Pencarian Lokasi Masjid Dengan Location Based Service (Lbs) Berbasis Android”.
1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan Latar Belakang yang telah diuraikan, maka penulis merumuskan permasalahan dalam penelitian ini yaitu ”membuat aplikasi pencarian lokasi masjid dengan Location Based Service (LBS) berbasis Android?”.
1.3 Batasan Masalah Dalam penelitian ini penulis membatasi permasalahan agar tetap terarah dan tidak menyimpang dari yang sudah direncanakan sebelumnya. Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah : 1) Aplikasi hanya menampilkan alamat,rute, dan informasi masjid di kota Palembang. 2) Aplikasi ini hanya berjalan pada perangkat sistem operasi Android. 3) Aplikasi
ini
dibuat
dengan
bahasa
pemrograman
memanfaatkan eclipse dan Java Development Kit (JDK).
java
dengan
4
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah membuat aplikasi pencarian lokasi
masjid dengan Location Based Service (LBS) berbasis Android di kota Palembang agar mempermudah pendatang dalam mencari lokasi masjid terdekat. 1.4.2
Manfaat Penelitian Manfaat dari pembuatan aplikasi pencarian lokasi masjid dengan
Location Based Service (LBS) berbasis Android di kota palembang adalah sebagai berikut: 1) Membantu pengguna yang kesulitan mencari informasi lokasi masjid terdekat. 2) Memberikan informasi tentang alamat, rute, dan informasi umum tentang masjid yang akan dituju.
1.5 Metodelogi Penelitian 1.5.1.
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, Menurut Sugiyono
(2010:29)
Metode
deskriptif
adalah
metode
yang
digunakan
untuk
menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. Metode deskriptif digunakan untuk menggambarkan rumusan masalah ke satu dan masalah kedua. Data yang
5
dibutuhkan adalah data yang sesuai dengan masalah-masalah yang ada dan sesuai dengan tujuan penelitian, sehingga data tersebut akan dikumpulkan, dianalisis dan diproses lebih lanjut sesuai dengan teori-teori yang telah dipelajari, jadi dari data tersebut akan ditarik kesimpulan. Sedangkan menurut Wardiyanta (2010:5) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif adalah“ penelitian yang bertujuan membuat deskripsi atau suatu fenomena sosial atau alam secara sistematis, aktual dan akurat”. 1.5.2.
Metode Pengumpulan Data Untuk mempermudah dalam penyusunan dan penyelesaian penelitian ini,
penulis membutuhkan data yang mendukung proses penelitian, yaitu. 1) Studi Pustaka (Literature), yaitu mengumpulkan data melalui buku-buku, bahan dari intenet dan jurnal yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti sebagai bahan referensi bagi penulis. 2) Wawancara (Interview), yaitu dengan melakukan wawancara pada lembaga tertentu yang bisa memberikan informasi lebih jelas, tentang detail lokasi masjid. 1.5.3.
Metode Pengembangan Metodologi yang digunakan dalam pengembangan aplikasi ini adalah
Extreme
Programming
(XP)
yang
merupakan
salah
satu
pendekatan
pengembangan perangkat lunak agile. Menurut Pressman (2012:72) XP memiliki empat tahapan yaitu planning, design, coding dan testing.
6
Gambar 1.1 Proses Extreme Programming( Pressman (2012:72) )
Tahapan aktivitas pada extreme programming adalah: 1)
Planning / Perencanaan Pada tahap perencanaan ini dimulai dari pengumpulan kebutuhan yang
membantu tim teknikal untuk memahami konteks bisnis dari sebuah aplikasi. Selain itu pada tahap ini juga mendefinisikan output yang akan dihasilkan, fitur yang dimiliki oleh aplikasi dan fungsi dari aplikasi yang dikembangkan. 2)
Design / perancangan Pada tahap ini peneliti dapat secara langsung melakukan desain, mulai
dari sistem sampai arsitekturnya. Peneliti merancang aktifitas perangkat lunak menggunakan Unified Modelling Language (UML) untuk membangun aplikasi pencarian lokasi masjid dengan LBS berbasis android.
7
3)
Coding / Pengkodean Pada tahap ini peneliti mengimplementasikan hasil desain ke dalam kode
menggunakan bahasa pemrograman Java. Untuk proses pencarian lokasi masjid dengan Location Based Service (LBS) Berbasis Android. 4)
Testing / Pengujian Uji kelayakan XP, sering juga disebut uji pelanggan dirinci oleh para
pelanggan dan pada dasarnya berfokus pada fitur-fitur dan fungsionalitasfungsionalitas sistem perangkat lunak keseluruhan yang dapat terlihat dan ditinjau kembali oleh para pelanggan. Uji kelayakan berasal dari cerita pengguna yang telah diimplementasikan sebagai bagian dari suatu rilis perangkat lunak.
1.6 Sistematika Pembahasan Sistematika Pembahasan ini mejelaskan mengenai uraian singkat tiaptiap bab dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan Latar Belakang, Tujuan dan Manfaat, Rumusan Masalah, Batasan Masalah dan Sistematika Penulisan. BAB II
LANDASAN TEORI
Bab ini menguraikan pengertian mengenai Landasan tentang teori-teori yang berkaitan dengan Aplikasi Pencarian Lokasi Masjid dengan Location Based Service (LBS) berbasis Android.
8
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN
Bab ini menguraikan Waktu Penelitian, Alat dan Bahan Penelitian, Metode Penelitian, Metode Pengembangan BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan tentang hasil dari implementasi pada bab sebelumnya serta akan membahas kelebihan dan kekurangan masing-masing sistem dari aplikasi yang dirancang. BAB V
PENUTUP
Bab ini menguraikan kesimpulan dan saran dari seluruh pembahasan bab sebelumnya.
9
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1
Android Android adalah sebuah sistem operasi yang berbasis Linux yang
mencakup sistem operasi, middleware, dan apikasi. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang sehingga dapat menciptakan aplikasi dengan leluasa untuk digunakan oleh para pengguna smartphone android (Sugiarto, 2013:2). Android adalah sistem operasi untuk gadget seperti ponsel dan tablet yang dibangun berdasarkan sistem kernel linux. Sistem operasi ini ber-platform terbuka yang mungkinkan para programmer membuat aplikasi sendiri (Andrea A, 2012:7). Kesimpulan dari pernyataan di atas yaitu Android adalah sistem operasi yang dibangun dengan sistem linux yang digunakan untuk gadget. Android bersifat terbuka (open source) sehingga programmer bisa membuat aplikasi baru didalamnya
10
2.1.2
Smartphone Smartphone adalah perangkat telepon genggam yang mempunyai
kemampuan
tingkat
tinggi
menyerupai
kemampuan
yang dimiliki
oleh
komputer. Hingga saat ini belum ada standard yang menentukan definisi dari smartphone. Bagi beberapa orang, smartphone merupakan perangkat telepon genggam yang menggunakan seluruh piranti lunak sistem operasi yang menyediakan fitur-fitur dan hubungan bagi pengembangan aplikasi (Rosyidah, 2013:5). 2.1.3
Android Software Development Kit (SDK) Android Software Development Kit (SDK) adalah kumpulan software
yang berisi mengenai pustaka, debugger (alat pencari kesalahan program), emulator (peniru perangkat bergerak), dokumentasi, kode contoh, dan panduan (Kadir, 2013:5). Mulyadi (2010, dalam muhammad rezki firdaus dkk) menyatakan bahwa “Android Software Development Kit (SDK) adalah tools dan Application Programming Interface (API) yang diperlukan untuk aplikasi pengembangan platform Android dengan menggunakan bahasa pemograman Java”. h.2 2.1.4
Java Development Kit (JDK) Java Development Kit (JDK) adalah sebuah perangkat peralatan yang
digunakan untuk membangun perangkat lunak dengan menggunakan bahasa pemrograman Java.( Hafsi dkk, 2012:2).
11
2.1.5
Android Development Tools (ADT) Android Development Tools (ADT) plugin untuk Eclipse Integrated
Development Environment (IDE) yang memungkinkan Eclipse digunakan untuk memngembangkan aplikasi Android. ADT inilah yang membuat pengembangan aplikasi Android dapat dilakukan dengan mudah (Kadir, 2014:6). 2.1.6
Google Maps Google Maps merupakan salah satu penyedia layanan pemetaan dan
kartografi berbasis web dengan waktu loading yang relatif lebih cepat. Google Maps juga menampilkan peta dan menyediakan layanan script API (Aplication Programming Interface) yang kaya dan bisa dikembangkan dengan mudah (Wirasandy.dkk, 2011:4). Google Maps adalah peta online atau membuka peta secara online, dapat dilakukan secara mudah melalui layanan gratis dari Google. Bahkan layanan ini menyediakan API (Application Programming Interface) yang memungkinkan developer lain untuk memanfaatkan aplikasi ini di aplikasi buatannya (Rompas, 2012:3). 2.1.7
Location Based Service (LBS) LBS ( Located Based Service) merupakan suatu layanan yang bereaksi
aktif terhadap perubahan entitas posisi sehingga mampu mendeteksi letak objek dan memberikan layanan sesuai dengan letak objek yang telah diketahui tersebut(Safaat, 2013: 175).
12
Location based service (LBS) dapat digambarkan sebagai suatu layanan yang berada pada pertemuan tiga teknologi yaitu Geographic Informasion System, Internet Service, dan Mobile Device.
Gambar 2.1 Komponen Location Based Service (Sumber : Safaat, 2013) Komponen Location Based Service (LBS) Dalam menggunakan layanan berbasis lokasi elemen yang diperlukan antara lain: 1)
Mobile Devices yaitu sebuah alat yang digunakan untuk meminta informasi yang
dibutuhkan. Biasanya perangkat yang memungkinkan
yaitu PDA, Mobile Phone,
laptop, dan perangkat lainnya yang
mempunyai fasilitas navigasi. 2)
Communication Network adalah jaringan selular yang mengirimkan data pengguna dan permintaan layanan.
3)
Positioning Component untuk pengolahan layanan biasanya posisi pengguna harus ditentukan. Posisi dapat diperoleh menggunakan jaringan komunikasi atau dengan menggunakan Global Positioning System (GPS).
4)
Service and Application Provider adalah penyedia layanan pengguna selular yang bertanggung jawab untuk memproses layanan.
13
5)
Data and Content Provider yaitu penyedia layanan informasi data yang dapat dimintaoleh pengguna.
Gambar 2.2 Komponen LBS (Sumber : Safaat, 2013) 2.1.8
Eclipse Eclipse merupakan Integrated Development Environment (IDE), tools
yang digunakan untuk membuat aplikasi Android. Eclipse merupakan salah satu IDE favorit, di samping bersifat gratis serta open-source sehingga setiap orang bisa melihat kode pemrogramannya, Eclipse juga menyediakan beragam plug-in yang mampu dikembangkan oleh penggunanya untuk menghasilkan sebuah aplikasi. (Wahana Komputer, 2013:2). 2.1.9
SQLite SQLite merupakan salah satu RDBMS yang sama dengan RDBMS
lainnya, seperti MySQL, PostgresSQL, dan Oracle. Aplikasi ini cukup ringan dan mudah dalam pengistalannya, sehingga cocok digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan memory dan library yang kecil seperti aplikasi Android. Kata Lite yang digunakan mengacu pada keringanan/kemudahan dalam proses instalasi, serta penggunaannya (Winarno, dkk. 2011:146).
14
2.1.10
Java Java adalah perangkat lunak produksi Sun Microsystem Inc., yang
merupakan perangkat lunak pemrograman untuk beberapa tujuan (multi purpose), multiplatform (dapat berjalan di beberapa sistem operasi), mudah dipelajari dan powerfull.
Aplikasi-aplikasi
yang
dapat
dibuat
dengan
Java
meliputi
pemrograman web (web programming), pemrograman desktop (desktop programming), pemrograman handphone/mobile (mobile programming) (Supardi, 2014:1) 2.1.11
Masjid Dilihat dari segi harafiah Masjid berarti “tempat sembahyang”, yaitu
berasal dari bahasa Arab yang berarti “sujudan”,fiil madiya sajada (ia sudah sujud). Fiil sajada diberi awalan ma, sehingga terjadilah isim makan. Islam makan ini menyebabkan perubahan bentuk sajada menjadi masjidu, masjid (Pertiwi, 2008:6). 2.1.12
Fungsi Masjid Menurut Moh. E. Ayub (1997:7, dalam Lailatul Hikmah, dkk 2011)
mengemukakan paling sedikit ada Sembilan fungsi yang dapat diperankan oleh masjid dalam rangka pemberdayaan masyarakat, yaitu: Tabel 2.1 Fungsi Masjid Dalam Pemberdayaan Masyarakat NO 1
KETERANGAN Merupakan tempat kaum muslim beribadah dan mendekatkan diri pada Allah SWT.
15
2
Tempat kaum muslim beri’tikaf membersihkan diri menggembleng batin / keagamaan.
3
Tempat bermusyawarah kaum muslim guna memecahkan persoalanpersoalan yang timbul dalam masyarakat.
4
Tempat konnsultasi mengajukan kesulitan-kesulitan, meminta bantuan dan pertolongan.
5
Tempat membina keutuhan ikatan jamaah dan gotong royong untuk meningkatkan kesejahteraan bersama.
6
Masjid dengan Majlis Ta’limnya merupakan wahana untuk meningkatkan kecerdasan dan ilmu pengetahuan.
7
Tempat pembinaan dan pengembangan kader-kader pemimpin umat.
8
Tempat menghimpun dana, menyimpan, dan membagikannya.
9
Tempat melaksanakan pengaturan dan supervise social.
Sumber Moh. E. Ayub (1997:7, dalam Lailatul Hikmah, dkk 2011) 2.1.13
Extreme Programming (XP) Extreme Programming (XP) yang merupakan salah satu pendekatan
pengembangan perangkat lunak agile. Menurut Pressman (2012:86) XP memiliki empat tahapan yaitu planning, design, coding dan testing. 1)
Planning / Perencanaan Pada tahap perencanaan ini dimulai dari pengumpulan kebutuhan yang
membantu tim teknikal untuk memahami konteks bisnis dari sebuah aplikasi. Selain itu pada tahap ini juga mendefinisikan output yang akan dihasilkan, fitur yang dimiliki oleh aplikasi dan fungsi dari aplikasi yang dikembangkan.
16
2)
Design / perancangan Pada tahap ini peneliti dapat secara langsung melakukan desain, mulai
dari sistem sampai arsitekturnya. Peneliti merancang aktifitas perangkat lunak menggunakan Unified Modelling Language (UML) untuk membangun aplikasi pencarian lokasi masjid dengan LBS berbasis android. 3)
Coding / Pengkodean Pada tahap ini peneliti mengimplementasikan hasil desain ke dalam kode
menggunakan bahasa pemrograman Java. Untuk proses pencarian lokasi masjid dengan Location Based Service (LBS) Berbasis Android. 4)
Testing / Pengujian Uji kelayakan XP, sering juga disebut uji pelanggan dirinci oleh para
pelanggan dan pada dasarnya berfokus pada fitur-fitur dan fungsionalitasfungsionalitas sistem perangkat lunak keseluruhan yang dapat terlihat dan ditinjau kembali oleh para pelanggan. Uji kelayakan berasal dari cerita pengguna yang telah diimplementasikan sebagia bagian dari suatu rilis perangkat lunak.
17
Gambar 2.1 Proses Extreme Programming ( Sumber Pressman (2012:86) ) 2.1.13.1 Kunci Utama XP (XP Value) Menurut penggagas dari metode XP, Kent Beck mendefinisikan lima kunci utama dari XP, yaitu :
1)
Komunikasi XP memfokuskan pada hubungan komunikasi yang baik antar anggota
tim. Para anggota tim harus membangun saling pengertian, mereka juga wajib saling berbagi pengetahuan dan keterampilan dalam mengembangkan perangkat lunak. Ego dari para programmer yang biasanya cukup tinggi harus ditekan dan mereka harus membuka diri untuk bekerjasama dengan programmer lain dalam menuliskan kode program.
18
2)
Keberanian Para anggota tim dan penanggungjawab pengembangan perangkat lunak
harus selalu memiliki keyakinan dan integritas dalam melakukan tugasnya. Integritas ini harus selalu dijaga bahkan dalam kondisi adanya tekanan dari situasi sekitar. Untuk dapat melakukan sesuatu dengan penuh integritas, terlebih dahulu para anggota tim memiliki rasa saling percaya. Rasa saling percaya inilah yang coba dibangun dan ditanamkan oleh XP pada berbagai aspeknya. 3)
Kesederhanaan Lakukan semua dengan sederhana. Hal tersebut adalah salah satu nilai
dasar dari XP. Gunakan metode yang pendek dan simpel, jangan terlalu rumit dalam membuat desain, hilangkan fitur yang tidak ada gunanya, dan berbagai proses penyederhanaan lain akan selalu menjadi nilai utama dari setiap aspek XP. 4)
Tanggapan Berikan selalu tanggapan kepada sesama anggota tim maupun pihak-pihak
lain yang terlibat dalam pengembangan perangkat lunak. Utarakan selalu pikiran anda dan diskusikan kesalahan-kesalahan
yang muncul selama
proses
pengembangan.Dengarkan selalu pendapat rekan yang lain. Dengan adanya feedback inilah seringkali kita menyadari bagian mana yang salah atau bisa ditingkatkan lagi dari perangkat lunak yang dikembangkan. 5)
Kualitas Kerja Semua nilai di atas berujung pada sebuah kondisi dimana kita melakukan
pekerjaan dengan berkualitas. Dengan proses yang berkualitas maka akan muncul pula implikasi perangkat lunak yang berkualitas sebagai hasil akhir.
19
2.1.14
Unified Modeling Language (UML) Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa visual untuk
pemodelan dan berkomunikasi mengenai sebuah sistem dengan mengguanakan diagram den teks-teks pendukung. UML hanya berfungsi untuk melakukan pemodelan. Jadi penggunaan UML tidak terbatas pada metodologi tertentu, meskipun pada kenyataannya UML paling banyak digunakan pada metodologi berorientasi objek. Secara fisik, UML adalah sekumpulan spesifikasi yang dikeluarkan oleh OMG. (Rosa A.S & M.Salahudin, 2014:137). 2.1.14.1 Use case Diagram Use Case diagram merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. (Rosa A.S & M.Salahudin, 2014:155). Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram use case: Tabel 2.2 Simbol Use case Diagram SIMBOL
KETERANGAN
Use case
Fungsionalitas yang disediakan system sebagai unitunit yang saling bertukar pesan antar unit atau actor; biasanya dinyatakan dengan mengunakan kata kerja diawal frase nama use case.
Nama use case
20
Aktor
Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang; baiasanya dinyatakan menggunakan kata benda diawal frase nama aktor.
Nama aktor
Asosiasi / assiciation
Ekstensi / Ekstend
<<extend>>
Komunikasi antara aktor dan use case yang berpartisipasi pada use case atau use case memiliki interaksi dengan aktor.
Relasi use case tambahan ke sebuah use case dimana use case yang ditambahkan dapat berdiri sendiri walau tanpa use case tambahan itu; mirip dengan prinsip inheritance pada pemrograman berorientasi objek; biasanya use case tambahan memiliki nama depan yang sama dengan use case yang ditambahkan.
Menggunakan / Include Relasi use case tambahan ke sebuah use case dimana / uses use case yang tambahkan memerlukan use case untuk menjalankan fungsinya atau sebagai syarat dijalankan use case ini. <
>
<<uses>>
Generalisasi /generalization
Dimana generalisasi dan spesialisasi (umum-khusus) antara dua buah use case dimana fungsi yang satu adalah fungsi yang lebih umum dari lainnya.
Sumber: (Rosa A.S & M.Salahudin, 2014:156).
21
Ada dua hal utama pada use case yaitu pendefinisian apa yang disebut aktor dan use case. 1) Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat diluar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang. 2) Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unitunit yang saling bertukar peasn antar unit dan aktor. 2.1.14.2 Activity Diagram Diagram aktivitas atau Activity Diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem. (Rosa A.S & M.Salahudin, 2014:161). Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram aktivitas: Tabel 2.3 Simbol Activity Diagram SIMBOL
KETERANGAN
Status awal
Status awal aktivitas sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status awal
Aktivitas
Aktivitas yang dilakukan sistem, aktivitas biasanya diawali dengan kata kerja.
22
Percabangan / decision Asosiasi percabangan aktivitas lebih dari satu.
dimana
jika ada pilihan
Penggabungan / join
Asosiasi penggabungan dimana lebih dari satu aktivitas digabungkan menjadi satu
Status akhir
Status akhir yang dilakukan sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status akhir
Nama swimlane
Memisahkan organisasi bisnis yang bertanggung jawab terhadap aktivitas yang terjadi.
Nama swimlane Fork
Digunakan untuk menunjukkan kegiatan yang dilakukan secara parallel.
Join
Digunakan untuk menunjukkan kegiatan yang digabungkan
Sumber : (Rosa A.S & M.Salahudin, 2014:162)
Diagram aktivitas juga banyak digunakan untuk mendefinisikan hal-hal berikut:
23
1) Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang digambarkan merupakan proses bisnis sistem yang didefinisikan. 2) Urutan atau pengelompokan tampilan dari sistem/user interface dimana setiap aktivitas dianggap memiliki sebuah rancangan antarmuka tampilan. 3) Rancangan pengujian dimana setiap aktivitas dianggap memerlukan sebuah pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujinya. 4) Rancangan menu yang ditampilkan pada perangkat lunak. 2.1.14.3 Class Diagram Class diagram atau diagram kelas menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi ((Rosa A.S & M.Salahudin, 2014:141). 1) Atribut merupakan variabel-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas. 2) Operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas. Tabel 2.4 Simbol Class Diagram SIMBOL Kelas
antarmuka / interface
nama_interface
KETERANGAN Kelas pada struktur sistem
Sama dengan konsep interface dalam pemrograman berorientasi objek
24
asosiasi / association
Relasi antar kelas dengan makna umum, asosiasi biasanya juga disertai dengan multiplicity
asosiasi berarah / directed Relasi antar kelas dengan makna kelas yang satu association digunakan oleh kelas yang lain, asosiasi biasanya juga disertai dengan multiplicity.
Generalisasi
Relasi antar kelas dengan makna generalisasispesialisasi (umum khusus).
kebergantungan / dependency
Relasi antar kelas dengan makna kebergantungan antar kelas.
agregasi / aggregation
Relasi antar kelas dengan makna semua-bagian (whole-part).
Sumber : (Rosa A.S & M.Salahudin, 2014:146)
2.2 Penelitian Terdahulu Penelitian
sebelumnya
digunakan
agar
dapat
menjadi
bahan
pertimbangan dan bisa membantu dalam perancangan aplikasi baru yang diharapkan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh B. R. Rompas (2012) yang berjudul “Aplikasi Location Based Service (LBS) Pecarian Tempat Di Kota Manado Berbasis Android”. Rompas mencoba melakukan penelitian dengan membangun aplikasi pencarian tempat di kota Manado, dan dapat disimpulkan dari hasil penelitian ini yaitu aplikasi hanya dapat dijalankan jika tersedia akses paket data dari provider yang digunakan oleh user, pengambilan data tempat
25
sepenuhnya tergantung pada ketersediaan server, jadi jika server tidak hidup dikarenakan pemadam listrik maka aplikasi tidak dapat menampilkan data tempat yang ada didatabase server. Sedangkan menurut penelitian yang dilakukan oleh Abdika Permana Putra (2013) yang berjudul “Aplikasi Pencarian SPBU Terdekat Di Area Bogor dengan Location Based Service Berbasis GPS Pada Android”. Abdika melakukan penelitian dengan membuat aplikasi pencarian SPBU di area Bogor dengan LBS, dan dapat di simpulkan dari
hasil penelitian ini yaitu sistem ini mampu
memberikan informasi lokasi SPBU terdekat yang disediakan dalam bentuk list. Selain itu sistem ini juga mampu menampilkan rute ke SPBU yang dipilih user sehingga diharapkan dapat membantu user untuk proses navigasi ke SPBU yang dipilihnya.
26
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
3.1
Perencanaan Masjid merupakan tempat peribadatan bagi umat Islam. Keberadaan
lokasi masjid merupakan hal yang sangat penting bagi wisatawan yang sedang berkunjung dikota palembang untuk berziarah atau beribadah. Ada beberapa Masjid yang terkenal dan sekaligus sebagai tujuan wisata dikota Palembang diantaranya Masjid Agung yang terletak dipusat kota, Masjid Cheng Ho yang terletak dijakabaring, Masjid Ki Merogan dan Masjid Lawang Kidul yang terletak didaerah 1 ilir sungai musi, Masjid Al-Mahmudiyah yang terletak di simpang suro 30 ilir dan lain-lainnya. 3.1.1.
Masalah Mengidentifikasi masalah merupakan langkah pertama yang dilakukan
dalam tahap analisis sistem. Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang harus di pecahkan. Masalah inilah yang akan di pecahkan dalam penelitian yang akan dicapai. Oleh karena itu langkah pertama yang harus dilakukan pada tahap ini adalah mengidentifikasi terlebih dahulu masalah-masalah yang terjadi (identifikasi).Permasalahan yang akan diselesaikan dalam penelitian aplikasi pencarian lokasi masjid yaitu kuranganya informasi tentang alamat masjid yang ingin dituju. Oleh sebab itu perlu dibangun sebuah Aplikasi Pencarian Lokasi
27
Masjid Dengan Location Based Service (LBS) Berbasis Android untuk membantu wisatawan dan masyarakat dikota palembang dalam menemukan lokasi masjid terdekat dengan memanfaatkan perangkat mobile yang diakses menggunakan internet.
3.1.2. Kebutuhan Perangkat Dalam proses pembuatan Aplikasi Pencarian Lokasi Masjid Dengan Location Based Service (LBS) Berbasis android terbagi menjadi dua macam kebutuhan, yaitu kebutuhan perangkat lunak (software) dan kebutuhan perangkat keras (Hardware).
A.
Kebutuhan software ( Perangkat Lunak ) Perangkat lunak (Software) yang dibutuhkan untuk membuat Aplikasi
Pencarian Lokasi Masjid Berbasis Android di Kota Palembang adalah sebagai berikut: 1)
Sistem Operasi Windows7 Ultimate 32 bit
2)
Eclipse
3)
Java development kit (JDK)
4)
Android SDK (Software Depelopment Kit)
5)
Google Maps
28
B.
Kebutuhan Hardware (Perangkat Keras) Perangkat keras yang dibutuhkan dalam proses pembuatan Aplikasi
Pencarian Lokasi Masjid Berbasis Android di Kota Palembang adalah sebagai berikut : 1)
Laptop
2)
Intel ® Pentium ® Processor T4400 (2.2 GHz, 800 MHz FSB)
3)
RAM 1 GB
4)
Hard Disk 500 GBHandpone yang bersistem android
3.1.3 Kebutuhan Data Dalam proses pembuatan Aplikasi Pencarian Lokasi Masjid Dengan Location Based Service (LBS) Berbasis android di Kota Palembang di perlukan kebutuhan sebagai berikut: Tabel 3.1 Data Masjid
No 1
Nama Masjid Masjid Agung
Alamat
Latitude
Longtitude
Jl. Jenderal Sudirman, -2.989751
104.760281
19 ilir 2
Masjid Al-Ra’iyah
Jl. POM IX Kampus, -2.979406
104.743807
ilir Barat 1 3
Masjid Al-Ghazali
Jl. Masjid Al-Ghazali, -2.988467
104.733687
ilir Barat1 -2.988535
104.743121
29
4
5
Masjid
Raya Jl.
Telaga,
Bukit -2.988535
104.743121
Bukit -2.989317
104.749081
Jl. Kancil Putih, ilir -2.981240
104.721429
Taqwa
Kecil,KI
Masjid Baitul Atiq
Jl.
Merdeka,
Kecil 6
Masjid Nurul Iman
Barat 1 7
Masjid Cheng Ho
Jl. 15 Ulu, Seberang -3.024544
104.780241
Ulu 1 8
Masjid
Baitul Jl. Jend.Ahmad Yani
-2.995536
104.776847
Muttaqin
3.2
Perancangan
3.2.1 Perancangan Sistem Proses perancangan sistem yang akan dibuat menggunakan permodelan sistem UML (Unified Modeling Langguage). Pemodelan UML digunakan untuk menggambarkan aplikasi Pencarian lokasi kantor polisi berbasis android adalah sebagai berikut : 3.2.1.1 Skenario Skenario Use Case adalah alur atau jalan proses use case dari sisi aktor dan sistem. Skenario di buat per use case terkecil, misalkan untuk generalisasi maka skenario yang dibuat adalah use case yang lebih khusus.
30
Tabel 3.2 use case skenario memilih menu daftar masjid
Use case Name Memilih menu daftar masjid Actor User dan Admin Use case untuk menggambarkan memilih menu daftar Desription masjid Precondition Actor telah membuka aplikasi Normal Flow Actor Action System Response 1. Menekan icon pencarian 2. Menjalankan aplikasi lokasi dan menampilkan menu Masjid daftar masjid 3. Memilih menu daftar masjid Tabel 3.3 Skenario melihat peta lokasi masjid Use case Name Actor Desription
Melihat peta lokasi masjid User dan Admin Use case untuk menam pilkan peta informasi lokasi masjid
Precondition Actor telah menjalankan aplikasi Map sudah ditampilkan Normal Flow
Actor Action System Response 1. sistem melakukan pencarian lokasi masjid 2. sistem akan mengirimkan peta lokasi masjid pada perangkat android
Tabel 3.4 Skenario melihat rute masjid Use case Name Actor Desription Precondition Normal Flow
Melihat rute masjid User dan Admin Use case untuk menampilkan rute masjid Actor telah menjalankan aplikasi Actor Action System Response 2. sistem menampilkan rute 1. Memilih menu rute masjid yang ditujuh
31
Tabel 3.5 Skenario melihat informasi masjid Use case Name Melihat informasi masjid Actor User dan Admin Desription Use case untuk menampilkan rute masjid Actor telah menjalankan aplikasi Precondition Map sudah ditampilkan Normal Flow Actor Action System Response 1. Memilih menu 2. sistem memberikan informasi tentang Informasi masjid Tabel 3.6 Skenario mengelolah data masjid Use case Name Mengelolah data masjid Actor User dan Admin Use case untuk menggambarkan Admin menglolah data Desription masjid Precondition Actor mengelolah data masjid Normal Flow Actor Action System Response 1. Mengelolah data masjid
3.2.1.2 Use Case Diagram
Gambar 3.1 Use Case Diagram
32
3.2.1.3 Activity Diagram
Gambar 3.2 Activity Diagram user
33
Gambar 3.3 Activity Diagram Admin 3.2.1.4 Class Diagram
Gambar 3.4 Class Diagram
34
Class diagram digunakan untuk menggambarkan struktur
dari class
dengan sistem yang menggambarkan atribut, operasi dan hubungan antar kelas. Class diagram membantu dalam memvisualisasikan struktur class-class dari suatu sistem. 3.2.2
Perancangan Database
3.2.2.1 Tabel Nama Masjid Tabel nama masjid digunakan untuk menampilkan lokasi yang dituju atau dipilih pengguna. Berikut adalah tabel nama masjid Tabel 3.7 Nama Masjid No
Nama field
Tipe data
Null
Keterangan
1
No
Int (11)
Not null
No masjid
2
Id_masjid
Varchar (100)
Not null
Id masjid
3
Nm_masjid
Varchar (100)
Not null
Nama masjid
4
Alamat
Varchar (100)
Not null
Alamat masjid
5
Latitude
Varchar (100)
Not null
Latitude
6
Longitude
Varchar (100)
Not null
Longitude
35
3.2.2.2 Tabel Detil Pada tabel detil digunakan untuk menampilkan informasi kantor polisi
yang telah dipilih oleh pengguna.
Tabel 3.8 Detil Masjid No
Nama Field
Tipe data
Null
Keterangan
1
Id_detil
Int (5)
Not null
Id detil masjid
2
Id_masjid
Int (5)
Not null
Id masjid
3
Info_detil
Varchar (100)
Not null
Info detil masjid
3.2.3
Perancangan User Interface Tampilan perancangan aplikasi pencarian masjid akan ditampilkan
berdasarkan rancangan interface dari eksekusi pertama program hingga menampilkan hasil output yang telah dicari. Berikut adalah rancangan tampilan aplikasi pencarian masjid : 3.2.3.1 Tampilan menu utama MASJID DI KOTA PALEMBANG
Daftar Masjid Jarak Terdekat Informasi
Gambar 3.5 Tampilan Menu Utama
36
Tampilan menu utama adalah tampilan menu pertama pencarian lokasi masjid di kota palembang. 3.2.2.3 Tampilan Daftar Masjid Di Kota Palembang
MASJID DI KOTA PALEMBANG
Pencarian..................... Masjid Agung Masjid Cheng Ho Masjid Ki Merogan
Gambar 3.6 Tampilan Daftar Masjid Di Kota Palembang
3.2.3.3 Tampilan Informasi Masjid Di Kota Palembang MASJID DI KOTA PALEMBANG
Gambar 3.7 Tampilan Informasi Masjid Di Kota Palembang
37
3.2.3.4 Tampilan Menu Rute Perjalanan
Gambar 3.8 Tampilan Menu Rute Perjalanan Apabila user memilih menu rute perjalanan akan menampilkan rute perjalanan dengan jarak dan waktu yang ditempuh dari tempat user berada ke masjid yang ingin dituju. 3.2.3.5 Tampilan Menu Informasi
MASJID DI KOTA PALEMBANG
HERIYANSAH
Gambar 3.9 tampilan menu informasi
38
Pada tampilan menu informasi menampilkan informasi tentang pembuat aplikasi pencarian lokasi masjid.
3.3
Pengkodean Pada tahapan ini, dilakukan implementasi dari perancangan aplikasi
pencarian lokasi masjid berbasis android. Bahasa pemrograman yang digunakan pada perancangan aplikasi ini adalah dengan menggunakan ellipse, JDK, SDK, ADT. Untuk pembuatan basis data menggunakan SQLite sebagai media penyimpanan data di internet.
3.4
Pengujian Sebelum aplikasi digunakan, maka aplikasi harus bebas dari kesalahan.
Perlu dilakukan pengujian untuk menemukan kesalahan yang mungkin dapat terjadi dan Tahap pengujian ini dilakukan agar aplikasi dapat berjalan dengan baik. Pelaksanaan aplikasi diterapkan dengan testing aplikasi yang telah dibangun dengan menggunakan pengujian Blackbox dan pengujian Alpha, apakah yang dibangun sudah sesuai dengan harapan, pada tahap ini jika aplikasi yang dikembangkan belum sesuai dengan yang diharapkan maka akan melakukan memperbaiki terhadap aplikasi.
39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1
Hasil Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil dari rancangan sistem aplikasi
yang telah dibuat pada bab sebelumnya. Aplikasi pencarian lokasi masjid merupakan aplikasi yang dirancang dan berjalan pada platform android. Tujuan dari pembuatan aplikasi pencarian lokasi masjid adalah memberikan kemudahan terhadap pengguna, dalam hal ini baik bagi pendatang yang belum mengetahui maupun masyarakat kota palembang untuk mencari lokasi masjid di kota palembang. Aplikasi ini menjelaskan tentang informasi, tata letak berserta daftar menu. Adapun tampilan tampilan yang terdapat pada aplikasi pencarian lokasi masjid dengan Location Based Service (LBS) berbasis android di kota palembang yaitu, Splash screen, Menu utama, Tampilan hasil daftar masjid, Informasi masjid, Tampilan titik masjid, Jarak lokasi masjid. Adapun Fitur yang digunakan dalam aplikasi pencarian lokasi masjid dengan Location Based Service (LBS) berbasis android di kota palembang adalah fitur latitude dan longtitude. Aplikasi ini hanya berjalan pada perangkat sistem operasi android dengan menggunakan akses internet yang menghasilkan tampilan pencarian lokasi masjid yang berfungsi sebagai berikut: 1)
Menampilkan informasi tentang masjid
2)
Menampilkan hasil daftar masjid
40
4.2
3)
Menampilkan titik masjid
4)
Menampilkan rute dari posisi pengguna ke tempat tujuan
Pembahasan Hasil akhir dari semua kegiatan dan tahapan-tahapan pengembangan
sistem yang telah dilakukan merupakan penerapan dari rancangan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya yang terdiri dari desingn rancangan dan desain aplikasi.
4.2.1 Implementasi Aplikasi Pada tahap implementasi ini merupakan penerapan aplikasi dari hasil perancangan sistem untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Implementasi melaksanakan perintah-perintah yang secara terstruktur dari awal sampai akhir. Tujuan implementasi adalah untuk menerapkan perancangan yang telah dilakukan terhadap sistem sehingga user dapat memberi masukan demi berkembangnya sistem yang telah dibangun Perangkat yang digunakan untuk membangun aplikasi Dalam membangun aplikasi pencarian loakasi masjid di kota palembang berbasis android terdapat kebutuhan perangkat
yaitu meliputi
kebutuhan input, output, hardware, dan softwere. 1)
Kebutuhan input pada sistem aplikasi ini adalah memasukan file text, gambar.
2)
Kebutuhan output berupa teks, dan gambar.
3)
Kebutuhan Hardware: Personal Computer (PC) dengan spesifikasi: a) Intel Pentium b) RAM 1GB
41
c) Hardisk 500GB d) Handphone Sersistem Operasi Android. 4)
Kebutuhan perangkat lunak (softwere) yang digunakan untuk membangun
aplikasi ini. perangkat lunak yang digunakan dalam sebuah sistem merupakan perintah-perintah yang diberikan oleh perangkat keras (hardware) agar bisa saling berinteraksi di antara keduanya. Perangkat lunak yang dibutuhkan dalam pembuatan Aplikasi Pencarian lokasi Masjid Dengan Location Based Service (LBS) Berbasis android di Kota Palembang antara lain : a)
Sistem operasi microsoft Windows 7( 32bit)
b)
Eclipse untuk mendukung pengembangan pemograman berbasis android
c)
Java development kit (JDK) diperlukan untuk
menggabungkan
aplikasi yang dibuat karena menggunakan eclipse sebagai IDE d)
ADT (Android Developmnet Tool), ADT adalah plugin
eclipse
menjadi penghubung antara IDE dan Android SDK. e)
Android SDK
f)
MYSQL digunakan untuk pembuatan database
g)
Google Maps sebagai alat bantu untuk pemetaan lokasi.
h)
Internet untuk mengkoneksikan pada saatpemetaan lokasi.
Implementasi aplikasi merupakan implementasi yang dijalankan pada smartphone android dari interface yang telah dibuat sebelumnya.
5)
Mobile berbasis Android
42
Copy file LBS_Masjid.apk ke Smartphone android, kemudian buka file manager dan cari lokasi tempat file LBS_Masjid.apk disimpan lalu klik file tersebut dan klik install. Setelah selesai instalasi, maka secara otomatis aplikasi dapat digunakan.
4.2.2 Implementasi Antarmuka Implementasi antarmuka untuk aplikasi, Layar ini merupakan tampilan awal pada LBS_Masjid, dimana terdapat beberapa menu yaitu menu daftar masjid dan menu informasi, menu titik lokasi masjid, menu jarak terdekat tampilan utama dapat dilihat dibawah ini adalah sebagai berikut:
1)
Splash Screen tampilan awal aplikasi “LBS_Masjid” Splash screen adalah tampilan pertama program sebelum masuk ke menu
informasi dari sebuah aplikasiLBS_Masjid
Gambar 4.1 Tampilan menu utama daftar masjid
43
2)
Memilih menu Daftar Masjid Pada tampilan ini diberikan tampilan awal, berupa daftar masjid yang
menunjukkan masjid yang ada di kota palembang Pada tampilan ini juga dapat dilihat ada menu Search, yang digunakan untuk mencari daftar masjid yang telah terdaftar di aplikasi LBS_Masjid.
Gambar 4.2 Tampilan hasil daftar masjid Gambar 4.2 merupakan gambar dari halaman menu daftar masjid, dimana terdapat keseluruhan masjid yang telah didaftarkan dalam database.
44
3)
Menu pilihan
Gambar 4.3 Menu pilihan data masjid dan peta Didalam menu pilihan terdapat dua pilihan yaitu pilihan data masjid dan peta lokasi, memilih menu data masjid adalah untuk mengetahui lokasi masjid dan informasi mengenai masjid tersebut. 4)
Tampilan informasi Pada menu ini akan ditampilkan sebuah text yang berisikan tentang
informasi menu yang terdapat pada aplikasi ini.
45
Gambar 4.4 Informasi tentang masjid Gambar diatas menunjukkan informasi lokasi masjid dan informasi lokasi masjid yang telah dipilih. 5)
Tampilan Halaman Posisi user Pada Aplikasi LBS_Masjid Berikut halaman tampilan titik hijau pencarian masjid yang akan di tuju.
Ketika titik hijau di klik maka akan menunjukkan lokasi user berada.
46
Gambar 4.5 tampilan titik masjid Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa posisi user adalah pada titik koordinat dimana user berada saat itu 6)
Melihat rute pada peta map Pada gambar di bawah terlihat rute perjalanan dari kantor walikota icon
biru dan Masjid Agung dengan icon merah membentuk sebuah garis dengan warna biru. Selain itu kita dapatmengetahui nama jalan yang kita lalui, kapan harus belok kiri dan kapan harus belok kanan seperti gambar di bawah ini.
47
Gambar 4.6 Rute pada peta Secara keseluruhan aplikasi LBS_Masjid telah berhasil diuji coba pada smartphone Android. Dengan indikasi bahwa proses koneksi telah berhasil diimplementasikan dalam peta Google Maps dan proses pencarian lokasi masjid berhasil ditemukan dengan menggunakan data yang telah tersimpan dalam database. Proses navigasi juga telah berhasil memberikan informasi rute dan menampilkan jalur dalam peta. 4.3.
Pengujian Sistem Berdasarkan hasil perencanaan, perancangan, pengkodean dan pengujian,
maka hasil yang di dapat dari aplikasi pencarian lokasi masjid di kota palembang berbasis Android. Dimana aplikasi ini akan diuji dengan menggunakan metode pengujian blackbox baik alpa maupun beta yaitu: 4.3.1 Pengujian Blackbox
48
Pengujian blackbox adalah pengujian yang memfokuskan pada keperluan fungsional dari software. Karena uji coba blackbox memungkinkan pengembang software untuk melatih seluruh kondisi dan syarat-syarat fungsional suatu program. Uji coba blackbox bukan merupakan alternatif dari uji coba whitebox, tetapi merupakan pendekatan yang melengkapi untuk menemukan kesalahan lainnya, selain menggunakan metode whitebox. Uji coba blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya : a) Fungsi-fungsi yang salah atau hilang b) Kesalahan interface c) Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal d) Kesalahan performa e) Kesalahan inisialisasi dan terminasi. Skenario pengujian
Test case
Hasil yang diharapkan Sistem akan menolak
Mengosongkan
username dan
password, lalu langsung klik
akses
login
dan
menampilkan
login Sistem Mengisi dengan benar username
menerima
akses login
dan password, lalu klik login
4.3.2 Pengujian Alpa Pengujian yang dilakukan terhadap aplikasi untuk memastikan bahwa aplikasi dapat berjalan dengan benar sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang diharapkan. Cara pengujian dilakukan melalui dua tahap, yaitu pengujian alpha
49
(fungsional) dan pengujian beta. Pengujian alpha berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Fungsi-fungsi yang diuji meliputi tombol-tombol menu dengan kasus yang benar. 1)
Rencana pengujian
Rencana pengujian yang akan dilakukan dengan menguji sistem secara alpha dan beta Rencana pengujian selanjutnya terlihat pada table dibawah ini : Tabel 4.1 Pegujian halaman data Data Masukan
Yang Diharapkan
User dan password
Akan menampilkan form data
user dan password Akan muncul “ maaf login tidak di yang tidak terdaftar terima” Klik tambah Dapat menambah data masjid yang di harapkan Klik ubah Untuk edit data jika ada yg salah
2)
Jenis Pengujian Blackbox Blackbox Blackbox Blackbox
Hasil Pengujian Alpha Hasil dari pengujian alpha yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa
aplikasi yang dibangun sudah memenuhi persyaratan fungsional, tapi pada prosesnya masih memungkinkan untuk terjadi kesalahan. Secara fungsional sistem yang telah dibangun sudah dapat menghasilkan keluaran yang diharapkan. Berdasarkan rencana pengujian yang telah disusun, maka dapat dilakukan pengujian sebagai berikut :
50
1) Daftar Masjid Tabel 4.2 Pengujian Daftar Masjid di kota Palembang Hasil Pengujian Menu yang di uji Daftar Masjid
Yang Diharapkan
Keterangan
Muncul seluruh masjid Sesuai dengan harapan yang ada di Kota Palembang
2) M enu Informasi Tabel 4.3 Pengujian Menu informasi Hasil Pengujian Menu yang di uji Menu informasi
Yang Diharapkan
Keterangan
Tampil informasi Masjid Sesuai dengan harapan
3) Menu Peta Tabel 4.4 Pengujian Menu Peta Hasil Pengujian Menu yang di uji Menu peta
Yang Diharapkan Tampil masjid
peta
Keterangan
lokasi Sesuai dengan harapan
4) Rute Tabel 4.5 Pengujian rute Masjid Hasil Pengujian Menu yang di uji Rute
Yang Diharapkan
Keterangan
Tampil rute Masjid dari Sesuai dengan harapan posisi pengguna berada
51
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1
Kesimpulan Dari pembahasan yang diuraikan maka dapat disimpulkan dalam hal-hal
sebagai berikut: 1.
Aplikasi pencarian lokasi masjid dengan location based service (LBS)
berbasis android di kota palembang hanya berjalan dengan koneksi internet yang menggunakan bahasa pemograman java yang menampilkan informasi tentang masjid. 2.
Dalam menentukan lokasi dan jarak terdekat masjid menggunakan bantuan Google Maps untuk mendapatkan latitude dan longitude berdasarkan masjid di palembang.
5.2
Saran Saran yang dapat diberikan dengan penelitian yang telah dilakukan
adalah agar Aplikasi Pencarian lokasi masjid di kota palembang ini dapat dikembangkan lagi dengan penambahan tampilan, isi, fasilitas dan menu yang lebih menarik Demikian saran yang dapat penulis berikan, semoga saran tersebut bisa dijadikan sebagai bahan masukkan yang dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan masyarakat umumnya.